Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

ISSN: 2338-6371, e-ISSN 2550-018X

Pengaruh Pendidikan Sebaya Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Siswi


SMA tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

The Effect of peer education on knowledge, attitudes, and practices upon breast self-
examination (BSE) among the senior high school female students

Ira Salmiyah¹, Teuku Tahlil1, Mudatsir2


¹Magister Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 23111
2
Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, 23111

Abstrak

Pendidikan sebaya merupakan salah satu kegiatan dari program pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR) yang sering
digunakan untuk memberi informasi kesehatan reproduksi remaja, tetapi dalam pelaksanaannya program PKPR ini masih
belum berjalan optimal. Salah satu cara meningkatkan kesehatan reproduksi remaja tentang SADARI dengan memberikan
edukasi dan pelatihan SADARI, dalam hal ini pemberian edukasi dan pelatihan SADARI diharapkan mampu memberikan
informasi terkait pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pendidikan sebaya terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan Siswi SMA tentang pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI). Penelitian quasi- experimental dengan pre and posstest control group design. Teknik pengambilan sampell
dengan purposive sampling. Sampel berjumlah 196, dibagi dua kelompok, 98 kelompok intervensi dan 98 kelompok
kontrol. Data dianalisis dengan uji wilxocon. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
diberikan edukasi dan pelatihan SADARI oleh pendidik sebaya pada kelompok intervensi, pengetahuan (P=0,000), sikap
(P=0,000) dan keterampilan (0,000). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebaya tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sangat penting dilakukan untuk dapat mendeteksi gejala awal dari kanker
payudara. Disarankan agar pengambil kebijakan terkait kesehatan di sekolah dapat memperdayakan konselor sebaya
untuk mengajarkan tentang SADARI pada teman yang lainnya.

Kata kunci: Pendidikan Sebaya, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pengetahuan, sikap, keterampilan dan siswi SMA.

Abstract
Peer education is one of the activities of the youth care health service program (PKPR) which is often used to provide
information on adolescent reproductive health, but in its implementation the PKPR program is still not running optimally.
One way to improve adolescent reproductive health about BSE is by providing BSE education and training, in this case the
education and training of BSE is expected to be able to provide information regarding breast self-examination (BSE).This
study aimed to assess the effect of peer education on knowledge, attitudes and practices among senior high school
female students towards breast self-examination (BSE). This is a quasi-experimental study approached pre and post-test
control group design. Purposive sampling technique was implemented which consisted of 196 in total, divided into two
groups, (98) intervention and (98) control. Data were analyzed by Wilcoxon test. The results showed that there were
differences before and after being given BSE education and training by peer educators in the intervention group,
knowledge (P = 0,000), attitudes (P = 0,000) and skills (0,000). The study concluded that school peer education upon
breast self-exam (BSE) is an effective approach to determine early symptoms of breast cancer. It is strongly recommended
that the school health principal should encourage peer counselor in teaching BSE among the students.

Keywords: Peer Education, Breast Self-Examination (BSE), Knowledge, Attitude, Practice, Senior High School Female
Students.

Korespondensi:

* Ira Salmiyah, Magister Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Syiah Kuala,


Darussalam, Banda Aceh. irasalmiah@gmail.com
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

Latar Belakang kematian 217 orang. Kanker payudara

Masa remaja adalah salah satu periode dari menjadi kanker dengan jumlah penderita dan

perkembangan manusia yang merupakan kematian terbanyak di Indonesia (Kemenkes

masa peralihan dari anak-anak ke masa RI, 2015).

