Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang
memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Pembangkit ini merupakan salah satu
sumber energi listrik utama yang ada di Indonesia. Keberadaannya diharapkan
mampu memenuhi pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia, selain yang berasal
dari bahan bakar batu bara. Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak
dikembangkan. Hal ini karena persediaan air di Indonesia cukup melimpah.
Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia, selain digunakan untuk
penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energi penghasil listrik.
Pilihan mengembangkan pembangkit listrik tenaga air ini salah satunya
disebabkan potensi air yang ada di Indonesia. Jumlah air yang melimpah,
dikembangkan untuk menciptakan energi yang diubah menjadi sebuah arus listrik.
Hal ini ditujukan untuk menciptakan biaya produksi yang murah pada listrik di
Indonesia. Pembangkit listrik tenaga air termasuk salah satu sumber pembangkit
listrik tertua yang pernah ditemukan. Selain pembangkit ini, masih ada pula
beberapa jenis pembangkit listrik yang ada di dunia. Seperti pembangkit listrik
tenaga surya, pembangkit listrik tenaga diesel, dan juga pembangkit listrik tenaga
nuklir. Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan
turbin air) dan dari energy mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan
generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara
dengan 3,6 milyar barrel minyak atau samadengan 24 % kebutuhan listrik dunia
yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. PLTA termasuk jenis pembangkitan
hidro. Karena pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya. Saat ini
pengetahuan tentang PLTA perlu untuk diketahui oleh para mahasiswa sebagai
modal awal untuk kedepannya.

PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900.


Masa itu merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan

MAKALAH PLTA | 1
sumber energi utama di dunia. Pengembangan PLTA tidak terlalu diprioritaskan
oleh karena itu progresnya berjalan lambat. Sedangkan sekarang, pengembangan
PLTA mulai di tinjau ulang karena penggunaan bahan bakar minyak
mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan bahan bakar minyak
mulai menipis.

Beberapa alasan tambahan bahwa PLTA lebih menguntungkan dibandingkan tipe


generator lain adalah :

1.    Persediaan air cenderung tidak habis dan dapat diperbaharui.

2.    Ramah Lingkungan.

3.    Tidak memerlukan bahan bakar.

4.    Periode mulainya terjadi secara terus menerus.

5.    Pengoperasiannya sederhana dan biaya perawatannya murah.

6.    Hampir tidak ada resiko meledak.

B.   Rumusan Masalah

Adapun hal yang akan dibahas mengenai PLTA pada makalah ini adalah:

1.    Apa yang dimaksud dengan PLTA?

2.    Bagaimana sebuah PLTA bisa beroperasi?

3.    Bagaimana prinsip kerja PLTA?

4.    Siapa sasaran dari pembangunan PLTA?

5.    Apa saja yang dibutuhkan untuk membangun PLTA?

6.    Apakah dampak dari pembangunan PLTA?

C.   Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan mengenai PLTA pada makalah ini adalah:

MAKALAH PLTA | 2
1.    Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pembangkitan listrik, khususnya
PLTA

2.    Mahasiswa mengetahui bagaimana prinsip kerja dari sebuah PLTA.

3.    Dengan membahas PLTA, kita bisa mengetahui faktor penting dalam
pembangunan PLTA dan dampak bagi masyarakat sekitar.

MAKALAH PLTA | 3
BAB 11

ISI

2.1 Sejarah PLTA

Sebenarnya pemanfaatan tenaga air telah digunakan sejak zaman kuno,


pasa masa itu energi ini digunakan untuk menggiling gandum serta kegiatan
lainnya. Perkembangan penggunaan tenaga air dimulai pada pertengahan tahun
1770-an oleh insinyur Perancis bernama Bernard Forest de Belido yang
menerbitkan buku berjudul Architecture Hydraulique. Buku tersebut menjelaskan
mengenai mesin hidrolik sumbu vertikal dan horizontal. Kemudian pada akhir
abad ke-19 generator air mulai dikembangkan dan dapat dipasang pada mesin
hidrolik.

