MGQ5OThlZWJjMWY2MGZhNTgyODVlNjczOGExOTFjYmZlMTlmMTRkYw PDF
MGQ5OThlZWJjMWY2MGZhNTgyODVlNjczOGExOTFjYmZlMTlmMTRkYw PDF
615.1
Ind
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN) m
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
MODUL PELATIHAN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
PELAYANAN
komponen bangsa,KEFARMASIAN BAGI APOTEKER
baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
DI PUSKESMAS
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
KATA SAMBUTAN
KATANasional
1) Pengertian Sistem Kesehatan SAMBUTAN
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kes-
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Pelayanan
ehatan, Kefarmasian di upaya
penyelenggaraan fasilitaskesehatan
kesehatan harus
termasuk di Puskesmas
dilakukan harus
oleh tenaga
olehIndonesia
apoteker, secara terpadu dan
baik manajemen saling
maupun mendukung
pelayanan guna
farmasi menjamin
klinik yang
kesehatan yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang
sesuai dengan Peraturan
tercapainya Menteri masyarakat
derajat kesehatan Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang
yang setinggi-tingginya.
tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Dalam rangka menerus harus dit-
meningkatkan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
mutu pelayanan
ingkatkan mutunyakefarmasian, perlu dilakukan
diantaranya melalui pendidikan peningkatan
dan pelatihankapasitas
berke-
dalammelalui
Apoteker SKN merupakan bagian
berbagai upaya yang pelatihan,
berupa tidak terpisahkan
workshop, dan saling
serta terkait
kegiatan
lanjutan. Sejalan dengan pengaturan tersebut, telah dilakukan berbagai
lain.satu sama lain dalam.
upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)kefarmasian.
Pelatihan pelayanan kefarmasian yang dilakukan terhadap apoteker
hendaklah dilakukan secara menyeluruh, terstruktur serta sesuai dengan
2) Tujuan SKN
Pelaksanaan
persyaratan peningkatan kapasitas bagi
akreditasi pelatihan. tenaga
Sesuai kesehatan
dengan harus sesuai
ketentuan Pusat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
standar profesiSumber
Pengembangan dan standar kompetensi
Daya Manusia serta melalui
Kementerian program
Kesehatan RI, agarpelati-
suatu
komponen
pelatihan bangsa,
dapat memenuhi baik Pemerintah,
persyaratan Pemerintah Daerah,dan/atau
han yang sistematis, menyeluruh, sertaakreditasi, maka standar
sesuai dengan harus disediakan
akredita-
kurikulum
masyarakat modul pelatihan.
dan termasuk Berdasarkan
badan hukum, badan hal tersebut,
usaha, maka kami
danlembaga swasta
si pelatihan. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian
menyusun Modul berhasil
secara sinergis, Pelatihan Pelayanan
guna Kefarmasian
dan berdaya bagi terwujud
guna, sehingga Apotekerderajat
di
Kesehatan
Puskesmas. telah menetapkan komponen pelatihan agar dapat diakredita-
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
si yaitu kurikulum, modul, peserta, pelatih, penyelenggara, dan tempat
Kami mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi tingginya
penyelenggara.
kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan Kurikulum dan
3) Fungsi
Modul SKN Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas yang
Pelatihan
diharapkan dapat
danmemberi
regulasi manfaat besar bagi peningkatan kualitas
Kamia.menyampaikan
Kebijakan
terima kasih serta penghargaan yang setinggi-ting-
pelayanan kefarmasian di Indonesia.
b. Manajemen dan administrasi
ginya kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi
c. penyusunan
dalam PemberdayaanModul
dan informasi kesehatan
Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apote-
d. Puskesmas.
ker di Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Jakarta,
Direktur
Semoga modul ini bermanfaat Jenderal
bagi Kefarmasian
apoteker dan Alat Kesehatan
dalam melaksanakan prak-
tik profesinya
Jakarta,
Dra. Maura
Direktur Linda
Jenderal Sitanggang,
Kefarmasian Ph.D
dan Alat Kesehatan
NIP. 19580503 198303 2 001
ttd
Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D
NIP.19580503 198303 2 001
iv Modul
Modul Pelatihan Pelayanan Pelatihanbagi
Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian
Apoteker bagi Apoteker
di Puskesmas 3 di Puskesmas ii
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
DAFTAR
DAFTAR
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional ISI
ISI
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan
KATA
KATA SAMBUTAN
SAMBUTAN kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
.........................................................................................
......................................................................................... iii
iii
TIMIndonesia
TIM secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
PENYUSUN............................................................................................iv
PENYUSUN............................................................................................iv
tercapainya
DAFTAR
DAFTAR derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. ........
ISI............................................................................................
ISI............................................................................................ ........vv
MATERI
MATERI
UntukDASAR
DASAR II :: KEBIJAKAN
mencapai KEBIJAKAN PELAYANAN
PELAYANAN
tujuan pembangunan KEFARMASIAN
KEFARMASIAN
kesehatan, DALAM
DALAM
seluruh unsurSKN
SKN ....
....11
penyusun
1.
1. Deskripsi
Deskripsi
dalam ...........................................................................................
...........................................................................................
SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait 22
2.
2. Tujuan
satu Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
sama lain dalam. .........................................................................
.........................................................................22
3.
3. Uraian
Uraian Materi
Materi....................................................................................
....................................................................................33
Pokok
Pokok
2) Tujuan SKNBahasan
Bahasan 11 :: Konsep
Konsep Sistem
Sistem Kesehatan
Kesehatan Nasional
Nasional.....................
.....................33
Pokok
Pokok
Tujuan SKNBahasan
Bahasan
adalah 2terselenggaranya
2 :: Pelayanan
Pelayanan Kefarmasian
Kefarmasian
pembangunan Sebagai
Sebagai Unsur
Unsur dari
kesehatan dari
olehSub
Sub
semua
SKN
SKN.....................................................................
.....................................................................44
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 33 :: Etika Etika Apoteker
Apoteker dalam dalam Pelayanan
Pelayanan FarmasiFarmasi KlinisKlinis....66
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
MATERI
MATERI DASAR
DASAR IIII :: KEBIJAKAN
KEBIJAKAN OBAT OBAT NASIONAL
NASIONAL.........................................
.........................................99
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
1.
1. Deskripsi
Deskripsi.........................................................................................
.........................................................................................10
10
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2.
2. Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran.......................................................................
.......................................................................10
10
3.
3. Uraian
Uraian Materi
Materi..................................................................................
..................................................................................11
11
3) Fungsi SKN
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 11 :: KonsepKonsep Kebijakan
Kebijakan Obat Obat Nasional
Nasional.......................
.......................11
11
a. Kebijakan dan regulasi
MATERI
MATERI INTI
INTI II :: PENGELOLAAN
PENGELOLAAN OBAT OBAT DAN DAN PERBEKALAN
PERBEKALAN KESEHATAN KESEHATAN.... ....15
15
15
b. Manajemen dan administrasi
1.
1. Deskripsi
Deskripsi....................................................................................... 16
.......................................................................................146
146
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
2.
2. Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran..................................................................... 16
.....................................................................146
146
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
3.
3. Uraian
Uraian Materi
Materi................................................................................
................................................................................157
157
17
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 11 :: Pengelolaan
Pengelolaan Obat
Obat dan
dan Perbekkes
Perbekkes.....................
.....................157
157
17
MATERI
MATERI INTI
INTI IIII :: PELAYANAN
PELAYANAN FARMASI
FARMASI KLINIK
KLINIK.........................................
.........................................457
457
47
1.
1. Deskripsi
Deskripsi....................................................................................... 48
.......................................................................................458
458
2.
2. Tujuan
Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran..................................................................... 48
.....................................................................458
458
3.
3. Uraian
Uraian Materi
Materi................................................................................ 49
................................................................................469
469
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 11 :: Konsep
Konsep Farmasi
Farmasi Klinik
Klinik.................................... 49
....................................469
469
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 22 :: Dispensing
Dispensing Obat ................................................52
Obat................................................ 52
52
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 33 :: Pemantauan
Pemantauan Efektifitas
Efektifitas Terapi
Terapi Obat
Obat................ 55
................525
525
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 44 :: Pelayanan
Pelayanan Informasi
Informasi Obat
Obat (PIO) .........................71
(PIO)......................... 71
71
Pokok
Pokok Bahasan
Bahasan 55 :: Konseling
Konseling......................................................... 74
.........................................................714
714
MATERI
MATERI PENUNJANG
PENUNJANG II :: BUILDING
BUILDING LEARNING
LEARNING COMMITMENT
COMMITMENT (BLC)
(BLC)....... 79
.......747
747
1.
1. DESKRIPSI
DESKRIPSI SINGKAT
SINGKAT..................................................................... 80
.....................................................................748
748
2.
2. TUJUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN............................................................. 81
.............................................................759
759
vi Modul
Modul Pelatihan Pelayanan Pelatihanbagi
Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian
Apoteker bagi Apoteker
di Puskesmas 3 di Puskesmas iv
81
3. URAIAN MATERI ............................................................................ 759
an Materi
Pokok
OK BAHASAN 1 : KONSEP Bahasan
SISTEM 1 : Perkenalan
KESEHATAN dan Pencairan
NASIONAL (SKN) Antara Peserta ......... 82
80
Pokok
engertian Sistem Kesehatan Bahasan 2 : Perumusan Harapan, Kekhawatiran dan
Nasional
Komitmen Terhadap Proses Pelatihan ............. 804 86
istem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Pokok Bahasan 3 : Kesepakatan Nilai, Norma, dan Kontrol Kolektif
engelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Belajar Bersama .............................................. 815 89
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
MATERI PENUNJANG II : ANTIKORUPSI .................................................... 847 89
ercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
1. Deskripsi ....................................................................................... 848
90
ntuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
2. Tujuan Pembelajaran..................................................................... 848 90
alam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
3. Uraian Materi ................................................................................ 859 91
atu sama lain dalam. Pokok Bahasan 1 : Konsep Korupsi ............................................... 859 91
Pokok Bahasan 2 : Konsep Anti Korupsi .......................................... 95
93
ujuan SKN Pokok Bahasan 3 : Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi
.......................................................................
ujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua 98
926
omponen bangsa, Pokok
baik Bahasan 4 : Tatacara
Pemerintah, Pelaporan
Pemerintah Daerah,dan/atau 102
Dugaan Pelanggaran TPK . 100
pokokhukum,
masyarakat termasuk badan Bahasanbadan
5 : Gratifikasi
usaha, .......................................................
danlembaga swasta 103
105
MATERIguna
ecara sinergis, berhasil PENUNJANG III : RENCANA
dan berdaya TINDAK
guna, sehingga LANJUT
terwujud ............................ 1059
derajat 111
1.yang
esehatan masyarakat DESKRIPSI SINGKAT ................................................................. 10510
setinggitingginya. 112
2. TUJUAN PEMBELAJARAN ......................................................... 10510 112
ungsi SKN 3. URAIAN MATERI ........................................................................ 10510
112
Kebijakan danPENUGASAN..............................................................................................114
regulasi 116
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat
MATERI DASAR I :
termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
KEBIJAKAN PELAYANAN
secara sinergis, KEFARMASIAN
berhasil guna dan berdaya DALAM
guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
2 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 2
ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
KEBIJAKAN
dalam SKN merupakan PELAYANAN
bagian yang tidak terpisahkanKEFARMASIAN
dan saling terkait DALAM
satu sama lain dalam. SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
1. Deskripsi
komponen bangsa, baik Kefarmasian
Pelayanan Pemerintah, merupakan
Pemerintahbagian
Daerah,dan/atau
integral dari Sistem Kesehatan
masyarakat termasuk badan
Nasional hukum,
dalam badan
rangka usaha, danlembaga
mendukung swasta
terwujudnya tujuan pembangunan
secara sinergis, berhasil guna
kesehatan dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
nasional.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
4 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 4
3. 3)
Uraian Materi Peraturan Menteri Kesehatan No.74/2016 tentang Standar
Implementasi
POKOK BAHASAN
Pelayanan 1 : KONSEP
Kefarmasian SISTEM KESEHATAN
di Puskesmas. ImplementasiNASIONAL (SKN)
Standar Pelayanan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Kefarmasian di Puskesmas meliputi:
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
a. pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan medis habis pakai (BMHP)
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
b. Pelayanan Farmasi Klinik
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
c. Sumberdaya kefarmasian
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
d. Pengendalian mutu pelayanan kefarmasian.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
4) Peran Apoteker dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
satu sama lain dalam.
Apoteker di Puskesmas berwenang dan bertanggung jawab terhadap aspek
pengelolaan obat sekaligus aspek pelayanan farmasi klinik, dengan
2) Tujuan SKN
mengacu kepada Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Puskesmas, apoteker
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
berkolaborasi dengan dokter maupun tenaga kesehatan lain dalam rangka
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
peningkatan efektifitas pengobatan pasien. Untuk mewujudkan kolaborasi
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
antar tenaga kesehatan, setiap tenaga kesehatan harus melaksanakan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
tugasnya dengan bertanggung jawab, berkoordinasi, melakukan komunikasi
yang efektif, bekerjasama, saling percaya dan saling menghargai satu sama
3) Fungsi SKN
lain.
a. Kebijakan dan regulasi
Untuk itu, apoteker perlu meningkatkan kompetensi, baik teknis
b. Manajemen dan administrasi
kefarmasian maupun komunikasi yang efektif dalam berkolaborasi antar
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
tenaga kesehatan di Puskesmas.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
6 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 6
3. Uraianberwenang
Materi kecuali atas permintaan pasien atau tuntutan publik yang
POKOK BAHASAN 1keterbukaan
memerlukan : KONSEP SISTEM KESEHATAN
tersebut. NASIONAL
Informasi meliputi yang(SKN)
disimpan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
melalui ingatan maupun yang dicatat/direkam.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
3) Kompetensi Profesional
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Apoteker harus mengikuti perkembangan dalam praktek kefarmasian,
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tetap up-to-date dalam peraturan yang terkait dengan kefarmasian dan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
pengetahuan serta teknologi yang dapat diaplikasikan bagi kefarmasian,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dan menjaga kompetensi dan keefektivan sebagai seorang praktisi.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Apoteker memahami sifat dan khasiat bahan obat serta sediaan obat,
satu sama lain dalam.
dan bagaimana digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit,
menghilangkan gejala atau membantu diagnosis penyakit. Apoteker
2) Tujuan SKN
dalam berpraktek profesional menggunakan pengetahuannya untuk
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
kesehatan dan keselamatan pasien serta masyarakat.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Apoteker harus berperilaku dengan integritas dan tulus, setia kepada
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
perilaku standar pribadi dan profesional yang diterima dan tidak
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
melakukan perilaku atau aktivitas sejenis yang mencemari profesi.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 938
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
MATERI DASAR II :
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
KEBIJAKAN OBAT NASIONAL
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
10 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 9
ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
KEBIJAKAN
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, OBAT NASIONAL
seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
1. Deskripsi
Tujuan SKN Kebijakan Obat Nasional dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan,
keterjangkauan,
Tujuan SKN adalah pemerataan
terselenggaranya obat kesehatan
pembangunan secara berkelanjutan
oleh semua dalam rangka
mewujudkan
komponen bangsa, baik derajat kesehatan
Pemerintah, masyarakat Daerah,dan/atau
Pemerintah yang setinggi tingginya.
