Anda di halaman 1dari 126

Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas i3

615.1
Ind
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN) m
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
MODUL PELATIHAN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
PELAYANAN
komponen bangsa,KEFARMASIAN BAGI APOTEKER
baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
DI PUSKESMAS
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


2017
615.1
Ind
m
Modul
ModulPelatihan
PelatihanPelayanan
PelayananKefarmasian
Kefarmasianbagi
bagiApoteker
Apotekerdi
diPuskesmas
Puskesmas iiii
3

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
KATA SAMBUTAN
KATANasional
1) Pengertian Sistem Kesehatan SAMBUTAN
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kes-
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Pelayanan
ehatan, Kefarmasian di upaya
penyelenggaraan fasilitaskesehatan
kesehatan harus
termasuk di Puskesmas
dilakukan harus
oleh tenaga
olehIndonesia
apoteker, secara terpadu dan
baik manajemen saling
maupun mendukung
pelayanan guna
farmasi menjamin
klinik yang
kesehatan yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang
sesuai dengan Peraturan
tercapainya Menteri masyarakat
derajat kesehatan Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang
yang setinggi-tingginya.
tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Dalam rangka menerus harus dit-
meningkatkan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
mutu pelayanan
ingkatkan mutunyakefarmasian, perlu dilakukan
diantaranya melalui pendidikan peningkatan
dan pelatihankapasitas
berke-
dalammelalui
Apoteker SKN merupakan bagian
berbagai upaya yang pelatihan,
berupa tidak terpisahkan
workshop, dan saling
serta terkait
kegiatan
lanjutan. Sejalan dengan pengaturan tersebut, telah dilakukan berbagai
lain.satu sama lain dalam.
upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)kefarmasian.
Pelatihan pelayanan kefarmasian yang dilakukan terhadap apoteker
hendaklah dilakukan secara menyeluruh, terstruktur serta sesuai dengan
2) Tujuan SKN
Pelaksanaan
persyaratan peningkatan kapasitas bagi
akreditasi pelatihan. tenaga
Sesuai kesehatan
dengan harus sesuai
ketentuan Pusat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
standar profesiSumber
Pengembangan dan standar kompetensi
Daya Manusia serta melalui
Kementerian program
Kesehatan RI, agarpelati-
suatu
komponen
pelatihan bangsa,
dapat memenuhi baik Pemerintah,
persyaratan Pemerintah Daerah,dan/atau
han yang sistematis, menyeluruh, sertaakreditasi, maka standar
sesuai dengan harus disediakan
akredita-
kurikulum
masyarakat modul pelatihan.
dan termasuk Berdasarkan
badan hukum, badan hal tersebut,
usaha, maka kami
danlembaga swasta
si pelatihan. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian
menyusun Modul berhasil
secara sinergis, Pelatihan Pelayanan
guna Kefarmasian
dan berdaya bagi terwujud
guna, sehingga Apotekerderajat
di
Kesehatan
Puskesmas. telah menetapkan komponen pelatihan agar dapat diakredita-
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
si yaitu kurikulum, modul, peserta, pelatih, penyelenggara, dan tempat
Kami mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi tingginya
penyelenggara.
kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan Kurikulum dan
3) Fungsi
Modul SKN Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas yang
Pelatihan
diharapkan dapat
danmemberi
regulasi manfaat besar bagi peningkatan kualitas
Kamia.menyampaikan
Kebijakan
terima kasih serta penghargaan yang setinggi-ting-
pelayanan kefarmasian di Indonesia.
b. Manajemen dan administrasi
ginya kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi
c. penyusunan
dalam PemberdayaanModul
dan informasi kesehatan
Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apote-
d. Puskesmas.
ker di Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan

Jakarta,
Direktur
Semoga modul ini bermanfaat Jenderal
bagi Kefarmasian
apoteker dan Alat Kesehatan
dalam melaksanakan prak-
tik profesinya

Jakarta,
Dra. Maura
Direktur Linda
Jenderal Sitanggang,
Kefarmasian Ph.D
dan Alat Kesehatan
NIP. 19580503 198303 2 001
ttd
Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D
NIP.19580503 198303 2 001
iv Modul
Modul Pelatihan Pelayanan Pelatihanbagi
Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian
Apoteker bagi Apoteker
di Puskesmas 3 di Puskesmas ii

an Materi TIM PENYUSUN


OK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
engertian Sistem Kesehatan Nasional
1. Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D.
istem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
2. Dra. R. Dettie Yuliati, Apt, M.Si.
engelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
3. Drs. Elon Sirait, Apt, MScPH
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
4. Dr. Drs. Antonius Adji Prayitno Setiadi M.S., Apt.
ercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
5. Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt.Dr. Lia Amalia, Apt.
ntuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
6. Dr. Lia Amalia, Apt.
alam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
7. Yulia Trisna,Apt., M.Pharm
atu sama lain dalam.
8. Fatimah Endriyanti, S.Farm., Apt
9. Dra. Retnosari Andrajati, MS., Ph.D., Apt
ujuan SKN
10. dr. Desriana Elizabeth, G, MARS.
ujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
11. Raden Hermalia , S.F., Apt.
omponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
12. Santi Purna Sari, M.Si., Apt.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
13. Rr. A.W. Praptiwi, MKM.
ecara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
14. Dra. Asiani Widayati.,Apt.,M.Sc
esehatan masyarakat yang setinggitingginya.
15. Dra.L. Endang Budiarti,M.Pharm.,Apt.
16. Dra. Renni Septini, Apt, MARS
ungsi SKN
17. Dr. Rizka Andalucia.,M.Pharm
Kebijakan dan regulasi
18. Dra. Siti Wahyuni, Apt.
. Manajemen dan administrasi
19. Andrie Fitriansyah, S. Farm, Apt
Pemberdayaan dan informasi kesehatan
20. Apriandi, S.Farm., Apt., MT
. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
21. Bernadeta Dina Jerubu, S.Si; Apt
22. Cecilia Rina Khristanti, S.Farm., Apt
23. Dwi Subarti, S.Farm., Apt., M.Sc
24. Nurul Jasmine Fauziah, S.Farm.
Modul
ModulPelatihan
PelatihanPelayanan
PelayananKefarmasian
Kefarmasianbagi
bagiApoteker
Apotekerdi
diPuskesmas
Puskesmas iii
v3iii

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
DAFTAR
DAFTAR
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional ISI
ISI
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan
KATA
KATA SAMBUTAN
SAMBUTAN kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
.........................................................................................
......................................................................................... iii
iii
TIMIndonesia
TIM secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
PENYUSUN............................................................................................iv
PENYUSUN............................................................................................iv
tercapainya
DAFTAR
DAFTAR derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. ........
ISI............................................................................................
ISI............................................................................................ ........vv
MATERI
MATERI
UntukDASAR
DASAR II :: KEBIJAKAN
mencapai KEBIJAKAN PELAYANAN
PELAYANAN
tujuan pembangunan KEFARMASIAN
KEFARMASIAN
kesehatan, DALAM
DALAM
seluruh unsurSKN
SKN ....
....11
penyusun
1.
1. Deskripsi
Deskripsi
dalam ...........................................................................................
...........................................................................................
SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait 22
2.
2. Tujuan
satu Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
sama lain dalam. .........................................................................
.........................................................................22
3.
3. Uraian
Uraian Materi
Materi....................................................................................
....................................................................................33
Pokok
Pokok
2) Tujuan SKNBahasan
Bahasan 11 :: Konsep
Konsep Sistem
Sistem Kesehatan
Kesehatan Nasional
Nasional.....................
.....................33
Pokok
Pokok
Tujuan SKNBahasan
Bahasan
adalah 2terselenggaranya
2 :: Pelayanan
Pelayanan Kefarmasian
Kefarmasian
pembangunan Sebagai
Sebagai Unsur
Unsur dari
kesehatan dari
olehSub
Sub
semua
SKN
SKN.....................................................................
.....................................................................44
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 33 :: Etika Etika Apoteker
Apoteker dalam dalam Pelayanan
Pelayanan FarmasiFarmasi KlinisKlinis....66
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
MATERI
MATERI DASAR
DASAR IIII :: KEBIJAKAN
KEBIJAKAN OBAT OBAT NASIONAL
NASIONAL.........................................
.........................................99
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
1.
1. Deskripsi
Deskripsi.........................................................................................
.........................................................................................10
10
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2.
2. Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran.......................................................................
.......................................................................10
10
3.
3. Uraian
Uraian Materi
Materi..................................................................................
..................................................................................11
11
3) Fungsi SKN
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 11 :: KonsepKonsep Kebijakan
Kebijakan Obat Obat Nasional
Nasional.......................
.......................11
11
a. Kebijakan dan regulasi
MATERI
MATERI INTI
INTI II :: PENGELOLAAN
PENGELOLAAN OBAT OBAT DAN DAN PERBEKALAN
PERBEKALAN KESEHATAN KESEHATAN.... ....15
15
15
b. Manajemen dan administrasi
1.
1. Deskripsi
Deskripsi....................................................................................... 16
.......................................................................................146
146
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
2.
2. Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran..................................................................... 16
.....................................................................146
146
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
3.
3. Uraian
Uraian Materi
Materi................................................................................
................................................................................157
157
17
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 11 :: Pengelolaan
Pengelolaan Obat
Obat dan
dan Perbekkes
Perbekkes.....................
.....................157
157
17
MATERI
MATERI INTI
INTI IIII :: PELAYANAN
PELAYANAN FARMASI
FARMASI KLINIK
KLINIK.........................................
.........................................457
457
47
1.
1. Deskripsi
Deskripsi....................................................................................... 48
.......................................................................................458
458
2.
2. Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran..................................................................... 48
.....................................................................458
458
3.
3. Uraian
Uraian Materi
Materi................................................................................ 49
................................................................................469
469
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 11 :: Konsep
Konsep Farmasi
Farmasi Klinik
Klinik.................................... 49
....................................469
469
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 22 :: Dispensing
Dispensing Obat ................................................52
Obat................................................ 52
52
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 33 :: Pemantauan
Pemantauan Efektifitas
Efektifitas Terapi
Terapi Obat
Obat................ 55
................525
525
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 44 :: Pelayanan
Pelayanan Informasi
Informasi Obat
Obat (PIO) .........................71
(PIO)......................... 71
71
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 55 :: Konseling
Konseling......................................................... 74
.........................................................714
714
MATERI
MATERI PENUNJANG
PENUNJANG II :: BUILDING
BUILDING LEARNING
LEARNING COMMITMENT
COMMITMENT (BLC)
(BLC)....... 79
.......747
747
1.
1. DESKRIPSI
DESKRIPSI SINGKAT
SINGKAT..................................................................... 80
.....................................................................748
748
2.
2. TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN............................................................. 81
.............................................................759
759
vi Modul
Modul Pelatihan Pelayanan Pelatihanbagi
Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian
Apoteker bagi Apoteker
di Puskesmas 3 di Puskesmas iv

81
3. URAIAN MATERI ............................................................................ 759
an Materi
Pokok
OK BAHASAN 1 : KONSEP Bahasan
SISTEM 1 : Perkenalan
KESEHATAN dan Pencairan
NASIONAL (SKN) Antara Peserta ......... 82
80
Pokok
engertian Sistem Kesehatan Bahasan 2 : Perumusan Harapan, Kekhawatiran dan
Nasional
Komitmen Terhadap Proses Pelatihan ............. 804 86
istem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Pokok Bahasan 3 : Kesepakatan Nilai, Norma, dan Kontrol Kolektif
engelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Belajar Bersama .............................................. 815 89
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
MATERI PENUNJANG II : ANTIKORUPSI .................................................... 847 89
ercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
1. Deskripsi ....................................................................................... 848
90
ntuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
2. Tujuan Pembelajaran..................................................................... 848 90
alam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
3. Uraian Materi ................................................................................ 859 91
atu sama lain dalam. Pokok Bahasan 1 : Konsep Korupsi ............................................... 859 91
Pokok Bahasan 2 : Konsep Anti Korupsi .......................................... 95
93
ujuan SKN Pokok Bahasan 3 : Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi
.......................................................................
ujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua 98
926
omponen bangsa, Pokok
baik Bahasan 4 : Tatacara
Pemerintah, Pelaporan
Pemerintah Daerah,dan/atau 102
Dugaan Pelanggaran TPK . 100
pokokhukum,
masyarakat termasuk badan Bahasanbadan
5 : Gratifikasi
usaha, .......................................................
danlembaga swasta 103
105
MATERIguna
ecara sinergis, berhasil PENUNJANG III : RENCANA
dan berdaya TINDAK
guna, sehingga LANJUT
terwujud ............................ 1059
derajat 111
1.yang
esehatan masyarakat DESKRIPSI SINGKAT ................................................................. 10510
setinggitingginya. 112
2. TUJUAN PEMBELAJARAN ......................................................... 10510 112
ungsi SKN 3. URAIAN MATERI ........................................................................ 10510
112
Kebijakan danPENUGASAN..............................................................................................114
regulasi 116

. Manajemen danDAFTAR 119


PUSTAKA.....................................................................................117
administrasi
Pemberdayaan dan informasi kesehatan
. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul
ModulPelatihan
Pelatihan
Pelayanan
Pelayanan
Kefarmasian
Kefarmasian
bagi
bagi
Apoteker
Apoteker
didi Puskesmas 13 1
Puskesmas

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat
MATERI DASAR I :
termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta

KEBIJAKAN PELAYANAN
secara sinergis, KEFARMASIAN
berhasil guna dan berdaya DALAM
guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
2 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 2

ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
KEBIJAKAN
dalam SKN merupakan PELAYANAN
bagian yang tidak terpisahkanKEFARMASIAN
dan saling terkait DALAM
satu sama lain dalam. SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
1. Deskripsi
komponen bangsa, baik Kefarmasian
Pelayanan Pemerintah, merupakan
Pemerintahbagian
Daerah,dan/atau
integral dari Sistem Kesehatan
masyarakat termasuk badan
Nasional hukum,
dalam badan
rangka usaha, danlembaga
mendukung swasta
terwujudnya tujuan pembangunan
secara sinergis, berhasil guna
kesehatan dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
nasional.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

ungsi SKN 2. Tujuan Pembelajaran


A. Tujuan Pembelajaran Umum
a. Kebijakan dan regulasi
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Kebijakan
b. Manajemen dan administrasi
Pelayanan Kefarmasian dalam Sistem Kesehatan Nasional.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
1) Menjelaskan konsep Sistem Kesehatan Nasional
2) Menjelaskan kebijakan Pelayanan Kefarmasian
3) Menjelaskan Etika Profesi Apoteker
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 3

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
4 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 4

ian Materi POKOK BAHASAN 2 : PELAYANAN KEFARMASIAN SEBAGAI UNSUR DARI


KOK BAHASAN 1 SUB SISTEM
: KONSEP KESEHATAN
SISTEM NASIONAL
KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional,
Tujuan yang selanjutnya
penyelenggaraan disingkat
subsistem SKN
sediaan adalah alat kesehatan,dan
farmasi,
pengelolaan kesehatan yang adalah
makanan diselenggarakan oleh
tersedianya semua farmasi,
sediaan komponen bangsa
alat kesehatan,dan makanan
ndonesia secarayang
terpadu
terjamindan saling
aman, mendukung gunadanmenjamin
berkhasiat/bermanfaat bermutu, dan khusus untuk
tercapainya derajat kesehatan
obat dijamin masyarakat
ketersediaanyang
dansetinggi-tingginya.
keterjangkauannya guna meningkatkan derajat
Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan masyarakatkesehatan, seluruh unsur penyusun
yang setinggi-tingginya.
dalam SKN merupakan bagian
Pelayanan yang tidak
kefarmasian terpisahkan
ditujukan untukdan saling
dapat terkaitpenggunaan sediaan
menjamin
satu sama lain dalam.
farmasi dan alat kesehatan, secara rasional, aman, dan bermutu di semua
fasilitas pelayanan kesehatan dengan mengikuti kebijakan yang ditetapkan.
Tujuan SKN Unsur-unsur subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, danmakanan terdiri
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
dari:
komponen bangsa, baik Pemerintah,
 komoditi; Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badandaya;
 sumber hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan
 pelayanan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kefarmasian;
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 pengawasan; dan
 pemberdayaan masyarakat
ungsi SKN Apoteker sebagai pelaksana pelayanan kefarmasian di Puskesmas, berperan
a. Kebijakan dan penting
regulasi dalam menjamin ketersediaan obat yang aman, berkhasiat dan
b. Manajemen dan administrasi
bermutu serta memberikan pelayanan obat disertai pemberian informasi yang
c. Pemberdayaantepat
dan informasi
dan akuratkesehatan
dalam rangka mewujudkan efektifitas terapi dan peningkatan
d. Tata hubungankeselamatan
antar sub sistem dan lingkungan
pengobatan pasien sebagai bagian dari keselamatan pasien.
1) Filosofi Pelayanan Kefarmasian
a. Memaksimalkan efek terapi
b. Meminimalkan risiko pengobatan
c. Mengefektifkan biaya
d. Menghormati pilihan pasien
2) Definisi Pelayanan Kefarmasian
Definisi Pelayanan Kefarmasian mencakup 5 aspek:
a. Pelayanan lansung
b. Bertanggung jawab kepada pasien
c. Berkaitan dengan sediaan farmasi
d. Memberikan hasil yang pasti
e. Meningkatkan mutu kehidupan pasien
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 53

3. 3)
Uraian Materi Peraturan Menteri Kesehatan No.74/2016 tentang Standar
Implementasi
POKOK BAHASAN
Pelayanan 1 : KONSEP
Kefarmasian SISTEM KESEHATAN
di Puskesmas. ImplementasiNASIONAL (SKN)
Standar Pelayanan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Kefarmasian di Puskesmas meliputi:
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
a. pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan medis habis pakai (BMHP)
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
b. Pelayanan Farmasi Klinik
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
c. Sumberdaya kefarmasian
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
d. Pengendalian mutu pelayanan kefarmasian.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
4) Peran Apoteker dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
satu sama lain dalam.
Apoteker di Puskesmas berwenang dan bertanggung jawab terhadap aspek
pengelolaan obat sekaligus aspek pelayanan farmasi klinik, dengan
2) Tujuan SKN
mengacu kepada Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Puskesmas, apoteker
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
berkolaborasi dengan dokter maupun tenaga kesehatan lain dalam rangka
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
peningkatan efektifitas pengobatan pasien. Untuk mewujudkan kolaborasi
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
antar tenaga kesehatan, setiap tenaga kesehatan harus melaksanakan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
tugasnya dengan bertanggung jawab, berkoordinasi, melakukan komunikasi
yang efektif, bekerjasama, saling percaya dan saling menghargai satu sama
3) Fungsi SKN
lain.
a. Kebijakan dan regulasi
Untuk itu, apoteker perlu meningkatkan kompetensi, baik teknis
b. Manajemen dan administrasi
kefarmasian maupun komunikasi yang efektif dalam berkolaborasi antar
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
tenaga kesehatan di Puskesmas.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
6 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 6

ian Materi POKOK BAHASAN 3 : ETIKA APOTEKER DALAM PELAYANAN FARMASI


KLINIS
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan
1) Nasional, yang
Definisi Etika selanjutnya disingkat SKN adalah
Profesi
pengelolaan kesehatan yangdideskripsikan
Etika diselenggarakan oleh semua
sebagai komponententang
studi sistematis bangsa pilihan moral, yang
ndonesia secara terpadu dan perhatian
memberikan saling mendukung guna
pada nilai-nilai yang menjamin
melatar-belakanginya, alasan
tercapainya derajat kesehatan
orang masyarakat yang setinggi-tingginya.
memberikannya dan bahasa yang digunakan untuk
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan,
mendeskripsikannya. seluruh keputusan
Pengambilan unsur penyusun
etis merupakan proses
dalam SKN merupakan bagianmengenali
seseorang yang tidakbahwa
terpisahkan dan saling
suatu masalah terkait
perlu diselesaikan atau suatu
satu sama lain dalam.
pilihan yang sulit dibuat, mengidentifikasi kemungkinan penyebab,
memilih salah satu, menggunakannya dan kemudian menerima
Tujuan SKN tanggungjawabnya.
Tujuan SKN adalah
2) terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Etika Profesi Apoteker
komponen bangsa,  baik Pemerintah,
Apoteker Pemerintah
harus bertindak demiDaerah,dan/atau
kepentingan pasien dan anggota
masyarakat termasuk badan hukum,
masyarakat badan
lainnya, usaha, untuk
berupaya danlembaga swastapelayanan kesehatan
memberikan
secara sinergis, berhasil terbaik
guna dan berdaya
bagi guna, sehingga
masyarakat terwujud derajat
dalam kemitraan dengan profesi kesehatan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
lainnya.
 Apoteker harus selalu mengikuti perkembangan praktek kefarmasian,
ungsi SKN tetap up to date dalam peraturan yang terkait dengan kefarmasian dan
a. Kebijakan dan regulasi
pengetahuan serta teknologi yang dapat diterapkan dalam kefarmasian,
b. Manajemen dan administrasi
dan menjaga kompetensi serta efektivitas sebagai seorang praktisi.
c. Pemberdayaan dan informasi
Apotekerkesehatan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan klinis (clinical
d. Tata hubungan antargovernance)
sub sistem dan lingkungan
sehingga organisasi pelayanan kesehatan
bertanggungjawab secara terus menerus menyempurnakan kualitas
pelayanan dan menjaga standar pelayanan yang tinggi, dengan
menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pelayanan klinis
yang unggul akan berkembang.
 Apoteker dapat berkontribusi dalam pengobatan berbasis bukti melalui
keterlibatannya dalam pemantauan peresepan dan dalam pembuatan
pedoman terapi serta formularium.
 Apoteker harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama
praktek profesional yang terkait dengan pasien dan keluarganya.
Kerahasiaan merupakan suatu komponen penting hak pasien dan
Apoteker diikat oleh Kode Etik Profesi. Informasi tersebut harus tidak
dibuka kepada setiap orang tanpa persetujuan pasien atau pihak yang
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 73

3. Uraianberwenang
Materi kecuali atas permintaan pasien atau tuntutan publik yang
POKOK BAHASAN 1keterbukaan
memerlukan : KONSEP SISTEM KESEHATAN
tersebut. NASIONAL
Informasi meliputi yang(SKN)
disimpan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
melalui ingatan maupun yang dicatat/direkam.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
3) Kompetensi Profesional
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
 Apoteker harus mengikuti perkembangan dalam praktek kefarmasian,
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tetap up-to-date dalam peraturan yang terkait dengan kefarmasian dan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
pengetahuan serta teknologi yang dapat diaplikasikan bagi kefarmasian,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dan menjaga kompetensi dan keefektivan sebagai seorang praktisi.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
 Apoteker memahami sifat dan khasiat bahan obat serta sediaan obat,
satu sama lain dalam.
dan bagaimana digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit,
menghilangkan gejala atau membantu diagnosis penyakit. Apoteker
2) Tujuan SKN
dalam berpraktek profesional menggunakan pengetahuannya untuk
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
kesehatan dan keselamatan pasien serta masyarakat.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
 Apoteker harus berperilaku dengan integritas dan tulus, setia kepada
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
perilaku standar pribadi dan profesional yang diterima dan tidak
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
melakukan perilaku atau aktivitas sejenis yang mencemari profesi.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 938

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
MATERI DASAR II :
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
KEBIJAKAN OBAT NASIONAL
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
10 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 9

ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

KEBIJAKAN
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, OBAT NASIONAL
seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
1. Deskripsi
Tujuan SKN Kebijakan Obat Nasional dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan,
keterjangkauan,
Tujuan SKN adalah pemerataan
terselenggaranya obat kesehatan
pembangunan secara berkelanjutan
oleh semua dalam rangka
mewujudkan
komponen bangsa, baik derajat kesehatan
Pemerintah, masyarakat Daerah,dan/atau
Pemerintah yang setinggi tingginya.

masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta


secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
2. Tujuan Pembelajaran
kesehatan masyarakat yang
A. Tujuan setinggitingginya.
Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami tujuan Kebijakan
ungsi SKN Obat Nasional.
a. Kebijakan dan regulasiPembelajaran Khusus
B.Tujuan
b. Manajemen danSetelah
administrasi
mengikuti materi ini peserta mampu:
c. Pemberdayaan dan
1) informasi kesehatan
Menjelaskan konsep Kebijakan Obat Nasional.
d. Tata hubungan 2)
antar sub sistem implementasi
Menjelaskan dan lingkungan
Kebijakan Obat Nasional
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 11
10
3

3. Uraian
3. Uraian
Materi
Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
POKOK BAHASAN
1) Pengertian 1 : KONSEP
Sistem KEBIJAKAN
Kesehatan Nasional OBAT NASIONAL (KONAS)
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
1) Definisi Kebijakan Obat Nasional (KONAS)
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak tergantikan dalam
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
pelayanan kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
merupakan salah satu hak azasi manusia. Dengan demikian, penyediaan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan lembaga pelayanan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
kesehatan baik publik maupun swasta.
satu sama lain dalam.
Obat berbeda dengan komoditas perdagangan lainnya, karena selain
merupakan komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial.
2) Tujuan SKN
Kebijakan pemerintah terhadap peningkatan akses obat diselenggarakan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
melalui beberapa strata kebijakan yaitu Undang-Undang sampai Keputusan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Menteri Kesehatan yang mengatur berbagai ketentuan berkaitan dengan obat.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
KONAS adalah dokumen resmi berisi pernyataan komitmen semua pihak yang
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
menentukan tujuan dan sasaran nasional di bidang obat beserta prioritas,
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
strategi dan peran berbagai pihak dalam penerapan komponen komponen
pokok kebijakan untuk pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
2) Tujuan KONAS
b. Manajemen dan administrasi
KONAS dalam pengertian luas dimaksudkan untuk meningkatkan
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
pemerataan dan keterjangkauan obat secara berkelanjutan, agar tercapai
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Keterjangkauan dan
penggunaan obat yang rasional merupakan bagian dari tujuan yang hendak
dicapai. Pemilihan obat yang tepat dengan mengutamakan penyediaan obat
esensial dapat meningkatkan akses serta kerasionalan penggunaan obat.
Dengan demikian tujuan KONAS adalah menjamin:
1) Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat terutama obat esensial
2) Keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar serta melindungi
masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat
3) Penggunaan obat yang rasional

