Anda di halaman 1dari 115

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA

DESA MENTAREN KECAMATAN ANJIR PASAR


KABUPATEN BARITO KUALA

Disusun oleh :
AHMAD BAIHAQI 1635201110002
AHMAD TAUFIK 1673201110001
AULIVIA FEBRIAN 164820111007
BARKAH 1648201110061
DELIMA REZKA YANTI 1648201110010
DEVI TRI ASTUTI 1648201110062
NOOR LISYA AGUSTI 1648201110133
NOVIA RANTI 1622201110010
RISQA NUR AINA 1648201110141

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2020
LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA
DESA MENTAREN KECAMATAN ANJIR PASAR
KABUPATEN BARITO KUALA
Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal
28 Februari 2020

Mengetahui, Mengetahui,
Kepala Desa Mentaren Dosen Pembimbing Lapangan

( Khalidi ) ( Achmad Faisal, M.Si )

Mengesahkan,
Kepala LP2M UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN

Dr. Muhammad Anshari, S.Si., MM., Apt


NIDN. 1115106701

II
KATA PENGANTAR
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan
dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dalam pengabdian ini mahasiswa
diberikan pengalaman belajar untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar
kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah
pembangunan yang dihadapi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
merupakan salah satu implikasi dari Catur Dharma Perguruan Tinggi yaitu
pengabdian masyarakat. KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu
pengalaman belajar yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan
kesadaran hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat sasaran, kehadiran mahasiswa
diharapkan mampu memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang
pembangunan. Hal ini selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai agen
pembaharuan.
KKN yang dilaksanakan harus memenuhi empat prinsip, yaitu dapat
dilaksanakan (feasible), dapat diterima (acceptable), berkesinambungan
(sustainable) dan partisipatif. Secara garis besar tahap pelaksanaan KKN terbagi
atas 3 tahap yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi,
pelaporan dan tindak lanjut. Pada tahap pelaporan, laporan yang dibuat terdiri atas
dua jenis laporan yaitu, laporan kelompok yang disusun oleh kelompok
mahasiswa dan laporan individu yang disusun oleh satu orang mahasiswa.
Lokasi KKN bertempat di Desa Mentaren, Kecamatan Anjir Pasar,
Kabupaten Barito Kuala. Desa mentaren merupakan salah satu desa yang terletak
di Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala dengan luas wilayah total
300,00 Ha jarak dari desa ke kecamatan sekitar 10 km dan jarak ke kabupaten
sekitar 46 Km. Letak geografis desa mentaren yaitu berada di lintang timur
114,496400 dan lintang selatan - 3,088274.
Kegiatan KKN dimulai dari 30 Januari – 27 Februari 2020 dengan sasaran
seluruh warga Desa Mentaren.
Melalui laporan ini, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah turut andil dalam kesuksesan kegiatan KKN, ungkapkan
terima kasih secara khusus kami sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad khairuddin, M.Ag, selaku rektor
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
2. Bapak Dr. Muhammad Anshari, S.Si., MM., Apt, selaku ketua
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
3. Achmad Faisal, S.Psi, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) yang telah memberikan nasihat dan bimbingannya selama

III
kegiatan KKN

IV
4. Masyarakat Desa Mentaren tanpa terkecuali yang telah mengajarkan
kami banyak selama kegiatan KKN, serta semua pihak yang
mendukung lancarnya pembuatan laporan ini

Banjarmasin, 28 Februari 2020

Kelompok

V
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Analisa Permasalahan......................................................................
1.2 Tujuan dan Manfaat.........................................................................

BAB II : PELAKSANAAN PROGRAM KERJA


2.1 Pencapaian Program Kerja...............................................................
2.2 Dukungan Yang Diperoleh Dan Masalah – Masalah Yang Masih Dijumpai

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan dan Saran.....................................................................
3.2 Rekomendasi & Tindak Lanjut........................................................

LAMPIRAN.................................................................................................

VI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Permasalahan

Dari hasil observasi dan wawancara kepala desa dan warga, ada
beberapa permasalahan yang didapatkan didesa mentaren. Desa Mentaren
memiliki luas 300 Ha yang mana mata pencaharian warga masyarakat desa
identic dengan pertanian dan perkebunan. Namun dari hasil wawancara dari
kepala desa belum ada pelatihan terkait membuat produk hasil perkebunan dan
pertanian menjadi produk lokal desa. terkadang setelah panen desa, warga
desa akan menganggur dirumah sambil melakukan aktivitas sosial masyarakat
seperti yasinan dan arisan.
Pertama kali menjajaki desa mentaren, kami mengharapkan ada karang
taruna yang aktif di desa. Sehingga dapat berkolaborasi dengan mereka.
Menurut Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Sosial No. 77/HUK/2010 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna. “Karang Taruna adalah organisasi sosial
kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota
masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung
jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di
wilayah desa/kelurahan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan
sosial”. Untuk mengembangkan potensi desa tidak hanya tugas pemerintah
desa. Pemuda Desa juga diharapkan untuk menjadi andil dalam
mengembangkan potensi desa. Desa seharusnya memiliki karang tarun untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan untuk bergerak
dibidang kesejahteraan sosial. Dari hasil wawancara bapak kepala desa,
Karang Taruna di Desa Mentaren sudah tidak aktif lagi untuk menggerakan
aktivitas sosial dikalangan masyarakat khususnya pemuda.
Desa mentaren juga kekurangan kader pemuda yang bisa memandikan
jenazah. Hal ini didapatkan dari hasil wawancara dengan bapak kades bahwa
mereka hanya meminta warga desa sebelah sebagai orang yang bisa untuk
memandikan jenazah.untuk itu kami memorgramkan pelatihan pemandian dan
pengkafanan jenazah di desa mentaren. Kami mengajukan surat kepada Dosen
AIK untuk menjadi pemateri dalam program pelatihan tersebut.
Dalam bidang pendidikan, kami mengekspetasikan bahwa desa
mentaren mempunyai SD dan SMP. Namun kenyataan dilapangan, Desa
mentaren hanya memiliki PAUD dan MI yang sudah mati. MI tersebut di isi
oleh salah seorang guru yang mengajarakan baca tulis al-qur’an. MI atau
disebut Madrasah Ibtidaiyah hanya bangunan yang digunakan aktivitas
mengajar al-qur’an untuk anak anak mulai Hari Senin-Kamis jam 14.00 s.d
16.00. untuk itu, kami melakukan aktivitas mengajar setiap pagi di PAUD dan
Siang di MI.

1
2

Selain itu Dari hasil wawancara bapak Kepala Desa Mentaren, Warga
Desa Mentaren memiliki keahlian dalam mengolah seni Kriya seperti purun
dan tambak Ikan. Namun hal itu terkendala oleh bahan baku dan teknik
permasalahan ketika membuat karajinan kriya tersebut ke pasar umum.
sehingga Desa mentaren belum memiliki Desa mentaren tidak memiliki
OVOP (One Village One Product). Namun sampai Saat ini Desa Mentaren
mulai mengembangkan Badan Usaha Milik Desa Di masyarakat (BUMDes).
BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki desa melalui penyertaan modal langsung yang berasal dari kekayaan
desa. Lembaga ini digadang-gadang sebagai kekuatan yang akan bisa
mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan dengan cara menciptakan
produktivitas ekonomi bagi desa dengan berdasar pada ragam potensi yang
dimiliki desa. Bapak kepala Desa Mentaren sampai saat ini memulai BUMDes
dengan melakukan tambak Ikan lele. Adapun dari program kami untuk
BUMDes bagi ibu-ibu adalah melakukan pelatihan pembuatan jamu serbuk.
Harapan kami dalam melakukan pelatihan tersebut adalah diharapkan dapat
berkelanjutan untuk menjadi produk jamu desa mentaren.

1.2 Tujuan dan Manfaat


A. Tujuan
Pelaksaan KKN tahun 2020 di Desa Mentaren memiliki tujuan dan
manfaat sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu meintegrasikan kemampuan akademik dan
kemampuan beinterkasi dengan masyarakat Desa Mentaren.
2. Mahasiswa melalui pengalaman pengabdian mampu meningkatkan
wawasan, sikap serta perilaku sosial secara baik melalui kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
3. Mahasiswa dapat memiliki rasa tanggung jawab dengan
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
4. Mahasiswa mampu memberikan ide dan solusi terhadap
permasalahan pengembangan UMKM Desa Mentaren berdasarkan
hasil observasi.
B. Manfaat
Selain tujuan diatas, berikut manfaat yang diharapkan dengan
terlaksananya KKN tahun 2020 di Desa Mentaren, yaitu :
1. Adanya kedekatan masyarakat Desa Mentaren dengan institusi
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
2. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin memiliki rasa
kesatuan dengan masyarakat sekitar di Desa Mentaren.
3. Menciptakan hubungan baik antara masyarakat Desa Mentaren
dengan institusi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
3

4. Membantu meningkat pengembangan UMKM Desa Mentaren.


BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

1.1 Pencapaian Program Kerja

N PROGRAM RENCANA REALISASI


O KERJA
1 Pelatihan 1. Memberikan Terlaksananya
Pemanfaatan informasi terkait pelatihan pembuatan
Tanaman Obat pentingnya jamu serbuk serta
tanaman obat terlaksananya
(Pembuatan Jamu
2. Pelatihan sosialisasi terkait
Serbuk) pembuatan jamu pentingnya tanaman
serbuk obat
2 Kegiatan 1. Memberikan Terlaksananya
Keagamaan pelatihan cara pelatihan atau
(Pelatihan pemandian sosialisasi cara
jenazah yang diisi pemandian jenazah
Pemandian Jenazah)
oleh pemateri oleh Fakultas Agama
Islam (FAI) UM
Banjarmasin
3 Penyediaan Bak 1. Menyiapkan Tidak terealisasi
Sampah proposal kegiatan karena minimnya
2. Audiensi kepala biaya dan waktu
Dinas Lingkungan
Provinsi Kalsel
4 Psikoedukasi 1. Menghubungi Terlaksananya
Perilaku Hidup kepala desa dan kegiatan
Sehat guru guru terkait psikoedukasi di
izin acara PAUD Az – Zahra
2. Menerangkan
beberapa materi
perilaku hidup
sehat.
3. Target anak-anak
desa.
5 Pembuatan Peta 1. Pengumpulan data Terlaksananya
Administrasi (Batas bersama pihak pembuatan peta
RT) desa administrasi

4
5

6 Pembuatan Peta 1. Pengumpulan data Terlaksanaya


Sarana Umum bersama pihak pembuatan peta
desa sarana umum
7 Pemasangan Tiang 1. Membeli bendera Terlaksanaya
Bendera Di Kantor merah putih pemasangan tiang
Kepala Desa 2. Membeli tiang bendera di PAUD
bendera Az – Zahra dan
3. Membuat kantor kepala desa
tumpuan tiang
bendera
4. Pemasangan tiang
bendera
8 Silaturrahmi Ke 1. Berkunjung ke Terlaksananya
Tokoh-Tokoh Desa rumah tokoh – silaturahmi ke tokoh
tokoh masyarakat – tokoh desa
2. Mengikuti
kegiatan –
kegiatan yang ada
di desa mentaren
9 Pembuatan Profil 1. Wawancara Terlaksananya
Desa bersama pembuatan profil
perangkat desa desa
dan survey lokasi
10 Taman Belajar 1. Mengajarkan anak Terlaksananya
– anak di desa kegiatan taman
mentaren belajar di depan
2. Membantu anak – POSKO KKN
anak desa
mentaren dalam
menyelesaikan
tugas sekolah
11 Kegiatan Pelayanan 1. Melakukan Terlaksana kegiatan
Kesehatan kegiatan senam senam sehat di
Masyarakat sehat PAUD Az – Zahra,
2. Mengadakan pemeriksaan tekanan
doorprize darah, serta
3. Melakukan penyuluhan tentang
kegiatan DAGUSIBU,
pemeriksaan hipertensi, stunting,
tekanan darah dan penggunaan
4. Melakukan antibiotik.
penyuluhan terkait
kesehatan
6

