Dengan Kasus
Pasien anak perempuan, usia 4 tahun, berat badan 14 kg, datang dengan keluhan sesak
napas sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai batuk dan muntah 6 kali berupa makanan
yang dimakan sebanyak ½ gelas belimbing. Saat sesak, bibir berwarna kebiruan dan
terdengar suara mengi. Batuk dan sesak dirasakan saat udara ekstrem dingin dan saat anak
banyak beraktivitas, yang biasanya berkurang setelah diberikan obat sirup batuk pilek.
Riwayat sebelumnya, pasien pernah dirawat di Rumah Sakit pada usia 1 tahun karena
sering mengalami sesak napas terutama malam hari, dikatakan menderita radang paru.
Setelah dinyatakan sembuh, sekitar 3 bulan kemudian pasien kembali sering mengalami
batuk dan sesak. Namun keluarga hanya memberikan obat sirup batuk pilek. Tidak ada
riwayat merokok pada keluarga, namun ibu dan nenek memiliki riwayat asma, alergi debu
dan dingin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sesak napas,
compos mentis, nadi 128x/menit, RR 45x/menit, suhu 37℃.
STEP 1
Kata Sulit
Compos mentis (evita) : Kesadaran Penuh (Ulfa) Keadaan Saat Normal (Hesti)
Radang Paru (Hesti) : Penyakit akut yg ditandai dg infeksi paru yg terjadi di alveoli
Mengi (Milla) : Bunyi saat udara melewati saluran yg sempit
menggambarkan suara yg bernada tinggi saat bernafas seperti
bersiul (kiki)
Alergi (kiki) : Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tidak
normal terhadap benda asing (ulfa)
Sesak nafas (zulvi) : -Suatu kondisi dimana kesulitan nafas akibat kurang udara yg
cukup (kiki)
-Suatu kondisi dimana yang terjadi akibat tdk terpenuhinya
asupan O2 ke paru.
Kata Kunci :
Mengi (zulvi)
Asma
Sesak nafas
Sianosis
Batuk & pilek
Bisa terjadi karena ps asma tdk segera ditolong maka resiko kematian lebih tinggi
dan O2 dalam tubuh berkurang. (Rizki P)
11. Mengapa pasien mengalami batuk dan sesak saat melakukan aktifitas dan pada udara
dingin (nurul hikmah)
Jawab :
19. Kebiasaan yang perlu dirubah dan diperbaiki untuk mengurangi gejala asma? (alif)
1. Menjaga lingkungan menghindari asap rokok, polusi udara (debu) dan udara
dingin (ulfa, ita)
2. Menjaga pola makan (hindari makanan yg alergi)
3. Mengurangi aktifitas berat
4. Merubah gaya hidup yg buruk (alkohol dll)
20. Sebutkan pemeriksaan penunjang pada asma bronkhial?
Jawab :
Learning Issue
sianosis yang terjadi pada tubuh kita dapat dibagi menjadi 2 jenis, nih, teman-teman,
yaitu sianosis sentral dan sianosis perifer.
Sianosis sentral biasanya akan terlihat di lidah dan bibir karena penuruanan tingkat
oksigen pada darah yang mengalir di pembuluh darah utama.
Biasanya, sianosis jenis ini terjadi karena adanya gangguan jantung ataupun
pernapasan dan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.
Kondisi pertama yang menyebabkan sianosis sentral adalah adanya gangguan pada
paru-paru yang berkaitan dengan penyakit seperti asma, infeksi paru-paru, atau
bronkiektasis.
Gangguan pada jalan napas juga bisa menyebabkan terjadinya sianosis pada tubuh
kita, Beberapa hal yang bisa menjadi gangguan jalan napas misalnya tersedak,
pembengkakan, atau penyempitan jalan napas yang bisa diakibatkan oleh infeksi dan
alergi.
Sementara, sianosis perifer adalah perubahan warna kebiruan yang terjadi di tangan
atau kaki yang diakibatkan kadar oksigen dalam sel darah merah yang rendah atau ada
kondisi yang menghalangi aliran darah yang membawa oksigen.