3. Uraian
3. Uraian
Materi
Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
POKOK BAHASAN
1) Pengertian 1 : KONSEP
Sistem KEBIJAKAN
Kesehatan Nasional OBAT NASIONAL (KONAS)
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
1) Definisi Kebijakan Obat Nasional (KONAS)
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak tergantikan dalam
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
pelayanan kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
merupakan salah satu hak azasi manusia. Dengan demikian, penyediaan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan lembaga pelayanan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
kesehatan baik publik maupun swasta.
satu sama lain dalam.
Obat berbeda dengan komoditas perdagangan lainnya, karena selain
merupakan komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial.
2) Tujuan SKN
Kebijakan pemerintah terhadap peningkatan akses obat diselenggarakan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
melalui beberapa strata kebijakan yaitu Undang-Undang sampai Keputusan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Menteri Kesehatan yang mengatur berbagai ketentuan berkaitan dengan obat.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
KONAS adalah dokumen resmi berisi pernyataan komitmen semua pihak yang
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
menentukan tujuan dan sasaran nasional di bidang obat beserta prioritas,
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
strategi dan peran berbagai pihak dalam penerapan komponen komponen
pokok kebijakan untuk pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
2) Tujuan KONAS
b. Manajemen dan administrasi
KONAS dalam pengertian luas dimaksudkan untuk meningkatkan
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
pemerataan dan keterjangkauan obat secara berkelanjutan, agar tercapai
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Keterjangkauan dan
penggunaan obat yang rasional merupakan bagian dari tujuan yang hendak
dicapai. Pemilihan obat yang tepat dengan mengutamakan penyediaan obat
esensial dapat meningkatkan akses serta kerasionalan penggunaan obat.
Dengan demikian tujuan KONAS adalah menjamin:
1) Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat terutama obat esensial
2) Keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar serta melindungi
masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat
3) Penggunaan obat yang rasional
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa,
MATERI INTI 1 :
baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP DI
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
PUSKESMAS
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 14
ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
PENGELOLAAN
Pengertian Sistem OBAT
Kesehatan Nasional DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
PENGELOLAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
1. Deskripsi
ndonesia secara terpaduobat
Pengelolaan dandansaling mendukung
perbekalan kesehatan guna menjamin
(perbekkes) merupakan salah satu
1. Deskripsi
tercapainya derajat kesehatan
kegiatan masyarakat
pelayanan yang setinggi-tingginya.
kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan,
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan (perbekkes) merupakan salah satu
Untuk mencapai tujuan pembangunan
penerimaan, kesehatan,
penyimpanan, seluruh unsur
pendistribusian, penyusun
pengendalian, pencatatan dan
kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan,
dalam SKN merupakan
pelaporan bagian yang tidak terpisahkan
serta pemantauan dan evaluasi.dan saling terkait
Tujuannya adalah untuk menjamin
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan dan
satu sama lain kelangsungan
dalam. ketersediaan dan keterjangkauan obat dan perbekkes yang efisien,
pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjamin
efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian,
kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan obat dan perbekkes yang efisien,
Tujuan SKN mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian
efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian,
Tujuan SKN adalah
mutu terselenggaranya
pelayanan. pembangunan kesehatan oleh semua
mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan pengendalian
komponen bangsa, baik Pemerintah,
Kepala Ruang Pemerintahmempunyai
Farmasi di Puskesmas Daerah,dan/atau
tugas dan tanggung jawab
mutu pelayanan.
masyarakat termasuk badan hukum,
untuk menjamin badan pengelolaan
terlaksananya usaha, danlembaga swasta
obat dan perbekkes yang baik.
Kepala Ruang Farmasi di Puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
untuk menjamin terlaksananya pengelolaan obat dan perbekkes yang baik.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2. Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Pembelajaran Umum
ungsi SKN2. Tujuan Pembelajaran
Peserta mampu melakukan pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di
A. Tujuan
a. Kebijakan dan regulasiPembelajaran Umum
Puskesmas.
b. Manajemen danPeserta mampu melakukan pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di
administrasi
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
c. Pemberdayaan Puskesmas.
dan informasi kesehatan
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat melakukan pengelolaan Sediaan
B. Tujuan
d. Tata hubungan Pembelajaran
antar sub sistem danKhusus
lingkungan
Farmasi dan BMHP, yang terdiri dari :
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat melakukan pengelolaan Sediaan
1) Perencanaan
Farmasi dan BMHP, yang terdiri dari :
2) Pengadaan
1) Perencanaan
3) Penerimaan
2) Pengadaan
4) Penyimpanan
3) Penerimaan
5) Distribusi
4) Penyimpanan
6) Pemusnahan dan Penarikan
5) Distribusi
7) Pengendalian
6) Pemusnahan dan Penarikan
8) Pemantuan Dan Evaluasi
7) Pengendalian
8) Pemantuan Dan Evaluasi
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 17
15
3
3. Uraian
3. Uraian
Materi
Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
POKOK BAHASAN
1) Pengertian 1 : PENGELOLAAN
Sistem SEDIAAN FARMASI DAN PERBEKKES
Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan
A. Perencanaan Nasional,
Kebutuhan Obat Danyang selanjutnya
Perbekalan disingkat
Kesehatan SKN adalah
Di Puskesmas
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Perencanaan
Indonesia merupakan prosesdan
secara terpadu kegiatan
saling seleksi obat dan
mendukung guna perbekalan
menjamin
kesehatan untuk
tercapainya menentukan
derajat jenis dan yang
kesehatan masyarakat jumlah obat dalam rangka
setinggi-tingginya.
pemenuhan kebutuhan
Untuk mencapai Puskesmas.
tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Dalam proses
dalam SKN perencanaan kebutuhan
merupakan bagian obat terpisahkan
yang tidak , Puskesmasdan
diminta
salingmengisi
terkait
formulir data pemakaian
satu sama lain dalam. obat dengan menggunakan Laporan Penggunaan dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Berikut adalah aspek dalam proses
perencanaan:
2) Tujuan SKN
1) Tujuan
Perencanaan Terpadu
SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Pengadaan obat
komponen dan perbekalan
bangsa, kesehatanPemerintah
baik Pemerintah, untuk pelayanan kesehatan
Daerah,dan/atau
dasar (PKD) termasuk
masyarakat dibiayai melalui
badan berbagai
hukum, sumber anggaran,
badan usaha, antara lain
danlembaga : (1)
swasta
APBN :sinergis,
secara Programberhasil
Kesehatan,
gunaProgram Pelayanan
dan berdaya guna,Keluarga
sehinggaMiskin; (2) derajat
terwujud APBD
I; (3) Danamasyarakat
kesehatan Alokasi Umum
yang(DAU)/APBD II; dan (4) Sumber-sumber lain.
setinggitingginya.
Karena itu, mutlak diperlukan koordinasi dan keterpaduan melalui
pembentukan
3) Fungsi SKN tim perencanaan obat terpadu dalam rangka meningkatkan
efisiensi
a. dan efektivitas
Kebijakan dan regulasipenggunaan dana.
Manfaat
b. Perencanaan
Manajemen Obat Terpadu
dan administrasi
c.a. Pemberdayaan
Menghindari tumpang tindih penggunaan
dan informasi kesehatan anggaran.
b. Tata
d. Keterpaduan dalam
hubungan antarevaluasi, penggunaan
sub sistem dan perencanaan.
dan lingkungan
c. Kesamaan persepsi antara pemakai obat dan penyedia anggaran.
d. Estimasi kebutuhan obat lebih tepat.
e. Koordinasi antara penyedia anggaran dan pemakai obat.
f. Pemanfaatan dana pengadaan obat dapat lebih optimal.
Tim Perencanaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Terpadu di
Kabupaten/Kota dibentuk melalui Surat Keputusan Bupati/Walikota dan
terdiri atas:
Ketua :Kepala Bidang yang membawahi program kefarmasian di
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Sekretaris :Kepala Unit Pengelola Obat Kabupaten/Kota atau Kepala
Seksi Farmasi yang menangani kefarmasian Dinkes
Anggota :Terdiri dari unsur-unsur unit terkait:
18 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 16
3. Uraian Kolom
Materi3 : Uraian dari masing-masing kegiatan pokok.
POKOKKolom
BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
4 : Pelaksana/Penanggungjawab NASIONAL (SKN)
kegiatan.
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Kolom 5 : Instansi terkait.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Kolom 6 s/d 17: Waktu pelaksanaan masing-masing kegiatan.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
b. Melaksanakan perencanaan obat.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
i. Tahap Pemilihan Obat
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pemilihan obat didasarkan pada Obat Generik terutama yang
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Formularium Nasional edisi terbaru dengan menggunakan sistem e-
satu sama lain dalam.
catalog.
ii. Tahap Kompilasi Pemakaian Obat
2) Tujuan SKN
Kompilasi pemakaian obat adalah rekapitulasi data pemakaian obat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
di unit pelayanan kesehatan, yang bersumber dari Laporan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Contoh Formulir
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
LPLPO terdapat dalam (formulir 2). Kompilasi pemakaian obat
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
dapat digunakan sebagai dasar untuk menghitung stok optimum.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Informasi yang diperoleh adalah :
Pemakaian tiap jenis obat pada masing-masing unit pelayanan
3) Fungsi SKN
kesehatan/puskesmas pertahun.
a. Kebijakan dan regulasi
Persentase pemakaian tiap jenis obat terhadap total pemakaian
b. Manajemen dan administrasi
setahun seluruh unit pelayanan kesehatan di Puskesmas.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis obat secara periodik.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
20 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 18
3. Uraian Materi
POKOKiii.
BAHASAN 1 : KONSEP
Perhitungan SISTEM
Kebutuhan ObatKESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Dalam merencanakan kebutuhan obat perlu dilakukan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
perhitungan secara tepat. Perhitungan kebutuhan obat dapat
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
dilakukan dengan menggunakan metode konsumsi dan atau
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
metode morbiditas.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
3) Proses Perencanaan Perbekalan Kesehatan.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Proses perencanaan pengadaan perbekalan kesehatan diawali dengan
satu sama lain dalam.
kompilasi data yang disampaikan Puskesmas kemudian oleh Instalasi
Farmasi kabupaten/kota diolah menjadi rencana kebutuhan perbekalan
2) Tujuan SKN
kesehatan dengan menggunakan teknik-teknik perhitungan.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
a. Tahap Pemilihan Perbekalan Kesehatan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Fungsi pemilihan perbekalan kesehatan adalah untuk menentukan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
perbekalan kesehatan yang benar-benar diperlukan sesuai dengan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kebutuhan dan dapat melindungi masyarakat dari bahaya yang
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat dan atau yang tidak
memenuhi persyaratan mutu manfaat dan keamanan.
3) Fungsi SKN
i. Perbekalan kesehatan dipilih berdasarkan seleksi ilmiah, medik
a. Kebijakan dan regulasi
dan statistik dan membantu fungsi pencapaian efek terapi.
b. Manajemen dan administrasi
ii. Perbekalan kesehatan yang digunakan sesuai dengan kemajuan
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
pengetahuan dan teknologi.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Kriteria yang dipergunakan sebagai acuan dalam pemilihan
perbekalan kesehatan adalah memenuhi persyaratan mutu manfaat
dan keamanan sebagaimana dimaksud dalam Farmakope Indonesia,
Standar Nasional Indonesia (SNI), dan standar lain yang ditetapkan
oleh ketentuan yang berlaku dan sesuai .
i. Perbekalan kesehatan memiliki keamanan dan membantu
pengobatan yang didukung dengan bukti ilmiah.
ii. Perbekalan kesehatan memiliki manfaat yang maksimal dengan
resiko yang minimal.
22 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 20
ian Materi iii. Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki manfaat yang
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM serupa KESEHATAN
maka pilihanNASIONAL
diberikan(SKN)
kepada perbekalan kesehatan
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
yang :
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Kemanfaatannya paling banyak diketahui berdasarkan data
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ilmiah.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Kualitas dan stabilitas perbekalan kesehatan setelah
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
diedarkan yang paling baik.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Telah terregistrasi.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Paling mudah diperoleh.
satu sama lain dalam.
Harga terjangkau.
Pemilihan perbekalan kesehatan berpedoman pada daftar dan harga
Tujuan SKN
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang masih berlaku melalui
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
E-Katalog Alkes.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
b. Tahap Kompilasi Pemakaian Perbekalan Kesehatan.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Kompilasi pemakaian perbekalan kesehatan adalah rekapitulasi data
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
pemakaian perbekalan kesehatan di unit pelayanan kesehatan yang
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
bersumber dari Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO). Kompilasi pemakaian perbekalan kesehatan dapat
ungsi SKN
digunakan sebagai dasar untuk menghitung stok optimum. Informasi
a. Kebijakan dan regulasi
yang diperoleh adalah :
b. Manajemen dan administrasi
Pemakaian tiap jenis perbekalan kesehatan di Puskesmas
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
pertahun.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Persentase pemakaian tiap jenis perbekalan kesehatan terhadap
total pemakaian setahun di Puskesmas.
Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis perbekalan kesehatan
secara periodik. Pengisian formulir kompilasi pemakaian
perbekalan kesehatan dengan cara seperti pada formulir kompilasi
pemakaian obat (formulir 3).
c. Tahap Perhitungan Kebutuhan Perbekalan Kesehatan.
Perencanaan kebutuhan perbekalan kesehatan perlu dilakukan
perhitungan secara tepat. Perhitungan kebutuhan perbekalan
kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan metode konsumsi.
Metode Konsumsi Metode konsumsi adalah metode yang didasarkan
atas analisa data konsumsi perbekalan kesehatan tahun sebelumnya.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 23
21
3
3. Uraian Materi
B. PENGADAAN OBAT
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas terdiri dari
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengadaan melalui sistem e-catalogue dan lelang. Puskesmas yang melakukan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
pengadaan barang/jasa pemerintah yang dibiayai dengan APBN/APBD/BPJS
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
dapat dilaksanakan dengan efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan,
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
adil/tidak diskriminatif dan akuntabel sesuai dengan peraturan yang berlaku
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
menggunakan sistem e-catalogue. Sedangkan Puskesmas yang belum
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
melakukan pengadaan sendiri, memiliki sumber penyediaan obat yang berasal
satu sama lain dalam.
dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pengadaan obat di Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
2) Tujuan SKN
(FKTP) harus sesuai dengan daftar obat yang sudah ditentukan bagi kategori
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
jenis FKTP dalam Fornas yang masih berlaku. Jika terdapat obat yang
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
dibutuhkan oleh Puskesmas dan tidak tercantum dalam Fornas, maka
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Puskesmas dapat menyusun daftar obat di luar Fornas dalam jumlah terbatas
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan setempat. Daftar
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
obat yang dibutuhkan oleh Puskesmas, baik sesuai maupun tidak sesuai
dengan Fornas dapat disusun menjadi pedoman Formularium Puskesmas.