Berdasarkan program kerja yang kami buat persentase keberhasilan


pencapaian program kerja yaitu 90,91 %, dikarenakan ada satu program kerja
yang belum terealisasikan yakni penyediaan bak sampah. Penyediaan bak
sampah tidak dapat terealisasi dikarenakan terbatasnya biaya dan waktu.
Untuk merealisasikan proker penyediaan bak sampah, kami sudah menyusun
proposal kegiatan untuk kami sebar ke perusahaan untuk meminta bantuan
dana. Namun hal ini terkendala dengan waktu KKN yang sebentar. Seluruh
proposal yang kami kirimkan ke beberapa perusahaan tidak mendapatkan
feedback. Hal ini membuat kami tidak bisa merealisasikan program kerja
penyediaan bak sampah.
2.1 Dukungan Yang Diperoleh dan Masalah – Masalah Yang Masih Dijumpai
A. Rencana Tindak Lanjut Pasca Kegiatan KKN

No Rencana Tindak Lanjut Diskripsi


1. Penambahan pengajar di Di desa Mentaren hanya terdapat satu
Madrasah madrasah dan hanya memiliki satu
pengajar tetap, oleh karena itu perlu
adanya penambahan tenaga pengajar
agar proses pembelajaran di madrasah
berjalan dengan baik dan efesien
2. Ibu-ibu di Desa Mentaren Membuat kreasi makanan dari bahan
diajari untuk membuat produk lokal seperti tiwadak dan jeruk yang
olahan dari hasil alam seperti dapat dijadikan berbagai macam kreasi
tiwadak dan jeruk makanan, minuman, ataupun snack.
Setelah itu warga desa diajarkan cara
pemasaran hasil dari olahan tersebut
3. Pembangunan sarana kesehatan Di desa Mentaren belum ada
seperti puskesmas pembangunan puskesmas, padahal
sarana kesehatan sangat penting untuk
warga desa, di desa Mentaren hanya ada
Pustu dan pusyandu
4. Pengadaan Ambulance Sebagai salah satu desa yang jauh dari
rumah sakit maka sangat diperlukan
unit ambulance agar memudahkan
warga menuju rumah sakit.
5. Pengelolaan sampah Belum tersedianya tempat pembuangan
akhir sampah yang dihasilkan dari
limbah sampah rumah tangga dan lain-
lain. Sehingga masyarakat membuang
sampah didepan rumah, dan selanjutnya
dibakar tanpa pengolaan persampahan
7

6. Penyediaan tempat sampah Menyediakan tempat sampah disetiap


rumah warga agar masyarakat tidak
membuang sampah sembarangan

B. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Rencana Tindak Lanjut Kegiatan KKN


2020
1. Bapak Khalidi selaku Kepala Desa Mentaren
2. Bapak Hendera, A. Ma selaku sekretaris desa
3. Ibu Zaimah, s.pd.I selaku kepala seksi kesejahteraan dan pelayanan
4. Bapak Yamani selaku kepala urusan umum dan perencanaan
5. Bapak Maqbul Amin selaku kepala urusan keuangan
6. Bapak Herman selaku Bendahara
7. Seluruh perangkat desa dan seluruh warga mentaren
8. Peserta KKN
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
1. Potensi di Desa Mentaren identik dengan hasil sumber daya alam
berupa pertanian dan perkebunan seperti padi, jeruk dan tiwadak.
Tetapi dari hasil pertanian dan perkebunan tersebut masih belum
bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai bahan unggulan suatu
produk untuk pendapatan warga desa.
2. Selain itu, di Desa Mentaren juga memiliki potensi olahan hasil
perkebunan sebagai pengembangan wirausaha, terutama dari hasil
panen jeruk dan tiwadak menjadi beraneka ragam olahan makanan
berbasis home industry sebagai mata pencaharian. Selain dari hasil
potensi perkebunan warga Desa Mentaren juga bisa menjual
produk jamu serbuk dari pelatihan pembuatan jamu serbuk dari
hasil proker kelompok KKN dan melakukan pemasaran berbasis
online melalui sosial media.

B. Saran
1. Kepada KKN selanjutnya
a. KKN selanjutnya di harapkan agar terus memberikan inovasi
terhadap pengembangan atau pembuatan hasil olahan dari
potensi desa sampai ke tahap pemasaran agar menjadi mata
pencaharian atau produk unggulan sebagai mata pencaharian
warga Desa Mentaren.
2. Kepada Pemerintah Desa
a. Membuat secepatnya BUMDes
b. Membangun dan memfasilitasi organisasi-organisasi (BPD,
PKK, LPM, Karang Taruna, dll) yang ada di Desa Mentaren
c. Memfasilitasi masyarakat dengan pelatihan-pelatihan
pengembangan produk olahan berbasis home industry

3.2 Rekomendasi & Tindak Lanjut


A. Rekomendasi

Selain mengevaluasi kekurangan dari kelompok sebelumnya kami


mengharapkan agar pihak KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN selanjutnya untuk meningkatkan kualitas pengabdian
masyarakat agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
diharap agar terus mendampingi masyarakat dalam program

8
9

pembangunan desa dan memamfaatkan hasil kekayaan alam agar dapat


membuat produk hasil perkebunan dan pertanian menjadi produk lokal
desa sehingga dapat menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat
desa.
B. Tindak Lanjut

Persoalan yang akan ditindak lanjuti yaitu:


a. Antusias masyarakat desa dalam mengikuti kegiatan yang telah kami
programkan sangatlah kurang.
b. Kerjasama antar masyarakat pun dirasa kurang
c. Permasalahan yang kami dapatkan pada desa mentaren dari kepala
desa belum ada pelatihan terkait membuat produk hasil perkebunan
dan pertanian menjadi produk lokal desa.
d. Sebagian masyarakat desa dan Pemuda di desa setelah lulus bangku
SMA masih banyak yang tidak memiliki pekerjaan/pengangguran.
Diharapkan :
a. Kepala desa agar lebih dapat menghandel masyarakat untuk
berpartisipasi dalam membantu anak-anak KKN dalam menjalankan
program kerja yang bermanfaat untuk desa.
b. Kepala Desa dan aparat desa hendaknya dapat menghimbau
masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran akan kerjasama dalam
program kerja yang bermamfaat untuk desa.
c. Kepala desa agar dapat mempasilitasi masyarakat untuk
mendapatkan pelatihan akan pengembangan produk.
d. Masyarakat dapat bekerja sama untuk mengembakan potensi
pengolahan produk lokal. Sehingga juga dapat menciptakan peluang
kerja bagi masyarakat di desa.
10
LAMPIRAN

Kegiatan pemasangan tiang benderahra di Paud Az-zahra desa Mentaren


Kegiatan Posyandu balita di desa Mentaren
Pengajian Rutin Pagi Jumat di desa Mentaren

Kegiatan Lomba Menghitung bersama anak-anak desa Mentaren dari Paud sampai
SD
Gambar 1.
Kegiatan Pelatihan Pemandian jenazah, Pemanfaatan Media Sosial Bagi Ibu
Rumah Tangga, dan Perhitungan Zakat
Kegiatan Penyerahan Al-quran dan Iqro ke Madrasah Ibtidiaiyah desa Mentaren
dan Kegiatan Mengajar
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Antar 3 Desa yaitu Mentaren, Gandaria, Gandaraya
Kegiatan pencarian tiang bendera di hutan desa Mentaren
Kegiatan pemasangan tiang bendera di kantor kepala desa Mentaren
Kegiatan kunjungan ke Paud Az-zahra sekalian mengajar
Kegiatan kunjungan ke kantor desa Mentaren
Kegiatan pembuatan jamu serbuk kunyit jahe di langgar desa Mentaren
Kegiatan senam bersama anak Paud Az-zahra
Nota
Kegiatan haulan di rumah warga
Kegiatan maulid habsy
Kegiatan kunjungan ke kantor kepala desa atau balai desa
Kegiatan menanam pohon
Kegiatan Penyerahan peta desa di kantor kepala desa
Kegiatan Posyandu Lansia
Kegiatan Festival Anak se Kecamatan Anjir
Kegiatan Penutupan KKN di Aula Kecamatan Anjir Pasar
ESAI PESERTA KKN (INDIVIDU)

Nama : Ahmad Baihaqi


NPM : 1635201110002
Prodi : S1 Perencanaan Wilayah & Kota

1. Latar Belakang Permasalahan


Desa Mentaren merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala dengan luas wilayah total
300,00 Ha dengan jarak dari desa ke kecamatan sekitar 10 km dan jarak
dari desa ke kabupaten sekitar 46 Km.
Penerimaan masyarakat terhadap kami begitu baik dan sangat terbuka
karena di Desa Mentaren ini sudah terbiasa dengan mahasiswa yang sudah
melakukan kegiatan-kegiatan KKN sebelumnya. Saat survey pendahuluan kami
disambut dengan baik oleh warga desa dengan senyuman hangat dan lengkapnya
perangkat desa yang menyambut kami saat datang ke kantor desa. Kami
melakukan diskusi dengan bapak kepala desa dan warga mengenai informasi
tentang Desa Mentaren untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di Desa
Mentaren. Di samping itu, kepala desa dan warga desa sangat terbuka saat kami
melakukan wawancara dan kami juga melakukan observasi di sekitaran kantor
desa dan mendapat senyuman dari warga desa yang ada.
Pengalaman pertama di lokasi KKN awalnya bingung kenapa harus ada
kegiatan KKN di tambah lagi ketika sampai di desa sangat terkejut dan sedikit
mengalami culture shock. Sebagai anak kota, kondisi desa bukan sesuatu yang
biasa di alami. Mulai dari jalan yang rusak, rumah dan wc yang terpisah, sinyal
yang kadang ada dan kadang tidak ada sehingga tidak bisa update media sosial,
tidak ada tempat nongkrong dan hanya ada sawah di sekitaran desa. Tetapi di
balik semua itu, kami punya kesempatan belajar dari masyarakat lokal tentang
kesederhanaan, keramahtamahan, gotong royong dan saling tolong menolong.
Pelajaran yang dapat membuat menjadi pribadi yang lebih baik di momen ini
kami sadar kenapa KKN harus ada karena di KKN ini status kami sebagai
mahasiswa membuat warga desa menjadi kagum kepada kami.
Beberapa permasalahan yang didapatkan di Desa Mentaren yaitu
tidak adanya pelatihan terkait membuat produk hasil pertanian dan
perkebunan menjadi produk lokal desa. Setelah panen biasanya warga desa
banyak yang menganggur dirumah tanpa memiliki mata pencaharian
tambahan untuk membantu perekonomian rumah tangga. Selain itu, warga
Desa Mentaren juga memiliki keahlian di bidang seni kriya, namun
terkendala dengan bahan baku yang langka. Desa Mentaren masih belum
memiliki BUMDes untuk pendapatan desa karena masih dalam tahap
anggaran untuk membuka usaha milik desa berupa tambak lele dan jasa
sewa perlengkapan pengantin. Adapun dari segi keorganisasian desa salah
satunya karang taruna yang tidak aktif berjalan karena pembangunan desa
yang hanya berpatok pada pemerintah desa saja tanpa melibatkan pemuda
maupun masyarakat sebagai penggerak suatu kegiatan yang membangun
desa/

2. Pembahasan dan Solusi


Hasil kegiatan di minggu pertama kami mengunjungi kantor kepala
desa Mentaren, bersilaturrahmi dengan penduduk desa sambil melakukan
cek kesehatan, melakukan kegiatan senam dan jalan sehat dengan anak-
anak PAUD, melaksanakan proker taman belajar kepada anak-anak di
Desa Mentaren, pemasangan bendera merah putih di kantor kepala desa
dan juga melakukan kegiatan proker gabungan antar 3 Desa (Mentaren,
Ganda Ria dan Ganda Raya). Selain itu kami juga menghadiri acara rutin
mingguan seperti habsyi, burdah dan yasinan serta menghadiri acara
haulan dan selamatan di rumah warga desa.
Minggu kedua kami mulai mempersiapkan proker kecamatan
bersama kelompok di desa lain, masih melaksanakan kegiatan
sillaturrahmi sambil cek kesehatan, melakukan kegiatan mengajar di
madrasah dan PAUD, dan juga melaksanakan proker pelatihan tentang
penggunaan sosial media, penghitungan zakat dan pelatihan pemandian
serta pengkafanan jenazah yang dilakukan oleh dosen Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Minggu ketiga selain masih melakukan kegiatan sillaturrahmi dan
mengajar ke sekolah kami juga ikut membantu dalam kegiatan rutin
bulanan yaitu posyandu balita, selain itu kami juga melaksanakan proker
pelatihan pembuatan jamu serbuk dari jahe dan kunyit.
Minggu keempat kami ikut membantu dalam kegiatan rutin bulanan
posyandu lansia, penyerahan peta Desa Mentaren di Kantor Kepala Desa,
penyerahan bibit tanaman dan juga mulai mempersiapkan serta
melaksanakan proker kecamatan.
Hambatan dan tantangan yan ada pada pelaksanaan kegiatan KKN
adalah waktu. Dilihat dari segi waktu, masih banyak waktu kosong yang
kurang dapat di manfaatkan untuk melaksanakan kegiatan. Hal ini
dikarenakan masyarakat Desa Mentaren berprofesi sebagai petani,
sehingga waktu sangat terbatas.
Masyarakat tidak antusias berhadir dalam pelaksanaan kegiatan
KKN yang kami laksanakan mulai dari pelatihan penggunaan sosial
media, penghitungan zakat, jenazah dan pembuatan jamu serbuk untuk
mata pencaharian sampingan warga desa. Alasan kenapa warga desa tidak
antusias dalam kegiatan KKN kami karena berbarengan dengan masa
penanaman padi atau musim hujan, sehingga sepanjang pagi dan sore
warga desa banyak menghabiskan waktu disawah untuk bertani.
Desa Mentaren memiliki potensi pengembangan yang berkelanjutan
dalam pembuatan hasil olahan produk dari perkebunan adapun
rekomendasi yang ingin kami sampaikan terkait pembuatan produk hasil
perkebunan ini adalah perlunya pembentukan program kerja yang lebih
efektif dan juga jangka panjang. Mahasiswa peserta KKN harusnya
diperbanyak dalam bidang keilmuannya seperti jurusan ekonomi dan
pertanian.

