Mengenal Korupsi Di Sekitar Kita Dan Strategi Pemberantasan Korupsi
Mengenal Korupsi Di Sekitar Kita Dan Strategi Pemberantasan Korupsi
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Masalah Korupsi di Indonesia“. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai
sumber dan refrensi. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Korupsi
B. ciri-ciri korupsi
C. sebab-sebab korupsi
D. dampak korupsi
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Korupsi adalah salah satu musibah nasional yang melanda bangsa Indonesia selama
puluhan tahun sehinga pemberantasannya tidak bisa seperti membalik telapak tangan.
Korupsi juga tidak bisa ditangani oleh pemerintah, aparat penegak hukum dan KPK
sendiri, tetapi harus dalam bentuk kerja bakti di antara eksekutif, legislatif, yudikatif,
‘Cari uang yang haram saja susah, apalagi yang halal.’ Ungkapan bernada
pragmatis ini populer sebagai pembenaran bagi sebagian masyarakat untuk melakukan
korupsi. Tapi, apakah korupsi itu? Istilah korupsi bisa dinyatakan sebagai perbuatan tidak
jujur atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian. Sedangkan
dalam kamus Webster diartikan sebagai perubahan kondisi dari yang baik menjadi tidak
baik.
Ada yang merasa heran, mengapa korupsi sukar diberantas di Indonesia. Ada pula
yang heran, mengapa orang berteriak-teriak memberantas korupsi, tetapi ketika orang itu
menjadi pejabat, lebih agresif dalam mengkorup. Orang lebih heran lagi ketika
salah urus, malah mereka sendiri yang memakan uang negara tersebut. Oleh sebab itu
marilah kita berjuang bersama untuk dapat memberantas korupsi mulai dari diri kita
sendiri.
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang kami angkat adalah sebagai berikut :
2. Apa sajakah Bentuk, jenis, ciri-ciri, sebab-sebab, dampak serta langkah langkah
pemberantasan korupsi?
C. Tujuan Penulis
pemeberantasan korupsi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Korupsi
korupsi dijabarkan dalam beberapa pasal dari Bab II yang mengatur mengenai tindak
pidana korupsi. Secara lengkap dan jelas mengenai tindak pidana korupsi dapat
dibaca pada Bab II Undang-undang tersebut diatas Istilah korupsi bisa dinyatakan
sebagai perbuatan tidak jujur atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya
suatu pemberian. Dalam prakteknya, korupsi lebih dikenal sebagai menerima uang
yang ada hubungannya dengan jabatan tanpa ada catatan atau administrasinya. Balas
jasa yang diberikan oleh pejabat, disadari atau tidak, adalah kelonggaran aturan yang
berkaitan dengan jabatan tertentu dalam jajaran birokrasi di Indonesia inilah yang
Indonesia ialah :
sebagai berikut :
kepenting-an umum.
kelompok kecil yang mengusainya saja. Derita dan kemiskinan tetap ada
ANALISIS
Mochtar Lubis membedakan korupsi dalam tiga jenis yaitu sebagai berikut :
a. Penyuapan, apabila seorang pengusaha menawarkan uang atau jasa lain kepada
seseorang atau aparat negara untuk suatu jasa bagi pemberi uang.
b. Pemerasan, apabila orang yang memegang kekuasaan menuntut membayar uang atau
jasa lain sebagai ganti atas imbal balik fasilitas yang diberikan.
Adapun Syed Hussein Alatas menyebutkan tiga tipe fenomena dalam korupsi yaitu
2. Ciri-ciri Korupsi
yang tegas dan mereka yang mampu untuk memengaruhi keputusan-keputusan itu.
f. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan public atau
masyarakat umum.
3. Sebab-sebab Korupsi
b. Kemiskinan
c. Kurangnya pendidikan
e. Struktur pemerintah
f. Perubahan radikal
h. Keadaan masyarakat.
4. Dampak Korupsi
keadilan hukum
miskin
pusat)
pusat.
terhadap pemerintah.
realistis.
a. Pembangunan dan sumber-sumber ekonomi dikuasai orang yang
kerakyatan.
keseluruhan.
Cara yang kedua yang ditempuh untuk menindak lanjuti korupsi adalah :
a. Pemberian hukum secara sosial dalam bentuk isolasi kepada para koruptor
b. Penindakan secara tegas dan konsisten terhadap setiap aparat hukum yang bersikap
Salah satu langkah nyata dalam upaya pemberantasan korupsi secara represif adalah
Korupsi. Hakim dalam pengadilan tindak Pidana Korupsi terdiri dari hakim ad hoc yang
persyaratan dan pemilihan serta pengangkatannya berbeda dengan hakim pada umumnya.
perkara tindak pidana korupsi, baik yang menyangkut modus operandi, pembuktian,
maupun luasnya cakupan tindak pidana korupsi yang antara lain di bidang keuangan dan
individu untuk tidak melakukan perbuatan tercela, dalam hal ini perbuatan tipikor, juga
pada waktu yang sama, menyelamatkan uang dan aset negara dalam rangka mencapai
tujuan pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu, berikut ini disebutkan beberapa pola
pencegahan korupsi:
Kesejahteraan pegawai yang cukup, SDM dan integritas pribadi yang unggul
B. Keteladan Pemimpin
Pemimpin yang bersih dari segala bentuk KKN, Pemimpin yang memiliki sense
b. Melaporkan setiap pejabat yang diduga KKN kepada instansi penegak hukum,
khususnya KPK
b. Tidak bersikap apatis (bersikap masa bodoh) dan acuh tak acuh.
c. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa
7. Penindakan Korupsi
Sebaik apa pun konsep dan undang-undang jika tidak ada proses penindakan
sebagai upaya supremasi hukum, maka sia-sialah semua konsep dan undang-undang yang
bagus tersebut. Oleh karena itu, setiap proses penindakan khususnya di bidang korupsi
a. Hukuman yang dijatuhkan kepada koruptor harus mengandung :Unsur jera dan
instansi penegak hukum, lembaga pelayanan publik, pejabat tinggi negara dan elit
politik
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari teori yang telah kami sajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain serta selalu mengandung
kelompok sosial baru yang ingin berpolitik, namun sebenarnya banyak di antara
mereka yang tidak mampu. Mereka hanya ingin memuaskan ambisi dan
(Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat hukum lain. KPK yang ditetapkan
korupsi.
B. Saran
a. Supaya kita terhindar dari korupsi maka kita harus menghindar dari peluang
terciptannya korupsi , dan meningkatkan semangat untuk tidak korupsi dalam diri
berlaku sama pada setiap orang, dan seluruh komponen masyarakat serta penegak
Strategi pencegahan & penegakan hukum Tindak Pidana Korupsi (Chaerudin,SH.,MH. Syafudin
http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/upaya-pemberantasan-korupsi-diindonesia.html
http://nurulsolikha.blogspot.com/2011/upaya-pemberantasan-korupsi-di.html