Pada tahun 1878 pembangkit listrik tenaga air pertama dikembangkan oleh
William George Armstrong di Cragside, Northumberland, Inggris. Generator ini
digunakan untuk menyalakan sebuah lampu busur di ruang galeris seninya.
Selanjutnya pembangkit listrik bernama Schoelkopf No.1 di dekat air terjun
Niagara, Amerika Serikat pada tahun 1881 juga berhasil menghasilkan listrik.

Sedangkan pembangkit listrik ciptaan Edison (Vulcan Street) mulau


beroperasi pada tanggal 30 September 1882 di Appleton, Wisconsin yang
menghasilkan listrik berkapasitas 12.5 kilowatt.

Sejak saat itu, perkembangan generator air untuk menghasilkan listrik


terus berkembang. Energi air dianggap lebih ramah lingkungan dibanding batu
bara atau energi fosil lainnya. Beberapa negara yang memanfaatkan tenaga air
sebagai sumber listrik utama, antara lain Norwegia, Kongo, Paraguay dan Brazil
yang mencapai 85% dari total kebutuhan listrik negara tersebut.

MAKALAH PLTA | 4
2.2 Pengartian PLTA

Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara


merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik
(dengan bantuan turbinair) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator) Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan
cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Pada saat beban
puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga
cadangan air pada waduk utama tetap stabil. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi
energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator).

PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila


mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk
memenuhkebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA
tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk / dam tempat
penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan
perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk
menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu
keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk
maupun yang didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin
harus dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat
dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi penggunaan air maupun
pengamanan seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut, dapat beroperasi sepanjang
tahun, walaupun pada musim kemarau panjang.

Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6
milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang
digunakan oleh lebih 1 milyar orang.

Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi


pembangkitan tanaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu:

MAKALAH PLTA | 5
a.    Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau
salju.

b.    Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi
daerah tersebut.

c.    Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau
jaringan transmisi.

 PENGERTIAN TENAGA AIR

Pengertian tenaga air dalam bahasa inggris yaitu "hydropower" adalah


energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh
permukaan Bumi ini bergerak (mengalir). Di alam sekitar kita, kita mengetahui
bahwa air memiliki siklus. Dimana air menguap, kemudian terkondensasi menjadi
awan. Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki massa yang cukup. Air
yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi menjadi aliran sungai. Aliran
sungai ini menuju ke laut. Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu gelombang
pasang,ombak, dan arus laut. gelombang pasang dipengaruhi oleh gravitasi bulan,
sedangkan ombak disebabkan oleh angin yang berhembus di permukaan laut dan
arus laut di sebabkan oleh perbedan kerapatan (massa jenis air), suhu dan tekanan,
serta rotasi bumi.

Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai
yang dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran
air. Pada lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi
kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan
generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut
"hydroelectric". Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar
19% kebutuhan listrik dunia. bahkan di Kanada, 61% dari kebutuhan listrik
negara berasal dari Hydroelectric.

MAKALAH PLTA | 6
Saat ini para peneliti juga mencari kemungkinan hydroelectric yang berasal dari
arus laut dan gelombang pasang. Semoga hal tersebut berhasil dan kita dapat
memelihara Bumi yang kita cintai ini.

 POTENSI AIR SEBAGAI SUMBER ENERGI

Energi Hidroelectrik adalah energi air. Air bergerak menyimpan energi


alami yang sangat besar, apakah air bagian dari sungai yang mengalir atau ombak
di lautan. Bayangkan kekuatan merusak dari sungai yang merusak tempat
penyimpanannya dan menyebabkan banjir atau ombak tinggi yang merusak garis
pantai pendek dan kamu dapat memvisualisasikan jumah kekuatan yang terlibat.

Energi ini dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi listrik, dan


pembangkit listrik tenaga air tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ini juga
merupakan sumber energi terbarukan karena air secara terus menerus mengisi
ulang melalui siklus hidrologi bumi. Semua sistem hidroelectrik membutuhkan
sumber air mengalir tetap, seperti sungai atau anak sungai, tidak seperti tenaga
matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan tenaga terus menerus selama
24 jam setiap harinya.