3. Kesan dan Pesan


Satu bulan sudah kami menjalankan kegiatan KKN, waktu yang ditetapkan
sudah mulai habis, sedih rasanya meninggalkan Desa Mentaren yang sudah seperti
kampung halaman bagi kami, Desa Mentaren akan tetap menjadi kenangan indah
bagi kami. Suasana pagi, siang dan malam disana akan menajdi suatu yang sangat
kami rindukan. Senyum manis, canda tawa serta keributan anak-anak di Desa
Mentaren akan tetap terkenang di hati.
Terima kasih Desa Mentaren, telah memberi kami pelajaran berharga dan
memberi kami gambaran tentang bagaimana kehidupan yang sebenarnya.

Nama : Ahmad Taufik


NPM : 1673201110001
Prodi : S1 Psikologi

A. Latar belakang

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk


pendidikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dalam
pengabdian ini mahasiswa diberikan pengalaman belajar untuk hidup di
tengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung
mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang
dihadapi.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah


Banjarmasin merupakan salah satu implikasi dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. KKN bagi mahasiswa diharapkan
dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah
pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat. Bagi
masyarakat sasaran, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan
motivasi dan inovasi dalam bidang pembangunan. Hal ini selaras dengan
fungsi perguruan tinggi sebagai agen pembaharuan.

KKN yang dilaksanakan harus memenuhi empat prinsip, yaitu


dapat dilaksanakan (feasible), dapat diterima (acceptable),
berkesinambungan (sustainable) dan partisipatif. Secara garis besar tahap
pelaksanaan KKN terbagi atas 3 tahap yakni tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Pada tahap
pelaporan, laporan yang dibuat terdiri atas dua jenis laporan yaitu, laporan
kelompok yang disusun oleh kelompok mahasiswa dan laporan individu
yang disusun oleh satu orang mahasiswa.

Desa mentaren merupakan salah satu desa yang terletak di


Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala dengan luas wilayah total
300,00 Ha jarak dari desa ke kecamatan sekitar 10 km dan jarak ke
kabupaten sekitar 46 Km. Letak geografis desa mentaren yaitu berada di
lintang timur 114,496400 dan lintang selatan - 3,088274. Adapun
Penduduk Desa Mentaren berjumlah 603 jiwa. Pembagian penduduk
berdasarkan jenis kelamin adalah 291 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
312 jiwa berjenis kelamin perempuan. an untuk jumlah kepala keluarga
(KK) di desa Mentaren sebanyak 207, dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 183 dan perempuan sebanyak

Penerimaan masyarakat di awal penjajakan kami pada tanggal 14


Januari 2020 begitu baik. Hal ini dikarenakna banyak perangkat desa yang
menyambut kami saat di kantor desa saat penjajakan awal. Adapun
Observasi dilakukan kelompok KKN Desa Mentaren Uniersitas
Muhammadiyah banjarmasin dengan metode: (1) tanya jawab, (2)
dokumentasi, dan (3) melihat ke lapangan secara langsung. Metode Tanya
Jawab, Pada awalnya kami melakukan diskusi tanya jawab dengan bapak
kepala desa dan warga untuk menggai informasi mengenai desa mentaren
untuk mengetahui potensi dan permasalahan desa mentaren. Di samping
itu, kami melakukan dokumentasi kondisi wilayah desa dan kegiatan
diskusi kami saat awal penjajakan. Kami juga menelusuri desa mentaren
untuk melihat kondisi lapangan secara langsung.

Permasalahan yang kami dapatkan pada desa mentaren dari kepala


desa belum ada pelatihan terkait membuat produk hasil perkebunan dan
pertanian menjadi produk lokal desa. terkadang setelah panen desa, warga
desa akan menganggur dirumah sambil melakukan aktivitas sosial
masyarakat seperti yasinan dan arisan. Selain itu Dari hasil wawancara
bapak Kepala Desa Mentaren, Warga Desa Mentaren memiliki keahlian
dalam mengolah seni Kriya seperti purun dan tambak Ikan. Namun hal itu
terkendala oleh bahan baku dan teknik permasalahan ketika membuat
karajinan kriya tersebut ke pasar umum. sehingga Desa mentaren belum
memiliki Desa mentaren tidak memiliki OVOP (One Village One
Product). Namun sampai Saat ini Desa Mentaren mulai mengembangkan
Badan Usaha Milik Desa Di masyarakat (BUMDes). BUMDes
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
desa melalui penyertaan modal langsung yang berasal dari kekayaan desa.
Lembaga ini digadang-gadang sebagai kekuatan yang akan bisa
mendorong terciptanya peningkatan kesejahteraan dengan cara
menciptakan produktivitas ekonomi bagi desa dengan berdasar pada ragam
potensi yang dimiliki desa. Desa Mentaren sampai saat ini memulai
BUMDes dengan melakukan tambak Ikan lele dan Jasa Sewa
Perlengkapan Penganten.

2. Pembahasan dan solusi

Untuk membantu dalam memberdayakan masyarakat desa mentaren.kami


melakukan beberapa kegiatan yang kami programkan. Adapun program besar
yang kami programkan adalah melakukan pelatihan pembuatan produk jamu,
pelatihan pemandian jenazah, dan program kolaborasi dengan pengabdian
masyakarakat dengan fakultas agama islam universitas muhamadiyah banjarmasin
.

Untuk menunjang kelancaran kegiatan tersebut, kami menyusun proposal kegiatan


untuk kami sebar ke perusahaan untuk meminta bantuan dana. Namun hal ini
terkendala dengan waktu KKN yang sebentar. Seluruh proposal yang kami
kirimkan ke beberapa perusahaan tidak mendapatkan feedback. Hal ini membuat
kami untuk melakukan kegiatan dengan menggunakan uang kas yang diberikan
kampus se efesien mungkin.

Adapun antusias warga terhadap program kami tidak sesuai dengan ekspetasi awal
kami menyusun program tersebut. Pada pelatihan pemandian jenazah, pelatihan
perhitungan zakat dan sosialisasi manfaat sosial media yang bekerja sama dengan
dosen-dosen fakultas agama islam universitas muhammadiyah banjarmasin tidak
banyak warga yang mengikuti kegiatan tersebut. Padahal kami sudah melakukan
pengumuman dengan cara surat dan mengumumkan dilanggar dan mesjid
sebelum kegiatan pelaksanaan. hal ini berlangsung sama dengan pelatihan
pembuatan jamu, tidak semua warga antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Adapun permasalahan kenapa warga tidak antusias terhadap kegiatan kami
karena masa KKN kami adalah masa dimana warga tanam padi. Sehingga waktu
pagi sampai sore warga banyak bekerja disawah untuk bertani.

Silaturrahmi dengan warga sudah berjalan dari minggu pertama sampai dengan
minggu terakhir. Saya beberapa kali melakukan kunjungan kerumah warga karena
mereka menyuruh saya untuk datang kerumah mereka. Hal ini karena saya sering
keluar dan mengobrol dengan warga baik itu di tempat ibadah atapun warung.
Menurut saya program kerja ini sangat baik sekaligus di tendem dengan cek
kesehatan gratis kerumah-rumah warga dan dagusibu

Psikoedukasi berlangsung berjalan dengan lancar dengan proker gabungan tiga


desa antar lain desa mentaren, gandaria, dan gandaraya. Pada acara psikoedukasi
kelompok mentaren melakukan outbond kecil-kecilan sebelum perlombaan dan
jalan santai sambil mengambil sampah dijalan sambil menuju balai desa.

Adapun penanaman bibit, penyerahan berlangsung pada minggu ke empat dengan


perangkat desa. Penanaman berlangsung di sekitar mesjid At-Takwa bersama
salah satu warga dan bibit yang lainnya di berikan kepada perangkat desa yang
menginginkan bibit tersebut. Harapan dalam penanaman bibit ini dapat menghiasi
mesjid At-Takwa dengan pohon ketapang kencana.

Kekayaan alam di desa mentaren memiliki potensi yang bagus jika warga bekerja
sama untuk mengembakan potensi tersebut. Adapun potensi pengembangan ada di
bidang pertanian, perkebunan, dan pertenakan dengna memanfaatkan lahan 300
Ha. Hal ini dapat menunjang hidupnya BUMDes Desa Mentaren. Dari pertanian,
warga hanya mengelola tanah pertaniannya sendiri sendiri, tidak ada produk khas
desa menatern. Dari perkebunan, BUMDesa dapat mengelola perkebunan jeruk
dengan melakukan kerja sama instansi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas
perkebunan. Dari peternakan, Desa Mentaren dapat membuat ternak ayam dengan
memanfaatkan lahan kosong ataupun kambing.
Adapun dari segi kepemudaan desa mentaren, desa mentaren memiliki banyak
pemuda yang bisa diberdayakan untuk menunjang pembanguna desa. untuk itu
peran dalam membangun desa tidak hanya berpatok pada pemerintah desa saja.
Tapi juga harus melibatkan pemuda yang ada di desa. karang taruna memiliki
fungsi sebagai penggerakan kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakat. Namun
sangat disayangkan anggaran karang taruna tidak ada di anggarkan di APBDes.
Sehingga karang taruna didesa mentaren vakum karena terkendala dana.

B. Kesan dan Pesan

Kesan saya menjajaki desa mentaren yang saya liat adalah kegiatan
kepemudaanya yang sangat kurang. Saya mengharapkan perangkat desa dapat
bersinergi dengan pemuda kampung dalam membangun desa. karena dalam
membangun desa tidak cukup hanya mengandalka perangkat desa.

Adapun antusias dalam mengikuti kegiatan yang kami programkan sangatlah


kurang. Saya mengharapkan untuk kegiatan KKN kelompok lain berikutnya.
Kepala desa agar lebih dapat menghande warganya untuk membantuk anak-anak
KKN dalam menjalankan program kerja yang bermanfaat untuk desa senidiri.
Nama : Aulivia Febrian
Npm : 1648201110007
Fakultas. : Farmasi

Latar Belakang Masalah

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dalam
bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dalam pengabdian ini mahasiswa
diberikan pengalaman belajar untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar
kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah
pembangunan yang dihadapi.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


merupakan salah satu implikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
pengabdian masyarakat. KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu
pengalaman belajar yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan
kesadaran hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat sasaran, kehadiran mahasiswa
diharapkan mampu memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang
pembangunan. Hal ini selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai agen
pembaharuan.

a. Pelatihan pemandian jenazah


Islam menganjurkan ummatnya agar selalu ingat akan mati, Islam juga
menganjurkan ummatnya untuk mengunjungi orang yang sedang sakit
menghibur dan mendo’akannya. Apabila seseorang telah meninggal dunia,
hendaklah seorang dari mahramnya yang paling dekat dan sama jenis
kelaminnya melakukan kewajiban yang mesti dilakukan terhadap jenazah,
yaitu memandikan, mengkafani, menyembahyangkan dan
menguburkannya.