3) Strategi Pencapaian KONAS


1) Ketersediaan, Pemerataan dan Keterjangkauan Obat Esensial
1) Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat terutama obat esensial
2) Keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar serta melindungi
12 Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian
Modul Pelatihanbagi Apoteker
Pelayanan di Puskesmas
Kefarmasian 3
bagi Apoteker di Puskesmas 9
masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat
3) Penggunaan obat yang rasional
ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM Modul
KESEHATAN NASIONAL
Pelatihan Pelayanan (SKN) bagi Apoteker di Puskesmas
Kefarmasian 11
3) Strategi Pencapaian KONAS
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
1) Ketersediaan, Pemerataan dan Keterjangkauan Obat Esensial
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Akses obat esensial bagi masyarakat secara garis besar dipengaruhi oleh
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
empat faktor utama, yaitu penggunaan obat yang rasional, harga yang
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
terjangkau, pendanaan yang berkelanjutan, dan sistem kesehatan serta
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
sistem penyediaan obat yang dapat diandalkan.
KEBIJAKAN OBAT NASIONAL
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Berdasarkan pola pemikiran di atas ketersediaan, pemerataan, dan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
keterjangkauan obat esensial dicapai melalui strategi antara lain:
satu sama lain dalam.
a. Sistem pembiayaan obat berkelanjutan, baik sektorpublik
1. Deskripsi
Tujuan SKN Kebijakanmaupun\sektor
Obat Nasional swasta mengacuuntuk
dimaksudkan pada UU Nomor 40 ketersediaan,
meningkatkan Tahun 2004
tentang Sistem
keterjangkauan, Jaminan
pemerataan Sosial
obat Nasional(SJSN)
secara yang dijabarkan
berkelanjutan dalam
dalam rangka
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
mewujudkan berbagai bentuk Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
komponen bangsa, baik derajat kesehatan
Pemerintah, masyarakat
Pemerintah yang setinggi tingginya.
Daerah,dan/atau
b. Rasionalisasi harga obat dan pemanfaatan obat generik.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
c. Penerapan sistem pengadaan dalam jumlah besar(bulk purchasing) atau
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
2. Tujuan Pembelajaran
pengadaan bersama (poolprocurement) disektor publik. Disertai
kesehatan masyarakat
A. Tujuanyang setinggitingginya.
Pembelajaran Umum
distribusi obat yang efektif, efisien dan akuntabel pada sektor publik
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami tujuan Kebijakan
dan swasta.
ungsi SKN Obat Nasional.
d. Pengembangan dan evaluasi terus-menerus, khususnya model dan
a. Kebijakan dan regulasiPembelajaran Khusus
B.Tujuan
bentuk pengelolaan obat sektor publik di daerah terpencil, daerah
b. Manajemen danSetelah
administrasi
mengikuti materi ini peserta mampu:
tertinggal, daerah perbatasan dan daerah rawan bencana.
c. Pemberdayaan dan 1) informasi
Menjelaskan kesehatan
konsep Kebijakan Obat Nasional.
2) Jaminan keamanan, khasiat dan mutu obat beredar,serta perlindungan
d. Tata hubungan 2) antar sub sistem implementasi
Menjelaskan dan lingkungan
Kebijakan Obat Nasional
masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat.
Pengawasan dan pengendalian obat mulai dari impor, produksi hingga ke
tangan pasien, merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan. Untuk
mencapai maksud tersebut dilakukan strategi sebagai berikut:
a. Penilaian keamanan, khasiat dan rnutu melalui proses pendaftaran,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian (binwasdal) impor, ekspor,
produksi, distribusi dan pelayanan obat merupakan suatu kesatuan
yang utuh, dilakukan dengan kompetensi tinggi, akuntabel secara
transparan dan independen.
b. Adanya dasar hukum dan penegakan hukum secara konsisten, dengan
efek jera yang tinggi untuk setiap pelanggaran.
c. Penyempurnaan ketentuan sarana produksi, sarana distribusi, dan
sarana pelayanan obat.
d. Pemberdayaan masyarakat melalui penyediaan dan penyebaran
informasi terpercaya, sehingga terhindar dari penggunaan obat yang
tidak memenuhi standar.
pembinaan, pengawasan dan pengendalian (binwasdal) impor, ekspor,
produksi, distribusi dan pelayanan obat merupakan suatu kesatuan
Modul Pelatihan
yang utuh, dilakukan Pelayanan
dengan Kefarmasiantinggi,
kompetensi bagi Apoteker
akuntabel secara 13
di Puskesmas 12
3
transparan dan independen.
b. Adanya dasar hukum dan penegakan hukum secara konsisten, dengan
3. Uraian Materi
e. Penyempurnaan dan
Modul pengembangan
Pelatihan berbagai standar
Pelayanan Kefarmasian dan di
bagi Apoteker pedoman.
Puskesmas 12
POKOK efek jera yang1tinggi
BAHASAN : untukSISTEM
KONSEP setiap pelanggaran.
KESEHATAN NASIONAL (SKN)
3) Penggunaan obat yang rasional
1) c. Penyempurnaan
Pengertian ketentuanNasional
Sistem Kesehatan sarana produksi, sarana distribusi, dan
Pengembangan serta penerapan pedoman terapi dan kepatuhan terhadap
e. sarana
Sistem pelayanandan
Penyempurnaan
Kesehatan obat.
pengembangan
Nasional, berbagai standar
yang selanjutnya dan pedoman.
disingkat SKN adalah
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN), merupakan dasar dari
3) d. Pemberdayaan
Penggunaan
pengelolaan masyarakat
obat yang
kesehatan rasional
yang melalui penyediaan
diselenggarakan oleh semuadan penyebaran
komponen bangsa
pengembangan penggunaan obat yang rasional. Salah satu masalah yang
informasisecara
Pengembangan
Indonesia terpercaya,
sertaterpadu sehingga
penerapan terhindar
danpedoman dari dan
saling terapi penggunaan
mendukung guna obat
kepatuhan yang
terhadap
menjamin
mendasar atas terjadinya penggunaan obat yang tidak rasional adalah
tidak memenuhi
Daftar
tercapainya Obatderajat standar.Nasional
Esensial
kesehatan (DOEN),
masyarakat merupakan dasar dari
yang setinggi-tingginya.
informasi yang tidak benar, tidak lengkap dan menyesatkan. Oleh karena
pengembangan
Untuk mencapaipenggunaan obat yang kesehatan,
tujuan pembangunan rasional. Salah satu
seluruh masalah
unsur yang
penyusun
itu perlu dijamin agar pengguna obat, baik pelayan kesehatan maupun
mendasar
dalam SKN atas terjadinya
merupakan penggunaan
bagian obat
yang tidak yang tidakdan
terpisahkan rasional
saling adalah
terkait
masyarakat mendapatkan informasi yang benar, lengkap dan tidak
informasi
satu sama yang tidak benar, tidak lengkap dan menyesatkan. Oleh karena
lain dalam.
menyesatkan. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas upaya untuk
itu perlu dijamin agar pengguna obat, baik pelayan kesehatan maupun
penggunaan obat yang rasional dilakukan melalui strategi berikut:
masyarakat
2) Tujuan SKN mendapatkan informasi yang benar, lengkap dan tidak
a. Penerapan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dalam setiap upaya
menyesatkan.
Tujuan SKN adalahBerdasarkan hal-halpembangunan
terselenggaranya tersebut diatas upaya
kesehatan oleh untuk
semua
pelayanan kesehatan, baik perorangan maupun masyarakat, meialui
penggunaan bangsa,
komponen obat yang baikrasional dilakukan melalui
Pemerintah, strategi Daerah,dan/atau
Pemerintah berikut:
pemanfaatan pedoman terapi dan formularium berbasis bukti ilmiah
a. Penerapantermasuk
masyarakat Daftar Obat Esensial
badan Nasional
hukum, badan(DOEN) dalam
usaha, setiap upaya
danlembaga swasta
terbaik.
pelayanan
secara sinergis,kesehatan,
berhasil guna baik dan
perorangan
berdaya maupun masyarakat,
guna, sehingga meialui
terwujud derajat
b. Pengadaan obat di sarana kesehatan dan skema JKN mengacu pada
pemanfaatan
kesehatan pedoman
masyarakat yangterapi dan formularium berbasis bukti ilmiah
setinggitingginya.
DOEN.
terbaik.
c. Penerapan pendekatan farmako ekonomi melalui analisis biaya-efektif
b. Pengadaan
3) Fungsi SKN obat di sarana kesehatan dan skema JKN mengacu pada
dengan biaya-manfaat pada seleksi obat yang digunakan di semua
DOEN. dan regulasi
a. Kebijakan
tingkat pelayanan kesehatan.
c. Manajemen
b. Penerapan pendekatan farmako ekonomi melalui analisis biaya-efektif
dan administrasi
d. Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik.
dengan biaya-manfaat
c. Pemberdayaan pada seleksi
dan informasi obat yang digunakan di semua
kesehatan
e. Pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi, informasi dan edukasi
tingkat
d. Tata pelayanan
hubungan kesehatan.
antar sub sistem dan lingkungan
(KIE).
d. Penerapan pelayanan kefarmasian yang baik.
e. Pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE).
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 15
13
3

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa,
MATERI INTI 1 :
baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP DI
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
PUSKESMAS
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 14

16 Modul Pelatihan Pelayanan


Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 14

ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
PENGELOLAAN
Pengertian Sistem OBAT
Kesehatan Nasional DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
PENGELOLAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
1. Deskripsi
ndonesia secara terpaduobat
Pengelolaan dandansaling mendukung
perbekalan kesehatan guna menjamin
(perbekkes) merupakan salah satu
1. Deskripsi
tercapainya derajat kesehatan
kegiatan masyarakat
pelayanan yang setinggi-tingginya.
kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan,
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan (perbekkes) merupakan salah satu
Untuk mencapai tujuan pembangunan
penerimaan, kesehatan,
penyimpanan, seluruh unsur
pendistribusian, penyusun
pengendalian, pencatatan dan
kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan,
dalam SKN merupakan
pelaporan bagian yang tidak terpisahkan
serta pemantauan dan evaluasi.dan saling terkait
Tujuannya adalah untuk menjamin
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan
satu sama lain kelangsungan
dalam. ketersediaan dan keterjangkauan obat dan perbekkes yang efisien,
pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjamin
efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian,
kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan perbekkes yang efisien,
Tujuan SKN mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian
efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian,
Tujuan SKN adalah
mutu terselenggaranya
pelayanan. pembangunan kesehatan oleh semua
mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian
komponen bangsa, baik Pemerintah,
Kepala Ruang Pemerintahmempunyai
Farmasi di Puskesmas Daerah,dan/atau
tugas dan tanggung jawab
mutu pelayanan.
masyarakat termasuk badan hukum,
untuk menjamin badan pengelolaan
terlaksananya usaha, danlembaga swasta
obat dan perbekkes yang baik.
Kepala Ruang Farmasi di Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
untuk menjamin terlaksananya pengelolaan obat dan perbekkes yang baik.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum
ungsi SKN2. Tujuan Pembelajaran
Peserta mampu melakukan pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di
A. Tujuan
a. Kebijakan dan regulasiPembelajaran Umum
Puskesmas.
b. Manajemen danPeserta mampu melakukan pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di
administrasi
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
c. Pemberdayaan Puskesmas.
dan informasi kesehatan
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat melakukan pengelolaan Sediaan
B. Tujuan
d. Tata hubungan Pembelajaran
antar sub sistem danKhusus
lingkungan
Farmasi dan BMHP, yang terdiri dari :
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat melakukan pengelolaan Sediaan
1) Perencanaan
Farmasi dan BMHP, yang terdiri dari :
2) Pengadaan
1) Perencanaan
3) Penerimaan
2) Pengadaan
4) Penyimpanan
3) Penerimaan
5) Distribusi
4) Penyimpanan
6) Pemusnahan dan Penarikan
5) Distribusi
7) Pengendalian
6) Pemusnahan dan Penarikan
8) Pemantuan Dan Evaluasi
7) Pengendalian
8) Pemantuan Dan Evaluasi
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 17
15
3

3. Uraian
3. Uraian
Materi
Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
POKOK BAHASAN
1) Pengertian 1 : PENGELOLAAN
Sistem SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKKES
Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan
A. Perencanaan Nasional,
Kebutuhan Obat Danyang selanjutnya
Perbekalan disingkat
Kesehatan SKN adalah
Di Puskesmas
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Perencanaan
Indonesia merupakan prosesdan
secara terpadu kegiatan
saling seleksi obat dan
mendukung guna perbekalan
menjamin
kesehatan untuk
tercapainya menentukan
derajat jenis dan yang
kesehatan masyarakat jumlah obat dalam rangka
setinggi-tingginya.
pemenuhan kebutuhan
Untuk mencapai Puskesmas.
tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Dalam proses
dalam SKN perencanaan kebutuhan
merupakan bagian obat terpisahkan
yang tidak , Puskesmasdan
diminta
salingmengisi
terkait
formulir data pemakaian
satu sama lain dalam. obat dengan menggunakan Laporan Penggunaan dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Berikut adalah aspek dalam proses
perencanaan:
2) Tujuan SKN
1) Tujuan
Perencanaan Terpadu
SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Pengadaan obat
komponen dan perbekalan
bangsa, kesehatanPemerintah
baik Pemerintah, untuk pelayanan kesehatan
Daerah,dan/atau
dasar (PKD) termasuk
masyarakat dibiayai melalui
badan berbagai
hukum, sumber anggaran,
badan usaha, antara lain
danlembaga : (1)
swasta
APBN :sinergis,
secara Programberhasil
Kesehatan,
gunaProgram Pelayanan
dan berdaya guna,Keluarga
sehinggaMiskin; (2) derajat
terwujud APBD
I; (3) Danamasyarakat
kesehatan Alokasi Umum
yang(DAU)/APBD II; dan (4) Sumber-sumber lain.
setinggitingginya.
Karena itu, mutlak diperlukan koordinasi dan keterpaduan melalui
pembentukan
3) Fungsi SKN tim perencanaan obat terpadu dalam rangka meningkatkan
efisiensi
a. dan efektivitas
Kebijakan dan regulasipenggunaan dana.
Manfaat
b. Perencanaan
Manajemen Obat Terpadu
dan administrasi
c.a. Pemberdayaan
Menghindari tumpang tindih penggunaan
dan informasi kesehatan anggaran.
b. Tata
d. Keterpaduan dalam
hubungan antarevaluasi, penggunaan
sub sistem dan perencanaan.
dan lingkungan
c. Kesamaan persepsi antara pemakai obat dan penyedia anggaran.
d. Estimasi kebutuhan obat lebih tepat.
e. Koordinasi antara penyedia anggaran dan pemakai obat.
f. Pemanfaatan dana pengadaan obat dapat lebih optimal.
Tim Perencanaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Terpadu di
Kabupaten/Kota dibentuk melalui Surat Keputusan Bupati/Walikota dan
terdiri atas:
 Ketua :Kepala Bidang yang membawahi program kefarmasian di
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
 Sekretaris :Kepala Unit Pengelola Obat Kabupaten/Kota atau Kepala
Seksi Farmasi yang menangani kefarmasian Dinkes
 Anggota :Terdiri dari unsur-unsur unit terkait:
18 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 16

ian Materi - Unsur Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL
- Unsur Program (SKN)di Dinkes Kab/Kota
yang terkait
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
- Unsur lainnya
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Tugas dan Fungsi Tim Teknis Perencanaan Obat dan Perbekalan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Kesehatan Terpadu :
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
a. Ketua mengkoordinasikan kegiatan Tim Teknis Perencanaan Obat dan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Perbekalan Kesehatan Terpadu.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
b. Sekretaris mempersiapkan daftar perencanaan dan pengadaan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan.
satu sama lain dalam.
c. Unsur Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota menyediakan informasi
ketersediaan dana APBD yang dialokasikan untuk obat dan perbekalan
Tujuan SKN
kesehatan.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
d. Unsur Pelaksana Program Kesehatan di Dinas Kesehatan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Kabupaten/Kota dan Puskesmas memberikan informasi data atau target
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
sasaran program kesehatan.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Tim perencanaan obat dan perbekalan kesehatan terpadu melaksanakan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
pertemuan yang membahas semua aspek pengadaan obat dan perbekalan
kesehatan tahun sebelumnya, meliputi ketersediaan anggaran, jumlah
ungsi SKN
pengadaan dan sisa persediaan di kabupaten/kota dan Puskesmas.
a. Kebijakan dan regulasi
Rencana kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas
b. Manajemen dan administrasi
didasarkan atas hasil estimasi kebutuhan obatdan usulan dari program
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
kesehatan Puskesmas, Sub Unit Puskesmas dan Unit Pelayanan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Kesehatan. Rapat tim untuk penyempurnaan perencanaan kebutuhan
obat dan perbekalan kesehatandilakukan minimal satu tahun dua kali.
Hasil rapat adalah disepakatinya jenis dan jumlah obat dan perbekalan
kesehatan yang dibutuhkan, serta jumlah kebutuhan dana untuk tahun
anggaran yang akan dilaksanakan.

2) Proses Perencanaan Obat


a. Penyusunan Rencana Kerja Operasional (Plan of Action).
Penyusunan Rencana Kerja Operasional yang terdiri atas beberap
kegiatan sesuai dengan formulir 1 (terlampir) . Berikut adalah cara
pengisiam kolom rencana kerja operasional:
Kolom 1 : Nomor urut kegiatan.
Kolom 2 : Jenis kegiatan pokok yang akan dilaksanakan.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 19
17
3

3. Uraian Kolom
Materi3 : Uraian dari masing-masing kegiatan pokok.
POKOKKolom
BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
4 : Pelaksana/Penanggungjawab NASIONAL (SKN)
kegiatan.
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Kolom 5 : Instansi terkait.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Kolom 6 s/d 17: Waktu pelaksanaan masing-masing kegiatan.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
b. Melaksanakan perencanaan obat.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
i. Tahap Pemilihan Obat
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pemilihan obat didasarkan pada Obat Generik terutama yang
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Formularium Nasional edisi terbaru dengan menggunakan sistem e-
satu sama lain dalam.
catalog.
ii. Tahap Kompilasi Pemakaian Obat
2) Tujuan SKN
Kompilasi pemakaian obat adalah rekapitulasi data pemakaian obat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
di unit pelayanan kesehatan, yang bersumber dari Laporan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Contoh Formulir
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
LPLPO terdapat dalam (formulir 2). Kompilasi pemakaian obat
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
dapat digunakan sebagai dasar untuk menghitung stok optimum.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Informasi yang diperoleh adalah :
 Pemakaian tiap jenis obat pada masing-masing unit pelayanan
3) Fungsi SKN
kesehatan/puskesmas pertahun.
a. Kebijakan dan regulasi
 Persentase pemakaian tiap jenis obat terhadap total pemakaian
b. Manajemen dan administrasi
setahun seluruh unit pelayanan kesehatan di Puskesmas.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
 Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis obat secara periodik.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
20 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 18

ian Materi Kegiatan yang harus dilakukan adalah pengisian formulir


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
kompilasi NASIONAL
pemakaian obat (formulir(SKN)
3) dengan cara:
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Jenis obat : Nama obat disertai kekuatan dan jenis
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
preparatnya.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Contoh : Amoksisillin 500 mg kaplet.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Kolom 1 : Nomor urut program Puskesmas, Sub Unit,
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Unit
: Pelayanan Kesehatan (UKP)
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Kolom 2 : Nama unit pelayanan kesehatan yang
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
dilayani oleh Unit Pengelola Obat
satu sama lain dalam.
Puskesmas
Kolom 3 s/d 14 : Data pemakaian obat bersangkutan di
Tujuan SKN
masing-masing program Puskesmas, Sub
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Unit, Unit Pelayanan Kesehatan (UKP), unit
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
pelayanan kesehatan (UPK) termasuk
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
perhitungan untuk menutup kekosongan.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Data diperoleh dari kolom pemakaian (7)
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
dari formulir LPLPO yang dilaporkan oleh
unit pelayanan kesehatan.
ungsi SKN
Kolom 15 : Jumlah kolom (3) sampai dengan kolom
a. Kebijakan dan regulasi
(14).
b. Manajemen dan administrasi
Kolom 16 : Data pemakaian rata-rata obat per-bulan
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
(kolom 15 dibagi dengan 12).
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Kolom 17 : Persentase masing-masing kolom (15)
terhadap total kolom (15), dilakukan pada
akhir tahun.

Baris lain-lain : Digunakan untuk mencatat pemakaian


obat diluar keperluan distribusi rutin.
Hal ini mencakup pengeluaran obat untuk
memenuhi keperluan kegiatan sosial oleh
sektor lain, misalnya : kejadian luar biasa
(KLB), bencana alam, dll.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 21
19
3

3. Uraian Materi
POKOKiii.
BAHASAN 1 : KONSEP
Perhitungan SISTEM
Kebutuhan ObatKESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Dalam merencanakan kebutuhan obat perlu dilakukan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
perhitungan secara tepat. Perhitungan kebutuhan obat dapat
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
dilakukan dengan menggunakan metode konsumsi dan atau
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
metode morbiditas.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
3) Proses Perencanaan Perbekalan Kesehatan.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Proses perencanaan pengadaan perbekalan kesehatan diawali dengan
satu sama lain dalam.
kompilasi data yang disampaikan Puskesmas kemudian oleh Instalasi
Farmasi kabupaten/kota diolah menjadi rencana kebutuhan perbekalan
2) Tujuan SKN
kesehatan dengan menggunakan teknik-teknik perhitungan.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
a. Tahap Pemilihan Perbekalan Kesehatan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Fungsi pemilihan perbekalan kesehatan adalah untuk menentukan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
perbekalan kesehatan yang benar-benar diperlukan sesuai dengan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kebutuhan dan dapat melindungi masyarakat dari bahaya yang
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat dan atau yang tidak
memenuhi persyaratan mutu manfaat dan keamanan.
3) Fungsi SKN
i. Perbekalan kesehatan dipilih berdasarkan seleksi ilmiah, medik
a. Kebijakan dan regulasi
dan statistik dan membantu fungsi pencapaian efek terapi.
b. Manajemen dan administrasi
ii. Perbekalan kesehatan yang digunakan sesuai dengan kemajuan
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
pengetahuan dan teknologi.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Kriteria yang dipergunakan sebagai acuan dalam pemilihan
perbekalan kesehatan adalah memenuhi persyaratan mutu manfaat
dan keamanan sebagaimana dimaksud dalam Farmakope Indonesia,
Standar Nasional Indonesia (SNI), dan standar lain yang ditetapkan
oleh ketentuan yang berlaku dan sesuai .
i. Perbekalan kesehatan memiliki keamanan dan membantu
pengobatan yang didukung dengan bukti ilmiah.
ii. Perbekalan kesehatan memiliki manfaat yang maksimal dengan
resiko yang minimal.
22 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 20

ian Materi iii. Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki manfaat yang
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM serupa KESEHATAN
maka pilihanNASIONAL
diberikan(SKN)
kepada perbekalan kesehatan
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
yang :
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
 Kemanfaatannya paling banyak diketahui berdasarkan data
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ilmiah.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
 Kualitas dan stabilitas perbekalan kesehatan setelah
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
diedarkan yang paling baik.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
 Telah terregistrasi.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
 Paling mudah diperoleh.
satu sama lain dalam.
 Harga terjangkau.
Pemilihan perbekalan kesehatan berpedoman pada daftar dan harga
Tujuan SKN
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang masih berlaku melalui
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
E-Katalog Alkes.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
b. Tahap Kompilasi Pemakaian Perbekalan Kesehatan.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Kompilasi pemakaian perbekalan kesehatan adalah rekapitulasi data
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
pemakaian perbekalan kesehatan di unit pelayanan kesehatan yang
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
bersumber dari Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO). Kompilasi pemakaian perbekalan kesehatan dapat
ungsi SKN
digunakan sebagai dasar untuk menghitung stok optimum. Informasi
a. Kebijakan dan regulasi
yang diperoleh adalah :
b. Manajemen dan administrasi
 Pemakaian tiap jenis perbekalan kesehatan di Puskesmas
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
pertahun.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
 Persentase pemakaian tiap jenis perbekalan kesehatan terhadap
total pemakaian setahun di Puskesmas.
 Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis perbekalan kesehatan
secara periodik. Pengisian formulir kompilasi pemakaian
perbekalan kesehatan dengan cara seperti pada formulir kompilasi
pemakaian obat (formulir 3).
c. Tahap Perhitungan Kebutuhan Perbekalan Kesehatan.
Perencanaan kebutuhan perbekalan kesehatan perlu dilakukan
perhitungan secara tepat. Perhitungan kebutuhan perbekalan
kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan metode konsumsi.
Metode Konsumsi Metode konsumsi adalah metode yang didasarkan
atas analisa data konsumsi perbekalan kesehatan tahun sebelumnya.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 23
21
3

3. Uraian Materi
B. PENGADAAN OBAT
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas terdiri dari
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengadaan melalui sistem e-catalogue dan lelang. Puskesmas yang melakukan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
pengadaan barang/jasa pemerintah yang dibiayai dengan APBN/APBD/BPJS
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
dapat dilaksanakan dengan efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan,
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
adil/tidak diskriminatif dan akuntabel sesuai dengan peraturan yang berlaku
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
menggunakan sistem e-catalogue. Sedangkan Puskesmas yang belum
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
melakukan pengadaan sendiri, memiliki sumber penyediaan obat yang berasal
satu sama lain dalam.
dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pengadaan obat di Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
2) Tujuan SKN
(FKTP) harus sesuai dengan daftar obat yang sudah ditentukan bagi kategori
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
jenis FKTP dalam Fornas yang masih berlaku. Jika terdapat obat yang
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
dibutuhkan oleh Puskesmas dan tidak tercantum dalam Fornas, maka
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Puskesmas dapat menyusun daftar obat di luar Fornas dalam jumlah terbatas
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan setempat. Daftar
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
obat yang dibutuhkan oleh Puskesmas, baik sesuai maupun tidak sesuai
dengan Fornas dapat disusun menjadi pedoman Formularium Puskesmas.
3) Fungsi SKN
Tujuan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan adalah :
a. Kebijakan dan regulasi
 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan dengan jenis dan jumlah yang
b. Manajemen dan administrasi
cukup sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
 Mutu obat dan perbekalan kesehatan terjamin.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
 Obat dan perbekalan kesehatan dapat diperoleh pada saat diperlukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan obat perbekalan kesehatan
adalah :
 Kriteria obat dan perbekalan kesehatan
 Persyaratan pemasok
 Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat
 Penerimaan dan pemeriksaan obat dan perbekalan kesehatan
 Pemantauan status pesanan
24 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 22

ian Materi Berikut penjelasan aspek yang perlu diperhatikan dalam pengadaan obat :
KOK BAHASAN 1)1 Kriteria
: KONSEP SISTEM
Obat UmumKESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
a. Obat termasuk dalam daftar obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD), obat
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
program kesehatan, obat generik yang tercantum dalam Fornas dan DOEN
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
yang masih berlaku.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
b. Obat dan perbekalan kesehatan telah memiliki izin edar atau Nomor
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Registrasi dari Departemen Kesehatan RI/Badan POM.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
c. Batas kadaluwarsa obat dan perbekalan kesehatan pada saat diterima oleh
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
panitia penerimaan minimal 24 (dua puluh empat) bulan.
satu sama lain dalam.
d. Obat dan perbekalan kesehatan memiliki Sertifikat Analisa dan uji mutu
yang sesuai dengan Nomor Batch masing-masing produk.
Tujuan SKN
e. Obat diproduksi oleh Industri Farmasi yang memiliki Sertifikat CPOB
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
untuk masing-masing jenis sediaan yang dibutuhkan.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Kriteria mutu obat dan perbekalan kesehatan adalah sebagai berikut :
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
a. Persyaratan mutu obat dan perbekalan kesehatan harus sesuai dengan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
persyaratan mutu yang tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
terakhir dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.
b. Industri Farmasi bertanggungjawab terhadap mutu obat hasil produksinya.
ungsi SKN
melalui pemeriksaan mutu (Quality Control) yang dilakukan oleh Industri
a. Kebijakan dan regulasi
Farmasi.
b. Manajemen dan administrasi
2) Persyaratan Pemasok
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Pemilihan pemasok penting dilakukan karena dapat mempengaruhi kualitas
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
dan kuantitas obat dan perbekalan kesehatan. Persyaratan pemasok antara
lain :
a. Memiliki izin Pedagang Besar Farmasi ( PBF ) yang masih berlaku.
b. Pedagang Besar Farmasi terdiri pusat maupun cabang. Izin Pedagang Besar
Farmasi pusat dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan sedangkan izin
untuk Pedagang Besar Farmasi Cabang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi.
c. Pedagang Besar Farmasi (PBF) harus memiliki dukungan dari Industri
Farmasi yang memiliki sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
bagi masing-masing jenis sediaan obat yang dibutuhkan.
d. Pedagang Besar Farmasi harus memiliki reputasi yang baik dalam bidang
pengadaan obat, misalnya dalam pelaksanaan kerjanya tepat waktu.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 25
23
3

3. e.
Uraian Materi
Pemilik dan atau Apoteker/Asisten Apoteker penanggungjawab Pedagang
POKOK
BesarBAHASAN 1 : KONSEP
Farmasi tidak sedang SISTEM KESEHATAN
dalam proses NASIONAL
pengadilan (SKN) yang
atau tindakan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
berkaitan dengan profesi kefarmasian dan memiliki Surat Ijin Kerja di PBF
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
tersebut.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
f. Mampu menjamin kesinambungan ketersediaan obat sesuai dengan masa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
kontrak.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
3) Penilaian Dokumen Data Teknis
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Penilaian dokumen data teknis antara lain :
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
a. Surat Ijin Edar (Nomor Registrasi) tiap produk yang ditawarkan. Penilaian
satu sama lain dalam.
didasarkan atas kebenaran dan keabsahan Surat Ijin Edar (Nomor
Registrasi).
2) Tujuan SKN
b. Sertifikat CPOB untuk tiap bentuk masing-masing jenis sediaan yang
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
ditawarkan. (Fotokopi yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dari
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Industri Farmasi).
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
c. Surat Dukungan dari Industri Farmasi untuk obat yang diproduksi dalam
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
negeri yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari Industri
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
farmasi (asli).
d. Surat Dukungan dari sole agent untuk obat yang tidak diproduksi di dalam
3) Fungsi SKN
negeri yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari sole agent
a. Kebijakan dan regulasi
tersebut (asli).
b. Manajemen dan administrasi
e. Surat pernyataan bersedia menyediakan obat dengan masa kadaluarsa
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
minimal 24 (dua puluh empat) bulan sejak diterima oleh panitia
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
penerimaan.
f. Surat Keterangan (referensi) pekerjaan dari Instansi Pemerintah/swasta
untuk pengadaan obat.
4) Penentuan Waktu Pengadaan dan Kedatangan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Waktu pengadaan dan kedatangan obat dari berbagai sumber anggaran perlu
ditetapkan berdasarkan hasil analisa dari data:
a. Sisa stok dengan memperhatikan waktu (tingkat kecukupan obat dan
perbekalan kesehatan).
b. Jumlah obat yang akan diterima sampai dengan akhir tahun anggaran.
c. Kapasitas sarana penyimpanan.
d. Waktu tunggu.
26 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 24

ian Materi 5) Pemantauan Status Pesanan


KOK BAHASAN 1 Pemantauan
: KONSEP SISTEM KESEHATAN
status pesanan NASIONAL
bertujuan untuk (SKN)
:
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
a. Mempercepat pengiriman sehingga efisiensi dapat ditingkatkan.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
b. Pemantauan dapat dilakukan berdasarkan kepada sistem VEN.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
c. Petugas Instalasi Farmasi memantau status pesanan secara berkala.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
d. Pemantauan dan evaluasi pesanan harus dilakukan dengan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
memperhatikan :
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
 Nama obat
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
 Satuan kemasan
satu sama lain dalam.
 Jumlah obat diadakan
 Obat yang sudah diterima
Tujuan SKN
 Obat yang belum diterima
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 27
25
3

C. PERMINTAAN
3. Uraian MateriOBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Permintaan obat diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
permintaan dari sub unit ke kepala Puskesmas dilakukan secara periodik
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
menggunakan LPLPO sub unit.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
kepada Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
menyusun petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan
satu sama lain dalam.
penyerahan obat secara langsung dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota ke
Puskesmas.
2) Tujuan SKN
Permintaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas ke Dinas Kesehatan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Kab/Kota terdiri dari :
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
1) Permintaan Rutin
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh DinasKesehatan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Kabupaten/Kota untuk masing-masing Puskesmas.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2) Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
3) Fungsi SKN
 Kebutuhan meningkat.
a. Kebijakan dan regulasi
 Terjadi kekosongan.
b. Manajemen dan administrasi
 Ada Kejadian Luar Biasa (KLB/ Bencana).
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Dalam menentukan jumlah permintaan obat, diperlukan data antara lain :
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
 Data pemakaian obat periode sebelumnya (stok optimum/SO).
 Jumlah kunjungan resep (stok kerja/SK)
 Jadwal distribusi obat dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (Jumlah
yang dibutuhkan pada lead time / SWT).
 Sisa Stok (SS).
28 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 26

ian Materi Cara menghitung kebutuhan obat (stok optimum) adalah :


KOK BAHASAN 1 Jumlah
: KONSEP SISTEM
untuk KESEHATAN
periode NASIONAL
yang akan (SKN)
datang diperkirakan sama dengan
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
pemakaian pada periode sebelumnya.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
SO = SK + SWK + SWT+ SP
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
rumus :
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Permintaan = SO – SS
satu sama lain dalam.
Keterangan:
SO = Stok optimum
Tujuan SKN
SK = Stok Kerja (Pemakaian rata–rata per periode distribusi)
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu( Lead Time )
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
SP = Stok penyangga
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
SS = Sisa Stok
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Stok kerja Pemakaian rata–rata per periode distribusi.

ungsi SKN Waktu Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.


kekosongan
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi Waktu tunggu, dihitung mulai dari permintaan
c. Pemberdayaan dan informasi
Waktu kesehatan
tunggu obat oleh Puskesmas sampai dengan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkunganobat di Puskesmas.
penerimaan
Stok Adalah persediaan obat untuk mengantisipasi
Penyangga terjadinya peningkatan kunjungan,
keterlambatan kedatangan obat. Besarnya
ditentukan berdasarkan kesepakatan antara
Puskesmas dan Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota.

