Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

Kelompok 8
1. Ismi Novita Sari P05140419084
2. Desi Desti Ariyantipa P05140419068
3. Afliani Diosi Eka P P05140419062
4. Deli Agustina P05140419067
5. Dian Mayasari P05140419072

Dosen Pembimbing:
Dr. Murnianto, M.Pd

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang
dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan
dalam bentuk karangan atau tulisan ilmiah. Berbeda dengan karya sastra atau
seni, karya ilmiah mempunyai bentuk serta sifat yang formal karena isinya
harus mengikuti persyaratan-persyaratan tertentu sesuai dengan kaidah-
kaidah berdasarkan hasil dari berfikir ilmiah. Ini berarti tidak semua karya
tulis dinamakan karya ilmiah sebab tidak semua proses berfikir adalah
berfikir ilmiah. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan
seperangkat keterangan, informasi, dan pikiran secara tegas, dan ringkas.
Karya tulis ilmiah dikemukakan berdasarkan pemikiran, kesimpulan, serta
pendapat atau pendirian penulis yang dirumuskan setelah mengumpulkan dan
mengolah berbagai informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber.
Karya ilmiah senantiasa bertolak dari kebenaran ilmiah dalam bidang
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan yang disajikan. Isi
suatu karya ilmiah dapat berupa keterangan atau informasi yang bersifat
faktual (mengemukakan fakta), hipotesis (dugaan-dugaan), konklusif
(mengemukakan kesimpulan), dan implementatif (mengemukakan
rekomendasi atau saran-saran serta solusi).
Belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting. Supaya di setiap proses
dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya
belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan
dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat
disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami
membuat makalah penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?

1
2. Apa tujuan dari penulisan karya ilmiah?
3. Apa manfaat dari penulisan karya ilmiah
4. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
5. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
6. Apa saja jenis atau bentuk – bentuk yang termasuk karya ilmiah?
7. Apa saja ciri-ciri karya ilmiah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah
2. Untuk mengetahui tujuan karya ilmiah
3. Untuk mengetahui manfaat karya ilmiah
4. Untuk mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah
5. Untuk mengetahui cara penulisan karya ilmiah yang baik
6. Untuk mengetahui jenis atau bentuk dari karya ilmiah
7. Untuk mengetahui ciri-ciri karya ilmiah

D. Manfaat
1. Memahami pengertian karya ilmiah
2. Memahami tujuan karya ilmiah.
3. Memahami manfaat karya ilmiah.
4. Memahami sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah
5. Memahami cara penulisan karya ilmiah yang baik
6. Memahami jenis atau bentuk dari karya ilmiah
7. Memahami ciri-ciri karya ilmiah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah adalah suatu karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta ditulis menurut metedologi penulisan yang baik dan benar. Dalam hal
ciri khusus karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan
fakta dan kebenarannya. Kebenaran dalam karya ilmiah itu adalah kebenaran
yang objektif, positif sesuai dengan fakta di lapangan. Ada beberapa jenis
karya ilmiah antara lain makalah, kertas kerja, skripsi, laporan penelitian,
tesis dan desertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi nama suatu karya
tulis yang bersifat ilmiah.
Semua jenis karya ilmiah itu selalu menyajikan suatu hasil kegiatan
penelitian tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta di
lapangan. Karya ilmiah seperti itu disusun berdasarkan metode ilmiah yang
menyajikan suatu topik secara sistematis dan dilengkapi dengan data dan
fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang khas. Jadi tidak semua karya
tulis bisa disebut sebagai karya ilmiah. Karya ilmiah (scientific paper) adalah
laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Jenis karya ilmiah berupa makalah, laporan penelitian,
atau artikel jurnal.
Karya tulis ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan yang santun, bahasa dan isinya dapat di
pertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya. Dengan kata lain
karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan
pemikiran ke dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan atau metode

3
ilmu pengetahuan. Sehingga menghasilkan informasi ilmiah yang dapat
didiskusikan dan disebarluaskan kepada masyarakat pendidikan serta
didokumentasikan di perpustakaan sekolah. Suatu karya tulis baru dapat
disebut karya tulis ilmiah apabila sedikitnya memenuhi tiga syarat, yakni:
1. Isi kajianya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah;
2. Langkah-langkah kegiatannya dijiwai atau menggunakan metode berfikir
ilmiah;
3. Sosok tampilannya sesuai dan telah mempunyai persyaratan sebagai suatu
sosok tulisan keilmuan.

B. Tujuan Karya Ilmiah


1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil
penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.
2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi
penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-
orang yang berminat membacanya.
4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa
dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya
ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan
pendidikan dari jurusannya.
5. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

C. Manfaat Karya Ilmiah


Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut :
1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber

4
3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
5. Memperoleh kepuasan intelektual
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

D. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah

Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan


karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan
kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda
tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka
penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu: pendahuluan,
isi, dan penutup.

