Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang lazim pada pasien dengan gratitis kronis adalah sebagai berikut.
Rencana Keperawatan
Prioritas inteveresi dilakukan untuk menurunkan respons nyeri epis gatrium,penurunan risiko ketidak
seimbangan cairan dan elektrolit. Pemenuhan intake nutrisi hairan, dan penurunan respons kecemasan.
Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri Distraksi (pengalihan perhatian) dapat
menurunan stimulus internal.
Risiko terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d. keluarnya cairan dari muntah yang
berlebihan
Tujuan: Dalam waktu 1 x 24 jam tidak terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
Kriteria Evaluasi:
pasien tidak mengeluh pusing
membrane mukosa lembap, turgorkulit normal
TTV dalam batas normal, CRT >3detik.
Urine >600ml/hari.
Laboratorium:nilai elektrolit normal,nilai hematokritis dan proteinderum meningkat,
BUN/kreatinin menurun
Interevensi Rasional
Monitor status cairan (turgor kulit, membrane Jumlah dan tipe cairan pengganti ditentukan dari
mukosa, dan keluaran urine). keadaan status cairan. Penurunan volume cairan
mengakibatkan menurunnya produksi urinw <
600ml/hari karena hal tesebut merupakan tanda
tannda
Kaji sumber cairan Kehilangan cairan dari muntah dapat disertai
dengan keluarnya natrium per oral yang juga
akan meningkatkan risiko gangguan elektrolit
Pengukuran tekanan darah. Hipotensi dapat terjadi pada kondisi
hypovolemia. Hal tersebut menunjukan
manifestasi terlibatnya system kardiovaskular
untuk melakukan kompensasi mempertahankan
tekanan darah.
Manajemen pemberian cairan. Intake dan output cairan setiap hari dipantau
untuk mendeteksitanda-tanda awal dehidrasi
(keluaran urine minimal 30 ml/jam, masukkan
minimal 1.5 l/hari). Bila makanan dan minuman
ditunda, maka biasanya cairan intravena (3 l/hari)
diberikan. Masukan cairan ditambah nilai kalori
diukur (1| Dekstrose 5% dalam air =170 kalori
karbohidrat). Nilai elektrolit (natrium, kalium, dan
klorida) dapat dikaji setiap 24 jam untuk
mendeteksi indicator awal ketidak seimbangan
(Smeltzer,2002)
Risiko ketidak seimbangan nutrisi b.d. intake tidak adekuat sekunder akibat mual, muntah,
anoreksia
Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan asupan , nutrisi pasien terpenuhi.
Kriteria evaluasi:
Pasien dapat mempertahankan status asupan nutrisi yang adekuat.
Pernyataan motivasi yang kuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya
Intervensi Rasional
Kaji status nutrisi pasen , turgor kulit, berat Memvalidasi dan menetapkan derajat masalah
badan dan derajat penurunan berat badan, untuk menetapkan pilihan intervensi yang tepat.
intergritas mukosa oral, kemampuan menelan,
riwayat mual/muntah, dan diare.
Fasilitas pasien memeroleh diet biasa yang Memperhitungkan keinginan individu dapat
disukai pasien (sesuai indikasi) memperbaiki.
Pantau intake dan output, anjurkan untuk Berguna dalam mengukur keaktifan nutrisi dan
timbang berat badan secara periodic (seminggu dukungan cairan. Makanan dan cairan tidak
sekali). diizinkan masuk per oral selama beberapa jam
atau beberapa hari sampai gejala akut berkurang.
Bila makanan diberikan, adanya gejala yang
menunjukkan berulangnya episode grastitis
dievaluasi dan dilaporkan
Lakukan dan ajarkan perawatan mulut sebelum Menurunkan rasa tidak enak sisa makanan dan
dan sesudah makan, serta sebelum dan sesdah bau obat yang dapat merangsang pusat muntah
intervensi atau pemeriksaan oral
Faslitas pasien memperoleh diet sesuai indikasi Konsumsi minuman yang mengandung kafein
dan anjurkan menghindari paparan dari agen dihindar karena kafein adalah stimulant system
iritan saraf pusat yang dapat meningkatkan aktivitas
lambung dan sekresi pepsin. Konsumsi alcohol
juga dihindari, demikian juga dengan rokok
karena nikotin akan mengurangi sekresi
bikarbonat pancreas sehingga akan menghambat
netralisasi asam lambung dalam duodenum.
Nikotin juga meningkatkan stimulasi parasimpatis
yang meningkatkan aktivitas stimulasi
parasimpatis yang meningkatkan aktivitas otot
dalam usus dan dapat menimbulkan mual dan
muntah.
Kolaborasi dengan ahli diet untuk menetapkan Merencanakan diet dengan kandungan nutrisi
komposisi dan jenis yang tepat yang adekuat untuk memenuhi peningkatan
kebutuhan energy dan kalori sehubungan dengan
status hipermetabolik pasien.
Kolaborasi untuk pemberian anti muntah. Meningkatkan rasa nyaman pada gastrointestinal
dan meningkatkan keinginan intake nutrisi dan
cairan per oral.
Evaluasi
Kriteria evaluasi yang diharapkan pada pasien gastritis kronis setelah mendapatkan intervensi
keperawatan adalah sebagai berikut.