Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENINGKATKAN


PRESTASI BELAJAR SISWA

Mulyadi SK dan Febriana Primasari


PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT

The utilization existence of the library as a resource center for students in elementary
school is a necessity that needs to be examined. Although the school does not have the
personnel in charge of taking care of a special library, but it can be handled by a desig-
nated teacher under the control of the principal to optimize he library utilization. The
effectiveness of implementation will have an impact on the growth of like reading in the
school library for students on one hand also creativity of teachers in using library as a
learning resource for certain theme, so that students want to come or use to the school
library. There is a prediction that the utilization of school library is able to increase the
student achievement.

Keywords : libraries, learning sources, academic achievement

PENDAHULUAN mu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat


diperlukan tersedianya sumber belajar yang be-
Latar Belakang Masalah rupa hasil penelitian karya ilmiah lainnya yang
Peningkatan kualitas output pendidikan di telah dibukukan secara manual atau digital dan
era sekarang ini memperoleh prioritas dalam pe- perpustakaan online. Perpustakaan, berfungsi
nggarapannya. Peningkatan output pendidikan seba-gai taman bacaan, sumber-sumber belajar,
perlu ditunjang sarana dan prasarana yang mema- untuk menumbuhkan minat baca yang sekarang
dai sebagai pusat sumber belajar. Sebagaimana ini dirasa melemah. Dengan tersediannya per-
diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 31 bahwa pustakaan di sekolah-sekolah akan memberi ke-
setiap Warga Negara Indonesia berhak menda- mudahaan bagi para pelajar untuk mengaksesnya.
patkan pendidikan. Usaha pemerintah ke arah Seiring dengan perkembangan dunia
ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah pendidikan tuntutan ragam pengetahuan, proses
sekolah, menyediakan sumber informasi dan pendidikanpun menuntut perubahan pelayanan
mengalokasikan anggaran pendidikan Tahun 2011 siswa. Pembelajaran tidak terpaku pada proses
berdasarkan UU APBN, anggaran pendidikan di tatap muka di kelas tetapi mampu menjadikan
daerah sebanyak 158.234 Miliar (Detiknews- perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.
.com, 12 September 2013). Bentuk layanan pendidikan selalu berkembang
Kualitas pendidikan Dasar (SD) bagi war- dan berubah. termasuk pendekatan mengajar dari
ga negara merupakan sarana penting bagi pemba- pendekatan tradisional ke arah aspek modern
ngunan manusia trampil. Perkembangan dunia il- dengan pelibatan sistem multimedia dan

Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... (Mulyadi SK, Febriana P) 17
komunikasi elektronik. Kenyataan selama ini perpustakaan cenderung dikesampingkan.
ternyata perpustakaan semakin tidak diminati sis- Idealnya perpustakaan sekolah berisi buku pen-
wa untuk digunakan sebagai sumber belajar kare- damping, buku juga harus lebih spesifik sebagai
na banyaknya multimedia canggih yang lebih mu- penunjang dan pelengkap materi , yaitu sesuatu
dah dan cepat digunakan. yang sesuai dengan bahan ajar yang diberikan
Perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai guru untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar
penyedia bacaan siswa di kala senggang. Perpus- tetapi sulit diakses anak, baik karena harga mahal
takaan harus menjadi sumber, alat, dan sarana atau terbatas. Sekolah tidak perlu ragu pula untuk
untuk belajar siswa. Perpustakaan harus siap seti- menarik minat anak datang ke perpustakaan
ap saat untuk menunjang dan terlibat dalam pe- dengan menyediakan buku fiksi, komik, dan cerita
laksanaan proses pembelajaran, baik di dalam rakyat yang bermuatan nilai positif.
jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. Kebe- Pengelolaan perpustakaan sekolah juga
radaannya sangat penting sebagai salah satu sum- harus dilakukan secara profesional. Pengelola ha-
ber belajar. Perpustakaan dapat digunakan seba- rus serius melaksanakan kegiatannya demi terca-
gai sarana peningkatan wawasan dan penge- painya kemajuan dan proses pembelajaran di se-
tahuan, meningkatkan minat dan kebiasaan mem- kolah. Maka, tidak bisa dibantah, perlu ada pus-
baca siswa, sarana pencarian pengetahuan atau takawan yang siap sedia mengelola perpustakaan
informasi dan perpustakaan pun dapat digunakan secara profesional, atau minimal ada satu orang
sebagai tempat diskusi, ajang bertukar pikiran yang ditugasi mengurus dan merawat buku-buku
antara kelompok belajar. di perpustakaan. Dalam kenyataan sekarang, ba-
Keberadaan perpustakaan sekolah tidak nyak perpustakaan sekolah yang masih dikelola
sebatas tempat penyimpanan buku paket pela- serampangan. Masih banyak perpustakaan seko-
jaran, tetapi harus mampu menyajikan alternatif lah yang hanya menjadi gudang buku-buku lama
sumber ilmu pengetahuan yang dibutuhkan siswa, dan buku paket tidak terpakai. Bahkan, kadang-
karena keberadaan perpustakaan selama ini kadang ada pula perpustakaan sekolah yang tidak
masih sulit diakses siswa. Terlebih lagi ada pernah dikenal isinya oleh siswa maupun guru.
kecenderungan pola pengajaran di SD pada Penunjukan pengelola perpustakaan se-
umumnya bersandar pada buku paket yang kolah juga tidak boleh sembarangan, sebaiknya
ditentukan sekolah. Ironisnya, sering kali buku seseorang yang mengetahui seluk-beluk kepus-
paket tersebut hanya dari satu penerbit dan dipilih takaan dan keperpustakaan yang dibutuhkan, tapi
berdasarkan kedekatan pemerintah atau penge- seseorang yang juga paham dan kenal dunia pen-
lola sekolah dengan penerbit tertentu. Kondisi ini didikan. Pengelola perpustakaan sekolah harus
memicu keinginan siswa untuk mencari sumber memiliki pengetahuan dan visi pendidikan. Sehing-
bacaan atau informasi di luar buku paket. ga, keberadaaanya dapat menunjang kesuksesan
Fungsi perpustakaan sekolah kurang men- pembelajaran di sekolah.
dapat perhatian, sebanarnya keberadaan perpus- Sekarang perpustakaan sekolah sudah mem-
takaan sekolah bergantung pada komitmen warga butuhkan pengelolaan yang lebih diperhatikan oleh
sekolah sejak guru, siswa dan dukungan dari ke- pihak sekolah. Profesionalisasi pengelola dan pe-
pala sekolah bagaimana mensikapinya. Selama ngelolaan perpustakaan sekolah mutlak dilakukan,
ini, kepala sekolah cenderung lebih tergiur mem- karena di era ini, perpustakaan tidak lagi hanya
bangun fasilitas sekolah seperti lapangan, mem- sebagai pelengkap atau penunjang pendidikan.
buat sekolah bertingkat, atau membeli pendingin Perpustakaan sekolah kini sudah menjadi urat nadi
ruangan, sehingga pengadaan dan pemeliharaaan dalam proses pembejalaran dan pendidikan.

18 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, Juli 2014: 17-30


Pihak perpustakaan harus berusaha me- Fokus Penelitian
ningkatkan upaya pengelolaannya agar dapat me- Berdasarkan latar belakang masalah yang
narik siswa untuk berkunjung ke perpustakaan telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini
sekolah. Untuk menanamkan kebiasaan atau ke- difokuskan permasalahan yang perlu dikaji, antara
gemaran membaca faktor-faktor yang mempe- lain sebagai berikut :
ngaruhi adalah guru, orang tua, alat dan lingkung- - Bagaimana siswa memanfaatkan perpus-
an belajar, serta sarana belajar yang memadai. takaan sebagai salah satu sumber belajar da-
Pihak sekolah harus dapat menarik para lam upaya meningkatkan prestasi belajar ?
siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Per- - Bagaimana keberadaan / eksistensi perpus-
pustakaan juga tidak sebatas koleksi cetakan, te- takaan di lingkungan SD Negeri Tunggulsari
tapi dapat diperluas medianya atau multimedia, 1 No 72 Laweyan bagi para siswa?
seperti dilengkapi dengan audiovisual, digital, dan - Bagaimana pelaksanaan perpustakaan SD
online. Perpustakaan sangat penting di tingkat SD Negeri Tunggulsari 1 No 72 Laweyan?
karena pada masa itulah siswa dapat dibiasakan - Bagaimana kendala dan solusi pemanfaatan
kreatif mencari berbagai sumber informasi. Apa- perpustakaan sekolah sebagai sumber
lagi sekeluarnya dari lembaga pendidikan, siswa belajar di SD Negeri Tunggulsari 1 No 72
dihadapkan pada kenyataan di masyarakat yang Laweyan?
sangat komprehensif dan perlu dilihat dari ber-
bagai aspek. Tujuan Penelitian
Secara yuridis formalnya yaitu pada Pasal Untuk memahami permasalahan diatas
23 UU No. 43 Tahun 2007 tentang “Sistem Pen- perlu dirumuskan tujuan penelitian sebagai
didikan Nasional yang menyebutkan bahwa seti- berikut:
ap lembaga pendidikan wajib menyelenggarakan - Untuk mengetahui manfaat perpustakaan
perpustakaan yang memenuhi standar nasional sekolah sebagai sumber belajar dalam upaya
perpustakaan dengan memperhatikan standar meningkatkan prestasi belajar siswa SD Ne-
Nasional Pendidikan”. Tak terkecuali di SDN geri Tunggulsari 1 No 72 Laweyan
Tunggulsari 1 No 72 Laweyan bahwa secara for- - Untuk mengetahui keberadaan / eksistensi
mal perpustakaan sudah dimiliki. Namun belum perpustakaan SD Negeri Tunggulsari 1 No
dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber 72 Laweyan.
belajar. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan - Untuk mengetahui pelaksaan perpustakaan
untuk dapat memberi sumbang wawasan pada SD Negeri Tunggulsari 1 No 72 Laweyan.
khalaya sekolah dasar untuk bisa memaksimal- - Untuk mengindentifiksi kendala dan solusi
kan fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai
siswa SD. sumber belajar di SD Negeri Tunggulsari 1
Bertolak dari latar belakang permasalah ya- No 72 Laweyan?
ng ada di sekolah dasar ini peneliti akan meneliti
bagaimana keberadaan dan kemanfaatan perpus- Manfaat Penelitian
takaan di sekolah dasar dengan judul “Perpusta-
Keberadaan Perpustakaan sekolah se-
kaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Untuk
harusnya berdampak positif terhadap pertum-
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa” (Studi Ka-
buhan dan perkembangan prestasi siswanya,
sus di SD Tunggulsari 1 No 72 Laweyan Tahun
untuk itu manfaat yang diharapkan terwujud da-
Pelajaran 2013-2014).
lam penelitian ini antara lain;

Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... (Mulyadi SK, Febriana P) 19
Secara teoritis dapat memberikan kontri- Adapun pengertian perpustakaan sekolah
busi bagi perkembangan ilmu pengetahuan siswa adalah perpustakaan yang berada dalam suatu
pada khususnya, maupun bagi masyarakat belajar sekolah yang kedudukan dan tanggunng jawab-
pada umumnya mengingat fungsi perpustakaan nya kepada kepala sekolah yang melayani aktivi-
sekolah sebagai sumber belajar siswa, disamping tas akademik sekolah yang bersangkutan. Jika
itu dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan ditilik dari pengertian tersebut, hakikat perpus-
untuk penelitian sejenis, yaitu penelitian yang ter- takaan adalah pusat sumber belajar dan sumber
kait dengan permasalahan pendidikan sekolah. informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat
Sedang secara praktis peerpustakaan dapat me- pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-
nambah wawasan pembaca, memberi masukan buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisa-
bagi Sekolah Dasar lain yang berkaitan dengan sikan sebagai media belajar siswa. Wafford (da-
pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai lam Darmono, 2004) menterjemahkan perpust-
sumber belajar siswa. akaan sebagai salah satu organisasi sumber bela-
jar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan
layanan bahan pustaka baik buku maupun non
LANDASAN TEORI
buku kepada masyarakat tertentu maupun ma-
syarakat umum.
Tinjauan Tentang Perpustakaan Sekolah
Pengertian Perpustakaan Sekolah Dari beberapa pengertian diatas dapat
Perpustakaan sekolah merupakan sarana disimpulkan pengertian perpustakaan adalah sa-
pendidikan yang perlu mendapat perhatian khusus lah satu unit kerja yang berupa tempat untuk me-
oleh pengelola pendidikan. Kata perpustakaan ngumpulkan, menyimpan, mengelola, dan meng-
berasal dari kata pustaka, yang berarti kitab, bu- atur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk
ku-buku, kitab primbon (Depdikbud:2006). digunakan oleh pemakai sebagai sumber infor-
Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “library”. masi sekaligus sebagai sarana belajar yang me-
Istilah ini berasal dari kata “librer” atau “libri”, nyenangkan. Jika dikaitkan dengan proses belajar
yang artinya buku (Sulistyo Basuki, 2009:6). De- mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah mem-
ngan demikian istilah perpustakaan adalah berikan sumbangan yang sangat berharga dalam
“Sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, maupun upaya meningkatkan prestasi siswa serta mening-
gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyim- katkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Me-
pan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan lalui penyediaan perpustakaan, siswa dapat berin-
menurut tata susunan tertentu untuk digunakan teraksi dan terlibat langsung baik secara fisik
pembaca, bukan untuk dijual” (Sulistyo Basuki, maupun mental dalam proses belajar. Perpus-
2009:6). takaan sekolah merupakan bagian integral dari
program sekolah secara keseluruhan, dimana
Pengertian perpustakaan yang mutakhir ini bersama-sama dengan komponen pendidikan la-
telah mengarahkan kepada tiga hal yang mendasar innya turut menentukan keberhasilan proses pen-
sekaligus, yaitu hakikat perpustakaan sebagai sa- didikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan
lah satu sarana pelestarian bahan pustakaan, man- siswa dapat mendidik dirinya secara berke-
faat perpustakaan sebagai sumber informasi ilmu sinambungan. Secara umum perpustakaan seko-
pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, serta lah sangat diperlukan keberadaanya dengan per-
tujuan perpustakaan sebagai sarana untuk timbangan bahwa:
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang
- perpustakaan merupakan sumber belajar,
pembangunan nasional.

20 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, Juli 2014: 17-30


- merupakan salah satu komponen sistem in- yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
struksional, Karya yang bermutu dan prestasi hanya
- sumber untuk menunjang kualitas pendidikan bisa diraih dengan adanya kemauan dan kebia-
dan pengajaran, saan siswa untuk terus belajar, lewat membaca
- sebagai laboratorium belajar yang memung- di perpustakaan sekolah. Kegemaran membaca
kinkan siswa dapat mempertajam dan mem- yang sudah terbudaya di kalangan siswa, harus
perluas kemampuan untuk membaca, menu- diimbangi perpustakaan sekolah dengan menye-
lis, berpikir dan berkomunikasi. diakan koleksi yang bermutu dan bervariasi. Se-
Dalam membantu siswa untuk menghasil- tiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah atau
kan karya yang bermutu, perpustakaan tidak bisa digariskan dalam kurikulum harus di backup de-
bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama me- ngan baik oleh perpustakaan. Siswa yang mene-
lalui kebijakan pimpinan (kepala sekolah), akan rima pelajaran di kelas, harus terus dimotivasi un-
memperlancar tugas atau kebijakan yang akan tuk terus belajar mengembangkan ilmunya melalui
dijalankan oleh pengelola perpustakaan sekolah. proses membaca di perpustakaan. Misalnya de-
Tugas perpustakaan dalam memajukan masya- ngan memberi tugas membaca diperpustakaan,
rakat sekolah melalui ilmu pengetahuan dan infor- menceritakan kembali serta membuat laporan.
masi harus diwujudkan secara efektif dan efisien.
Dengan menyediakan fasilitas belajar yang
Masyarakat sekolah yang menjadi sasaran per-
menyenangkan, dan kedekatan pustakawan de-
pustakaan, mulai dari harus menjadi pintar dengan
ngan siswa akan membantu proses kenyamanan
adanya perpustakaan sekolah. Khususnya siswa,
belajar di perpustakaan. Hasilnya siswa diharap-
yang menjadi obyek dari pada pembelajaran dan
kan bisa menguasai sekaligus mengembangkan
pengajaran, harus dikenalkan betapa pentingnya
mata pelajaran yang diterimanya di kelas. Pihak
manfaat dari perpustakaan sekolah.
manajemen sekolah perlu mendukung kebijakan
Masyarakat sekolah yang sadar dengan untuk cinta kepada perpustakaan sekolah. Misal-
kehadiran perpustakaan akan mewujudkan nya saja memberi hadiah kepada siswa yang sering
masyarakat yang gemar membaca atau reading membaca di perpustakaan, serta menghimbau
society. Memang, proses belajar siswa tidak ha- kepada guru untuk memotivasi siswa dalam me-
nya dilakukani. Istilah long life education harus lengkapi informasi dan pengetahuannya demi me-
tertanam betul dan diaplikasikan dalam kehidupan nunjang proses pendidikan serta daya serap ter-
siswa sehari-hari. Terutama menanamkan akhlak hadap mata pelajaran. Siswa yang sudah mem-
atau nilai-nilai yang baik pada siswa. Perpusta- punyai motivasi tinggi untuk belajar, tinggal me-
kaan dapat mengajarkannya tentang rasa tang- nunggu waktu saja agar dapat berkarya dan ber-
gungjawab dalam meminjam dan menjaga koleksi prestasi.
dari kerusakan atau hilang, membiasakan aktifitas
membaca dalam mengisi jam istirahat, serta kebi- Pengelolaan Perpustakaan Sekolah
asaan baik lain yang tercermin dalam tata tertib
Definisi pengelolaan perpustakaan sekolah
maupun peraturan perpustakaan. Pihak sekolah
berasal dari kata pengelolaan dan perpustakaan
berkewajiban mem-backup peraturan yang di-
sekolah. Pengelolaan berasal dari kata kelola yang
keluarkan oleh perpustakaan. Diharapkan dengan
dapat diartikan mengurus atau menjalankan, pro-
penanaman akhlak atau nilai-nilai yang baik ini,
ses, cara, perbuatan mengelola; melakukan kegia-
siswa dapat lebih bertanggungjawab dalam kehi-
tan dengan menggerakkan tenaga orang lain;
dupan sosialnya, menjadi taat pada orang tua dan
membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan
bapak ibu guru, serta menjadi warga masyarakat

Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... (Mulyadi SK, Febriana P) 21
organisasi; memberi pengawasan pada semua hal miliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
yang terlibat di pelaksanaan kebijaksanaan dan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
pencapaian tujuan. keterampilan yang diperlukan dirinya dan ma-
Sejalan dengan tujuan diselengarakan pen- syarakat.
didikan dan pembelajaran di sekolah, mencakup Semua pengelola sekolah sadar bahwa un-
kemampuan dasar siswa pada kemahiran mela- tuk kepentingan pengembangan mutu anak didik
kukan kegiatan baca-tulis dan berhitung (calis- selain menerima pembelajaran secara tatap muka
tung), maka perpustakaan sekolah dapat memak- juga kegiatan di laboratorium atau lapangan tentu
simalkan pemanfaatannya dalam membantu: (a) amat dibutuhkan bahan bacaan wajib dan pen-
mengembangkan pendekatan inovatif untuk me- damping yang tidak sedikit. Namun pada kenya-
ningkatkan pemanfaatan bahan bacaan di perpus- taannya siswa hanya dibekali dengan sejumlah
takaan sekolah, (b) memotivasi siswa dan mereka buku yang telah terpaket sesuai kurikulum pada
yang terlibat pada kegiatan pendidikan atau pem- setiap pelajaran. Kondisi ini membuat mayoritas
belajaran untuk menggunakan, buku sebagai ba- pengembangan perpustakaan sekolah tidak me-
han rekreasi dan sumber informasi, (c) membantu miliki program yang jelas. Keberadaan perpus-
siswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan takaan masih terbatas pada tuntutan akreditasi
kegemarannya, (d) mengembangkan strategi guna sekolah harus ada perpustakaan, perpustakaan
mendukung keberadaan perpustakaan sekolah tidak di desain sebagai penunjang kebutuhan u-
dengan melibatkan peran serta orang tua murid tama.
melalui komite sekolah, badan pengembang buku
dan lembaga-lembaga donasi agar keberadaan Pengertian Sumber Belajar Siswa
perpustakaan dapat terjaga kelangsungannya. Terkait dengan pengertian sumber belajar,
Perpustakaan sekolah memberi pelayanan maka keberadan perpustakaan merupakan salah
pada siswa dan guru di sekolah. Perpustakaan satu macam sumber belajar yang tersedia di ling-
sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian kungan sekolah. Mengacu pada definisi sumber
tujuan sekolah, yaitu pendidikan dan pengajaran belajar yang diberikan oleh Association for Edu-
seperti digariskan dalam kurikulum sekolah. Dari cation Communication Technology (AECT,
pengertian perpustakaan disini terlihat dengan je- 2009) maka pengertian sumber belajar adalah
las bahwa tugas perpustakaan tidaklah ringan. berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau
Perpustakaan harus dapat mengumpulkan bahan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa
pustaka dari semua penerbit, tetapi sayang tidak dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah
semua penerbit bersedia mengirimkan bahan pus- maupun secara terkombinasi sehingga memper-
taka yang diterbitkannya ke perpustakaan se- mudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.
kolah. Ditinjau dari segi pendayagunaan, AECT
Sinergi antara sekolah, perpustakaan se- membedakan sumber belajar menjadi dua macam
kolah dan penerbit pada kegiatan pendidikan dan yaitu: pertama, sumber belajar yang dirancang a-
pembelajaran harus dijalankan sebagai upaya tau sengaja dibuat untuk digunakan dalam kegi-
mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa. atan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
Proses pendidikan adalah usaha sadar dan teren- tertentu. Sumber belajar yang dirancang tersebut
cana untuk mewujudkan suasana belajar dan dapat berupa buku teks, buku paket, slide, film,
proses pembelajaran agar peserta didik secara video dan sebagainya yang memang dirancang
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk me- untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran

22 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, Juli 2014: 17-30


tertentu; kedua, sumber belajar yang tidak diran- kelas.Di kelas, pelajaran yang mereka terima ten-
cang atau tidak sengaja dibuat untuk membantu tu dapat dikembangkan dengan menggunakan a-
mencapai tujuan pembelajaran. Jenis ini banyak tau sumber informasi di perpustakaan.
terdapat disekeliling kita dan jika suatu saat kita Siswa bisa memperdalam ilmunya secara
membutuhkan, maka kita tinggal memanfa- lebih detail. Proses penyerapan dan penalaran pe-
atkannya. lajaran merupakan awal dari proses yang harus
Mengacu pada definisi AECT tentang dilalui siswa untuk menghasilkan karya yang ber-
sumber belajar, maka sumber belajar jenis per- mutu. Siswa yang sering memanfaatkan perpus-
tama yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat takaan sekolah, akan terbiasa dengan koleksi
untuk membantu pencapaian tujuan belajar perlu yang ada. Karena kelengkapan sumber informasi
disimpan untuk didayagunakan secara maksimal. sangat menentukan dalam membuat karya yang
Penyimpanan berbagai sumber belajar tadi ditem- bermutu, maka semakin banyak sumber informasi
patkan dan diorganisasikan di perpustakaan. De- yang dipakai, makin baik pula suatu karya dapat
ngan demikian maka perpustakaan merupakan dihasilkan. Dengan rasio jumlah pustakawan se-
salah satu sarana yang dibutuhkan di lingkungan kolah dan siswa yang jauh dari ideal, maka se-
berbagai lembaga, termasuk sekolah guna mem- yogyanya sejak dini perpustakaan telah mengenal-
bantu tercapainya setiap upaya pembelajaran. kan bagaimana memanfaatkan layanan dan kolek-
Perpustakaan sekolah merupakan pusat si yang ada untuk membantu mencapai tujuan
seluruh penghuni sekolah dalam mencari sumber pendidikan siswa.
informasi dan ilmu pengetahuan. Selain kinerja Dengan perpustakaan umum atau daerah,
pustakawan sekolah serta koleksi yang baik, ak- perpustakaan sekolah juga bisa bekerjasama
tifitas layanan perlu diberdayakan guna mendu- dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan la-
kung peran perpustakaan sekolah. Aktifitas laya- yanannya kepada siswa, khususnya bagi siswa
nan perpustakaan sekolah akan banyak dipenga- kelompok usia anak dan remaja. Kerjasama da-
ruhi oleh aktifitas siswa dalam memanfaatkannya. pat dilakukan misalnya dengan melakukan study
Sebagai mitra siswa dalam belajar, perpustakaan visit ke perpustakaan umum atau daerah untuk
sekolah dapat merencanakan user education mengetahui koleksi apa saja yang sesuai untuk
agar siswa memahami maksud dan tujuan layanan siswa pada usia anak-anak atau remaja, serta la-
yang diberikan. Pustakawan sekolah harus kreatif yanan apa saja yang telah dihadirkan di sana. Se-
dalam mengemas layanan panduan siswa ini. Jad- hingga sepulang dari perpustakaan umum atau da-
wal untuk user education ini perlu disusun erah, siswa akan memiliki wawasan tentang se-
sedemikian rupa agar berjalan secara efektif. mua hal yang berkait dengan perpustakaan dan
Di sini siswa perlu dikenalkan bagian- jasa layanannya. Sedangkan bagi perpustakaan
bagian yang ada di perpustakaan sekolah. Seperti sekolah bisa berbenah ke dalam. Siswa yang se-
bagian peminjaman, penjajaran atau shelving di nang dan sering memanfaatkan perpustakaan se-
rak koleksi, dsb. Di samping itu, perlu juga diajar- bagai penyedia jasa informasi dan ilmu penget-
kan fungsi dari masing-masing koleksi yang ada ahuan, akan terbantu dalam mewujudkan prestasi
di perpustakaan. Dengan memahami maksud be- dan cita-citanya.
berapa informasi yang ada di perpustakaan, siswa
tidak akan salah jalan ketika akan mencari infor- Pengertian Prestasi Belajar
masi dan ilmu pengetahuan sebagai pelengkap atau Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan ya-
tambahan dari mata pelajaran yang diterima di ng telah dikerjakan, diciptakan baik secara indi-

Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... (Mulyadi SK, Febriana P) 23
vidu maupun secara kelompok (Djamarah, asi, (2) aspek efektif meliputi penerimaan, sambu-
1994:19). Prestasi belajar merupakan dambaan tan, penghargaan, apresiasi, internalisasi, karakte-
bagi setiap siswa yang sedang mengikuti proses risasi, (3) aspek psikomotor meliputi keterampi-
pembelajaran di sekolah serta dambaan bagi or- lan bergerak dan ketrampilan verbal dan non
ang tua maupun guru. Sebenarnya kata Prestasi verbal.
belajar merupakan suatu pengertian yang terdiri
dari dua kata Prestasi dan belajar, yang masing-
Pertanyaan Penelitian.
masing mempunyai arti sendiri-sendiri.
Untuk memandu pola pemikiran penelitian
Prestasi belajar mempunyai arti sesuatu ini agar dapat fokus dan dapat menemukan jawa-
yang diadakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) ban solusi permasalah penelitian maka dimun-
oleh usaha. Pengertian Prestasi belajar tidak ha- culkan pertanyaan peneliatian sebagai berikut:
nya yang tersebut di atas akan tetapi ada pe-
- Bagaimana siswa memanfaatkan perpus-
ngertian lain mengenal kata prestasi belajar yang
takaan sebagai salah satu sumber belajar da-
dinyatakan oleh Suharto dan Iryanta Tata bahwa
lam meningkatkan prestasi belajar ?
Prestasi belajar adalah suatu yang ada (terjadi)
- Bagaimana eksitensi perpustakaan di ling-
oleh suatu kerja. Selanjutnya makna kata “Pres-
kungan SD Negeri Tunggulsari 1 Laweyan?
tasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
- Bagaimana pelaksanaan perpustakaan SD
dimiliki oleh siswa setelah ia menerima penga-
Negeri Tunggulsari 1 Laweyan?
laman belajarnya”. Ngalim Purwanto menyatakan
- Apakah kendalan dan apa solusinya peman-
bahwa: “Prestasi belajar adalah tingkat kemam-
faatan pepustakaan sekolah di SD Negeri
puan berpikir”. Pusat Pengujian Balitbang Dep-
Tunggulsari 1 Laweyan?
dikbud menyatakan bahwa : “Prestasi belajar ti-
dak hanya meliput aspek pengetahuan dan ke-
trampilan, namun meliputi pula aspek pemben- METODE PENELITIAN
tukan watak seorang siswa”
Prestasi merupakan bukti keberhasilan Metode merupakan prosedur yang harus
usaha yang dapat dicapai. Belajar adalah setiap dilakukan secara sistematis. Sementara meto-
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah la- dologi ialah suatu kajian untuk mempelajari pera-
ku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan a- turan-peraturan dari suatu metode. Jadi metode
tau pengalaman. Prestasi belajar dapat diartikan penelitian adalah kajian untuk mempelajari pera-
sebagai suatu hasil usaha yang telah dicapai dari turan-peraturan dalam penelitian. Jika ditinjau dari
latihan atau pengalaman yang ditunjukkan dengan segi filsafat, metodologi penelitian merupakan
nilai tes berdasarkan evaluasi. epistemologi penelitian, yaitu menyangkut bagai-
mana seorang peneliti mengadakan penelitian
Bloom membagi tingkat kemampuan atau (Husaini Usman dan Purnomo Setiady A, 2000:
tipe prestasi belajar dari aspek kognitif menjadi 42). Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tu-
enam : (a) pengetahuan hafalan, (b) pemahaman nggulsari 1 Laweyan. Lokasi ini dipilih karena ala-
atau komprehensif, (c) penerapan aplikasi,- san SD Negeri Tunggulsari 1 Laweyan Surakarta,
(d)analisis, dan (f) evaluasi. Selanjutnya Abin selama bulan Oktober samapai bulan Desember
Syamsudin secara garis besar membagi Prestasi 2013.
belajar menjadi tiga golongan, yaitu (1) aspek
kognitif meliputi pengetahuan hafalan, penga- Bentuk penelitian ini adalah penelitian kuali-
matan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, evalu- tatif dengan tujuan untuk menggali informasi dan