dewasa. Survei Demografi Kesehatan


Data Riset Kesehatan Dasar (2013)
Indonesia tahun 2007, menunjukkan bahwa
menyatakan bahwa prevalensi kejadian
salah satu masalah yang menonjol dikalangan
kanker payudara tertinggi di Indonesia
remaja yaitu permasalahan kesehatan
terdapat di daerah DI Yogyakarta (4,1%),
reproduksi remaja (BKKBN, 2012). Remaja
diikuti Jawa Tengah (2,1%), Bali (2%),
perlu pendampingan agar tidak menerima
Bengkulu dan DKI Jakarta masing-masing 1,9
informasi yang salah, yang dapat berdampak
%. Data yang diperoleh dari Buletin Jendela
pada kesehatan seksual dan reproduksinya
Data & Informasi Kesehatan Semester 1
terutama infeksi organ reproduksi khususnya
(2015), didapatkan estimasi jumlah kasus
pada remaja perempuan karena lebih rentan
kanker payudara di Provinsi Aceh tahun 2013
terkena dibandingkan dengan pria (Rahayu et
sebanyak 1.869 orang. Berdasarkan data yang
al, 2011).
didapatkan dari profil kesehatan Aceh tahun

Menurut WHO (2013) kanker payudara 2016, jumlah kanker payudara di Aceh Selatan

merupakan kanker yang paling umum diderita pada tahun 2016 sebanyak 52 orang dari

oleh perempuan. Berdasarkan laporan Pusat pemeriksaan klinis (CBE). Aceh Selatan

Data dan Informasi Kementrian Kesehatan merupakan salah satu wilayah dengan jumlah

Republik Indonesia tahun 2015 jumlah kasus kasus kanker payudara yang masih banyak di

baru dan jumlah kematian akibat kanker provinsi Aceh (Kemenkes RI, 2016).

payudara di Rumah Sakit Kanker Dharmais


Jumlah kasus baru yang semakin meningkat
tahun 2010-2013 terus mengalami
setiap tahunnya menambah beban global
peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.
terutama bagi negara berkembang, namun hal
Jika pada tahun 2010 terdapat 711 kasus baru
ini dapat dicegah dengan menyebarkan
dan 93 kematian akibat kanker payudara,
pengetahuan tentang kanker dan deteksi dini
maka pada tahun 2013 meningkat menjadi
(Jemal et al, 2011).
809 kasus baru dengan 150 kematian akibat
kanker payudara, dan pada tahun 2013 Pemerintah telah mencanangkan SADARI
meningkat menjadi 819 kasus baru dengan sebagai program Nasional pada tanggal 21
98
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

April 2008, namun masih banyak perempuan PKPR di Jakarta belum memenuhi kriteria
yang belum memahami apa sebenarnya pelayanan remaja. Di Aceh khususnya,
SADARI dan bagaimana praktiknya untuk program PKPR juga belum berjalan optimal.
dapat mendeteksi kelainan pada payudara Penelitian yang dilakukan oleh Aprianti, Tahlil,
(Septiani & Mahyar, 2013). Survei yang Mudatsir (2017) menunjukkan bahwa
dilakukan Yayasan Kesehatan Payudara kemampuan Puskesmas dalam pelaksanaan
Jakarta (YKPJ) pada tahun 2005 menunjukkan PKPR di Puskesmas kota Banda Aceh berada
80% masyarakat tidak mengerti pentingnya pada katagori minimal.
pemeriksaan dini payudara (YKPJ, 2011).
Salah satu kegiatan dari program PKPR adalah
Pengetahuan perempuan tentang risiko dan melatih kenselor sebaya yang akan
manfaat dari deteksi dini kanker payudara memberikan informasi kesehatan reproduksi
berpengaruh positif terhadap keyakinan kepada remaja. Pendidikan sebaya
mereka tentang kesehatan, sikap, dan merupakan metode yang tepat dalam
perilaku, sehingga perawatan kesehatan memberikan infomasi dan edukasi kepada
professional dapat mengembangkan program teman sebayanya, hal ini sesuai dengan
kesehatan payudara yang efektif (Erbil & perkembangan psikologi remaja, remaja akhir
Bolukbas, 2012). Penelitian Wonghongkul akan lebih dekat dan lebih terbuka dengan
dalam Alkhasawneh (2008) menunjukkan temannya (Santrok, 2010).
bahwa wanita yang telah belajar tentang
Penelitian yang dilakukan oleh Utami (2016)
pemeriksaan payudara sendiri memiliki sikap
membuktikan bahwa pendidikan kesehatan
positif terhadap kanker payudara dan
dengan metode pendidikan sebaya dapat
melakukan praktek SADARI lebih sering.
meningkatkan perilaku SADARI yang meliputi
Salah satu upaya pemerintah dalam pengetahuan, sikap dan tindakan. Sedangkan
menangani permasalahan pada remaja adalah penelitian yang dilakukan oleh Ervyna et al
dengan membentuk Program Pelayanan (2015) menyatakan bahwa ada pengaruh
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Pelaksanaan pendidikan sebaya terhadap perilaku personal
program PKPR umumnya masih belum hygine genatalia meliputi pengetahuan, sikap
berjalan optimal, hal ini sesuai dengan dan tindakan.
penelitian Friskarini & Manalu (2016)
mengatakan bahwa pelaksanaan program Aceh Selatan merupakan salah satu daerah
yang masih tinggi penderita kanker payudara
99
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