3) Fungsi SKN
Tujuan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan adalah :
a. Kebijakan dan regulasi
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan dengan jenis dan jumlah yang
b. Manajemen dan administrasi
cukup sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Mutu obat dan perbekalan kesehatan terjamin.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Obat dan perbekalan kesehatan dapat diperoleh pada saat diperlukan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan obat perbekalan kesehatan
adalah :
Kriteria obat dan perbekalan kesehatan
Persyaratan pemasok
Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat
Penerimaan dan pemeriksaan obat dan perbekalan kesehatan
Pemantauan status pesanan
24 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 22
ian Materi Berikut penjelasan aspek yang perlu diperhatikan dalam pengadaan obat :
KOK BAHASAN 1)1 Kriteria
: KONSEP SISTEM
Obat UmumKESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
a. Obat termasuk dalam daftar obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD), obat
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
program kesehatan, obat generik yang tercantum dalam Fornas dan DOEN
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
yang masih berlaku.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
b. Obat dan perbekalan kesehatan telah memiliki izin edar atau Nomor
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Registrasi dari Departemen Kesehatan RI/Badan POM.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
c. Batas kadaluwarsa obat dan perbekalan kesehatan pada saat diterima oleh
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
panitia penerimaan minimal 24 (dua puluh empat) bulan.
satu sama lain dalam.
d. Obat dan perbekalan kesehatan memiliki Sertifikat Analisa dan uji mutu
yang sesuai dengan Nomor Batch masing-masing produk.
Tujuan SKN
e. Obat diproduksi oleh Industri Farmasi yang memiliki Sertifikat CPOB
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
untuk masing-masing jenis sediaan yang dibutuhkan.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Kriteria mutu obat dan perbekalan kesehatan adalah sebagai berikut :
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
a. Persyaratan mutu obat dan perbekalan kesehatan harus sesuai dengan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
persyaratan mutu yang tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
terakhir dan persyaratan lain sesuai peraturan yang berlaku.
b. Industri Farmasi bertanggungjawab terhadap mutu obat hasil produksinya.
ungsi SKN
melalui pemeriksaan mutu (Quality Control) yang dilakukan oleh Industri
a. Kebijakan dan regulasi
Farmasi.
b. Manajemen dan administrasi
2) Persyaratan Pemasok
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Pemilihan pemasok penting dilakukan karena dapat mempengaruhi kualitas
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
dan kuantitas obat dan perbekalan kesehatan. Persyaratan pemasok antara
lain :
a. Memiliki izin Pedagang Besar Farmasi ( PBF ) yang masih berlaku.
b. Pedagang Besar Farmasi terdiri pusat maupun cabang. Izin Pedagang Besar
Farmasi pusat dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan sedangkan izin
untuk Pedagang Besar Farmasi Cabang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi.
c. Pedagang Besar Farmasi (PBF) harus memiliki dukungan dari Industri
Farmasi yang memiliki sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)
bagi masing-masing jenis sediaan obat yang dibutuhkan.
d. Pedagang Besar Farmasi harus memiliki reputasi yang baik dalam bidang
pengadaan obat, misalnya dalam pelaksanaan kerjanya tepat waktu.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 25
23
3
3. e.
Uraian Materi
Pemilik dan atau Apoteker/Asisten Apoteker penanggungjawab Pedagang
POKOK
BesarBAHASAN 1 : KONSEP
Farmasi tidak sedang SISTEM KESEHATAN
dalam proses NASIONAL
pengadilan (SKN) yang
atau tindakan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
berkaitan dengan profesi kefarmasian dan memiliki Surat Ijin Kerja di PBF
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
tersebut.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
f. Mampu menjamin kesinambungan ketersediaan obat sesuai dengan masa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
kontrak.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
3) Penilaian Dokumen Data Teknis
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Penilaian dokumen data teknis antara lain :
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
a. Surat Ijin Edar (Nomor Registrasi) tiap produk yang ditawarkan. Penilaian
satu sama lain dalam.
didasarkan atas kebenaran dan keabsahan Surat Ijin Edar (Nomor
Registrasi).
2) Tujuan SKN
b. Sertifikat CPOB untuk tiap bentuk masing-masing jenis sediaan yang
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
ditawarkan. (Fotokopi yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dari
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Industri Farmasi).
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
c. Surat Dukungan dari Industri Farmasi untuk obat yang diproduksi dalam
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
negeri yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari Industri
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
farmasi (asli).
d. Surat Dukungan dari sole agent untuk obat yang tidak diproduksi di dalam
3) Fungsi SKN
negeri yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari sole agent
a. Kebijakan dan regulasi
tersebut (asli).
b. Manajemen dan administrasi
e. Surat pernyataan bersedia menyediakan obat dengan masa kadaluarsa
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
minimal 24 (dua puluh empat) bulan sejak diterima oleh panitia
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
penerimaan.
f. Surat Keterangan (referensi) pekerjaan dari Instansi Pemerintah/swasta
untuk pengadaan obat.
4) Penentuan Waktu Pengadaan dan Kedatangan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Waktu pengadaan dan kedatangan obat dari berbagai sumber anggaran perlu
ditetapkan berdasarkan hasil analisa dari data:
a. Sisa stok dengan memperhatikan waktu (tingkat kecukupan obat dan
perbekalan kesehatan).
b. Jumlah obat yang akan diterima sampai dengan akhir tahun anggaran.
c. Kapasitas sarana penyimpanan.
d. Waktu tunggu.
26 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 24
ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 27
25
3
C. PERMINTAAN
3. Uraian MateriOBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Permintaan obat diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
permintaan dari sub unit ke kepala Puskesmas dilakukan secara periodik
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
menggunakan LPLPO sub unit.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
kepada Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
menyusun petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan
satu sama lain dalam.
penyerahan obat secara langsung dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota ke
Puskesmas.
2) Tujuan SKN
Permintaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas ke Dinas Kesehatan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Kab/Kota terdiri dari :
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
1) Permintaan Rutin
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh DinasKesehatan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Kabupaten/Kota untuk masing-masing Puskesmas.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
2) Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
3) Fungsi SKN
Kebutuhan meningkat.
a. Kebijakan dan regulasi
Terjadi kekosongan.
b. Manajemen dan administrasi
Ada Kejadian Luar Biasa (KLB/ Bencana).
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Dalam menentukan jumlah permintaan obat, diperlukan data antara lain :
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Data pemakaian obat periode sebelumnya (stok optimum/SO).
Jumlah kunjungan resep (stok kerja/SK)
Jadwal distribusi obat dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (Jumlah
yang dibutuhkan pada lead time / SWT).
Sisa Stok (SS).
28 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 26
ian Materi Bila terjadi keraguan terhadap mutu obat dapat dilakukan pemeriksaan mutu di
KOK BAHASANLaboratorium
1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
yang ditunjuk NASIONAL
pada saat (SKN) dan merupakan tanggung
pengadaan
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
jawab pemasok yang menyediakan. Petugas penerima obat bertanggung jawab
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
atas pemeriksaan fisik, penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
penggunaan obat berikut kelengkan pencatatan yang menyertainya
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Obat dan perbekalan kesehatan hasil permintaan dapat dilakukan penerimaan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu. Petugas penerima obat wajib
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
melakukan pengecekan terhadap obat yang diserahterimakan sesuai dengan isi
satu sama lain dalam.
dokumen (LPLPO), dan ditandatangani oleh petugas penerima serta diketahui
oleh Kepala Puskesmas. Petugas penerima dapat menolak apabila terdapat
Tujuan SKN
kekurangan dan kerusakan obat. Setiap penambahan obat, dicatat dan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 31
29
3
3. Uraian Materi
E. POKOK
PENYIMPANAN OBAT
BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Penyimpanan adalah Nasional,
Sistem Kesehatan suatu kegiatan pengamanan disingkat
yang selanjutnya terhadap SKN
obat adalah
yang
pengelolaan
diterima agar kesehatan yang
aman (tidak diselenggarakan
hilang), olehkerusakan
terhindar dari semua komponen bangsa
fisik maupun
kimia dan mutunya
Indonesia secara tetap terjamin.
terpadu dan Penyimpanan bertujuan guna
saling mendukung agar obat yang
menjamin
tersedia di unitderajat
tercapainya pelayanan kesehatan
kesehatan terjaminyang
masyarakat mutu dan keamanannya.
setinggi-tingginya.
1) Untuk
Aspekmencapai
Umum yangtujuan pembangunan
perlu Diperhatikan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam Penyimpanan
dalam SKN penyimpanan
Area merupakan bagian yang boleh
obat tidak tidak terpisahkan dan oleh
dimasuki selain salingpetugas
terkait
satu sama lainyang
farmasi dalam.
diberi kewenangan.
Tersedia rak/lemari dalam jumlah cukup untuk memuat sediaan
2) Tujuanfarmasi,
SKN alat kesehatan dan BMHP yang sesuai dengan stabilitas
Tujuanproduk
SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa,
Sediaan baikdipisahkan
obat cairan Pemerintah, Pemerintah
dari sediaan padatanDaerah,dan/atau
masyarakat
Obat ditermasuk badan hukum,
susun berdasarkan badan
bentuk usaha,
sediaan danlembaga
dan atau swasta
kelas terapi
secara kemudian
sinergis, berhasil guna dan
diurut secara berdaya guna, sehingga terwujud derajat
alfabetis
kesehatan
Obatmasyarakat yang sistem
dirotasi dengan setinggitingginya.
FEFO dan FIFO
Sera dan vaksin disimpan dalam Cold Chain
3) Fungsi SKN Narkotika, psikotropika dan prekursor disimpan terpisah dari
Obat
a. Kebijakan danlain
obat-obat regulasi
dan disimpan dalam lemari khusus.
b. Manajemen
Obat yangdan administrasikewaspadaan tinggi/High Alert Medication
memerlukan
c. Pemberdayaan dan emergency
(HAM) dan obat informasi kesehatan
disimpan terpisah
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Obat yang mempunyai Nama Obat Rupa Ucapan Mirip (NORUM)/
Look a like Seem a like (LASA) disimpan terpisah
Bahan Baku Berbahaya (B3) seperti bahan yang mudah terbakar,
korosif, disimpan di tempat khusus dan terpisah dari
obatJarak antara barang yang diletakkan di posisi tertinggi dengan
langit-langit minimal 50 cm
Langit-langit tidak berpori dan tidak bocor
Lantai dibuat dari semen/tegel/keramik/papan (bahan lain) yang
tidak memungkinkan bertumpuknya debu dan kotoran lain. Harus
diberi alas papan(palet)
Ruangan harus bebas dari serangga dan binatang pengganggu
32 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 30
ian Materi Tersedia sistem pendingin yang dapat menjaga suhu ruangan
KOK BAHASAN 1 : KONSEPdibawah
SISTEM25ºC
KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Dinding terbuat dari bahan yang kedap air, tidak berpori dan tahan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
benturan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Luas ruangan memungkinkan aktivitas pengangkutan dilakukan
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
secara leluasa
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Lokasi bebas banjir
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Tersedia lemari pendingin untuk penyimpanan obat tertentu
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Tersedia alat pemantau suhu ruangan dan lemari pendingin
satu sama lain dalam.
Kerapihan dan kebersihan ruang penyimpanan
Obat yang mendekati kadaluarsa (3 sampai 6 bulan sebelum tanggal
Tujuan SKN
kadaluarsa) disimpan terpisah dan diberikan penandaan khusus.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Obat harus disimpan dalam kondisi yang menjaga stabilitas bahan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
aktif hingga digunakan oleh pasien. Informasi terkait dengan suhu
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
penyimpanan obat dapat dilihat pada kemasan obat. Tempat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
penyimpanan obat (ruangan dan lemari pendingin) harus selalu
dipantau suhunya menggunakan termometer yang terkalibrasi.
ungsi SKN
Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu lemari
a. Kebijakan dan regulasi
penyimpanan dapat berupa termometer eksternal dan internal
b. Manajemen dan administrasi
Penanganan
c. Pemberdayaan dan informasi jika listrik padam
kesehatan
- sistem
d. Tata hubungan antar sub Jika terjadi pemadaman listrik, dilakukan tindakan pengamanan
dan lingkungan
terhadap obat dengan memindahkan obat tersebut ke tempat
yang memenuhi persyaratan.
- Sedapat mungkin, tempat penyimpanan obat termasuk dalam
prioritas untuk mendapatkan listrik cadangan.
Inspeksi/pemantauan secara berkala terhadap tempat penyimpanan
obat.
2) Syarat-Syarat Kondisi Penyimpanan Obat
Untuk menjaga mutu obat perlu diperhatikan kondisi
penyimpanan sebagai berikut :
a. Kelembaban
Udara lembab dapat mempengaruhi obat sehingga mempercepat
kerusakan. Untuk menghindari udara lembab tersebut maka perlu
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 33
31
3
3. Uraiandilakukan
Materi upaya-upaya berikut:
POKOK - BAHASAN 1 : KONSEP
Ventilasi harus SISTEM
baik, jendela KESEHATAN NASIONAL (SKN)
dibuka.
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
- Simpan obat ditempat yang kering.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
- Wadah harus selalu tertutup rapat, jangan dibiarkan terbuka.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
- Harus ada pengatur suhu / AC karena makin panas udara
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
di dalam ruangan maka udara semakin lembab.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
- Toleransi kelembaban rata-rata relatif 40%.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
- Biarkan pengering (silicagel) tetap dalam wadah tablet dan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
kapsul.
satu sama lain dalam.
- Kalau ada atap yang bocor harus segera
diperbaiki.
2) Tujuan SKN
b. Sinar matahari
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Sebagian besar cairan, larutan dan injeksi cepat rusak karena
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
pengaruh sinar matahari. Sebagai contoh,Injeksi Klorpromazin yang
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
terkena sinar matahari akan berubah warna menjadi kuning terang
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
sebelum tanggal kadaluwarsa. Cara mencegah kerusakan karena sinar
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
matahari antara lain jendela-jendela diberi gorden dan kaca jendela
dicat putih.
3) Fungsi SKN
c. Temperatur/Panas
a. Kebijakan dan regulasi
Obat seperti salep, krim dan supositoria sangat sensitif terhadap
b. Manajemen dan administrasi
pengaruh panas, dapat meleleh. Oleh karena itu hindarkan obat dari
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
udara panas. Sebagai contoh, Salep Oksitetrasiklin akan lumer bila
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
suhu penyimpanan tinggi dan akan mempengaruhi kualitas salep
o
tersebut. Ruangan obat harus terkontrol dalam suhu kamar (20-25 C),
beberapa jenis obatharus disimpan di suhu sejuk (8-15oC) dan suhu
o
dingin (2-8 C). Untuk sera dan vaksin disimpan dalam sistem
pengelolaan Cold Chain.
d. Pencegahan KerusakanFisik
Untuk menghindari kerusakan fisik dapat dilakukan antara lain:
Penumpukan dus obat harus sesuai dengan petunjuk pada karton, jika
tidak tertulis pada karton maka maksimal ketinggian tumpukan
delapan dus, karena obat yang ada di dalam dusbagian tengah kebawah
dapat pecah dan rusak, selain itu akan menyulitkan pengambilan obat.
Hindari kontak dengan benda- benda yang tajam
34 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 32
Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 37
35
3
3. Uraian Materi
F. DISTRIBUSI OBAT
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Distribusi/penyaluran adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
secara teratur untuk memenuhi kebutuhan sub unit pelayanan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
kesehatan. Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
subunit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
dengan jenis, jumlah dan waktu yang tepat serta mutu terjamin. Sub unit
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
pelayanan kesehatan antara lain :
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas.
satu sama lain dalam.
Puskesmas Pembantu.
Puskesmas Keliling.