Menyelenggarakan proses pemandian jenazah, yaitu dari menyiapkannya,


memandikannya, mengkafaninya, menshalatkannya, membawanya ke kubur
sampai kepada menguburkannya adalah perintah agama yang ditujukan kepada
kaum muslimin sebagai kelompok masyarakat. Apabila perintah itu telah
dikerjakan oleh sebahagian mereka sebagaimana mestinya, maka kewajiban
melaksanakan perintah itu berarti sudah terbayar.

Kewajiban yang demikian sifatnya dalam istilah agama dinamakan fardhu


kifayah. Karena semua amal ibadah harus dikerjakan dengan ilmu, maka
mempelajari ilmu tentang peraturan-peraturan di sekitar penyelengaraan jenazah
itupun merupakan fardhu kifayah juga.

Akan berdosalah seluruh anggota sesuatu kelompok kaum muslimin apabila


dalam kelompok tersebut tidak terdapat orang yang berilmu cukup untuk
melaksanakan fardhu kifayah di sekitar penyelenggaraan jenazah itu.

Tujuan Kegiatan

1. Menjelaskan sikap seorang mukmin jika ada muslim lain yang baru saja
meninggal

dunia.

2. Mengetahui cara-cara pemandian jenazah.

3. Mengetahui alat-alat dan bahan dalam pengafanan jenazah dan cara mengafani
jenazah.

4. Mengetahui cara-cara menshalati jenazah.

5. Mengetahui cara memakamkan jenazah

b. Perhitungan Zakat
Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zakat
yang berarti “suci”, “baik”, “berkah”, “tumbuh”, dan “berkembang”.
Menurut syara’ zakat merupakan nama bagi sejumlah harta tertentu yang
telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk
dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan
persyaratan tertentu pula.

Pengertian zakat, baik dari segi bahasa maupun istilah tampak berkaitan sangat
erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci,
bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang, sebagaimana dipaparkan dalam
QS. At-taubah: 103 dan ar-Rum: 39.

Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Zakat Maal Zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh
individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan secara hukum (syara).
2. Zakat fitrah atau zakat jiwa Yaitu setiap jiwa atau orang yang beragama Islam
harus memberikan harta yang berupa makanan pokok kepada orang yang
berhak menerimanya, dan dikeluarkan pada bulan Ramadhan sampai dengan
sebelum shalat Idul Fitri pada bulan Syawal.

Tujuan utama disyariatkan nya zakat adalah untuk membersihkan dan


mensucikan, baik membersihkan dan mensucikan harta kekayaan maupun
pemiliknya sebagaimana telah dijelaskan dalam QS. At-taubah: 103: Ambillah
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu mebersihkan dan
mensucikan mereka.

Tujuan Kegiatan

1. Menjelaskan tentang pengertian zakat dan perhitungan zakat bagi umat islam
2. Mengetahui pembagian dan macam zakat
3. Mengetahui tujuan dari zakat
4. Mengetahui siapa saja orang yang berhak menerima zakat

c. Pemamfaatan Media Sosial

Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media
sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media
sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media
sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di
atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user-generated content” (Kaplan & Haenlein, 2010). Beberapa
contoh media sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu Instragam, Twitter,
Line, Facebook, Youtube, dan lain-lain.

Kebutuhan dan gaya hidup masyarakat pada era saat ini menimbulkan
munculnya perkembangan dalam berbagai bidang salah satunya teknologi.
Pesatnya kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri semakin memanjakan
manusia, contohnya dalam hal berkomunikasi. Interaksi yang terjadi dengan
adanya bantuan teknologi menjadi semakin mudah dan sangat membantu.
Teknologi yang dimaksud antara lain electronic mail (e-mail), Yahoo Messenger
(YM), Google talk (Gtalk), dan yang saat ini sedang marak bahkan menjadi
fenomena adalah sosial networking site atau lebih dikenal dengan situs jejaring
sosial.

Perkembangan penggunaan media sosial di Indonesia sangat berkembang


pesat. Menururt riset Nielsen menunjukkan tingkat pertumbuhan penggunaan
internet di Indonesia mencapai 26%. Orang Indonesia menghabiskan waktu 1,5
jam sehari untuk berinternet. Menurut ICT Watch, saat ini pengguna ponsel di
Indonesia mencapai 180 juta orang dari sekitar 220 juta penduduk Indonesia.
Pengguna Instagram di Indonesia mencapai 22 juta pengguna aktif menurut dari
siaran pers yang diterima CNN Indonesia (Lesmana, 2012).
Berdasarkan data-data tersebut, perusahaan perlu memperhatikan penggunaan
media sosial sebagai salah satu media promosi yang sangat penting. Sebagian
besar masyarakat Indonesia telah menjadikan media sosial sebagai bagian dari
gaya hidup mereka. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya
internet telah merubah cara orang dalam berkomunikasi dari yang awalnya one to
many menjadi many to many.

Tujuan Kegiatan

1. Untuk mengetahui berbagai macam media sosial yang ada dan bermamfaat.
2. Agar dapat lebih memamfaatkan media sosial dalam hal yang positif dan
tidak menyalah gunakan media sosial.

Penerimaan masyarakat di awal penjajakan kami pada tanggal 14 Januari 2020


begitu baik. Hal ini dikarenakna banyak perangkat desa yang menyambut kami
saat di kantor desa saat penjajakan awal. Adapun Observasi dilakukan kelompok
KKN Desa Mentaren Uniersitas Muhammadiyah banjarmasin dengan metode: (1)
tanya jawab, (2) dokumentasi, dan (3) melihat ke lapangan secara langsung.
Metode Tanya Jawab, Pada awalnya kami melakukan diskusi tanya jawab dengan
bapak kepala desa dan warga untuk menggai informasi mengenai desa mentaren
untuk mengetahui potensi dan permasalahan desa mentaren. Di samping itu,
kami melakukan dokumentasi kondisi wilayah desa dan kegiatan diskusi kami
saat awal penjajakan. Kami juga menelusuri desa mentaren untuk melihat kondisi
lapangan secara langsung.

Pada saat kegiatan program kerja pelatihan pemandian jenazah, perhitungan


zakat dan pemamfaatan media sosial kami mendapatkan pengalaman akan
pelatihan tersebut. Namun, masyarakat yang mampu melaksanaan
penyelenggaraan pelatihan di desa masih kurang. Sehingga dengan adanya
pelatihan ini diharapkan masyarakat di sekitar dapat melaksanakan
penyelenggaraan jenazah dengan baik dan sesuai dengan tuntunan agama.

Permasalahan yang ditemukan yaitu mengenai antusias warga terhadap


program kerja tidak sesuai dengan ekspetasi awal kami menyusun program
tersebut. Pada pelatihan pemandian jenazah yang bekerja sama dengan dosen-
dosen fakultas agama islam universitas muhammadiyah banjarmasin tidak banyak
warga yang mengikuti kegiatan tersebut. Padahal kami sudah melakukan
pengumuman dengan cara surat dan mengumumkan dilanggar dan mesjid
sebelum kegiatan pelaksanaan.

Pembahasan dan Solusi

a. Hasil Kegiatan

Kegiatan dilakukan di mesjid At-Taqwa Mentaren.


Dari hasil kegiatan setelah mengetahui tata cara dalam penyelenggaraan
jenazah, perhitungan zakat, dan pemamfaatan media sosial diharapkan para
anggota
masyarakat di Kecamatan Mentaren Kabupaten Anjir Pasar mampu
menjadikan pedoman
dalam kehidupan sehari-hari , terlebih untuk cara pemandian jenazah yang
mampu dalam mempermudah sanak keluarga apabila keluarga tersebut
terdapat keluarganya yang baru saja meninggal yang mampu diurus oleh
anggota masyarakat di daerah tersebut.
b. Hambatan dan Tantangan
Beberapa faktor yang menghambat terlaksananya kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini adalah kurangnya minat dan antusiasme wargaselama
kegiatan, dan keterbatasan waktu sehingga ketika pada sesi tanya jawab hanya
sebagian kecil dari masyarakat yang bertanya.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi panitia pelaksana bagaimana
caranya untuk lebih bisa menarik perhatian warga dalam mengikuti kegiatan
proker tersebut.

c. Jejaringan Kemitraan dan Peran Serta masyarakat


Jejaring Kemitraan meliputi pihak dosen dari Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin sebagai pemateri, mahasiswa KKN
sebagai panitia pelaksana, Kepala desa dan aparat desa serta masyarakat desa
mentaren sebagai tamu undangan.
Peran masyarakat ialah sebagai penerima materi.

d. Keterlibatan dalam masyarakat


Selama kegiatan berlangsung masyarakat desa terlihat kurang antusias bahkan
ketika pemateri membuka sesi tanya jawab, masyarakat tidak banyak yang
bertanya ataupun memberikan komentar.

e. Potensi Pengembangan
Setelah terlaksananya kegiatan pelatihan pemandian jenazah,perhitungan
zakat dan pemamfaatan media sosial masyarakat desa dapat mengetahui tata
cara pelaksanaan pemandian jenazah, zakat dan memafaatkan media sosial
diharapkan masyarakat desa bisa mengembangkan dan menjalankan apa yang
sudah mereka dapatkan dalam kegiatan tersebut.

Kesan dan Pesan

Kesan saya terkait dalam proker ini adalah saya banyak mengucapkan
terimakasih kepada pihak pemateri dan kepada kepala desa serta masyarakat
desa karena kegiatan program kerja dapat berjalan meskipun ada sedikit
kekurangan terkait kurangnya antusiasme warga dalam pelatihan, warga
terlihat bersikap pasif tidak ada sikap kerjasama selama kegiatan.

Pesan saya adapun antusias warga dalam mengikuti kegiatan yang kami
programkan sangatlah kurang. Saya mengharapkan untuk kegiatan KKN
kelompok lain berikutnya. Kepala desa agar lebih dapat menghande warganya
untuk membantu anak-anak KKN dalam menjalankan program kerja yang
bermanfaat untuk desa sendiri.
Nama: Barkah
NPM : 1648201110061
Prodi: S1 Farmasi

Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa S1
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang dikembangkan melalui kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat.
Pelaksanaan KKN ditujukan untuk menumbuh kembangkan empati dan
kepedulian civitas akademika UMB terhadap (1) berbagai permasalahan yang riil
dihadapi masyarakat dan (2) pembangunan berkelanjutan yang diperlukan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang
sesuai dengan masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian
nyata mahasiswa kepada masyarakat. Setelah mendapatkan materi perkuliahan
yang senantiasanya dapat berguna didalam lingkungan masyarakat itu
sendiri.Dalam kegiatan pengabdiannya pada masyarakat, mahasiswa memberikan
pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan agama untuk memberikan
pengarahan agar dapat memecahkan masalah dan menanggulanginya secara tepat.
Selain itu, pembenahan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan
serta menjadi program kerja bagi mahasiswa. Dengan kata lain, melalui KKN ini,
mahasiswa membantu pembangunan dalam masyarakat/ pemberdayaan
masyarakat.
Desa Mentaren merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Anjir
Pasar, Kabupaten Barito Kuala dengan luas wilayah total 300,00 Ha jarak dari
desa ke kecamatan sekitar 10 km dan jarak ke kabupaten sekitar 46 km. Letak
geografis desa Mentaren yaitu berada di Lintang timur 114,496400 dan litang
selatan – 3,088274. Adapun penduduk desa Mentaren berjumlah 603 jiwa.
Pembagian penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah 291 jiwa berjenis kelamin
laki-laki dan 312 jiwa berjenis kelamin perempuan, untuk jumlah kepala
keluarga(KK) di desa Mentaren sebnyak 207.
Di awal keadatangan kami pada tanggal 14 januari 2020 di desa Mentaren
sangat baik. Banyak perangkat desa yang antusias menyambut kedatangan kami.
Pada KKN ini kami memuat beberapa program kerja yang salah satunya yaitu
kegiatan bersilaturrahmi kebeberapa tokoh desa dan warga desa Mentaren, Hal ini
dilakukan untuk mempererat tali silaturrahmi antara mahasiswa KKN dengan
warga desa Mentaren
Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah
SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan
terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara
kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada
persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah. Sebagai umat yang
besar, kaum muslim memang diwajibkan ada yang terjun di bidang politik,
ekonomi, hukum, dsb, karena tanpa itu kita akan dipermainkan dan
kepentingan kita tidak ternaungi secara legal di dalam kehidupan
bermasyarakat.
Maksud Kegiatan
Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan pertemuan dengan masyarakat dan
perangkat Desa Mentaren
Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan diri, mengenal masyarakat
desa Mentaren
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat, perangkat Desa Mentaren dan beberapa
tokoh desa
Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan bertempat di Desa Mentaren. Peserta KKN mendatangi
beberapa rumah warga dan perangkat desa ataupun tokoh desa. Pada kesempatan
ini mahasiswa KKN mendatangi balai desa dan memperkenalkan diri serta
memaparkan rencana program yang akan dilakukan. Para perangkat desa
memberikan saran-saran yang sangat membangun untuk keberlangsungan
program yang akan dijalankan.

