Anda di halaman 1dari 13

ILMU KEALAMAN DASAR

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA

Disusun oleh:

Omar Farhan Aidid 1714290005

Anggia Dian A1714290031

Adinda Syafitri 1714290096

Zufar Rafif 1714290023

Tomi Subagja 1714290103

Risky Bayu 17142900

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah Ilmu Kealaman Dasar tentang
“Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya”
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nastiti selaku dosen Ilmu Kealaman Dasar,
teman-teman dekat yang telah mendukung dalam mencari yang diperlukan, serta kepada
keluarga atas semangat dan motivasinya.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok dari Ibu Nastiti serta
mengharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca khususnya
mahasiswa Ekonomi & Bisnis UPI Y.A.I. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari
banyak kekurangan yang mendasar baik itu dari segi bahasa maupun segi lainnya. Kami
menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan selanjutnya serta
memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam makalah
ini.

Jakarta, 29 Maret 2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................

Daftar isi.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................


A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

5.1 Biosfer dan Makhluk Hidup

Biosfer adalah bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang
memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut
geosfisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup
dan hubungan antara mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer
(air), dan atmosfer (udara) bumi.
Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui mendukung kehidupan.
Biosfer dianggep telah berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia
bumi.
Bisofer adalah bagian dari sistem planet bumi yang meliputi udara, tanah, dan air, di mana
segala kehidupan berkembang. Biosfer dapat dibagi menjadi empat lapisan yaitu atmosfer,
hidrosfer, dan antrosfer.
Hidup berarti mampu mengadakan metabolisme termasuk respirasi, bereaksi terhadap
rangsangan luar dengan tujuan mempertahankan diri dan mengadakan reproduksi. Sel
memenuhi syarat itu maka sel dianggap sebagai suatu unit kehidupan yang terkecil.

Beda antara makhluk hidup dan benda mati dapat dilihat dari sisi:

1) Bentuk dan ukuran


2) Komposisi kimia
3) Organisasi
4) Metabolisme
5) Iritabilitas
6) Reproduksi
7) Tumbuhan dan mempunyai daur hidup

Yang termasuk ke dalam makhluk hidup tingkat rendah adalah sebagai berikut:

1) Virus
2) Bakteriofag
3) Rickettsia
4) Bakteri
5) Protozoa

Reproduksi (perkembangbiakan) sel meliputi (pembelahan sel melalui tahapan atau


fase tertentu) dan amitosis (proses pembelahan sel tanpa melalui tahapan atau fase tertentu).
Mitosis atau pembelahan tidak langsung pada hewan menghasilkan beberapa tingkatan atau
fase yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase. Terdapat dua tipe
perkembangbiakan pada makhluk hidup bersel banyak yaitu:

1. Aseksual yang termasuk di dalamnya adalah pembelahan kembar, kuncupan,


pembentukan spora dan perkembangan vegetatif.
2. Seksual, yang terdiri dari beberapa tipe yaitu konjugasi dan fertilisasi
Makhluk hidup dapat dijumpai diberbagai lingkungan. Pada lingkungan terdapat
faktor abiotik yang mempengaruhinya, seperti topografi, geologi, dan iklim. Penyebaran
makhluk hidup pada kondisi lingkungan abiotik yang berbeda memberi kemungkinan adanya
keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang hidup di daratan berbeda dengan yang
hidup di perairan. Perbedaan itu misalnya pada warna, bentuk dan ukuran. Perbedaan
tersebutlah yang menimbulkan keanekaragaman. Selain faktor lingkungan, keanekaragaman
dapat disebabkan oleh faktor gen.

