Anda di halaman 1dari 6

BAB 9

1. Apakah perbedaan tipe-tipe kelompok


2. Apakah 5 langkah dalam pengembangan kelompok
3. Apakah peranan perubahan kebutuhan dalam situasi yang berbeda? Jika demikian,
bagaimana
4. Bagaimana norma kelompok dan status memengaruhi perilaku individu
5. Bagaimana besaran kelompok memengaruhi kinerja kelompok
6. Apakah keuntungan dan keterbatasan kelompok yang kompak
7. Apakah implikasi keragaman bagi efektivitas kelompok
8. Apakah kekuatan dan kelemahan dari pengambilan keputusan (versus individual)
9. Seberapa efektif teknik berinteraksi, sumbang pendapat, dan kelompok nominal

Jawab :

1. Kelompok yang bersifat formal yaitu suatu kelompok kerja yang ditetapkan dan didefinisikan
oleh struktur organisasi. Sedangkan kelompok informal yaitu suatu kelompok yang tidak
ditetapkan strukturnya secara formal atau tidak ditetapkan secara organisasional, misalnya
kelompok yang terlihat sebagai tanggapan atas kebutuhan untuk kontak sosial.
2. Tahap 5 langkah :
– tahap membentuk ,dikarakteristikkan dengan banyaknya ketidakpastian.
– Tahap mempeributkan,dicirikan dengan konflik didalam kelompok.
– Tahap menyusun norma, dicirikan dengan hubungan yang dekat dan kekompakkan.
– Tahap mengerjakkan, yang mana kelompok sepernuhnya fungsional.
– Tahap membubarkan, yang dicirkan dengan memusatkan perhatian pada mengakhiri
kegiatan dan bukannya kinerja tugas.
3. Manusia berperilaku karena didorong oleh serangkaian kebutuhan dan kebutuhan setiap
manusia pasti berbeda Kebutuhan merupakan beberapa pernyataan di dalam diri seseorang
yang menyebabkan seseorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai suatu objek atau
hasil. Begitu juga dalam organisasi seperti seorang karyawan yang didorong untuk
mendapatkan tambahan gaji supaya bisa hidup satu bulan dengan keluarganya, tingkah
lakunya akan berbeda dengan seorang karyawan yang didorong oleh keinginan untuk
mendapatkan jabatan, kedudukan agar mendapatkan harga diri didepan orang lain. Kadang
kala seseorang ketika sudah memenuhi kebutuhan yang satu dia akan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang belum tercapaikan. Pemahaman tentang kebutuhan yang
berbeda dari seseorang ini amat bermanfaat untuk memahami konsep perilaku seseorang
dalam organisasi.
4. Status memiliki efek yang lebih menarik pada kekuasaan norma dan tekanan untuk
mematuhi. Orang-orang yang memiliki status yang tinggi dapat menolak atas tekanan
kepatuhan daripada rekan-rekan yang memiliki status yang lebih rendah. Seorang individu
yang dinilai lebih tinggi oleh suatu kelompok tetapi tidak memerlukan atau mempedulikan
imbalan sosial kelompok dapat mengbaikan norma kepatuhan.
5. Salah satu dari temuan yang paling penting mengenai besaran kelompok dengan
memperhatikan kemalasan sosial(social loafing), kecenderungan bagi para individu untuk
mengeluarkan sedikit upaya ketika bekerja secara kolektif daripada sendiri. Hal ini secara
langsung menantang asumsi bahwa produktivitas kelompok sebagai suatu keseluruhan
sedikitnya sama dengan jumlah produktivitas para individu yang berada di dalamnya.
6. Salah satu kemungkinan efek samping dalam tim yang beragam terutama mereka yang
beragam dalam hal karakteristik level permukaan adalah Lini Kesalahan(faultlines) atau divisi
yang dipandang yang membagi kelompok menjadi dua atau lebih subkelompok yang
didasarkan pada perbedaan individu, misalnya jenis kelamin, ras, umur, pengalaman kerja,
dan pendidikan. Meskipun riset mengenai lini kesalahan menyarankan bahwa keragaman
dalam kelompok merupakan pedang bermata dua, riset terbaru mengindikasikan bahwa
mereka dapat secara strategis dipekerjakan untuk meningkatkan kinerja.
7. Keragaman terlihat untuk meningkatkan konflik kelompok, terutama dalamtahap awal
masa jabatan kelompok, yang mana sering kali menurunkan moralkelompok. Level
masa jabatan keragaman yang lebih tinggi tidak terkait dengan kinerja kelompok yang lebih
rendah ketika terdapat praktik sumber daya manusia yangberorientasi pada tim yang efektif.
Tim yang memiliki opini anggota yang berbedaakan cenderung lebih banyak mengalami
konflik, tetapi para pemimpin yang dapatmengarahkan kelompok untuk fokus pada
tugas dan mendorong pembahasan-permasalahan kelompok. Efek samping dalam tim
yang beragam adalah lini kesalahan,yaitu divisi yang dipandang membagi kelompok menjadi
dua atau lebih
subkelompokyangdidasarkanpadaperbedaanindividumisalnyajeniskelamin,ras,
umur,pengalaman kerja,dan pendidikan. Lini kesalahan yang didasarkan pada
perbedaanketerampilan, pengetahuan, dan keahlian dapat memberikan manfaat ketika
kelompok-kelompok dalam budaya organisasi yang menekankan kuat pada hasil.
8. Kekuatan Pengambilan Keputusan Kelompok