 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Pembangkit energi air skala mikro atau pembangkit tenaga mikrohidro


semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang
terpencil. Sistem pembangkit tenaga mikrohidro dapat dipasang di sungai kecil
dan tidak memerlukan dam yang besar sehingga dampaknya terhadap lingkungan
sangat kecil.

Pembangkit tenaga mikrohidro dapat digunakan langsung sebagai penggerak


mesin atau digunakan untuk menggerakan generator listrik. Instalasi pembangkit
listrik dengan tenaga mikrohidro biasa disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro, disingkat PLTMH.

Manfaat energi tenaga air atau energi mikrohidro :

MAKALAH PLTA | 7
 Untuk saluran iriga
  Penerangan listrik di rumah
    Dan yang terpenting adalah memerdekakan penduduk dengan
mengembalikan keberdayaan secara ekonomi maupun  pengelolaan,serta
pemeliharaan sumber daya hutan dan air secara berkelanjutan.

 PEMANFAATAN AIR SEBAGAI ENERGI LISTRIK

Ribuan tahun yang lalu, manusia telah menemukan manfaat dari air yang
mengalir. Dari pemanfaatan air yang sangat sederhana seperti penggunaan arus
sungai untuk trasportasi, manusia terus mengembangkan cara- cara untuk
menagkap energi air yang mengalir. Energi tersebut dapat dikonversikan menjadi
energi mekanik. Hal ini dapat dilakukan dengan kincir atau turbin air dengan
generator listrik. Dalam skala besar prinsip ini diterapkan pada sungai besar
dengan membuat bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air.

2.3  Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air

Sudah dijelaskan di atas bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air


menggunakan tenaga yang dimiliki oleh air untuk dapat beroperasi. Jadi, konsep
kerja dari sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini kurang lebih adalah seperti
itu. Bagaimana caranya mengubah energi besar yang dimiliki oleh air agar
berfungsi untuk “memancing” hadirnya energi listrik atau arus listrik.

Baling-baling pada turbin, seperti yang telah dijelaskan di atas adalah


elemen yang nantinya akan berputar dan menghasilkan energi. Energi yang
dihasilkan oleh pergerakan baling-baling turbin berupa energi panas. Energi panas
itulah yang kemudian diproses sehingga menjadi energi listrik yang manfaatnya
dapat kita rasakan sehari-hari. Itu artinya, pergerakan baling-baling turbin
dipengaruhi oleh jumlah air yang ada di waduk atau bendungan. Semakin banyak
jumlah air yang terdapat di waduk atau bendungan tersebut, maka energi panas
yang dihasilkannya pun otomatis akan semakin besar. Sebaliknya, semakin kecil
debit air, maka kekuatan baling-baling berputar pun akan semakin kecil.

MAKALAH PLTA | 8
2.4 Prinsip kerja PLTA dan konversi Energi

Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi


energi kinetis dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi
mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis
ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah
energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua
hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir
(debit).

Gambar 1: Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air

Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dari sungai secara
langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu
(bersamaan dengan air hujan) dengan menggunakan kolam tandon atau waduk
sebelum disalurkan untuk memutar turbin.

P = 9,8 Q x H x ή t x ή g ( kW )

Dimana :

P = Daya yang dihasilkan (kW)

Q = Debit air dalam (m3/detik)

MAKALAH PLTA | 9
H = Tinggi terjun (m)

ήt = Efisiensi turbin (%)

ήg = Efisiensi Generator (%)

Perencanaan pengoperasian PLTA yang dilakukan berdasarkan pada


kondisi hydrologi yang meliputi :

 Tahun Basah Sekali


 Tahun Basah
 Tahun Normal
 Tahun Kering

Untuk mendapatkan hasil yang optimum dan memudahkan untuk perencanaan


operasional tahunan, maka perencanaan operasi dilakukan berdasarkan pada
kondisi hydrologi tahun normal dan tahun kering, yang kemudian dilakukan
penyesuaian tiap bulan berdasarkan kondisi air masuk. Indonesia hanya mengenal
dua musim yaitu musim hujan biasa dimulai bulan Nopember s.d Maret dan
musim kemarau pada bulan April s.d Oktober, sehingga kondisi ini dipergunakan
untuk proses pengisian dan penggunaan air

MAKALAH PLTA | 10
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan
perubahan energi, yaitu:

a.       Energi Potensial

Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu
akibat adanya perbedaan ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:

Ep = m . g . h

Dimana:

Ep : Energi Potensial

m : massa (kg)

g : gravitasi (9.8 kg/m2)

h : head (m)

b.      Energi Kinetis

Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga
timbul air dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan.