5.1.1 Keanekaragaman Hayati

1. Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati

a. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu yang masih berada dalam tingkat
spesies yang sama. Contohnya: kelapa macamnya yaitu kelapa gading, kopyor, hidrid dan
kelapa hijau; mangga macamnya mangga lali jiwo, gadung, golek dan arumanis.

b. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman yang menyebabkan variasi antar spesies, lebih mudah diamati karena
perbedaan lebih menyolok. Contohnya: variasi famili Palmae antara lain kelapa, siwalan, aren
dan pinang; variasi famili Graminae antara lain padi, gandum, tebu, dan jagung.

c. Keanekaragaman Ekosistem
Dari semua variasi yang ada pada setiap tingkat jenis akan mempunyai tempat hidup yang
berbeda, tempat hidup ini akan membentuk ekosistem yang berbeda pula. Contohnya: kelapa
ekosistemnya di daerah pantai, siwalan ekosistemnya di derah kering, aren ekosistemnya di
daerah rawa.

2. Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati telah banyak dipelajari oleh manusia sejak zaman dahulu. Hal
tersebut dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan juga untuk
keperluan pengobatan suatu penyakit.
Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati antara lain:
a. Mengetahui manfaat masing-masing jenis bagi kehidupan manusia
b. Mengetahui adanya saling ketergantungan makhluk hidup
c. Mengetahui ciri-ciri dan sifat masing-masing jenis
d. Mengetahui kekerabatan antar makhluk hidup

3. Mempelajari Keanekaragaman Hayati Tanpa dengan Cara Klasifikasi

Mempelajari keanekaragaman hayati tanpa klasifikasi, akan memungkinkan terjainya


kerancuan pengertian dalam menunjuk suatu jenis makhluk hidup. Misalnya burung gereja di
Belanda Musch, di Inggris House Sparrow, di Amerika English Sparrow. Bahkan dalam satu
negara sering dijumpai spesies hewan atau tumbuhan memiliki nama daerah berbeda-beda.
Mempelajari keanekaragaman hayati dengan klasifikasi, akan memperoleh kemudahan dan
keseragaman dalam menunjuk suatu jenis.
4. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Indonesia memiliki lingkungan fisik (lingkungan abiotik) yang sangat bervariasi, sehingga
menuntut hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya untuk beradaptasi dengan cara yang
berbeda-beda agar dapat bertahan hidup. Lingkungan abiotik dan biotik yang khas
menyebabkan munculnya makhluk hidup yang khas pula. Bahkan ada tanaman-tanaman dan
hewan-hewan tertentu yang hidup di daerah tertentu. Contohnya, burung Cenderawasih di
Irian jaya, Bunga Bangkai di Sumatra.

5. Klasifikasi

Pengklasifikasian telah lama dilakukan oleh para ahli, yang pertama kali Aristoteles dan
Theophrastus. Ariestoteles memperkenalkan 520 jenis hewan dalam buku Historia
Animalium dan Theophrastus memperkenalkan 480 jenis tumbuhan dalam buku Historia
Plantarum.
Sistem klasifikasi ada 3 macam yaitu:
a. Sistem klasifikasi alamiah oleh Theophrastus dalam bahasa latin Polinomial.
b. Sistem klasifikasi buatan oleh Carolus Linnaeus dalam bahasa latin Binomial.
c. Sistem klasifikasi filogenetik oleh Charles Darwin dalam bahasa latin
Binomial.

6. Perkembangan Klasifikasi

Ilmu pengetahuan semakin berkembang dari masa ke masa. Perubahan ini sering menuntut
perubahan dalam klasifikasi, khususnya pada tingkat kingdom. Setiap klasifikasi dibuat untuk
memudahkan mempelajari keanekaragaman hayati di dunia ini. Perkembangan sistem
klasifikasi menunjukan bagaimana para ilmuan bekerja yaitu terbuka untuk perubahan dalam
hal-hal yang baru. Saat ini Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan (International Code Of
Botanical Noman Clature) dan Kode Internasional Tata Nama Hewan (International Code Of
Zulogical Noman Clature).

