Sejarah Pereko Indo
Sejarah Pereko Indo
joniefendi., SE., MM
POKOK BAHASAN
Materi Pembahasan :
I. Pendahuluan.
Penilaian kinerja dari kemajuan ekonomi yang sudah dicapai
Alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja tersebut
I. PENDAHULUAN
Bagi negara sedang berkembang adalah keadaan yang dapat dan telah
mengalami proses yang membawa perubahan-perubahan struktural yang berarti.
Maka dalam kriteria struktural ditambah besarnya peranan sektor-sektor non
pertanian/ non ekstraktif dalam GNP atau GDP, besarnya peranan sektor industri
(manufaktur) dan jasa dalam ekspor, tingginya tingkat keterkaitan (linkage) secara
vertikal dalam sektor industri, serta tingkat keterkaitan antara sektor hilir dan hulu.
Peralatan Analisis Ekonomi
b. Dilihat dari penggunaannya (dari segi pengeluaran), nilai GDP harus sama
dengan nilai pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) + konsumsi pemerintah
(G) + pembentukan modal bruto (I) + ekxpor dikurangi impor (X – M).
Rumus :
GDP = C + I + G + (X – M)
1) Pendapatan Nasional (NI – Y)
4) Cara perhitungan pendapatan nasional :
Rumus :
GNP = GDP + F
NNP = GNP – D
NI = NNP – Nit
NI = (GDP + F) – D – Nit
Skema :
Produk Domestik Bruto (GDP) Rp xxxxx
Ditambah : pendapatan neto terhadap luar
Negeri atas faktor produksi (F) Rp xxxxx
Produk nasional Bruto (GNP) Rp xxxxx
Dikurangi : penyusutan (D) Rp xxxxx
Produk Nasional Neto (NNP) Rp xxxxx
Dikurangi : pajak tak langsung (Nit) Rp xxxxx
Pendapatan Nasional (NI = Y) Rp xxxxx
2) Cara Rata-rata r=
[( √ ) ]
n−1 tn
to
. 1 . 100%
Keterangan :
r = laju pertumbuhan ekonomi rata-rata setiap tahun
n = jumlah tahun (mulai dengan sampai dengan)
tn = tahun terakhir periode
to = tahun awal periode
IHKx
IRx = x 100% - 100%
IHK(x-1)
Keterangan :
IRX = tingkat inflasi tahun x
IHKn = IHK tahun x
IHKn-1 = IHK tahun yang lalu
Dt Dt
DSR= . 100% atau DSR = . 100%
Xnt Xbt
Keterangan :
Dt = Bunga & Cicilan hutang
Xnt = ekspor neto (bersih), setelah dikurangi impor mingas
Xbt = ekspor bruto (kotor)
10)Karena yang menanggung beban hutang pemerintah dan
swasta maka ada empat versi perhitungan DSR :
a) DSR pemerintah terhadap ekspor bruto
b) DSR pemerintah (pemerintah + swasta) terhadap ekspor
bruto
c) DSR pemerintah terhadap ekspor neto
d) DSR Indonesia (pemerintah + swasta) terhadap ekspor neto
XB
Px= .100 %
XK
MB
Pm= .100 %
MK
Keterangan :
Px = Indeks ekspor
Pm = indeks impor
X, M = ekspor, impor
B = Bulan berlaku / harga tahun berjalan
K = harga konstan
Kebijaksanaan Pemerintah
1) Pemerintah merubah system ekonomi dari system ekonomi
komando ke ekonomi bebas demokratis dengan kata lain dari
ekonomi tertutup ke ekonomi terbuka.
2) Serangkaian kebijaksanaan Oktober 1966, Pebruari 1967 dan
Juli 1967 antara lain :
(1) Kebijaksanaan kredit yang lebih selektif (penentuan jumlah,
arah, suku bunga)
(2) Menseimbangkan/ menurunkann defisit APBN dari 173,7%
(1965), 127,3% (1966), 3,1% (1967) dan 0% (1968).
(3) Mengesahkan / memberlakukan undang-undang :
i. UU Pokok Perbankan No. 14/ 1967
ii. UU Perkoperasian no. 12/ 1967
iii. UU Bank Sentral No. 13/ 1968
iv. UU PMA tahun 1967 dan UU PMDN tahun 1968
v. Membuka Bursa Valas di Jakarta 1967.
Program Pembangunan jangka panjang dimulai tahun 1969/ 1970
b. Jangka waktu dan strategi pembangunan
Pembangunann jangka menengah terdiri dari pembangunan Lima
Tahun (PELITA) dan dimulai dengan PELITA I sejak tahun 1969/
1970
Pembangunan Jangka Panjang dimulai dengan pembangunan
Jangka Panjang Tahap I (PJPT – I) selama 25 tahun, terdiri dari :
i. PELITA I 69 / 70 = 73 / 74
Titik berat pada sektor pertanian dan industri yang menunjang
sektor pertanian. Sebagian besar anggaran pemerintah
dialokasikan di bidang ekonomi, yaitu 78,28%, untuk sektor
pertanian dan irigrasi, sektor perhubungan dan pariwisata,
industri dan pertambangan serta sektor pedesaan.
b. Faktor-faktor eksternal
Jepang dan Eropa Barat mengalami kelesuan pertumbuhan
ekonomi sejak awal dekade 90-an dan tingkat suku bunga sangat rendah.
Dana sangat melimpah sehingga sebagian besar arus modal swasta
mengalir ke negara-negara Asia Tenggara dan Timur, yang akhirnya
membuat krisis.
c. Teori-teori Alternatif
Teori konspirasi, krisis ekonomi sengaja ditimbulkan oleh negara-
negara maju tertentu, khususnya Amerika, karena tidak menyukai
sikap arogansi ASEAN selama ini.
Teori contagion, yaitu karena adanya contagion effect; menularnya
amat cepat dari satu negar ake negara lain, disebabkan investor
asing merasa ketakutan.
Teori business cycle (konjungtur), karena proses ekonomi
berdasarkan mekanisme pasar (ekonomi kapitalis) selalu
menunjukkan gelombang pasang surut dalam bentuk naik turunnya
variabel-variabel makro
d. Faktor-faktor non-ekonomi
1) Dampak psikologis dari krisis di Indonesia adalah merebaknya
penomena kepanikan, sehingga para pemilik modal internasional
memindahkan modal mereka dari Indonesia secara tiba-tiba.
2) Kepanikan ini kemudian diikuti oleh warga negara di Indonesia,
sehingga sekelompok orang (spekulan) berusaha meraih keuntungan
dengan cara menukar sejumlah besar rupiah terhadap dollar AS.
Pada tahun 1998 PDB Riil menyusut 13,7% yang terutama disebabkan
oleh kegiatan investasi dan konsumsi swastaa yang merosot tajam.
Penurunan kegiatan investasi berkaitan dengan makin memburuknya
ketidakseimbangan neraca dunia usaha, memburuknya kondisi perbankan,
rendahnya kepercayaan investor dari luar negeri.
DAFTAR BACAAN
1. Muljana, B.S., Pembangunan Ekonomi dan Tingkat
Kemajuan Ekonomi Indonesia, Lembaga Penerbit FEUI, 1983.