Sisa Stok Adalah sisa obat yang masih tersedia di


Puskesmas pada akhir periode distribusi.
Stok Optimum Adalah stok ideal yang harustersedia dalam
waktu periode tertentu.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 29
27
3

3. Uraian MateriOBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN


D. PENERIMAAN
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Penerimaan dan pemeriksaan merupakan salah satu kegiatan pengadaan agar
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
obat yang diterima sesuai dengan jenis, jumlah dan mutunya berdasarkan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
dokumen yang menyertainya. Penerimaan harus dilaksanakan oleh petugas
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
pengelola obat atau petugas lain yang diberi kuasa oleh Kepala Puskesmas.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Petugas peneriaan melakukan pemeriksaan terhadap mutu obat yang
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dilakukan secara organoleptik, khusus pemeriksaan label dan kemasan perlu
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
dilakukan pencatatan terhadap tanggal kadaluarsa, nomor registrasi dan
satu sama lain dalam.
nomor batch terhadap obat yang diterima.
Pemeriksaan mutu obat secara organoleptik dilakukan meliputi:
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Bentuk
komponen Aspek yang Diperiksa
bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Sediaan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Tablet - kemasan dan label
secara sinergis, berhasil guna dan fisik
- bentuk berdaya guna, sehingga
(keutuhan, terwujud derajat
basah,
lengket)
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
- warna, bau dan rasa
Tablet salut - warna, bau dan rasa
3) Fungsi SKN - bentuk fisik (keutuhan, basah,
lengket)
a. Kebijakan dan regulasi
- kemasan dan label
b. Manajemen dan administrasi
Cairan - warna, bau
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
- kejernihan, homogenitas
d. Tata hubungan antar sub sistem
- kemasan dandan lingkungan
label
Salep - warna, konsistensi
- homogenitas
- kemasan dan label
Injeksi - warna
- kejernihan untuk larutan injeksi
- homogenitas untuk serbuk injeksi
- kemasan dan label
Sirup kering - warna, bau, penggumpalan
- kemasan dan label
Suppositoria - warna
- konsistensi
- kemasan dan label
30 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 28

ian Materi Bila terjadi keraguan terhadap mutu obat dapat dilakukan pemeriksaan mutu di
KOK BAHASANLaboratorium
1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
yang ditunjuk NASIONAL
pada saat (SKN) dan merupakan tanggung
pengadaan
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
jawab pemasok yang menyediakan. Petugas penerima obat bertanggung jawab
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
atas pemeriksaan fisik, penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
penggunaan obat berikut kelengkan pencatatan yang menyertainya
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Obat dan perbekalan kesehatan hasil permintaan dapat dilakukan penerimaan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu. Petugas penerima obat wajib
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
melakukan pengecekan terhadap obat yang diserahterimakan sesuai dengan isi
satu sama lain dalam.
dokumen (LPLPO), dan ditandatangani oleh petugas penerima serta diketahui
oleh Kepala Puskesmas. Petugas penerima dapat menolak apabila terdapat
Tujuan SKN
kekurangan dan kerusakan obat. Setiap penambahan obat, dicatat dan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 31
29
3

3. Uraian Materi
E. POKOK
PENYIMPANAN OBAT
BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Penyimpanan adalah Nasional,
Sistem Kesehatan suatu kegiatan pengamanan disingkat
yang selanjutnya terhadap SKN
obat adalah
yang
pengelolaan
diterima agar kesehatan yang
aman (tidak diselenggarakan
hilang), olehkerusakan
terhindar dari semua komponen bangsa
fisik maupun
kimia dan mutunya
Indonesia secara tetap terjamin.
terpadu dan Penyimpanan bertujuan guna
saling mendukung agar obat yang
menjamin
tersedia di unitderajat
tercapainya pelayanan kesehatan
kesehatan terjaminyang
masyarakat mutu dan keamanannya.
setinggi-tingginya.
1) Untuk
Aspekmencapai
Umum yangtujuan pembangunan
perlu Diperhatikan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam Penyimpanan
dalam SKN penyimpanan
 Area merupakan bagian yang boleh
obat tidak tidak terpisahkan dan oleh
dimasuki selain salingpetugas
terkait
satu sama lainyang
farmasi dalam.
diberi kewenangan.
 Tersedia rak/lemari dalam jumlah cukup untuk memuat sediaan
2) Tujuanfarmasi,
SKN alat kesehatan dan BMHP yang sesuai dengan stabilitas
Tujuanproduk
SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa,
 Sediaan baikdipisahkan
obat cairan Pemerintah, Pemerintah
dari sediaan padatanDaerah,dan/atau
masyarakat
 Obat ditermasuk badan hukum,
susun berdasarkan badan
bentuk usaha,
sediaan danlembaga
dan atau swasta
kelas terapi
secara kemudian
sinergis, berhasil guna dan
diurut secara berdaya guna, sehingga terwujud derajat
alfabetis
kesehatan
 Obatmasyarakat yang sistem
dirotasi dengan setinggitingginya.
FEFO dan FIFO
 Sera dan vaksin disimpan dalam Cold Chain
3) Fungsi SKN Narkotika, psikotropika dan prekursor disimpan terpisah dari
 Obat
a. Kebijakan danlain
obat-obat regulasi
dan disimpan dalam lemari khusus.
b. Manajemen
 Obat yangdan administrasikewaspadaan tinggi/High Alert Medication
memerlukan
c. Pemberdayaan dan emergency
(HAM) dan obat informasi kesehatan
disimpan terpisah
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
 Obat yang mempunyai Nama Obat Rupa Ucapan Mirip (NORUM)/
Look a like Seem a like (LASA) disimpan terpisah
 Bahan Baku Berbahaya (B3) seperti bahan yang mudah terbakar,
korosif, disimpan di tempat khusus dan terpisah dari
obatJarak antara barang yang diletakkan di posisi tertinggi dengan
langit-langit minimal 50 cm
 Langit-langit tidak berpori dan tidak bocor
 Lantai dibuat dari semen/tegel/keramik/papan (bahan lain) yang
tidak memungkinkan bertumpuknya debu dan kotoran lain. Harus
diberi alas papan(palet)
 Ruangan harus bebas dari serangga dan binatang pengganggu
32 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 30

ian Materi  Tersedia sistem pendingin yang dapat menjaga suhu ruangan
KOK BAHASAN 1 : KONSEPdibawah
SISTEM25ºC
KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
 Dinding terbuat dari bahan yang kedap air, tidak berpori dan tahan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
benturan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
 Luas ruangan memungkinkan aktivitas pengangkutan dilakukan
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
secara leluasa
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
 Lokasi bebas banjir
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
 Tersedia lemari pendingin untuk penyimpanan obat tertentu
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
 Tersedia alat pemantau suhu ruangan dan lemari pendingin
satu sama lain dalam.
 Kerapihan dan kebersihan ruang penyimpanan
 Obat yang mendekati kadaluarsa (3 sampai 6 bulan sebelum tanggal
Tujuan SKN
kadaluarsa) disimpan terpisah dan diberikan penandaan khusus.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
 Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
 Obat harus disimpan dalam kondisi yang menjaga stabilitas bahan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
aktif hingga digunakan oleh pasien. Informasi terkait dengan suhu
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
penyimpanan obat dapat dilihat pada kemasan obat. Tempat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
penyimpanan obat (ruangan dan lemari pendingin) harus selalu
dipantau suhunya menggunakan termometer yang terkalibrasi.
ungsi SKN
Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu lemari
a. Kebijakan dan regulasi
penyimpanan dapat berupa termometer eksternal dan internal
b. Manajemen dan administrasi
 Penanganan
c. Pemberdayaan dan informasi jika listrik padam
kesehatan
- sistem
d. Tata hubungan antar sub Jika terjadi pemadaman listrik, dilakukan tindakan pengamanan
dan lingkungan
terhadap obat dengan memindahkan obat tersebut ke tempat
yang memenuhi persyaratan.
- Sedapat mungkin, tempat penyimpanan obat termasuk dalam
prioritas untuk mendapatkan listrik cadangan.
 Inspeksi/pemantauan secara berkala terhadap tempat penyimpanan
obat.
2) Syarat-Syarat Kondisi Penyimpanan Obat
Untuk menjaga mutu obat perlu diperhatikan kondisi
penyimpanan sebagai berikut :
a. Kelembaban
Udara lembab dapat mempengaruhi obat sehingga mempercepat
kerusakan. Untuk menghindari udara lembab tersebut maka perlu
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 33
31
3

3. Uraiandilakukan
Materi upaya-upaya berikut:
POKOK - BAHASAN 1 : KONSEP
Ventilasi harus SISTEM
baik, jendela KESEHATAN NASIONAL (SKN)
dibuka.
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
- Simpan obat ditempat yang kering.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
- Wadah harus selalu tertutup rapat, jangan dibiarkan terbuka.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
- Harus ada pengatur suhu / AC karena makin panas udara
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
di dalam ruangan maka udara semakin lembab.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
- Toleransi kelembaban rata-rata relatif 40%.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
- Biarkan pengering (silicagel) tetap dalam wadah tablet dan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
kapsul.
satu sama lain dalam.
- Kalau ada atap yang bocor harus segera
diperbaiki.
2) Tujuan SKN
b. Sinar matahari
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Sebagian besar cairan, larutan dan injeksi cepat rusak karena
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
pengaruh sinar matahari. Sebagai contoh,Injeksi Klorpromazin yang
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
terkena sinar matahari akan berubah warna menjadi kuning terang
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
sebelum tanggal kadaluwarsa. Cara mencegah kerusakan karena sinar
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
matahari antara lain jendela-jendela diberi gorden dan kaca jendela
dicat putih.
3) Fungsi SKN
c. Temperatur/Panas
a. Kebijakan dan regulasi
Obat seperti salep, krim dan supositoria sangat sensitif terhadap
b. Manajemen dan administrasi
pengaruh panas, dapat meleleh. Oleh karena itu hindarkan obat dari
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
udara panas. Sebagai contoh, Salep Oksitetrasiklin akan lumer bila
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
suhu penyimpanan tinggi dan akan mempengaruhi kualitas salep
o
tersebut. Ruangan obat harus terkontrol dalam suhu kamar (20-25 C),
beberapa jenis obatharus disimpan di suhu sejuk (8-15oC) dan suhu
o
dingin (2-8 C). Untuk sera dan vaksin disimpan dalam sistem
pengelolaan Cold Chain.
d. Pencegahan KerusakanFisik
Untuk menghindari kerusakan fisik dapat dilakukan antara lain:
Penumpukan dus obat harus sesuai dengan petunjuk pada karton, jika
tidak tertulis pada karton maka maksimal ketinggian tumpukan
delapan dus, karena obat yang ada di dalam dusbagian tengah kebawah
dapat pecah dan rusak, selain itu akan menyulitkan pengambilan obat.
Hindari kontak dengan benda- benda yang tajam
34 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 32

ian Materi e. Pencegahan Kontaminasi


KOK BAHASAN 1 : KONSEP WadahSISTEM KESEHATAN
obat harus NASIONAL
selalu tertutup (SKN)
rapat. Apabila wadah terbuka, maka
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
obat mudah tercemar oleh bakteri atau jamur.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
f. Pemeliharaan Kebersihan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Ruangan yang kotor dapat mengundang tikus dan serangga lain yang
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
kemudian merusak obat.Etiket dapat menjadi kotor dan sulit terbaca.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Oleh karena itu bersihkan ruangan setiap hari. Lantai disapu dan dipel,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dinding dan rak dibersihkan.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
3) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan
satu sama lain dalam.
a. Pemindahan harus hati-hati supaya obat tidak pecah/rusak.
b. Golongan antibiotik harus disimpan dalam wadah tertutup
Tujuan SKN
rapat, terhindar dari cahaya matahari, disimpan di tempat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
kering.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
c. Vaksin dan serum harus dalam wadah yang tertutup rapat,
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
terlindung dari cahaya dan disimpan dalam Cold Chain (suhu 4–
secara sinergis, berhasil guna
o
dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
8 C). Kartu temperatur yang ada harus selalu diisi setiap pagi
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
dan sore.
d. Obat injeksi disimpan dalam tempat yang terhindar dari cahaya
ungsi SKN
matahari langsung.
a. Kebijakan dan regulasi
e. Bentuk dragee (tablet salut) disimpan dalam wadah tertutup
b. Manajemen dan administrasi
rapat dan pengambilannya menggunakan sendok.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
f. Untuk obat dengan waktu kadaluwarsa yang sudah dekat
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
supaya diberi tanda khusus, misalnya dengan menuliskan
waktu kadaluarsa menggunakan spidol pada dus luar atau
menempelkan label warna sesuai dengan klasifikasi tahun
kadaluarsa. Kemudian obat disimpan terpisah (dikarantina) dari
obat-obat lain ketika menginjak 3 bulan sebelum masa
kadaluarsa. Setelah menginjak masa kadaluarsa obat kemudian
dimusnahkan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku.
g. Penyimpanan obat dengan kondisi khusus, seperti lemari
tertutup rapat, lemari pendingin, kotak kedap udara dan lain
sebagainya.
h. Cairan diletakkan di rak bagian bawah.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 35
33
3

3. Uraian Materipenyimpanan beberapa obat.


i. Kondisi
POKOK  BAHASAN 1 : KONSEP
Beri tanda/kode SISTEM
padawadah KESEHATAN NASIONAL (SKN)
obat.
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
 Beri tanda semua wadah obat dengan jelas.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
 Apabila ditemukan obat dengan wadah tanpa etiket, jangan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
digunakan.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
 Apabila obat disimpan didalam dus besar maka pada dus harus
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
tercantum :
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
- Jumlah isi dus, misalnya : 20 kaleng @ 500 tablet.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
- Kode lokasi
satu sama lain dalam.
- Tanggal diterima.
- Tanggal kadaluwarsa.
2) Tujuan SKN
- Nama produk/obat.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
j. Pengamatan mutu obat secara berkala/setiap bulan.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Pengamatan mutu obat dilakukan secara visual sebagai berikut :
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Bentuk Sediaan Yang perlu Diamati
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Tablet - Terjadi perubahan warna,bau dan rasa,
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
serta lembab.
- Kerusakan fisik seperti pecah, retak,
3) Fungsi SKN sumbing, gripis dan rapuh.
a. Kebijakan dan regulasi - Kaleng atau botol rusak, sehingga dapat
mempengaruhi mutu obat.
b. Manajemen dan administrasi
- Untuk tablet salut, disamping informasi di
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
atas, juga basah dan lengket satu dengan
d. Tata hubungan antar sub lainnya.
sistem dan lingkungan
- Wadah yang rusak.
Kapsul - Cangkangnya terbuka, kosong, rusak
atau melekat satu dengan lainnya.
- Wadah rusak.
- Terjadi perubahan warna baik cangkang
ataupun lainnya.
Cairan - Cairan jernih menjadi keruh, timbul
endapan.
- Cairan suspensitidak bisa dikocok.
- Cairan emulsi memisah dan tidak
tercampur kembali.
36 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 34

ian Materi Salep - Konsistensi warna dan bau berubah (tengik).


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
- Pot/tuberusak atau bocor.
Injeksi
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional - Kebocoran
- Terdapat partikel untuk sediaan injeksi yang
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
seharusnya jernih sehingga keruh atau
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh partikel
semua komponen bangsa
asing dalam serbuk untuk injeksi.
- Wadah rusak
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna atau terjadi perubahan warna.
menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 37
35
3

3. Uraian Materi
F. DISTRIBUSI OBAT
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Distribusi/penyaluran adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
secara teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit pelayanan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
kesehatan. Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
subunit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
dengan jenis, jumlah dan waktu yang tepat serta mutu terjamin. Sub unit
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
pelayanan kesehatan antara lain :
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
 Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas.
satu sama lain dalam.
 Puskesmas Pembantu.
 Puskesmas Keliling.
2) Tujuan SKN
 Posyandu.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
 Polindes.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Langkah-langkah distribusi obat :
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
1) Menentukan frekuensi distribusi dengan mempertimbangkan :
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
a. Jarak sub unit pelayanan.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
b. Biaya distribusi yang tersedia.
2) Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikandengan
3) Fungsi SKN
mempertimbangkan :
a. Kebijakan dan regulasi
a. Pemakaian rata-rata per periode untuk setiap jenis obat.
b. Manajemen dan administrasi
b. Sisa stok.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
c. Pola penyakit.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
d. Jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan.
3) Melaksanakan penyerahan obat dan menerima sisa obat dari sub unit.

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara :


1) Puskesmas menyerahkan/mengirimkan obat dan diterima di sub
unit pelayanan.
2) Obat diambil sendiri oleh sub unit pelayanan. Obat diserahkan
bersama-sama dengan formulir LPLPO sub unit yang
ditandatangani oleh penanggungjawab sub unit pelayanan
puskesmas dan kepala puskesmas sebagai penanggungjawab
pemberi obat dan lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti
penerimaan obat.
38 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 36

ian Materi G. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Apoteker harus menerapkan sistem penarikan obat yang rusak (tidak
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
memenuhi persyaratan mutu) / telah kadaluarsa / tidak memenuhi syarat
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
pengetahuan/ dicabut izin edarnya untuk dilakukan pemusnahan atau
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
pengembalian ke distributor sesuai ketentuan yang berlaku. Pemusnahan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor farmasi dilakukan oleh pihak ketiga
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
wajib disaksikan oleh pemilik dan saksi.
satu sama lain dalam.
Tujuan pemusnahan adalah untuk menjamin obat yang sudah tidak
memenuhi syarat dikelola sesuai dengan standar yang berlaku. Adanya
Tujuan SKN
penghapusan akan mengurangi beban penyimpanan maupun mengurangi
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
risiko terjadi penggunaan obat yang sub standar
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Saat Stock Opname dilakukan pendataan sediaan yang masa kadaluarsanya
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
minimal 6 bulan, kemudian dilakukan hal-hal sebagai berikut:
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
 Diberi penandaan khusus dan disimpan sesuai FEFO
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 Untuk sediaan yang sudah ED disimpan ditempat terpisah dan diberi
keterangan “sudah kadaluarsa”
ungsi SKN
 Dikembalikan ke distributor atau dimusnakan sesuai ketentuan
a. Kebijakan dan regulasi
Waktu kadaluarsa : saat sediaan tidak dapat digunakan
b. Manajemen dan administrasi
lagi sampai akhir bulan tersebut.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Contoh : ED 01-2016 berarti sediaan tersebut dapat
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
digunakan sampai dengan 31 Januari 2016
Apoteker harus membuat prosedur terdokumentasi untuk mendeteksi
kerusakan dan kadaluwarsa obat serta penanganannya. Apoteker harus diberi
tahu setiap ada produk obat yang rusak, yang ditemukan oleh perawat dan
staf medik.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 39
37
3

3. Tahapan
Uraian Materi
pemusnahan terdiri dari:
POKOK BAHASAN
1) membuat daftar 1obat
: KONSEP SISTEMyang
dan perbekkes KESEHATAN NASIONAL (SKN)
akan dimusnahkan;
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2) menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
3) mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
terkait;
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
4) menyiapkan tempat pemusnahan dan melakukan pemusnahan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta peraturan yang
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
berlaku.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
40 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 38

ian Materi H. PENGENDALIAN


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Pengendalian obat dan perbekkes adalah kegiatan yang dilakukan untuk
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
memastikan tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
pelayanan kesehatan dasar. Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
kepada Puskesmas Pembantu dan sub unit pelayanan kesehatan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Pengendalian persediaan dilakukan dengan sistem First Expired First Out
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
(FEFO) untuk masing-masing obat, artinya obat yang lebih awal kadaluwarsa
satu sama lain dalam.
harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang kadaluwarsanya masih jauh.
Untuk membedakan tahun kadaluarsa dapat dilakukan pelabelan warna
Tujuan SKN
sesuai dengan klasifikasi tahun kadaluarsa. Sedangkan First In First Out
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
(FIFO) untuk masing-masing obat, artinya obat yang datang pertama kali
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang datang kemudian. Hal ini
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
sangat penting karena obat yang sudah terlalu lama biasanya kekuatannya
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
atau potensinya berkurang.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Bila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses cepat terhadap obat emergensi
yang tepat adalah sangat penting.
ungsi SKN
Aspek – aspek yang harus diperhatikan :
a. Kebijakan dan regulasi
1) Perlu ditetapkan lokasi penyimpanan obat emergensi di tempat pelayanan
b. Manajemen dan administrasi
dan obat emergensi yang harus disuplai ke lokasi tersebut.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Obat emergensi tersedia pada unit -unit dimana akan diperlukan atau
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
dapat terakses segera dalam rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan
yang bersifat emergensi
2) Untuk memastikan akses ke obat emergensi bilamana diperlukan, perlu
tersedia prosedur penyimpanan yang memungkinkan untuk perlindungan,
mencegah penyalahgunaan, pencurian atau kehilangan terhadap obat
dimaksud.
3) Perlu prosedur yang memastikan bahwa obat diganti secara tepat waktu
setelah digunakan, rusak atau kedaluwarsa.
4) Keseimbangan antara akses, kesiapan, dan keamanan dari tempat
penyimpanan obat emergensi perlu dipenuhi.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 41
39
3

3. Uraian Materi
POKOKrinci
Secara BAHASAN 1 : KONSEP
dijelaskan SISTEM
sebagai berikut : KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
1) Penyediaan obat emergensi di unit pelayanan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Obat emergensi tersedia pada unit dimana akan diperlukan atau dapat
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
terakses segera untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Teknis penyediaan obat emergensi :
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
a. Petugas unit pelayanan menyampaikan kondisi stok obat kepada
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
petugas apotek terkait obat emergensi yang dibutuhkan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
b. Petugas apotek menyediakan obat yang diminta dan mencatat di buku
satu sama lain dalam.
distribusi obat
c. Petugas unit pelayanan menerima obat yang diminta dan menyimpan
2) Tujuan SKN
ditempat yang disediakan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Dokumen yang diperlukan adalah SK dan SOP penyediaan obat-obat
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
emergensi di unit kerja serta daftar obat emergensi di unit pelayanan.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
2) Pelaksanaan penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Perlu ada kebijakan yang menetapkan bagaimana obat emergensi
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian. Teknis
pelaksanaan penyimpanan obat emergensi :
3) Fungsi SKN
a. Petugas Unit Pelayanan menerima Obat Emergensi
a. Kebijakan dan regulasi
b. Petugas Unit Pelayanan mencatat jenis dan jumlah obat yang diterima
b. Manajemen dan administrasi
dalam buku register dan kartu stok
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
c. Petugas Unit Pelayanan menyimpan Obat Emergensi di dalam kotak
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Obat khusus Emergensi
d. Petugas Unit Pelayanan mencatat nama pasien dan jumlah obat yang
digunakan dalam tindakan emergensi
Dokumen yang diperlukan adalah lembar permintaan dan lembar
penerimaan obat emergensi, kartu stok, dan SOP penyimpanan obat
emergensi di unit pelayanan.
3) Pelaksanaan monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja
Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat waktu sesuai kebijakan
Puskesmas setelah digunakan atau bila kedaluwarsa atau rusak.
42 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 40

ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
Teknis pelaksanaan monitoringNASIONAL
penyediaan(SKN)
obat emergensi :
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
a. Petugas unit terkait mengecek jumlah dan tanggal kadaluarsa Obat
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
emergensi yang tersisa disetiap akhir bulan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
b. Jika Obat rusak atau kadaluarsa petugas unit mengembalikan Obat
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
emergensi tersebut ke Unit Farmasi
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
c. Petugas unit melakukan permintaan ke Unit Farmasi untuk mengganti
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Obat emergensi yang rusak atau kadaluarsa sesuai dengan jumlah yang
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
diperlukan
satu sama lain dalam.
d. Petugas Farmasi memenuhi permintaan kebutuhan Obat emergensi
yang diperlukan dan mendistribusikan ke unit terkait
Tujuan SKN
Dokumen yang diperlukan adalah SOP monitoring penyediaan obat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
emergensi di unit kerja, serta dokumentasi hasil monitoring dan tindak
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
lanjut.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 43
41
3

I. PEMANTUAN
3. DAN EVALUASI
Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian
Medication Sistem
error dapatKesehatan Nasional
terjadi dimana saja dalam rantai pelayanan obat kepada
Sistem
pasien Kesehatan
mulai Nasional,
dari produksi dalamyang selanjutnya
peresepan, disingkat
pembacaan resep,SKN adalah
peracikan,
pengelolaan
penyerahan dankesehatan
monitoringyang diselenggarakan
pasien. olehmata
Di dalam setiap semua komponen
rantai bangsa
ada beberapa
Indonesia
tindakan, sebabsecara terpadu
tindakan dan saling
mempunyai potensimendukung guna kesalahan.
sebagai sumber menjamin
tercapainya
Setiap derajat kesehatan
tenaga kesehatan masyarakat
dalam mata yang
rantai ini setinggi-tingginya.
dapat memberikan kontribusi
Untukkesalahan
terhadap mencapai (tujuan
Cohen,pembangunan
1999). kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN
Pengelolaan merupakan
medication errorbagian
sangatyang tidakdilakukan
penting terpisahkan dan saling
dimanapun terkait
medikasi
satu sama
diberikan, lain dalam.
adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
 Menurunkan Insiden Keselamatan Pasien dalam medication error
2) Tujuan SKN
 Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
 Meminimalkan potensi terjadinya kerugian
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
 Menanggapi pihak yang mengalami cedera dengan segera dan selayaknya
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
 Mengantisipasi dan merencanakan pertanggungjawaban jika terjadi
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kerugian.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 Membantu praktisi kesehatan dan lembaga terkait untuk dapat menelusuri
kesalahan obat
3) Fungsi SKN
Proses identifikasi kesalahan obat dalam hal ini termasuk :
a. Kebijakan dan regulasi
 Mendefinisikan suatu kesalahan obat dan KNC
b. Manajemen dan administrasi
Definisi-definisi dan proses-proses dikembangkan melalui proses kerjasama
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
yang mengikutsertakan semua yang terlibat di berbagai langkah dalam
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
manajemen obat.
 Menggunakan format pelaporan yang ditentukan
Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu dan program
keselamatan pasien di Puskesmas.
 Serta mengedukasi petugas tentang proses dan pentingnya pelaporan
Pelaporan penting untuk perbaikan dalam proses pengobatan dan
pelatihan petugas digunakan untuk mencegah kesalahan di kemudian hari.
Identifikasi medication error dapat menggunakan rekam medis pasien selama
dirawat. Disadari bahwa rekam kesehatan mempunyai peran yang penting
dalam telusur medication error. Telusur ini dapat dilakukan dengan analisis
kuantitatif dan kualitatif.
44 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 42

ian Materi Selanjutnya proses termasuk mendefinisikan suatu kesalahan obat,


KOK BAHASAN 1 menggunakan
: KONSEP SISTEM KESEHATAN
format pelaporan NASIONAL (SKN)
yang distandarisasi dan mengedukasi staf
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
tentang proses dan pentingnya pelaporan.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu dan keselamatan pasien.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Program memusatkan pada pencegahan kesalahan obat melalui pemahaman
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
jenis kesalahan yang terjadi di rumah sakit maupun di rumah sakit lain dan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
mengapa ME terjadi. Perbaikan dalam manajemen pengobatan secara terpadu
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
digunakan untuk mencegah kesalahan di kemudian hari.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Jenis – jenis insiden kesalahan obat meliputi :
satu sama lain dalam.
1) Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
2) Kejadian Tidak Cedera (KTC)
Tujuan SKN
3) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Beberapa istilah terkait dengan patient safety dan medikasi adalah sebagai
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
berikut :
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
1) Efek buruk obat (adverse drug event): cidera akibat kesalahan dalam
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
proses penggunaan obat.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2) Ceroboh (near miss): kesalahan penggunaan obat yang tak timbulkan
cidera.
ungsi SKN
3) Salah comot (slip): salah emban tak sengaja.
a. Kebijakan dan regulasi
4) Misalnya, maksud mau suntikan heparin, tetapi yang terambil adalah
b. Manajemen dan administrasi
insulin
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
5) Lupa (lapse): salah/tak emban tugas karena lupa.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
6) Keliru (mistake) salah terap karena kurang pengetahuan.
7) Misal : tak berikan Amikasin intravena dosis tunggal, melainkan dalam
dosis terbagi atau infus berlanjut.
8) Lalai (error of omission) : tak emban tugas, sesuai rencana/permintaan.
9) Berlebihan (error of comission) : penggunaan obat lebih banyak dari yang
diperlukan.
Misal : Ciprofloxacin oral diberikan 4 kali sehari, yang seharusnya cukup 2
kali sehari
Langkah – langkah yang dijalankan :
1) Pengelola obat mengidentifikasi kesalahan yang terjadi.
2) Pengelola obat berkoordinasi dengan koordinator pelayanan pendaftaran
untuk mencari alamat lengkap pasien.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 45
43
3

3. 3)
Uraian
Jika Materi
ada nomor telepon, maka petugas langsung menghubunginya,
POKOK BAHASAN
kemudian baru1 mendatangi
: KONSEP SISTEM
alamat KESEHATAN NASIONAL
rumah, tetapi (SKN)
jika tidak, petugas
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
langsung mendatangi alamat rumah yang bersangkutan.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
4) Petugas memberikan obat yang seharusnya diberikan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
5) Petugas mencatat dan mendokumentasikan tindakan perbaikan yang
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
sudah dilaksanakan.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Cara pelaporan insiden kesalahan obat :
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
1) Pencatatan insiden kesalahan obat
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
2) Grading risiko tiap insiden kesalahan obat
satu sama lain dalam.
3) Latihan melakukan pelaporan dan grading risiko insiden kesalahan obat

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 47
44
3

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, MATERI INTI 2 Pemerintah
baik Pemerintah, : Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta

PELAYANAN FARMASI KLINIK


secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
48 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 45

ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Tujuan SKN
1.adalah
Tujuan SKN Deskripsi
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Praktik farmasi klinik adalah praktik kefarmasian dimana apoteker adalah bagian
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
dari tim multidisiplin tenaga kesehatan yang dimaksudkan untuk mencapai
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
penggunaan obat yang berkualitas, termasuk didalamnya adalah :
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 Berpartisipasi dalam pengelolaan obat individual pasien
 Pemanfaatan evidence based medicine dalam keseharian pelayanan
ungsi SKN
kefarmasian
a. Kebijakan dan regulasi
 Berkontribusi dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan klinis
b. Manajemen dan administrasi
 Identifikasi dan mengurangi risiko dalam penggunaan obat
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
 Terlibat dalam edukasi pasien, keluarga pasien dan tenaga kesehatan lain
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
 Terlibat dalam riset

2. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti materi ini peserta latih:


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta latih mampu menjelaskan konsep farmasi klinik.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta latih mampu mengaplikasikan farmasi klinik di Puskesmas
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 49
46
3