5.1.2 Cara Menulis Nama Jenis

Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem tata nama
ganda adalah sebagai berikut: huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga(genus)
ditulis dengan huruf besar, sedangkan untuk kata penunjuk jenis(spesies) ditulis dengan
huruf kecil semua . contoh: Zea mays, Zea: genus,mays: spesies.

Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata
nama tersebut. Namun bila dicetak harus memakai huruf miring. Bila nama penunjuk jenis
lebih dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut harus dirangkaikan dengan tanda
penghubung. Contoh: Hibiscusrosa-sinensis.

Disamping cara pemberian nama spesies, ada pula cara penulisan nama kelas, bangsa, dan
famili, yaitu sebagai berikut: nama kelas adalah nama genus+nae. Contoh: equisetinae. Nama
ordo adalah nama genus+ales. Contoh: zingiberales Nama Famili adalah nama genus+acea.
Contoh: cannaceae. Setiap mahlik hidup pasti mempunyai persamaan dan perbedaan ciri.
Perbedaan dan persamaan inilah yang menyebabkan keanekaragaman mahluk hidup.
5.3 keanekaragaman mahluk hidup

Sel terdiri dari membrane sel, nucleus (inti sel) dan protoplasma yang terdiri dari
sitoplasma dan nukleoplasma. Pada nukleoplasma terdapat bagian yang mampu mengadakan
metabolism, sedangkan membran melindungi serta mengatur hubungan sel dengan dunia luar.
Pada hakikatnya, sel tumbuhan dan hewan adalah sama

1 Keanekaragaman Gen

Yaitu keanekaragaman yang disebabkan oleh persamaan dan perbedaan susunan basa
nitrogen pada DNA setiap mahluk hidup.

2. Keanekaragaman Jenis

Yaitu keanekaragaman yang disebabkan oleh persamaan dan perbedaan sifat atau ciri
antara spesies makhluk hidup.

3. Keanekaragaman Ekosistem

Yaitu keanekaragamaan yang disebabkan oleh persamaan dan perbedaaan komponen


dan biotik di setiap wilayah, sehingga menyebabkan perbedaan interaksi makhluk
hidup yang berlanjut pada terjadinya perbedaan ekosistem

5.4 Persebaran dan Sejarah Perkembangan Mahluk Hidup

1. Sejarah Kehidupan Bumi

a. Azoikum : belum ada kehidupan, bumi masih panas


b. Archeozoikum : bumi dingin, ada daratan dan lautan.
c. Proterozoikum : zaman kehidupan protozoa bersel satu.

2. Teori Evolusi

a. Lamarck : evolusi disebabkan karena adanya adaptasi


Contoh : leher jerapah menjadi panjang
b. Darwin : evolusi disebabkan oleh seleksi alam.
Contoh : karena seleksi alam, jerapah leher pendek punah.
c. Weismann : evolusi adalah masalah genetika. Jadi, evolusi adalah
seleksi alam terhadap factor genetika.
d. De Vries : evolusi disebabkan karena mutasi gen.

3. Keterangan Kehidupan

Kehidupan terbagi dua yakni dunia tumbuhan dan dunia hewan termasuk manusia.
Diberi nama, Yaitu:
a. Menunjukan genusnya
b. Menunjukan spesiesnya, contoh : Homo sapiens.
Dunia Tumbuhan

Divisi/subdivisi/contoh

Thallophyta : ganggang, jamur


Briophyta : Lumut
Pteridophyta : rumput, polongan, perdu, pohon berbuah, berbiji belah dan berbiji tunggal.

Dunia Hewan

Protozoa : amuba, paramecium, euglena dan sporozoa Porifera: bunga karang.