Ek = 0,5 m . v . v

Dimana:

Ek : Energi kinetis

m : massa (kg)

v : kecepatan (m/s)

c.       Energi Mekanis

Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin.
Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi
kinetis. Besarnya energi mekanis.

MAKALAH PLTA | 11
dirumuskan: Em = T . ω . t

Dimana:

Em : Energi mekanis

T : torsi

ω : sudut putar

t : waktu (s)

d.      Energi Listrik

Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi
listrik sesuai persamaan:

El = V . I . t

Dimana:

El : Energi Listrik

V : tegangan (Volt)

I : Arus (Ampere)

t : waktu (s)

2.5 Komponen dasar PLTA

Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan


transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi
untuk pengendalian banjir.

a) Turbin

MAKALAH PLTA | 12
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi
mekanik. Air akan memukul sudu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.

Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa


peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat
(penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas
(draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik.
Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air,
sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.

Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan
propeller berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa
digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-
sudu jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh
servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu
atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada
sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin
rekasi Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan,
posisinya tetap (tidak bisa digerakkan).

Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-
sudu aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-
sudu jalan (mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan
listrik bisa berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau
dari aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin
air didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini
merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.

 .Turbin Kaplan

Turbin Kaplan digunakan untuk tinggi terjun yang rendah, yaitu di


bawah20 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi

MAKALAH PLTA | 13
mekanik roda air turbin dilakukan melalui pemanfaatan kecepatan air. Roda air
turbin Kaplan menyerupai baling-baling dari kipas angin.

 Turbin Francis

Turbin Francis paling banyak digunakan di Indonesia. Turbin ini


digunakan untuk tinggi terjun sedang, yaitu antara 20-400 meter. Teknik
mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air turbin
dilakukan melalui proses reaksi sehingga turbin Francis jugadisebut sebagai turbin
reaksi.

 Turbin Pelton

Turbin Pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas
300 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik
pada roda air turbin dilakukan melalui proses impuls sehingga turbin Pelton juga
disebut sebagai turbin impuls.

Untuk semua macam turbin air tersebut di atas, ada katup pengatur yang
mengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke roda air. Dengan pengaturan air
ini, daya turbin dapat diatur. Di depan katup pengatur terdapat katup utama yang
harus ditutup apabila turbin air dihentikan untuk melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan atau perbaikan pada turbin. Apabila terjadi gangguan listrik yang
menyebabkan PMT generator trip, maka untuk mencegah turbin berputar terlalu
cepat karena hilangnya beban generator yang diputar oleh turbin, katup pengatur
air yang menuju ke turbin harus ditutup. Penutupan katup pengatur ini akan
menimbulkan gelombang air membalik yang dalam bahasa Inggris disebut water
hammer (palu air). Water hammer ini menimbulkan pukulan mekanis kepada pipa
pesat ke arah atas (hulu) yang akhirnya diredam dalam tabung peredam (surge
tank).

Kecepatan spesifik (specffic speed) turbin air didefinisikan sebagai jumlah


putaran per menit [rpm] (rotation per minute [rpm] dari turbin untuk
menghasilkan satu daya kuda pada tinggi terjun H = I meter.

MAKALAH PLTA | 14
Saluran air dari dam atau kolam tando sampai pada. tabung peredam,
panjangnya dapat mencapai beberapa kilometer. Apabila saluran ini tidak rata,
jalannya naik turun, maka di bagian-bagian cekungan yang rendah, harus ada
katup untuk membuang endapan pasir atau lumpur yang terjadi di cekungan
rendah tersebut. Di sisi lain, yaitu di bagian-bagian lengkungan yang tinggi juga
harus ada katup, tetapi dalam hal ini untuk membuang udara yang terperangkap
dalam lengkungan yang tinggi ini. Secara periodik, katup-katup tersebut di atas
harus dibuka untuk membuang endapan yang terjadi maupun untuk membuang
udara yang terperangkap.

b) Generator

Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.


Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator.
Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara
melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini
dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul
magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar
maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di
kawat setiap kali sebuah kutub melewati “coil” yang terletak di stator. Lalu
tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan
listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:

 Putaran

Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor,
sesuai dengan persamaan:

η = 60 . f / P

MAKALAH PLTA | 15
dimana:

η : putaran

f : frekuensi

P : jumlah pasang kutub

Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi
system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.  

 Kumparan

Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya
listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit

 Magnet

Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan
dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR
maka akan timbul magnet dari rotor.

Sehingga didapat persamaan:

E=B.V.L

Dimana:

E : Gaya elektromagnet

B : Kuat medan magnet

V : Kecepatan putar

L : Panjang penghantar

Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,
sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat
kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar

MAKALAH PLTA | 16
arus yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil
arus yang masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.

Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat,


yaitu:

·         Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide
bearing.

 Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing
diletakkan dibawah rotor.
 Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan
thrust bearing diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing
diletakkan diatas roto
 Jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling.
Generator yang digunakan di Saguling adalah jenis Setengah Payung.
c) Travo

Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan
adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke
rumah – rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan
lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja
dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini
ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant.

d) Bendungan

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:

MAKALAH PLTA | 17
 Bendungan Beton
 Bendungan Gravitas
 Bendungan B
 Bendungan Rongga
 Bendungan Urugan
 Bendungan Urugan Batu
 Bendungan Tanah
 Bendungan Kerangka Baja
 Bendungan Kayu
e) Pipa Pesat / Penstock adalah alat yang berfungsi untuk menyalurkan dan
mengarahkan air menuju turbin.
f) Jalur Transmisi merupakan jaringan kabel untuk mendistribusikan listrik
yang berasal dari PLTA menuju kawasan permukiman, industri dan
lokasi lain yang terhubung. Akan tetapi sebelum sampai ke konsumen,
tegangan listrik harus diturunkan dengan alat transformator step
down agar dapat digunakan.

2.6 Jenis-jenis PLTA

a) PLTA jenis terusan air (water way)

Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu
sungai dan mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan
(gradient) yang agak kecil.Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan
tinggi terjun dan kemiringan sungai.

b) PLTA jenis DAM /bendungan

Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang


disungai, pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air
dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar
sebagai pembangkit listrik.

c) PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)

MAKALAH PLTA | 18
Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis
sebelumnya, jadi energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.

d) PLTA DENGAN WADUK (RESERVOIR)


Air sungai dialirkan ke kolam melalui saluran terbuka atau tertutup
dengan disaring terlebih dahulu dan ditampung di suatu kolam yang
berfungsi untuk:
 Mengendapkan pasir
 Mengendapkan lumpur
 Sebagai waduk (reservoir)

Gambar : PLTA dengan kolam tandon

Air dari satu sungai atau lebih ditampung di suatu tempat untuk
mendapatkan ketinggian tertentu dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut
dialirkan melalui saluran terbuka, melalui pintu air ke saluran tertutup yang
selanjutnya melalui pipa pesat menggerakkan turbin untuk membangkitkan tenaga
listrik.

Contoh:

PLTA Cirata

MAKALAH PLTA | 19
Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten
Daerah
Purwakarta, Jawa Barat
Tipe PLTA Dengan waduk
Mulai beroperasi 1988
Jumlah pembangkit 8
Kapasitas 126 MW tiap pembangkit, total kapasitas 1008 MW
Daya listrik rata-rata pertahun 1428 GWH
Jaringan transmisi 500 KV

Turbin PLTA Cirata


Kapasitas turbin 129.000 KW
Putaran Turbin 187,5 RPM
Tinggi air jatuh efektif untuk memutar 112,5 meter
turbin
Debit air maksimum 135 m3/detik