yaitu 52 orang pada tahun 2016 (Kemenkes, dan sekolah yang mempunyai komitmen
2016). Berdasarkan hasil survei yang untuk meningkatkan derajat kesehatan
dilakukan oleh peneliti pada bulan Februari remaja yang sehat dan produktif. Sedangkan
tahun 2017 di sekolah tersebut belum pernah kriteria responden adalah Bersedia menjadi
diadakan penelitian kesehatan tentang responden, responden kelas 1 dan 2, dan
SADARI dengan metode pendidikan sebaya. mempunyai waktu mengikuti pelatihan
Melihat latar belakang tersebut, peneliti ingin sampai selesai.
mengetahui pengaruh pendidikan sebaya
Tempat dan waktu penelitian
terhadap pengetahuan, sikap dan
keterampilan siswi SMA tentang pemeriksaan
Tempat penelitian adalah SMA Negeri 1
payudara sendiri (SADARI) di Kabupaten Aceh Sawang sebagai kelompok intervensi dan SMA
Selatan. Negeri 1 Meukek sebagai kelompok kontrol.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni
Metodologi
2018.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian quasi – Hasil
experimental atau eksperimen semu dengan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik
pendekatan pre and posttest control group Responden Antara Kelompok Kontrol Dan
design. Kelompok Perlakuan
Variabel Kelompok Kelompok
Demografi Perlakuan (n=98) Kontrol (n=98)
Populasi dan Sampel F % F %
Umur
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi 15 Tahun 27 27,6% 30 30,6%
16 Tahun 61 62,2% 61 62,2%
SMA Kabupaten Aceh Selatan yang berjumlah
17 Tahun 10 10,2% 7 7,1%
3872 orang dari 31 SMA yang ada di Aceh Suku Bangsa
Aceh 98 100% 98 100%
Selatan. Jumlah sampel dalam penelitian ini Agama
Islam 98 100% 98 100%
adalah 196 responden yang terdiri dari 98 Kelas
responden kelompok intervensi dan 98 Kelas X 52 53,1% 54 55,1%
Kelas XI 46 46,9% 44 44,9%
respon kelompok kontrol. Metode Tidak Pernah 98 100% 98 100%
Mengikuti
pengambilan sampel yang digunakan dalam Penyuluhan
Mengikuti - - - -
penelitian ini adalah purposive sampling. Penyuluhan
Pemilihan sekolah didasarkan atas kriteria Berdasarkan table 1 dapat diketahui bahwa

sekolah yang memiliki program PKPR, sekolah proporsi terbanyak responden adalah usia 16

yang melaksanakan kegiatan UKS dengan baik tahun (kelompok kontrol dan perlakuan = 62,2
100
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

%), dan berasal dari kelas X (kelompok sesudah dilakukan edukasi dan pelatihan
perlakuan = 53,1 % dan kelompok kontrol 55,1 SADARI.
%). Semua Responden kelompok perlakuan
dan kontrol beragama islam (100 %), suku Tabel 4 Distribusi Keterampilan Responden
Sebelum Dan Sesudah Diberikan Edukasi Dan
bangsa Aceh (100%) dan belum pernah
Pelatihan SADARI (n=98)
mengikuti penyuluhan tentang SADARI Keterampilan N Mean Peningka SD P
tan Value
(100%). Pretest 98 0,34 10,67 0,608 0,000
Postes 98 11,01 3,270