1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi : halaman judul, halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan grafik.
a. Halaman Judul
Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul
ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke
atas. Tetapi ada juga variasi lain.
b. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya
ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji
seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud
menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah
yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh
pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan
mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya

5
bersi antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat
dalam karya tulis dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah memberikan dukungan dalam menggarap dan
menyelesaikankarya tulis tersebut.
d. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu,
abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang
perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1) Paragraf pertama latar belakang masalah;
2) Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam
penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3) Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4) Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
e. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus
ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian
penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan
kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor
halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas
bab-bab dan subbab serta rinciannya
f. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk
menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan
halaman dengan jelas.
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.

6
1) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong
mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar
belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat
umum sampai hal-hal yang bersifat khusus.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang
akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus
merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah
utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3) Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan
penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah
fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa
irasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri dari manfaat yang
bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis.
4) Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih
dalam melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut
berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian
berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup:
a) Metode yang digunakan dalam penelitian
b) Sumber data
c) Cara mengambil data;
d) Cara menganalisis data;
e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
b. Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis
yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam
landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena

7
yang sedang diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita
harus berpedoman pada judul, topik, masalah, kerangka berpikir, dan
atau pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya
terdiri atas beberapa variabel).
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil
analisis data.
d. Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil
penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan
kemudian dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan
seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan
statistik, tabel, dan lain-lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan
disusun menurut abjad.

E. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik


Penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat tertentu,
hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya
karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat
berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis. Suatu karya ilmiah harus apa
adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat – syarat penulisan karya
ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku (EYD).

8
Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1. Objektivitas
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis
harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya,
tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung
jawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif – induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus
menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada
dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir
deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan
yang khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya
jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik
kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik
kesimpulan dari fakta – fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat
utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta
khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat
disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti
alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata
tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah,
biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang
berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai
patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan
kembali.

9
Tata cara penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka.

1. Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis
orang lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan
dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan,
maupun tanda bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk
mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa,
difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan
menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek.
Kutipan langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri
dalam alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan
dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya
dimulai pada ketukan ke-lima. Kutipan langsung pendek tidak lebih
dari tiga baris, dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara
tanda petik (“…”) dan tanpa perubahan spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-
kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi
pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya
tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan
langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan
halaman buku.
2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila
ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu

10
disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber,
catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan
catatan kaki adalah:
a. Menyusun pembuktian;
b. Menyatakan utang budi;
c. Menyampaikan keterangan tambahan;
d. Merujuk bagian teks lain.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi


sebagai berikut:

a. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan


penunjukkan.
b. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah
memulai nomor urut baru pada setiap bab.
c. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau
komputer perlu diperhatikan teknik penempatannya (spasi).

Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang,


digunakan singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti
sumber. Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut:

a. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa


kutipan itu diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya
telah dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di
antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain.
Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.
b. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan
sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama,
hanya telah diselingi sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih
dahulu. Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.

11
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam
penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah nama
pengarang, tahun terbit, judul buku, kota penerbit, nama penerbit.

F. Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah


Dilihat dari bobot dan kedalaman analisisnya bisa dibedakan adanya
beberapa karangan ilmiah, yaitu karya tulis, makalah, skripsi, tesis, disertasi
dan laporan hasil penelitian. Pada prinsipnya semua karangan ilmiah yaitu
hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini yang membedakan hanyalah
materi, susunan ,tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut.
1. Karya Tulis
Karya tulis adalah karangan ilmiah yang lazim diberikan kepada
siswa sekolah menengah mengenai salah satu aspek satu mata pelajaran.
Di dalamnya terdapat komponen masalah, tujuan penulisan, pembahasan,
dan kesimpulan. Panjangnya kurang lebih sepuluh halaman ketikan dua
spasi pada “kertas ukuran A4”.
2. Makalah
Makalah adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk disajikan
dalam seminar atau simposium. Tebalnya sekitar 15 halaman diketik satu
setengah spasi pada kertas ukuran A4, termasuk abstrak dan daftar
pustaka. Makalah juga harus disusun berdasarkan hasil penelitian, entah
penelitian lapangan maupun penelitian pustaka.
Jadi, semua komponen penelitian ada tercakup di dalamnya.
Namun, format susunannya tidak perlu formal seperti pada skripsi, tesis,
dan disertasi. Abstrak yang diletakkan pada awal makalah, biasanya
berisi tujuan penulisan, masalah penulisan, dan hasil atau kesimpulan.
Abstrak lazim berisi kata kunci dari abstrak itu. Kemajuan teknologi
dewasa ini tidak menuntut penyaji makalah membacakan makalahnya
melainkan hanya menjelaskan makalah dari power point yang
ditayangkan.

