Disusun Oleh :
RAUDATUL JANNAH
P07131218075
2.1 Bakso
Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging
yang dilumatkan, dicampur dengan bahan-bahan lainnya, dibentuk bulatan-
bulatan, dan selanjutnya direbus. Berbeda dengan sosis, bakso dibuat tanpa
mengalami proses kiuring, pembungkusan maupun pengasapan (Anonim,
2006).
Bakso adalah jenis makanan yang berupa bola-bola yang terbuat dari
daging dan tepung. Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah dan mie.
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan bakso adalah daging, bahan
perekat, bumbu dan es batu atau air es. Biasanya jenis bakso di masyarakat
pada umumnya diikuti dengan nama jenis bahan seperti bakso ayam, bakso
ikan dan bakso sapi atau bakso daging (Sulistiyani, 2015).
Parameter mutu bakso yang dipertahakan para pengolah maupun
konsumen adalah tekstur, warna dan rasa. Tekstur yang biasanya disukai
adalah yang halus, kompak, kenyal, dan empuk. Halus dimana permukaan
irisannya rata, seragam dan serta dagingnya tidak tampak. Kekenyalan bakso
dapat ditentukan dengan melempar bakso ke permukaan meja atau lantai,
dimana bakso yang kenyal akan memantul, sedangkan keempukan diukur
dengan cara digigit, dimana bakso yang empuk akan mudah ditelan (Anonim,
2006).
Menurut Sulistiyani (2015), kualitas bakso sangat ditentukan oleh
kualitas daging, jenis tepung yang digunakan, perbandingan banyaknya
daging dan tepung yang digunakan untuk membuat adonan, dan pemakaian
jenis bahan tambahan yang digunakan, misalnya garam dan bumbu-bumbu
juga berpengaruh terhadap kualitas bakso segar. Penggunaan daging yang
berkualitas tinggi dan tepung yang baik disertai dengan perbandingan tepung
yang besar dan penggunaan bahan tambahan makanan yang aman serta cara
pengolahan yang benar akan dihasilkan produk bakso yang berkualitas baik.
Bakso yang berkualitas baik dapat dilihat dari tekstur, warna dan rasa.
Teksturnya yang halus, kompak, kenyal dan empuk. Halus yaitu permukaan
irisannya rata, seragam dan serat dagingnya tidak tampak.
Bakso memegang peranan penting dalam distribusi sumber protein
hewani (daging). Pembuatan bakso dapat mereduksi kebutuhan daging karena
adanya penggunaan atau penambahan bahan pengisi atau bahan pengikat,
yang umumnya berupa tepung tapioka. Namun demikian, kadar daging tidak
boleh kurang dari 50%, sesuai dengan definisi bakso menurut BSN bahwa
bakso adalah produk makanan berbentuk bulatan atau lain, yang diperoleh
dari campuran daging lemak (kadar daging tidak kurang dari 50%) dan pati
atau serealia dengan atau tanpa penambahan makanan yang diizinkan.
Terbentuknya struktur yang kompak pada bakso disebabkan adanya
kemampuan daging untuk saling berikatan. Proses pengikatan ini terjadi
karena adanya panas, sebab daging segar (mentah) tidak menunjukkan adanya
kecenderungan untuk berikatan. Mekanisme pengikatan ini melibatkan
pengaturan kembali stuktur protein dan memungkinkan protein menjadi bahan
pengikat. Daya ikat protein tergantung pada jumlah protein miofibril yang
terekstrak dari partikel daging sedangkan protein yang terekstrak karena
adanya garam dan fosfat adalah miosin dan aktomiosin. Semakin luas
permukaan daging akibat penghancuran dan pengilingan maka semakin tinggi
tingkat kerusakan sel yang akan menyebabkan pelepasan cairan sel yang lebih
banyak (Dalilah, 2006).
Syarat mutu bakso daging menurut SNI 01-3818-1995 dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1.Syarat Mutu Bakso Daging (SNI 01-3818-1995).
Syarat mutu Satuan Persyaratan
Bau - Normal, khas daging
Warna - Normal
3.1 Bahan
1. Daging sapi segar 500 gram
2. Garam kasar 1 1/4 sendok teh
3. Es batu 500 gram
4. Poly powder 1 sendok teh (boleh tidak digunakan)
5. Sagu tani 2 sendok makan
6. Air es 150 ml
7. Merica bubuk 1 ½ sendok teh
8. Bawang goreng 3 sendok makan, dihaluskan
Tip :
1. Bakso yang kenyal didapat dari daging yang baru saja dipotong. Umumnya
daging yang dijual di pasar adalah daging yang sudah dilayukan dulu.
Karena itu kalau mau sukses, lebih baik membeli langsung di pusat
pemotongan hewan.
2. Selanjutnya adalah pengulenan. Uleni daging agak lama untuk hasil yang
baik.
3. Ada bahan-bahan kimia tertentu yang dijual di toko untuk pengenyal
bakso. Hanya saja kita tidak pernah tahu bahan dasarnya. Salah satunyua
adalah poly powder yang bisa dibeli di toko-toko yang menjual bahan kue
dan masakan.
4. Tanpa bahan pengenyal itu pun bakso buatan sendiri bisa cukup kenyal bila
dagingnya sangat segar dan pengulenan diakukan cukup lama.
3.3 Diagram Alir
Daging sapi
Dipotong-potong
Pukul-pukul daging
Masukkan es batu
Angkat
Uleni
Bentuk bulat
Angkat
Tiriskan
Bakso daging
DAFTAR PUSTAKA
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Universitas Gadjah Mada Press,
Yogyakarta.. http://warungilmuazzahra.blogspot.co.id/2013/07/laporan-praktikum-
teknik-pengolahan.html. Diakses tanggal 8 Maret 2020.