MAKALAH PLTA | 20
e) PLTA ALIRAN DANAU

Sumber air dari PLTA ini adalah sebuah danau yang potensinya cukup
besar. Untuk pengambilan air yang masuk ke PLTA dilaksanakan dengan:

 Pembuatan bendungan yang berfungsi juga sebagai pelimpas


yang berlokasi pada mulut sungai.
 Perubahan duga muka air (DMA) + 4 meter
 Intake

Contoh :

MAKALAH PLTA | 21
Desa Turan Tiging, Kecamatan Tes,
Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi
Bengkulu, Sumatera.
Tipe PLTA Memanfaatkan aliran danau
1923 (saat pemerintahan Kolonial
Mulai beroperasi
Belanda)
Jumlah pembangkit 4 buah
4 MW tiap pembangkit, total kapasitas
Kapasitas
16 MW
Jaringan transmisi 70 KV

Data Operasi
Lantai dasar intake EL 560.20 mdpl
Lantai dasar inlet EL 557.40 mdpl
Turbin lama EL 520.00 mdpl
Turbin baru EL 507.50 mdpl
Debit air rata-rata 34 m3/S
Level efektif maksimal EL 563.50 mdpl
Level efektif minimal EL 563.00 mdpl
Unit terpasang 6 Unit
Kapasitas terpasang 18,96 MW
Beban puncak 18 MW

2.7 Kelebihan dan kekurangan PLTA

Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan PLTA

 Kelebihan

MAKALAH PLTA | 22
Beberapa keuntungan/kelebihan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga
listrik mikrohidro adalah sebagai berikut:

 Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTH ini


cukup murah karena menggunakan energi alam.
 Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah
terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan
sedikit latihan.
 Tidak menimbulkan pencemaran.
 Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.
 Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan
sehingga ketersediaan air terjamin.
 Kelemahan

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga mempunyai kelemahan-kelemahan


dalam melayani penguna listrik dalan jumlah besar, antara lain :

 Konsumen pengguna listrik dalam jumlah besar dan terlalu jauh dari
pusat Pembangkit membutuhkan sarana jaringan tower transmisi
tegangan tinggi yang panjang juga memerlukan sarana traffo peningkat
tengangan yang banyak.
 Dari sisi keamanan maupun keselamatan terhadap sanara dan
perlengkapan tranmisi harus mendapat perhatian khusus.
 Bila kita mengalami musim kemarau panjang PLTA yang menggunakan
tenaga air dari danau alam dan danau buatan maka cadanagan air akan
sangat berkurang dan berdampak pada penurunan kuantitas produksi
daya listrik yang disalurkan ke konsuman. Maka hal ini yang dirugikan
adalah konsuman baik rumah tangga maupun pihak industri.
 Sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menggunakan air
terjun tidak selalu berada dilokasi yang dikehendaki, selain debit airnya
kecil juga berada jauh dari kota sehingga membutuhkan biaya yang
sangat besar.

MAKALAH PLTA | 23
2.8 Cara membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air

Padahal tanpa kita sadari di sekitar kita tersedia sumber daya yang
melimpah dan ramah lingkungan yang dapat kita manfaatkan untuk
membangkitkan energi listrik, salah satunya air yang mengalir dapat dimanfaatkan
untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Untuk membangun PLTA tidaklah
harus dari air terjun, pada prinsipnya setiap air yang mengalir walaupun alirannya
sangat lambat (seperti: sungai dan selokan) dapat dijadikan sebagai pembangkit
listrik. Hanya saja daya yang dihasilkan tidak selalu memadai.

Pada prinsipnya PLTA terdiri dari 3 bagian utama : penggerak mula,


perubah kecepatan (speed reducer) dan generator.

Penggerak Mula (Prime Mover) adalah bagian berputar yang langsung


berhubungan dengan air. Ada 2 jenis penggerak mula yang umum digunakan
yakni kincir air dan turbin air. Pemilihan jenis penggerak mula dalam
merencanakan PLTA didasari atas pertimbangan kondisi air pada lokasi
pemasangan dan kapasitas daya yang akan dibangkitkan. Pada daerah air terjun
dengan ketinggian (head) rendah atau daerah sungai (termasuk parit/selokan)
penggerak mula yang cocok digunakan adalah kincir air. Sedangkan pada daerah
air terjun dengan ketinggian (head) sedang sampai tinggi yang cocok digunakan
adalah turbin air.