3. Uraian
3. Uraian
Materi
Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
POKOK BAHASAN
1) Pengertian 1 : KONSEP
Sistem FARMASI
Kesehatan KLINIK
Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Seorang apoteker harus bertanggung jawab dan akuntabel dalam mencapai
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
tujuan terapi, artinya apoteker berinteraksi langsung serta melakukan observasi
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
kondisi pasien. Selanjutnya, seorang apoteker dalam melaksanakan pelayanan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
kefarmasian bekerja secara independen, sekaligus berkonsultasi atau
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam menjalankan fungsinya
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
sebagai anggota perawatan pasien. Apoteker harus berkontribusi terhadap
satu sama lain dalam.
pencapaian standar perawatan pasien, dengan mengutamakan kepentingan
pasien. Apoteker harus menunjukkan fungsinya dalam tim perawatan pasien,
2) Tujuan SKN
berkontribusi terhadap perawatan pasien melalui kehaliannya dalam bidang obat.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Dengan memastikan bahwa penggunaan obat aman dan cost effective, apoteker
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
melayani kepentingan pasien dan masyarakat yang lebih luas. Tujuan praktik
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
farmasi klinik adalah mengoptimalkan outcome pengobatan pasien melalui
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
pelayanan kefarmasian untuk mencapai penggunaan obat yang berkualitas.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam farmasi klinik :

3) Fungsi SKN
A. PENINGKATAN
a. KebijakanKUALITAS DAN KOLABORASI INTERPROFESIONAL
dan regulasi
Peningkatan mutudan
b. Manajemen adalah proses yang terus berjalan untuk memastikan
administrasi
bahwa pasien menerima
c. Pemberdayaan dan pelayanan kesehatan yang terbaik. Salah satu cara
informasi kesehatan
yang
d. dapat dilakukan antar
Tata hubungan oleh apoteker untuk
sub sistem meningkatkan kualitas pelayanan
dan lingkungan
kepada pasien adalah dengan bekerja secara kolaboratif dengan tenaga
kesehatan lain. Tanpa kolaborasi, pemberian pelayanan kesehatan
terfragmentasi dan tidak kerkoordinasi. Diperlukan pelatihan dan peningkatan
keahlian apoteker agar dapat secara optimal menjadi anggota dari tim
pelayanan kesehatan.
Apoteker perlu mengambil peran aktif dalam kolaborasi interprofesional dan
berkomunikasi unutk meningktakn kualitas pelayanan.
50 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 47

ian Materi B. PENETAPAN PRIORITAS PELAYANAN FARMASI KLINIK


KOK BAHASAN 1 Untuk
: KONSEP SISTEM KESEHATAN
memaksimalkan NASIONAL
outcome (SKN) pasien
pengobatan dapat dilakukan
Pengertian Sistempenetapan
Kesehatanprioritas
Nasionalfarmasi klinik ketika sumberdaya kefarmasian terbatas.
Sistem Kesehatan Nasional,
Penetapan yang tersebut
prioritas selanjutnya disingkat
meliputi evaluasiSKN adalah terhadap :
dan pemilihan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan
 Kelompok oleh semua
pasien yang mendapat komponen
akses bangsa
pelayanan farmasi klinik
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Lingkup farmasi klinik yang diberikan pada setiap kelompok pasien
tercapainya derajat kesehatan
Dalam masyarakat
menetapkan yangperlu
prioritas setinggi-tingginya.
:
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
 Identifikasi pasien yang paling berisiko munculnya masalah terkait obat
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
(pasien mana yang menerima benefit paling besar dari pelayanan farmasi
satu sama lain dalam.
klinik)
 Memastikan maksud dan tujuan pelayanan kefarmasian tercapai
Tujuan SKN
Kebijakan mengenai penetapan prioritas pelayanan farmasi klinik dapat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
berupa unit, wards, pelayanan, pasien tertentu ketika jumlah staf yang
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
tersedia tidak memenuhi standar.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Untuk menetapkan prioritas aktifitas pelayanan farmasi klinik perlu
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
dilakukan:
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 Mengumpulkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam menetapkan prioritas misalnya, data pasien dalam satu unit
ungsi SKN
perawatan, rencana pengelolaan pengobatan, dan rencana pertemua tim
a. Kebijakan dan regulasi
perawatan
b. Manajemen dan administrasi
 Menyiapkan catatan obat yang akurat dan lengkap untuk pasien pulang
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
disertai dengan pemberian informasi bagi rawat jalan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
 Melakukan asesmen terhadap pengelolaan obat yang saat ini digunakan
dan melakukan tinjauan klinik
 Berpartisipasi dalam interdisiplin tenaga kesehatan dalam perencanaan
perawatan dan menindaklanjuti isu/kasus
 Menyediakan pelayanan farmasi klinik lainnya, seperti memberikan
informasi obat kepada tenaga kesehatan lain, memberikan edukasi dan
pelatihan.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 51
48
3

3. Uraian Materi
C. KEBUTUHAN PASIEN
POKOKpenetapan
Perlu BAHASAN prioritas
1 : KONSEP SISTEM
pada pasienKESEHATAN NASIONAL
yang paling berisiko (SKN)
mengalami
1) Pengertian
masalah Sistem
terkait Kesehatan Nasional
obat, diantaranya :
1) Sistem Kesehatan masalah
Diduga mengalami Nasional, yang selanjutnya
kesehatan disingkat
terkait penggunaan obatSKN adalah
2) pengelolaan kesehatan
Berusia diatas yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
65 tahun
3) Indonesia
Menerima 5secara terpadu
atau lebih dan saling mendukung guna menjamin
jenis obat
4) tercapainya derajat
Menerima lebih darikesehatan masyarakat
12 dosis obat perhari yang setinggi-tingginya.
5) Untuk mencapai
Menerima obat tujuan
yang pembangunan
membutuhkan kesehatan,
pematauan seluruh unsuratau
terapetik penyusun
obat
dalam SKN
berisiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
tinggi
6) satu sama lain respon
Menunjukkan dalam. yang kurang optimal terhadap terapi

7) Mengalami masalah dalam penggunaan obat, misalnya karena buta huruf,


2) Tujuan SKN
kesulitan berbicara, ketidakpahaman dalam bahasa Indonesia, mengalami
Tujuan
masalahSKN adalah terselenggaranya
penglihatan, pembangunan
dimensia, atau masalah kognitifkesehatan
lain oleh semua

8) komponen bangsa, fungsi


Mengalami gangguan baik ginjal
Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
atau hepatik
9) masyarakat termasuk
Mengalami masalah badan
dalam hukum,penggunaan
kepatuhan badan usaha,
obatdanlembaga swasta
10) secara
Baru sinergis, berhasil guna
saja sebelumnya dan berdaya
dirawat kurang guna,
dari sehingga
4 mingguterwujud
atau derajat
sering
kesehatan
mengalamimasyarakat
rawat inap.yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
52 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 49

ian Materi POKOK BAHASAN 2 :DISPENSING OBAT


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Dispensing terdiri atas rangkaian kegiatan mulai dari pengkajian resep,
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
penyiapan obat, hingga penyerahan obat yang disertai dengan pemberian
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
informasi obat kepada pasien dan keluarga pasien.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Penyiapan
tercapainya derajat obatmasyarakat
kesehatan adalah serangkaian kegiatan dalam rangka mendukung
yang setinggi-tingginya.
pelayanan
Untuk mencapai resep kepada kesehatan,
tujuan pembangunan pasien mulai dari penyiapan
seluruh sediaan obat, pengkajian
unsur penyusun
resep, peracikan
dalam SKN merupakan bagian sampai dengan
yang tidak penyerahan
terpisahkan danobat kepada
saling pasien.
terkait
satu sama lainPemberian
dalam. obat kepada pasien adalah kegiatan penyerahan obat kepada pasien
disertai dengan informasi obat yang memadai meliputi indikasi, dosis, cara
Tujuan SKN penggunaan obat dan efek samping obat yang mungkin terjadi.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
A. PENGKAJIAN
komponen bangsa, RESEP
baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Pengkajian resep dimulai dengan skrining kesesuaian resep dari aspek
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
administrasi, farmasetik dan klinis.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
1) Skrining kesesuaian Administratif
Skrining kesesuaian administrasi ditujukan untuk menjamin legalitas
ungsi SKN
resep sebagai dokumen resmi permintaan obat dari penulis resep kepada
a. Kebijakan dan regulasi
apoteker. Persyaratan administrasi resep meliputi kelengkapan:
b. Manajemen dan administrasi
a. nama, Surat Ijin Praktek (SIP) dan paraf dokter penulis resep
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
b. nama, no. rekam medis, alamat dan nomer tel, jenis kelamin dan umur
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
atau berat badan pasien.
c. tanggal resep
d. nama, kekuatan (jika tersedia lebih dari satu macam kekuatan),
bentuk sediaan, jumlah, aturan pakai dan cara penggunaan obat
e. ruangan/unit asal resep (Nama dan alamat Puskesmas) dalam lembar
resep
2) Skrining kesesuaian farmasetik
Skrining kesesuaian farmasetik ditujukan untuk menjamin bahwa:
a. Obat yang diresepkan memiliki kesesuaian antara bentuk sediaan atau
cara penggunaan dengan kondisi pasien.
Misalnya dokter meresepkan diazepam rectal tube sesuai untuk pasien
anak yang mengalami panas tinggi yang cenderung kejang dan tidak
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 53
50
3

3. Uraian MateriApoteker harus menilai kesesuain tersebut dan memberikan


sadar.
POKOK BAHASAN 1
rekomendasi : KONSEP
kepada SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
dokter.
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
b. Obat yang diresepkan dalam bentuk sediaan yang paling stabil dan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
sesuai dengan kondisi pasien.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Misalnya pemberian antibiotika untuk pasien dewasa dalm bentuk
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
sirup lebih baik diberikan dalam bentuk tablet apabila pasien masih
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
mampu menelan karena stabilitas tablet lebih baik dari pada sirup.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
c. Obat yang diresepkan memiliki stabilitas fisika, fisikokimia, kimia,
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
farmakologi, mikrobiologi, dan biofarmasetik yang memenuhi
satu sama lain dalam.
persyaratan farmakope dengan tidak dijumpai interaksi antar bahan
berkhasiat obat yang diresepkan atau dengan obat yang sedang
2) Tujuan SKN
digunakan oleh pasien.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Misalnya pemberian antibiotika dan obat lain untuk pasien anak dalam
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
bentuk sediaan racikan puyer lebih baik jika diberikan terpisah antara
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
antibiotika dalam bentuk sediaan sirup serta obat lain dalam bentuk
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
sediaan racikan puyer.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Persyaratan kesesuaian farmasetik meliputi pemeriksaan:
 stabilitas dan ketersediaan sediaan obat di puskesmas
3) Fungsi SKN
 kesesuaian bentuk sediaan, kekuatan dan dosis
a. Kebijakan dan regulasi
 kesesuaian volume atau jumlah obat
b. Manajemen dan administrasi
 inkompatibilitas atau ketiadaan interaksi fisika, fisiko kimia,
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
kimia, farmakologi, biofarmasetik
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
 stabilitas mikrobiologi
3) Skrining kesesuaian klinis
Skrining kesesuaian klinis ditujukan untuk menjamin bahwa obat yang
diresepkan efektif dan aman bagi pasien, meliputi pemeriksaan:
a. ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan
b. ketiadaan duplikasi pengobatan
c. tidak kontraindikasi
d. tidak memicu alergi, interaksi dan efek samping
e. tidak menimbukan efek adiktif.
54 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 51

ian Materi B. PENYIAPAN DAN PEMBERIAN OBAT


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian SistemSetelah resep
Kesehatan diverifikasi kemudian dilakukan kegiatan penyiapan yang
Nasional
dimulai
Sistem Kesehatan dari yang
Nasional, tahap selanjutnya
menyiapkan/disingkat
meracik SKN
obat, adalah
memberikan label/ etiket
sampai
pengelolaan kesehatan dengan
yang penyerahanoleh
diselenggarakan resep dengan
semua informasi
komponen yang memadai disertai
bangsa
ndonesia secarapendokumentasian.
terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Hal-hal
tercapainya derajat yang masyarakat
kesehatan harus diperhatikan dalam kegiatan dispensing adalah :
yang setinggi-tingginya.
1) Memastikan
Untuk mencapai tujuan higinitas
pembangunan dan sanitasi
kesehatan, seluruhpada tempat
unsur dan alat peracikan dan
penyusun
penyiapan
dalam SKN merupakan bagianobat.
yang tidak terpisahkan dan saling terkait
2) Melakukan peracikan antibiotika pada mortir dan stamper yang berbeda
satu sama lain dalam.
dengan obat lain.
Tujuan SKN 3) Mengambil obat yang dibutuhkan dengan memperhatikan nama obat,
tanggal kadaluarsa
Tujuan SKN adalah terselenggaranya dan keadaan kesehatan
pembangunan fisik obat. oleh semua
komponen 4) Melakukan
bangsa, peracikan obat
baik Pemerintah, sesuai dengan
Pemerintah resep dan kaidah kefarmasian.
Daerah,dan/atau
Contoh
masyarakat termasuk badan: tidak menggerus
hukum, badan tablet
usaha,salut.
danlembaga swasta
5) Memberikan
secara sinergis, berhasil guna danetiket obatguna,
berdaya sesuai dengan terwujud
sehingga jenis sediaan obat (putih untuk obat
derajat
oral
kesehatan masyarakat dan
yang biru untuk obat luar dan suntik). Etiket harus mencantumkan
setinggitingginya.
tanggal resep, nomor resep, nama pasien, nama dan jumlah obat, aturan
ungsi SKN pakai serta kegunaan obat.
a. Kebijakan dan6) Memasukkan obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah antar masing-
regulasi
masing obat untuk mencegah kesalahan pemberian/penggunaan obat.
b. Manajemen dan administrasi
Sedapat
c. Pemberdayaan dan mungkin
informasi obat diserahkan dalam kemasan aslinya.
kesehatan
d. Tata hubungan7)antar
Penyerahan obat
sub sistem dandisertai dengan informasi obat yang memadai
lingkungan meliputi
nama obat, dosis, cara pakai, kegunaan, efek samping obat yang mungkin
terjadi dan cara penyimpanan obat di rumah.
8) Cara penyimpanan obat di rumah harus memperhatikan suhu, tempat
penyimpanan, jauh dari paparan sinar matahari langsung dan jauh dari
jangkauan anak-anak.
9) Melakukan double check resep dengan memeriksa kembali antara resep,
obat, etiket dan pasien yang menerima.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 55
52
3

3. Uraian
POKOK Materi 3 : PEMANTAUAN EFEKTIFITAS TERAPI OBAT
BAHASAN
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Pemantauan merupakan kegiatan identifikasi masalah dan pengukuran
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
besarnya masalah, dan penilaian terhadap keberhasilan dalam terapi obat.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Melakukan pemantauan penggunaan obat mempunyai dua komponen aktif,
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
yaitu :
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
 Pengawasan dan pengendalian terhadap mutu penggunaan obat,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
pencatatan, serta pelaporannya.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
 Membina dan membimbing pelaksana pengobatan agar senantiasa
satu sama lain dalam.
meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam rangka
pemakaian obat yang rasional, serta membantu memecahkan
2) Tujuan SKN
permasalahan yang dihadapi di lapangan.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
A. PEMANTAUAN
masyarakat TERAPI OBAT
termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Penggunaan
kesehatanobat secara yang
masyarakat rasional menurut WHO (1985) adalah jika pasien
setinggitingginya.
menerima obat yang sesuai dengan kebutuhannya untuk periode yang
adekuat
3) Fungsidengan
SKN harga yang terjangkau untuknya dan masyarakat.
Penggunaan obat
a. Kebijakan yang
dan tidak rasional merupakan masalah penting yang
regulasi
dapat menimbulkan
b. Manajemen dampak cukup
dan administrasi besar dalam penurunan mutu
pelayanan kesehatan,dan
c. Pemberdayaan misalnya peningkatan
informasi kesehatan resistensi akibat penggunaan
antibiotik
d. Tatayang tidak rasional.
hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Penggunaan obat dikatakan tidak rasional jika tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara medik (medically inappropriate), baik
menyangkut ketepatan jenis, dosis, dan cara pemberian obat.
Kriteria Penggunaan Obat Rasional
1) Tepat Diagnosis
Penggunaan obat disebut rasional jika diberikan untuk diagnosis yang
tepat. Jika diagnosis tidak ditegakkan dengan benar maka pemilihan
obat tidak akan sesuai dengan indikasi yang seharusnya.
56 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 53

ian Materi Contoh I :


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM
Anamnesis KESEHATAN
Diagnosis Terapi NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
- Diare
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
- Disertai darah dan lendir
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
- Serta gejala tenesmus
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Amoebiasis Metronidazol
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Contoh
Untuk mencapai tujuan II :
pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Anamnesis
dalam SKN merupakan Diagnosis
bagian yang tidak Terapi
terpisahkan dan saling terkait
-
satu sama lain dalam. Diare
- Disertai gejala tenesmus
Tujuan SKN Bukan Amoebiasis
Bukan Metronidazol
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Pada
masyarakat termasuk contoh
badan II, jika
hukum, pemeriksa
badan tidak jeli untuk
usaha, danlembaga swastamenanyakan adanya
darah
secara sinergis, berhasil dalam
guna feses, guna,
dan berdaya maka sehingga
bisa saja diagnosis
terwujud yang dibuat menjadi
derajat
kolera.
kesehatan masyarakat Untuk yang terakhir ini obat yang diperlukan adalah tetrasiklin.
yang setinggitingginya.
Akibatnya penderita amoebiasis di atas terpaksa mendapat tetrasiklin
ungsi SKN yang sama sekali bukan antibiotik pilihan untuk amoebiasis.
a. Kebijakan dan regulasi
2) administrasi
b. Manajemen dan Tepat Indikasi Penyakit
Setiap
c. Pemberdayaan dan obatkesehatan
informasi memiliki spektrum terapi yang spesifik, misalnya antibiotik
yangsub
d. Tata hubungan antar diindikasikan untuk infeksi
sistem dan lingkungan bakteri. Dengan demikian pemberian
obat ini tidak dianjurkan untuk pasien yang tidak menunjukkan
adanya gejala infeksi bakteri.

3) Tepat Pemilihan Obat


Keputusan untuk melakukan upaya terapi diambil setelah diagnosis
ditegakkan dengan benar. Dengan demikian obat yang dipilih haruslah
yang memiliki efek terapi sesuai dengan spektrum penyakit.
Contoh :
Gejala demam terjadi pada hampir semua kasus infeksi dan inflamasi.
Untuk sebagian besar demam, pemberian parasetamol lebih dianjurkan
karena di samping efek antipiretiknya, obat ini relatif paling aman
dibandingkan dengan antipiretik yang lain.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 57
54
3

3. Uraian Materiantiinflamasi non steroid (misalnya asam mefenamat dan


Pemberian
POKOK BAHASAN
ibuprofen) hanya1 : dianjurkan
KONSEP SISTEM
untuk KESEHATAN
demam yangNASIONAL (SKN)proses
terjadi akibat
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
peradangan atau inflamasi.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
4) Tepat Dosis
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Agar suatu obat dapat memberikan efek terapi yang maksimal
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
diperlukan penentuan dosis, cara dan lama pemberian yang tepat.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Besar dosis, cara dan frekuensi pemberian umumnya didasarkan pada
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
umur dan/atau berat badan pasien.
satu sama lain dalam.
Contoh :
Pemberian dosis yang berlebihan, khususnya untuk obat dengan rentang
2) Tujuan SKN
terapi yang sempit misalnya Teofilin, Digitalis dan Aminoglikosida akan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
sangat berisiko timbulnya efek samping. Sebaliknya dosis yang terlalu
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
kecil tidak akan menjamin tercapainya kadar terapi yang diharapkan.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
5) Tepat Cara Pemberian
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Obat harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan, waktu
dan jangka waktu terapi sesuai anjuran.
3) Fungsi SKN
Contoh :
a. Kebijakan dan regulasi
Obat Antasida seharusnya dikunyah dulu baru ditelan untuk
b. Manajemen dan administrasi
mempercepat munculnya efek lokal di lambung. Demikian pula
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
tetrasiklin tidak boleh diminum bersama susu karena akan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
membentuk ikatan sehingga tidak dapat diabsorpsi dan menurunkan
efektivitasnya.

6) Tepat Pasien
Mengingat respon individu terhadap efek obat sangat beragam maka
diperlukan pertimbangan yang seksama, mencakup kemungkinan
adanya kontraindikasi, terjadinya efek samping, atau adanya penyakit
lain yang menyertai. Hal ini lebih jelas terlihat pada beberapa jenis obat
seperti teofilin dan aminoglikosida. Pada penderita dengan kelainan
ginjal, pemberian aminoglikosida sebaiknya dihindarkan karena risiko
terjadinya nefrotoksik pada kelompok ini meningkat secara bermakna.
Beberapa kondisi berikut harus dipertimbangkan sebelum memutuskan
pemberian obat.
58 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 55

ian Materi  â blocker (misalnya propranolol) hendaknya tidak diberikan pada


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM
penderita KESEHATAN
hipertensi yang NASIONAL (SKN) asma karena obat ini
memiliki riwayat
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
memberi efek bronkhospasme.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
 Antiinflamasi Non Steroid (AINS) sebaiknya juga dihindari pada
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
penderita asma, karena obat golongan ini terbukti dapat
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
mencetuskan serangan asma.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
 Peresepan kuinolon (misalnya si profloksasin dan ofloksasin),
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
tetrasiklin, doksisiklin, dan metronidazol pada ibu hamil sama
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
sekali harus dihindar i karena memberi efek buruk pada janin yang
satu sama lain dalam.
dikandung.

Tujuan SKN
7) Tepat Informasi
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Kejelasan informasi tentang obat yang harus diminum atau digunakan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
pasien akan sangat mempengaruhi ketaatan pasien dan keberhasilan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
pengobatan. Tenaga kefarmasian harus mampu menyediakan dan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
memberikan informasi kepada pasien dan tenaga kesehatan lain untuk
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
menunjang penggunaan obat yang rasional dalam rangka mencapai
keberhasilan terapi. Informasi yang diberikan meliputi nama obat,
ungsi SKN
aturan pakai, lama pemakaian, efek samping yang ditimbulkan oleh
a. Kebijakan dan regulasi
obat tertentu, dan interaksi obat tertentu dengan makanan.
b. Manajemen dan administrasi
Contoh :
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
 Peresepan rifampisin akan mengakibatkan urin penderita berwarna
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
merah. Jika hal ini tidak diinformasikan, penderita kemungkinan
besar akan menghentikan minum obat karena menduga obat
tersebut menyebabkan kencing disertai darah. Padahal untuk
penderita tuberkulosis terapi dengan rifampisin harus diberikan
dalam jangka panjang.
 Peresepan antibiotik harus disertai informasi bahwa obat tersebut
harus diminum sampai habis selama satu kurun waktu
pengobatan (1 course of treatment), meskipun gejala-gejala klinik
sudah mereda atau hilang sama sekali. Interval waktu minum obat
juga harus tepat, bila 4 kali sehari berarti tiap 6 jam.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 59
56
3

3. Uraian Materi
Untuk antibiotik hal ini sangat penting agar kadar obat dalamdarah
POKOK BAHASAN
berada 1 : KONSEP
diatas kadar SISTEM
minimal yang KESEHATAN NASIONAL
dapat membunuh (SKN)
bakteri penyebab
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
penyakit.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
8) Waspada terhadap efek samping
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Pemberian obat potensial menimbulkan efek samping, yaitu efek tidak
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
diinginkan yang timbul pada pemberian obat dengan dosis terapi.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Contoh :
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Pemberian atropin dapat menimbulkan efek samping vasodilatasi
satu sama lain dalam.
pembuluh darah di wajah sehingga wajah memerah.
Pemberian tetrasiklin tidak boleh dilakukan pada anak kurang dari 12
2) Tujuan SKN
tahun karena menimbulkan kelainan pada gigi dan tulang yang sedang
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
tumbuh.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
9) Cost effectiveness
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas, atau pemberian obat untuk
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
keadaan yang sama sekali tidak memerlukan terapi obat, jelas
merupakan pemborosan dan sangat membebani pasien.
3) Fungsi SKN
Disini termasuk pula peresepan obat yang mahal padahal alternatif
a. Kebijakan dan regulasi
obat yang lain dengan manfaat dan keamanan sama dan harga lebih
b. Manajemen dan administrasi
murah tersedia.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Contoh :
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Pemberian antibiotik pada pasien ISPA non pneumonia dan diare non
spesifik, serta penggunaan injeksi pada pasien myalgia.
Hal ini merupakan pemborosan karena sebenarnya pasien tidak
memerlukan antibiotik dan injeksi.
60 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 57

ian Materi Pemantauan terapi bagi pasien rawat inap dapat dilakukan melalui visite.
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM
Ronde/Visite KESEHATAN
Pasien MerupakanNASIONAL (SKN)
kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
yang dilakukan secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, dan lain-lain.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Tujuan:
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
 Memeriksa obat pasien.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
 Memberikan rekomendasi kepada dokter dalam pemilihan Obat dengan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
mempertimbangkan diagnosis dan kondisi klinis pasien.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
 Memantau perkembangan klinis pasien yang terkait dengan
satu sama lain dalam.
penggunaan obat.
 Berperan aktif dalam pengambilan keputusan tim profesi kesehatan
Tujuan SKN
dalam terapi pasien. Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan,
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
pelaksanaan, pembuatan dokumentasi dan rekomendasi.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Kegiatan visite mandiri:
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
a. Untuk Pasien Baru
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 Apoteker memperkenalkan diri dan menerangkan tujuan dari
kunjungan.
ungsi SKN
 Memberikan informasi mengenai sistem pelayanan farmasi dan
a. Kebijakan dan regulasi
jadwal pemberian obat
b. Manajemen dan administrasi
 Menanyakan Obat yang sedang digunakan atau dibawa dari rumah,
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
mencatat jenisnya dan melihat instruksi dokter pada catatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
pengobatan pasien.
 Mengkaji terapi Obat lama dan baru untuk memperkirakan masalah
terkait Obat yang mungkin terjadi.
b. Untuk pasien lama dengan instruksi baru
 Menjelaskan indikasi dan cara penggunaan Obat baru.
 Mengajukan pertanyaan apakah ada keluhan setelah pemberian
Obat.
c. Untuk semua pasien
 Memberikan keterangan pada catatan pengobatan pasien.
 Membuat catatan mengenai permasalahan dan penyelesaian
masalah dalam satu buku yang akan digunakan dalam setiap
kunjungan.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 61
58
3

3. UraianKegiatan
Materivisite bersama tim:
POKOK a. BAHASAN
Melakukan1 : persiapan
KONSEP SISTEM KESEHATAN
yang dibutuhkan NASIONAL
seperti (SKN)catatan
memeriksa
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
pegobatan pasien dan menyiapkan pustaka penunjang.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
b. Mengamati dan mencatat komunikasi dokter dengan pasien
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
dan/atau keluarga pasien terutama tentang Obat.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
c. Menjawab pertanyaan dokter tentang Obat.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
d. Mencatat semua instruksi atau perubahan instruksi pengobatan,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
seperti Obat yang dihentikan, Obat baru, perubahan dosis dan lain
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
lain.
satu sama lain dalam.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Memahami cara berkomunikasi yang efektif
2) Tujuan SKN
b. Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan pasien dan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
tim
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
c. Memahami teknik edukasi.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
d. Mencatat perkembangan pasien.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Pasien rawat inap yang telah pulang ke rumah ada kemungkinan
terputusnya kelanjutan terapi dan kurangnya kepatuhan penggunaan
3) Fungsi SKN
Obat. Untuk itu, perlu juga dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah
a. Kebijakan dan regulasi
(Home Pharmacy Care) agar terwujud komitmen, keterlibatan, dan
b. Manajemen dan administrasi
kemandirian pasien dalam penggunaan obat sehingga tercapai
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
keberhasilan terapi obat.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Pemantauan penggunaan obat dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung.
1) Pemantauan Secara Langsung
Dilakukan dengan mengamati proses pengobatan mulai dari
anamnesis, pemeriksaan, peresepan, hingga penyerahan obat ke
pasien. Pemantauan dengan cara ini dapat dilakukan secara
berkala pada waktu yang tidak diberitahukan sebelumnya,
sehingga diperoleh gambaran nyata mengenai praktik pemakaian
obat yang berlangsung pada saat itu.
Pemantauan dilakukan terhadap :
a. Kecocokan antara gejala/tanda-tanda (symptoms/signs),
diagnosis dan jenis pengobatan yang diberikan,
62 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 59

ian Materi b. Kesesuaian antara pengobatan yang diberikan dengan


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
pedoman pengobatanNASIONAL
yang ada, (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
c. Pemakaian obat tanpa indikasi yang jelas (misalnya
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
antibiotik untuk ISPA non pneumonia),
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
d. Praktek polifarmasi untuk keadaan yang sebenarnya cukup
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
hanya diberikan satu atau 2 jenis obat,
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
e. Ketepatan indikasi,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
f. Ketepatan jenis, jumlah, cara dan lama pemberian
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
(didasarkan pada pedoman pengobatan yang ada),
satu sama lain dalam.
g. Kesesuaian obat dengan kondisi pasien (misalnya ditemukan
pemberian injeksi pada diare).
Tujuan SKN
2) Pemantauan secara tidak langsung
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Pemantauan secara tidak langsung dapat dilakukan melalui :
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
a. Dari kartu status pasien :
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Kecocokan dan ketepatan antara :
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
 Gejala dan tanda yang ditemukan selama anamnesis dan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
pemeriksaan, dengan
 Diagnosis yang dibuat dalam kartu status penderita, serta
ungsi SKN
 Pengobatan (terapi) yang diberikan (termasuk jenis,
a. Kebijakan dan regulasi
jumlah, dan cara pemberian obat).
b. Manajemen dan administrasi
b. Dari buku register pasien :
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
 Jumlah kasus yang pengobatannya tidak sesuai dengan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
standar .
 Over prescribingdari antibiotik dan pemakaian suntikan.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 63
60
3

3. Uraian Materi
Pemantauan dan evaluasi meliputi:
POKOK a. BAHASAN 1 :dan
Pencatatan KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pelaporan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Adapun cara pencatatan dan pelaporan yang baku adalah
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
sebagai berikut :
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
i. Status pasien
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainyaKolom Diisi yang
derajat kesehatan masyarakat keterangan yang
setinggi-tingginya. bersifat
anamnesis/pemeriksaan
Untuk mencapai patognomonik
tujuan pembangunan untuk unsur
kesehatan, seluruh kondisi yang
penyusun
dalam SKN merupakan bagian yangditidak
jumpai (bai k dan
terpisahkan keluhan,
saling gejala
terkait
satu sama lain dalam. klinik, dan hasil pemeriksaan).

