1. Dasar Teori
Kualitas suatu mineral tergantung kepada proses pengolahannya. Proses pengolahan
mineral dimulai pada tahap crushing atau pernghancuran. Tujuan proses crushing adalah
untuk mereduksi ukuran material. Pereduksian bijih dimaksudkan untuk melepaskan
mineral berharga dari mineral pengotornya. Mineral pengotor bukan berarti tidak
berharga, namun bukan menjadi prioritas utama dalam pengolahan. Tahap selanjutnya
adalah konsentrasi. Konsentrasi merupakan pemisahan mineral berharga dengan mineral
pengotornya berdasarkan sifat yang dimiliki material. Tahapan konsentrasi ini,
digolongkan menjadi empat cara. Cara pertama adalah memisahkan material berdasarkan
densitas (specific gravity), dikenal dengan gravity separation. Cara kedua adalah
memisahkan material berdasarkan kemagnetannya (magnetic), dikenal dengan magnetic
separation. Cara ketiga adalah memisahkan material berdasarkan kelistrikannya (electric),
dikenal dengan electric separation. Dan yang terakhir atau pemisahan berdasarkan suka
atau tidak suka air.adalah flotasi. Dengan melakukan pengolahan bahan galian
diharapkan akan didapatkan beberapa keuntungan baik secara ekonomis maupun teknis.
Secara ekonomis
a) Mengurangi ongkos angkut tiap ton logam dari lokasi penambangan ke pabrik
peleburan karena sebagaian mineral tidak berharga telah terbuang selama
proses pengolahan dan kadat bijih telah ditingkatkan.
b) Mengurangi jumlah flux yang ditambahkan dalam peleburan serta mengurangi
metal yang hilang bersama slag.
c) Menurunkan biaya peleburan tiap ton logam yang dihasilkan.
Secara teknis
a) Bila dilakukan pengolahan akan menghasilkan konsentrat yang mempunyai
kadar mineral berharga relatif tinggi, sehingga lebih memudahkan untuk
diambil metalnya.
b) Adanya kemungkinan konsentrat mengandung lebih dari satu mineral
berharga maka ada kemungkinannya dapat diambil logam lain sebagai
sampingan.
1.1. Kominusi
Kominusi merupakan proses pengecilan ukuran atau biasa disebut dengan penggerusan.
Tujuan dari kominusi adalah untuk membebaskan mineral berharga dari gangue,
menyiapkan ukuran yang sesuai dengan ukuran operasi konsentrasi, mengekspos
permukaan mineral berharga (kecuali proses hydrometalurgy), serta untuk memenuhi
keinginan konsumen. Proses kominusi didasarkan pada gaya yang digunakan untuk
menghancurkan material. Ada tiga buah gaya yang dipergunakan pada proses kominusi,
diantaranya kompesi, impact, dan abrasi. Pada proses kominusi dikenal suatu istilah
penting yang disebut dengan reduction ratio. Reduction ratio adalah nilai rasio ukuran
awal terhadap ukuran produk, dan perpengaruh pada kapasitas produksi dan energi
produksi suatu operasi.
1.1.1. Crushing
Kominusi adalah proses pereduksi ukuran butir atau meliberasi bijih atau mengambil
mineral berharga dari pengotornya. Crushing adalah salah satu proses kominusi yang
bertujuan untuk mereduksi ukuran bijih dengan cara dihancurkan. Crusher adalah alat
pemecah batuan yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahan tambang untuk
memecahkan batuan-batuan alam dari ukuran besar menjadi kecil. Proses crusher dibagi
menjadi tiga yaitu :
1.1.2. Grinding
Grinding merupakan salah satu proses dalam kominusi yang bertujuan untuk
memperhalus/mengurangi ukuran partikel bijih mineral. Tahap grinding dilakukan karena
setiap bijih mineral yang telah dihancurkan masih dalam bentuk yang kasar. Dengan
memalui tahap ini, bijih akan dihaluskan menjadi serpihan kecil dan akan lebih mudah
dipisahkan dengan slag/mineral pengotornya.
Mesin harus memiliki kapasitas yang besar agar dapat menampung banyak bijih
mineral.
Menghasilkan ukuran bijih dengan ukuran tertentu yang diinginkan.
Hasilnya dapat langsung dikeluarkan dari mesin setelah mencapai ukuran tertentu.
Mesin hanya dapat menggiling mineral yang mudah hancur.
Bahan yang melalui proses grinding harus mempunyai titik beku yang rendah dan
mudah peka dengan panas jenis kalor.
1.1.3. Classifying
Setelah mineral diproses melalui proses grinding, maka proses selanjunya adalah sizing.
Oleh sebab itu harus dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran partikel agar sesuai
dengan ukuran yang dibutuhkan pada proses pengolahan yang berikutnya.
Pengayakan (Screening)
Klasifikasi
Pada proses klasifikasi terjadi pengendapan partikel yang terbagi atas dua fenomena,
yaitu :
Free settling, volume fluida lebih besar dari volume total partikel
Hindered settling, volume fluida lebih kecil dari volume total partikel
L 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17