Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PANCASILA

PENTINGNYA PEMAHAMAN PANCASILA TERHADAP MASALAH DEKADENSI


MORAL BANGSA
Dosen Pengampu : Ir. Begananda,M.S

Disusun oleh:
1. Reksa Satria Adijana A1D019199
2. Reza Dwianta A1D019203
3. Putri Prameshwari Andiani W A1D019209

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
TAHUN 2019/2020

i
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan begitu
banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan berasal dari pihak yang telah bersedia
berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik anggapan maupun materi
yang telah mereka kontribusikan.

Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu bagi
para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun tingkatkan
isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih baik
lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun
berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

.                            

 Purwokerto, September 2019

.                                                  Penyusun

ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................  i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I      PENDAHULUAN.............................................................................. 1


A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
BAB II    PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Faktor Penyebab Munculnya Dekadensi Moral.................................. 2
B. Solusi Mengatasi Dekadensi Moral......................................................4
BAB III   PENUTUP...........................................................................................5
3.1 Kesimpulan.........................................................................................5
3.2 Saran...................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dekadensi moral yang menghinggapi generasi muda akhir-akhir ini kian


memprihatinkan. Dipungkiri atau tidak, dekadensi tersebut terlihat jelas pada: peristiwa
tawuran antar pelajar, kekerasan di sekolah, praktik mencontek saat ujian, pergaulan bebas,
penyalahgunaan narkoba dan lainlain. Apabila anomali-anomali dalam dunia pendidikan
tersebut tidak terselesaikan, maka yang akan terjadi adalah bangsa ini miskin pemimpin yang
berintegritas kelak di kemudian hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi faktor penyebab munculnya dekadensi moral bangsa?


2. Apa saja masalah dekadensi moral bangsa?
3. Bagaimana solusi dalam menyelesaikan masalah dekadensi moral bangsa?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Faktor Penyebab Munculnya Dekadensi Moral Bangsa

1.        Kemajuan teknologi

Dampak globalisasi teknologi memang dapat memberikan dampak positif tetapi tidak
dapat di pungkiri lagi bahwa hal ini juga dapat berdampak negatif bagi kerusakan moral.
Perkembangan internet dan ponsel berteknologi tinggi terkadang dampaknya sangat
berbahaya bila tidak di gunakan oleh orang yang tepat. Misalnya : Video porno yang semakin
mudah di akses di ponsel dengan internet,  mahasiwa sebagian yang tidak sempat belajar
ketika ujian menggunakan hp untuk internet atau menanyakan kepada temannya lewat sms.
Hal tersebut memang sangat memudahkan tapi itu melatih adanya sifat ketidakjujuran kepada
mahasiswa itu sendiri sehingga menjadi awal dari kerusakan moral.

2.        Memudarnya kualitas keimanan.

Sekuat apapun iman seseorang, terkadang mengalami naik turun. Ketika tingkat
keimanan seseorang menurun, potensi kesalahan terbuka. Hal ini sangat berbahaya bagi
moral, Jika dibiarkan tentu membuat kesalahan semakin kronis dan merusak citra individu
dan institusi. Contohya saja jika para pejabat negeri ini memiliki landasan agama yang
baik,maka apa berani dia memakan uang rakyat(Korupsi).

3.        Pengaruh lingkungan

Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika
dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya.
Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula. Pengaruh
budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk
mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya.

4.        Hilangnya kejujuran

Berdasarkan laporan hasil investigasi sebuah lembaga survei dinyatakan bahwa


korupsi menyebar merata di wilayah negara ini, dari Aceh hingga Papua.

2
Karena itu dari tahun ke tahun posisi Indonesia sebagai negara terkorup selalu
menduduki peringkat 10 besar dunia dalam indeks persepsi korupsi (CPI) menurut data dari
Transperenscy International.