Kolom diagnosis
2) Tujuan SKN Diisi dengan jelas diagnosisnya
Tujuan SKN adalah terselenggaranyasecara lengkap.
pembangunan Kalau oleh
kesehatan adasemua
2
komponen bangsa, baik diagnosis,
Pemerintah, tuliskan
Pemerintah keduanya,
Daerah,dan/atau
misalnya
masyarakat termasuk badan hukum, badanbronkitis dengan diare.swasta
usaha, danlembaga
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan Kolom terapiyang setinggitingginya.
masyarakat Diisi dengan obat yang diberikan.

Kelengkapan
3) Fungsi SKN dengan kesederhanaan ini memungkinkan
pemantauan
a. Kebijakan terhadap kecocokan antara kolom anamnesis,
dan regulasi
kolomdan
b. Manajemen diagnosis, dan kolom terapi.
administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tataii.hubungan
Register harian
antar sub sistem dan lingkungan
Isilah setiap ruangan yang terdapat dalam tiap kolom buku
register yang ada dengan lengkap, mulai dari tanggal
kunjungan, nomer kartu status, nama pasien, alamat, jenis
kelamin, umur , diagnosis, pengobatan yang diberikan, dan
keterangan lainnya seperti, apakah program (misalnya malaria)
atau pemeriksaan rutin.
64 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 61

ian Materi
B.1 MONITORING
KOK BAHASAN EFEKKESEHATAN
: KONSEP SISTEM SAMPING OBAT
NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan MESO merupakan
Nasional, yang kegiatan pencatatan,
selanjutnya disingkatpemantauan,
SKN adalahdan pelaporan setiap
responyang
pengelolaan kesehatan terhadap obat yang merugikan
diselenggarakan oleh semuaatau tidak diharapkan
komponen bangsa yang terjadi pada

ndonesia secaradosis normal


terpadu danyang digunakan
saling pada manusia
mendukung untuk tujuan profilaksis,
guna menjamin
diagnosis
tercapainya derajat dan
kesehatan terapiatauyang
masyarakat memodifikasi fungsi fisiologis.Efek samping yang
setinggi-tingginya.
terjadi pembangunan
Untuk mencapai tujuan akibat pemberian obat-obat
kesehatan, yang
seluruh diresepkan
unsur penyusunatau riwayat alergi
terhadap
dalam SKN merupakan obat-obatan
bagian tertentu
yang tidak harus didokumentasikan
terpisahkan dan saling terkait dalam rekam medis
pasien.
satu sama lain dalam.
Tujuan pemantauan adalah untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap

Tujuan SKN gejala pasien atau penyakitnya dan untuk mengevaluasi pasien terhadap
Kejadian
Tujuan SKN adalah yang Tidak pembangunan
terselenggaranya Diharapkan (KTD).
kesehatan oleh semua
Kegiatan
komponen bangsa, baikpemantauan dan pelaporan
Pemerintah, efekDaerah,dan/atau
Pemerintah samping obat meliputi :
1) Mengidentifikasi
masyarakat termasuk badan hukum,obat dan usaha,
badan pasien yang mempunyai
danlembaga resiko tinggi mengalami
swasta
efekguna
secara sinergis, berhasil samping
dan Obat.
berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Puskesmas
kesehatan masyarakat harus memastikan bahwa tersedia kebijakan dan prosedur
yang setinggitingginya.
untuk mencatat, memantau, dan melaporkan bila terjadi efek samping

ungsi SKN penggunaan obat dan KTD, termasuk kesalahan pemberian obat.
Dokumen yang dibutuhkan adalah SOP pelaporan efek samping obat, SOP
a. Kebijakan dan regulasi
pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat dan KTD.
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan2)
danMenganalisis laporan efek samping Obat, baik secara mandiri maupun
informasi kesehatan
bersama
d. Tata hubungan antar tim. dan lingkungan
sub sistem
Perlu disusun kebijakan tentang identifikasi, pencatatan, analisis dan
pelaporan semua KTD yang terkait dengan penggunaan obat, misalnya
sindroma Stephen Johnson, KIPI dan lainnya.
3) Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
Kejadian efek samping obat dan KTD ditindaklanjuti dan
didokumentasikan dengan cara mengisi formulir MESO.Dokumen yang
diperlukan adalah SOP tindak lanjut efek samping obat dan KTD.
4) Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional
Puskesmas membangun suatu mekanisme pelaporan dari ESO dan KTD.
Kriteria pencapaian kegiatan ini adalah efek samping obat yang dialami
pasien tercatat, terpantau dan terlaporkan ke pusat monitoring efek
samping obat.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 65
62
3

3. Uraian Materi
Teknis pelaksanaan MESO di puskesmas :
POKOK  BAHASAN 1 : KONSEP
Petugas Obat menerimaSISTEM
laporanKESEHATAN NASIONAL
dari pasien atau petugas(SKN)
medis dan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
paramedis pemeriksa
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
 Petugas Obat melihat semua obat yang dibawa pasien
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
 Petugas Obat mengidentifikasi semua jenis obat
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
 Petugas Obat mengidentifikasi obat penyebab ESO
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
 Petugas Obat mengisi Formulir Pelaporan ESO
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
 Petugas Obat menanyakan data pasien yang mengalami ESO sesuai
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
formulir
satu sama lain dalam.
 Petugas Obat meminta petugas medis dan paramedis pemeriksa
mencatat kejadian ESO di Rekam Medis pasien
2) Tujuan SKN
 Petugas Obat melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Nasional.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Pengelolaan medication error sangat penting dilakukan dimanapun
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
medikasi diberikan, adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 Menurunkan Insiden Keselamatan Pasien dalam medication error
 Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan
Meminimalkan potensi terjadinya kerugian
dan regulasi
b. Manajemen
Menanggapi
dan pihak yang mengalami cedera dengan segera dan
administrasi
selayaknya dan informasi kesehatan
c. Pemberdayaan
d. Tata
Mengantisipasi dansub
hubungan antar merencanakan pertanggungjawaban jika terjadi
sistem dan lingkungan
kerugian.
 Membantu praktisi kesehatan dan lembaga terkait untuk dapat
menelusuri kesalahan obat
66 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 63

ian Materi Proses identifikasi kesalahan obat dalam hal ini termasuk :
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
 mendefinisikan NASIONAL
suatu kesalahan obat(SKN)
dan KNC
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Definisi dan proses dikembangkan melalui proses kerjasama yang
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
mengikutsertakan semua yang terlibat di berbagai langkah dalam
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
manajemen obat.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
 menggunakan format pelaporan yang ditentukan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu dan program
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
keselamatan pasien di Puskesmas.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
 serta mengedukasi petugas tentang proses dan pentingnya pelaporan
satu sama lain dalam.
Pelaporan penting untuk perbaikan dalam proses pengobatan dan
pelatihan petugas digunakan untuk mencegah kesalahan di
Tujuan SKN
kemudian hari.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Identifikasi medication error dapat menggunakan rekam medis pasien
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
selama dirawat. Disadari bahwa rekam kesehatan mempunyai peran
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
yang penting dalam telusur medication error. Telusur ini dapat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif.
Selanjutnya proses termasuk mendefinisikan suatu kesalahan obat,
ungsi SKN
menggunakan format pelaporan yang distandarisasi dan mengedukasi
a. Kebijakan dan regulasi
staf tentang proses dan pentingnya pelaporan. Proses pelaporan adalah
b. Manajemen dan administrasi
bagian dari program mutu dan keselamatan pasien. Program
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
memusatkan pada pencegahan kesalahan obat melalui pemahaman jenis
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
kesalahan yang terjadi di rumah sakit maupun di rumah sakit lain dan
mengapa ME terjadi. Perbaikan dalam manajemen pengobatan secara
terpadu digunakan untuk mencegah kesalahan di kemudian hari.
Jenis – jenis insiden kesalahan obat meliputi :
1) Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
2) Kejadian Tidak Cedera (KTC)
3) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 67
64
3

3. Uraian Materi istilah terkait dengan patient safety dan medikasi adalah
Beberapa
POKOK BAHASAN
sebagai 1 :: KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
berikut
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
1) Efek buruk obat (adverse drug event): cidera akibat kesalahan dalam
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
proses penggunaan obat.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
2) Ceroboh (near miss): kesalahan penggunaan obat yang tak timbulkan
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
cidera.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
3) Salah comot (slip): salah emban tak sengaja.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Misalnya, maksud mau suntikan heparin, tetapi yang terambil adalah
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
insulin
satu sama lain dalam.
4) Lupa (lapse): salah/tak emban tugas karena lupa.
5) Keliru (mistake) salah terap karena kurang pengetahuan.
2) Tujuan SKN
Misal : tak berikan Amikasin intravena dosis tunggal, melainkan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
dalam dosis terbagi atau infus berlanjut.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
6) Lalai (error of omission) : tak emban tugas, sesuai
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
rencana/permintaan.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
7) Berlebihan (error of comission) : penggunaan obat lebih banyak dari
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
yang diperlukan.
Misal : Ciprofloxacin oral diberikan 4 kali sehari, yang seharusnya
3) Fungsi SKN
cukup 2 kali sehari.
a. Kebijakan dan regulasi
Langkah – langkah yang dijalankan :
b. Manajemen dan administrasi
1) Pengelola obat mengidentifikasi kesalahan yang terjadi.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
2) Pengelola obat berkoordinasi dengan koordinator pelayanan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
pendaftaran untuk mencari alamat lengkap pasien.
3) Jika ada nomor telepon, maka petugas langsung menghubunginya,
kemudian baru mendatangi alamat rumah, tetapi jika tidak, petugas
langsung mendatangi alamat rumah yang bersangkutan.
4) Petugas memberikan obat yang seharusnya diberikan
5) Petugas mencatat dan mendokumentasikan tindakan perbaikan yang
sudah dilaksanakan.
Cara pelaporan insiden kesalahan obat :
1) Pencatatan insiden kesalahan obat
2) Grading risiko tiap insiden kesalahan obat
3) Latihan melakukan pelaporan dan grading risiko insiden kesalahan
obat
68 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 65

ian Materi Alur pelaporan MESO :


KOK BAHASAN 1 : KONSEP
 FormSISTEM KESEHATAN
pelaporan NASIONAL
insiden kesalahan (SKN)
obat
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
 Dokumen terkait : rekam medis, resep, form MESO
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
DiagramAlir:
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
DATA SOSIAL
RESEP
PASIEN
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan
PETUGAS KAMAR
dan saling terkait
BERKOORDINASI
DENGAN PETUGAS
OBAT ADA
MULAI KOORD.PENDAFTARAN YA MENGHUBUNGI
satu sama lain dalam. MENGIDENTIFIKASI
UNTUK MENDAPATKAN
NO.TELP?
PASIEN DAN
KESALAHAN
ALAMAT LENGKAP

TIDAK
Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatanBUKUoleh
NOTULEN TIND.
semua
PERBAIKAN
PETUGAS
MENDATANGI
BERKESINAMBUNGAN ALAMAT RUMAH
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau PASIEN

masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta


secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
PETUGAS MENCATAT
DAN PETUGAS
MENDOKUMENTASIK MEMBERIKAN
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. SELESAI
AN TINDAKAN OBAT YANG
PERBAIKAN YANG SEHARUSNYA
DIAMBIL

ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 69
66
3

3. Uraian MateriINTERPROFESIONAL
C. KOLABORASI
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Apoteker di Puskesmas berwenang dan bertanggung jawab terhadap aspek
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan obat sekaligus aspek pelayanan farmasi klinik, dengan mengacu
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
kepada Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Puskesmas, apoteker
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
berkolaborasi dengan dokter maupun tenaga kesehatan lain dalam rangka
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
peningkatan efektifitas pengobatan pasien. Untuk mewujudkan kolaborasi
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
antar tenaga kesehatan, setiap tenaga kesehatan harus melaksanakan
satu sama lain dalam.
tugasnya dengan bertanggung jawab, berkoordinasi, melakukan komunikasi
yang efektif, bekerjasama, saling percaya dan saling menghargai satu sama
2) Tujuan SKN
lain.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Untuk itu, apoteker perlu meningkatkan kompetensi, baik teknis kefarmasian
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
maupun komunikasi yang efektif dalam berkolaborasi antar tenaga kesehatan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
di Puskesmas.Kolaborasi Interprofesional didefinikan sebagai “ketika beberapa
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
tenaga kesehatan dari latar belakang profesi yang berbeda bekerjasama dengan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
pasien, keluarga, caregiver, dan komunitas untuk menyalurkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi.”
3) Fungsi SKN
Terdapat 3 hal yang tidak dapat dicapai tanpa Kolaborasi Interprofesional,
a. Kebijakan dan regulasi
yaitu :
b. Manajemen dan administrasi
1) Meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pasien
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
2) Meningkatkan kualitas kesehatan populasi
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
3) Mengurangi biaya kesehatan
Jika para tenaga kesehatan tidak berkomunikasi dan berkolaborasi maka hal
itu akan berdampak pada penurunan kinerja. Dalam bidang kesehatan,
komunikasi yang buruk seringkali menjadi akar permasalahan dari medication
error. Tim yang efektif dan memiliki hubungan kerja yang baik dapat
mengurangi kesalahan dan meningkatkan outcome.
70 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 67

ian Materi Kolaborasi antar tenaga kesehatan sangat penting bagi keberhasilan perawatan
KOK BAHASAN 1 yang
: KONSEP SISTEM
berpusat pada KESEHATAN NASIONAL
pasien. perawatan (SKN) pada pasien didefinisikan
yang berpusat
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
sebagai pemberian perawatan kesehatan yang menghargai dan responsif
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
terhadap keinginan, kebutuhan, nilai pasien dan memeastikan bahwa seluruh
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
keputusan klinik sejalan dengan nilai yang dianut pasien.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Perawatan oleh tim multdisiplin menempatkan pasien sebagai pusat dari fokus
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
tim dan memungkinkan seluruh tenaga kesehatan sama dengan pasien,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
berkolabprasi untuk memebrikan input menjadi baian dari proses pegabilan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
keputusan dan meningkatkan outcome. Walaupun terdapat beebrapa
satu sama lain dalam.
hambatan dalam pelaksanaannya mengadopsi kultur tim dalam perawatan
kesehatan, yaitu saling menghargai dan memahami satu sama lain
Tujuan SKN
sesungguhnya sangat diperlukan.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 71
68
3

POKOK
3. BAHASAN
Uraian Materi 4 : PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian
Pelayanan Sistem
Informasi Kesehatan
Obat Nasional
merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
Sistem
Apoteker untukKesehatan Nasional,
memberikan yang
informasi obatselanjutnya disingkat
secara akurat, SKN terkini
jelas dan adalah

kepadapengelolaan
dokter, kesehatan
apoteker, yang diselenggarakan
perawat, profesi oleh semua komponen
kesehatan lainnya bangsa
dan
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
pasien/masyarakat.
tercapainya
Pelayanan derajatObat
Informasi kesehatan
(PIO) masyarakat
merupakan yang setinggi-tingginya.
kegiatan penyediaan dan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
pemberian informasi, rekomendasi Obat yang independen, akurat, tidak
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada
satu sama lain dalam.
dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan
pihak lain di luar Rumah Sakit.
2) Tujuan SKN
Tujuan pelaksanaan
Tujuan PIO:terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
SKN adalah
- menyediakan
komponen informasi mengenai
bangsa, baik Obat kepada
Pemerintah, pasien
Pemerintah dan tenaga
Daerah,dan/atau
kesehatan di lingkungan
masyarakat Rumah
termasuk badan Sakit badan
hukum, dan pihak lain
usaha, di luar Rumah
danlembaga swasta
Sakit;
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan informasi
- menyediakan masyarakat yangmembuat
untuk setinggitingginya.
kebijakan yang berhubungan dengan
Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai,
3) Fungsi bagi
terutama SKNTim Farmasi dan Terapi;
a. Kebijakan
- Menunjang dan regulasi
penggunaan Obat yang rasional.
b. pelaksanaan
Manfaat Manajemen dan
PIO: administrasi
c. Pemberdayaan dan
- Promosi/Peningkatan informasi
Kesehatan kesehatan
(Promotif): penyuluhan; CBIA;
d. Tata hubungan
- Pencegahan Penyakitantar sub sistem penyuluhan;
(Preventif): dan lingkungan
penyuluhan imunisasi;
penyuluhan terhadap bahaya merokok, bahaya narkotika;
- Penyembuhan Penyakit (Kuratif): pemberian informasi obat; konseling
- Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif): rumatan metadon; program berhenti
merokok

A. Bentuk Kegiatan PIO


1) Pemberian/penyebaran informasi terkait obat kepada pasien/masyarakat
secara pro aktif dan pasif, melalui tatap muka, telepon, surat elektronik
dan lain lain.
2) Informasi yang diberikan antara lain: indikasi, cara pakai, cara
penyimpanan, efek samping dan penanganan efek samping.
72 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 69

ian Materi 3) Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding dan lain-
KOK BAHASAN 1 : KONSEP
lain. SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
4) Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap,
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
serta masyarakat.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
5) Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga kefarmasian dan
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pakai.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
6) Mengoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan Pelayanan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Kefarmasian.
satu sama lain dalam.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1) Sumber informasi Obat
Tujuan SKN
2) Tempat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
3) Tenaga
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
4) Perlengkapan.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
B. Petugas PIO
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Pemberian Informasi Obat (PIO) dilakukan oleh apoteker yang memiliki Surat
Izin Praktik (SIP) yang berlaku dan telah memperoleh pelatihan farmasi klinik
ungsi SKN
lanjutan. Kegiatan PIO terkait dengan keputusan klinis pasien dilakukan oleh
a. Kebijakan dan regulasi
apoteker utama.
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
C. Persiapan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Sebelum melakukan kegiatan PIO, petugas harus menyiapkan :
- buku referensi
- Formulir PIO
- Software Interaksi Obat.

D. Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan PIO meliputi :
1) Apoteker Instalasi Farmasi menerima pertanyaan lewat telepon, pesan
tertulis atau tatap muka.
2) Mengidentifikasi penanya: nama, status (dokter, perawat, apoteker, asisten
apoteker, pasien/keluarga pasien, dietisien, umum), asal unit kerja
penanya
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 73
70
3

3. Uraian Materi
3) Mengidentifikasi pertanyaan apakah akan diterima, ditolak atau dirujuk ke
POKOK
unit BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
kerja terkait
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
4) Menanyakan secara rinci data/informasi terkait pertanyaan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
5) Menanyakan tujuan permintaan informasi (perawatan pasien, pendidikan,
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
penelitian, umum)
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
6) Menetapkan urgensi pertanyaan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
7) Melakukan penelusuran secara sistematis, mulai dari sumber informasi
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
tersier, sekunder, dan primer jika diperlukan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
8) Memformulasikan jawaban
satu sama lain dalam.
9) Menyampaikan jawaban kepada penanya secara verbal atau tertulis

2) Tujuan SKN
E. Evaluasi
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Dilakukan evaluasi setiap akhir bulan dengan merekapitulasi jumlah
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
pertanyaan, penanya, jenis pertanyaan, ruangan, dan tujuan permintaan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
informasi.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
74 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 71

POKOK BAHASAN 5 : KONSELING


ian Materi POKOK BAHASAN 5 : KONSELING
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan
Konseling Nasionalsuatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
merupakan
Konseling merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
Sistem Kesehatan
masalah Nasional, yangberkaitan
pasien yang selanjutnya
dengan disingkat SKNObat
penggunaan adalah
pasien rawat jalan dan
masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan Obat pasien rawat jalan dan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
rawat inap, serta keluarga pasien. Tujuan dilakukannya konseling adalah
rawat inap, serta keluarga pasien. Tujuan dilakukannya konseling adalah
ndonesia secara terpadupemahaman
memberikan dan salingyangmendukung guna Obat
benar mengenai menjamin
kepada pasien/keluarga
memberikan pemahaman yang benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga
tercapainya derajat
pasienkesehatan masyarakat
antara lain tujuan yang setinggi-tingginya.
pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama
pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama
Untuk mencapai tujuan pembangunan
penggunaan Obat, efek kesehatan,
samping, seluruh unsur penyusun
tanda toksisitas, cara penyimpanan dan
penggunaan Obat, efek samping, tanda toksisitas, cara penyimpanan dan
dalam SKN merupakan
penggunaan bagian
Obat. yang tidak terpisahkan dan saling terkait
penggunaan Obat.
satu sama lain dalam.

A. Tahapan Kegiatan Konseling


A. Tahapan Kegiatan Konseling
Tujuan SKN
1) Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
1) Pembukaan/Pengenalan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
2) Menanyakan hal-hal yang menyangkut Obat yang dikatakan oleh dokter
Tujuan :
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka (openended question),
Pendekatan dan membangun kepercayaan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
misalnya apa yang dikatakan dokter mengenai Obat, bagaimana cara
Teknis :
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
pemakaian, apa efek yang diharapkan dari Obat tersebut, dan lain-lain.
a. Memperkenalkan diri
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan obat
b. Menjelaskan tujuan konseling (mengapa dan berapa lama)
4) Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi
2) Penilaian Awal
ungsi SKN
dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan
Tujuan :
a. Kebijakan dan regulasi
obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
Menilai pengetahuan pasien dan kebutuhan informasi. Yang perlu
b. Manajemen dan administrasi
Setelah dilakukan konseling, pasien yang memiliki kemungkinan mendapat
diperhatikan :
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
risiko masalah terkait obat misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan
- Pasien baru / lama
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
sosial, karateristik obat, kompleksitas pengobatan, kompleksitas penggunaan
- Peresepan baru / lama / OTC
obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang
Tehnik :Three Prime Questions
bagaimana menggunakan Obat dan/atau alat kesehatan perlu dilakukan
a. Apakah dokter telah menjelaskan tentang kegunaan obat ini ?
pelayanan kefarmasian di rumah (Home Pharmacy Care) yang bertujuan
b. Apakah dokter telah menjelaskan tentang cara menggunakan obat
tercapainya keberhasilan terapi obat.
ini ?
c. Apakah dokter telah menjelaskan tentang hasil yang diharapkan
dari obat ini ?
3) Pelaksanaan
Materi yang disampaikan dalam konseling:
a. Nama Obat
b. Tujuan pengobatan
c. Jadwal / aturan pengobatan (dosis, saat, frekuensi penggunaan)
d. Cara / rute penggunaan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 75
72
3

e. Lama penggunaan
3. Uraian yang
B. Faktor Materi
Perlu Diperhatikan
f. ESO
POKOK yang umumterjadi
BAHASAN
1) Kriteria pasien: 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) g.
Pengertian
InteraksiSistem
denganKesehatan
obat lain (Nasional
resep / OTC )
a. Pasien rujukan dokter.
Sistem
h. Kesehatan
Interaksi Nasional,- minuman
dengan makanan yang selanjutnya disingkat SKN adalah
b. Pasien dengan penyakit kronis.
i.pengelolaan
Pengaruh kesehatan
terhadap gayayanghidup
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
c. Pasien dengan Obat yang berindeks terapetik sempit dan poli
j.Indonesia secara terpadu
Cara penyimpanan dan saling
& pembuangan mendukung
sisa obat guna menjamin
/ obat rusak
farmasi.
tercapainya
k. Interpretasi derajat
hasil kesehatan
lab, dll. masyarakat yang setinggi-tingginya.
d. Pasien geriatrik.
Untuk mencapai
4) Pengujian tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
(Verifikasi)
e. Pasien pediatrik.
dalam SKN
Tujuan : merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
f. Pasien pulang sesuai dengan kriteria di atas.
-satu sama memastikan
Untuk lain dalam. apakah pasien memahami informasi yang
2) Sarana dan prasarana:
sudah disampaikan.
a. Ruangan khusus.
2) -Tujuan SKN hal-hal penting.
Mengulang
b. Kartu pasien/catatan konseling.
Tujuan: SKN
Teknik fill in adalah
the gaps terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
-komponen bangsa,
Pasien diminta baik
untuk Pemerintah,
mengulang kembaliPemerintah Daerah,dan/atau
informasi penting yang
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
telah diberikan.
-secara sinergis,
Pasien dapat berhasil gunainformasi
juga diberi dan berdaya guna,berupa
tertulis sehingga terwujud
etiket, label,derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
brosur, leaflet
5) Penutup
3) Fungsi SKN waktu untuk kontrol
a. Ingatkan
a. Berikan
b. Kebijakan dan dan
salam regulasi
ucapkan :
b. -Manajemen dansembuh”
“semoga lekas administrasi
c. -Pemberdayaan danAnda”
“senang melayani informasi kesehatan
d. -Tata
“jikahubungan antar
adahal yang sub sistem
kurang dan lingkungan
jelas silakan datang kembali
(atau memberi nomor kontak)”
c. Lakukan pencatatan pada kartu konseling/ PMR.
6) Pencatatan, Pelaporan & Dokumentasi Konseling
a. Pelaksanaan konseling dicatat di form khusus konseling (kartu
konseling/PMR) dan log book, serta didokumentasikan.
b. Pelaporan :triwulan & tahunan.
7) Evaluasi Konseling Apoteker
a. Evaluasi kegiatan pelayanan konseling, meliputi :
- infrastruktur (kebijakan, protap, SDM)
- kuesioner kepuasan pelanggan.
76 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 71

b. Evaluasi kepatuhan pasien dalam pengobatan, meliputi :


ian Materi POKOK BAHASAN 5 : KONSELING
- pemahanan
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan
Konseling Nasional
- merupakan
refill obat suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
Sistem Kesehatan Nasional,
masalah - sisayang
pasien yangberkaitan
obat selanjutnya disingkat
dengan SKNObat
penggunaan adalah
pasien rawat jalan dan
pengelolaan kesehatan yang
rawat c.inap, diselenggarakan
Evaluasi
sertaoutcome terapi
keluarga oleh
: semua
pasien. komponen
Tujuan bangsa konseling adalah
dilakukannya
ndonesia secara terpadu
memberikan dan saling
- perbaikan
pemahaman kondisi
yangmendukung
klinis, guna Obat
benar mengenai menjamin
kepada pasien/keluarga
tercapainya derajat
pasienkesehatan
antara masyarakat
- kualitas
lain tujuan yang
hidup setinggi-tingginya.
pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama
Untuk mencapai tujuan pembangunan
d. Evaluasi
penggunaan efek kesehatan,
Obat,farmako ekonomi: seluruh
samping, unsur penyusun
tanda toksisitas, cara penyimpanan dan
dalam SKN merupakan - bagian
penggunaan cost
Obat.ofyang tidak terpisahkan dan saling terkait
illness
satu sama lain dalam. - cost of effective

A.Setelah
Tahapan Kegiatan konseling,
dilakukan Konseling pasien yang memiliki kemungkinan mendapat
Tujuan SKN
1) Membuka
risiko masalah komunikasi
terkait obatantara apoteker
misalnya dengan pasien.
komorbiditas, lanjut usia, lingkungan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
2) Menanyakan
sosial, karateristik hal-hal yang menyangkut
obat, kompleksitas Obat yang
pengobatan, dikatakan oleh
kompleksitas dokter
penggunaan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
obat, kepada pasien atau
kebingungan dengan metode pertanyaan
kurangnya dan (openended
terbuka
pengetahuan question),
keterampilan tentang
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
misalnya
bagaimana apa yang dikatakan
menggunakan dokter mengenai
Obat dan/atau Obat, bagaimana
alat kesehatan cara
perlu dilakukan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
pemakaian,
pelayanan apa efek di
kefarmasian yang diharapkan
rumah (Homedari Obat tersebut,
Pharmacy Care) dan lain-lain.
yang bertujuan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Memperagakan
tercapainya dan terapi
keberhasilan menjelaskan
obat. mengenai cara penggunaan obat
4) Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi
ungsi SKN
B. Faktor dan menyelesaikan
yang masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan
Perlu Diperhatikan
a. Kebijakan dan regulasi
obat untuk
1) Kriteria pasien:mengoptimalkan tujuan terapi.
b. Manajemen dan administrasi
Setelah dilakukan
a. Pasien rujukankonseling,
dokter. pasien yang memiliki kemungkinan mendapat
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
risiko masalah
b. Pasien terkait
dengan obat kronis.
penyakit misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
sosial, karateristik
c. Pasien denganobat, kompleksitas
Obat pengobatan,
yang berindeks kompleksitas
terapetik sempit danpenggunaan
poli
obat,farmasi.
kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang
bagaimana menggunakan Obat dan/atau alat kesehatan perlu dilakukan
d. Pasien geriatrik.
pelayanan
e. Pasien kefarmasian
pediatrik. di rumah (Home Pharmacy Care) yang bertujuan
tercapainya keberhasilan
f. Pasien pulang sesuaiterapi
denganobat.
kriteria di atas.
2) Sarana dan prasarana:
a. Ruangan khusus.
b. Kartu pasien/catatan konseling.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 77
3
73

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN

MATERI PENUNJANG I :
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua

MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR (BUILDING


komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
LEARNING COMMITMENT/BLC)
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
78 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 74

ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC)

Tujuan SKN
1. DESKRIPSI SINGKAT
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Dalam suatu pelatihan, bertemu sekelompok orang yang belum saling
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
mengenal sebelumnya, berasal dari tempat yang berbeda, dengan latar
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
belakang soSial budaya, pendidikan/pengetahuan, pengalaman, serta sikap
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
dan perilaku yang berbeda pula, pada awal memasuki suatu pelatihan,
sering para peserta menunjukkan suasana kebekuan (freezing).
ungsi SKN
Agar pelatihan sukses, partisipatif dan berbasis aktifitas peserta, harus
a. Kebijakan dan regulasi
diperkenalkan rasa percaya antar peserta, melalui perkenalan antara
b. Manajemen dan administrasi
peserta, fasilitator dan panitia. Dalam lingkungan peserta yang saling
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
percaya, peserta akan lebih disiapkan untuk berani berkontribusi dan lebih
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
menyenangi proses belajar dan membantu kelancaran peroses
pembelajaran. Untuk menciptakan rasa saling percaya ini, kebekuan harus
dipecahkan dengan proses pencairan (unfreezing) pada awal pelatihan
dengan cara saling mengenal antar peserta dan menciptakan perasaan
positif satu sama lain. Building Learning Commitment (BLC) juga mengajak
peserta mampu mengemukakan harapan-harapan dan kekhawatiran
mereka dalam pelatihan, serta merumuskan nilai-nilai dan norma kelas
serta kontrol kolektifnya yang kemudian disepakati bersama untuk dipatuhi
selama proses pembelajaran.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 79
3
75