(Hesti)
- Saat jumlah oksigen dalam darah sangat rendah, maka warna darah akan berubah
dari warna merah terang menjadi lebih gelap. Hal inilah yang membuat kulit dan bibir
terlihat berubah menjadi kebiruan. Umumnya, warna biru lebih mudah ditemukan di
bibir, gusi, dan di sekitar mata.
- Sianosis dapat dibagi menjadi sianosis sentral dan perifer. Sianosis sentral terlihat di
lidah dan bibir karena penurunan saturasi oksigen pada darah yang mengalir pada
pembuluh arteri utama, akibat gangguan jantung maupun pernapasan.
(Siti Ulfatun)
4. Ada berapa pembagian tingkatan asma pada anak sebutkan (zulvi)
Jawab
1. ASMA ALERGI (ALLERGIC ASTHMA)
asma jenis ini disebabkan akibat dari reaksi alergi. Maksudnya, penyakit asma
ini akan timbul jika alergen memasuki tubuh si penderita asma, maka dengan
secara otomatis asma ini akan kambuh atau muncul. Adapun alergen yang bisa
memixu penyakit asma jenis ini kambuh adalah serbuk sari, tungau, jamur,
debu, asap, makanan, udara dingin dan lain sebagainya.
2. EXERCISE-INDUCED ASTHMA (EIA)
asma jenis ini adalah tipe asma yang dipicu akibat pergerakan fisik yang terlalu
berlebihan, yang mana penderita asma jenis ini tidak diperkenankan melakukan
aktivitas fisik yang demikian, seperti lari, marathon, olahraga berlebih dan lain
sebagainya.
3. ASMA NON ALERGI (NON-ALLERGIC ASTHMA/ INTRINSIC ASTHMA)
Asma jenis yang satu ini dapat terjadi sebagai akibat dari udara yang tercemar
yang masuk kedalam tubuh si penderita asma, hanya saja tidak termasuk dengan
alergen karena si penderita asma tidak memiliki riwayat alergi. Pemicunya
diantaranya adalah asap rokok, polusi udara, parfum, debu dalam rumah,
kepulan asap kendaran dan segala udara yang tercemar yang akan dapat
menimbulkan gejala sulit bernapas bagi si penderita asma itu sendiri.
4. NOCTURNAL ASTHMA
Kondisi asma jenis ini adalah asma yang seringkali kambuh atau muncul
dimalam hari. Adapun kondisi yang akan ditimbulkan dari asma ini cukup
parah. Gejalanya itu sendiri dapat muncul kapan saja di malam hari, bahkan saat
si penderita sedang terlelap, serangan asma jenis ini biasanya cukup parah dan
membuat si penderitanya kepayahan karena batuk kering yang menyertainya.
Gejala-gejala yang bisa ditimbulkan dari asma jenis ini adalah dada yang terasa
sesak dan diikuti batuk kering yang cukup menyakitkan. Asma nocturnal yang
menyerang bisa membuat si penderitanya kepayahan saat malam pagi hari.
Sumber:https://bidanku.com/kenali-jenis-jenis-asma-dan-cara-penanganannya |
Bidanku.com
(Hesti)
a. Klasifikasi derajat serangan asma
Berdasarkan keaadaan klinis dan keperluan obat menjadi 3 golongan yaitu:
asma episodik jarang, persisten sering, dan persisten berat.
b. Klasifikasi derajat serangan asma
Berdasarkan derajat serangan dan dibagi atas serangan ringan,sedang, berat.
Seorang penderita asma persisten sedang atau berat dapat mengalami serangan
ringan saja, sebaliknya seorang penderita tergolong episodik jarang (asma
ringan) dapat mengalami serangan berat, bahkan ancaman henti napas, tetapi
umumnya anak dengan asma persisten sering akan mengalami serangan asma
berat atau sebaliknya.
(Umi Kulsum)
Jawab
6. Mengapa pasien mengalami batuk dan sesak saat melakukan aktifitas dan pada udara
dingin (nurul hikmah)
Jawab
Asma bisa kambuh disaat cuaca sekitar sangat dingin. Asma terjadi karena
debu alergi debu dan udara yang lembab yang tidak dapat mengalahkan tubuh akan
menyebabkan batuk dan sesak.