12
3. Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis untuk menjadi
syarat tugas akhir pada pendidikan strata satu (S1). Masalah yang
diajukan berkenaan dengan salah satu aspek yang menjadi substansi
bidang keilmuan yang ditekuni. Skripsi memiliki bobot yang lebih tinggi
dari sebuah karya tulis. Semua komponen penelitian yang dikemukakan
pada subbab harus jelas tampak dalam sebuah skripsi.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta
empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi
lapangan) maupun penelitian tidak langsung (study kepustakaan).
Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran
ilmiah yaitu logis dan emperis. Jumlah halaman untuk skripsi minimal 60
halaman. Kalau karya tulis tidak diujikan, dan makalah disajikan dalam
suatu seminar atau suatu pertemuan ilmiah, maka skripsi diujikan di
muka suatu sidang ujian skripsi.
4. Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam pendidikan
strata dua. Isinya merupakan pendalaman dari salah satu aspek atau segi
program studi yang diikuti. Tesis juga diujikan dalam satu sidang ujian
tesis. Penulisan tesis bertujuan mensintesikan ilmu yang diperoleh dari
perguruan tinggi guna memperluas khazanah ilmu yang telah didapatkan
dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa temuan-temuan
baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentang suatu hal yang
menjadi tema tesis tersebut. Jumlah halaman untuk Tesis minimal 80
halaman.
5. Disertasi
Disertasi adalah karangan ilmiah sebagai tugas akhir dalam
pendidikan strata tiga. Isinya merupakan tinjauan filosofis terhadap satu
aspek atau segi dari bidang ilmu yang diteliti. Penekanan pada aspek
filosofis ini menjadi ciri pada pendidikan strata tiga. Mengapa? Karena

13
induk dari segala ilmu adalah filsafat. Mereka yang sudah menyelesaikan
pendidikan strata tiga atau yang telah menyelesaikan disertasi dikatakan
pengetahuannya telah sampai pada tingkat filsafat. Maka itu, di Inggris
atau di negara lain, mereka yang telah lulus dalam pendidikan strata tiga
diberi gelar Ph.D (=Philosophy Degree). Artinya, telah mencapai derajat
filosof.
Disertasi merupakan suatu karangan ilmiah yang mengemukakan
suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta
akurat dengan analisis terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru
besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang
hasil penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang
lebih mendalam terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi
tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis
desertasi berhak menyandang gelar Doktor. Jumlah halaman untuk
Disertasi minimal 250 halaman.
6. Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian adalah laporan yang dibuat setelah suatu
penelitian dilakukan. Laporan penelitian juga berisi komponen masalah,
metode penelitian, objek penelitian, instrumen penelitian, hasil yang
dicapai. Lalu rekomendasi untuk melakukan sesuatu yang lain
berdasarkan hasil penelitian itu.

G. Ciri-ciri Karya Ilmiah


Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta
di lapangan adalah sebuah karya ilmiah, sebab karya ilmiah mempunyai ciri-
ciri seperti berikut ini:
1. Objektif
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang
diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya dan tidak
dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan

14
berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian, siapa pun dapat mengecek memverifikasi) kebenaran dan
keabsahannya.
2. Netral
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas
dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun
kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak,
membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.
3. Sistematis
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa
mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4. Logis
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar
induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau
data digunakan pola induktif. Jika bermaksud membuktikan suatu teori
atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan)
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus
faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan
yang emosional menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan
sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan
hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar hendaknya
dihindarkan.
6. Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat
katakatanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal/baku.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya ilmiah adalah suatu karangan ilmu pengetahuan yang meyajikan
fakta ditulis menurut metedologi penulisan yang baik dan benar. Dalam hal
ciri khusus karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan
fakta dan kebenarannya. Kebenaran dalam karya ilmiah itu adalah kebenaran
yang objektif, positif sesuai dengan fakta di lapangan. Beberapa jenis karya
ilmiah antara lain makalah, kertas kerja,laporan penelitian, skripsi, tesis dan
disertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi nama suatu karya tulis
yang bersifat ilmiah.
Semua jenis karya ilmiah itu selalu menyajikan suatu hasil kegiatan
penelitian tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta di
lapangan. Karya ilmiah seperti itu disusun berdasarkan metode ilmiah yang
menyajikan suatu topik secara sistematis dan dilengkapi dengan data dan
fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang khas. Jadi tidak semua karya
tulis bisa disebut sebagai karya ilmiah.

B. Saran
Kami membuat makalah ini untuk  pembelajaran bersama. Kami
mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca menemukan
kesalahan dan kekurangan, maka kami sarankan untuk mencari referensi yang
lebih baik. Apabila pembaca merasa ada kekurangan dapat membaca buku
yang menjadi referensi secara lengkap.

16
DAFTAR PUSTAKA

Cecep, Wahyu Hoerudin, dkk. 2013. Bahasa Indonesia. Bandung: BCM Digital
Printing

Heri Jauhari. 2010. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH. Bandung: CV


Pustaka Setia

Ida Sundari Husen, dkk. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta:


Sekolah Tinggi Bahasa Asing STBA LIA

Lamuddin Finoza. 2010. KOMPOSISI BAHASA INDONESIA. Jakarta: Diksi Intan


Mulia

17

Anda mungkin juga menyukai