3.2.Uraian
TUJUAN PEMBELAJARAN
Materi
A. Tujuan
POKOK Pembelajaran
BAHASAN Umum:SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1 : KONSEP
Setelah mengikuti
1) Pengertian materi ini,
Sistem Kesehatan peserta mampu melaksanakan Building
Nasional
LearningKesehatan
Sistem CommitmentNasional,
(BLC) dalam proses
yang pelatihan.disingkat SKN adalah
selanjutnya
B.pengelolaan
Tujuan Pembelajaran
kesehatanKhusus:
yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Setelah mengikuti
Indonesia secara materi ini peserta
terpadu mampu:mendukung
dan saling guna menjamin
1) Melakukan
tercapainya perkenalan
derajat danmasyarakat
kesehatan pencairan yang
antara peserta, fasilitator dan
setinggi-tingginya.
panitia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
2) Merumuskan
dalam harapan,
SKN merupakan kekhawatiran
bagian dan
yang tidak komitmen dan
terpisahkan terhadap
salingproses
terkait
pelatihan.
satu sama lain dalam.
3) Membuat kesepakatan nilai, norma, dan kontrol kolektif.
4) Menetapkan
2) Tujuan SKN organisasi kelas.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
3. URAIAN MATERI
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis,
Aktivitas berhasil
pelatihan guna dan
adalah berdayapengembangan
proses guna, sehingga terwujud derajat
pengetahuan,
kesehatan masyarakat
keterampilan, dan sikapyang setinggitingginya.
atau tingkah laku sebagai interaksi individu
dengan lingkungan belajar yaitu orang lain, fasilitas fisik, psikologis,
3)metode,
Fungsi SKN
media dan teknologi pembelajaran. Pelatihan seringkali
a. Kebijakan dan
dikonstruksikan regulasisesuatu yang formal, terstruktur dan terkait
sebagau
b. Manajemen
sistem-sistem. dan administrasi
Peserta latih yang berasal dari lingkungan dan latar belakang
c. Pemberdayaan
berbeda adakalanyadanmenjadi
informasicanggung
kesehatan untuk berperilaku maupun
d. Tata hubungan
mengemukakan antar sub
ide-idenya sistem
karena dansetiap
tidak lingkungan
orang dapat dengan mudah
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Oleh karena itu proses pelatihan
harus dimulai dengan membangun kesepakatan belajar (building learning
commitment)
Untuk membangun kesepakatan, perlu dimulai dengan perkenalan antar
peserta, menyepakati aturan dan tindakan sebagai bentuk kebersamaan,
keterbukaan, saling menghormati, saling menghargai dan secara bersama-
sama berusaha mencapai keberhasilan (sukses) dalam pelatihan yang
diikuti.
80 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 76

POKOK BAHASAN 1 : PERKENALAN DAN PENCAIRAN ANTARA PESERTA,


ian Materi
FASILITATOR DAN PANITIA
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Perkenalan
Sistem Kesehatan dan pencairan
Nasional, antara peserta,
yang selanjutnya fasilitatorSKN
disingkat dan panitia
adalah dapat dilakukan
pengelolaan dengan metode
kesehatan yangberikut:
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu
1) Perkenalan dan menggunakan
dengan saling mendukung guna menjamin
kertas warna
tercapainya derajat kesehatan
a. Fasilitator masyarakat
membagi yangdalam
peserta setinggi-tingginya.
kelompok, tiap kelompok terdiri minimal
Untuk mencapai tujuan pembangunan
10 orang. kesehatan,
Pembagian kelompok seluruh unsur
berdasarkan penyusun
kesamaan pilihan warna.
dalam SKN merupakan bagian
b. Fasilitator yang tidak
menyediakan terpisahkan
potongan kertasdan saling sebanyak
berwarna terkait jumlah peserta,
satu sama lain dalam.
dengan warna-warna: biru, hijau, kuning, merah hati, merah jambu, ungu,
coklat, oranye, dan sebagainya yang terbagi secara merata.
Tujuan SKN c. Peserta diminta mengambil salah satu warna yang paling disukainya,
Tujuan SKN adalah terselenggaranya
disesuaikan pembangunan
dengan jumlah kesehatan
potongan olehtersedia.
kertas yang semua
komponen bangsa, baik
d. Peserta Pemerintah,
dengan Pemerintah
pilihan warna Daerah,dan/atau
yang sama diminta berkumpul menjadi satu
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
kelompok.
secara sinergis, berhasil guna
2) Mengenal dan berdaya
diri sendiri guna,
dan orang lainsehingga terwujud derajat
dengan Permainan “Kereta Api”
kesehatan masyarakat yang meminta
a. Fasilitator setinggitingginya.
seluruh peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran
dalam kelompok yang telah dibagi.
ungsi SKN b. Peserta pertama memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, dan unit
a. Kebijakan dan kerja.
regulasi
b. Manajemen c.
dan administrasi
Peserta berikutnya diminta menyebutkan terlebih dahulu nama-nama peserta
c. Pemberdayaansebelumnya
dan informasi kesehatan
baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri.
d. Tata hubungan antar subseterusnya
d. Demikian sistem dan lingkungan
sehingga merangkai seperti rangkaian Kereta Api
e. Peserta terakhir harus menyebutkan seluruh nama peserta sebelum
meperkenalkan dirinya sendiri
f. Masing-masing kelompok diwakili oleh satu peserta memperkenalkan semua
anggota kelompok, dengan menyebut nama dan asal instansi.
g. Kelompok digabung menjadi kelompok besar, dan untuk mengukur efektifitas
proses perkenalan, fasilitator mengecek kemampuan peserta dengan minta
beberapa diantara peserta menyebutkan seluruh nama peserta yang hadir.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 81
3
77

3) Pilihan permainan lainnya untuk perkenalan, yaitu:


3. Uraian Materi
a. Peserta
POKOK masih1 dalam
BAHASAN posisi
: KONSEP duduk melingkar.
SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem
b. Fasilitator Kesehatan kepada
memberikan Nasional setiap peserta kartu yang telah
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
disediakan.
pengelolaan
c. Fasilitatorkesehatan yang diselenggarakan
meminta kepada peserta untuk oleh semua komponen
menuliskan nama, danbangsa
unit
Indonesia
kerjanya secara terpadupada
masing-masing danbagian
saling
atasmendukung
kartu. guna menjamin
tercapainya
d. Fasilitatorderajat kesehatan
meminta juga masyarakat yang setinggi-tingginya.
peserta untuk mengidentifikasi sesuatu
Untuk mencapai
tentang: latar tujuan pembangunan
belakang kesehatan,
kehidupan mereka, seluruh unsur
pengalaman kerja,penyusun
hobby,
dalam
kotaSKN
asal merupakan
dan lain-lainbagian yang tidak
yang dianggap terpisahkan dan saling terkait
perlu.
satu sama lain dalam.
e. Kumpulkan semua kartu di tengah forum.
f. Fasilitator meminta seorang peserta untuk menarik salah satu kartu,
2) Tujuan
dan SKN
membacakannya dimuka forum. Peserta yang namanya
Tujuan SKN adalah
dibacakan, terselenggaranya
diminta pembangunan
berdiri, sementara kesehatan
informasi oleh terus
lainnya semua
komponen
dibacakan.bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk
g. Selanjutnya pesertabadan
yang hukum,
namanyabadan
baru usaha, danlembaga
saja dibacakan, swasta
diminta
secara sinergis, secara
mengambil berhasil acak
guna dan berdaya
kartu lain guna,
dan sehingga terwujud pula,
membacakannya derajat
kesehatan masyarakat
sementara yangnama
peserta yang setinggitingginya.
dan identitasnya dibacakan agar berdiri.
h. Teruskan sampai semua kartu (seluruh peserta) terbacakan.
3) Fungsi SKN
i. Menjelang akhir acara, fasilitator mengajukan pertanyaan: (1)
a. Bagaimana
Kebijakan dan regulasi
perasaan hati anda sekarang, dibandingkan sebelum acara
b. perkenalan?
Manajemen dan
(2) administrasi
Apa saja yang dapat dijadikan bahan pembelajaran
c. dari
Pemberdayaan dan informasi
berbagai peristiwa kesehatan
perilaku yang terjadi selama interaksi?
4) d. Tata hubungan
Pencairan antar
dilakukan sub sistem
dengan dan lingkungan
“Energizing”
Fasilitator meng-energize peserta dengan permainan-permainan yang
menggembirakan untuk mencairkan kebekuan/kekakuan karena belum
saling berkenalan. Fasilitator memandu peserta untuk melakukan proses
pencairan dengan metode berikut:
a. Permainan menyusun barisan
Tujuannya agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik
maupun sifat-sifat mereka, sekaligus memecah kebekuan diantara
peserta dan melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
82 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 78

Langkah-langkah:
ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Peserta dibagi dalam dua kelompok yang sama banyak.
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2) Fasilitator menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut:
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
 Kedua kelompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
disusun berdasarkan aba-aba:
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
o Berbaris menurut ukuran sepatu (mulai dari ukuran sepatu
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
paling kecil).
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
o Berbaris menurut urutan nama secara alpabet (mulai dari A
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
s/d Z).
satu sama lain dalam.
o Berbaris menurut urutan usia (mulai dari usia yang muda).
o Berbaris menurut tempat kelahiran (mulai dari A s/d Z).
Tujuan SKN
o Berbaris menurut tahun kelahiran (mulai dari tahun
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
kelahiran paling muda).
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
o Berbaris menurut jumlah saudara kandung (mulai dari jumlah
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
saudaranya yang paling banyak).
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
 Fasilitator akan menghitung sampai 10, kemudian kedua
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
kelompok, selesai atau belum selesai, harus jongkok.
 Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok
ungsi SKN
lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
a. Kebijakan dan regulasi
 Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan
b. Manajemen dan administrasi
tugasnya dengan benar dan cepat (bila kelompok dapat
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
menyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke sepuluh mereka
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah
selesai melakukan tugas).

Pilihan permainan lainnya untuk pencairan, yaitu:

1) Permainan “Angin berhembus"


Fasilitator meminta satu peserta untuk berdiri dan menyingkirkan
kursinya dari dalam lingkaran. Kemudian peserta tersebut diminta
untuk memberi aba-aba, agar peserta yang disebutkan identitasnya
pindah duduk, misalnya dengan menyeru: “Semua peserta yang
berbaju merah pindah”. Pada keadaan tersebut akan terjadi
pertukaran tempat duduk dan saling berebut. Hal tersebut
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 83
3
79

menggambarkan suasana “storming”, atau seperti “badai” yang


3. Uraian Materi
POKOKmerupakan
BAHASAN tahap awal dari
1 : KONSEP suatu KESEHATAN
SISTEM pembentukanNASIONAL
kelompok. (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2) Permainan “Menulis Terbalik”
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
 Peserta diminta menulis di luar kebiasaannya pada sehelai kertas
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
(yang biasa tangan kanan menggunakan tangan kiri, bagi yang
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
kidal menggunakan tangan kanan).
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
 Menulis secara serentak dari arah kanan ke kiri (seperti menulis
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
huruf Arab).
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
 Yang ditulis terbalik adalah urutan huruf besar alphabet A, B, C
satu sama lain dalam.
dst.
 Fasilitator memberi aba-aba serentak untuk memulai menulis
2) Tujuan SKN
selama 2 (dua) menit.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
 Kemudian pada akhir dicheck jumlah yang benar.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
 Permainan diulangi, dan dicheck kembali jumlah yang benar.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Biasanya meningkat.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
 Kesimpulan: mengerjakan sesuatu yang di luar kebiasaan biasanya
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
pada awalnya sulit, namun pada dasarnya mudah.
3) Permainan “Kuda dan Joki”
3) Fungsi SKN
Tugas kelompok menyusun potongan gambar dua ekor kuda beserta
a. Kebijakan dan regulasi
dengan dua orang jokinya. Semua anggota kelompok harus bersinergi
b. Manajemen dan administrasi
dalam menyusun tugas tersebut. Tidak diperbolehkan melipat gambar
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
ataupun mengguntingnya.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
4) Permainan “Petani Bingung”
Permainan ini adalah menentukan bagaimana cara seorang petani
yang membawa seekor macan, seekor kambing, dan sekeranjang
rumput, bisa menyeberangkan semua bawaannya dengan aman
melewati sebuah jembatan.
Ilustrasinya adalah jembatan hanya dapat dilalui petani dan salah
satu bawaannya dengan aman melewati sebuah jembatan. Tanpa ada
petani yang mengawasi, kambing akan dimangsa macan, dan rumput
akan dimakan kambing. Tugas kelompok adalah menentukan peran
yang menjadi petani, macan, kambing dan rumput, dan selanjutnya
menentukan bagaimana cara menyelesaikannya.
84 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 80

POKOK BAHASAN 2 : PERUMUSAN HARAPAN, KEKHAWATIRAN DAN


ian Materi
KOMITMEN TERHADAP PROSES PELATIHAN
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
A. Harapan terhadap Pelatihan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Adalah kehendak/keinginan untuk memperoleh atau mencapai sesuatu. Dalam
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
pelatihan berarti keinginan untuk memperoleh atau mencapai tujuan yang
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
diinginkan sebagai hasil proses pembelajaran. Dalam menentukan harapan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
harus realistis dan rasional sehingga kemungkinan untuk mencapainya besar.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Harapan jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah. Harapan juga harus
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
menimbulkan tantangan atau dorongan untuk mencapainya, dan bukan
satu sama lain dalam.
sesuatu yang diucapkan secara asal-asalan. Dengan demikian dinamika
pembelajaran akan terus terpelihara sampai akhir proses.
Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
B. Komitmen
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Adalah keterikatan, keterpanggilan seseorang terhadap apa yang dijanjikan atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
yang menjadi tujuan dirinya atau kelompoknya yang telah disepakati dan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
terdorong berupaya sekuat tenaga untuk mengaktualisasikannya dengan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
berbagai macam cara yang baik, efektif dan efisien. Komitmen
belajar/pembelajaran adalah keterpanggilan seseorang/kelompok/kelas untuk
ungsi SKN
berupaya dengan penuh kesungguhan mengaktualisasikan apa yang menjadi
a. Kebijakan dan regulasi
tujuan pelatihan/pembelajaran. Keadaan ini sangat menguntungkan dalam
b. Manajemen dan administrasi
mencapai keberhasilan individu/kelompok/kelas, karena dalam diri setiap
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
orang yang memiliki komitmen tersebut akan terjadi niat baik dan tulus untuk
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
memberikan yang terbaik kepada individu lain, kelompok dan kelas secara
keseluruhan.
Dengan terbangunnya BLC, juga akan mendukung terwujudnya saling percaya,
saling kerja sama, saling membantu, saling memberi dan menerima, sehingga
tercipta suasana/ lingkungan pembelajaran yang kondusif.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 85
3
81

POKOK BAHASAN 3 : KESEPAKATAN NILAI, NORMA, DAN KONTROL


3. Uraian Materi
KOLEKTIF BELAJAR BERSAMA
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
A. Kesepakatan Nilai
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Kesepakatan (commitment) adalah sebuah kata yang memiliki makna yang
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
sangat penting dalam sebuah kelompok/komunitas. Kesepatan dibangun
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
berdasarkan nilai-nilai yang diyakini secara pribadi. Margaret Thatcher
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
menyatakan bahwa “…seseorang dapat mengubah taktik, strategi dan program-
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
programnya sesuai perubahan situasi namun tidak mengubah prinsip dan nilai
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
(value) yang diyakini pribadinya”.
satu sama lain dalam.

Nilai-nilai pribadi peserta latih, mungkin berbeda mungkin pula sama. Melalui
2) Tujuan SKN
proses diskusi dan interaksi dalam kelompok, peserta didorong untuk
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
memberikan pendapat/argumentasi atas pilihannya dan belajar saling
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
menghargai serta saling memahami akan nilai-nilai yang diyakini peserta
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
lainnya. Perbedaan haruslah dipahami sebagai kekayaan cara setiap individu
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
memandang sesuatu. Semakin banyak perbedaan semakin kaya dan luas kita
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
memandang sesuatu. Meskipun demikian semakin banyak perbedaan semakin
rentan terjadi konflik dan friksi, sehingga peserta latih belajar untuk tenggang
3) Fungsi SKN
rasa. Melalui proses interaksi dalam diskusi peserta belajar untuk mencari
a. Kebijakan dan regulasi
solusi untuk mensinergikan perbedaan diantara kelompok.
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
B. Kesepakatan Norma
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Agar nilai-nilai yang telah disepakati tetap terjaga, maka diperlukan norma
belajar yang mengatur tata pergaulan selama proses belajar sehingga semua
memperoleh kesempatan untuk sukses. Nilai-nilai yang sudah ditetapkan
bersama dijabarkan dalam norma yang terukur dan jelas operasionalisasinya.
Norma merupakan nilai yang diyakini oleh suatu kelompok atau masyarakat,
kemudian menjadi kebiasaan serta dipatuhi sebagai patokan dalam perilaku
kehidupan sehari-hari kelompok/masyarakat tersebut. Norma adalah gagasan,
kepercayaan tentang kegiatan, instruksi, perilaku yang seharusnya dipatuhi
oleh suatu kelompok.
86 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 82

C. Kesepakatan Kontrol Kolektif


ian Materi
KOK BAHASANUntuk tegaknya
1 : KONSEP norma
SISTEM yang telah
KESEHATAN disepakati
NASIONAL (SKN)bersama, peserta dapat
Pengertian Sistem Kesehatansanksi
menetapkan Nasional
yang memberi manfaat kepada seluruh peserta diklat.
Sistem Kesehatan Nasional,
Bentuk sanksinyayang
harusselanjutnya disingkat
bersifat positif SKN adalah
dan membangun.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu
D. Penetapan dan saling
Organisasi Kelas mendukung guna menjamin
tercapainya derajat
Agar kesehatan masyarakat
kelas berjalan yang
dengan setinggi-tingginya.
lancer dan mengakomodasi semua kebutuhan
Untuk mencapai tujuan dibentuk
peserta, pembangunan kesehatan,
pengurus kelasseluruh unsur mengkoordinasikan
yang akan penyusun kegiatan
dalam SKN merupakan bagian
dengan panitia yang
dan tidak terpisahkan dan saling terkait
fasilitator.
satu sama lain dalam.

Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 87
3
83

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

MATERI PENUNJANG II :
3) Fungsi SKN

ANTIKORUPSI
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
88 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 84

ian Materi ANTIKORUPSI


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
1. Deskripsi
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang
Upaya diselenggarakan
pemberantasan oleh semua
korupsi yang komponen bangsa selama ini belum
telah dilakukan
ndonesia secara menunjukkan
terpadu danhasilsaling
yang mendukung gunadalam
optimal. Korupsi menjamin
berbagai tingkatan tetap
tercapainya derajatsaja
kesehatan
banyakmasyarakat yang setinggi-tingginya.
terjadi seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan kita
Untuk mencapai tujuan pembangunan
yang bahkan sudah kesehatan, seluruh
dianggap sebagai unsur
hal yangpenyusun
biasa. Jika kondisi ini tetap
dalam SKN merupakan bagian yang
kita biarkan tidak terpisahkan
berlangsung dan saling
maka cepat atau terkait
lambat korupsi akan
satu sama lain dalam.
menghancurkan negeri ini. Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar
biasa (extra ordinary crime) yang oleh karena itu memerlukan upaya luar
Tujuan SKN biasa pula untuk memberantasnya. Upaya pemberantasan korupsi– yang
Tujuan SKN adalahterdiri
terselenggaranya pembangunan
dari dua bagian kesehatan
besar, yaitu oleh semua
(1) penindakan, dan (2) pencegahan–
komponen bangsa,
tidakbaik
akan Pemerintah, Pemerintah
pernah berhasil Daerah,dan/atau
optimal jika hanya dilakukan oleh pemerintah
masyarakat termasuk badan melibatkan
saja tanpa hukum, badan
peran usaha, danlembaga swasta
serta masyarakat.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Dalam rangka mempercepat pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi perlu disusun
Strategi Komunikasi Pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan korupsi
ungsi SKN
di Kementerian Kesehatan sebagai salah satu kegiatan reformasi birokrasi
a. Kebijakan dan regulasi
yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan agar para Pegawai Negeri Sipil di
b. Manajemen dan administrasi
lingkungan Kementerian Kesehatan terhindar dari perbuatan korupsi.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan Salah
antar sub
satusistem
upayadan lingkungan
yang dilakukan dalam pencegahan dan pemberantasan
korupsi adalah dengan memberikan pengertian dan kesadaran melalui
pemahaman terhadap konsep serta penanaman nilai-nilai anti korupsi yang
selanjutnya dapat menjadi budaya dalam bekerja.

2. Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan konsep anti
korupsi
B. Tujuan Pembelaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan nilai, konsep
anti korupsi, dan upaya pencegahan korupsi dan pemberantasan
korupsi.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 89
3
85

3. Uraian Materi
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP KORUPSI
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem
Arti Kesehatan
kata korupsi Nasional,
secara yang selanjutnya
harfiah adalah disingkat SKN
kebusukan, keburukan, adalah
kebejatan,
pengelolaan kesehatan
ketidakjujuran, yang tidak
dapat disuap, diselenggarakan oleh semua komponen
bermoral, penyimpangan bangsa
dari kesucian.
Indonesia
Ada secara terpadu
banyak pengertian tentang dan saling
korupsi, mendukung
di antaranya guna
adalah menjamin
berdasarkan
tercapainya
Kamus Besar derajat
Bahasakesehatan
Indonesia masyarakat yang setinggi-tingginya.
(KBBI), didefinisikan “penyelewengan atau
Untuk mencapai
penggelapan uangtujuan pembangunan
negara kesehatan,
atau perusahaan, seluruh
dan unsur penyusun
sebagainya untuk
dalam SKN
keperluan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
pribadi”.
satu sama lain dalam.
Dengan demikian arti kata korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan
merusak, berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut:
sesuatuSKN
2) Tujuan yang bersifat amoral, sifat dan keadaan yang busuk, menyangkut
jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam
Tujuan
jabatan SKN adalah
karena terselenggaranya
pemberian, menyangkut pembangunan kesehatan
faktor ekonomi oleh dan
dan politik semua
penempatan keluarga
komponen bangsa, atau golongan
baik ke dalam kedinasan
Pemerintah, di bawah
Pemerintah kekuasaan
Daerah,dan/atau
jabatan.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
90 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 86

Berikut ini adalah berbagai bentuk korupsi yang diambil dari Buku Saku
ian Materi
yang dikeluarkan
KOK BAHASAN 1 : KONSEP oleh KPK atauNASIONAL
SISTEM KESEHATAN Komisi Pemberantasan
(SKN) Korupsi (KPK:
Pengertian Sistem Kesehatan
2006) Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
No. Bentuk Korupsi Perbuatan Korupsi
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
1. Kerugian Keuangan Negara
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
 Secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
orang lain atau korporasi;
Dengan tujuan menguntungkan
Untuk mencapai tujuan pembangunan diri sendiri
kesehatan, seluruh atau orang
unsur lain atau korporasi,
penyusun
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada.
2.
dalam SKN merupakanSuap Menyuap
bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.  Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau
penyelenggara Negara dengan maksud supaya berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu dalam jabatannya;
 Memberi sesuatu kepada Pegawai Negeri atau penyelenggara negara .... karena
Tujuan SKN atau berhubungan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam
ja-batannya;
Tujuan SKN adalah terselenggaranya
 Memberi hadiah pembangunan
atau janji kepadakesehatan olehdengan
Pegawai Negeri semua mengingat
kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
atau oleh pemberi hadiah/janji dianggap melekat pada jabatan atau kedu-
masyarakat dukan tersebut;
termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
3. Penggelapan dalam Jabatan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
 Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk
sementara waktu, dengan disimpan karena jabatannya, atau uang/surat
berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain atau membantu
dalam melakukan perbuatan tersebut;
ungsi SKN  Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu,
a. Kebijakan dan regulasidengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk
pemeriksaan adminstrasi;
b. Manajemen dan administrasi
 Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan
c. Pemberdayaan dan informasi umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu,
kesehatan
dengan sengaja menggelapkan, merusakkan atau membuat tidak da-pat
d. Tata hubungan antar sub sistem
dipakai dan
barang, lingkungan
akta, surat atau daftar yang digu-nakan untuk meyakinkan
atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang, yang dikuasai karena
jaba-tannya;
4. Pemerasan

 Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud


menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau
dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan
sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan atau untuk
mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;
 Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu menjalankan
tugas, meminta atau menerima pekerjaan atau penyerahan barang, seolah-olah
merupakan utang kepada dirinya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan
merupakan utang;
5. Perbuatan Curang

 Pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan, atau


penjual bahan bangunan yang pada waktu menyerahkan bahan bangunan,
melakukan perbuatan curang yang dapat membahayakan keamanan orang
atau barang, atau keselamatan negara dalam keadaan perang;
 Setiap orang yang bertugas mengawasi pembangunan atau menyerahkan
bahan bangunan, sengaja membiarkan perbuatan curang;
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 91
3
87

6. Benturan Kepentingan Dalam Pengadaan


3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN
Pegawai 1 : penyelenggara
negeri atau KONSEP SISTEM KESEHATAN
negara baik NASIONAL
lang-sung maupun (SKN)
tidak langsung
dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau perse-waan
1) Pengertian
yang pada Sistem Kesehatan
saat dilakukan Nasional
perbuatan, untuk se-luruh atau sebagian ditugaskan
untuk mengurus atau mengawasinya.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
7. Gratifikasi kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
pengelolaan
Setiap gratifikasi
Indonesia secarakepada pegawai negeri
terpadu dan atau penyelenggara
saling dianggapguna
mendukung pemberian
menjamin
suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
kewajiban tugasnya.

Untuk
Ada mencapai
3 (tiga) tujuan
tingkatan pembangunan
korupsi kesehatan,
seperti uraian seluruh
di bawah ini: unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan

Berikut adalah faktor-faktor penyebab korupsi:


1) Penegakan hukum tidak konsisten: penegakan hukum hanya sebagai
make-up politik, sifatnya sementara, selalu berubah setiap berganti
pemerintahan.
92 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 88

2) Penyalahgunaan kekuasaan/wewenang, takut dianggap bodoh kalau


ian Materi
tidak SISTEM
KOK BAHASAN 1 : KONSEP menggunakan kesempatan.
KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
3) Langkanya lingkungan yang antikorup: sistem dan pedoman
Sistem Kesehatan Nasional, yang
antikorupsi selanjutnya
hanya dilakukandisingkat SKN adalah
sebatas formalitas.
pengelolaan kesehatan
4) yang diselenggarakan
Rendahnya oleh semua
pendapatan komponen
penyelenggara bangsa Pendapatan
negara. yang
ndonesia secara terpadu danharus
diperoleh saling mendukung
mampu memenuhiguna menjamin
kebutuhan penyelenggara negara,
tercapainya derajat kesehatan
mampumasyarakat
mendorongyang setinggi-tingginya.
penyelenggara negara untuk berprestasi dan
Untuk mencapai tujuanmemberikan
pembangunan kesehatan,
pelayanan seluruh
terbaik bagi unsur penyusun
masyarakat.
dalam SKN merupakan bagian yang keserakahan:
5) Kemiskinan, tidak terpisahkan dan saling
masyarakat terkait
kurang mampu melakukan
satu sama lain dalam. korupsi karena kesulitan ekonomi. Sedangkan mereka yang
berkecukupan melakukan korupsi karena serakah, tidak pernah puas
Tujuan SKN dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan.
Tujuan SKN adalah 6)
terselenggaranya
Budaya memberipembangunan kesehatan
upeti, imbalan jasa, danoleh semua
hadiah.
komponen bangsa,7) baik Pemerintah,
Konsekuensi Pemerintah
bila ditangkap Daerah,dan/atau
lebih rendah daripada keuntungan korupsi:
masyarakat termasuk saat
badan hukum, badan
tertangkap usaha, danlembaga
bisa menyuap swasta
penegak hukum sehingga dibebaskan
secara sinergis, berhasilatau
guna dan berdaya
setidaknya guna, sehingga
diringankan terwujud derajat
hukumannya.
kesehatan masyarakat
8) yang setinggitingginya.
Budaya permisif/serba membolehkan; tidak mau tahu: menganggap
biasa bila ada korupsi, karena sering terjadi. Tidak peduli orang lain,
ungsi SKN asal kepentingannya sendiri terlindungi
a. Kebijakan dan regulasi peraturan perundangan yang berkaitan dengan korupsi adalah
Beberapa
b. Manajemen dan administrasi
sebagai berikut:
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1);
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
2) Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi;
3) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
XI/ MPR/ 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
4) UU no. 28 Th. 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);
5) UU no. 31 Th. 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan UU no. 20 Th. 2001;
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 93
3
89

POKOK BAHASAN 2 : KONSEP ANTI KORUPSI


3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Anti korupsi
1) Pengertian adalah
Sistem pencegahan.
Kesehatan Pencegahan
Nasional yang dimaksud adalah
bagaimana meningkatkan kesadaran individu untuk tidak melakukan korupsi
Sistem Kesehatan
dan bagaimana Nasional,uang
menyelamatkan yang
dan selanjutnya
aset negara. disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesiabagi
Peluang secara terpadu dan korupsi
berkembangnya saling dapat
mendukung guna menjamin
dihilangkan dengan
tercapainyaperbaikan
melakukan derajat kesehatan masyarakat
sistem (sistem yang sistem
hukum, setinggi-tingginya.
kelembagaan) dan
Untuk mencapai
perbaikan tujuan
manusianya pembangunan
(moral kesehatan, seluruh unsur penyusun
dan kesejahteraan).
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Nilai-nilai anti korupsi yang akan dibahas meliputi kejujuran, kepedulian,
satu sama lain dalam.
kemandirian, kedisiplinan, pertanggungjawaban, kerja keras,
kesederhanaan, keberanian, dan keadilan. Nilai-nilai inilah yang akan
2) Tujuan SKN
mendukung prinsip-prinsip anti korupsi untuk dapat dijalankan dengan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
baik.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Ada 5 (lima) prinsip anti korupsi yaitu:
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
1) Akuntabilitas
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Semua lembaga mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai aturan
main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de
3) Fungsi SKN
jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada
a. Kebijakan dan regulasi
level lembaga (Bappenas: 2002). Lembaga-lembaga tersebut berperan
b. Manajemen dan administrasi
dalam sektor bisnis, masyarakat, publik, maupun interaksi antara
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
ketiga sektor.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Akuntabilitas publik memiliki pola-pola tertentu dalam mekanismenya,
antara lain adalah akuntabilitas program, akuntabilitas proses,
akuntabilitas keuangan, akuntabilitas outcome, akuntabilitas hukum,
dan akuntabilitas politik (Puslitbang, 2001). Dalam pelaksanaannya,
akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui
mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas semua kegiatan
yang dilakukan. Evaluasi atas kinerja administrasi, proses
pelaksanaan, dampak dan manfaat yang diperoleh masyarakat baik
secara langsung maupun manfaat jangka panjang dari sebuah
kegiatan.
94 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 90

2) Transparansi
ian Materi
SalahSISTEM
KOK BAHASAN 1 : KONSEP satu prinsip penting NASIONAL
KESEHATAN anti korupsi lainnya adalah transparansi.
(SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Prinsip transparansi ini penting karena pemberantasan korupsi
Sistem Kesehatan Nasional,
dimulai yang selanjutnya dan
dari transparansi disingkat SKN adalah
mengharuskan semua proses kebijakan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan
dilakukan oleh semua
secara terbuka, komponen
sehingga bangsa
segala bentuk penyimpangan
ndonesia secara terpadu dan saling
dapat diketahui oleh mendukung guna
publik (Prasojo: menjamin
2007).
tercapainya derajat kesehatan
Selain masyarakat yang setinggi-tingginya.
itu transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi
Untuk mencapai tujuan seluruh
pembangunan
proses kesehatan, seluruh unsur
dinamika struktural penyusunDalam bentuk yang
kelembagaan.
dalam SKN merupakan paling
bagian sederhana,
yang tidak terpisahkan
transparansi dan saling terkait
mengacu pada keterbukaan dan
satu sama lain dalam. kejujuran untuk saling menjunjung tinggi kepercayaan (trust) karena
kepercayaan, keterbukaan, dan kejujuran ini merupakan modal awal
Tujuan SKN yang sangat berharga bagi para pegawai untuk dapat melanjutkan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan
tugas dan tanggungjawabnya olehkini
pada masa semua
dan masa mendatang
komponen bangsa, baik Pemerintah,
(Kurniawan: 2010). Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan
Dalam hukum, badan
prosesnya, usaha, danlembaga
transparansi swasta
dibagi menjadi lima yaitu 1) proses
secara sinergis, berhasilpenganggaran,
guna dan berdaya guna,penyusunan
2) proses sehingga terwujud derajat
kegiatan, 3) proses pembahasan,
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
4) proses pengawasan, dan 5) proses evaluasi.
Proses penganggaran bersifat bottom up, mulai dari perencanaan,
ungsi SKN implementasi, laporan pertanggung-jawaban dan penilaian (evaluasi)
a. Kebijakan dan regulasi
terhadap kinerja anggaran.
b. Manajemen dan administrasi
Proses penyusunan kegiatan atau proyek pembangunan terkait
c. Pemberdayaan dan informasi
dengan kesehatan
proses pembahasan tentang sumber-sumber pendanaan
d. Tata hubungan antar(anggaran
sub sistem dan lingkungan
pendapatan) dan alokasi anggaran (anggaran belanja).
Proses pembahasan membahas tentang pembuatan rancangan
peraturan yang berkaitan dengan strategi penggalangan (pemungutan)
dana, mekanisme pengelolaan proyek mulai dari pelaksanaan tender,
pengerjaan teknis, pelaporan finansial dan pertanggungjawaban secara
teknis.
Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek
pembangunan berkaitan dengan kepentingan publik dan yang lebih
khusus lagi adalah proyek-proyek yang diusulkan oleh masyarakat
sendiri. Proses lainnya yang penting adalah proses evaluasi.
Proses evaluasi ini berlaku terhadap penyelenggaraan proyek
dijalankan secara terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban
secara administratif, tapi juga secara teknis dan fisik dari setiap out
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 95
3
91

put kerja-kerja pembangunan.