Tabel 2 Distribusi Pengetahuan Responden


Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa
Sebelum Dan Sesudah Diberikan Edukasi Dan
Pelatihan SADARI (n=98) nilai mean pretest 0,34 dan nilai mean
Pengetahuan N Mean Peningka SD P
tan Value posttest 11,01 terjadi peningkatan 10,67
Pretest 98 9,57 4,02 1,553 0,000
dengan P value 0,000, yang berarti bahwa
Postes 98 13,59 1,183
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa ada perbedaan yang bermakna secara statistik
nilai mean pretest 9,57 dan nilai mean tingkat keterampilan responden pada
posttest 13,59 terjadi peningkatan 4,02 kelompok intervensi sesudah dilakukan
dengan P value 0,000 , yang berarti bahwa edukasi dan pelatihan SADARI
ada perbedaan yang bermakna secara statistik
Tabel 5 Distribusi Pengetahuan Responden
tingkat pengetahuan responden pada
Sebelum Dan Sesudah Pada Kelompok
kelompok intervensi sesudah dilakukan Kontrol (n=98)
Pengetahuan N Mean Peningka SD P
edukasi dan pelatihan SADARI tan Value
Pretest 98 10,02 0,05 1,443 0,876
Tabel 3 Distribusi Sikap Responden Sebelum Postes 98 10,07 1,372
Dan Sesudah Diberikan Edukasi Dan Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa
Pelatihan SADARI (n=98)
nilai mean pretest 10,02 dan nilai mean
Sikap N Mean Peningka SD P
tan Value posttest 10,07 terjadi peningkatan 0,05
Pretest 98 46,35 9,14 3,867 0,000
Postes 98 55,49 2,356 dengan P value 0,876, yang berarti bahwa
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa
tidak ada perbedaan yang bermakna secara
nilai mean pretest 46,35 dan nilai mean
statistik tingkat pengetahuan responden pada
posttest 55,49 terjadi peningkatan 9,14
kelompok kontrol.
dengan P value 0,000, yang berarti bahwa ada
perbedaan yang bermakna secara statistik Tabel 6 Distribusi Sikap Responden Sebelum
Dan Sesudah Pada Kelompok Kontrol (n=98)
sikap responden pada kelompok intervensi
Sikap N Mean Peningka SD P
tan Value
101
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

Pretest 98 47,38 -0,07 3,131 0,700 kontrol sebelum diberikan edukasi dan
Postes 98 47,31 3,441
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa pelatihan SADARI.

nilai mean pretest 47,38 dan nilai mean Tabel 9 Distribusi Sikap Responden
Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol
posttest 47,31 terjadi peningkatan -0,07
Sebelum Diberikan Edukasi Dan Pelatihan
dengan P value 0,700, yang berarti bahwa SADARI (n=196)
tidak ada perbedaan yang bermakna secara Sikap N Mean SD P Value
K Intervensi 98 46,35 3,867 0,204
statistik sikap responden pada kelompok K Kontrol 98 47,38 3,131