Kelompok dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap. Dengan
menggunakan sumber daya dari beberapa individu, maka kelompok akan membawa lebih
banyak input secara heterogenitas ke dalam proses keputusan. Mereka menawarkan
keragaman pada pandangan yang lebih luas. Hal ini akan membuka peluang untuk
mempertimbangkan lebih banyak pendekatan dan alternativ.

Kelemahan Pengambilan Keputusan

Pembahasan kelompok dapat didominasi oleh salah satu atau beberapa anggota.Jika para
anggotanya hanya berkemampuan rendah dan medium, maka keseluruhan kelompok
menjadi kurang efektif. Keputusan kelompok yang lemah akan menimbulkan tanggung jawab
yang ambigu.

9. Bentuk yang paling umum dari pengambilan keputusan kelompok terjadi dalam kelompok
yang berinteraksi (interacting groups) kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi
berhadapan muka satu sama lain. Sumbang pendapat dan teknik kelompok nominal dapat
menurunkan permasalahan-permasalahan dalam kelompok yang berinteraksi secara
tradisional. Sumbang pendapat (brainstorming) suatu proses menghasilkan gagasan yang
secara spesifik mendorong beberapa dan seluruh alternative sementara itu menahan
beberapa kritikan atas alternatif-alternatif tersebut. Sumbang pendapat dapat menghasilkan
gagasan-gagasan tetapi bukan suatu cara yang efisien. Dua teknik berikut ini jauh lebih maju
daripada sumbang pendapat yang membantu kelompok-kelompok agar sampai pada suatu
solusi yang diinginkan. Teknik kelompok nominal (nominal group technique) suatu metode
pengambilan keputusan kelompok yang mana para anggota individual akan bertemu
berhadapan muka untuk menyatukan pertimbangan-pertimbangan mereka dalam suatu
cara yang sistematis tetapi independen.

BAB 18

1. Apakah perbedaan antara perubahan terencana dan tidak terencana


2. Apakah kekuatan yang mendorong keengganan dalam melakukan perubahan
3. Apakah 4 pendekatan utama dalam mengatur perubahan dalam organisasi
4. Bagaimanakah manajer menciptakan suatu budaya bagi perubahan
5. Apakah sumber sumber stress yang mungkin terjadi
6. Apakah akibat yang ditimbulkan stress
7. Bagaimanakah pendekatan individu dan organisasi dalam mengelola stress

Jawaban :