3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) 3)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Kewajaran
Sistem Kesehatan
Prinsip fairness Nasional, yang selanjutnya
atau kewajaran disingkat
ini ditujukan untuk SKN adalah
mencegah
pengelolaan
terjadinyakesehatan yang(ketidakwajaran)
manipulasi diselenggarakan dalam
oleh semua komponen bangsa
penganggaran, baik
Indonesia secara mark
dalam bentuk terpadu dan saling
up maupun mendukung
ketidakwajaran guna Sifat-sifat
lainnya. menjamin
tercapainya derajat kesehatan
prinsip kewajaran ini terdirimasyarakat yang
dari lima hal setinggi-tingginya.
penting yaitu komprehensif
Untuk
dan mencapai tujuan pembangunan
disiplin, fleksibilitas, terprediksi,kesehatan,
kejujuran, seluruh unsur penyusun
dan informatif.
dalam SKN merupakan
Komprehensif bagian berarti
dan disiplin yang tidak terpisahkan dan keseluruhan
mempertimbangkan saling terkait
satu sama lain
aspek, dalam.
berkesinam-bungan, taat asas, prinsip pembebanan,
pengeluaran dan tidak melampaui batas (off budget), sedangkan
2) Tujuan SKN
fleksibilitas artinya adalah adanya kebijakan tertentu untuk mencapai
Tujuan SKNdan
efisiensi adalah terselenggaranya
efektifitas. pembangunan
Terprediksi kesehatan
berarti adanya olehdalam
ketetapan semua
komponen bangsa,
perencanaan baik asas
atas dasar Pemerintah,
value forPemerintah Daerah,dan/atau
money untuk menghindari
masyarakat termasuk
defisit dalam tahunbadan hukum,
anggaran badanAnggaran
berjalan. usaha, danlembaga swasta
yang terprediksi
secara sinergis,cerminan
merupakan berhasil guna dan berdaya
dari adanya prinsipguna, sehingga terwujud derajat
fairness.
kesehatan
Prinsip masyarakat
kewajaran yang setinggitingginya.
dapat mulai diterapkan oleh pegawai dalam
kehidupan di dunia kerja. Misalnya, dalam penyusunan anggaran
3) Fungsi SKN
program kegiatan kepegawaian harus dilakukan secara wajar.
a. Demikian
Kebijakan pula
dan regulasi
dalam menyusun Laporan pertanggung-jawaban, harus
b. disusun
Manajemen dan penuh
dengan administrasi
tanggung-jawab.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Kebijakan
4) Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Prinsip anti korupsi yang keempat adalah prinsip kebijakan.
Pembahasan mengenai prinsip ini ditujukan agar pegawai dapat
mengetahui dan memahami kebijakan anti korupsi. Kebijakan ini
berperan untuk mengatur tata interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. Aspek-
aspek kebijakan terdiri dari isi kebijakan, pembuat kebijakan,
pelaksana kebijakan, kultur kebijakan. Kebijakan anti-korupsi akan
efektif apabila di dalamnya terkandung unsur-unsur yang terkait
dengan persoalan korupsi dan kualitas dari isi kebijakan tergantung
pada kualitas dan integritas pembuatnya.
Kebijakan yang telah dibuat dapat berfungsi apabila didukung oleh
aktor-aktor penegak kebijakan yaitu keKemenkesan, kejaksaan,
96 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 92

pengadilan, pengacara, dan lembaga pemasyarakatan.


ian Materi
Eksistensi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEMsebuah kebijakan
KESEHATAN tersebut
NASIONAL terkait dengan nilai-nilai,
(SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional sikap, persepsi, dan kesadaran masyarakat terhadap
pemahaman,
Sistem Kesehatan Nasional,
hukum yang selanjutnya disingkat
atau undang-undang SKN adalah
anti korupsi. Lebih jauh lagi, kultur
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan
kebijakan oleh semua tingkat
ini akan menentukan komponen bangsa masyarakat dalam
partisipasi
ndonesia secara terpadu dan saling
pemberantasan mendukung
korupsi. guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan
5) Kontrol kesehatan, seluruh unsur penyusun
kebijakan
dalam SKN merupakan Prinsip
bagian yang tidakanti
terakhir terpisahkan
korupsi dan saling
adalah terkaitkebijakan. Kontrol
kontrol
satu sama lain dalam. kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-betul
efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi. Pada prinsip ini,
Tujuan SKN akan dibahas mengenai lembaga-lembaga pengawasan di Indonesia,
Tujuan SKN adalah terselenggaranya
self-evaluating pembangunan kesehatan
organization, reformasi oleh pengawasan
sistem semua di Indonesia,
komponen bangsa, baik Pemerintah,
problematika Pemerintah
pengawasan Daerah,dan/atau
di Indonesia. Bentuk kontrol kebijakan
masyarakat termasuk badan
berupa hukum, badan
partisipasi, usaha,
evolusi dandanlembaga swasta kebijakan berupa
reformasi. Kontrol
secara sinergis, berhasilpartisipasi
guna dan berdaya guna, sehingga
yaitu melakukan terwujud
kontrol derajat
terhadap kebijakan dengan ikut
kesehatan masyarakat yang
sertasetinggitingginya.
dalam penyusunan dan pelaksanaannya dan kontrol kebijakan
berupa oposisi.
ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
POKOK BAHASAN III :UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
b. Manajemen dan administrasi
KORUPSI
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Berikut adalah upaya atau strategi yang dilakukan untuk memberantas
korupsi yang dikembangkan oleh United Nations yang dinamakan the Global
Program Against Corruption dan dibuat dalam bentuk United Nations Anti-
Corruption Toolkit (UNODC: 2004)
1) Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi
Salah satu cara untuk memberantas korupsi adalah dengan membentuk
lembaga yang independen yang khusus menangani korupsi. Sebagai
contoh di beberapa negara di-dirikan lembaga yang dinamakan
Ombudsman.
Salah satu peran dari ombudsman adalah mengembangkan kepedulian
serta pengetahuan masyarakat mengenai hak mereka untuk mendapat
perlakuan yang baik, jujur dan efisien dari pegawai pemerintah (UNODC:
2004).
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 97
3
93

Bagaimana dengan Indonesia?


3. Uraian Materi
Kita BAHASAN
POKOK sudah memiliki Lembaga
1 : KONSEP yang
SISTEM secara khusus
KESEHATAN dibentuk
NASIONAL untuk
(SKN)
1) Pengertian
memberantasSistem Kesehatan
korupsi. Nasional
Lembaga tersebut adalah Komisi Pemberantasan
Sistem
Korupsi Kesehatan
(KPK). Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan
Tingkat kesehatan yang diselenggarakan
keKemenkesan, kejaksaan, oleh semua komponen
pengadilan dan bangsa
Lembaga
Indonesia secara Pengadilan
Pemasyarakatan. terpadu adalah
dan saling mendukung
jantungnya guna
penegakan menjamin
hukum yang
tercapainya derajat
harus bersikap kesehatan
imparsial masyarakat
(tidak memihak),yang setinggi-tingginya.
jujur dan adil. Banyak kasus
Untuk mencapai
korupsi tujuan
yang tidak pembangunan
terjerat oleh hukumkesehatan, seluruh
karena kinerja unsurperadilan
lembaga penyusun
dalam SKN merupakan
yang sangat buruk. Bila bagian yangburuk
kinerjanya tidak karena
terpisahkan dan saling
tidak mampu terkait
(unable),
satu samamasih
mungkin lain dalam.
dapat dimaklumi.
Ini berarti pengetahuan serta ketrampilan aparat penegak hukum harus
2) Tujuan SKN
ditingkatkan. Yang menjadi masalah adalah bila mereka tidak mau
Tujuan SKNatau
(unwilling) adalah terselenggaranya
tidak pembangunan
memiliki keinginan yang kuat kesehatan oleh semua
(strong political will)
komponen bangsa, korupsi,
untuk memberantas baik Pemerintah, Pemerintah
atau justru terlibat Daerah,dan/atau
dalam berbagai perkara
masyarakat
korupsi. termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis,
Di tingkat berhasilkinerja
departemen, guna dan berdaya guna, audit
lembaga-lembaga sehingga terwujud
seperti derajat
Inspektorat
kesehatan masyarakat
Jenderal harus yang setinggitingginya.
ditingkatkan. Selama ini ada kesan bahwa lembaga ini
sama sekali ‘tidak punya gigi’ ketika berhadapan dengan korupsi yang
3) Fungsi SKN pejabat tinggi.
melibatkan
a.Pencegahan
2) Kebijakan dan regulasi
Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
b.Salah
Manajemen dan administrasi
satu upaya pencegahan korupsi adalah memberi hak pada
c. masyarakat
Pemberdayaan danmendapatkan
untuk informasi kesehatan
akses terhadap informasi (access to
d.information).
Tata hubungan antar sub
Sebuah sistemharus
sistem dan lingkungan
dibangun di mana kepada
masyarakat (termasuk media) diberikan hak meminta segala informasi
yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi hajat
hidup orang banyak. Hak ini dapat meningkatkan keinginan pemerintah
untuk membuat kebijakan dan menjalankannya secara transparan.
Pemerintah memiliki kewajiban melakukan sosialisasi atau diseminasi
berbagai kebijakan yang dibuat dan akan dijalankan.
Isu mengenai public awareness atau kesadaran serta kepedulian publik
terhadap bahaya korupsi dan isu pemberdayaan masyarakat adalah
salah satu bagian.
3) Pencegahan Korupsi di Sektor Publik
Salah satu cara untuk meningkatkan public awareness adalah dengan
melakukan kampanye tentang bahaya korupsi. Sosialisasi serta
98 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 94

diseminasi di ruang publik mengenai apa itu korupsi, dampak korupsi


ian Materi
dan bagaimana
KOK BAHASAN 1 : KONSEP memerangi NASIONAL
SISTEM KESEHATAN korupsi harus
(SKN) diintensifkan. Kampanye
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan media massa (baik
Sistem Kesehatan Nasional, yang tertulis),
cetak maupun selanjutnya disingkat
melakukan SKNdan
seminar adalah
diskusi.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Upaya yang paling tepat untuk memberantas korupsi adalah dengan
ndonesia secara terpadu dan pidana
memberikan saling atau
mendukung
menghukumguna menjamin pelaku korupsi.
seberat-beratnya
Denganmasyarakat
tercapainya derajat kesehatan demikian bidang hukum khususnya hukum pidana akan
yang setinggi-tingginya.
dianggap sebagai jawaban yang paling tepat untuk memberantas korupsi.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
Untuk memberantas korupsi tidak dapat hanya mengandalkan hukum
(pidana) saja dalam memberantas korupsi. Berikut ini strategi
Tujuan SKN pemberantasan korupsi:
Tujuan SKN adalah 1)
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Adanyan regulasi
komponen bangsa,baik Pemerintah,
Kepmenkes No: Pemerintah
232 Daerah,dan/atau Tentang
Menkes/Sk/Vi/2013, Strategi
masyarakat termasuk badan hukum,Pemberantasan
Komunikasi badan usaha, danlembaga
Budaya Antiswasta
Korupsi Kementerian
secara sinergis, berhasilKesehatan
guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Tahun 2013
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 Penyusunan dan sosialisasai Buku panduan Penggunaan fasilitas
kantor.
ungsi SKN
 Penyusunan dan sosialisasi Buku Panduan Memahami Gratifikasi.
a. Kebijakan dan regulasi
 Workshop/pertemuan peningkatan pemahaman tentang
b. Manajemen dan administrasi
antikorupsi dengan topik tentang gaya hidup PNS, kesederhanaan,
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
perencanaan keuangan keluarga sesuai dengan kemampuan lokus.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
 Penyebarluasan nilai-nilai anti korupsi (disiplin dan tanggung
jawab) berkaitan dengan kebutuhan pribadi dan persepsi
gratifikasi.
 Penyebarluasan informasi tentang peran penting dann manfaat
whistle blower dan justice collaborator.

2) Perbaikan sistem
 Memperbaiki peraturan perundangan yang berlaku, untuk
mengantisipasi perkembangan korupsi dan menutup celah hukum
atau pasal-pasal karet yang sering digunakan koruptor
melepaskan diri dari jerat hukum.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 99
3
95

3. Uraian Materi
Memperbaiki cara kerja pemerintahan (birokrasi) menjadi simpel
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP
dan efisien. SISTEM
Menciptakan KESEHATAN
lingkungan kerjaNASIONAL
yang anti(SKN)
korupsi.
1) Pengertian Sistembirokrasi.
Reformasi Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional,
 Memisahkan yang
secara tegas selanjutnya
kepemilikan disingkat
negara SKN adalah
dan kepemilikan
pengelolaan kesehatan
pribadi, yang diselenggarakan
memberikan aturan yang oleh
jelassemua komponen
tentang bangsa
penggunaan
Indonesia secara
fasilitas terpadu
negara untuk dan saling mendukung
kepentingan guna menjamin
umum dan penggunaannya
tercapainya
untukderajat kesehatan
kepentingan masyarakat yang setinggi-tingginya.
pribadi.
Untuk
 mencapai tujuan
Menegakkan pembangunan
etika profesi dankesehatan, seluruh
tata tertib unsur penyusun
lembaga dengan
dalam SKN merupakan
pemberian sanksi bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
secara tegas.
satu sama lain dalam.
Penerapan prinsip-prinsip Good Governance.
 Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, memperkecil terjadinya
2) Tujuanhuman
SKN error.
Tujuan
3) SKN adalah
Perbaikan terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
manusianya
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
 Memperbaiki moral manusia sebagai umat beriman.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Mengoptimalkan peran agama dalam memberantas korupsi.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Artinya pemuka agama berusaha mempererat ikatan emosional
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
antara agama dengan umatnya dan menyatakan dengan tegas
bahwa korupsi adalah perbuatan tercela, mengajak masyarakat
3) Fungsi SKN
untuk menjauhkan diri dari segala bentuk korupsi, mendewasakan
a. Kebijakan dan regulasi
iman dan menumbuhkan keberanian masyarakat untuk melawan
b. Manajemen dan administrasi
korupsi.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
 Memperbaiki moral sebagai suatu bangsa. Pengalihan loyalitas
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
(kesetiaan) dari keluarga/klan/suku kepada bangsa. Menolak
korupsi karena secara moral salah (Klitgaard, 2001). Morele
herbewapening, yaitu mempersenjatai/ memberdayakan kembali
moral bangsa (Frans Seda, 2003).
 Meningkatkan kesadaran hukum, dengan sosialisasi dan
penkerjaan anti korupsi.
 Mengentaskan kemiskinan. Meningkatkan kesejahteraan.
 Memilih pemimpin yang bersih, jujur dan anti korupsi, pemimpin
yang memiliki kepedulian dan cepat tanggap, pemimpin yang bisa
menjadi teladan.
Cara penaggulangan korupsi adalah bersifat preventif dan represif.
Pencegahan (preventif) yang perlu dilakukan adalah dengan
menumbuhkan dan membangun etos kerja pejabat maupun pegawai
100 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 96

tentang pemisahan yang jelas antara milik negara atau perusahaan


ian Materi
dengan
KOK BAHASAN 1 : KONSEP milik KESEHATAN
SISTEM pribadi, mengusahakan perbaikan penghasilan (gaji),
NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional kebanggaan-kebanggaan dan atribut kehormatan diri
menumbuhkan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya
setiap jabatan disingkat
dan pekerjaan, SKN
teladan danadalah
pelaku pimpinan atau
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan
atasan oleh memasyarakatkan
lebih efektif dalam semua komponen bangsa
pandangan, penilaian dan
ndonesia secara terpadu dan terbuka
kebijakan, saling untuk
mendukung
kontrol,guna menjamin
adanya kontrol sosial dan sanksi
tercapainya derajat kesehatan masyarakat
sosial,dan yangdapat
pendidikan setinggi-tingginya.
menjadi instrumen penting bila dilakukan
Untuk mencapai tujuan dengan
pembangunan kesehatan,
tepat bagi upaya seluruh unsurtumbuh
pencegahan penyusun
dan berkembangnya
dalam SKN merupakan korupsi.
bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam. Sementara itu untuk tindakan represif penegakan hukum dan
hukuman yang berat perlu dilaksanakan dan apabila terkait dengan
Tujuan SKN implementasinya maka aspek individu penegak hukum menjadi
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan
dominan, dalam perspektif inikesehatan oleh
pendidikan semua
juga akan berperan penting
komponen bangsa, baik Pemerintah,
di dalamnya. Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
POKOK BAHASAN IV : TATACARA PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
TINDAK PIDANA KORUPSI (TPK)

ungsi SKN
1) Penyelesaian Hasil Penanganan Pengaduan Masyarakat
a. Kebijakan dan regulasi
Sekretariat Tim Dumasdu secara periodik melakukan monitoring dan
b. Manajemen dan administrasi
evaluasi (monev) terhadap hasil ADTT/Investigasi, berkoordinasi dengan
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Bagian Analisis Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
(APTLHP). Pelaksanaan monev dan penyusunan laporan hasil monev
dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berlaku pada Inspektorat Jenderal. Penyelesaian hasil penanganan
dumas agar ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, berupa:
a. Tindakan administratif;
b. Tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi;
c. Tindakan perbuatan pidana;
d. Tindakan pidana;
e. Perbaikan manajemen.
2) Pengaduan
Ruang lingkup materi dalam pengaduan adalah adanya kepastian telah
terjadi sebuah tindak pidana yang termasuk dalam delik aduan, dimana
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 101
3
97

tindakan seorang pengadu yang mengadukan permasalahan pidana


3. Uraian Materi
delik
POKOK aduan harus
BAHASAN segeraSISTEM
1 : KONSEP ditindaklanjuti
KESEHATANdengan sebuah(SKN)
NASIONAL tindakan
1) Pengertian
hukum Sistem
berupaKesehatan Nasional
serangkaian tindakan penyidikan berdasarkan
Sistem Kesehatan
peraturan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
perundang-undangan.
3) pengelolaan kesehatan yang
Tatacara Penyampaian diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Pengaduan
Indonesia
Prosedur secara terpadu
Penerimaan dankepada
Laporan salingKemenkes
mendukung guna
adalah menjamin
Berdasarkan
tercapainya
Permenkesderajat
Nomorkesehatan
49 tahunmasyarakat yangPengaduan
2012 tentang setinggi-tingginya.
kasus korupsi,
Untuk mencapai
beberapa tujuanyang
hal penting pembangunan kesehatan,
perlu diketahui seluruh unsur penyusun
antaranya.
dalam SKN merupakan
Pengaduan bagian
masyarakat di yang tidak terpisahkan
Lingkungan dan saling
Kementerian terkait
Kesehatan
satu sama lain dalam.
dikelompokkan dalam:
a. Pengaduan masyarakat berkadar pengawasan; dan
2) Tujuan SKN
b. Pengaduan masyarakat tidak berkadar pengawasan.
Tujuan SKN adalah
Pengaduan terselenggaranya
masyarakat berkadar pembangunan kesehatan
pengawasan adalah: oleh semua
mengandung
komponen
informasi bangsa, baik
atau adanya Pemerintah,
indikasi Pemerintah
terjadinya Daerah,dan/atau
penyimpangan atau
masyarakat termasuk
penyalahgunaan badan yang
wewenang hukum, badan oleh
dilakukan usaha, danlembaga
aparatur swasta
Kementerian
secara sinergis,
Kesehatan berhasil
sehingga guna dan berdaya
mengakibatkan guna,
kerugian sehingga terwujud
masyarakat derajat
atau negara.
kesehatan masyarakat
Pengaduan yang setinggitingginya.
masyarakat tidak berkadar pengawasan merupakan
pengaduan masyarakat yang isinya mengandung informasi berupa
3) Fungsi SKN saran, kritik yang konstruktif, dan lain sebagainya, sehingga
sumbang
a. bermanfaat
Kebijakan dan regulasi
bagi perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan
b. pelayanan
Manajemen dan administrasi
masyarakat.
c. Masyarakat
Pemberdayaan dan informasi
terdiri kesehatan
atas orang perorangan, organisasi masyarakat,
d. partai
Tata hubungan
politik, antar sub sistem
institusi, dan lingkungan
kementerian/lembaga pemerintah, dan
pemerintah daerah.
Pengaduan masyarakat di lingkungan Kementerian Kesehatan dapat
disampaikan secara langsung melalui tatap muka, atau secara
tertulis/surat, media elektronik, dan media cetak kepada pimpinan atau
pejabat Kerrienterian Kesehatan.
Pengaduan masyarakat berkadar pengawasan dapat disampaikan
secara langsung oleh masyarakat kepada Sekretariat Inspektorat
Jenderal Kementerian Kesehatan.
Pengaduan masyarakat tidak berkadar pengawasan dapat disampaikan
secara langsung oleh masyarakat kepada sekretariat unit utama
dilingkungan Kementerian Kesehatan.
102 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 98

Pengaduan masyarakat di lingkungan Kementerian Kesehatan harus


ian Materi
ditanggapi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP dalam KESEHATAN
SISTEM waktu palingNASIONAL
lambat 14 (SKN)
(empat belas) hari kerja sejak
Pengertian Sistem Kesehatan
pengaduanNasional
diterima.
Sistem Kesehatan Nasional,
4) Tim yang selanjutnya
Penanganan Pengaduandisingkat SKN Terpadu
Masyarakat adalah di Lingkungan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Kemenkes
ndonesia secara Sesuai
terpadudengan
dan Peraturan
saling mendukung guna menjamin
Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/ Per/
tercapainya derajat kesehatan
VIII/ 2010masyarakat yang setinggi-tingginya.
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,
Untuk mencapai tujuan pembangunan
Inspektorat kesehatan,
Jenderal seluruh
mempunyai tugasunsur penyusun pengawasan intern
melaksanakan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak
di lingkungan terpisahkan
Kementerian dan salingsehingga
Kesehatan, terkait dalam rangka
satu sama lain dalam.
melaksanakan fungsi tersebut perlu suatu pedoman penanganan
pengaduan masyarakat yang juga merupakan bentuk pengawasan. Selain
Tujuan SKN itu untuk penanganan pengaduan masyarakat secara terkoordinasi di
Tujuan SKN adalah lingkungan
terselenggaranya pembangunan
Kementerian kesehatan
Kesehatan telah oleh semuaKeputusan Menteri
dibentuk
komponen bangsa,Kesehatan
baik Pemerintah,
Nomor 134/ Pemerintah
Menkes/ SK/Daerah,dan/atau
III/ 2012 tentang Tim Penanganan
masyarakat termasuk badan hukum,
Pengaduan badan
Masyarakat usaha, didanlembaga
Terpadu Lingkunganswasta
Kementerian Kesehatan
secara sinergis, berhasil
(Tim guna dan berdaya
Dumasdu) guna, sehingga
yang anggotanya para terwujud derajat
Kepala bagian Hukormas yang ada
kesehatan masyarakat yang
pada setinggitingginya.
masing-masing Unit Eselon I di Kementerian Kesehatan.
Pengaduan masyarakat di lingkungan Kementerian Kesehatan ditangani
ungsi SKN oleh Tim Penanganan Pengaduan Masyarakat Terpadu di Lingkungan
a. Kebijakan dan regulasi
Kementerian Kesehatan yang dibentuk oleh Menteri berdasarkan
b. Manajemen dan administrasi
kewenangan masing-masing.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Penanganan pengaduan masyarakat terpadu di lingkungan Kementerian
d. Tata hubungan antar sub sistem
Kesehatan dan lingkungan
harus dilakukan secara cepat, tepat, dan dapat
dipertanggungjawabkan Penanganan pengaduan masyarakat meliputi
pencatatan, penelaahan, penanganan lebih lanjut, pelaporan, dan
pengarsipan.
Penanganan lebih lanjut berupa tanggapan secara langsung melalui
klarifikasi atau memberi jawaban, dan penyaluran/ penerusan kepada
unit terkait yang berwenang menangani.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penanganan pengaduan masyarakat
tercantum dalam Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat Terpadu di
Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 103
3
99

5) Pencatatan Pengaduan
3. Uraian Materi
Pada dasarnya
POKOK BAHASAN pengaduan disampaikan
1 : KONSEP secara tertulis.NASIONAL
SISTEM KESEHATAN Walaupun(SKN)
peraturan
1)yang
Pengertian Sistem Kesehatan
ada menyebutkan bahwaNasional
pengaduan dapat dilakukan secara lisan,
Sistem
tetapi Kesehatan
untuk Nasional, yang
lebih meningkatkan selanjutnya
efektifitas disingkat
tindak SKN suatu
lanjut atas adalah
pengelolaan
perkara, makakesehatan yang yang
pengaduan diselenggarakan oleh semua komponen
diterima masyarakat bangsa
hanya berupa
Indonesiatertulis.
pengaduan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya
Pencatatan derajat kesehatan
pengaduan masyarakat
masyarakat oleh Timyang setinggi-tingginya.
Dumasdu dilakukan sebagai
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
berikut:
a. dalam SKN merupakan
Pengaduan masyarakatbagian yang
(dumas) yangtidak terpisahkan
diterima oleh Timdan saling pada
Dumasdu terkait
satu sama
Unit lain dalam.
Eselon I berasal dari organisasi masyarakat, partai politik,
perorangan atau penerusan pengaduan oleh Kementerian/ Lembaga/
2) Tujuan
KomisiSKN
Negara dalam bentuk surat, fax, atau email, dicatat dalam
Tujuan
agendaSKN adalah
surat terselenggaranya
masuk secara manual pembangunan kesehatan
atau menggunakan olehsesuai
aplikasi semua
komponen bangsa,pengadministrasian/
dengan prosedur baik Pemerintah, tata
Pemerintah
persuratanDaerah,dan/atau
yang berlaku.
masyarakat
Pengaduantermasuk badan hukum,
yang disampaikan secara badan usaha,
lisan agar danlembaga
dituangkan swasta
ke dalam
secara sinergis,
formulir berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
yang disediakan.
b. kesehatan masyarakat
Pencatatan yang setinggitingginya.
dumas tersebut sekurang-kurangnya memuat informasi
tentang nomor dan tanggal surat pengaduan, tanggal diterima, identitas
3) Fungsi SKN identitas terlapor, dan inti pengaduan.
pengadu,
c. a. Pengaduan
Kebijakan dan
yangregulasi
alamatnya jelas, segera dijawab secara tertulis dalam
b. waktu
Manajemen
paling dan administrasi
lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak surat pengaduan
c. diterima,
Pemberdayaan dantembusan
dengan informasi kesehatan
disampaikan kepada Sekretariat Tim
d. Dumasdu
Tata hubungan antar sub sistem
pada Inspektorat dan
Jenderal lingkungan Kesehatan.
Kementerian