2) Tujuan SKN
Posyandu.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Polindes.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Langkah-langkah distribusi obat :
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
1) Menentukan frekuensi distribusi dengan mempertimbangkan :
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
a. Jarak sub unit pelayanan.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
b. Biaya distribusi yang tersedia.
2) Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikandengan
3) Fungsi SKN
mempertimbangkan :
a. Kebijakan dan regulasi
a. Pemakaian rata-rata per periode untuk setiap jenis obat.
b. Manajemen dan administrasi
b. Sisa stok.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
c. Pola penyakit.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
d. Jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan.
3) Melaksanakan penyerahan obat dan menerima sisa obat dari sub unit.
3. Tahapan
Uraian Materi
pemusnahan terdiri dari:
POKOK BAHASAN
1) membuat daftar 1obat
: KONSEP SISTEMyang
dan perbekkes KESEHATAN NASIONAL (SKN)
akan dimusnahkan;
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2) menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
3) mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
terkait;
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
4) menyiapkan tempat pemusnahan dan melakukan pemusnahan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta peraturan yang
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
berlaku.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
40 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 38
3. Uraian Materi
POKOKrinci
Secara BAHASAN 1 : KONSEP
dijelaskan SISTEM
sebagai berikut : KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
1) Penyediaan obat emergensi di unit pelayanan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Obat emergensi tersedia pada unit dimana akan diperlukan atau dapat
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
terakses segera untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Teknis penyediaan obat emergensi :
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
a. Petugas unit pelayanan menyampaikan kondisi stok obat kepada
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
petugas apotek terkait obat emergensi yang dibutuhkan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
b. Petugas apotek menyediakan obat yang diminta dan mencatat di buku
satu sama lain dalam.
distribusi obat
c. Petugas unit pelayanan menerima obat yang diminta dan menyimpan
2) Tujuan SKN
ditempat yang disediakan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Dokumen yang diperlukan adalah SK dan SOP penyediaan obat-obat
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
emergensi di unit kerja serta daftar obat emergensi di unit pelayanan.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
2) Pelaksanaan penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Perlu ada kebijakan yang menetapkan bagaimana obat emergensi
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian. Teknis
pelaksanaan penyimpanan obat emergensi :
3) Fungsi SKN
a. Petugas Unit Pelayanan menerima Obat Emergensi
a. Kebijakan dan regulasi
b. Petugas Unit Pelayanan mencatat jenis dan jumlah obat yang diterima
b. Manajemen dan administrasi
dalam buku register dan kartu stok
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
c. Petugas Unit Pelayanan menyimpan Obat Emergensi di dalam kotak
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Obat khusus Emergensi
d. Petugas Unit Pelayanan mencatat nama pasien dan jumlah obat yang
digunakan dalam tindakan emergensi
Dokumen yang diperlukan adalah lembar permintaan dan lembar
penerimaan obat emergensi, kartu stok, dan SOP penyimpanan obat
emergensi di unit pelayanan.
3) Pelaksanaan monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja
Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat waktu sesuai kebijakan
Puskesmas setelah digunakan atau bila kedaluwarsa atau rusak.
42 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 40
ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
Teknis pelaksanaan monitoringNASIONAL
penyediaan(SKN)
obat emergensi :
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
a. Petugas unit terkait mengecek jumlah dan tanggal kadaluarsa Obat
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
emergensi yang tersisa disetiap akhir bulan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
b. Jika Obat rusak atau kadaluarsa petugas unit mengembalikan Obat
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
emergensi tersebut ke Unit Farmasi
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
c. Petugas unit melakukan permintaan ke Unit Farmasi untuk mengganti
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Obat emergensi yang rusak atau kadaluarsa sesuai dengan jumlah yang
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
diperlukan
satu sama lain dalam.
d. Petugas Farmasi memenuhi permintaan kebutuhan Obat emergensi
yang diperlukan dan mendistribusikan ke unit terkait
Tujuan SKN
Dokumen yang diperlukan adalah SOP monitoring penyediaan obat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
emergensi di unit kerja, serta dokumentasi hasil monitoring dan tindak
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
lanjut.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 43
41
3
I. PEMANTUAN
3. DAN EVALUASI
Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian
Medication Sistem
error dapatKesehatan Nasional
terjadi dimana saja dalam rantai pelayanan obat kepada
Sistem
pasien Kesehatan
mulai Nasional,
dari produksi dalamyang selanjutnya
peresepan, disingkat
pembacaan resep,SKN adalah
peracikan,
pengelolaan
penyerahan dankesehatan
monitoringyang diselenggarakan
pasien. olehmata
Di dalam setiap semua komponen
rantai bangsa
ada beberapa
Indonesia
tindakan, sebabsecara terpadu
tindakan dan saling
mempunyai potensimendukung guna kesalahan.
sebagai sumber menjamin
tercapainya
Setiap derajat kesehatan
tenaga kesehatan masyarakat
dalam mata yang
rantai ini setinggi-tingginya.
dapat memberikan kontribusi
Untukkesalahan
terhadap mencapai (tujuan
Cohen,pembangunan
1999). kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN
Pengelolaan merupakan
medication errorbagian
sangatyang tidakdilakukan
penting terpisahkan dan saling
dimanapun terkait
medikasi
satu sama
diberikan, lain dalam.
adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
Menurunkan Insiden Keselamatan Pasien dalam medication error
2) Tujuan SKN
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Meminimalkan potensi terjadinya kerugian
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Menanggapi pihak yang mengalami cedera dengan segera dan selayaknya
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Mengantisipasi dan merencanakan pertanggungjawaban jika terjadi
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kerugian.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Membantu praktisi kesehatan dan lembaga terkait untuk dapat menelusuri
kesalahan obat
3) Fungsi SKN
Proses identifikasi kesalahan obat dalam hal ini termasuk :
a. Kebijakan dan regulasi
Mendefinisikan suatu kesalahan obat dan KNC
b. Manajemen dan administrasi
Definisi-definisi dan proses-proses dikembangkan melalui proses kerjasama
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
yang mengikutsertakan semua yang terlibat di berbagai langkah dalam
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
manajemen obat.
Menggunakan format pelaporan yang ditentukan
Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu dan program
keselamatan pasien di Puskesmas.
Serta mengedukasi petugas tentang proses dan pentingnya pelaporan
Pelaporan penting untuk perbaikan dalam proses pengobatan dan
pelatihan petugas digunakan untuk mencegah kesalahan di kemudian hari.
Identifikasi medication error dapat menggunakan rekam medis pasien selama
dirawat. Disadari bahwa rekam kesehatan mempunyai peran yang penting
dalam telusur medication error. Telusur ini dapat dilakukan dengan analisis
kuantitatif dan kualitatif.
44 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 42
3. 3)
Uraian
Jika Materi
ada nomor telepon, maka petugas langsung menghubunginya,
POKOK BAHASAN
kemudian baru1 mendatangi
: KONSEP SISTEM
alamat KESEHATAN NASIONAL
rumah, tetapi (SKN)
jika tidak, petugas
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
langsung mendatangi alamat rumah yang bersangkutan.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
4) Petugas memberikan obat yang seharusnya diberikan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
5) Petugas mencatat dan mendokumentasikan tindakan perbaikan yang
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
sudah dilaksanakan.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Cara pelaporan insiden kesalahan obat :
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
1) Pencatatan insiden kesalahan obat
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
2) Grading risiko tiap insiden kesalahan obat
satu sama lain dalam.
3) Latihan melakukan pelaporan dan grading risiko insiden kesalahan obat
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 47
44
3
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, MATERI INTI 2 Pemerintah
baik Pemerintah, : Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
48 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 45
ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Tujuan SKN
1.adalah
Tujuan SKN Deskripsi
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Praktik farmasi klinik adalah praktik kefarmasian dimana apoteker adalah bagian
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
dari tim multidisiplin tenaga kesehatan yang dimaksudkan untuk mencapai
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
penggunaan obat yang berkualitas, termasuk didalamnya adalah :
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Berpartisipasi dalam pengelolaan obat individual pasien
Pemanfaatan evidence based medicine dalam keseharian pelayanan
ungsi SKN
kefarmasian
a. Kebijakan dan regulasi
Berkontribusi dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan klinis
b. Manajemen dan administrasi
Identifikasi dan mengurangi risiko dalam penggunaan obat
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Terlibat dalam edukasi pasien, keluarga pasien dan tenaga kesehatan lain
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Terlibat dalam riset
2. Tujuan Pembelajaran
3. Uraian
3. Uraian
Materi
Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
POKOK BAHASAN
1) Pengertian 1 : KONSEP
Sistem FARMASI
Kesehatan KLINIK
Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Seorang apoteker harus bertanggung jawab dan akuntabel dalam mencapai
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
tujuan terapi, artinya apoteker berinteraksi langsung serta melakukan observasi
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
kondisi pasien. Selanjutnya, seorang apoteker dalam melaksanakan pelayanan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
kefarmasian bekerja secara independen, sekaligus berkonsultasi atau
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam menjalankan fungsinya
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
sebagai anggota perawatan pasien. Apoteker harus berkontribusi terhadap
satu sama lain dalam.
pencapaian standar perawatan pasien, dengan mengutamakan kepentingan
pasien. Apoteker harus menunjukkan fungsinya dalam tim perawatan pasien,
2) Tujuan SKN
berkontribusi terhadap perawatan pasien melalui kehaliannya dalam bidang obat.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Dengan memastikan bahwa penggunaan obat aman dan cost effective, apoteker
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
melayani kepentingan pasien dan masyarakat yang lebih luas. Tujuan praktik
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
farmasi klinik adalah mengoptimalkan outcome pengobatan pasien melalui
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
pelayanan kefarmasian untuk mencapai penggunaan obat yang berkualitas.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam farmasi klinik :
3) Fungsi SKN
A. PENINGKATAN
a. KebijakanKUALITAS DAN KOLABORASI INTERPROFESIONAL
dan regulasi
Peningkatan mutudan
b. Manajemen adalah proses yang terus berjalan untuk memastikan
administrasi
bahwa pasien menerima
c. Pemberdayaan dan pelayanan kesehatan yang terbaik. Salah satu cara
informasi kesehatan
yang
d. dapat dilakukan antar
Tata hubungan oleh apoteker untuk
sub sistem meningkatkan kualitas pelayanan
dan lingkungan
kepada pasien adalah dengan bekerja secara kolaboratif dengan tenaga
kesehatan lain. Tanpa kolaborasi, pemberian pelayanan kesehatan
terfragmentasi dan tidak kerkoordinasi. Diperlukan pelatihan dan peningkatan
keahlian apoteker agar dapat secara optimal menjadi anggota dari tim
pelayanan kesehatan.
Apoteker perlu mengambil peran aktif dalam kolaborasi interprofesional dan
berkomunikasi unutk meningktakn kualitas pelayanan.
50 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 47
3. Uraian Materi
C. KEBUTUHAN PASIEN
POKOKpenetapan
Perlu BAHASAN prioritas
1 : KONSEP SISTEM
pada pasienKESEHATAN NASIONAL
yang paling berisiko (SKN)
mengalami
1) Pengertian
masalah Sistem
terkait Kesehatan Nasional
obat, diantaranya :
1) Sistem Kesehatan masalah
Diduga mengalami Nasional, yang selanjutnya
kesehatan disingkat
terkait penggunaan obatSKN adalah
2) pengelolaan kesehatan
Berusia diatas yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
65 tahun
3) Indonesia
Menerima 5secara terpadu
atau lebih dan saling mendukung guna menjamin
jenis obat
4) tercapainya derajat
Menerima lebih darikesehatan masyarakat
12 dosis obat perhari yang setinggi-tingginya.
5) Untuk mencapai
Menerima obat tujuan
yang pembangunan
membutuhkan kesehatan,
pematauan seluruh unsuratau
terapetik penyusun
obat
dalam SKN
berisiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
tinggi
6) satu sama lain respon
Menunjukkan dalam. yang kurang optimal terhadap terapi
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
52 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 49
3. Uraian
POKOK Materi 3 : PEMANTAUAN EFEKTIFITAS TERAPI OBAT
BAHASAN
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Pemantauan merupakan kegiatan identifikasi masalah dan pengukuran
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
besarnya masalah, dan penilaian terhadap keberhasilan dalam terapi obat.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Melakukan pemantauan penggunaan obat mempunyai dua komponen aktif,
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
yaitu :
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pengawasan dan pengendalian terhadap mutu penggunaan obat,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
pencatatan, serta pelaporannya.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Membina dan membimbing pelaksana pengobatan agar senantiasa
satu sama lain dalam.
meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam rangka
pemakaian obat yang rasional, serta membantu memecahkan
2) Tujuan SKN
permasalahan yang dihadapi di lapangan.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
A. PEMANTAUAN
masyarakat TERAPI OBAT
termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Penggunaan
kesehatanobat secara yang
masyarakat rasional menurut WHO (1985) adalah jika pasien
setinggitingginya.
menerima obat yang sesuai dengan kebutuhannya untuk periode yang
adekuat
3) Fungsidengan
SKN harga yang terjangkau untuknya dan masyarakat.
Penggunaan obat
a. Kebijakan yang
dan tidak rasional merupakan masalah penting yang
regulasi
dapat menimbulkan
b. Manajemen dampak cukup
dan administrasi besar dalam penurunan mutu
pelayanan kesehatan,dan
c. Pemberdayaan misalnya peningkatan
informasi kesehatan resistensi akibat penggunaan
antibiotik
d. Tatayang tidak rasional.
hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Penggunaan obat dikatakan tidak rasional jika tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara medik (medically inappropriate), baik
menyangkut ketepatan jenis, dosis, dan cara pemberian obat.
Kriteria Penggunaan Obat Rasional
1) Tepat Diagnosis
Penggunaan obat disebut rasional jika diberikan untuk diagnosis yang
tepat. Jika diagnosis tidak ditegakkan dengan benar maka pemilihan
obat tidak akan sesuai dengan indikasi yang seharusnya.
56 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 53
6) Tepat Pasien
Mengingat respon individu terhadap efek obat sangat beragam maka
diperlukan pertimbangan yang seksama, mencakup kemungkinan
adanya kontraindikasi, terjadinya efek samping, atau adanya penyakit
lain yang menyertai. Hal ini lebih jelas terlihat pada beberapa jenis obat
seperti teofilin dan aminoglikosida. Pada penderita dengan kelainan
ginjal, pemberian aminoglikosida sebaiknya dihindarkan karena risiko
terjadinya nefrotoksik pada kelompok ini meningkat secara bermakna.
Beberapa kondisi berikut harus dipertimbangkan sebelum memutuskan
pemberian obat.
58 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 55
Tujuan SKN
7) Tepat Informasi
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Kejelasan informasi tentang obat yang harus diminum atau digunakan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
pasien akan sangat mempengaruhi ketaatan pasien dan keberhasilan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
pengobatan. Tenaga kefarmasian harus mampu menyediakan dan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
memberikan informasi kepada pasien dan tenaga kesehatan lain untuk
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
menunjang penggunaan obat yang rasional dalam rangka mencapai
keberhasilan terapi. Informasi yang diberikan meliputi nama obat,
ungsi SKN
aturan pakai, lama pemakaian, efek samping yang ditimbulkan oleh
a. Kebijakan dan regulasi
obat tertentu, dan interaksi obat tertentu dengan makanan.
b. Manajemen dan administrasi
Contoh :
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Peresepan rifampisin akan mengakibatkan urin penderita berwarna
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
merah. Jika hal ini tidak diinformasikan, penderita kemungkinan
besar akan menghentikan minum obat karena menduga obat
tersebut menyebabkan kencing disertai darah. Padahal untuk
penderita tuberkulosis terapi dengan rifampisin harus diberikan
dalam jangka panjang.