Coelenterata : ubur-ubur, hydra
Platyhelminthes : cacing gepeng
Nemanthelminthes : cacing bundar
Annelida : cacing tanah
Echinodermata : bintang laut
Molluska : tiram, kerang remis, octopus, keong
Arthopoda : udang, lipan, kalajengking, laba-laba, insekta.
Chordata : semua yang bertulang belakang, seperti: Pisces
(semua jenis ikan), Amphibia (katak, salamander),
Reptilia (buaya, ular), Aves (burung).
Mammalia:
-Tak bergigi : lumba-lumba
-Berkantong : kangguru
-Pengerat : tikus
-Pemakan serangga: landak

5.4.1 Persebaran Mahluk Hidup


Faktor-faktor yang menentukan adanya variabilitas geografik mahluk hidup yang
menyebar di atas permukaan bumi ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor lingkungan, terdidri dari limgkungan abiotik yaitu tanah, air, temperature dan
iklim di tempat itu.
2. Faktor sejarah, yang menurut sejarah geografi bumi ini dahulu kala hanya terdiri dari
satu benua dan satu samudra.
3. Faktor hambatan penyebaran, Hambatan itu terdiri antara lain daratan untuk makhluk
penghuni lautan yaitu daratan atau benua dan daratan yang menyempit seperti
amerika tengah (Costa Rica).

Ketiga factor tersebut disebut sebagai factor geografik. Di samping factor geografik
masih ada factor genetic, baik variasi yang dihasilkan dari perkawinan maupun mutasi
genetic.

Geografi tumbuhan, ternyata merupakan variasi pantai tropic menuju kutub yang
sama dengan variasi dari pantai tropic ke puncak gunung, yaitu daerah tropis berhutan
lebat, subtropics hutannya agak menipis, dan pada daerah beriklim dingin terdapat
padang rumput atau hutan cemara dan pakis, serta daerah dekat kutub terdiri dari taiga
kemudian tundra dan lumut.
5.4.2 Geografi Hewan

Geografi Hewan terbagi enam daerah geografik, sebagai berikut :


1. Afrika dan sekitarnya, dihuni antara lain oleh gajah Afrika, jerapah, dan gorila.
2. Australia dan sekitarnya, dihuni antara lain oleh kangguru, koala, wombat.
3. India sampai Indonesia disebut daerah Oriental, dihuni oleh antara lain harimau, gajah
India dan kerbau.
4. Daerah Amerika Utara dan sekitarnya disebut Nearctic, dihuni oleh bison dan
semacam rusa rein yang disebut Caribau.
5. Daerah Amerika Selatan disebut Neotropical dihuni antara lain oleh tapir dan monyet
Howler.

Fenomena Evolusi menjelaskan perubahan ciri mahluk hidup karena seleksi


alam dan bersifat menurun.

Mahluk hidup mengalami perubahan secara berlahan lahan dalam jangka waktu yg
lama.perubahan tsb dapat menyimpang dari struktur aslinya sehingga muncul jenis
atau spesies baru. Proses perubahan mahluk hidup dalam jangka waktu lama disebut
evolusi.

Beberapa ilmuwan yang menyampaikan pandangan pandangannya tentang evolusi

1. Jean baptiste Lamarck


Mengemukakan bahwa alat alat tubuh yang sering digunakan akan tumbuh mebesar,
Sebaiknya organ tubuh yang tidak pernah digunakan akan menyusut dan hilang.

Hokum penurunan sifat yang karena sering digunakan atau tidak digunakamnya
bagian bagian tsb akan diturunkan kpd keturunannya

2. Alfrd Wallace
Menyatakan bahwa species yang ada sekarang berasal dari species masa silam yang
mampu bertahan hidup.

3. Eramus Darwin
Menyatakan bahwa fungsional terhadap stimulus adakah diwariskan

4. Sir Charles lyeel


Menyatakan bahwa batuan, pulau pulau atau benua selalu mengalami perubahan.