1. Perubahan terencana adalah perubahan aktivitas yang disengaja dan berorientasi pada
tujuan. Sedangkan perubahan tidak terencana adalah perubahan yang terjadi di luar
kehendak atau perkiraan kita , biasanya perubahan seperti ini menjadi masalah bagi
masyarakat.
2. –
3. Model 3 Langkah Lewin’s
Pendekatan ini dikembangkan oleh Kurt Lewin. Ia berpendapat bahwa agar perubahan
didalam organisasi bisa berjalan dengan baik dan lancar, harus mengikuti 3 tahap. Tahap yang
pertama disebut sebagai unfreezing yakni mencairkan keadaan status quo. Tahap pencairan ini
bertujuan untuk mengatasi atau mengendalikan tekanan dari penolakan individu karyawan dan
konformitas grup atau kelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara. Yang
pertama adalah meningkatkan prilaku yang dapat mendorong perubahan prilaku, yang kedua adalah
meminimalisir prilaku yang dapat mencegah terjadinya perubahan dan cara yang ketiga adalah
mengkombinasikan kedua cara yang pertama.
Tahap yang kedua setelah unfreezing adalah tahap pergerakan atau movement kepada posisi
prilaku yang diinginkan. Tahap yang terakhir adalah refreezing yakni menstabilkan dari adanya
intervensi perubahan dengan menyeimbangkan kekuatan yang mendorong dan mencegah
terjadinya perubahan. Dari beberapa penelitian, juga dapat disimpulkan bahwa semakin cepat
sebuah organisasi berada dalam tahap unfreezing ini, maka akan semakin cepat juga sebuah
perubahan dapat dilakukan.

8 Langkah Kotter Untuk Mengimplementasikan Perubahan


John Kotter dari Harvard Business School mengembangkan 3 langkah dari Kurt Lewin dengan
lebih mendetailkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan perubahan. Tahap
unfreezing diimplementasikan dalam 4 langkah. Yakni membangun rasa sadar atau kepekaan
terhadap perubahan, membentuk koalisi, menciptakan visi atau arah yang baru dan kemudian
mengkomunikasikan visi dan arah yang baru tersebut. Tahap movement didetailkan dalam 2 langkah
yakni memberdayakan karyawan dengan menghilangkan hambatan-hambatan yang mencegah
terjadinya perubahan untuk kemudian menciptakan target atau tujuan jangka pendek sebagai
landasan untuk mencapai tujuan yang baru tersebut. Tahap refreezing diimplementasikan dalam 2
langkah yakni mengkonsolidasikan, menilai kembali dan melakukan penyesuaian serta menekankan
pentingnya perubahan.

Riset Tindakan/ Action Research


Riset tindakan adalah proses perubahan yang dilakukan berdasarkan kepada koleksi data dan
informasi yang tersistematisasi dan seleksi dari tindakan perubahan berdasarkan kepada data yang
sudah dianalisa. Tahapan-tahapan dalam riset tindakan adalah diagnosis, analisa, feedback (umpan
balik/ masukan), tindakan dan evaluasi. Keuntungan dari riset benefit adalah lebih menekankan atau
memfokuskan permasalahan ketimbang solusi. Keuntungan lainnya adalah riset tindakan
meningkatkan keterlibatan karyawan sehingga dapat meminimalisir resistensi karyawan.

Pengembangan Organisasi (Organizational Development)


Pengembangan organisasi adalah sekumpulan metode perubahan yang mencoba untuk
meningkatkan efektivitas dari sebuah organisasi dan keberadaan karyawan. Pengembangan
organisasi memberikan perhatian kepada nilai dari seorang manusia dan pengembangan secara
organissi, kolaborasi dan proses yang partisipatif. Nilai-nilai yang dipandang penting dalam
pengembangan organisasi adalah menghormati orang lain, memberikan dukungan dan kepercayaan,
penyeimbangan kekuasaan, konfrontasi secara terbuka, dan partisipatif.
4. Menstimulasi inovasi budaya dan menciptakan pembelajaran organisasi.
5. Faktor lingkungan
- Ketidakpastian ekonomi
- Ketidakpastian politik
- Perubahan teknologi

Faktor organisasional

- Tuntutan tugas
- Tuntutan peran
- Tuntutan interpersonal

Faktor pribadi

- Permasalahan keluarga
- Permasalahan ekonomi
- Kepribadian
6. Akibat yang biasanya timbul dari adanya stress adalah sebagai berikut:
- Gejala Fisiologis: menciptakan perubahan metabolisme, meningkatkan fungsi jantung,
membawa sakit kepala, serta meninmbulkan serangan jantungan.
- Gejala Psikologis: Ketidakpuasaan pada hasil kerja, seperti tegang, mara, bosan, kecemasan,
kecewa.
- Gejala Perilaku: stres yang berlebihan dapat mengubah kebiasaan seperti ketidakhadiran,
kerajinan pekerja, produktivitas, dan perputearan kebiasaan dalam menjalani aktifitas.