Peresepan antibiotik harus disertai informasi bahwa obat tersebut
harus diminum sampai habis selama satu kurun waktu
pengobatan (1 course of treatment), meskipun gejala-gejala klinik
sudah mereda atau hilang sama sekali. Interval waktu minum obat
juga harus tepat, bila 4 kali sehari berarti tiap 6 jam.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 59
56
3
3. Uraian Materi
Untuk antibiotik hal ini sangat penting agar kadar obat dalamdarah
POKOK BAHASAN
berada 1 : KONSEP
diatas kadar SISTEM
minimal yang KESEHATAN NASIONAL
dapat membunuh (SKN)
bakteri penyebab
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
penyakit.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
8) Waspada terhadap efek samping
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Pemberian obat potensial menimbulkan efek samping, yaitu efek tidak
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
diinginkan yang timbul pada pemberian obat dengan dosis terapi.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Contoh :
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Pemberian atropin dapat menimbulkan efek samping vasodilatasi
satu sama lain dalam.
pembuluh darah di wajah sehingga wajah memerah.
Pemberian tetrasiklin tidak boleh dilakukan pada anak kurang dari 12
2) Tujuan SKN
tahun karena menimbulkan kelainan pada gigi dan tulang yang sedang
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
tumbuh.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
9) Cost effectiveness
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas, atau pemberian obat untuk
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
keadaan yang sama sekali tidak memerlukan terapi obat, jelas
merupakan pemborosan dan sangat membebani pasien.
3) Fungsi SKN
Disini termasuk pula peresepan obat yang mahal padahal alternatif
a. Kebijakan dan regulasi
obat yang lain dengan manfaat dan keamanan sama dan harga lebih
b. Manajemen dan administrasi
murah tersedia.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Contoh :
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Pemberian antibiotik pada pasien ISPA non pneumonia dan diare non
spesifik, serta penggunaan injeksi pada pasien myalgia.
Hal ini merupakan pemborosan karena sebenarnya pasien tidak
memerlukan antibiotik dan injeksi.
60 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 57
ian Materi Pemantauan terapi bagi pasien rawat inap dapat dilakukan melalui visite.
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM
Ronde/Visite KESEHATAN
Pasien MerupakanNASIONAL (SKN)
kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
yang dilakukan secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, dan lain-lain.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Tujuan:
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Memeriksa obat pasien.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Memberikan rekomendasi kepada dokter dalam pemilihan Obat dengan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
mempertimbangkan diagnosis dan kondisi klinis pasien.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Memantau perkembangan klinis pasien yang terkait dengan
satu sama lain dalam.
penggunaan obat.
Berperan aktif dalam pengambilan keputusan tim profesi kesehatan
Tujuan SKN
dalam terapi pasien. Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan,
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
pelaksanaan, pembuatan dokumentasi dan rekomendasi.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Kegiatan visite mandiri:
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
a. Untuk Pasien Baru
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Apoteker memperkenalkan diri dan menerangkan tujuan dari
kunjungan.
ungsi SKN
Memberikan informasi mengenai sistem pelayanan farmasi dan
a. Kebijakan dan regulasi
jadwal pemberian obat
b. Manajemen dan administrasi
Menanyakan Obat yang sedang digunakan atau dibawa dari rumah,
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
mencatat jenisnya dan melihat instruksi dokter pada catatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
pengobatan pasien.
Mengkaji terapi Obat lama dan baru untuk memperkirakan masalah
terkait Obat yang mungkin terjadi.
b. Untuk pasien lama dengan instruksi baru
Menjelaskan indikasi dan cara penggunaan Obat baru.
Mengajukan pertanyaan apakah ada keluhan setelah pemberian
Obat.
c. Untuk semua pasien
Memberikan keterangan pada catatan pengobatan pasien.
Membuat catatan mengenai permasalahan dan penyelesaian
masalah dalam satu buku yang akan digunakan dalam setiap
kunjungan.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 61
58
3
3. UraianKegiatan
Materivisite bersama tim:
POKOK a. BAHASAN
Melakukan1 : persiapan
KONSEP SISTEM KESEHATAN
yang dibutuhkan NASIONAL
seperti (SKN)catatan
memeriksa
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
pegobatan pasien dan menyiapkan pustaka penunjang.
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
b. Mengamati dan mencatat komunikasi dokter dengan pasien
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
dan/atau keluarga pasien terutama tentang Obat.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
c. Menjawab pertanyaan dokter tentang Obat.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
d. Mencatat semua instruksi atau perubahan instruksi pengobatan,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
seperti Obat yang dihentikan, Obat baru, perubahan dosis dan lain
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
lain.
satu sama lain dalam.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Memahami cara berkomunikasi yang efektif
2) Tujuan SKN
b. Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan pasien dan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
tim
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
c. Memahami teknik edukasi.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
d. Mencatat perkembangan pasien.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Pasien rawat inap yang telah pulang ke rumah ada kemungkinan
terputusnya kelanjutan terapi dan kurangnya kepatuhan penggunaan
3) Fungsi SKN
Obat. Untuk itu, perlu juga dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah
a. Kebijakan dan regulasi
(Home Pharmacy Care) agar terwujud komitmen, keterlibatan, dan
b. Manajemen dan administrasi
kemandirian pasien dalam penggunaan obat sehingga tercapai
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
keberhasilan terapi obat.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Pemantauan penggunaan obat dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung.
1) Pemantauan Secara Langsung
Dilakukan dengan mengamati proses pengobatan mulai dari
anamnesis, pemeriksaan, peresepan, hingga penyerahan obat ke
pasien. Pemantauan dengan cara ini dapat dilakukan secara
berkala pada waktu yang tidak diberitahukan sebelumnya,
sehingga diperoleh gambaran nyata mengenai praktik pemakaian
obat yang berlangsung pada saat itu.
Pemantauan dilakukan terhadap :
a. Kecocokan antara gejala/tanda-tanda (symptoms/signs),
diagnosis dan jenis pengobatan yang diberikan,
62 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 59
3. Uraian Materi
Pemantauan dan evaluasi meliputi:
POKOK a. BAHASAN 1 :dan
Pencatatan KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pelaporan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Adapun cara pencatatan dan pelaporan yang baku adalah
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
sebagai berikut :
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
i. Status pasien
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainyaKolom Diisi yang
derajat kesehatan masyarakat keterangan yang
setinggi-tingginya. bersifat
anamnesis/pemeriksaan
Untuk mencapai patognomonik
tujuan pembangunan untuk unsur
kesehatan, seluruh kondisi yang
penyusun
dalam SKN merupakan bagian yangditidak
jumpai (bai k dan
terpisahkan keluhan,
saling gejala
terkait
satu sama lain dalam. klinik, dan hasil pemeriksaan).
Kolom diagnosis
2) Tujuan SKN Diisi dengan jelas diagnosisnya
Tujuan SKN adalah terselenggaranyasecara lengkap.
pembangunan Kalau oleh
kesehatan adasemua
2
komponen bangsa, baik diagnosis,
Pemerintah, tuliskan
Pemerintah keduanya,
Daerah,dan/atau
misalnya
masyarakat termasuk badan hukum, badanbronkitis dengan diare.swasta
usaha, danlembaga
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan Kolom terapiyang setinggitingginya.
masyarakat Diisi dengan obat yang diberikan.
Kelengkapan
3) Fungsi SKN dengan kesederhanaan ini memungkinkan
pemantauan
a. Kebijakan terhadap kecocokan antara kolom anamnesis,
dan regulasi
kolomdan
b. Manajemen diagnosis, dan kolom terapi.
administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tataii.hubungan
Register harian
antar sub sistem dan lingkungan
Isilah setiap ruangan yang terdapat dalam tiap kolom buku
register yang ada dengan lengkap, mulai dari tanggal
kunjungan, nomer kartu status, nama pasien, alamat, jenis
kelamin, umur , diagnosis, pengobatan yang diberikan, dan
keterangan lainnya seperti, apakah program (misalnya malaria)
atau pemeriksaan rutin.
64 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 61
ian Materi
B.1 MONITORING
KOK BAHASAN EFEKKESEHATAN
: KONSEP SISTEM SAMPING OBAT
NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan MESO merupakan
Nasional, yang kegiatan pencatatan,
selanjutnya disingkatpemantauan,
SKN adalahdan pelaporan setiap
responyang
pengelolaan kesehatan terhadap obat yang merugikan
diselenggarakan oleh semuaatau tidak diharapkan
komponen bangsa yang terjadi pada
Tujuan SKN gejala pasien atau penyakitnya dan untuk mengevaluasi pasien terhadap
Kejadian
Tujuan SKN adalah yang Tidak pembangunan
terselenggaranya Diharapkan (KTD).
kesehatan oleh semua
Kegiatan
komponen bangsa, baikpemantauan dan pelaporan
Pemerintah, efekDaerah,dan/atau
Pemerintah samping obat meliputi :
1) Mengidentifikasi
masyarakat termasuk badan hukum,obat dan usaha,
badan pasien yang mempunyai
danlembaga resiko tinggi mengalami
swasta
efekguna
secara sinergis, berhasil samping
dan Obat.
berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Puskesmas
kesehatan masyarakat harus memastikan bahwa tersedia kebijakan dan prosedur
yang setinggitingginya.
untuk mencatat, memantau, dan melaporkan bila terjadi efek samping
ungsi SKN penggunaan obat dan KTD, termasuk kesalahan pemberian obat.
Dokumen yang dibutuhkan adalah SOP pelaporan efek samping obat, SOP
a. Kebijakan dan regulasi
pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat dan KTD.
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan2)
danMenganalisis laporan efek samping Obat, baik secara mandiri maupun
informasi kesehatan
bersama
d. Tata hubungan antar tim. dan lingkungan
sub sistem
Perlu disusun kebijakan tentang identifikasi, pencatatan, analisis dan
pelaporan semua KTD yang terkait dengan penggunaan obat, misalnya
sindroma Stephen Johnson, KIPI dan lainnya.
3) Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
Kejadian efek samping obat dan KTD ditindaklanjuti dan
didokumentasikan dengan cara mengisi formulir MESO.Dokumen yang
diperlukan adalah SOP tindak lanjut efek samping obat dan KTD.
4) Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional
Puskesmas membangun suatu mekanisme pelaporan dari ESO dan KTD.
Kriteria pencapaian kegiatan ini adalah efek samping obat yang dialami
pasien tercatat, terpantau dan terlaporkan ke pusat monitoring efek
samping obat.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 65
62
3
3. Uraian Materi
Teknis pelaksanaan MESO di puskesmas :
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP
Petugas Obat menerimaSISTEM
laporanKESEHATAN NASIONAL
dari pasien atau petugas(SKN)
medis dan
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
paramedis pemeriksa
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Petugas Obat melihat semua obat yang dibawa pasien
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Petugas Obat mengidentifikasi semua jenis obat
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Petugas Obat mengidentifikasi obat penyebab ESO
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Petugas Obat mengisi Formulir Pelaporan ESO
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Petugas Obat menanyakan data pasien yang mengalami ESO sesuai
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
formulir
satu sama lain dalam.
Petugas Obat meminta petugas medis dan paramedis pemeriksa
mencatat kejadian ESO di Rekam Medis pasien
2) Tujuan SKN
Petugas Obat melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Nasional.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Pengelolaan medication error sangat penting dilakukan dimanapun
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
medikasi diberikan, adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Menurunkan Insiden Keselamatan Pasien dalam medication error
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan
Meminimalkan potensi terjadinya kerugian
dan regulasi
b. Manajemen
Menanggapi
dan pihak yang mengalami cedera dengan segera dan
administrasi
selayaknya dan informasi kesehatan
c. Pemberdayaan
d. Tata
Mengantisipasi dansub
hubungan antar merencanakan pertanggungjawaban jika terjadi
sistem dan lingkungan
kerugian.
Membantu praktisi kesehatan dan lembaga terkait untuk dapat
menelusuri kesalahan obat
66 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 63
ian Materi Proses identifikasi kesalahan obat dalam hal ini termasuk :
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
mendefinisikan NASIONAL
suatu kesalahan obat(SKN)
dan KNC
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Definisi dan proses dikembangkan melalui proses kerjasama yang
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
mengikutsertakan semua yang terlibat di berbagai langkah dalam
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
manajemen obat.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
menggunakan format pelaporan yang ditentukan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Proses pelaporan adalah bagian dari program mutu dan program
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
keselamatan pasien di Puskesmas.
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
serta mengedukasi petugas tentang proses dan pentingnya pelaporan
satu sama lain dalam.
Pelaporan penting untuk perbaikan dalam proses pengobatan dan
pelatihan petugas digunakan untuk mencegah kesalahan di
Tujuan SKN
kemudian hari.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Identifikasi medication error dapat menggunakan rekam medis pasien
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
selama dirawat. Disadari bahwa rekam kesehatan mempunyai peran
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
yang penting dalam telusur medication error. Telusur ini dapat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif.
Selanjutnya proses termasuk mendefinisikan suatu kesalahan obat,
ungsi SKN
menggunakan format pelaporan yang distandarisasi dan mengedukasi
a. Kebijakan dan regulasi
staf tentang proses dan pentingnya pelaporan. Proses pelaporan adalah
b. Manajemen dan administrasi
bagian dari program mutu dan keselamatan pasien. Program
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
memusatkan pada pencegahan kesalahan obat melalui pemahaman jenis
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
kesalahan yang terjadi di rumah sakit maupun di rumah sakit lain dan
mengapa ME terjadi. Perbaikan dalam manajemen pengobatan secara
terpadu digunakan untuk mencegah kesalahan di kemudian hari.
Jenis – jenis insiden kesalahan obat meliputi :
1) Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
2) Kejadian Tidak Cedera (KTC)
3) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 67
64
3
3. Uraian Materi istilah terkait dengan patient safety dan medikasi adalah
Beberapa
POKOK BAHASAN
sebagai 1 :: KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
berikut
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
1) Efek buruk obat (adverse drug event): cidera akibat kesalahan dalam
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
proses penggunaan obat.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
2) Ceroboh (near miss): kesalahan penggunaan obat yang tak timbulkan
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
cidera.
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
3) Salah comot (slip): salah emban tak sengaja.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Misalnya, maksud mau suntikan heparin, tetapi yang terambil adalah
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
insulin
satu sama lain dalam.
4) Lupa (lapse): salah/tak emban tugas karena lupa.
5) Keliru (mistake) salah terap karena kurang pengetahuan.
2) Tujuan SKN
Misal : tak berikan Amikasin intravena dosis tunggal, melainkan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
dalam dosis terbagi atau infus berlanjut.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
6) Lalai (error of omission) : tak emban tugas, sesuai
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
rencana/permintaan.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
7) Berlebihan (error of comission) : penggunaan obat lebih banyak dari
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
yang diperlukan.
