Anda di halaman 1dari 3

Selasa, 17 Maret 2020

Nama : Rahma Annisa Izzania


NIM : 4301418037
Rombel : PK 18-A
Jurnal : Kromatografi

Review Jurnal (I)

Judul Sintesis dan Karakterisasi Silika Gel dari Limbah Kaca serta
Aplikasinya pada Kromatografi Kolom
Jurnal Indonesian Journal of Pure and Applied Chemistry
Issue Kromatografi
Volume & Halaman Vol. 1 & 10-16
Tahun 2018
Penulis Verry Andre Fabiani , Nelly Wahyuni, Ridho Brilliantoro, Mellisa
Nurul Safitri
Reviewer Rahma Annisa Izzania
Tanggal 17 Maret 2020

Tujuan Penilitian Melakukan sintetis silika gel dari limbah kaca, identifikasi dengan
gravimetri, FTIR, XRD, dan uji aplikasi silika gel sintetik sebagai
fase diam melalui variasi kepolaran fase gerak pada kromatografi
kolom dengan silika gel standar sebagai pembanding
Metode Penelitian Metode yang digunakan yaitu perencanaan, penelitian, pelaksanaan
tindakan, identifikasi, dan penarikan kesimpulan
Prosedur Penelitian 1) Preparasi limbah kaca
2) Sintesis silika gel dari limbah kaca
3) Karakterisasi silika gel sintetik
Hasil Proses sintesis silika gel menghasilkan serbuk kaca aktif yang
berwarna kecoklatan, ketika diasamkan dengan HCL 3 variasi : 8N,
10N, 12N menghasilkan warna yang berbeda. Serbuk yang diberi
larutan HCl 8N masih berwarna cokelat sedangkan yang diberi
HCl sebanyak 12 N terlihat lebih putih. Dengan analisis
gravitimetri diketehaui bahwa serbuk limbah kaca yang dihasilkan
dari pengasaman menggunakan 12N larutan HCl memiliki kadar
silika lebih tinggi dibanding yang lain. Pada analisis
spektrofotometri infra merah (IR) data bilangan gelombang pita
serapan yaitu 3426 cm-1, 1620 cm-1, 1080 cm-1, 772 cm-1, dan
478 cm-1. Identifikasi menggunakan XRD dan FTIR dapat
diketahui bahwa silika gel telah berhasil disintesis dari limbah kaca.
Uji aplikasi silika gel sintetik sebagai fase diam dalam kolom
kromatografi menunjukkan bahwa silika gel sintetik dapat berperan
sebagai fase diam dalam kromatografi kolom. Pada kromatografi
kolom dengan menggunakan silika gel sintetik ini, dapat dilihat
secara visual sebagai pita-pita warna, antara lain warna kuning
pucat, kuning, kuning kehijauan, hijau, dan hijau pekat.
Kesimpulan Silika gel sintetik dari limbah kaca berhasil disintesis dengan
metode pemanasan dan pemurnian menggunakan asam klorida.
Kadar silika pada silika gel sintetik menggunakan HCl 12 N yaitu
sebesar ~100 %. Silika gel sintetik bersifat amorf dan memiliki pita
serapan spektrum inframerah pada bilangan gelombang 3426 cm-1,
1620 cm-1, 1080 cm-1, 772 cm-1, dan 478 cm-1 yang merupakan
pita serapan khas dari silika gel standar. Silika gel sintetik dapat
diaplikasikan sebagai fase diam dalam kromatografi kolom
berdasarkan hasil dari uji aplikasi pada kolom kromatografi.

Review Jurnal (II)

Judul Pemisahan dan Identifikasi Ekstrak Kasar Seskuiterpen Daun


Bunga Matahari (Helianyhus annuus L.) dengan Kromatografi
Lapis Tipis
Jurnal Jurnal Alchemy
Issue Kromatografi
Volume & Halaman Vol. 2 & 190 – 194
Tahun 2013
Penulis Roihatul Muti’ah, Elok Kamilah Hayati, Yani Triastutik
Reviewer Rahma Annisa Izzania
Tanggal 17 Maret 2020

Tujuan Penilitian Melakukan identifikasi dan pemisahan kandungan senyawa aktif


seskuiterpen menggunakan kromatografi lapis tipis analitik dengan
berbagai macam variasi eluen.
Metode Penelitian Metode yang digunakan yaitu perencanaan, penelitian, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan penarikan kesimpulan
Prosedur Penelitian 1 ) Preparasi sampel dengan menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan
2) Ekstraksi Golongan Senyawa Seskuiterpen dari Daun Bunga
Matahari. Esktraksi yang digunakan dengan cara maserasi. Setelah
ekstrak didapatkan kemudian dipekatkan dengan Rotary
Evaporator
3) Melakukan uji fitokimia, diantaranya adalah uji steroid, uji
seskuiterpen, dan uji terpenoid
4) Melakukan kromatografi lapis tipis analitik menggunakan plati
silika gel 60 F254.
Hasil Setelah dilakukan ekstraksi dengan cara maserasi dan dipekatkan
dengan Rotary Evaporator didapatkan rendemen ekstrak etil asetat
sebesar 51,138 % dan ekstrak n-heksana sebesar 14,6426 %. Pada
uji fitokimia kandungan seskuiterpen dan steroid pada n-heksana
lebih banyak daripada etil asetat. Sedangkan kandungan triterpen
dan terpenoid pada etil asetat lebih banyak daripada pada n-
heksana. Pada pemisahan dengan kromatografi lapis tipis
menghasilkan 6 noda dengan 3 noda berwarna ungu yang diduga
sebagai senyawa seskuiterpen (Rf 0,89; 0,94 dan 0,96) pada ekstrak
fraksi etil asetat, dan ekstrak fraksi n-heksana dihasilkan 7 noda
dengan 3 noda berwarna ungu yang diduga sebagai seskuiterpen (Rf
0,49; 0,8 dan 0,99).
Kesimpulan Eluen terbaik dalam identifikasi dan pemisahan senyawa
seskuiterpen ekstrak fraksi etil asetat dan ekstrak fraksi nheksana
adalah diklorometan:etil asetat (4,8:0,2) dengan pendeteksi vanilin-
asam sulfat. Berdasarkan hasil identifikasi dengan uji reagen
diketahui bahwa ekstrak nheksana mengandung golongan senyawa
steroid. Pemisahan dengan KLT menggunakan eluen n-heksana-etil
asetat (8:2) menghasilkan 4 noda dengan nilai Rf berturut-turut
0,10; 0,35; 0,61; dan 0,68.

Anda mungkin juga menyukai