Anda di halaman 1dari 5

KLINIK PAINAN

Alamat: Jl.Ilyas Yakub Pesisir Selatan


Telp. (0751) 21733 email : klinikpainan@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

KLINIK PAINAN

NOMOR : 001/KLK-PP/SK/DIR/III/2020

TENTANG KEBIJAKAN

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIK PAINAN

DI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Klinik Painan terhadap


tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu
disusun tentang penerapan Manajemen Resiko Klinis;
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan Manajemen
Resiko Klinis dengan Keputusan Direktur;
Mengingat : 1. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan;
2. Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457/Menkes/SK/X/2003 Tentang
standar pelayanan minimal bidang kesehatan Di Kabupaten/kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK PAINAN TENTANG MANAJEMEN


RESIKO KLINIS
Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat
keputusan ini;
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;
Ditetapkan di : Painan
Pada tanggal : Maret Februari 2020

DIREKTUR KLINIK PAINAN


KABUPATEN PESISIR SELATAN,

Linda Liswantari ,SE


LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR KLINIK PAINAN
NOMOR : NOMOR : 001/KLK-PP/SK/DIR/III/2020
TENTANG : TENTANG KEBIJAKAN PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIK
PAINAN

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
rumah sakit maupun Klinik dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan
medic. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klasik yang
diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim da mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi Klinik) dan dokter.

C. SASARAN
1. Klinik Painan

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA: perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien ( Patient
Care and Ptient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk meneliminasi atau
menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.

F. Sumber Medical Report


1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist
G. TIPE MEDICAL ERROR
1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru

4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) komukasi dengan pasien
2) komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Resiko Klinis di Klinik Painan.

DIREKTUR KLINIK PAINAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN,

Linda Liswantari ,SE

Anda mungkin juga menyukai