Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah pendidikan
pacasila dengan judul “ Peristiwa Bom Bali 2002”. Masalah ini diambil karena
peristiwa ini adalah salah satu yang bertentangan dengan ideologi kita yaitu
Pancasila.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
1 . 1 . Latar Belakang
Pancasila sebagai ideologi bangsa sering mendapat ancaman, banyak pihak
yang ingin mengubah atau mengganti ideologi tersebut. Bedasarkan dari berbagai
pemberitaan di media massa maupun media elektronik terhadap kehidupan
masyarakat, mulai nampak berbagai peristiwa yang mencerminkan penyimpangan
terhadap nilai-nilai luhur Pancasila. Panasila sebagai dasar falsafah negara Republik
Indonesia idealnya menjadi acuan tingkah laku warga negara dalam penyelenggaraan
negara, kenyataanya terindikasi akan ditinggalkan.
Maka dari itu mengacu pada latar belakang permasalahan di atas, kami
tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Peristiwa Bom Bali”. Makalah ini
bertujuan untuk memaparkan kejadian pada peristiwa tersebut dan mengetahui hal-ha
yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
1 . 2 . Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
dapat mengancam ideologi bangsa yaitu Pancasila. Sehingga diharapkan dengan
mengetahui hal tersebut peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi. Makalah ini juga
bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan.
1 . 3 . Metode Penulisan
Metode penulisan yang kami gunakan dalam makalah ini adalah penelitian
secara kualitatif yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Kami
mendapat informasi mengenai Bom Bali 2002 dengan cara mencari nya melalui
internet dan menganalisis nya.
BAB II. PEMBAHASAN
2 . 1 . Uraian Kasus
Pada dasarnya peristiwa bom Bali diakibatkan oleh terorisme. Terorisme
sendiri sudah marak ada di Indonesia, mereka ingin membuat Indonesia menjadi satu
paham yang sama. Kejadian ini sudah marak terjadi di Indonesia sehingga kita perlu
mewaspadai nya.
Bom Bali 2002 (disebut juga bom Bali I) ini adalah peristiwa pengeboman
yang terjadi pada malam hari, tanggal 12 Oktober 2002 ledakan terakhir terjadi di
dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan.
Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang kemudian disusul
oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di Bali pada
tahun 2005. Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera,
kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi
yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai
peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk
menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg
dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50–150 kg.
Ini adalah beberapa nama tersangka kasus bom Bali 2002
16 Oktober 2002
Pemeriksaan saksi untuk kasus terorisme itu mulai dilakukan. Lebih dari 50 orang
telah dimintai keterangan di Polda Bali. Untuk membantu Polri, Tim Forensik
Australia ikut diterjunkan untuk identifikasi jenazah.
20 Oktober 2002
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk
menangani kasus ini menyimpurjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club,
merupakan bom RDX berbobot antara 50–150 kg. Sementara bom di dekat konsulat
Amerika Serikat menggunakan jenis TNT berbobot kecil yakni 0,5 kg.
29 Oktober 2002
Pemerintah yang saat itu dipegang oleh Megawati Soekarnoputri terus mendesak
polisi untuk menuntaskan kasus yang mencoreng nama Indonesia itu. Putri Soekarno
itu memberi deadline, kasus harus tuntas pada November 2002.
30 Oktober 2002
Titik terang pelaku bom Bali I mulai muncul. Tiga sketsa wajah tersangka pengebom
itu dipublikasikan.
4 November 2002
Polisi mulai menunjukkan prestasinya. Nama dan identitas tersangka telah dikantongi
petugas. Tak cuma itu, polisi juga mengklaim telah mengetahui persembunyian para
tersangka. Mereka tidak tinggal bersama namun masih di Indonesia.
5 November 2002
Salah satu tersangka kunci ditangkap. Amrozi bin Nurhasyim ditangkap di rumahnya
di di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur.
6 November 2002
10 Orang yang diduga terkait ditangkap di sejumlah tempat di Pulau Jawa. Hari itu
juga, Amrozi diterbangkan ke Bali dan pukul 20.52 WIB, Amrozy tiba di Bandara
Ngurah Rai.
7 November 2002
Satu sketsa wajah kembali dipublikasikan. Sementara itu Abu Bakar Ba'asyir yang
disebut-sebut punya hubungan dengan Amrozi membantah. Ba'asyir menilai
pengakuan Amrozi saat diperiksa di Polda Jatim merupakan rekayasa pemerintah dan
Mabes Polri yang mendapat tekanan dari Amerika Serikat.
8 November 2002
Status Amrozi dinyatakan resmi sebagai tersangka dalam tindak pidana terorisme.
9 November 2002
Tim forensik menemukan residu bahan-bahan yang identik dengan unsur bahan
peledak di TKP. Sementara Jenderal Da'i Bachtiar, Kapolri pada saat itu mengatakan
kesaksian Omar Al-Farouq tentang keterlibatan Ustad Abu Bakar Ba'asyir dan
Amrozi dalam kasus bom valid.
10 November 2002
Amrozi membeberkan lima orang yang menjadi tim inti peledakan. Ali Imron, Ali
Fauzi, Qomaruddin adalah eksekutor di Sari Club dan Paddy's. Sementara M Gufron
dan Mubarok menjadi orang yang membantu mempersiapkan peledakan. Polisi pun
memburu Muhammad Gufron (kakak Amrozi), Ali Imron (adik Amrozi), dan Ari
Fauzi (saudara lain dari ibu kandung Amrozi). Kakak tiri Amrozi, Tafsir. Tafsir
dianggap tahu seluk-beluk mobil Mitsubishi L-300 dan meminjamkan rumahnya
untuk dipakai Amrozi sebagai bengkel.
11 November 2002
Tim gabungan menangkap Qomaruddin, petugas kehutanan yang juga teman dekat
Amrozi di Desa Tenggulun, Solokuro, Lamongan. Qomaruddin diduga ikut
membantu meracik bahan peledak untuk dijadikan bom.
Peristiwa peledakan Bom Bali terjadi pada 12 Oktober 2002 (Bom Bali I) di
Sari Club, Paddy’s Pub, dan Kantor Konsulat Amerika Serikat. Korban meninggal
tercatat sebanyak 202 orang dan melukai sekitar 209 orang. Di samping itu, 4 buah
bangunan roboh, 20 bangunan rusak berat, 27 mobil rusak berat, dan 7 motor rusak
berat.
Peristiwa bom Bali membawa akibat langsung pada Pulau Bali. Kunjungan
wisata menurun hampir 80% beberapa hari pascaperistiwa tersebut. Penurunan terjadi
karena beberapa negara, seperti Jepang, Inggris, Amerika, Singapura, Taiwan, dan
Australia menerapkan larangan berkunjung ke Indonesia, khususnya Pulau Bali bagi
warga negara mereka. Hingga muncul istilah “sebelum bom” yang merujuk pada
masa kejayaan pariwisata Bali.
Dalam bidang sosial, muncul keretakan antara kelompok masyarakat dan
kelompok lain karena adanya sikap saling curiga. Hal ini terlihat dari pemberitaan
mengenai penyelidikan ke beberapa pesantren dan tempat yang dicurigai. Harmoni
sosial yang tercipta sebelumnya terganggu. Kasus Bom Bali menelan banyak korban
bukan hanya kewarganegaaraan Indonesia, namun banyak dari pendatang luar negeri
yang sedang berada di Bali.
Lampiran