Selain itu kami juga bersilaturrahmi ke salah satu tokoh desa, yang bernama bapak
ali. Bapak Ali merupakan seorang guru yang mengajar disuatu madarasah
iftidaiyah di desa Mentaren. Selain silaturrahmi, kami juga ikut bapak Ali
mengajar di sekolah tersebut. Bapak Ali sangat berjasa dalam mengembangkan
pendidikan di desa mentaren terutama dalam hal pengajaran ilmu keagamaan
dikalangan kaum muda dan kaum tua.

Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung dari kegiatan ini adalah para perangkat desa yang
sangat menerima kedatangan kami dan juga seluruh rencana program yang akan
dijalankan.
Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat dari kegiatan ini adalah tidak semua perangkat desa
dapat ditemui karena beberapa ada yang sedang melakukan kegiatan penting.
Kesan
Menurut saya selama pelaksanaan KKN ini sangat berkesan bagi saya dan
membuat saya belajar banyak hal yakni tentang kebersaman, kekeluargaan,
kekompakan, dan solidaritas. Disini saya juga belajar untuk bersosialisasi,
bagaimana bekerja dalam tim serta belajar bertanggung jawab dalam suatu hal.
KKN juga telah memberikan banyak pelajaran kepada saya tentang arti
pentingnya saling menghargai, menjaga, dan menghormati kepada sesama.

Pesan

Untuk kedepannya, diharapkan silaturahmi ini dapat berlangsung baik untuk


selamanya dan program KKN ini dapat diterima dengan baik dan berkesan bagi
seluruh masyarakat.

Nama : Delima Rezka Yanti


Npm : 1648201110010

TAMAN BELAJAR UNTUK ANAK-ANAK


1. Latar Belakang Permasalahan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin yang bertempat di Desa Mentaren pada tanggal 02 Februari
2020 mengadakan salah satu program kerja taman belajar yang mana
program kerja taman belajar ini mengajarkan anak-anak Desa Mentaren
agar lebih mengerti dalam masalah pendidikan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-
tengah masyarakat dan secara langsung mengindentifikasi serta menangani
masalah-masalah kemasyarakatan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) terdiri dari beberapa pilihan diantaranya
Propesi, Reguler, tematik, Kebangsaan, dan internasional. Pada
kesempatakan kali ini saya menjalankan KKN Tematik, KKN Tematik
merupakan salah satu KKN yang mengutus mahasiswa yang terpilih dan
nantinya akan ditempatkan di daerah-daerah yang telah di tentukan.
Desa mentaren terletak didesa paling ujung kecamatan Anjir Pasar,
memiliki 5 RT, masyarakat disana sangat ramah dan baik terbuka dengan
kedatangan kami sangat menerima ada nya kegiatan KKN didesa
Mentaren tersebut.
Untuk sekolahan di Desa Mentaren tidak ada, hanya ada PAUD dan MI
belajar al-qu’an , sedangkan anak-anak desa mentaren tersebut bersekolah
diluar desa mentaren yaitu di SDN 2 Gandariya bertempatan disebelah
desa mentaren.
Pertama kali saya lihat anak-anak disana kurang nya minat baca dan
belajar jadi saya mengadakan program kerja taman belajar agar lebih
mengasah kemampuan anak-anak dalam hal menghitung ataupun lainnya,
karena adanya kegiatan ini membantu anak-anak ingin lebih berminat
dalam hal belajar.
Untuk anak-anak SD kami mengajarkan menghitung dan membaca
sedangkan anak-anak PAUD kami ajarkan mewarnai gambar, sesuai
dengan pembelajaran disekolah.
Setelah pembelajaran kami adakan ujian, untuk melihat apakah anak-anak
paham akan pembelajaran yang kami berikan, jika jawaban anak-anak
benar akan kami beri hadiah agar ana-anak bersemangat dalam
pembelajaran.

2. Pembahasan dan Solusi


 Hasil kegiatan
Dokumentasi kegiatan Taman Belajar bertempat di posko KKN
Desa Mentaren.

Gambar 2.1 Proses Pembelajaran

Gambar 2.2 Proses Pembelajaran


Gambar 2.3 Pembagian Hadiah

Gambar 2.4 Bersama anak-anak Desa Menteran

 Hambatan dan Tantangan


Hambatan dan tantangan yang dihadapi ketika menjalankan
program kerja ini adalah tidak ada hambatan dalam proses program
kerja taman belajar ini anak-anak Desa Mentaren sangat senang
dengan ada nya program kerja ini. Sedangkan tantangan dalam
menghadapi kegiatan ini adalah lebih sabar menghadapi anak-anak
Desa Mentaren karena tidak semua anak-anak cepat paham apa
yang kita jelaskan kepada anak-anak tersebut.
 Jejaringan Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat
Program kerja tentang taman belajar ini dilakukan kepada anak-
anak Desa Mentaren sangat diterima oleh anak-anak tersebut dalam
kegiatan taman belajar ini dilihat dari banyaknya anak-anak yang
datang keposko KKN untuk belajar.
 Keterlibatan Masyarakat
Anak-anak Desa Mentaren sangat senang dan antusias dalam
kegiatan taman belajar ini karena adanya taman belajar ini mereka
bisa lebih memahami banyak pembelajaran yang mungkin belum
mereka pahami disekolah.

3. Kesan dan Pesan


Saya merasa beruntung mendapatkan lokasi KKN di Desa Mentaren,
karena menurut saya warga desa sangat menerima keadaan kami di desa
tersebut, dengan segala kekurangan kami. Masyarakat pun sangat terbuka
dengan adanya kami. Saya harap anak-anak desa mentaren lebih giat
dalam belajar dan menuntu ilmu.

ESAI PESERTA KKN (INDIVIDU)


Kelompok : KKN Desa Mentaren
Nama : Devi Tri Astuti
Lokasi KKN : Desa Mentaren, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala

1. Latar Belakang Permasalahan


Kondisi awal lokasi, penerimaan masyarakat, pengalaman pertama di
lokasi, permasalahan yang ditemukan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan intrakurikuler
yang dilaksanakan oleh mahasiswa UM Banjarmasin yang memadukan
pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi yakni, pendidikan dan
pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta penguatan Al
– Islam Kemuhamadiyahan dengan cara memberikan kepada mahasiswa
pengalaman belajar dan mengkaji permasalahan masyarakat serta berusaha
memecahkannya dengan menggunakan pendekatan keilmuan yang bersifat
holistik transformatif.
KKN yang dilaksanakan pada periode januari – februari 2020 ini
merupakan KKN Reguler (KKN–R). KKN-R pada dasarnya adalah
program KKN tematik yang dikembangkan untuk cakupan yang lebih luas
dan mendukung program universitas dalam memperkuat image UM
Banjarmasin di masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan mulai tanggal 30 januari – 27
februari 2020 di desa mentaren, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito
Kuala. Desa mentaren merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala dengan luas wilayah total
300,00 Ha jarak dari desa ke kecamatan sekitar 10 km dan jarak ke
kabupaten sekitar 46 Km. Letak geografis desa mentaren yaitu berada di
lintang timur 114,496400 dan lintang selatan - 3,088274. Adapun
Penduduk Desa Mentaren berjumlah 603 jiwa. Pembagian penduduk
berdasarkan jenis kelamin adalah 291 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
312 jiwa berjenis kelamin perempuan. an untuk jumlah kepala keluarga
(KK) di desa Mentaren sebanyak 207, dengan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 183 dan perempuan sebanyak
Pada awal penjajakan / observasi awal yang kami lakukan pada
tanggal 14 februari 2020 penerimaan dari warga desa cukup baik, dimana
kami disambut oleh kepala desa serta perangkat desa di kantor desa. Pada
awal observasi, kami melakukan wawancara dengan kepala desa beserta
perangkat desa untuk menggali potensi serta permasalahan yang ada di
desa mentaren. Kami juga melakukan pemantauan langsung dengan
berkeliling desa untuk melihat potensi serta permasalahan secara langsung,
namun pada saat itu tidak terlalu banyak warga yang ada di rumah
dikarenakan sedang berada diladang / bekerja.
Permasalahan yang ditemukan melalui wawancara serta
pemantauan langsung yang dilakukan yakni dalam bidang kesehatan,
pendidikan, ekonomi dan kewirausahaan, keagamaan, serta sarana dan
prasarana. Dalam bidang kesehatan yakni hanya terdapat satu petugas
kesehatan (perawat) didesa mentaren serta jauhnya akses ke
PUSKESMAS. Dalam bidang pendidikan dimana kurangnya tenaga
pengajar PAUD. Dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan yakni belum
ada pelatihan terkait membuat produk hasil perkebunan dan pertanian
menjadi produk lokal desa. Dalam bidang keagamaan, dimana perlu
adanya pelatihan atau sosialisasi cara memandikan jenazah, karena di desa
mentaren hanya sedikit warga desa yang bisa melakukannya. Dalam
bidang sarana dan prasarana yakni kurangnya tempat pembuangan
sampah, serta tidak adanya pemasangan tiang bendera di sarana
pemerintahan maupun pendidikan.

2. Pembahasan dan Solusi


Program kerja individu yang saya angkat yakni dalam bidang
kesehatan, yakni program kerja “Pelayanan Kesehatan Masyarakat”.
Alasan saya mengambil “Pelayanan Kesehatan Masyarakat” sebagai
program kerja individu karena di desa mentaren jarak ke tempat pelayanan
kesehatan cukup jauh (10 km) dan hanya ada satu petugas kesehatan
(perawat) di desa mentaren, dimana pemeriksaan kesehatan seperti tekanan
darah dan sebagainya hanya dilakukan satu kali tiap bulan. Selain masalah
jarak, kurangnya pemahaman warga terkait penggunaan obat serta
penanganannya juga menjadi fokus saya dalam proker ini.
Adapun solusi yang saya lakukan terkait dengan permasalahan,
antara lain :
a. Melakukan kegiatan pemeriksaan tekanan darah
b. Melakukan penyuluhan terkait masalah kesehatan
c. Melakukan kegiatan senam sehat

Hasil kegiatan yang program kerja “Pelayanan Kesehatan


Masyarakat, yakni :

a. Pemeriksaan tekanan darah


Kegiatan pemeriksaan tekanan darah saya lakukan selama periode
KKN, yakni berjalan hampir setiap hari. Pemeriksaan tekanan darah
saya lakukan kepada warga sembari bersilaturahmi kerumah warga
desa mentaren. Selain kerumah – rumah warga, kegiatan ini juga saya
lakukan saat posyandu lansia yakni pada hari selasa tanggal 25 februari
2020. Dalam kegiatan pemeriksaan tekanan darah, antusiasme warga
cukup tinggi dilihat dari banyak nya warga yang ingin memeriksakan
tekanan darahnya.
b. Penyuluhan terkait kesehatan
Penyuluhan terkait kesehatan dilakukan saat bersilaturahmi kerumah
warga ataupun saat kegiatan posyandu, baik posyandu lansia maupun
posyandu balita. Topik yang dibahas dalam penyuluhan kesehatan
antara lain :
- Dagusibu, yakni tentang pengelolaan obat dengan baik. Dagusibu
dipilih sebagai topik dalam penyuluhan karena minimnya pengetahuan
warga terkait pengelolaan obat dari obat itu didapatkan, penggunaan
obat, cara penyimpanan obat, serta bagaimana cara membuang obat
yang benar.
- Hipertensi, yakni tentang pentingnya pemantauan tekanan darah agar
menghindari bahaya dari hipertensi. Penyuluhan atau sosialisasi
hipertensi dilakukan sembari pemeriksaan tekana darah, yakni
menjelaskan apa saja bahaya dari hipertensi dan bagaimana cara
mengatasinya. Kebanyakan warga juga kurang tepat dalam cara
meminum obat hipertensi, jadi melalui penyuluhan ini juga dijelaskan
tentang cara pakai / cara meminum obat hipertensi.
- Stunting, penyuluhan tentang stunting dilakukan saat posyandu balita.
Dimana disini dijelaskan mengenai apa itu stunting, apa saja penyebab
stunting, apa bahaya stunting, serta cara mencegah stunting.
- Penggunaan antibiotik, penyuluhan tentang penggunaan antibiotik
dilakukan saat posyandu lansia. Pemilihan topik antibiotik merupakan
permintaan dari petugas kesehatan (perawat) desa mentaren, karena
banyaknya penyalahgunaan antibiotik dikalangan lansia di desa
mentaren.

fto antibiotik
c. Kegiatan senam sehat
Senam sehat dilakukan setiap hari kamis pada jam olahraga di Paud Az
– Zahra, anak – anak PAUD sangat antusias dalam mengikuti kegiatan
senam sehat, hal ini karena senam sehat dengan musik sangat jarang
dilakukan di PAUD Az – Zahra karena keterbatasan peralatan yang
dimiliki.