24 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, Juli 2014: 17-30


makna dibalik sebuah peristiwa. Penelitian kuali- berjalan jauh ketika akan mengunjungi perpusta-
tatif merupakan penelitian multimetode dengan kaan, tata ruang kurang rapi, penataan buku, kode
satu fokus masalah penelitian dan memiliki sudut seri buku, pengelompokan penempatan, belum
pandang naturalistik dan pemahaman interpretif baik mengakibatkan pengunjung kesulitan dalam
tentang pengalaman manusia (Agus Salim, mencari buku, kurang menarik dan jarang diman-
2006:35-38). Sudut pandang naturalistik menurut faatkan siswa untuk belajar. Perpustakaan ideal-
H.B. Sutopo (2002:33) bahwa topik penelitian nya berfungsi sebagai ruangan untuk meyimpan
kualitatif diarahkan pada kondisi asli (yang sebe- bahan pustaka yang disusun secara sistematis atau
narnya) dari subyek penelitian. Kondisi subyek menurut sistem tertentu, dipakai secara efisien,
tersebut tidak dipengaruhi oleh perlakuan (treat- sebagai tempat membaca, penelitian, informasi
ment) secara ketat oleh peneliti. dan menambah pengetahuan.
Penelitian ini merupakan studi kasus tung- Adapun bagi siswa dan guru, perpustaka-
gal, bahwa masalah apa yang dicari, bagaimana an bermanfaat untuk; (a) Membantu sekolah da-
melakukan penelitian dalam situasi penelitian dan lam melaksanakan program studi pendidikan, (b)
bagaimana peneliti menafsir beragam informasi Memupuk kegemaran membaca, (c) Mencari
yang telah digali dan dicatat, semuanya tergantung sumber informasi, (d) Membantu kreatifitas daya
pada kondisi yang sebenarnya terjadi dilapangan fikir dan daya nalar/cipta, (e) Menjadi sumber il-
studi. Dengan strategi ini peneliti dapat fokus pada mu pengetahuan, (f) Mendidik menjadi masyara-
salah satu masalah saja, yitu studi penelitiaannya kat yang bertanggung jawab. Perpustakaan SD
sama tentang perpustakaan sekolah, maka studi Negeri Tunggulsari 1 No.72 sebagai organisasi
kasus tunggal tetap bisa digunakan dalam proses makro merupakan bagian integral dari sekolah,
penelitian. Sedangkan informasi kunci dalam pe- yang pelaksanaannya harus dipertanggungjawab-
nelitian ini adalah pustakawan atau penjaga per- kan kepada kepala sekolah. Selain itu, perpusta-
pustakaan sekolah, siswa, Kepala Sekolah Ba- kaan mempunyai kedudukan sejajar dengan la-
gian Kurikulum, guru SD Negeri Tunggulsari 1 boratorium, Unit Kesehatan Siswa (UKS), Bim-
Laweyan, untuk menjawab pertanyaan tentang ; bingan Penyuluhan (BP).
Manfaat dari perpustakaan sekolah, Upaya per-
pustakaan untuk meningkatkan prestasi belajar Pengelolaan Perpustakaan sekolah.
siswa, kendala dan solusinya. Informasi ini digali Buku-buku yang di perpustakaan SD Ne-
dengan wawancara dan observasi. Unuk mem- geri Tunggulsari 1 No.72 berasal dari berbagai
valiasi data meggunakan triangulasi teoritik dan macam sumber yaitu dropping dari pemerintah
triangulasi data, kemudian data dianalisis melalui; pusat, sumbangan dari guru atau siswa, foto copy
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dari pengelola perpustakaan, hadiah dari pihak
penarikan mesimpulan/verifikasi. sekolah, buku penunjang siswa dalam belajar ma-
sih minim. Buku perpustakaan digolongkan men-
HASIL PENELITIAN jadi; buku referensi, dibaca dan tidak boleh dipin-
jam keluar, dan buku sirkulasi yang dapat dipin-
Perpustakaan SD Negeri Tunggulsari 1 jam. Selain buku juga ada koleksi lain (non buku),
No.72 yaitu kamus, buku referensi, CD, dan album foto.
Penempatan perpustakaan SD Negeri Tu- Klasifikasi bahan pustaka di Perpustakaan dilaku-
nggulsari 1 No.72 kurang strategis, karena bera- kan dengan cara, (a) Dikelompokkan berdasar-
da di pinggir dari semua ruang kelas. Siswa harus kan asal dan bentuk fisik bahan pustaka; bahan
pustaka dari bahan kertas dipisahkan dengan

Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... (Mulyadi SK, Febriana P) 25
bahan pustaka dari bahan film atau pita rekaman, - Pengaturan Majalah. Majalah lepas disimpan
buku-buku teks dipisahkan dengan buku refe- dalam kotak dan ditempatkan pada rak ber-
rensi seperti: kamus, buku pegangan, terbitan ber- dasarkan urutan abjad judul majalah. Ma-
kala dan lainnya yang sejenis, (b) Dikelompokkan jalah yang dianggap penting, setelah lengkap
berdasarkan ukuran bahan pustaka. Untuk terkumpul kemudian dijilid. Penyusunan ma-
sejumlah buku yang memiliki ukuran sangat jalah yang sudah dijilid di dalam rak juga ber-
menonjol, misalnya ukuran tinggi jauh berbeda dasarkan urutan abjad judul majalah atau
dengan yang lain perlu dipisahkan dan disusun di nomor klasifikasi.
rak tersendiri, (c) Dikelompokkan berdasarkan - Pengaturan Surat Kabar. Surat kabar baru
bahasanya. (d) Dikelompokkan berdasarkan isi disusun pada alat penjepit surat kabar. Sete-
atau subjeknya. Pengelompokkan berdasarkan lah terkumpul lengkap selama satu minggu,
ciri subyek atau isi dikatakan klasi-fikasi. surat kabar dikeluarkan dari alat penjepit un-
Dengan dilakukan klasifikasi bahan pusta- tuk menunggu pengolahan selanjutnya, misal-
ka maka dapayt, memudahkan penelusuran dan nya: menjadi koleksi guntingan surat kabar
temu kembali informasi di perpustakaan, memu- atau untuk penyusunan indeks artikel surat
dahkan penyusunan/penempatan kembali buku- kabar. Setelah jangka waktu tertentu koleksi
buku di rak, memudahkan penyusunan katalog surat kabar dikeluarkan dari koleksi.
berkelas, dan bisa mengetahui kekurangan dan - Pengaturan bahan non buku. Koleksi non bu-
kelebihan koleksi yang dimiliki. Perpustakaan SD ku, misalnya: peta, bahan audio visual, alat
Negeri Tunggulsari 1 No.72 berpedoman pada peraga, CD, dan lain-lain ditempatkan pada
klasifikasi DDC (Decimal Dewey Classifica- tempat khusus sesuai dengan jenis bahan
tion). Pengelola perpustakaan melakukan klasi- pustaka tersebut. Ada yang ditempatkan da-
fikasi tidak dituntut untuk menjadi ahli , namun lam map khusus dan dijajarkan dalam lemari
cukup berbekal pengetahuan tentang sifat, struk- arsip (filling cabinet) atau ditempatkan dalam
tur, dan analisis hubungan yang terdapat diantara kotak khusus yang dibuat untuk menyimpan
bidang-bidang pengetahuan. Misalnya analisis bi- bahan-bahan tersebut.
dang pengetahuan geografi yang meliputi sifat, Sistem pelayanan perpustakaan adalah sis-
struktur, metodologi dan hubungannya dengan pe- tem terbuka yaitu suatu sistem pelayanan dimana
ngetahuan lain, seperti ekonomi, geologi, biologi, peminjam dengan bebas memasuki ruangan dan
dan sejarah merupakan latar belakang pengeta- mencari sendiri serta memilih buku yang dikehen-
huan yang diperlukan dalam analisis subyek. daki, kemudian baru diserahkan kepada petugas
Buku-buku yang ada diberi nomor dan diklasi- untuk dicatat sebagai buku yang dipinjam. pemin-
fikasikan sesuai dengan aturan dan sistem DDC, jam buku bacaaan harus mempunyai kartu anggo-
sebagai berikut; ta perpustakaan, mengisi kartu anggota dan kartu
- Pengaturan Buku. Buku diatur menurut uru- peminjaman, siswa mencari buku yang dikehen-
tan subyek dan ditempatkan pada rak buku daki. Sedangkan sistem layanan tertutup yaitu
yang tersedia. Buku yang berukuran lebih sistem yang memberi kebebasan terbatas untuk
tinggi atau lebar (oversize books) ditempat- mengambil dan menggunakan koleksi yang ada
kan terpisah dari buku yang berkurang bi- di rak, sehingga koleksi menjadi lebih rapi dan
asa. Selain itu, pengaturan buku juga disesu- buku tidak dikhawatirkan hilang terbawa oleh pe-
aikan dengan kegunaan masing-masing buku ngunjung.
tersebut, misalnya: bukubuku rujukan tidak Aminah, S. Pd sebagai ketua pengelola
disatukan dengan buku umum. perpustakaan, Sulistyani Agustina, S. Pd sebagai

26 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, Juli 2014: 17-30


pengelola dan pelayanan perpustakaan. Layanan pat memainkan peran, khususnya dalam
perpustakaan pada hari senin senin sampai kamis membantu siswa untuk mencapai tujuan bela-
pada pukul 07.00-13.30 WIB, jumat pukul jar, mengarahkan siswa untuk memanfaatkan
07.00-11.00WIB dan pada hari sabtu pada pukul perpustakaan sekolah, mampu mengem-
07.00-12.00 WIB, karena waktu pelayanan ber- bangkan pendekatan inovatif untuk mening-
samaan dengan waktu pembelajaran, sehingga katkan pemanfaatan bahan bacaan di per-
siswa jarang yang memanfaatkannya, perpusta- pustakaan sekolah, memotivasi siswanya.
kaan sekolah terbatas waktu dalam meman- - Waktu Istirahat untuk ke kantin dan sholat.
faatkan perpustakaan sebagai sumber belajarnya. Untuk mengembangkan perpustakaan
sebagai sumber belajar perlu diciptakaan
Deskripsi Data Hasil Penelitian dan waktu khusus di sekolah dalam menunjang
Pembahasan belajar siswa. Diharapkan penyediaan
Deskripsi dan analisis penelitian dimaksud- sarana untuk peningkatan aktivitas siswa di
kan menyajikan data yang dimiliki, sesuai dengan perpustakaan akan berpengaruh positif ter-
pokok permasalahan yang akan dikaji pada pene- hadap siswa, seperti budaya memanfaatkan
litian ini yaitu manfaat perpustakaan sebagai sum- perpustakaan akan menumbuhkan keteram-
ber belajar, keberadaan perpustakaan, dan pe- pilan membaca dan kegemaran membaca.
laksanaan perpustakaan di SD Negeri Tunggulsari - Rendahnya Tingkat Mobilitas Siswa ber-
1 No.72. kunjung ke Perpustakaan. Keterlibatan
perpustakaan sekolah pada kegiatan pem-
belajaran tetap harus dijalankan sebagai upa-
Manfaat Perpustakaan Sekolah sebagai
ya mencerdaskan anak didik, sebagai sadar
Sumber Belajar
dan terencana untuk mewujudkan suasana
Perpustakaan berfungsi sebagai pusat edu- belajar secara aktif mengembangkan potensi
kasi berarti perpustakaan harus berfungsi sebagai dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual ke-
guru atau sebagai pusat sumber belajar yang men- agamaan, pengendalian diri, kepribadian,
yajikan berbagai kebutuhan para siswa. Didukung kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
dengan kreatifitas guru dalam mengatur lingkungan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
belajar siswa, sehingga terjadi pembelajaran de- - e). Koleksi Buku Kurang Mendukung Pro-
ngan memanfaatkan sumber belajar yang sudah ses Pembelajaran. Dewasa ini perkembang-
tersedia di sekolah, dan siswa tidak hanya berin- an ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
teraksi dengan guru tetapi juga dengan perpus- begitu pesat, perpustakaan sekolah dituntut
takaan, agar siswa mengalami perubahan perilaku. untuk menyesuaikan diri dengan perkern-
Namun perpustakaan sampai saat ini belum digu- bangan IPTEK, misalnya memanfaatkan
nakan sebagai sumber belajar karena ada bebe- komputerisasi. Ketersediaan buku di per-
rapa penyebabnya yaitu: pustakaan sangatlah penting untuk menun-
- Perpustakaan sekolah belum mengoptimal- jang siswa dalam belajar. Buku menjadi satu
kan pemanfaatannya sebagai sumber belajar, hal yang penting juga, karena dengan adanya
untuk pengembangan siswa, pengayaan ma- buku yang bermutu akan membawa kema-
teri pelajaran, dan pendalaman materi yang juan bagi pembacanya, sedangkan dengan
diajarkan, pembelajaran monoton ada di ke- tidak adanya ketersediaan buku yang ber-
las, guru mengajar jarang di perpustakaan mutu akan memunculkan sikap enggan untuk
- Peran Guru Masih Terbatas, guru harus da- membaca di perpustakaan

Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... (Mulyadi SK, Febriana P) 27
- Pengelolaan dan Tata Tertib Perpustakaan. perhatian dari pihak sekolah, sehingga dengan se-
Dalam membantu siswa untuk menghasilkan mua itu memunculkan kurangnya minat siswa
karya yang bermutu, perpustakaan tidak bisa berkunjung, (2) Keberadaan perpustakaan yang
bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama kurang mendukung kebutuhan siswa sehingga
melalui kebijakan pimpinan (kepala seko- pelaksanaan perpustakaan sekolah menjadi sepi
lah), akan memperlancar tugas atau kebija- peminatnya, (3) Peran guru juga masih terbatas,
kan yang akan dijalankan oleh pengelola per- guru hanya sekedar mengarahkan kepada siswa
pustakaan sekolah. Masyarakat sekolah ya- belum memberikan contoh tindakan secara nyata,
ng menjadi sasaran perpustakaan, mulai dari (4) Keterbatasan waktu di sekolah juga mengaki-
pihak manajemen sekolah, guru, siswa, pihak batkan siswa enggan memanfaatkan perpustaka-
orang tua, dan segenap warga sekolah yang an sebagai sumber belajar serta rendahnya siswa
lain harus menjadi pintar dengan adanya per- dalam melakukan aktivitas di perpustakaan, (5)
pustakaan sekolah. Khususnya siswa, yang Koleksi buku yang kurang mendukung proses
menjadi obyek dari pada pembelajaran dan pembelajaran.
pengajaran, harus dikenalkan betapa pe-
ntingnya manfaat dari perpustakaan sekolah. Implikasi
Berdasarkan simpulan penelitian yang telah
SIMPULAN DAN IMPLIKASINYA dikemukakan maka implikasi yang dapat disam-
paikan secara teoritis dan praktis bahwa perpus-
Simpulan takaan sekolah sebagai sumber belajar siswa di
Berdasarkan diskripsi data dan laporan pa- SDN Tunggulsari 1 No. 72 Laweyan belum bisa
da bab sebelumnya, manfaat perpustakaan seba- dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi siswa.
gai sumber belajar dalam upaya meningkatkan Hal itu di karenakan manfaat perpustakaan belum
prestasi belajar siswa pada SDN Tunggulsari 1 maksimal di rasakan bagi siswa. Perpustakaan
No. 72 Laweyan namun perpustakaan sampai sekolah akan lebih menarik jika pihak sekolah
saat ini belum digunakan sebagai sumber belajar memberikan perhatian yang maksimal untuk men-
karena ada beberapa penyebabnya yaitu; (1) jadikan perpustakaan sebagai taman baca siswa.
Pengelolaan perpustakaan yang kurang mendapat

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Sagung Seto.


Consuelo. 2006. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.
Darmono. 2006. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo.
Depdikbud. 2006. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.
Djiwandono. 2005. Evaluasi Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Gino, Dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran I. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta
Press Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

28 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, Juli 2014: 17-30


Harahap, Basyral Hamidy. 2006. Kiprah Kepustakaan (Seperempat Abad Ikatan
Journal of educational media and library science. March, 30, 2009. pp. 130-145.
Ibrahim Bafadal. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.
Lucas, Linda. (2005). Library damage resulting from the 2004 Indian Ocean earthquake.
Martoatmojo, Karmidi. 2005. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta : Universitas Terbuka.
Mbulu. 2006. Peranan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Yudhistira.
Muhammad Nuh. 2012. Februari 2. Mendiknas Anggaran Pendidikan Daerah. Detiknews.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution. 2005. Pelayanan Perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius
Noerhayati. 2000. Pengelolaan Perpustakaan . Bandung : Alumni.
Perpustakaan Nasional RI. 2007. Perpustakaan Sekolah : Suatu Petunjuk Membina, Memakai,
dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah. Jakarta: Perpusnas RI.
Rohanda. 2000. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan. Jakarta : Ikatan Pustakawan Indonesia
Soejono Trimo. 2005. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan. Bandung : Remaja Karya.
Sofa. 2008. Keberadaan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar. Jakarta: Yudhistira.
Spradley. 1997. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Sri Suharmini. 2006. Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sudjana. 2005. Evaluasi Belajar Siswa. Jakarta: Yudhistira.
Sugiyanto. 2006. Tinjauan Kultural Terhadap Kepustakawanan (Inspirasi dari Sebuah Karya
Umberto Uco). Jakarta : Sagung Seto.
Sugiyono. 2006. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suhendar, Yaya. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana.
Suherman. 2009. Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS Publising.
Sukidin, dkk. 2002. Cara Menganalisis Data Kualitatif. Jakarta: Yudhistira
Sulistyo, Basuki. 2009. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Supriyanto, Dkk. 2006. Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan. Jakarta: Ikatan Perpustakaan
Indonesia.
Sutarno, NS. 2005. Perpustakaan dan masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Sutopo HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapannya dalam
Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Sutratinah Tirtonego. 2006. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... (Mulyadi SK, Febriana P) 29
Syaiful Bahri Jamarah. 2006. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Yogyakarta: Kanisius.
Teguh Yudi. 2009. Peran Perpustakaan Sekolah dalam Mencetak Siswa Berprestasi. Universitas
Negeri Malang: Jurnal Pustakawan.
W S. Winkel. 2005. Belajar dan Pembelajaran dalam Pencapaian Prestasi. Jakarta : Sagung
Seto
Zulfikar Zen. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

30 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, Juli 2014: 17-30

Anda mungkin juga menyukai