5.        Tidak Berpikir Jauh ke Depan (Visioner)

Eksploitasi alam adalah salah satu  bentuk dari produk berpikir jangka pendek.
Sebagai contoh, pembalakan hutan mencapai 0,6-1,3 juta ha/tahun (Abdoellah, 1999), bahkan
angka tersebut diperkirakan telah melonjak menjadi 1,3–2 juta ha/tahun (KMNLH,
2002). Akibat dari berbagai eksploitasi alam telah menimbulkan berbagai bencana. Dalam
kurun waktu 2006-2007 bencana ekologis (banjir, longsor, gagal panen, gagal tanam,
kebakaran hutan) tercatat 840 kejadian bencana.

6.        Kriris Kerjasama

Terjadinya perpecahan dan benturan di antara komponen masyarakat menunjukkan


bahwa bangsa ini sedang mengalami krisis persatuan dan melunturnya budaya kerjasama.
Demikian juga dengan jumlah kasus tawuran di antara mahasiswa dan pelajar yang
cenderung meningkat.

7.        Krisis Keadilan

Partnership for Governance Reform pada 2002  menempatkan lembaga peradilan di


Indonesia menempati peringkat lembaga terkorup menurut persepsi masyarakat.

Hal tersebut diperkuat dengan laporan Komisi Ombudsman Nasional (KON) tahun
2002, bahwa berdasarkan pengaduan masyarakat menyebutkan penyimpangan di lembaga
peradilan menempati urutan tertinggi.

8.    Krisis Kepedulian

Media massa beberapa waktu yang lalu melaporkan adanya beberapa warga
masyarakat yang meninggal akibat kelaparan. Berita ini menunjukan bahwa kepedulian juga
telah menipis dalam kehidupan masyarakat.

Jika kita melihat potret kehidupan bangsa saat ini, maka jelas terlihat bahwa masalah
moral sesungguhnya merupakan hal yang tidak kalah penting dibanding masalah ekonomi.
Jika hal itu dibiarkan, akan mengancam masa depan bangsa. Namun sayang, masalah moral
ini kerap terpinggirkan dari agenda dan rencana para calon pemimpin bangsa

3
B. Solusi Mengatasi Dekadensi Moral

Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi di masyarakat maka solusi yang
tepat untuk menanggapi masalah tersebut adalah dengan kembali menerapkan pancasila
sebagai identitas moral bangsa, seperti berikut:

1. Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh.
Dengan kita mendekatkan diri kepada Allah,rajin beribadah,beramal shaleh,tentu akan
membuat kita terhindarkan dari perbuatan yang tidak sesuai di jalan Allah.
2. Adanya mata kuliah Pendidikan moral dan Pengembangan karakter salah satunya
Pendidikan Kewarganegaraan yang didikuti mahasiswa untuk menanamkan pada diri
masing-masing akan pentingnya pendidikan karakter untuk memperbaiki moral
bangsa. Lalu pendidikan agama yang didalamnya terdapat berbagai pendekatan untuk
menuju moral yang lebih baik serta memperteguh penanaman nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mampu memanfaatkan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebaik-
baiknya.
4. Untuk menghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman
dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak.
5. Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama
dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini.
6. Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring
pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok.

4
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Jadi, berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa dekadensi moral dapat
diatasi dengan adanya pendidikan karakter melalui mata kuliah pancasila. Dengan adanya
pancasila yang merupakan pedoman hidup bangsa dapat mengontrol tingkah laku masyarakat
di Indonesia. Sehingga, dapat tercapai kehidupan yang lebih baik.

B. Saran

Meskipun penulis mengharapkan kesempurnaan dalam penyusunan masalah ini akan


tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan dari penyusunan makalah ini yang perlu
diperbaiki. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik
serta saran dari para pembaca sangatlah membantu untuk bahan evaluasi penulis kedepannya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Dwiaryani, Meli (2017, 11 Maret). Apa Faktor Penyebab Terjadinya Dekadensi


Moral Dikutip 28 September 2019 dari Brainly : https://brainly.co.id/tugas/9797724

Anissa, Risma Nur (2015, 15 Oktober). URGENSI CHARACTER BUILDING Upaya


Dini Mengatasi Dekadensi Moral Generasi Muda Dikutip 28 September 2019 dari :
http://blog.unnes.ac.id/seputarpendidikan/2015/10/15/urgensi-character-building-
upaya-dini-mengatasi-dekadensi-moral-generasi-muda/

Anda mungkin juga menyukai