- Hambatan dan tantangan


Dalam melaksanakan program kerja “Pelayanan Kesehatan
Masyarakat” berjalan cukup lancar, hanya saja ada sedikit hambatan
pada akses internet. Dikarenakan akses internet kurang lancar didesa
mentaren, persiapan materi – materi penyuluhan menjadi kurang
maksimal.
- Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Pelaksanaan KKN di desa mentaren, khususnya pada program kerja
“Pelayanan Kesehatan Masyarakat” juga bekerja sama dengan tenaga
kesehatan (perawat) dalam mengarahkan topik – topik apa saja yang
sesuai untuk disosialisasikan kepada warga desa mentaren, serta
mengajak kami untuk berpartisipasi dalam kegiatan posyandu.
- Keterlibatan dalam masyarakat
Selama pelaksanaan program – program KKN di desa mentaren, tim
KKN tidak akan dapat berhasil menjalankannya tanpa bantuan dan
kerja sama dari banyak pihak. Oleh karena itu, komunikasi dengan
masyarakat selalu dilakukan. Khususnya program kerja saya yakni
“Pelayanan Kesehatan Masyarakat” keterlibatan masyarakat cukup
baik, dilihat dari antusiasme dalam mengikuti kegiatan yang di
lakukan.
- Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi, lokal
dan budaya
Selama periode KKN ada temuan baru atau unik yang saya temukan,
yakni kebiasaan masyarakat dalam minum air mentah. Dimana,
beberapa masyarakat mengatakan jika meminum air yang dimasak
terlebih dahulu mereka akan sakit perut. Lain halnya jika meminum air
mentah yang di diamkan dalam wadah, maka masyarakat akan sehat –
sehat saja.
- Potensi pengembangan / keberlanjutan
Ada beberapa hal yang berpotensi dan dapat dikembangkan yang saya
lihat di desa mentaren, antara lain :
a. Cempedak, buah cempedak memiliki potensi besar untuk
dikembangkan menjadi produk makanan. Dimana banyak nya
pohon cempedak di sepanjang jalan desa mentaren serta dikebun
warga.
b. Purun, kerajinan dari purun berupa tikar dan sebgainya memiliki
potensi yang dapat dikembangkan.
- Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Ketika pertama kali datang di desa mentaren, ada beberapa hal yang
dapat menjadi pembelajaran bagi warga pendatang. Antara lain adalah
pola pikir masyarakat, dimana pola pikir masyarakat mentaren masih
terbilang tradisional. Beberapa warga kurang bisa menjaga kesehatan.
Mereka memiliki kamar mandi diluar rumah dengan bilik yang
seadanya. Para pendatang mungkin akan merasa sedikit sulit untuk
beradaptasi ketika berada di desa mentaren. Hal ini karena kondisi air
yang berasa (seperti besi). Akan tetapi, kelamaan kondisi tersebut akan
menjadi kebiasaan dan membuat diri menjadi lebih bersyukur.

3. Kesan dan Pesan


Hanya ucapan syukur yang dapat mewakilkan semua yang saya
rasakan selama KKN, dengan adanya KKN saya mendapat banyak
pengetahuan dan pengalaman baru. Selain itu, warga desa mentaren sangat
menyambut baik kedatangan kami. Hanya saja karena selama masa KKN
yang kami lakukan bersamaan dengan musim tanam padi, membuat
keikutsertaan warga dalam berbagai program kerja kami sedikit terhambat.
Kegiatan yang ada di desa mentaren menurut saya harus
dikembangkan lagi mengenai kegiatan masyarakat yang dapat menjadi
daya tarik tersendiri bagi desa mentaren, terutama kegiatan pemuda karang
taruna maupun ibu – ibu PKK. Seperti halnya didesa mentaren ini yang
dulunya masyarakat banyak mengolah purun menjadi kerajinan seperti
tikar dan topi, yang kini hanya dilakukan saat ada pesanan dari warga
sekitar saja. Seharusnya pemerintah setempat membantu dengan
mengembangkan kemampuan masyarakat di bidang ini yang dapat
menjadi pemasukan perekonomian warga.
Nama : Noor Lisya Agusti
NPM : 1648201110133
Jurusan : Farmasi

1. Latar belakang permasalahan


Kuliah kerja nyata (KKN) adalah salah satu bentuk pendidikan dengan
cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di
tengah masyarakat dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani
masalah di masyarakat.
Kuliah kerja nyata (KKN) terdiri dari beberapa pilihan, salah satunya
KKN Tematik. KKN Tematik merupakan salah satu KKN yang mengutus
mahasiswa yang terpilih dan nantinya akan ditempatkan di daerah yang sudah
di tentukan. Seperti KKN yang saat ini saya tempatkan di Barito kuala,
Kalimantan Selatan.
Desa Mentaren merupakan desa yang terletak di Kecamatan Anjir Pasar,
Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Desa ini dipimpin
oleh seorang kepala desa yaitu Bapak Khalidi , beliau sudah menjalani tugas
sebagai kepala desa selama satu periode.
Dalam menjalani Kuliah Kerja Nyata selama sebulan ini, kami mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin tinggal disebuah rumah yang kami
kontrak selama sebulan. Akan tetapi untuk laki laki dan perempuan tempat
tinggal kami dibagi dua, yang laki lakinya tinggal di samping rumah
kontrakan kami yaitu dirumah tetangga di samping. Hal ini dilakukan karena
banyak pertimbangan yang sudah kami pikirkan, diantaranya untuk
menghindari omongan warga yang tidak enak apabila laki laki dan
perempuan tinggal dalam satu rumah.
Pada waktu kami tiba di desa Mentaren, sambutan dari kepala desa dan
warga sangat baik dan menyenangkan atas kedatangan kami mahasiswa
KKN. Kami pun mengunjungi rumah rumah warga untuk silaturahmi
sekaligus memperkenalkan kami para mahasiswa dan memohon bantuan
apabila nantinya kami akan melaksanakan kegiatan yang membutuhkan dan
mengikut sertakan warga di dalam kegiatan tersebut. Tanggapan warga atas
kunjungan kami sangat baik dan mereka tertarik untuk ikut berpartisipasi
dalam kegiatan kami dan dengan tangan terbuka akan membantu kami
apabila sewaktu waktu kami membutuhkan bantuan dari warga.
Pada kesempatan kali ini saya ingin memilih daerah yang tentunya berbasis
pada bidang kewirausahaan yang saya miliki dan tentunya yang paling utama
saya ingin membangun tingkat kewirausahaan di daerah tempat KKN yang
saya tempati.
2. Pembahasan dan Solusi
Berisi hal-hal sebagai berikut :
a. Hasil kegiatan
Selama pelaksanaan KKN, ada banyak program yng telah dilakukan.
Salah satunya adalah Pembuatan Jamu Serbuk.
Sasaran yang dituju adalah ibu-ibu PKK. Program-program yang
terlaksana untuk kelompok ibu-ibu PKK ialah sosialisasi pelatihan dan
tata cara pembuatan jamu serbuk.
Secara umum, program terlaksana dengan baik dengan jumlah partisipan
yang lumayan banyak.
Alasan Mengambil Program kerja tersebut dari perbincangan dengan
warga desa dan aparat desa di desa Mentaren bahwasanya di desa tersebut
masih minim dengan keunggulan dari kewirausahaannya, maka dari itu
saya berencana memberikan tata cara pembuatan jamu herbal dalam
berbentuk serbuk. Adapun jenis kewirausahaan yang sudah ada di desa
tersebut tetapi cuman beberapa nya saja yang masih memperjual belikan.
Pelajaran pembuatan jamu serbuk yang akan saya jelasakan ke
masyarakat di desa Mentaren saya dapatkan waktu saya kunjungan
industri ke Jawa.
Tahapan-tahapan Pelaksanaan Program kerja
 Pembuatan Jamu Serbuk
- Persiapan
Tahap pertama yaitu, membeli bahan dan alat untuk pengolahan Jamu
Serbuk
Bahan : Kunyit, jahe, daun pandan, kayu manis, gula, garam, air
Alat : panci, kompor, ayakan, serbet, wadah, pisau
Tahap kedua yaitu, menyiapkan bahan yang sudah dibeli
- Pelaksanaan
Kami melakukan uji coba dulu, jadi kami membeli bahan lebih dari
target yang diharuskan, karena alangkah lebih baik apabila kita mencoba
pembuatannya dulu agar nanti saat di praktekan di depan masyarakat
tidak kacau.
Setelah uji coba yang kami lakukan berhasil, maka keesokan harinya
kami melakukan praktek nya ke masyarakat. Dalam praktek
pembuatannya kami langsung membawa ibu ibu nya untuk langsung
mencoba dengan mengikuti arahan dari kami.
Tahap demi tahap terlewati , akhirnya berhasil. Masyarakat di desa
mentaren dengan baik menerima penjelasan dari kami bagaimana cara
pengolahannya, dan masyarakatnya pun aktif dalam kegiatan tersebut.
- Finishing
Masyarakat bisa menerapkan pembelajaran yang sudah dipraktekan tadi.
Bahkan masyarakatnya sangat tertarik dengan tata cara pengolahan jamu
serbuknya.
b. Hambatan dan tantangan
Hambatan yang mungkin terjadi adalah sulitnya untuk mengumpulkan
kaula muda dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, serta
masih kurangnya pemahaman mengenai pengelolaan untuk berwirausaha
di desa mentaren ini.
Maka dari itu antisipasi yang dilakukan yaitu melakukan pendekatan
dengan kaula muda nya untuk bisa dalam hal tersebut. Karena akan sangat
baik apabila di desa tersebut memiliki keunggulan. Karena itu bisa
menghasilkan pencapaian yang cukup tinggi.

c. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat


Pelaksanaan KKN di kecamatan anjir pasar, khususnya di Desa
Mentaren , Gandaria dan Gandaraya menimbulkan kerja sama antara tim
KKN dengan Dinas Kehutanan. Peran masyarakat dalam kegiatan KKN
cukup baik.

d. Keterlibatan dalam masyarakat


Selama pelaksanaan program program-program KKN di Desa Mentaren,
tim KKN tidak akan dapat berhasil menjalankannya tanpa bantuan dan
kerja sama dari banyak pihak, seperti warga desa, organisasi masyarakat,
dan pemerintahan. Oleh karena itu, komunikasi dengan masyarakat selalu
dilakukan.

e. Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi, lokal dan
budaya
Kebiasaan meminum air mentah di temukan di desa Mentaren, karena dari
pendapat masyarakat tersebut apabila dia meminum air yang masak, maka
dia akan sakit perut.

