Anggota
Abdina Yolanda 20180510278
Nurul Fajriyah Kania Rahma 20180510458
Meta Yuliantika 20180510
Aldi Herdiansyah 20180510
Fajar Maulana 20180510
Muhammad Agil 20180510
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas
berskala internasional. Pada awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan
sebagai perilaku dan hubungan antar negara namun dalam perkembangan
pola hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian
meluas sehingga hukum internasional juga mengurusi struktur dan
perilaku organisasi internasional dan, pada batas tertentu,perusahaan
multinasional dan individu.
Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan
dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu.Hukum antar bangsa atau hukum antar negara menunjukkan pada
kompleks kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat
bangsa-bangsa atau negara. Hukum Internasional terdapat beberapa bentuk
perwujudan atau pola perkembangan yang khusus berlaku di suatu bagian dunia
(region) tertentu : (1) Hukum Internasional regional : Hukum Internasional yang
berlaku/terbatas daerah lingkungan berlakunya, seperti Hukum Internasional
Amerika / Amerika Latin, seperti konsep landasan kontinen (Continental Shelf)
dan konsep perlindungan kekayaan hayati laut (conservation of the living
resources of the sea) yang mula-mula tumbuh di Benua Amerika sehingga
menjadi hukum Internasional Umum. (2) Hukum Internasional Khusus : Hukum
Internasional dalam bentuk kaedah yang khusus berlaku bagi negara-negara
tertentu seperti Konvensi Eropa mengenai HAM sebagai cerminan keadaan,
kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integritas yang berbeda-beda dari
bagian masyarakat yang berlainan. Berbeda dengan regional yang tumbuh melalui
proses hukum kebiasaan.
Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya masyarakat
internasional yang terdiri atas sejumlah negara yang berdaulat dan merdeka dalam
arti masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak dibawah kekuasaan lain
3
sehingga merupakan suatu tertib hukum koordinasi antara anggota masyarakat
internasional yang sederajat.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk :
1. Memenuhi tugas terstruktur pembuatan makalah pada mata kuliah Sistem
Hukum Indonesia pada semester III
BAB II
PERMASALAHAN
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
masing tunduk pada hukum perdata (nasional) yang berlainan. Sedangkan Hukum
Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara (hubungan internasional)
yang bukan bersifat perdata.
6
Asas-Asas Hukum Internasional
Asas-asas yang berlaku dalam hukum internasional, adalah :
1. Negara
2. Individu
3. Tahta Suci / vatican
4. Palang Merah Internasional
5. Organisasi Internasional
Sebagian Ahli mengatakan bahwa pemberontak pun termasuk bagian dari subjek
hukum internasional.
7
2. Sumber hukum formal, yaitu sumber darimana kita mendapatkan atau
menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional.
8
menurut konsep ini merupakan suatu tertib hukum subordinasi. Dalam hukum
kuno mereka antara lain Kitab Perjanjian Lama, mengenal ketentuan mengenai
perjanjian, diperlakukan terhadap orang asing dan cara melakukan perang.Dalam
hukum perang masih dibedakan (dalam hukum perang Yahudi ini) perlakuan
terhadap mereka yang dianggap musuh bebuyutan, sehingga diperbolehkan
diadakan penyimpangan ketentuan perang.
Abad pertengahan
Perjanjian Westphalia
9
Perjanjian Damai Westphalia terdiri dari dua perjanjian yang
ditandatangani di dua kota di wilayah Westphalia, yaitu di Osnabrück (15 Mei
1648) dan di Münster (24 Oktober 1648). Kedua perjanjian ini mengakhiri Perang
30 Tahun (1618-1648) yang berlangsung di Kekaisaran Romawi Suci dan Perang
80 Tahun (1568-1648) antara Spanyol dan Belanda.
10
Secara garis besar sengketa internasional terjadi karena hal-hal berikut :
1. Sengketa terjadi karena masalah Politik
Hal ini terjadi karena adanya perang dingin antara blok barat (liberal
membentuk pakta pertahanan NATO) di bawah pimpinan Amerika dan blok
Timur (Komunis membentuk pakta pertahanan Warsawa) dibawah pimpinan
Uni Sovyet/ Rusia. kedua blok ini saling memeperluas pengaruh ideologi dan
ekonominya di berbagai negara sehingga banyak negara yang kemudian enjadi
korban. contoh kore yang terpecah menjadi dua, yaitu Korea Utara dengan
paham komunis dan korea selatan dengan paham liberal
2. Karena batas wilayah
hal ini terjadi karena tidak adanya kejelasan batas wilayah suatu negara
dengan negara lain sehingga masing-masing negara akan mengklaim wilayah
perbatan tertentu. contoh : Tahun 1976 Indonesia dan Malaysia yang
memperebutkan pula sipadan dan ligitan dan diputuskan oleh MI pada tahun
2003 dimenangkan oleh malaysia, perbatasan kasmir yang diperebutkan oleh
india dan pakistan
Penyelesaian Sengketa Internasional
Penyelesaian sengketa internasional dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
1. Dengan cara damai, terdiri dari :
11
2. Dengan cara paksa atau kekerasan, terdisi dari :
BAB IV
KESIMPULAN
1. Asas Teritorial,
2. Asas Kebangsaan,
3. Asa Kepentingan Umum,
12
Subjek hukum Internasional terdiri dari :
1. Negara
2. Individu
3. Tahta Suci / vatican
4. Palang Merah Internasional
5. Organisasi Internasional
DAFTAR PUSTAKA
[http://Hukum%20HAM%20Internasional:%20Sebuah%20Pengantar
%20Kontekstual
http://books.google.co.id/books?
id=vH7xe16WSw0C&lpg=PP1&hl=id&pg=PP1#v=onepage&q&f=false
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_internasional
http://manalor.wordpress.com/2010/04/14/hukum-internasional/
13