Misal : Ciprofloxacin oral diberikan 4 kali sehari, yang seharusnya
3) Fungsi SKN
cukup 2 kali sehari.
a. Kebijakan dan regulasi
Langkah – langkah yang dijalankan :
b. Manajemen dan administrasi
1) Pengelola obat mengidentifikasi kesalahan yang terjadi.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
2) Pengelola obat berkoordinasi dengan koordinator pelayanan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
pendaftaran untuk mencari alamat lengkap pasien.
3) Jika ada nomor telepon, maka petugas langsung menghubunginya,
kemudian baru mendatangi alamat rumah, tetapi jika tidak, petugas
langsung mendatangi alamat rumah yang bersangkutan.
4) Petugas memberikan obat yang seharusnya diberikan
5) Petugas mencatat dan mendokumentasikan tindakan perbaikan yang
sudah dilaksanakan.
Cara pelaporan insiden kesalahan obat :
1) Pencatatan insiden kesalahan obat
2) Grading risiko tiap insiden kesalahan obat
3) Latihan melakukan pelaporan dan grading risiko insiden kesalahan
obat
68 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 65
TIDAK
Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatanBUKUoleh
NOTULEN TIND.
semua
PERBAIKAN
PETUGAS
MENDATANGI
BERKESINAMBUNGAN ALAMAT RUMAH
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau PASIEN
ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 69
66
3
3. Uraian MateriINTERPROFESIONAL
C. KOLABORASI
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Apoteker di Puskesmas berwenang dan bertanggung jawab terhadap aspek
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan obat sekaligus aspek pelayanan farmasi klinik, dengan mengacu
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
kepada Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Puskesmas, apoteker
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
berkolaborasi dengan dokter maupun tenaga kesehatan lain dalam rangka
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
peningkatan efektifitas pengobatan pasien. Untuk mewujudkan kolaborasi
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
antar tenaga kesehatan, setiap tenaga kesehatan harus melaksanakan
satu sama lain dalam.
tugasnya dengan bertanggung jawab, berkoordinasi, melakukan komunikasi
yang efektif, bekerjasama, saling percaya dan saling menghargai satu sama
2) Tujuan SKN
lain.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Untuk itu, apoteker perlu meningkatkan kompetensi, baik teknis kefarmasian
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
maupun komunikasi yang efektif dalam berkolaborasi antar tenaga kesehatan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
di Puskesmas.Kolaborasi Interprofesional didefinikan sebagai “ketika beberapa
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
tenaga kesehatan dari latar belakang profesi yang berbeda bekerjasama dengan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
pasien, keluarga, caregiver, dan komunitas untuk menyalurkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi.”
3) Fungsi SKN
Terdapat 3 hal yang tidak dapat dicapai tanpa Kolaborasi Interprofesional,
a. Kebijakan dan regulasi
yaitu :
b. Manajemen dan administrasi
1) Meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pasien
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
2) Meningkatkan kualitas kesehatan populasi
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
3) Mengurangi biaya kesehatan
Jika para tenaga kesehatan tidak berkomunikasi dan berkolaborasi maka hal
itu akan berdampak pada penurunan kinerja. Dalam bidang kesehatan,
komunikasi yang buruk seringkali menjadi akar permasalahan dari medication
error. Tim yang efektif dan memiliki hubungan kerja yang baik dapat
mengurangi kesalahan dan meningkatkan outcome.
70 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 67
ian Materi Kolaborasi antar tenaga kesehatan sangat penting bagi keberhasilan perawatan
KOK BAHASAN 1 yang
: KONSEP SISTEM
berpusat pada KESEHATAN NASIONAL
pasien. perawatan (SKN) pada pasien didefinisikan
yang berpusat
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
sebagai pemberian perawatan kesehatan yang menghargai dan responsif
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
terhadap keinginan, kebutuhan, nilai pasien dan memeastikan bahwa seluruh
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
keputusan klinik sejalan dengan nilai yang dianut pasien.
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Perawatan oleh tim multdisiplin menempatkan pasien sebagai pusat dari fokus
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
tim dan memungkinkan seluruh tenaga kesehatan sama dengan pasien,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
berkolabprasi untuk memebrikan input menjadi baian dari proses pegabilan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
keputusan dan meningkatkan outcome. Walaupun terdapat beebrapa
satu sama lain dalam.
hambatan dalam pelaksanaannya mengadopsi kultur tim dalam perawatan
kesehatan, yaitu saling menghargai dan memahami satu sama lain
Tujuan SKN
sesungguhnya sangat diperlukan.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 71
68
3
POKOK
3. BAHASAN
Uraian Materi 4 : PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian
Pelayanan Sistem
Informasi Kesehatan
Obat Nasional
merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
Sistem
Apoteker untukKesehatan Nasional,
memberikan yang
informasi obatselanjutnya disingkat
secara akurat, SKN terkini
jelas dan adalah
kepadapengelolaan
dokter, kesehatan
apoteker, yang diselenggarakan
perawat, profesi oleh semua komponen
kesehatan lainnya bangsa
dan
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
pasien/masyarakat.
tercapainya
Pelayanan derajatObat
Informasi kesehatan
(PIO) masyarakat
merupakan yang setinggi-tingginya.
kegiatan penyediaan dan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
pemberian informasi, rekomendasi Obat yang independen, akurat, tidak
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada
satu sama lain dalam.
dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan
pihak lain di luar Rumah Sakit.
2) Tujuan SKN
Tujuan pelaksanaan
Tujuan PIO:terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
SKN adalah
- menyediakan
komponen informasi mengenai
bangsa, baik Obat kepada
Pemerintah, pasien
Pemerintah dan tenaga
Daerah,dan/atau
kesehatan di lingkungan
masyarakat Rumah
termasuk badan Sakit badan
hukum, dan pihak lain
usaha, di luar Rumah
danlembaga swasta
Sakit;
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan informasi
- menyediakan masyarakat yangmembuat
untuk setinggitingginya.
kebijakan yang berhubungan dengan
Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai,
3) Fungsi bagi
terutama SKNTim Farmasi dan Terapi;
a. Kebijakan
- Menunjang dan regulasi
penggunaan Obat yang rasional.
b. pelaksanaan
Manfaat Manajemen dan
PIO: administrasi
c. Pemberdayaan dan
- Promosi/Peningkatan informasi
Kesehatan kesehatan
(Promotif): penyuluhan; CBIA;
d. Tata hubungan
- Pencegahan Penyakitantar sub sistem penyuluhan;
(Preventif): dan lingkungan
penyuluhan imunisasi;
penyuluhan terhadap bahaya merokok, bahaya narkotika;
- Penyembuhan Penyakit (Kuratif): pemberian informasi obat; konseling
- Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif): rumatan metadon; program berhenti
merokok
ian Materi 3) Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding dan lain-
KOK BAHASAN 1 : KONSEP
lain. SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
4) Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap,
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
serta masyarakat.
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
5) Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga kefarmasian dan
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pakai.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
6) Mengoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan Pelayanan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Kefarmasian.
satu sama lain dalam.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1) Sumber informasi Obat
Tujuan SKN
2) Tempat
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
3) Tenaga
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
4) Perlengkapan.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
B. Petugas PIO
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Pemberian Informasi Obat (PIO) dilakukan oleh apoteker yang memiliki Surat
Izin Praktik (SIP) yang berlaku dan telah memperoleh pelatihan farmasi klinik
ungsi SKN
lanjutan. Kegiatan PIO terkait dengan keputusan klinis pasien dilakukan oleh
a. Kebijakan dan regulasi
apoteker utama.
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
C. Persiapan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Sebelum melakukan kegiatan PIO, petugas harus menyiapkan :
- buku referensi
- Formulir PIO
- Software Interaksi Obat.
D. Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan PIO meliputi :
1) Apoteker Instalasi Farmasi menerima pertanyaan lewat telepon, pesan
tertulis atau tatap muka.
2) Mengidentifikasi penanya: nama, status (dokter, perawat, apoteker, asisten
apoteker, pasien/keluarga pasien, dietisien, umum), asal unit kerja
penanya
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 73
70
3
3. Uraian Materi
3) Mengidentifikasi pertanyaan apakah akan diterima, ditolak atau dirujuk ke
POKOK
unit BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
kerja terkait
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
4) Menanyakan secara rinci data/informasi terkait pertanyaan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
5) Menanyakan tujuan permintaan informasi (perawatan pasien, pendidikan,
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
penelitian, umum)
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
6) Menetapkan urgensi pertanyaan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
7) Melakukan penelusuran secara sistematis, mulai dari sumber informasi
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
tersier, sekunder, dan primer jika diperlukan
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
8) Memformulasikan jawaban
satu sama lain dalam.
9) Menyampaikan jawaban kepada penanya secara verbal atau tertulis
2) Tujuan SKN
E. Evaluasi
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
Dilakukan evaluasi setiap akhir bulan dengan merekapitulasi jumlah
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
pertanyaan, penanya, jenis pertanyaan, ruangan, dan tujuan permintaan
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
informasi.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
74 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 71
e. Lama penggunaan
3. Uraian yang
B. Faktor Materi
Perlu Diperhatikan
f. ESO
POKOK yang umumterjadi
BAHASAN
1) Kriteria pasien: 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) g.
Pengertian
InteraksiSistem
denganKesehatan
obat lain (Nasional
resep / OTC )
a. Pasien rujukan dokter.
Sistem
h. Kesehatan
Interaksi Nasional,- minuman
dengan makanan yang selanjutnya disingkat SKN adalah
b. Pasien dengan penyakit kronis.
i.pengelolaan
Pengaruh kesehatan
terhadap gayayanghidup
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
c. Pasien dengan Obat yang berindeks terapetik sempit dan poli
j.Indonesia secara terpadu
Cara penyimpanan dan saling
& pembuangan mendukung
sisa obat guna menjamin
/ obat rusak
farmasi.
tercapainya
k. Interpretasi derajat
hasil kesehatan
lab, dll. masyarakat yang setinggi-tingginya.
d. Pasien geriatrik.
Untuk mencapai
4) Pengujian tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
(Verifikasi)
e. Pasien pediatrik.
dalam SKN
Tujuan : merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
f. Pasien pulang sesuai dengan kriteria di atas.
-satu sama memastikan
Untuk lain dalam. apakah pasien memahami informasi yang
2) Sarana dan prasarana:
sudah disampaikan.
a. Ruangan khusus.
2) -Tujuan SKN hal-hal penting.
Mengulang
b. Kartu pasien/catatan konseling.
Tujuan: SKN
Teknik fill in adalah
the gaps terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
-komponen bangsa,
Pasien diminta baik
untuk Pemerintah,
mengulang kembaliPemerintah Daerah,dan/atau
informasi penting yang
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
telah diberikan.
-secara sinergis,
Pasien dapat berhasil gunainformasi
juga diberi dan berdaya guna,berupa
tertulis sehingga terwujud
etiket, label,derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
brosur, leaflet
5) Penutup
3) Fungsi SKN waktu untuk kontrol
a. Ingatkan
a. Berikan
b. Kebijakan dan dan
salam regulasi
ucapkan :
b. -Manajemen dansembuh”
“semoga lekas administrasi
c. -Pemberdayaan danAnda”
“senang melayani informasi kesehatan
d. -Tata
“jikahubungan antar
adahal yang sub sistem
kurang dan lingkungan
jelas silakan datang kembali
(atau memberi nomor kontak)”
c. Lakukan pencatatan pada kartu konseling/ PMR.
6) Pencatatan, Pelaporan & Dokumentasi Konseling
a. Pelaksanaan konseling dicatat di form khusus konseling (kartu
konseling/PMR) dan log book, serta didokumentasikan.
b. Pelaporan :triwulan & tahunan.
7) Evaluasi Konseling Apoteker
a. Evaluasi kegiatan pelayanan konseling, meliputi :
- infrastruktur (kebijakan, protap, SDM)
- kuesioner kepuasan pelanggan.
76 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 71
A.Setelah
Tahapan Kegiatan konseling,
dilakukan Konseling pasien yang memiliki kemungkinan mendapat
Tujuan SKN
1) Membuka
risiko masalah komunikasi
terkait obatantara apoteker
misalnya dengan pasien.
komorbiditas, lanjut usia, lingkungan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
2) Menanyakan
sosial, karateristik hal-hal yang menyangkut
obat, kompleksitas Obat yang
pengobatan, dikatakan oleh
kompleksitas dokter
penggunaan
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
obat, kepada pasien atau
kebingungan dengan metode pertanyaan
kurangnya dan (openended
terbuka
pengetahuan question),
keterampilan tentang
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
misalnya
bagaimana apa yang dikatakan
menggunakan dokter mengenai
Obat dan/atau Obat, bagaimana
alat kesehatan cara
perlu dilakukan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
pemakaian,
pelayanan apa efek di
kefarmasian yang diharapkan
rumah (Homedari Obat tersebut,
Pharmacy Care) dan lain-lain.
yang bertujuan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Memperagakan
tercapainya dan terapi
keberhasilan menjelaskan
obat. mengenai cara penggunaan obat
4) Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi
ungsi SKN
B. Faktor dan menyelesaikan
yang masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan
Perlu Diperhatikan
a. Kebijakan dan regulasi
obat untuk
1) Kriteria pasien:mengoptimalkan tujuan terapi.
b. Manajemen dan administrasi
Setelah dilakukan
a. Pasien rujukankonseling,
dokter. pasien yang memiliki kemungkinan mendapat
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
risiko masalah
b. Pasien terkait
dengan obat kronis.
penyakit misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
sosial, karateristik
c. Pasien denganobat, kompleksitas
Obat pengobatan,
yang berindeks kompleksitas
terapetik sempit danpenggunaan
poli
obat,farmasi.
kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang
bagaimana menggunakan Obat dan/atau alat kesehatan perlu dilakukan
d. Pasien geriatrik.
pelayanan
e. Pasien kefarmasian
pediatrik. di rumah (Home Pharmacy Care) yang bertujuan
tercapainya keberhasilan
f. Pasien pulang sesuaiterapi
denganobat.
kriteria di atas.