f. Potensi pengembangan/keberlanjutan
Program ini bisa berlanjut selama masyarakat di Desa Mentaren
membudayakan dan melanjutkan ilmu yang sudah diberikan, dan semoga
IRT di desa Mentaren bisa dengan baik mengelolanya.

g. Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan


Berdasarkan pengayaan batin, penyusun menemukan fakta bahwa
menghormati nilai dan norma yang ada dalam suatu masyarakat
merupakan suatu keharusan dan kita tidak boleh memaksakan suatu nilai
baru yang kita bawa untuk diterapkan di tempat yang didatangi.
Komunikasi dua arah selalu penting untuk mengetahui timbal balik dari
lawan komunikasi

3. Kesan dan Pesan


Banyak sekali yang sudah kami lalui bersama di dalam kami mengikuti
kegiatan KKN ini, banyak suka duka yang kami alami. Terdapat konflik yang
terjadi diantara kami baik dari pihak kami mahasiswa maupun dari pihak
warga, akan tetapi itu tidak menjadikan kami untuk terus berserteru. Kami
menjadikan itu semua pengalaman yang sangan berarti dan menjadikannya
pembelajaran hidup untuk kedepannya agar lebih mengerti lagi bagaimana
bersosialisasi di lingkungan luar dan bagaimana cara kita menyesuaikan diri
di lingkungan yang baru.
Nama : Novia Ranti
Jurusan : S1 Teknik Sipil
Kelompok : KKN Desa Mentaren Kec. Anjir Pasar Kab. Barito Kuala

1. Latar Belakang Permasalahan


Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan bentuk
perkuliahan yang dilaksanakan dengan langsung terjun ke masyarakat.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) juga merupakan satu bentuk pengabdian
kepada masyarakat yang bersifat praktis dan diharapkan memiliki dampak
langsung yang dapat dirasakan dan diimplementasikan di masyarakat,
dalam hal ini adalah masyarakat sekolah.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) juga merupakan media penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara sistematis dalam program
pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya, KKN (Kuliah Kerja Nyata) juga
diharapkan mampu menjadi pendorong pengembangan riset terapan,
dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di
masyarakat. Kegiatan KKN juga diharapkan dapat mengembangkan
kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa. Berdasarkan kondisi riil
masyarakat tersebut dengan mnempatkan mahasiswa dalam program KKN
terus berupaya untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan peningkatan sumber daya alam yang dimiliki secara optimal. Dengan
kemampuan sumber daya manusia dan potensi sumber daya alam yang
dimiliki diharapkan dapat memacu dan mendorong pertumbuhan ekonomi
dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat desa Mentaren sehingga
dapat terwujud pembangunan masyarakat desa ke arah yang lebih baik.
Sehingga untuk kedepannya, bagi desa Mentaren tujuan KKN ini dapat
mengembangkan apa yang telah diberikan oleh mahasiswa untuk
kemajuan desa tersebut.
Desa Mentaren merupakan desa yang terlekat di Kecamatan Anjir
Pasar Kabupaten Barito Kuala yang mana desa ini tepat berbatasan
Kalimantan Tengah dengan luas wilayah total 300,00 Ha. jarak dari desa
ke kecamatan Anjir Pasar sekitar 13 km dan jarak ke Kabupaten Barito
Kuala sekitar 46 Km. Letak geografis desa mentaren yaitu berada di
lintang timur 114,496400 dan lintang selatan - 3,088274. Adapun
Penduduk Desa Mentaren berjumlah 603 jiwa. Pembagian penduduk
berdasarkan jenis kelamin adalah 291 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
312 jiwa berjenis kelamin perempuan. Jumlah kepala keluarga (KK) di
desa Mentaren sebanyak 207, dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak
183 orang dan perempuan sebanyak 129 orang. Walaupun berada
diperbatasan antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan desa ini
sangat mengutamakan pembangunan di bidang infrastruktur mayoritas
penghasilan mereka adalah bertani.
Awal penjajakan ke desa Mentaren yaitu pada tanggal 14 Jamuari
2020 bersama seluruh anggota KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan DPL
(Dosen Pembimbing Lapangan). Pertama sampai di desa mentaren kami
disambut hangat oleh aparat desa dan masyarakat desa Mentaren. Adapun
observasi pertama yang kami lakukan adalah mengumpulkan data awal
tentang desa Mentaren, pengumpulan data yaitu dengan tanya jawab
dengan aparatur desa dan warga desa mentaren yang ada pada saat itu.
Pengumpulan data juga berupa dokumentasi dan berkeliling langsung di
desa Mentaren, adapun tujuan berkeliling merupakan langkah awal kami
mendekatkan diri kepada warga desa dan mengenalkan diri bahwasanya
kami adalah mahasiswa KKN yang akan tinggal di desa mereka selama
kurang lebih satu bulan dan sekaligus mencari tempat kami tinggal.
Permasalahan yang kami dapatkan dari hasil tanya jawab dengan
warga, aparatur desa dan kepala desa Mentaren sendiri adalah organisasi
kepemudaan sudah tidak aktif, tidak adanya lapangan buat olah raga,
kekurangan guru Paud, dan penghasilan utama warga desa Mentaren
adalah bertani jadi sesudah habis bertani banyak warga yang mengganggur
karena tidak adanya pekerjaan sampingan padahal warga banyak menanam
jeruk disawah mereka tapi tidak bisa mengolahnya menjadi suatu produk,
jadi hanya menjual buah nya saja. Menurut bapak Khalidi selaku kepala
desa Warga Desa Mentaren memiliki keahlian dalam mengayam topi
purun dan tikar purun tetapi tidak bisa memasarkan dan kurang nya minat
pemuda dan pemudi untuk mengayam, jadi hanya orang tua saja yang bisa
mengayam. Adapun permasalahan dalam pemasangan tiang bendera ini
adalah tidak adanya tiang bendera dan bendera merah putih. Berhubung
keterbatasan dana dalam program kerja ini, jadi untuk tiang bendera
menggunakan bambu yang dicari di tanah milik warga. Dan membeli
bendera merah putih di pasar menggunakan uang proker.

2. Pembahasan dan solusi


Pemasangan tiang bendera bertujuan sebagai tanda bahwa daerah itu sudah
merdeka dan merubah pemikiran masyarakat bahwa memasang bendera
hanya pada 17 agustus saja. Karena dari tanya jawab dengan kepala desa
dulunya memang sudah ada tiang bendera nya tetapi sudah patah dan tidak
adanya anggaran dari dana desa untuk tiang bendera. Jadi solusi dari saya
yaitu dengan mengadakan program kerja pemasangan tiang bendera di
depan kantor kepala desa dan di depan Paud Az-zahra sebagai
pembelajaran kepada warga maupun anak-anak desa bagaimana
menghargai jasa pahlawan yang sudah berjuang. Dan berhubung desa
Mentaren berada tepat di perbatasan Kalsel dan Kalteng. Walaupun
diperbatasan tetap bendera merah putih harus di kebarkan. Hasil kegiatan
pemasangan tiang bendera di kantor kepala desa dan di Paud Az-zahra
desa Mentaren adalah sebagai berikut:
a. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan pemasangan tiang bendera pada Paud Az-zahra adalah
sebagai berikut.

Gambar 2.1 Foto Paud Az-zahra Sebelum adanya Bendera Merah


Putih

Gambar 2.2 Pemasangan Bendera pada Tiang Bendera


Gambar 2.3 Penancapan dan Pengikatan tiang Bendera

Gambar 2.4 Sesudah Bendera Merah Putih di Pasang

Hasil kegiatan pemasangan tiang bendera pada kantor kepala desa


adalah sebagai berikut.
Gambar 2.5 Pencarian Bambu untuk Tiang Bendera di Kantor Kepala
Desa

Gambar 2.6 Proses pembersihan Bambu

Gambar 2.7 Proses Pemasangan Tiang Bendera di Kantor Kepala Desa


b. Hambatan dan Tantangan
Beberapa hambatan yang ditemui dalam program kerja pemasangan
tiang bendera di kantor kepala desa dan Paud Az-zahra adalah
pencarian bambu untuk tiang bendera yang mana saya di bantu teman
saya mencari ke dalam hutan dan membersihkannya. Hambatan
lainnya yaitu harus menggali lubang dulu untuk menancapkan tiang
bendera dimuka kantor kepala desa dan mencari bendera yang terselip-
selip ditumpukan kerdus dikantor kepala desa. Sedangkan hambatan
pemasangan tiang bendera pada Paud Az-zahra tidak ada.
c. Jejaring Kemitraan dan Peran Serta Masyarakat
Program kerja Pemasangan tiang bendera di laksanakan di depan
sekolah Paud Az-zahra dan di depan kantor kepala desa Mentaren.
Dalam pelaksanaan terdapat peran serta masyarakat dalam mencari
bambu di tanah milik warga. Dan pada saat pemasangan dibantu oleh
aparatur desa yang mana juga orang Mentaren.

d. Keterlibatan dalam Masyarakat


Keterlibatan masyarakat pada program kerja ini yaitu dengan
membolehkan kami mengambil bambu yang ada ditanah mereka dan
dibantu dalam Memotong serta membersihkannya. Bahkana ada warga
yang mau menyumbangkan tali ucus (getah) yang fungsinya sebagai
pengikat tiang supaya kokoh dan tidak roboh.

e. Temuan Baru dan atau Unik dalam hal Kekayaan Alam, Teknelogi
Lokal dan Budaya
Tidak adanya Temuan Baru dan atau Unik dalam hal Kekayaan Alam,
Teknelogi Lokal dan Budaya pada desa Mentaren.

f. Potensi Pengembangan atau Kebudayaan


Berikut ialah hal-hal yang dapat di kembangkan dan memiliki potensi
keberlanjutan untuk diangkat produktivitasnya.
1. Kerajinan tangan
Warga desa Mentaren banyak yang bisa mengayam topi purun dan
tikar purun tetapi kurang diasah lagi dan kurang nya minat pemuda
dan pemudi nya dalam berpartisifasi dalam kegiatan ini jadi hanya
orang tua nya saja yang bisa mengayam. Jika dibina dengan baik
dalam hal produksi dan pemasaran.
2. Tiwadak
Desa Mentaren terdapat banyak pohon tiwadak yang melimpah.
Olahan tiwadak seperti gorengan tiwadak dan kulitnya di masak
menjadi mandai tiwadak sebagai lauk pendamping nasi. Akan
tetapi, jumlah tiwadak di pasaran sangat banyak. Tiwadak tersebut
dapat di olah menjadi tepung tiwadak yang diolah dari biji tiwadak
dan lain-lainnya untuk meningkatkan nilai jual.

g. Pengayaan Batin dan Petualangan Kemanusiaan


Pertama kali datang di desa ini ada beberapa hal yang dapat
menjadi pembelajaran bagi warga pendatang adalah Pola pikir
masyarakat desa Mentaren masih terbilang tradisional. Bahwa
memasang bendera hanya dilakukan setiap tanggal 17 agustus saja.
Sedangkan di sekolah paud ketika ditanya juga menjawab hal sepeti
diatas. Padahal di setiap sekolah dan kantor kepala desa harus ada
tiang bendera dan mengebarkan bendera merah putih. Apalagi desa
Mentaren terletak diperbatasan dan ini sudah zaman modern kita harus
menghargai jasa para pahlawan yang sudah berjuang memerdekaan
indonesia yaitu dengan mengebarkan bendera merah putih.

3. Kesan dan Pesan


Rasa syukur yang saya lantunkan karena program kerja dapat
terselenggarakan dengan lancar meski terdapat sedikit hambatan.
Sebelumnya sempat terbesit dibenak saya bahwa akan sulit untuk
menyatukan perbedaan didalam kelompok ternyata saya salah, justru
dengan adanya perbedaan dapat memberikan warna pada KKN (Kuliah
Kerja Nyata) saya kali ini.
Dengan adanya KKN (Kuliah Kerja Nyata) saya mendapatkan
banyak pengetahuan dan pengalaman bagaimana bersosialisasi dengan
ibu-ibu, bapak-bapak, dan anak-anak yang ada di desa Mentaren.
Terkadang dikelompok terdapat sedikit perselisihan pendapat namun tidak
mengurangi semangat kami dalam menjalankan tugas kami dalam program
kerja.
Diawal KKN (Kuliah Kerja Nyata) saya merasa kurang percaya
diri dengan diri saya sendiri karena bakalan berkumpul dengan orang-
orang baru. Pada dasarnya saya tidak mudah berintegrasi dengan orang
lain. Namun pada akhir pertemuan saya menangis karena takut kehilangan
teman-teman dan berat rasanya meninggalkan desa yang damai dan masih
kental dengan kebudyaanya. Namun apalah daya kami disini hanya sebatas
KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Adapun antusias warga dalam mengikuti kegiatan yang kami
programkan sangatlah kurang, Mungkin dikarenakan belum terbiasa
dengan adanya orang baru di desa mereka dan berhubung kami
melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) bertepatan dengan musim
penghujan, jadi masyarakat desa Mentaren sering tidak ada dirumah setiap
hari nya. Untuk menjalankan program kerja, kami biasanya melakukannya
di jam siang. Dikarenakan warga bertani dari subuh sampai zuhur baru
mereka pulang kerumah.