MAKALAH PLTA | 24
Konstruksi kincir air sederhana terdiri dari dua dinding lingkaran yang mengapit sudu-
sudu dan pada pusat terdapat as (shaft) sebagai sumbu putar. Kincir air dapat dibuat
dari bahan: kayu, bambu, plate besi, dan lain-lain.

Umumnya penggunaan kincir air hanya terbatas pada skala kecil atau
sedang saja sedangkan untuk skala besar turbin airlah menjadi pilihan. Namun
demikian kincir air memiliki kelebihan karena biayanya relatif murah (untuk
kapasitas sama), pembuatannya mudah (dapat dikerjakan orang yang keahliaanya
pas-pasan) dan yang lebih menarik lagi untuk pembangkit listrik pada aliran
sungai dengan head sangat rendah penggerak mula yang paling tepat adalah model
kincir.

Turbin air adalah model yang lebih canggih dan dapat digunakan untuk
pembangkit listrik mulai kapasitas kecil sampai besar. Selain itu tidak
memerlukan banyak tempat untuk pemasangan, terlihat rapi, dan effisiensi tinggi.
Saat ini sudah banyak turbin air yang diproduksi, dan pada type tertentu telah
dirangkai sedemikian rupa dengan generatornya sehingga pemasangannya
menjadi lebih mudah. Hanya saja harga turbin jauh lebih mahal dan hanya bisa
dibuat oleh tenaga dengan keahlian khusus atau dibeli dari pabrik yang
mengeluarkannya.

Speed Reducer (perubah kecepatan) adalah alat yang berfungsi untuk


merubah (menaikkan atau menurunkan) kecepatan putaran. Dalam hal ini speed
reducer yang diperlukan adalah penaik kecepatan karena putaran penggerak mula

MAKALAH PLTA | 25
biasanya lambat, oleh karena itu harus dipercepat agar putaran yang
direkomendasikan pada generator dapat dicapai (pada umumnya generator
memiliki putaran 1500 rpm). Kecepatan putaran yang tepat pada sisi generator
diperlukan sebagai salah satu syarat agar listrik yang dihasilkan baik. Bila putaran
generator tidak tepat (kurang atau melampui batas yang direkomendasikan) dapat
merusak peralatan listrik dan termasuk generator itu sendiri. Oleh karena itu
diperlukan perhitungan yang tepat untuk memilih speed reducer pada pembangkit
listrik.

Secara garis besar untuk menaikkan kecepatan digunakan 3 macam cara


sebagai berikut:

 Multiple ulley (Pulley Bertingkat)


Ini adalah model paling sederhana dan biayanya murah akan tetapi
menimbulkan kehilangan daya yang tinggi. Model ini terdiri dari susunan
beberapa pulley yang dihubungkan dengan belt. Jumlah tingkatan (jumlah
pulley) dan diameter pulley harus diperhitungkan agar dihasilkan
kecepatan putaran yang tepat pada sisi generator.

 Multiple Chain Gear

MAKALAH PLTA | 26
Model Multiple Chain Gear pada prinsipnya sama dengan multiple pulley,
hanya saja menggunakan chain dan gear. Jumlah tingkat dan jumlah teeth dari
setiap gear harus diperhitungkan untuk mendapatkan putaran yang tepat pada
generator

 Gear Box (Gear Reducer)


Penggunaan Gear box (Gear Reducer) sebagai penaik kecepatan
memberikan banyak kelebihan, karena pemasangan dan perawatan mudah,
tampak rapi, dan yang paling utama kehilangan daya rendah hanya saja
harganya jauh lebih mahal dibanding kedua model sebelumnya. Gear box
sangat cocok digunakan untuk penggerak mula yang putarannya sangat
lambat (pada aliran sungai dengan head sangat rendah tetapi debit air
tinggi)