2) Sarana dan prasarana:
a. Ruangan khusus.
b. Kartu pasien/catatan konseling.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 77
3
73
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
MATERI PENUNJANG I :
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
78 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 74
ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC)
Tujuan SKN
1. DESKRIPSI SINGKAT
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Dalam suatu pelatihan, bertemu sekelompok orang yang belum saling
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
mengenal sebelumnya, berasal dari tempat yang berbeda, dengan latar
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
belakang soSial budaya, pendidikan/pengetahuan, pengalaman, serta sikap
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
dan perilaku yang berbeda pula, pada awal memasuki suatu pelatihan,
sering para peserta menunjukkan suasana kebekuan (freezing).
ungsi SKN
Agar pelatihan sukses, partisipatif dan berbasis aktifitas peserta, harus
a. Kebijakan dan regulasi
diperkenalkan rasa percaya antar peserta, melalui perkenalan antara
b. Manajemen dan administrasi
peserta, fasilitator dan panitia. Dalam lingkungan peserta yang saling
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
percaya, peserta akan lebih disiapkan untuk berani berkontribusi dan lebih
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
menyenangi proses belajar dan membantu kelancaran peroses
pembelajaran. Untuk menciptakan rasa saling percaya ini, kebekuan harus
dipecahkan dengan proses pencairan (unfreezing) pada awal pelatihan
dengan cara saling mengenal antar peserta dan menciptakan perasaan
positif satu sama lain. Building Learning Commitment (BLC) juga mengajak
peserta mampu mengemukakan harapan-harapan dan kekhawatiran
mereka dalam pelatihan, serta merumuskan nilai-nilai dan norma kelas
serta kontrol kolektifnya yang kemudian disepakati bersama untuk dipatuhi
selama proses pembelajaran.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 79
3
75
3.2.Uraian
TUJUAN PEMBELAJARAN
Materi
A. Tujuan
POKOK Pembelajaran
BAHASAN Umum:SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1 : KONSEP
Setelah mengikuti
1) Pengertian materi ini,
Sistem Kesehatan peserta mampu melaksanakan Building
Nasional
LearningKesehatan
Sistem CommitmentNasional,
(BLC) dalam proses
yang pelatihan.disingkat SKN adalah
selanjutnya
B.pengelolaan
Tujuan Pembelajaran
kesehatanKhusus:
yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Setelah mengikuti
Indonesia secara materi ini peserta
terpadu mampu:mendukung
dan saling guna menjamin
1) Melakukan
tercapainya perkenalan
derajat danmasyarakat
kesehatan pencairan yang
antara peserta, fasilitator dan
setinggi-tingginya.
panitia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
2) Merumuskan
dalam harapan,
SKN merupakan kekhawatiran
bagian dan
yang tidak komitmen dan
terpisahkan terhadap
salingproses
terkait
pelatihan.
satu sama lain dalam.
3) Membuat kesepakatan nilai, norma, dan kontrol kolektif.
4) Menetapkan
2) Tujuan SKN organisasi kelas.
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
3. URAIAN MATERI
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis,
Aktivitas berhasil
pelatihan guna dan
adalah berdayapengembangan
proses guna, sehingga terwujud derajat
pengetahuan,
kesehatan masyarakat
keterampilan, dan sikapyang setinggitingginya.
atau tingkah laku sebagai interaksi individu
dengan lingkungan belajar yaitu orang lain, fasilitas fisik, psikologis,
3)metode,
Fungsi SKN
media dan teknologi pembelajaran. Pelatihan seringkali
a. Kebijakan dan
dikonstruksikan regulasisesuatu yang formal, terstruktur dan terkait
sebagau
b. Manajemen
sistem-sistem. dan administrasi
Peserta latih yang berasal dari lingkungan dan latar belakang
c. Pemberdayaan
berbeda adakalanyadanmenjadi
informasicanggung
kesehatan untuk berperilaku maupun
d. Tata hubungan
mengemukakan antar sub
ide-idenya sistem
karena dansetiap
tidak lingkungan
orang dapat dengan mudah
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Oleh karena itu proses pelatihan
harus dimulai dengan membangun kesepakatan belajar (building learning
commitment)
Untuk membangun kesepakatan, perlu dimulai dengan perkenalan antar
peserta, menyepakati aturan dan tindakan sebagai bentuk kebersamaan,
keterbukaan, saling menghormati, saling menghargai dan secara bersama-
sama berusaha mencapai keberhasilan (sukses) dalam pelatihan yang
diikuti.
80 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 76
Langkah-langkah:
ian Materi
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Peserta dibagi dalam dua kelompok yang sama banyak.
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
2) Fasilitator menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut:
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Kedua kelompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
disusun berdasarkan aba-aba:
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
o Berbaris menurut ukuran sepatu (mulai dari ukuran sepatu
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
paling kecil).
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
o Berbaris menurut urutan nama secara alpabet (mulai dari A
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
s/d Z).
satu sama lain dalam.
o Berbaris menurut urutan usia (mulai dari usia yang muda).
o Berbaris menurut tempat kelahiran (mulai dari A s/d Z).
Tujuan SKN
o Berbaris menurut tahun kelahiran (mulai dari tahun
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
kelahiran paling muda).
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
o Berbaris menurut jumlah saudara kandung (mulai dari jumlah
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
saudaranya yang paling banyak).
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Fasilitator akan menghitung sampai 10, kemudian kedua
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
kelompok, selesai atau belum selesai, harus jongkok.
Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok
ungsi SKN
lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
a. Kebijakan dan regulasi
Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan
b. Manajemen dan administrasi
tugasnya dengan benar dan cepat (bila kelompok dapat
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
menyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke sepuluh mereka
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah
selesai melakukan tugas).
Nilai-nilai pribadi peserta latih, mungkin berbeda mungkin pula sama. Melalui
2) Tujuan SKN
proses diskusi dan interaksi dalam kelompok, peserta didorong untuk
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
memberikan pendapat/argumentasi atas pilihannya dan belajar saling
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
menghargai serta saling memahami akan nilai-nilai yang diyakini peserta
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
lainnya. Perbedaan haruslah dipahami sebagai kekayaan cara setiap individu
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
memandang sesuatu. Semakin banyak perbedaan semakin kaya dan luas kita
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
memandang sesuatu. Meskipun demikian semakin banyak perbedaan semakin
rentan terjadi konflik dan friksi, sehingga peserta latih belajar untuk tenggang
3) Fungsi SKN
rasa. Melalui proses interaksi dalam diskusi peserta belajar untuk mencari
a. Kebijakan dan regulasi
solusi untuk mensinergikan perbedaan diantara kelompok.
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
B. Kesepakatan Norma
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Agar nilai-nilai yang telah disepakati tetap terjaga, maka diperlukan norma
belajar yang mengatur tata pergaulan selama proses belajar sehingga semua
memperoleh kesempatan untuk sukses. Nilai-nilai yang sudah ditetapkan
bersama dijabarkan dalam norma yang terukur dan jelas operasionalisasinya.
Norma merupakan nilai yang diyakini oleh suatu kelompok atau masyarakat,
kemudian menjadi kebiasaan serta dipatuhi sebagai patokan dalam perilaku
kehidupan sehari-hari kelompok/masyarakat tersebut. Norma adalah gagasan,
kepercayaan tentang kegiatan, instruksi, perilaku yang seharusnya dipatuhi
oleh suatu kelompok.
86 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 82
Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
ungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 87
3
83
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
MATERI PENUNJANG II :
3) Fungsi SKN
ANTIKORUPSI
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
88 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 84
2. Tujuan Pembelajaran
3. Uraian Materi
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP KORUPSI
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem
Arti Kesehatan
kata korupsi Nasional,
secara yang selanjutnya
harfiah adalah disingkat SKN
kebusukan, keburukan, adalah
kebejatan,
pengelolaan kesehatan
ketidakjujuran, yang tidak
dapat disuap, diselenggarakan oleh semua komponen
bermoral, penyimpangan bangsa
dari kesucian.
Indonesia
Ada secara terpadu
banyak pengertian tentang dan saling
korupsi, mendukung
di antaranya guna
adalah menjamin
berdasarkan
tercapainya
Kamus Besar derajat
Bahasakesehatan
Indonesia masyarakat yang setinggi-tingginya.
(KBBI), didefinisikan “penyelewengan atau
Untuk mencapai
penggelapan uangtujuan pembangunan
negara kesehatan,
atau perusahaan, seluruh
dan unsur penyusun
sebagainya untuk
dalam SKN
keperluan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
pribadi”.
satu sama lain dalam.
Dengan demikian arti kata korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan
merusak, berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut:
sesuatuSKN
2) Tujuan yang bersifat amoral, sifat dan keadaan yang busuk, menyangkut
jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam
Tujuan
jabatan SKN adalah
karena terselenggaranya
pemberian, menyangkut pembangunan kesehatan
faktor ekonomi oleh dan
dan politik semua
penempatan keluarga
komponen bangsa, atau golongan
baik ke dalam kedinasan
Pemerintah, di bawah
Pemerintah kekuasaan
Daerah,dan/atau
jabatan.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
90 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 86
Berikut ini adalah berbagai bentuk korupsi yang diambil dari Buku Saku
ian Materi
yang dikeluarkan
KOK BAHASAN 1 : KONSEP oleh KPK atauNASIONAL
SISTEM KESEHATAN Komisi Pemberantasan
(SKN) Korupsi (KPK:
Pengertian Sistem Kesehatan
2006) Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
No. Bentuk Korupsi Perbuatan Korupsi
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
1. Kerugian Keuangan Negara
ndonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
Secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
orang lain atau korporasi;
Dengan tujuan menguntungkan
Untuk mencapai tujuan pembangunan diri sendiri
kesehatan, seluruh atau orang
unsur lain atau korporasi,
penyusun
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada.
2.
dalam SKN merupakanSuap Menyuap
bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau
penyelenggara Negara dengan maksud supaya berbuat sesuatu atau tidak
berbuat sesuatu dalam jabatannya;
Memberi sesuatu kepada Pegawai Negeri atau penyelenggara negara .... karena
Tujuan SKN atau berhubungan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam
ja-batannya;
Tujuan SKN adalah terselenggaranya
Memberi hadiah pembangunan
atau janji kepadakesehatan olehdengan
Pegawai Negeri semua mengingat
kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
atau oleh pemberi hadiah/janji dianggap melekat pada jabatan atau kedu-
masyarakat dukan tersebut;
termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
3. Penggelapan dalam Jabatan
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk
sementara waktu, dengan disimpan karena jabatannya, atau uang/surat
berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain atau membantu
dalam melakukan perbuatan tersebut;
ungsi SKN Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu,
a. Kebijakan dan regulasidengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk
pemeriksaan adminstrasi;
b. Manajemen dan administrasi
Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan
suatu jabatan
c. Pemberdayaan dan informasi umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu,
kesehatan
dengan sengaja menggelapkan, merusakkan atau membuat tidak da-pat
d. Tata hubungan antar sub sistem
dipakai dan
barang, lingkungan
akta, surat atau daftar yang digu-nakan untuk meyakinkan
atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang, yang dikuasai karena
jaba-tannya;
4. Pemerasan
Untuk
Ada mencapai
3 (tiga) tujuan
tingkatan pembangunan
korupsi kesehatan,
seperti uraian seluruh
di bawah ini: unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
2) Transparansi
ian Materi
SalahSISTEM
KOK BAHASAN 1 : KONSEP satu prinsip penting NASIONAL
KESEHATAN anti korupsi lainnya adalah transparansi.
(SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Prinsip transparansi ini penting karena pemberantasan korupsi
Sistem Kesehatan Nasional,
dimulai yang selanjutnya dan
dari transparansi disingkat SKN adalah
mengharuskan semua proses kebijakan
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan
dilakukan oleh semua
secara terbuka, komponen
sehingga bangsa
segala bentuk penyimpangan
ndonesia secara terpadu dan saling
dapat diketahui oleh mendukung guna
publik (Prasojo: menjamin
2007).
tercapainya derajat kesehatan
Selain masyarakat yang setinggi-tingginya.
itu transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi
Untuk mencapai tujuan seluruh
pembangunan
proses kesehatan, seluruh unsur
dinamika struktural penyusunDalam bentuk yang
kelembagaan.
dalam SKN merupakan paling
bagian sederhana,
yang tidak terpisahkan
transparansi dan saling terkait
mengacu pada keterbukaan dan
satu sama lain dalam. kejujuran untuk saling menjunjung tinggi kepercayaan (trust) karena
kepercayaan, keterbukaan, dan kejujuran ini merupakan modal awal
Tujuan SKN yang sangat berharga bagi para pegawai untuk dapat melanjutkan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan
tugas dan tanggungjawabnya olehkini
pada masa semua
dan masa mendatang
komponen bangsa, baik Pemerintah,
(Kurniawan: 2010). Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan
Dalam hukum, badan
prosesnya, usaha, danlembaga
transparansi swasta
dibagi menjadi lima yaitu 1) proses
secara sinergis, berhasilpenganggaran,
guna dan berdaya guna,penyusunan
2) proses sehingga terwujud derajat
kegiatan, 3) proses pembahasan,
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
4) proses pengawasan, dan 5) proses evaluasi.
Proses penganggaran bersifat bottom up, mulai dari perencanaan,
ungsi SKN implementasi, laporan pertanggung-jawaban dan penilaian (evaluasi)
a. Kebijakan dan regulasi
terhadap kinerja anggaran.
b. Manajemen dan administrasi
Proses penyusunan kegiatan atau proyek pembangunan terkait
c. Pemberdayaan dan informasi
dengan kesehatan
proses pembahasan tentang sumber-sumber pendanaan
d. Tata hubungan antar(anggaran
sub sistem dan lingkungan
pendapatan) dan alokasi anggaran (anggaran belanja).
Proses pembahasan membahas tentang pembuatan rancangan
peraturan yang berkaitan dengan strategi penggalangan (pemungutan)
dana, mekanisme pengelolaan proyek mulai dari pelaksanaan tender,
pengerjaan teknis, pelaporan finansial dan pertanggungjawaban secara
teknis.
Proses pengawasan dalam pelaksanaan program dan proyek
pembangunan berkaitan dengan kepentingan publik dan yang lebih
khusus lagi adalah proyek-proyek yang diusulkan oleh masyarakat
sendiri. Proses lainnya yang penting adalah proses evaluasi.
Proses evaluasi ini berlaku terhadap penyelenggaraan proyek
dijalankan secara terbuka dan bukan hanya pertanggungjawaban
secara administratif, tapi juga secara teknis dan fisik dari setiap out
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 95
3
91
2) Perbaikan sistem
Memperbaiki peraturan perundangan yang berlaku, untuk
mengantisipasi perkembangan korupsi dan menutup celah hukum
atau pasal-pasal karet yang sering digunakan koruptor
melepaskan diri dari jerat hukum.
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 99
3
95
3. Uraian Materi
Memperbaiki cara kerja pemerintahan (birokrasi) menjadi simpel
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP
dan efisien. SISTEM
Menciptakan KESEHATAN
lingkungan kerjaNASIONAL
yang anti(SKN)
korupsi.
1) Pengertian Sistembirokrasi.
Reformasi Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional,
Memisahkan yang
secara tegas selanjutnya
kepemilikan disingkat
negara SKN adalah
dan kepemilikan
pengelolaan kesehatan
pribadi, yang diselenggarakan
memberikan aturan yang oleh
jelassemua komponen
tentang bangsa
penggunaan
Indonesia secara
fasilitas terpadu
negara untuk dan saling mendukung
kepentingan guna menjamin
umum dan penggunaannya
tercapainya
untukderajat kesehatan
kepentingan masyarakat yang setinggi-tingginya.
pribadi.
Untuk
mencapai tujuan
Menegakkan pembangunan
etika profesi dankesehatan, seluruh
tata tertib unsur penyusun
lembaga dengan
dalam SKN merupakan
pemberian sanksi bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
secara tegas.
satu sama lain dalam.
Penerapan prinsip-prinsip Good Governance.
Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, memperkecil terjadinya
2) Tujuanhuman
SKN error.
Tujuan
3) SKN adalah
Perbaikan terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
manusianya
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Memperbaiki moral manusia sebagai umat beriman.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Mengoptimalkan peran agama dalam memberantas korupsi.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Artinya pemuka agama berusaha mempererat ikatan emosional
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
antara agama dengan umatnya dan menyatakan dengan tegas
bahwa korupsi adalah perbuatan tercela, mengajak masyarakat
3) Fungsi SKN
untuk menjauhkan diri dari segala bentuk korupsi, mendewasakan
a. Kebijakan dan regulasi
iman dan menumbuhkan keberanian masyarakat untuk melawan
b. Manajemen dan administrasi
korupsi.