POKOK BAHASAN V : GRATIFIKASI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,1998) Gratifikasi diartikan


pemberian hadiah uang kepada pegawai di luar gaji yang telah ditentukan.
Pemberian gratifikasi tersebut umumnya banyak memanfaatkan momen-
momen ataupun peristawa-peristiwa yang cukup baik, seperti: pada hari-
hari besar keagamaan (hadiah hari raya tertentu), hadiah perkawinan, hari
ulang tahun, keuntungan bisnis, dan pengaruh jabatan.
104 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 100

Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun


ian Materi
2001
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Gratifikasi
tercapainya derajat tersebut
kesehatan baik yang
masyarakat yangditerima di dalam negeri maupun di luar negeri
setinggi-tingginya.
Untuk mencapaidan yang
tujuan dilakukan dengan
pembangunan menggunakan
kesehatan, sarana
seluruh unsur elektronik atau tanpa
penyusun
sarana elektronik.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
Pengecualian
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 C ayat (1):
Tujuan SKN
Ketentuan
Tujuan SKN adalah sebagaimana
terselenggaranya dimaksud dalam
pembangunan Pasal 12B
kesehatan oleh ayat (1) tidak berlaku, jika
semua
penerima
komponen bangsa, baik melaporkan
Pemerintah, gratifikasi
Pemerintahyang diterimanya kepada Komisi
Daerah,dan/atau
Pemberantasan
masyarakat termasuk Tindak Pidana
badan hukum, badan Korupsi.
usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil
1) Aspekguna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Hukum
kesehatan masyarakat yang
Aspek setinggitingginya.
hukum gratifikasi meliputi tiga unsur yaitu: (1) dasar hukum, (2)
subyek hukum, (3) obyek hukum. Ada dua Dasar Hukum dalam gratifikasi
ungsi SKN yaitu: (1) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 dan (2) Undang2-undang
a. Kebijakan dan regulasi
No 20 Tahun 2001. Menurut undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang
b. Manajemen danKomisi
administrasi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pasal 16: “setiap PNS atau
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Penyelenggara Negara yang menerima gratifikasi wajib melaporkan kepada
d. Tata hubungan KPK”.
antar sub sistem dan lingkungan

Undang-undang nomor 20 tahun 2001, menurut UU No 20 tahun 2001


tentang pemberantasan tindak korupsi pasal 12 C Ayat (1) tidak berlaku,
jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada KPK. Ayat 2
penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dilakukan
oleh penerima gratifikasi paling lambat 30 hari kerja terhitung sejak tanggal
gratifikasi tersebut diterima.
Subyek hukum terdiri dari: (1) penyelenggara negara, dan (2) pegawai
negeri.
Penyelenggara negara meliputi: pejabat negara pada lembaga tertinggi
negara, pejabata negara pada lembaga tinggi negara, menteri, gubernur,
hakim, pejabat lain yang memilikifungsi startegis dalam kaitannya dalam
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 105
3
101

penyelenggaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang


3. Uraian Materi
berlaku.
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1)Pegawai
Pengertian Sistem
Negeri Kesehatan
Sipil meliputiNasional
pegawai negeri spil sebagaimana yang
Sistem Kesehatan
dimaksud Nasional, yangkepegawaian,
dalam undang-undang selanjutnya disingkat SKN adalah
pegawai negeri spil
pengelolaan yang
sebagaimana kesehatan yang dalam
dimaksud diselenggarakan oleh semua komponen
kitab undang-undang bangsa
hukum pidana,
Indonesia
orang secara terpadu
yang menerima gaji atau dan
upah saling mendukung
dari keuangan guna
negara atau menjamin
daerah,
tercapainya
orang derajat kesehatan
yang menerima gaji atau masyarakat yang setinggi-tingginya.
upah dari suatu korporasi yang menerima
Untuk mencapai
bantuan tujuan
dari keuangan pembangunan
negara kesehatan,
atau daerah; seluruh
orang yang unsurgaji
menerima penyusun
atau
dalam
upah dariSKN merupakan
korporasi bagian
lain yang yang tidak terpisahkan
mempergunakan modal ataudan saling
fasilitas terkait
negara
satu
atau sama lain dalam.
rakyat.
Obyek hukum gratifikasi meliputi: (1) uang (2) barang dan (3) fasilitas.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN
2) Gratifikasi adalah terselenggaranya
Dikatakan pembangunan
Sebagai Tindak Pidana Korupsikesehatan oleh semua
komponendikatakan
Gratifikasi bangsa, sebagai
baik pemberian
Pemerintah,suap
Pemerintah Daerah,dan/atau
jika berhubungan dengan
masyarakatdan
jabatannnya termasuk badan hukum,
yang berlawanan dengan badan usaha,
kewajiban ataudanlembaga swasta
tugasnya, dengan
secara sinergis,
ketentuan sebagai berhasil
berikut: guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan
Suatu masyarakat
gratifikasi yang setinggitingginya.
atau pemberian hadiah berubah menjadi suatu yang
perbuatan pidana suap khsuusnya pada seorang penyelenggara negara atau
3)pegawai
Fungsi negeri
SKN adalah pada saat penyelenggara negara atau pegawai negeri
a. Kebijakan
tersebut dan regulasi
melakukan tindakan menerima suatu gratifikasi atau pemberian
b. Manajemen
hadiah dan manapun
dari pihak administrasi
sepanjang pemberian tersebut diberikan
c. Pemberdayaan
berhubungan dengandan informasi
jabatan kesehatan
ataupun pekerjaannya.
d. Tata hubungan
Bentuknya: antar
Pemberian sub terima
tanda sistem kasih
dan lingkungan
atas jasa yang telah diberikan
oleh petugas, dalam bentuk barang, uang, fasilitas.

3) Contoh Gratifikasi
Contoh pemberian yang dapat digolongkan sebagai gratifikasi,antara lain:
 Pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih karena telah
dibantu;
 Hadiah atau sumbangan dari rekanan yang diterima pejabat pada saat
perkawinan anaknya;
 Pemberian tiket perjalanan kepada pejabat/ pegawai negeri atau
keluarganya untuk keperluan pribadi secara cuma-cuma;
 Pemberian potongan harga khusus bagi pejabat/ pegawai negeri untuk
pembelian barang atau jasa dari rekanan;
106 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 102

ian Materi  Pemberian biaya atau ongkos naik haji dari rekanan kepada
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
pejabat/pegawai negeri; NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan
 PemberianNasional
hadiah ulang tahun atau pada acara-acara pribadi lainnya
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
dari rekanan;
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan
 Pemberian hadiah atauoleh semua kepada
souvenir komponen bangsa
pejabat/pegawai negeri pada
ndonesia secara terpadu dan saling
saat kunjungan kerja; mendukung guna menjamin
tercapainya derajatkesehatan masyarakat
Pemberian yangparsel
hadiah atau setinggi-tingginya.
kepada pejabat/pegawai negeri pada saat
Untuk mencapai tujuan pembangunan
hari kesehatan,
raya keagamaan, seluruhatau
oleh rekanan unsur penyusun
bawahannya.
dalam SKN merupakan bagian yang
Berdasarkan tidak
contoh terpisahkan
diatas, dan saling yang
maka pemberian terkait
dapat dikategorikan
satu sama lain dalam.
sebagai gratifikasi adalah pemberian atau janji yang mempunyai kaitan
dengan hubungan kerja atau kedinasan dan/ atau semata-mata karena
Tujuan SKN keterkaitan dengan jabatan atau kedudukan pejabat/ pegawai negeri
Tujuan SKN adalah dengan
terselenggaranya
sipemberi.pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan
4) Sanksi hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Gratifikasi
secara sinergis, berhasil
Sanksiguna dan yang
pidana berdaya guna, sehingga
menerima terwujud
gratifikasi dapat derajat
dijatuhkan bagi pegawai
kesehatan masyarakat yang
negeri setinggitingginya.
atau penyelenggara negara yang:

1) menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga,


ungsi SKN
bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau
a. Kebijakan dan regulasi
kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang
b. Manajemen dan administrasi
menurut pikiran orang yang memberi hadiah atau janji tersebut ada
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
hubungan dengan jabatannya;
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
2) menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga
bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar
melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang
bertentangan dengan kewajibannya;
3) menerima hadiah, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah
tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah
melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewajibannya;
4) dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya
memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 107
3
103

pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi


3. Uraian Materi
dirinya
POKOK sendiri;
BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) 5)
Pengertian Sistem
pada waktu Kesehatan tugas,
menjalankan Nasional
meminta, menerima, atau memotong
Sistem Kesehatan
pembayaran Nasional,
kepada pegawaiyang
negeriselanjutnya disingkat negara
atau penyelenggara SKN adalah
yang
pengelolaan
lain ataukesehatan
kepada yang
kas diselenggarakan oleh semua
umum, seolah-olah komponen
pegawai negeri bangsa
atau
Indonesia secaranegara
penyelenggara terpadu
yang dan saling
lain atau kasmendukung guna
umum tersebut menjamin
mempunyai
tercapainya derajat kesehatan
utang kepadanya, padahalmasyarakat
diketahui yang setinggi-tingginya.
bahwa hal tersebut bukan
Untuk mencapai
merupakan tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
utang;
dalam
6) padaSKN merupakan
waktu bagian
menjalankan yangmeminta
tugas, tidak terpisahkan dan saling
atau menerima terkait
pekerjaan,
satu sama
atau lain dalam.
penyerahan barang, seolah-olah merupakan utang kepada dirinya,
padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang;
2) 7)
Tujuan
pada SKN
waktu menjalankan tugas, telah menggunakan tanah negara yang
Tujuan SKN adalah
di atasnya terselenggaranya
terdapat pembangunan
hak pakai, seolah-olah kesehatan
sesuai oleh semua
dengan peraturan
komponen bangsa, baik
perundangundangan, telahPemerintah, Pemerintah
merugikan orang Daerah,dan/atau
yang berhak, padahal
masyarakat termasuk
diketahuinya bahwabadan hukum, tersebut
perbuatan badan usaha, danlembagadengan
bertentangan swasta
secara sinergis,
peraturan berhasil guna dan atau
perundangundangan; berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan
8) masyarakat
baik langsung yang tidak
maupun setinggitingginya.
langsung dengan sengaja turut serta
dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada saat
3) Fungsi SKN perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk
dilakukan
a. mengurus
Kebijakan atau
dan regulasi
mengawasinya
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 109
3
104

3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.

2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
MATERI
secara sinergis, PENUNJANG
berhasil guna IIIsehingga
dan berdaya guna, : terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
RENCANA TINDAK LANJUT
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
110 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 105

ian Materi RENCANA TINDAK LANJUT


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
1. DESKRIPSI
Sistem Kesehatan Nasional, SINGKAT
yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Mata ajar ini membahas tentang konsep dasar RTL, dan mempraktekkan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
teknik penyusunan RTL sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan dengan
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
baik dan benar.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN 2.merupakan
TUJUANbagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
PEMBELAJARAN
satu sama lain dalam.
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menyusun Rencana
Tujuan SKN Tindak Lanjut sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan dengan baik dan
Tujuan SKN adalahbenar.
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baikPembelajaran
B. Tujuan Pemerintah, Pemerintah
Khusus Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan
Setelah hukum,
selesai badan
mengikuti usaha,
proses danlembaga
pembelajaran, swasta
peserta mampu:
secara sinergis, berhasil guna dan konsep
1) Menjelaskan berdayadasar
guna,Rencana
sehingga terwujud
Tindak derajat
Lanjut.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2) Mempraktekkan teknik penyusunan Rencana Tindak Lanjut sesuai
dengan kaidah yang telah ditentukan dengan baik dan benar.
ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
3. URAIAN MATERI
b. Manajemen dan administrasi
Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan sebuah rencana kerja yang dibuat
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
secara individual oleh Peserta diklat setelah peserta diklat mengikuti seluruh
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
mata diklat yang telah diberikan, merupakan proses sistematis untuk
mempersiapkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mengukur evaluasi paska
pelatihan yang idealnya dilakukan pada setiap akhir pelatihan.
Manfaat bagi peserta diklat adalah lebih meningkatkan kemampuan
mengidentifikasi, menganalisis, serta memecahkan masalah dalam rangka
meningkatkan kinerja unit kerja. Tujuan RTL meliputi :
 Mengetahui sejauh manakah tingkat penyerapan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap perilaku peserta diklat setelah mengikuti diklat.
 Mengetahui kemampuan peserta diklat dalam menuangkan ide, gagasan
melalui lisan dan tulisan secara sistematis.
 Salah satu rencana pengembangan unit kerja agar dapat mencapai visi dan
misinya.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 111
3
106

3. Uraian
SebagaiMateri
salah satu masukan bagi pengambil kebijakan dalam rangka
POKOK BAHASAN
pemberdayaan 1 :kerjanya.
unit KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
 1)Sebagai
Pengertian
salahSistem Kesehatan dalam
satu instrument Nasional
rangka kegiatan evaluasi paska diklat
Sistempeserta
setelah Kesehatan Nasional,
diklat kembali yangkerjanya.
ke unit selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan
Kriteria RTL yangkesehatan yang Drs.
baik menurut diselenggarakan
Malayu S.P.oleh semua dalam
Hasibuan komponen bangsa
Bukunya:
Indonesia
Manajemen secara
Dasar, terpadu
Pengertian, dan saling
dan Masalah, mendukung guna menjamin
adalah:
tercapainya
 Sebuah derajat
rencana haruskesehatan masyarakat
mus memiliki yang
tujuan setinggi-tingginya.
yang jelas, obyektif, rasional
Untuk
dan mencapai
cukup tujuan
menantang pembangunan
untuk kesehatan, seluruh unsur penyusun
diperjuangkan.
dalam SKN
 Rencana harusmerupakan bagiandan
mudah dipahami yang tidak terpisahkan
penafsirannya dan saling terkait
hanya satu.
satu sama
 Rencana laindapat
harus dalam.
dipakai sebagai pedoman untuk bertindak ekonomis
rasional.
2) Tujuan SKN
 Rencana harus menjadi dasar dan alat untuk pengendalian semua
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
tindakan.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
 Rencana harus dapat dikerjakan oleh sekelompok orang.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
 Rancana harus dapat menunjukkan urut-urutan dan waktu pekerjaan.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
 Rencana harus fleksibel tetapi tidak mengubah tujuan.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
 Rencana harus berkesinambungan
 Rencana harus meliputi semua tindakan yang akan dilakukan.
3) Fungsi SKN
 Rencana harus berimbang artinya pemberian tugas harus seimbang dengan
a. Kebijakan dan regulasi
penyediaan fasilitas.
b. Manajemen dan administrasi
 Dalam rencana tindakan tidak boleh ada pertentangan, hendaknya saling
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
mendukung satu sama lain.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
 Rencana harus sensitif terhadap situasi, sehingga terbuka kemungkinan
untuk mengubah teknik pelaksanaannya tanpa mengalami perubahan pada
tujuannya.
 Rencana harus ditetapkan dan diimplementasikan atas hasil analisa data,
informasi dan fakta.
 Rencana tindak lanjut meliputi rencana jangka panjang (long term
planning), rencana jangka menengah (middle term planning), dan rencana
jangka pendek (short term planning).
Agar RTL yang telah disusun sebelum diaplikasikan didiskusikan dengan
seluruh pegawai mulai dari pucuk Pimpinan sampai dengan unsur terbawah
untuk menjaring informasi dari seluruh komponen yang ada dalam unit
kerja sebagai bahan penyempurnaan RTL.
112 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 107

Teknik Penyusunan Rencana Tindak Lanjut :


ian Materi
1) 1Penulisan
KOK BAHASAN : KONSEPRencana
SISTEMTindak Lanjut NASIONAL (SKN)
KESEHATAN
Pengertian Sistem Kesehatan
Tahapan Nasional
penulisan RTL adalah sebagai berikut:
Sistem Kesehatan Nasional,
a. Memilih dan yang selanjutnya
menetapkan disingkat
program SKN adalah yang bermasalah
dan kegiatan-kegiatan
pengelolaan kesehatan
yangyang
perludiselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ditingkatkan kinerjanya.
ndonesia secara terpadu dan permasalahan
b. Mendiskusikan saling mendukung
tersebut guna
untuk menjamin
mendapatkan masukan dari
tercapainya derajatpihak
kesehatan masyarakat
lain/peserta yang setinggi-tingginya.
lain/Widyaiswara sehingga dapat menentukan layak
Untuk mencapai tujuan pembangunan
tidaknya kesehatan,
topik atau pokok seluruh
bahasan unsur penyusun
tersebut.
dalam SKN merupakan bagian yang
c. Menuangkan dalamtidak terpisahkan
bentuk dan saling
narasi sesuai denganterkait
sistematika yang telah
satu sama lain dalam.
disepakati (contoh sistematika dapat dilihat pada lampiran).
d. Melaksanakan editing penulisan.
Tujuan SKN e. Melaksanakan presentasi dengan menggunakan pendekatan seminar.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan
f. Menyempurnakan kesehatan
rencana tindak lanjut oleh semua
berdasarkan masukan yang
komponen bangsa, baik selama
diperoleh Pemerintah,
seminar.Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat 2)
termasuk badan
Presentasi danhukum,
Balikanbadan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan RTL
Setelah penulisan berdaya guna,
selesai, sehingga
maka terwujudpresentasi.
dilaksanakan derajat Dalam hal ini
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
dilaksanakan dengan metode seminar, dimana peserta diklat bertindak
sebagai pembawa makalah, moderator dari Widyaiswara, serta seorang nara
ungsi SKN sumber yang ahli dalam kediklatan. Dalam seminar inilah RTL akan mendapat
a. Kebijakan danmasukan-masukan
regulasi dari peserta diklat lainnya serta nara sumber. Agar
b. Manajemen dan administrasi
pelaksanaan presentasi dapat berjalan secara maksimal, maka dalam
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
pelaksanaannya perlu memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
d. Tata hubungan antar sub sistem
a. Penyiapan bahan dan lingkungan
Bahan yang disajikan diambil dari materi RTL berupa butir-butir yang
menjadi garis besar RTL yang dituangkan dalam power point cukup diambil
dari materi yang dianggap penting.
b. Strategi penyajian
Agar penyajian hasil yang optimal perlu strategi penyajian:
- Optimalkan penggunaan waktu
- Upayakan agar audience memperhatiakan penyajian
- Utamakan penyajian/penjelasan yang penting
- Kurangi penjelasan yang kurang penting
- Tanggapilah tanggapan dari peserta seminar secara bijaksana
- Jawablah pertanyaan peserta sesegera mungkin
- Jangan memonopoli pembicaraan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 113
3
108

c. Penggunaan alat bantu


3. Uraian Materi
Alat bantu
POKOK sangat 1
BAHASAN berperan dalam
: KONSEP memperjelas
SISTEM informasi
KESEHATAN yang akan
NASIONAL (SKN)
1)disajikan
Pengertian Sistem
yang akan Kesehatan Nasional
disampaikan. Oleh karena itu optimalkan penggunaan
Sistem
alat bantu Kesehatan
dengan baik,Nasional,
misalnya: yang selanjutnya
LCD, Laser disingkat
point, White board, SKN
dan adalah
pengelolaanhuruf
penggunaan kesehatan yang diselenggarakan
serta angka dalam penyajian oleh
harussemua
besar,komponen bangsa
jelas, singkat.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
d. Presentasi yang efektif
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
- Pelajari audience
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
- Sikap percaya diri
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
- Tidak membelakangi audience
satu sama lain dalam.
- Nada intonasi suara yang baik
- Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
2) Tujuan SKN
- Jawab pertanyaan secara bijak
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
- Terima masukan peserta diklat sebagai bahan penyempurnaan presentasi
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
e. Mekanisme Seminar
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
- Satu Peserta mewakili kelompoknya dari unsur/institusi sejenis
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
menyajikan RTL
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
- Setiap penyajian dibahas oleh kelompok lainnya
- Nara sumber memberikan masukan berupa masukan aspek teknik
3) Fungsi SKN
penulisan maupun substansi materi RTL, sebagai bahan penyempurnaan
a. Kebijakan dan regulasi
RTL.
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
114 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 109

ian Materi PENUGASAN


KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1. PENGELOLAAN
Pengertian Sistem SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
Kesehatan Nasional
A. Perencanaan
Sistem Kesehatan Obat selanjutnya disingkat SKN adalah
Nasional, yang
Peserta
pengelolaan kesehatan yangLatih dibagi menjadi
diselenggarakan beberapa
oleh kelompok masing-masing
semua komponen bangsa terdiri dari
ndonesia secara 4 terpadu
orang (maks),
dan dan diberikan
saling studi kasus
mendukung sebagai
guna berikut :
menjamin
tercapainya derajat1) Anda baru
kesehatan saja ditempatkan
masyarakat di sebuah puskesmas yang baru dibangun
yang setinggi-tingginya.
dan
Untuk mencapai tujuan tugas Anda kesehatan,
pembangunan adalah merencanakan obat
seluruh unsur yang akan disiapkan oleh
penyusun
Dinas
dalam SKN merupakan Kesehatan
bagian Kota/Kab
yang tidak setempat.
terpisahkan dan Sebagai
saling dasar pertimbangan, Anda
terkait
satu sama lain dalam. mendapat data penggunaan obat di puskesmas lain yang berada di
kecamatan yang sama. Disepakati bahwa Dinas Kesehatan Kab. Kota
Tujuan SKN akan mendistribusikan obat setiap satu bulan. (2 JP)
Tujuan SKN adalah2)terselenggaranya
Anda diminta pembangunan
untuk menyiapkan daftar
kesehatan obat yang
oleh semua tersedia di
komponen bangsa, Puskesmas. Beberapa Pemerintah
baik Pemerintah, usulan mengenai daftar obat yang akan disiapkan
Daerah,dan/atau
masyarakat termasuksudah
badandiusulkan
hukum, oleh stafusaha,
badan medik.danlembaga
Anda diminta untuk menyusun daftar
swasta
obat
secara sinergis, berhasil dengan
guna mencantumkan
dan berdaya kriteria pemilihan
guna, sehingga obat. (2 JP)
terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
B. Penyimpanan Obat
ungsi SKN Peserta diberikan foto mengenai kondisi suatu ruangan penyimpanan obat
di Puskesmas, kemudian diminta untuk mendiskusikan masalah yang
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen danditemukan pada gambar, serta mencari solusi terhadap masalah yang
administrasi
timbul.
c. Pemberdayaan dan (1 JP) kesehatan
informasi
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan

2. PELAYANAN FARMASI KLINIK


A. Konsep Farmasi Klinik
Saudara bekerja di puskesmas di wilayah kota yang rata-rata tiap harinya
jumlah pasien rawat jalan sebanyak 300 pasien, dan rawat inap 10 bed
dengan BOR 80%. Staf di ruang farmasi 2 orang TTK, dan 1 orang tenaga
adminstrasi. Anda ditugaskan untuk menyusun prioritas kegiatan
kefarmasian dengan memepertimbangkan tingkat risiko terhadap
keselamatan pasien. (1 JP)
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 115
3
110

B. PIO
3. Uraian Materi
Dalam BAHASAN
POKOK rangka mempersiapkan Hari Kesehatan
1 : KONSEP SISTEM Nasional
KESEHATAN di wilayah
NASIONAL sekitar
(SKN)
1)Puskesmas
Pengertian Sistem Kesehatanuntuk
Anda diminta Nasional
mengisi acara penyuluhan terkait
Sistem Kesehatan
penggunaan Nasional, dan
obat TB, Diabetes, yang selanjutnya
hipertensi. Sertadisingkat SKN adalah
diminta menyiapkan
pengelolaan
leaflet kesehatan
yang akan yang
diberikan diselenggarakan
kepada masyarakat. oleh semua komponen bangsa
(2 JP)
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
C. Pengkajian Resep tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Untuk mencapai
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Seorang pasien geriatri berumur 67 tahun diresepkan obat sbb : (lembar
satu sama lain dalam.
resep)

2)Selanjutnya
Tujuan SKNAnda diminyta untuk melakukan pengkajian resep baik
administratif,
Tujuan SKNfarmasetika, maupun klinik.
adalah terselenggaranya (1 JP)
pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
D. Konseling
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Seorang pasien
kesehatan wanita yang
masyarakat 21 tahun terdiagnosa menderita infeksi saluran
setinggitingginya.
pernapasan. pasien Mendapatkan antibiotik cephradine tiga kali sehari
3)selama
Fungsi 7SKN
hari. Sebagai Apoteker, peserta diminta untuk memberikan
konseling pada saat
a. Kebijakan menyerahkan obat kepada pasien. (2 JP)
dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
E. Dispensing Obat
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Pasien bayi 9 bulan mendapatkan resep antibiotik dan antipirektik, hal apa
yang harus diperhatikan dalam penyiapan obat tersebut? (1 JP)
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 117
3
111

3. Uraian Materi DAFTAR PUSTAKA


POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Adi Soemarmo, Icebreaker, Permainan Atraktif Efektif, Penerbit: Andi, Yogyakarta,
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2006.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan
Departemen kesehatan
Kesehatan yang Binfar
R.I, Ditjen diselenggarakan
dan Alkes,oleh
Dit.semua komponen
Bina Obat Publikbangsa
dan
Indonesia
perbekkes, secara
Pedoman terpadu dan
Pengelolaan saling
Obat mendukung
Publik guna
dan menjamin
Perbekalan
tercapainya
Kesehatan, derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
2005.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Departemen
dalamKesehatan R.I, Ditjen
SKN merupakan bagianBinfar dan terpisahkan
yang tidak Alkes, Dit. dan
Bina Farmasi
saling terkait
Komunitas
satu samadan
lainKlinik,
dalam. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas,
2006.
2) Tujuan SKN
Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Komunitas dan Klinik, Modul TOT Pelayanan Kefarmasian di
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Puskesmas, 2008.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secaraKesehatan
Departemen sinergis, berhasil guna dan
R.I, Ditjen berdaya
Binfar dan guna, sehingga
Alkes, terwujud
Dit. Bina derajat
Farmasi
kesehatandan
Komunitas masyarakat
Klinik, yang setinggitingginya.
Pedoman Pelayanan Informasi Obat di Rumah
Sakit, 2006.
3) Fungsi SKN
Departemen Kesehatan
a. Kebijakan dan R.I, Ditjen
regulasi Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi
Komunitas dan dan
b. Manajemen Klinik, Pedoman Konseling Pelayanan Kefarmasian di
administrasi
Sarana Kesehatan, 2007.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Rumah
(Home Pharmacy Care), 2007.

Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek, 2008.

Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Penggunaan Obat
Rasional, Modul Pelatihan Peggunaan Obat Rasional, 2006.

Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekkes, Materi Pelatihan Pengelolaan Obat Kabupaten/Kota, 2003.
118 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 112

Dr. Uhar Suharsaputra, M.Pd Budaya Korupsi dan Pendidikan Tantangan bagi
ian Materi
KOK BAHASAN 1 :Dunia
KONSEPPendidikan.
SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Hatta, ed. 2013. Pedoman manajemen informasi kesehatan di sarana pelayanan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Kesehatan, edisi revisi 2. Universitas indonesia
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpaduMMdan
Ir. Sri Ratna, dan saling
Dra Srimendukung guna
Murtini, MPA, menjamin
Dinamika Kelompok, Bahan Ajar
tercapainya derajatDiklat
kesehatan masyarakat
Prajabatan yangIII,
Golongan setinggi-tingginya.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2006.
Untuk mencapai tujuan pembangunan
Keputusan kesehatan,
Menteri Kesehatan Nomor:seluruh
232/ unsur penyusun
Menkes/ SK/ VI/ 2013 Tentang
dalam SKN merupakan bagian
Strategi yang tidak
Komunikasi terpisahkan
Penkerjaan dan saling
dan Budaya terkait
Anti Korupsi.
satu sama lain dalam.
KPK, Buku Saku Gratifikasi.

Tujuan SKN LAN RI. Rencana Tindak Lanjut (Action Plan). Bahan Diklat bagi Pengelola Diklat,
Tujuan SKN adalah2009.
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Lynas, Kathie. 2010. A Step Forward for Medication Safety:Stakehol ders Agree to a
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Common
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat
ManagementyangSciences
setinggitingginya.
for Health Managing Drug Supply, Kumarian Press,
Connectitut, 1991.
ungsi SKN
Munir Baderel, Drs, Apt, Dinamika Kelompok, Penerapan Dalam Laboratorium
a. Kebijakan dan regulasi
Perilaku, Universitas Sriwijaya, 2001.
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi
NCC MERP Index forkesehatan
Categorizing Medication Errors, http://www/nccmerp.org
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Payton,J. Ledder,W., & Hord,E. 2007. Bar Code Medication Administration
Improves Patient Safety. Arkansas Foundation for Medical Care. Journal
(Proquest) Database

Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 T ahun 2009 tentang Pekerjaan


Kefarmasian.

Peraturan Pemerintah No 61 tahun 2010 Pelaksanaan Undang-undang Nomor 14


Tahun 2008.

Permenkes No 49 tahun 2012 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan


Masyarakat terpadu di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Permenkes nomor 134 tahun 2012 tentang Tim Pengaduan Masyarakat.


Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 119
3
113

Permenkes Nomor 14 tahun 2014 Kebijakan tentang Gratifikasi bidang Kesehatan.


3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Standard for Barcoding Pharmaceutica ls. CPJ/RPC, March/ April 2010:Vol 143
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
(2). Proquest Database.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Undang-undang Nomor
tercapainya 14 tahun
derajat 2008 masyarakat
kesehatan Keterbukaanyang
Informasi Publik.
setinggi-tingginya.
Untuk mencapai
Undang-Undang Republiktujuan pembangunan
Indonesia Nomor 20 kesehatan,
Tahun 2001seluruh unsur
Tentang penyusun
Perubahan
dalam
Atas SKN merupakan
Undang-Undang bagian
Nomor 31 yang tidak
Tahun terpisahkan
1999 Tentang dan saling terkait
Pemberantasan
satu sama
Tindak lain
Pidana dalam.
Korupsi.

World2)Health
TujuanOrganization,
SKN National Drug Policy and Rational Drug Use : A
Model Curriculum.
Tujuan SKN adalahReport DAP/85.6 Geneva.
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.

3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai