Anda di halaman 1dari 2

Nama : Erlangga Yudha Saputra

NIM : 19/438683/EK/22216

Dasar-dasar Intelejen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi


6.1 Mengorganisasikan Data Dalam Lingkungan File Tradisional
Sistem informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat (bebas dari kesalahan),
tepat waktu (tersedia saat diperlukan), dan relevan (bermanfaat dalam membuat keputusan).
Sistem komputer mengorganisasikan data berdasar hierarki:
1. Bit : unit data terkecil yang ditangani komputer
2. Byte : sekelompok bit yang mewakili sebuah karakter tunggal seperti huruf atau angka
3. Field : sekelompok karakter yang membentuk kata atau serial angka
4. Record : sekelompok field yang saling berhubungan
5. File : sekumpulan record yang berjenis sama. Record menggambarkan entitas yang setiap
penggambaran entitas khusus disebut atribut.
Dalam data tradisional, organisasi akan tmengalami berbagai masalah seperti, terbebani
ratusan program yang sulit dirawan dan dikelola bahkan terjadi penggandaan dan inkonsistensi.
Data yang ganda di beberapa tempat tersebut disebut redudansi data dan menyebabkan
inkonsistensi data yaitu data yang sama tetapi memiliki nilai yang berbeda. Ketergantungan
program data mengacu pada satu paket data yang diperlukan program tertentu untuk diperbarui
sehingga perlu mengubah data. Laporan bersifat situasional/ad-hoc juga tidak dapat dikirimkan.
Keamanan yang buruk akibat penyebaran data yang tak terkendali serta pendistribusian data yang
kurang menjadi masalah data tradisional juga.
6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data
Database adalah sekumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani berbagai aplikasi
secara efisien dengan memusatkan dan mengurangi penggandaan data. Sistem manajemen
database (DBMS) adalah software untuk memusatkan dan mengelola data secara efisien dan
menyediakan akses terhadap data yang disimpan oleh program aplikasi. DBMS relasional
menampilkan data menjadi tabel dua dimensi/relasi sedangkan DBMS non relasional
menggunakan data yang fleksibel dan dirancang untuk data besar dan didistribusikan secara luas.
DBMS memiliki kapabilitas definisi data untuk menspesifikasikan database dengan membuat
tabel serta mendefinisikan field pada tiap tabel dan di dokumentasikan pada kamus data. DBMS
memiliki bahasa tersendiri yang disebut bahasa manipulasi data untuk megubah, menambah, dan
menghapus data pada database, dan bahasa yang paling populer adalah Structured Query Language
(SQL). Dalam merancang DBMS, dibutuhkan rancangan konseptual (model abstrak elemen
database dari sisi bisnis) serta rancangan fisik (bagaimana database dirancang lewat akses
langsung perangkat penyimpanan).
6.3 Memanfaatkan Database Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Dan Pengambilan Keputusan
Ada istilah data besar yang tidak atau sedikit terstruktur yang menggambarkan rangkaian
data yang sangat besar melampaui kemampuan DBMS dalam mengelola menyimpan dan
menganalisis dan berukuran petabyte. Infrastruktur dari intelejen bisnis terkini memiliki rangkaian
perangkat untuk mendapat informasi termasuk data besar. Data Warehouse adalah data yang
menyimpan historis dan data terkini yang dapat memengaruhi keputusan perusahaan, dapat diakses
siapapun saat dibutuhkan dan tidak dapat diubah. Sedangkan data mart adalah bagian dari data
warehouse yang dikhususkan untuk kelompok pengguna tertentu.
Hadoop yang merupakan infrastruktur intelejen bisni yang lain adalah kerangka kerja
open-source untuk pendistribusian proses data besar secara paralel pada komputer berbiaya
terjangkau. Terdiri atas layanan HDFS untuk menyimpan file dan MapReduce untuk memroses
data paralel dengan grafis tinggi. Komputasi dalam memori mengandalkan memori utama
komputer untuk menyimpan big data. Sedangkan untuk menganalisis big data bisa menggunakan
platform analitis. Perangkat analitis, ada Pemrosesan Analitis Online (OLAP) yang mendukung
analisis data multidimensional , data mining memberi wawasan pada korporat yang tidak
diperoleh OLAP. Teks mining menganalisis data besar dalam bentuk file teks, dan analisis
sentimen dapat menulusuri komentar teks dalam berbagai platform. Database juga diterapkan pada
web contohnya saat kita mengakses katalog produk sebuah perusahaan di internet. Dalam
lingkungan web tersebut, database disimpan pada server database.
6.4 Mengelola Sumber Data
Kebijakan informasi menentukan aturan organisasi dalam hal pembagian, penyebaran,
standardisasi, klasifikasi, dan penyimpanan infromasi. UU kebijakan ini menjelaskan prosedur dan
akuntabilitas. Dalam organisasi skala besar, pengelolaan dan perencanaan informasi sebagai
sumber daya perusahaan membutuhkan fungsi administrasi data. Administrasi data bertanggung
jawab atas kebijakan dan prosedur yang mengatur data sebagai sumber daya organisasi yang
meliputi pengembangan kebijakan informasi, perencanaan data, pengawasan database,
pengembangan kamus data, dan pemantauan terhadap spesialis sistem informasi. Hal-hal tersebut
digambarkan oleh tata kelola data dan didukung IBM. Sedangkan aktivitas mengenai database
disebut administrasi database. Dalam perusahaan kualitas data dan informasi harus selalu terjaga
dan akurat. Untuk itu, ada istilah audit kualitas data yang merupakan survei tersturktur atas
keakuratan dan tingkat kelengkapan data. Serta ada istilah pembersihan data terdiri atas kegiatan
mendeteksi atau mengoreksi data dalam database yang salah dan tidak lengkap.

Anda mungkin juga menyukai