Untuk memilih gear box yang tepat untuk pembangkit listrik perlu diperhatikan 3
hal penting:

1. Type gear box (gear reducer)


Tidak semua type gear box dapat digunakan untuk menaikkan kecepatan
karena kebanyakan gear box digunakan untuk menurunkan kecepatan.
Dengan kata lain banyak gear box yang hanya dapat digunakan untuk
menurunkan kecepatan saja dan tidak dapat berfungsi sebaliknya. Untuk
mengetahuinya dapat dilakukan dengan memutar low speed shaft
(diameter lebih besar) secara manual di mana high speed shaftnya
(diameter lebih kecil) akan ikut berputar. Tetapi bila tidak tidak dapat

MAKALAH PLTA | 27
berputar berarti tidak dapat digunakan sebagai penaik kecepatan.
Demikian juga bila berputar tapi dengan torsi tinggi juga tidak dapat
digunakan dalam hal ini karena akan menimbulkan kehilangan daya yang
tinggi Salah satu type Gear box yang cocok untuk keperluan ini adalah
type planetary gear.
2. Ratio gear box (gear reducer)
Sebelum memilih gear box harus dihitung terlebih dahulu nilai faktor
pengali kecepatan. Perhitungan faktor pengali = 1500/putaran penggerak
mula. Pilihlah gear box yang rationya mendekati nilai faktor tersebut.
3.Kapasitas(Kwatt)
Gear box harus mampu memikul daya maksimum yang dihasilkan
generator. Apabila gear box di bebani di atas kapasitas maka akan
menimbulkan kerusakan pada gear box. Oleh karena itu gear box yang
dipilih harus memiliki kapasitas minimal sama dengan generator.
Dalam prakteknya pemasangan gear box secara langsung ke penggerak
mula sering dikombinasikan dengan pulley atau chain-gear bertujuan
untuk mendapatkan putaran yang tepat pada generator. Karena dengan
ratio gearbox yang tersedia di pasaran belum tentu dapat menghasilkan
putaran yang tepat pada generator. Dengan melakukan kombinasi dengan
pullley atau chain-gear didapat putaran yang tepat. Karena dengan
merubah diameter pulley atau jumlah teeth pada gear akan didapat putaran
yang diinginkan. Beberapa pilihan kombinasi tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

MAKALAH PLTA | 28
Generator adalah mesin listrik yang dapat merubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga air, energi yang
terkandung di dalam air dengan bantuan penggerak mula dan speed reducer energi
tersebut dirobah menjadi energi listrik. Sekarang ini telah banyak generator yang
diproduksi, tinggal memilih sesuai spesifikasi yang kita inginkan.

Pada gambar di bawah ini, penulis telah membuat pembangkit listrik


walaupun masih skala kecil namun telah memberikan hasil yang memuaskan.
Dengan debit air yang relatif kecil dan head kurang dari 1m dapat menghasilkan
daya listrik sekitar 700 watt (lebih dari cukup untuk kebutuhan rumah tangga)
dengan voltage stabil 220 V dan sudah beroperasi non stop selama 4 tahun dan
sangat jarang mengalami kerusakan

MAKALAH PLTA | 29
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komponen – kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan


transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi
untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar
kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik.

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.


gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong
angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin.
Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis
seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.

Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.


Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam
generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.

MAKALAH PLTA | 30
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan
adalah travo step up.

B. Saran

Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah


atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo
step down

DAFTAR PUSTAKA

M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi, Sutanto.


Pembangkit Listrik Tenaga Air, 1991. Cet 1. -, Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia ( UI-Press).

Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi
ekonomi. Cet 1. Edisi Kedua/ Revisi- Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-
Press).

Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Jakarta: Universitas Indonesia


(UI-Press). Rancangan Sistem Kontrol Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air.

http://berita-iptek.blogspot.com/2020/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html

http://anekasurya.indonetwork.co.id/profile/aneka-surya-com-perakitan-
penjualan-dan-penyedia-pembangkit.html

MAKALAH PLTA | 31
MAKALAH PLTA | 32

Anda mungkin juga menyukai