7. 1. Pendekatan Individual 

- a. Penerapan manajemen waktu


- Pengaturan waktu yang sangat tepat akan menjamin seseorang tidak akan menjadi stres.
Dikarenakan setiap orang pastinya memiliki rasa lelah yang sangat besar dan memerlukan
pembagian waktu untuk istirahat dan merelaksasikan tubuh dari kepadatan jadwal kerja.
Pola pembagian waktu yang baik antar waktu bekerja, beribadah, dan waktu istirahat.
- b. Penambahan waktu olahraga
- Tubuh manusia diperlukan olahraga yang dapat mengatur dan merangsang syaraf motorik
dan otot-otot sehingga membuat badan kita menjadi bugar. Ketahanan fisik yang dimiliki
pun akan semakin baik. Olahraga pun bisa dilakukan seminggu 3 kali atau 1 minggu sekali.
Bisa dengan jogging di pagi atau di sore hari, cukup melakukan olahraga yang ringan.
- c. Pelatihan relaksasi
- Setelah melakukan kerja yang cukup padat dan banyak, tentunya membuat tubuh menjadi
lelah dan diperlukan relaksasi yang membantu menenangkan tubuh yang tegang menjadi
rileks. Menyegarkan otak yang sudah dipakai untuk bekerja setiap hari. Cara yang ampuh
dalam relaksasi bisa dengan mendengarkan musik atau menonton film sambil bersantai.
Namun ada juga yang melakukan meditasi atau yoga.
- d. Perluasan jaringan dukungan sosial
- Berhubungan dengan banyak orang memang sangat diperlukan. Selain dengan
mempermudah dalam pekerjaan, dengan memiliki banyak jaringan pertemanan juga bisa
kita manfaatkan sebagi tempat berbagi dalam memecahkan masalah yang dialami.
Terkadang setiap orang hal seperti ini sangat diperlukan sekali. Karena itu manusia adalah
makhluk sosial yang saling membutuhkan.
- 2. Pendekatan Organisasional 
- a. Menciptakan iklim organisasional yang mendukung.
- Banyak organisasi besar saat ini cenderung memformulasi struktur birokrasi yang tinggi yang
menyertakan infleksibel. Ini dapat membawa stres kerja yang sungguh-sungguh. Strategi
pengaturan mungkin membuat struktur lebih desentralisasi dan organik dengan membuat
keputusan partisipatif dan aliran keputusan ke atas. 
- Perubahan struktur dan proses struktural mungkin akan menciptakan iklim yang lebih
mendukung bagi anggota, memberikan mereka lebih banyak kontrol terhadap pekerjaan
mereka, dan mungkin akan mencegah atau mengurangi stress kerja mereka.
- b. Adanya penyeleksian personel dan penempatan kerja yang lebih baik.
- Pada dasarnya kemampuan ilmu atau kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang mungkin
akan berbeda satu dengan yang lainnya. Penempatan kerja yang sesuai dengan keahlian
sangat menunjang sekali terselesaikannya suatu pekerjaan. 
- Penyesuaian penempatan yang baik dan penyeleksian itu yang sangat diperlukan suatu
perusahaan atau organisasi agar setiap tujuan dapat tercapai dengan baik. Seperti halnya
seorang petani yang tidak tahu bagaimana seorang nelayan yang mencari ikan, tentunya
akan kesulitan.
- c. Mengurangi konflik dan mengklarifikasi peran organisasional.
- Konflik dalam sebuah organisasi mungkin adalah hal yang wajar dan mungkin sering juga
terjadi. Konflik apapun yang terjadi tentunya akan menimbulkan ketidakjelasan peran suatu
organisasional tersebut. Mengidentifikasi konflik penyebab stres itu sangat diperlukan guna
mengurangi atau mencegah stres itu sendiri. 
- Setiap bagian yang dikerjakan membutuhkan kejelasan atas setiap konflik sehingga ambigius
