Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN

Halusinasi adalah gangguan


MINDMAP HALUSINASI persepsi sensori tentang suatu
objek atau gambaran dan pikiran
KLASIFIKASI yang sering terjadi tanpa adanya ETIOLOGI
 Halusinasi pendengaran  rangsangan dari luar yang dapat  Halusinasi dapat terjadi
 Halusinasi penglihatan  meliputi semua sistem pada klien dengan
 Halusinasi penghidung  gangguan jiwa seperti
 Halusinasi peraba (tactile)
penginderaan. skizofren, depresi atau
 Halusinasi pengecap (gustatory) keadaan delirium,
demensia dan kondisi
yang berhubungan dengan
MANIFESTASI KLINIS penggunaan alcohol dan
Tahap I : Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai substansi lainnya.
Tahap II : Peningkatan system saraf otonom yang menunjukan ansietas HALUSINASI
Tahap III : Lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
halusinasinya daripada menolaknya
Tahap IV : Perilaku menyerang teror seperti panic PENATALAKSANAAN MEDIS
Halusinasi yang diduga dapat di atasi secara mudah
dan cepat (misalnya, halusinosis, halusinogenik atau
timbul karena dukerta atau bergabung) dapat diobati
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI dengan benzodiazapin dan keduanya dapat mengatasi
secara cepat gangguan perilakunya.
 Faktor Predisposisi : Faktor penyebab yang Antidepresiva, litium (eskalith, priadel, teralitha) dan
mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan antikonvulsiva biasanya tidak diberikan dalam UGD
oleh untuk mengatasi. tetapi harus diberikan bila klien sebelumnya memang
sudah menggunakan obat tersebut, karena khasiatnya
a Faktor perkembangan baru timbul setelah penggunaan beberapa saat
minimal2 – 3 minggu dan sesuai dengan kepatuhannya.
b Faktor Sosiokultular

c Faktor biokimia

d Faktor psikologis

e Faktor genetik

1
PENGKAJIAN:
1. Identitasklien
2. Alasan Masuk
3. Riwayat kesehatan sekarang
4. Faktor pencetus dan pendukung
5. Riwayat kesehatan sebelumnya
6. Riwayat kesehatan keluarga
7. Penilaian terhadap stressor
8. Sumber koping
9. Mekanisme koping NIC :Manajemen Halusinasi
1. Identifikasi jenis halusinasi klien
10. Pengkajian fisik
2. Identifikasi isi halusinasi klien
11. Pengkajian Psikososial Rencana Asuhan 3. Identifikasi waktu halusinasi klien
12. Pengkajian status mental 4. Identifikasi frekuensi halusinasi
13. Kebutuhan persiapan pulang Keperawatan pada pasien klien
14. Pengetahuan kurang tentang : 5. Identifikasi respon klien terhadap
dengan Konfusi Akut halusinasi
15. Pemeriksaan penunjang
16. Terapi medis 6. Ajarkan cara menghardik
halusinasi
17. Penilaian skor kategori pasien

NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7


jam diharapkan pasien dapat mengurangi keparahan pada
gangguan yang berkembang pada kesadaran dengan kriteria
hasil:
1. Mengkaji halusinasi klien
2. Mengajarkan cara menghardik halusinasi
3. Memasukan dalam JKH

2
3
DAFTAR PUSTAKA

Wahyuni, Sri Eka, Budi Anna Keliat, Yusrin, Herni Susanti. (2011). Penurunan Halusinasi pada Klien Jiwa Melalui Cognitive Behavior
Theraphy. Universitas Sumatera Utara.
Yusuf, Ah, Rizki F, Nursalam & Iskandar. (2017). Terapi Aktifitas Kelompok (TAK): Stimulasi Persepsi Modifikasi Sebagai Alternative
Pengendalian Halusinasi Dengar pada Klien Zkizofrenia. Universitas Airlangga.
Dermawan, Deden.(2017). Pengaruh Terapi Psikoreligius: Dzikir pada Pasien Halusinasi Pendengaran Di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.
Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo.

4
5
6

Anda mungkin juga menyukai