(Milla A.N)
Karena pada saat kondisi dingin terjadi peningkatan konsentrasi partikel
alergenik. Dimana partikel tersebut dapat menyapu pollen sehingga terbawa oleh air
dan udara. Perubahan tekanan atmosfer dan suhu inilah yang memperburuk asma
dengan serangan sesak nafas dan pengeluaran lendir yang berlebihan.
oleh karena itu pada saat kondisi dingin pada pasien asma saluran udaranya
membengkak dan meradang karena adanya pollen yang terbawa oleh udara sehingga
saluran pernafasan menjadi lebih sempit dan tidak bisa menampung banyak udara,
yang akhirnya menyebabkan sesak nafas.
Sumber : Jurnal Keperawatan tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Asma,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2008
(Evita)
7. Jenis komplikasi pada asma (alif)
Jawab
a. Pneumototaks
b. Pneumomediastinum
c. Gagal nafas
(Diah Ayu)
d. emfisema dengan hiperinflamasi kronis
e. Pneumothoraks
f. Atelektasis
g. gagal pernafasan yang memerlukan bantuan mekanis
h. Bronkhitis
i. Aspergilosis bronkopulmoner alergik
j. fraktur iga
(soeparman, dkk, 1999; 34) (Siti Ulfatun)
Diagnosa Keperawatan
I. DS : Klien mengeluh sesak nafas
DO : Pasien terlihat sesak nafas , sianosis, dan terdapat mengi. RR : 45x/menit
N : 128x/m S ; 37 c
Dx : Pola nafas tidak efektif b.d Respon alergi, Spasme Jalan Nafas
II. Ds : pasien mengeluh batuk dan sesak nafas
Do : keluarga pasien hanya memberi obat batuk pilek. RR : 45x/menit N :
128x/m S ; 37 c terdengar suara wheezing, sianosis pada bibir.
Dx : Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Respon Alergi
Sumber : Skenario & SDKI
(Zulvi Ubaedah)
9. Apa hubungan penyakit ps dengan riwayat keluarga pasien (alif)
Jawab
Infeksi virus semasa bayi yang menimbulkan bronkiolitis dengan gejala mengi
terutama disebabkan oleh virus sinsitial respiratori (RSV) (infeksi virus yang
dapat menyerang orang-orang dari segala usia), virus parainfluenza, dan adenovirus.
Kecenderungan bayi mengi untuk menjadi asma sangat ditentukan oleh faktor genetik
atopi. Karena Sebagian besar bayi tersebut jelas mempunyai riwayat keluarga atopi
serta menunjukkan positivitas lgE anti-RSV serum, dibandingkan dengan bayi mengi
yang tidak menjadi asma. Kemampuan bayi untuk membentuk lgE anti RSV ini
diyakini sebagai status sensitisasi (langkah pertama pada respon alergi) terhadap
alergen secara umum. Jadi bayi mengi dengan ibu atopi yang mengandung lgE anti-
RSV tersebut sudah dalam keadaan tersensitisasi, dan hal ini merupakan faktor risiko
terjadinya asma.
Referens : Sari Pediatri & Arwin AP Akib. 2012. Asma pada Anak. Article kesehatan.
Vol. 4, No.2.
(Zulvi Ubaedah)
Karena faktor predisposisi Genetik yaitu Dimana yang diturunkan adalah
bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas.
Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita
penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena
penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu
hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan . Dan dikasus sudah
dijelaskan bahwa sang ibu dan nenek pasien memiliki riwayat asma, alergi debu dan
dingin .
Sumber : Abdul Rosyid, FKM UI, 2014
(Alif Rozi)
FAKTOR PENCETUS
Adrian, D. K. (2017).
Anak, K. d. (2020, Februari). Sekenario SGD 1 LBM 1. Anakku Kenapa Sesak Terus, p. 1.
Aryadi, D. (2012).
Bratawidjaja. (2009).
Pediatri, S., & A.P, A. (2012). Asma Pada Anak. Kesehatan, Vol.4, No.2.
PPNI, T. S. (2017). SDKI Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.