itu tidak akan terjadi. Peran organisasi itu yang bisa mengklarifikasikan suatu konflik yang
terjadi sehingga terjadilah suatu kejelasan dan bisa menegosiasikan konflik.
- d. Penetapan tujuan yang realistis.
- Setiap organisasi pastinya memiliki suatu tujuan yang pasti. Baik bersifat profit maupun non
profit. Namun tujuan organisasi itu harus juga bersifat riil sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh organisasi tersebut. Kemampuan suatu organisasi dapat dilihat dari
kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang anggotanya. 
- Dengan tujuan yang jelas dan pasti tentunya juga sesuai dengan kemampuan anggotanya
maka segala tujuan pasti akan tercapai pula. Namun sebaliknya jika organisasi tidak bersikap
realistis dan selalu menekan anggotanya tanpa adanya koordinasi yang jelas stres itu akan
timbul.
- e. Pendesainan ulang pekerjaan.
- Stres yang terjadi ketika bekerja itu kemungkinan terjadi karena faktor pekerjaan yang
sangat berat dan menumpuk. Cara menyikapi dan mengatur program kerja yang baik adalah
membuat teknik cara pengerjaannya. Terkadang setiap orang mengerjakan pekerjaan yang
sulit terlebih dahulu daripada yang mudah. 
- Seseorang akan terasa malas dan enggan untuk mengerjakan pekerjaannya ketika melihat
tugas yang sudah menumpuk maka akan timbul stres. 
- Strategi yang dilakukan adalah melakukan penyusunan pekerjaan yang mudah terlebih
dahulu atau pekerjaan yang dapat dikerjakan terlebih dahulu. Sedikit demi sedikit pekerjaan
yang menumpuk pun akan terselesaikan. Dengan kata lain stres pun bisa dihindari dan bisa
dikurangi.
- f. Perbaikan dalam komunikasi organisasi.
- Komunikasi itu sangatlah penting sekali dalam berorganisasi. Komunikasi dapat
mempermudah kerja seseorang terutama dalam teamwork. Sesama anggota yang tergabung
dalam satu kelompok selalu berkoordinasi dan membicarakan program yang akan dilakukan.
Komunikasinya pun harus baik dan benar. Perbedaan cara koordinasi dan instruksi ke atasan
maupun bawahan. Seringkali terjadi kesalahan dan tidak mampu menempatkan posisi dan
jabatan sehingga terjadi kesalahan dalam mengkomunikasikan.
- g. Membuat bimbingan konseling.
- Bimbingan konseling ini bisa dirasakan cukup dalam mengatasi stres. Konseling yang
dilakukan kepada psikolog yang lebih kompeten dalam masalah kejiwaan seseorang.
Psikologis seseorang terganggu sekali ketika stres itu menimpa. Rasa yang tidak tahan dan
ingin keluar dari tekanan-tekanan yang dirasakan tentunya akan menambah rasa stres yang
dihadapinya. Konseling dengan psikolog sedikitnya mungkin bisa membantu keluar dari
tekanan stres.
- Dalam buku Fx. Suwarto ada beberapa cara lain untuk mengatasi stres, yaitu:
- 1. Program klinis dan program keorganisasian
- 2. Pendekatan individual terhadap stres
- 3. Pengenduran (Relaxation)
- 4. Meditasi (Meditation)
- 5. Biofeedback adalah metode yang digunakan untuk menjadi individu dalam mengendalikan
berbagai proses tubuh secara internal, dengan bantuan rekaman yang dapat diperagakan
kepada orang yang bersangkutan untuk mengamati denyut jantung, tekanan darah, suhu
dan pola gelombang otak yang secara normal tidak dapat diamati sehingga proses biologis
secara terus menerus disediakan individu oleh balikan (feedback) untuk memantau apa yang
terjadi secara biologis.

Anda mungkin juga menyukai