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Memperbaiki moral sebagai suatu bangsa. Pengalihan loyalitas
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
(kesetiaan) dari keluarga/klan/suku kepada bangsa. Menolak
korupsi karena secara moral salah (Klitgaard, 2001). Morele
herbewapening, yaitu mempersenjatai/ memberdayakan kembali
moral bangsa (Frans Seda, 2003).
Meningkatkan kesadaran hukum, dengan sosialisasi dan
penkerjaan anti korupsi.
Mengentaskan kemiskinan. Meningkatkan kesejahteraan.
Memilih pemimpin yang bersih, jujur dan anti korupsi, pemimpin
yang memiliki kepedulian dan cepat tanggap, pemimpin yang bisa
menjadi teladan.
Cara penaggulangan korupsi adalah bersifat preventif dan represif.
Pencegahan (preventif) yang perlu dilakukan adalah dengan
menumbuhkan dan membangun etos kerja pejabat maupun pegawai
100 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 96
ungsi SKN
1) Penyelesaian Hasil Penanganan Pengaduan Masyarakat
a. Kebijakan dan regulasi
Sekretariat Tim Dumasdu secara periodik melakukan monitoring dan
b. Manajemen dan administrasi
evaluasi (monev) terhadap hasil ADTT/Investigasi, berkoordinasi dengan
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
Bagian Analisis Pelaporan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
(APTLHP). Pelaksanaan monev dan penyusunan laporan hasil monev
dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berlaku pada Inspektorat Jenderal. Penyelesaian hasil penanganan
dumas agar ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, berupa:
a. Tindakan administratif;
b. Tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi;
c. Tindakan perbuatan pidana;
d. Tindakan pidana;
e. Perbaikan manajemen.
2) Pengaduan
Ruang lingkup materi dalam pengaduan adalah adanya kepastian telah
terjadi sebuah tindak pidana yang termasuk dalam delik aduan, dimana
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 101
3
97
5) Pencatatan Pengaduan
3. Uraian Materi
Pada dasarnya
POKOK BAHASAN pengaduan disampaikan
1 : KONSEP secara tertulis.NASIONAL
SISTEM KESEHATAN Walaupun(SKN)
peraturan
1)yang
Pengertian Sistem Kesehatan
ada menyebutkan bahwaNasional
pengaduan dapat dilakukan secara lisan,
Sistem
tetapi Kesehatan
untuk Nasional, yang
lebih meningkatkan selanjutnya
efektifitas disingkat
tindak SKN suatu
lanjut atas adalah
pengelolaan
perkara, makakesehatan yang yang
pengaduan diselenggarakan oleh semua komponen
diterima masyarakat bangsa
hanya berupa
Indonesiatertulis.
pengaduan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya
Pencatatan derajat kesehatan
pengaduan masyarakat
masyarakat oleh Timyang setinggi-tingginya.
Dumasdu dilakukan sebagai
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
berikut:
a. dalam SKN merupakan
Pengaduan masyarakatbagian yang
(dumas) yangtidak terpisahkan
diterima oleh Timdan saling pada
Dumasdu terkait
satu sama
Unit lain dalam.
Eselon I berasal dari organisasi masyarakat, partai politik,
perorangan atau penerusan pengaduan oleh Kementerian/ Lembaga/
2) Tujuan
KomisiSKN
Negara dalam bentuk surat, fax, atau email, dicatat dalam
Tujuan
agendaSKN adalah
surat terselenggaranya
masuk secara manual pembangunan kesehatan
atau menggunakan olehsesuai
aplikasi semua
komponen bangsa,pengadministrasian/
dengan prosedur baik Pemerintah, tata
Pemerintah
persuratanDaerah,dan/atau
yang berlaku.
masyarakat
Pengaduantermasuk badan hukum,
yang disampaikan secara badan usaha,
lisan agar danlembaga
dituangkan swasta
ke dalam
secara sinergis,
formulir berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
yang disediakan.
b. kesehatan masyarakat
Pencatatan yang setinggitingginya.
dumas tersebut sekurang-kurangnya memuat informasi
tentang nomor dan tanggal surat pengaduan, tanggal diterima, identitas
3) Fungsi SKN identitas terlapor, dan inti pengaduan.
pengadu,
c. a. Pengaduan
Kebijakan dan
yangregulasi
alamatnya jelas, segera dijawab secara tertulis dalam
b. waktu
Manajemen
paling dan administrasi
lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak surat pengaduan
c. diterima,
Pemberdayaan dantembusan
dengan informasi kesehatan
disampaikan kepada Sekretariat Tim
d. Dumasdu
Tata hubungan antar sub sistem
pada Inspektorat dan
Jenderal lingkungan Kesehatan.
Kementerian
3) Contoh Gratifikasi
Contoh pemberian yang dapat digolongkan sebagai gratifikasi,antara lain:
Pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih karena telah
dibantu;
Hadiah atau sumbangan dari rekanan yang diterima pejabat pada saat
perkawinan anaknya;
Pemberian tiket perjalanan kepada pejabat/ pegawai negeri atau
keluarganya untuk keperluan pribadi secara cuma-cuma;
Pemberian potongan harga khusus bagi pejabat/ pegawai negeri untuk
pembelian barang atau jasa dari rekanan;
106 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 102
ian Materi Pemberian biaya atau ongkos naik haji dari rekanan kepada
KOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN
pejabat/pegawai negeri; NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan
PemberianNasional
hadiah ulang tahun atau pada acara-acara pribadi lainnya
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
dari rekanan;
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan
Pemberian hadiah atauoleh semua kepada
souvenir komponen bangsa
pejabat/pegawai negeri pada
ndonesia secara terpadu dan saling
saat kunjungan kerja; mendukung guna menjamin
tercapainya derajatkesehatan masyarakat
Pemberian yangparsel
hadiah atau setinggi-tingginya.
kepada pejabat/pegawai negeri pada saat
Untuk mencapai tujuan pembangunan
hari kesehatan,
raya keagamaan, seluruhatau
oleh rekanan unsur penyusun
bawahannya.
dalam SKN merupakan bagian yang
Berdasarkan tidak
contoh terpisahkan
diatas, dan saling yang
maka pemberian terkait
dapat dikategorikan
satu sama lain dalam.
sebagai gratifikasi adalah pemberian atau janji yang mempunyai kaitan
dengan hubungan kerja atau kedinasan dan/ atau semata-mata karena
Tujuan SKN keterkaitan dengan jabatan atau kedudukan pejabat/ pegawai negeri
Tujuan SKN adalah dengan
terselenggaranya
sipemberi.pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan
4) Sanksi hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Gratifikasi
secara sinergis, berhasil
Sanksiguna dan yang
pidana berdaya guna, sehingga
menerima terwujud
gratifikasi dapat derajat
dijatuhkan bagi pegawai
kesehatan masyarakat yang
negeri setinggitingginya.
atau penyelenggara negara yang:
3. Uraian Materi
POKOK BAHASAN 1 : KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1) Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
satu sama lain dalam.
2) Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
MATERI
secara sinergis, PENUNJANG
berhasil guna IIIsehingga
dan berdaya guna, : terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
RENCANA TINDAK LANJUT
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
110 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 105
3. Uraian
SebagaiMateri
salah satu masukan bagi pengambil kebijakan dalam rangka
POKOK BAHASAN
pemberdayaan 1 :kerjanya.
unit KONSEP SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
1)Sebagai
Pengertian
salahSistem Kesehatan dalam
satu instrument Nasional
rangka kegiatan evaluasi paska diklat
Sistempeserta
setelah Kesehatan Nasional,
diklat kembali yangkerjanya.
ke unit selanjutnya disingkat SKN adalah
pengelolaan
Kriteria RTL yangkesehatan yang Drs.
baik menurut diselenggarakan
Malayu S.P.oleh semua dalam
Hasibuan komponen bangsa
Bukunya:
Indonesia
Manajemen secara
Dasar, terpadu
Pengertian, dan saling
dan Masalah, mendukung guna menjamin
adalah:
tercapainya
Sebuah derajat
rencana haruskesehatan masyarakat
mus memiliki yang
tujuan setinggi-tingginya.
yang jelas, obyektif, rasional
Untuk
dan mencapai
cukup tujuan
menantang pembangunan
untuk kesehatan, seluruh unsur penyusun
diperjuangkan.
dalam SKN
Rencana harusmerupakan bagiandan
mudah dipahami yang tidak terpisahkan
penafsirannya dan saling terkait
hanya satu.
satu sama
Rencana laindapat
harus dalam.
dipakai sebagai pedoman untuk bertindak ekonomis
rasional.
2) Tujuan SKN
Rencana harus menjadi dasar dan alat untuk pengendalian semua
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
tindakan.
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Rencana harus dapat dikerjakan oleh sekelompok orang.
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Rancana harus dapat menunjukkan urut-urutan dan waktu pekerjaan.
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Rencana harus fleksibel tetapi tidak mengubah tujuan.
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
Rencana harus berkesinambungan
Rencana harus meliputi semua tindakan yang akan dilakukan.
3) Fungsi SKN
Rencana harus berimbang artinya pemberian tugas harus seimbang dengan
a. Kebijakan dan regulasi
penyediaan fasilitas.
b. Manajemen dan administrasi
Dalam rencana tindakan tidak boleh ada pertentangan, hendaknya saling
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
mendukung satu sama lain.
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Rencana harus sensitif terhadap situasi, sehingga terbuka kemungkinan
untuk mengubah teknik pelaksanaannya tanpa mengalami perubahan pada
tujuannya.
Rencana harus ditetapkan dan diimplementasikan atas hasil analisa data,
informasi dan fakta.
Rencana tindak lanjut meliputi rencana jangka panjang (long term
planning), rencana jangka menengah (middle term planning), dan rencana
jangka pendek (short term planning).
Agar RTL yang telah disusun sebelum diaplikasikan didiskusikan dengan
seluruh pegawai mulai dari pucuk Pimpinan sampai dengan unsur terbawah
untuk menjaring informasi dari seluruh komponen yang ada dalam unit
kerja sebagai bahan penyempurnaan RTL.
112 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 107
B. PIO
3. Uraian Materi
Dalam BAHASAN
POKOK rangka mempersiapkan Hari Kesehatan
1 : KONSEP SISTEM Nasional
KESEHATAN di wilayah
NASIONAL sekitar
(SKN)
1)Puskesmas
Pengertian Sistem Kesehatanuntuk
Anda diminta Nasional
mengisi acara penyuluhan terkait
Sistem Kesehatan
penggunaan Nasional, dan
obat TB, Diabetes, yang selanjutnya
hipertensi. Sertadisingkat SKN adalah
diminta menyiapkan
pengelolaan
leaflet kesehatan
yang akan yang
diberikan diselenggarakan
kepada masyarakat. oleh semua komponen bangsa
(2 JP)
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
C. Pengkajian Resep tujuan pembangunan kesehatan, seluruh unsur penyusun
Untuk mencapai
dalam SKN merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan saling terkait
Seorang pasien geriatri berumur 67 tahun diresepkan obat sbb : (lembar
satu sama lain dalam.
resep)
2)Selanjutnya
Tujuan SKNAnda diminyta untuk melakukan pengkajian resep baik
administratif,
Tujuan SKNfarmasetika, maupun klinik.
adalah terselenggaranya (1 JP)
pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
D. Konseling
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
Seorang pasien
kesehatan wanita yang
masyarakat 21 tahun terdiagnosa menderita infeksi saluran
setinggitingginya.
pernapasan. pasien Mendapatkan antibiotik cephradine tiga kali sehari
3)selama
Fungsi 7SKN
hari. Sebagai Apoteker, peserta diminta untuk memberikan
konseling pada saat
a. Kebijakan menyerahkan obat kepada pasien. (2 JP)
dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
E. Dispensing Obat
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Pasien bayi 9 bulan mendapatkan resep antibiotik dan antipirektik, hal apa
yang harus diperhatikan dalam penyiapan obat tersebut? (1 JP)
Modul Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker di Puskesmas 117
3
111
Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek, 2008.
Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Penggunaan Obat
Rasional, Modul Pelatihan Peggunaan Obat Rasional, 2006.
Departemen Kesehatan R.I, Ditjen Binfar dan Alkes, Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekkes, Materi Pelatihan Pengelolaan Obat Kabupaten/Kota, 2003.
118 Modul Pelatihan Pelayanan
Modul
Kefarmasian
Pelatihanbagi
Pelayanan
Apoteker
Kefarmasian
di Puskesmas
bagi Apoteker
3 di Puskesmas 112
Dr. Uhar Suharsaputra, M.Pd Budaya Korupsi dan Pendidikan Tantangan bagi
ian Materi
KOK BAHASAN 1 :Dunia
KONSEPPendidikan.
SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
Pengertian Sistem Kesehatan Nasional
Hatta, ed. 2013. Pedoman manajemen informasi kesehatan di sarana pelayanan
Sistem Kesehatan Nasional, yang selanjutnya disingkat SKN adalah
Kesehatan, edisi revisi 2. Universitas indonesia
pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
ndonesia secara terpaduMMdan
Ir. Sri Ratna, dan saling
Dra Srimendukung guna
Murtini, MPA, menjamin
Dinamika Kelompok, Bahan Ajar
tercapainya derajatDiklat
kesehatan masyarakat
Prajabatan yangIII,
Golongan setinggi-tingginya.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2006.
Untuk mencapai tujuan pembangunan
Keputusan kesehatan,
Menteri Kesehatan Nomor:seluruh
232/ unsur penyusun
Menkes/ SK/ VI/ 2013 Tentang
dalam SKN merupakan bagian
Strategi yang tidak
Komunikasi terpisahkan
Penkerjaan dan saling
dan Budaya terkait
Anti Korupsi.
satu sama lain dalam.
KPK, Buku Saku Gratifikasi.
Tujuan SKN LAN RI. Rencana Tindak Lanjut (Action Plan). Bahan Diklat bagi Pengelola Diklat,
Tujuan SKN adalah2009.
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
Lynas, Kathie. 2010. A Step Forward for Medication Safety:Stakehol ders Agree to a
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
Common
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat
ManagementyangSciences
setinggitingginya.
for Health Managing Drug Supply, Kumarian Press,
Connectitut, 1991.
ungsi SKN
Munir Baderel, Drs, Apt, Dinamika Kelompok, Penerapan Dalam Laboratorium
a. Kebijakan dan regulasi
Perilaku, Universitas Sriwijaya, 2001.
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi
NCC MERP Index forkesehatan
Categorizing Medication Errors, http://www/nccmerp.org
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan
Payton,J. Ledder,W., & Hord,E. 2007. Bar Code Medication Administration
Improves Patient Safety. Arkansas Foundation for Medical Care. Journal
(Proquest) Database
World2)Health
TujuanOrganization,
SKN National Drug Policy and Rational Drug Use : A
Model Curriculum.
Tujuan SKN adalahReport DAP/85.6 Geneva.
terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua
komponen bangsa, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah,dan/atau
masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, danlembaga swasta
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.
3) Fungsi SKN
a. Kebijakan dan regulasi
b. Manajemen dan administrasi
c. Pemberdayaan dan informasi kesehatan
d. Tata hubungan antar sub sistem dan lingkungan