PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perbandingan antara massa (g) dengan volume (mL), jadi satuan bobot
jenis g/ml. Sedangkan rapat jenis adalah perbandingan antara bobot jenis
sampel dengan bobot jenis air suling, jadi rapat jenis tidak memiliki satuan.
Dan massa jenis adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan
suatu senyawa. Makin besar volume dan massa dari suatu senyawa,
makin kecil kerapatannya. Begitu juga sebaliknya, makin kecil volume dan
jenis dari tiap senyawa berbeda-beda. Berdasarkan pada teori ini maka
bobot jenisnya maka kita dapat menentukan apakah suatu zat dapat
1. Maksud Percobaan
2. Tujuan Percobaan
C. Prinsip percobaan
pada suhu tertentu berdasarkan bobot dan volume tetap cairan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat
baku yang volumenya sama pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam
Kerapatan adalah massa per satuan volume, yaitu bobot zat per satuan
jenis dapat dihitung, atau untuk senyawa khusus dapat ditemukan dalam
United States Pharmacopeia (USP) atau buku acuan lain (Ansel, 2006).
temperatur tertentu. Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling
sederhana dan sekaligus merupakan salah satu sifat fisika yang paling
per satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu, dan dinyatakan
(Martin, 1993).
kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan
cara lain yang khusus. Berat jenis dilihat dari definisinya, sangat lemah,
(Martin,1993).
volume air yang sama pada suhu 4oC atau temperatur lain yangtertentu.
(Martin, 1993).
sedang diselidiki disebut sifat stensif. Baik massa maupun volume adalah
suhu 250 terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila
zat di udara pada suhu yang ditetapkan terhadap bobot air dengan volume
dan suhu yang sama. Bila pada suhu 25 oC zat berbentuk padat, tetapkan
bobot jenis pada suhu yang telah tertera pada masing-masing monografi,
dan mengacu pada air yang tetap pada suhu 25oC (Voigt, R, 1994).
cairan, zat padat, dan air merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan
(Ansel,1989)
dan tertutup.
a. Metode Piknometer
penentuan ruang, yang ditempati cairan ini. Untuk ini dibutuhkan wadah
dlaksanakan.
d. Metode areometer
tabung gelas tercelup yang sepihak diberati dan pada kedua ujung
mempunyai rasa.
berasap.
eter P.
di tempat sejuk
Kelarutan : Tidak larut air dan dalam etanol, larut dalam minyak
mempunyai rasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)
METODELOGI PERCOBAAN
1. Alat
analitik.
2. Bahan
B. Cara Kerja
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil pengamatan
1. Tabel pengamatan
Minyak
29,57 g 74,17 g 44,60 g 0,892 g/mL 0,892
kelapa
Keterangan :
BP = Berat Piknometer
BJ = Berat Jenis
RJ = Rapat Jenis
2. Perhitungan
1) Aquadest
= 76,05 gr – 27,18 gr
= 48,87 gr
bobot 48,87 gr
b. Bj = = = 0,977 gr/mL
volume pikno 50 mL
2) minyak tanah
bobot 30,15 gr
b. BJ = = =¿ 0,763 gr/mL
volume pikno 50 mL
3) Minyak kelapa
= 74,17 gr – 29,57 gr
= 44,6 gr
bobot 44,6 gr
b. BJ = = = 0,892 gr/mL
volume pikno 50 mL
4) Gliserin
= 89,44 gr – 29,64 gr
= 59,8 gr
bobot 59,8 gr
b. BJ = = =¿ 1,196 gr/mL
volume pikno 50 m L
bj sampel 1,196 gr/m L
c. RJ = = = 1,196
bj air 1 gr/m L
5) Parafin cair
bobot 40,64 gr
b. BJ = = =¿ 0,892 gr/mL
volume pikno 50 m L
B. Pembahasan
Bobot jenis adalah konstanta atau tetapan bahan yang
bergantung pada suhu untuk padat, cair dan bentuk gas yang homogen.
Bobot jenis didefenisikan sebagai hubungan dari massa (m) suatu bahan
antara bobot jenis suatu zat dengan bobot jenis air pada suhu tertentu
(Ansel , 2006)
piknometer yang berisi sampel (Berat B). Hitung dan catat hasilnya.
Hasil yang di dapat pada percobaan bobot jenis dan rapat jenis
untuk air = 0,763 g/mL , paraffin cair = 0,812 g/mL , gliserin = 1,196 g/mL ,
jenisnya 0,977. Hasil yang diperoleh dari praktikum tidak sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa bobot jenis air adalah (0,997 - 1) g/mL
Berat jenis untuk sampel parafin cair diperoleh hasil untuk berat
jenisnya adalah adalah 0,812 g/mL dan rapat jenisnya 0,812. Hasil yang
jenis paraffin cair adalah (0,870 – 0,890) g/mL (Ditjen POM , 1979).
Hasil untuk berat jenis dari sampel gliserin adalah 1,196 g/mL dan
rapat jenisnya 1,196. Hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan literatur
yang menyatakan bahwa bobot jenis gliserin adalah (1,255 – 1,260) g/mL
adalah 0,763 g/mL dan rapat jenisnya adalah 0,763. Hasil yang diperoleh
tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa bobot jenis minyak
adalah 0.892 g/mL dan rapat jenisnya 0,892. Hasil yang di dapat tidak
dengan literatur yaitu kesalahan dalam pembaruan skala atau cairan yang
serta masih ada zat-zat lain yang menempel pada dinding piknometer.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa :
perhitungan berat jenis dan rapat jenis agar dapat menentukan apakah
3. Hasil bobot jenis yang didapat dari sampel aquadest = 0,977 gr/mL,
B. Saran
Lachman, Leon. 1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jilid III.Edisi III.
Universitas Indonesia : Jakarta.
Petrucci, Ralph.H. 1985. Kimia dasar prinsip dan terapan modern edisi
keempat jilid II. Erlangga : Jakarta.
Gambar Keterangan
Piknometer