Nama : RISQA NUR AINA

NPM : 1648201110141

Jurusan : S1 FARMASI

1. Latar belakang permasalahan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu cara dalam


pengaplikasian secara menyeluruh di bidang-bidang disiplin ilmu
pengetahuan dari teori-teori yang dimiliki ke dalam sebuah wujud nyata
pengabdian kepada masyarakat. KKN merupakan program wajib yang
harus ditempuh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri
studi strata satu (S1), tentunya dengan persyaratan akademik yang
sebelumnya sudah ditentukan dan terpenuhi oleh mahasiswa tingkat akhir,
diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat di bangku
kuliah ke dalam kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk


pendidikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dalam
pengabdian ini mahasiswa diberikan pengalaman belajar untuk hidup di
tengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung
mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang
dihadapi.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah


Banjarmasin merupakan salah satu implikasi dari Catur Dharma Perguruan
Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. KKN bagi mahasiswa diharapkan
dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah
pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat. Bagi
masyarakat sasaran, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan
motivasi dan inovasi dalam bidang pembangunan. Hal ini selaras dengan
fungsi perguruan tinggi sebagai agen pembaharuan.

KKN yang dilaksanakan harus memenuhi empat prinsip, yaitu


dapat dilaksanakan (feasible), dapat diterima (acceptable),
berkesinambungan (sustainable) dan partisipatif. Secara garis besar tahap
pelaksanaan KKN terbagi atas 3 tahap yakni tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Pada tahap
pelaporan, laporan yang dibuat terdiri atas dua jenis laporan yaitu, laporan
kelompok yang disusun oleh kelompok mahasiswa dan laporan individu
yang disusun oleh satu orang mahasiswa.

Dengan adanya KKN ini diharapkan dapat memberi manfaat yang


besar kepada saya sendiri maupun masyarakat, dimana KKN dilaksanakan
demi mendapatkan pengalaman yang nyata di lapangan, sehingga memberi
bekal kepada saya selaku mahasiswa jika sudah lulus dan terjun di
masyarakat. Sedangkan manfaat bagi masyarakat adalah persoalan dan
masalah-masalah yang dihadapi di tengah masyarakat sebisa mungkin
diatasi dan dibantu penyelesaiannya oleh mahasiswa yang tengah
melaksanakan KKN di desa tersebut.

Desa mentaren merupakan salah satu desa yang terletak di


Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala dengan luas wilayah total
300,00 Ha jarak dari desa ke kecamatan sekitar 10 km dan jarak ke
kabupaten sekitar 46 Km. Letak geografis desa mentaren yaitu berada di
lintang timur 114,496400 dan lintang selatan - 3,088274. Adapun
Penduduk Desa Mentaren berjumlah 603 jiwa. Pembagian penduduk
berdasarkan jenis kelamin adalah 291 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
312 jiwa berjenis kelamin perempuan dan untuk jumlah kepala keluarga
(KK) di desa Mentaren sebanyak 207.

Desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa yaitu Bapak Khalidi,
beliau sudah menjalani tugas sebagai kepala desa selama satu periode.
Dalam menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu bulan kami
tinggal disebuah rumah yang kami kontrak selama sebulan, tetapi untuk
laki laki dan perempuan tempat tinggal dipisah, perempuan-perempuannya
yang berjumalah 7 orang tinggal di rumah kontrakan sedangkan laki-
lakinya tinggal di samping rumah kami ikut dengan tetangga. Hal ini
dilakukan karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan
menghindari omongan dari warga sekitar.
Penerimaan masyarakat di awal penjajakan kami pada tanggal 14
Januari 2020 begitu baik. Hal ini dikarenakan banyak perangkat desa yang
menyambut kami saat di kantor desa saat penjajakan awal. Adapun
Observasi dilakukan kelompok KKN Desa Mentaren Universitas
Muhammadiyah banjarmasin dengan metode: (1) tanya jawab, (2)
dokumentasi, dan (3) melihat ke lapangan secara langsung. Metode Tanya
Jawab, Pada awalnya kami melakukan diskusi tanya jawab dengan bapak
kepala desa dan warga untuk menggali informasi mengenai desa mentaren
untuk mengetahui potensi dan permasalahan desa mentaren. Di samping
itu, kami melakukan dokumentasi kondisi wilayah desa dan kegiatan
diskusi kami saat awal penjajakan. Kami juga menelusuri desa mentaren
untuk melihat kondisi lapangan secara langsung.

Pada waktu kami tiba di desa Mentaren, sambutan dari kepala Desa
Mentaren dan warga sangat baik dan menyenangkan atas kedatangan kami
mahasiswa KKN. Besok harinya kami pun mengunjungi rumah-rumah
warga untuk silaturahmi sekaligus memperkenalkan diri kami sebagai
mahasiswa dan memohon bantuan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang membutuhkan partisipasi warga di dalam mensukseskan acara yang
sudah direncanakan. Tanggapan warga atas kunjungan kami sangat baik
dan mereka tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan kami dan
dengan tangan terbuka akan membantu kami apabila sewaktu waktu kami
membutuhkan bantuan dari warga. Setelah kami melakukan kunjungan ke
rumah warga dan dapat kami ketahui bahwa warga di Desa Mentaren
dominan sebagai petani.
Permasalahan yang ditemukan melalui wawancara serta
pemantauan langsung yang dilakukan yakni dalam bidang kesehatan,
pendidikan, ekonomi dan kewirausahaan, keagamaan, serta sarana dan
prasarana. Dalam bidang kesehatan yakni hanya terdapat satu petugas
kesehatan (perawat) didesa mentaren serta jauhnya akses ke
PUSKESMAS. Dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan yakni belum
ada pelatihan terkait membuat produk hasil perkebunan dan pertanian
menjadi produk lokal desa. Dalam bidang keagamaan, dimana perlu
adanya pelatihan atau sosialisasi cara memandikan jenazah, karena di desa
mentaren hanya sedikit warga desa yang bisa melakukannya. Dalam
bidang sarana dan prasarana yakni kurangnya tempat pembuangan
sampah, serta tidak adanya pemasangan tiang bendera di sarana
pemerintahan maupun pendidikan. Dalam bidang pendidikan dimana
kurangnya tenaga pengajar PAUD, serta sarana dan prasarana yang dapat
menunjang kemajuan dalam belajar. Mengingat pendidikan anak usia dini
adalah usia emas yang memerlukan pendidikan dan bimbingan belajar
untuk belajar, kini anak kecil juga sangat perlu olahraga agar badan sehat
jasmani.

2. Pembahasan dan solusi


Berisi hal-hal sebagai berikut :
a. Hasil kegiatan
Selama pelaksanaan KKN, ada banyak program yang telah
dilaksanakan. Salah satunya adalah Psikoedukasi Perilaku Hidup
Sehat.
Sasaran yang dituju adalah anak-anak Paud Az-Zahra di Desa
Mentaren. Secara umum, program terlaksana dengan baik.
Alasan mengambil program kerja tersebut diharapkan seluruh siswa
PAUD mampu untuk mempraktekkan dan membiasakan diri
berperilaku hidup bersih dan sehat sejak dini, sehingga mampu
mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai upaya pembangunan
nasional.
b. Hambatan dan tantangan
Hambatan yang mungkin terjadi adalah dalam hal mengatur anak-anak
untuk mengikuti arahan dari kami, mengingat usia mereka yang
memang masih belum mengerti dan dalam usia asyiknya bermain.
Maka dari itu dibutuhkan kesabaran dalam mengajarkan dan
mengarahkan anak-anak agar mereka lebih antusias dalam belajar
salah satunya ialah dengan metode bermain sambil belajar.
c. Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Pelaksanaan KKN di kecamatan anjir pasar, khususnya di Desa
Mentaren, Gandaria dan Gandaraya menimbulkan kerja sama antara
tim KKN dengan Dinas Kehutanan, masyarakat dalam kegiatan KKN
cukup baik.
d. Keterlibatan dalam masyarakat
Selama pelaksanaan program-program KKN di Desa Mentaren, tim
KKN tidak akan dapat berhasil menjalankannya tanpa bantuan dan
kerja sama dari banyak pihak, seperti warga desa, organisasi
masyarakat dan pemerintahan. Oleh karena itu, komunikasi dengan
masyarakat selalu dilakukan.
e. Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi, local
dan budaya
Kebiasaan meminum air mentah di temukan di Desa Mentaren, karena
dari pendapat masyarakat tersebut apabila dia meminum air yang
masak, maka dia akan sakit perut.
Dan yang kedua yaitu dalam mengikuti acara di rumah warga, tamu
undangan membawa beras dalam suatu wadah ketika datang, kemudian
saat acara selesai warga-warga membawa pulang lauk hidangan yang
dimasukkan oleh tuan rumah atau yang punya hajatan ke dalam wadah
yang berisi beras tadi. Hal ini baru saya jumpai dan bisa dibilang
barter yaitu pertukaran barang dengan barang.
f. Potensi pengembangan / keberlanjutan
Dari hasil wawancara bapak Kepala Desa Mentaren, Warga Desa
Mentaren memiliki keahlian dalam mengolah seni Kriya seperti purun
dan tambak Ikan. Namun hal itu terkendala oleh bahan baku dan teknik
pemasaran ketika membuat karajinan kriya tersebut ke pasar umum.
Selanjutnya ialah buah cempedak yang banyak tumbuh di Desa
Mentaren, buah ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan
menjadi produk makanan ataupun bahan makanan lainnya.
g. Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Berdasarkan pengayaan batin, penyusun menemukan fakta bahwa
menghormati nilai dan norma yang ada dalam suatu masyarakat
merupakan suatu keharusan dan kita tidak boleh memaksakan suatu
nilai baru yang kita bawa untuk diterapkan di tempat yang didatangi.
Komunikasi dua arah selalu penting untuk mengetahui timbal balik
dari lawan komunikasi.
3. Kesan dan Pesan
Hanya rasa syukur yang dapat saya ucapkan karena semua program
kerja dapat terselenggara, meskipun masih ada salah satu program kerja
yaitu pengadaan bak sampah karena terkendalanya waktu dan biaya.
Namun tak dapat dipungkiri dengan persatuan tenaga dan pikiran kita
dapat melewati semua dengan lancar. Sambutan dari warga juga sangat
baik, tetapi karena berbarengan dengan musim tanam jadi keikutsertaan
warga jadi berkurang.
Dengan adanya KKN saya mendapatkan banyak pengetahuan,
pengalaman, hal-hal dan teman-teman baru yang selalu membimbing saya
dan menegur saya ketika saya salah. Dan disini saya dapat belajar
bagaimana saatnya menjadi anak kecil, saatnya menjadi remaja dan
saatnya menjadi dewasa.
Pesannya ialah jangan pernah lupakan perjuangan kita, saat suka
maupun duka. Meskipun sempat terjadi selisih paham, saya yakin kita
semua dapat melewatinya. Mohon maaf jika ada ucapan maupun
perbuatan dari saya yang menyinggung atau menyakiti teman-teman.
Bersenanglah karena hari-hari ini tidak akan terulang lagi, semua ini yang
akan menjadi kenangan dan semuanya akan kita rindukan.
Harapan kami kepada desa ini tetaplah menjaga budaya,
persaudaraan tetap semangat dalam membangun desa. Semoga segala
sarana dan prasarana desa akan terpenuhi demi terwujudnya desa yang
makmur dan aman.

Anda mungkin juga menyukai