5. Anaximander dan aristoteles


Menyatakan bahwa mahluk hidup selalu mengalami perubahan

Evolusi diperkuat dengan adanya bukti bukti

1. fosil
Merupakan sisa sisa, cetakan jejak atau berkas binatangf atau tumbuhan yang telah
membatu.
2. Homologi
Dua organ (alat tubuh) dikatakan homolog jika mempunyai asal (secara embriologik)

3. Analogi
Dua organ dikatakan analogi bila menunjukan fungsi sama tetapi bentuknya dasarnya
beda

4. Embriologi perbandingan
Embriologi perbandingan ialah hewan hewan kelas vebrata ikan, reptril, aves dan
mamalia. Meskipun tubuh individu dewasanya berbeda tetapi embrionya sangat mirip

5. Ontogeni
Sejarah perkembangan mahluk hidup dari zigot sampai dewasa. Filogeni yaitu
perkembangan mahluk hidup dari sederhana menjadi sempurna

6. Kovergesi
Terbentuknya macam-macam individu atau spesies yang berasal dari jalur evolusi
yang berbeda tetapi mempunyai ciri-ciri yang hamper sama.

7. Divergensi
Terbentuknya bermacam-macam individu dari satu macam spesies atau sejenis.

8. Spesies
Individu dalam satu populasi yang bila mengadakan inter hibridasi menghasilkan
keturunan yang fertil.

Teori evolusi yang masih dipakai sampai sekarang berkembang dari teori seleksi alam
yang dikemukakan oleh Charles Darwin, yaitu:
 Seluruh spesies memiliki kemampuan untuk meningkatkan populasi mereka
secara eksponensial bila seluruh individu yang lahir dapat sukses
bereproduksi.
 Populasi cenderung tetap stabil kecuali terjadi perubahan musiman.\
 Sumber daya yang terdapat di alam berada dalam jumlah yang terbatas.
 Setiap individu dari suatu populasi memiliki karakteristik yang sangat
bervariasi, tidak terdapat dua individu yang sama.
 Variasi yang terdapat pada individu tersebut diturunkan kepada keturunannya.

Berdasarkan teori ini, garis besar ide dari Charles Darwin adalah:
 Seleksi alam merupakan suatu perbedaan kesuksesan dalam hal reproduksi
 Seleksi alam terjadi melalui proses interaksi antar lingkungan dan melalui
perbedaan penurunan sifat, antara individu-individu suatu populasi
 Hasil akhir proses seleksi alam adalah adaptasi suatu populasi terhadap
lingkungannya

Klasifikasi ilmiah menunjuk bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan


mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi
modern berakar pada system Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies
menurut sifak fisik yang dimiliki bersama, dengan asas sifat umum yang diturunkan
dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak
mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokkan) makhluk hidup. Klasifikasi
makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup
menjadi golongan atau unit tertentu.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah dalam mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
Makhluk hidup yang memiliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu
golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:
1) Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon,
perdu, dan semak.
2) Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya. Contoh: tumbuhan dikelompokkan menjadi
tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di
lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).
3) Berdasarkan manfaatnya. Contoh: tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-
obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan, dsb.
4) Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: hewan dikelompokkan menjadi hewan
pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan
pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).

Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima
kingdom, yaitu:

i. Kingdom Monera
Para makhluk hidup di Kingdom Monera berupa makhluk hidup sel tunggal
(uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera
memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang mempunyai kapsul sebagai
lapisan terluarnya dan dinding sel di dalamnya). Monera ini terdiri dari
Eubacteria (bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup dalam habitat
ekstrim).
ii. Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel
eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel
tetapi tidak berdiferensasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan
tumbuhan.
iii. Kingdom Fungi (Jamur)
Fungsi memiliki sel eukariotik. Fungsi tak dapat membuat makanannya
sendiri. Cara makannya bersifat heterotof, yaitu menyerap zat organik dari
lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit.
iv. Kingdom Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang
telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memiliki kloroplas
sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat autorof). Sel tumbuhan
juga memiliki dinding sel, plastisida, dan ukuran vakuola yang cenderung
besar.
v. Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah
berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat
makanannya sendiri sehingga bersifat heterotof. Kelompok ini terdiri dari
semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrate/avertebrata)
dan hewan bertulang belakang (vertebrata).

Anda mungkin juga menyukai