kontrol.
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa
Tabel 7 Distribusi Keterampilan Responden
Sebelum Dan Sesudah Pada Kelompok nilai mean kelompok intrevensi 46,35 dan
Kontrol (n=98)
nilai mean kelompok kontrol 47,38 dengan P
Keterampilan N Mean Peningka SD P
tan Value value 0,204, yang berarti bahwa tidak ada
Pretest 98 0,27 0,3 0,444 0,005
Postes 98 0,57 0,974 perbedaan yang bermakna secara statistik
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa
sikap responden pada kelompok intervensi
nilai mean pretest 0,27 dan nilai mean
dengan kelompok kontrol sebelum diberikan
posttest 0,57 terjadi peningakatan 0,3 dengan
edukasi dan pelatihan SADARI.
P value 0,005, yang berarti bahwa ada
perbedaan yang bermakna secara statistik Tabel 10 Distribusi keterampilan responden
kelompok intervensi dan kelompok kontrol
tingkat keterampilan responden pada
sebelum diberikan edukasi dan pelatihan
kelompok kontrol. SADARI (n=196)
Keterampilan N Mean SD P Value
K Intervensi 98 0,43 0,608 0,766
Tabel 8 Distribusi Pengetahuan Responden K Kontrol 98 0,27 0,444
Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa
Sebelum Diberikan Edukasi Dan Pelatihan
SADARI (n=196) nilai mean kelompok intrevensi 0,43 dan nilai
Pengetahuan N Mean SD P Value mean kelompok kontrol 0,27 dengan P value
K Intervensi 98 9,57 1,553 0,038
K Kontrol 98 10,02 1,443 0,766, yang berarti bahwa tidak ada
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa
perbedaan yang bermakna secara statistik
nilai mean kelompok intrevensi 9,57 dan nilai
keterampilan responden pada kelompok
mean kelompok kontrol 10,02 dengan P value
intervensi dengan kelompok kontrol sebelum
0,038, yang berarti bahwa tidak ada
diberikan edukasi dan pelatihan SADARI.
perbedaan yang bermakna secara statistik
tingkat pengetahuan responden pada Tabel 11 Distribusi pengetahuan responden
kelompok intervensi dan kelompok kontrol
kelompok intervensi dengan kelompok

102
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

sesudah diberikan edukasi dan pelatihan nilai mean kelompok kontrol 0,57 dengan P
SADARI (n=196)
value 0,000, yang berarti bahwa ada
Keterampilan N Mean SD P Value
K Intervensi 98 13,59 1,183 0,000 perbedaan yang bermakna secara statistik
K Kontrol 98 10,07 1,372
Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa keterampilan responden pada kelompok

nilai mean kelompok intrevensi 13,59 dan intervensi dengan kelompok kontrol sesudah

nilai mean kelompok kontrol 10,07 dengan P diberikan edukasi dan pelatihan SADARI.

value 0,000, yang berarti bahwa ada


PEMBAHASAN
perbedaan yang bermakna secara statistik
pengetahuan responden pada kelompok Pengaruh Pendidikan Sebaya terhadap
intervensi dengan kelompok kontrol sesudah Pengetahuan Responden SMA tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
diberikan edukasi dan pelatihan SADARI.
Hasil analisis menunjukkan mean
Tabel 12 Distribusi sikap responden pengetahuan responden tentang SADARI
kelompok intervensi dan kelompok kontrol
sesudah diberikan edukasi dan pelatihan sebelum dilakukan intervensi pendidikan
SADARI (n=196) sebaya adalah 9,57 dan mean sesudah
Sikap N Mean SD P Value
K Intervensi 98 55,49 2,356 0,000 dilakukan intervensi pendidikan sebaya
K Kontrol 98 47,31 3,441
Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa adalah 10,07. Hasil analisi lebih lanjut

nilai mean kelompok intrevensi 55,49 dan menggunakan uji Mann-Whitney didapat hasil

nilai mean kelompok kontrol 47,31 dengan P nilai P value 0,000, artinya ada pengaruh yang

value 0,000, yang berarti bahwa ada sangat signifikan intervensi pendidikan sebaya

perbedaan yang bermakna secara statistik mengenai SADARI yang dilakukan pada

sikap responden pada kelompok intervensi responden dapat meningkatkan pengetahuan

dengan kelompok kontrol sesudah diberikan responden dalam melakukan SADARI.

edukasi dan pelatihan SADARI.


Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Tabel 13 Distribusi keterampilan responden yang dilakukan oleh Yuniarti (2015)


kelompok intervensi dan kelompok kontrol menyatakan bahwa ada pengaruh pendidikan
sesudah diberikan edukasi dan pelatihan sebaya tentang SADARI terhadap peningkatan
SADARI (n=196)
Keterampilan N Mean SD P Value
pengetahuan remaja putri di SMAN 1
K Intervensi 98 11,01 3,270 0,000 Gondang Kabupaten Mojokerto. Penelitian
K Kontrol 98 0,57 0,974
Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa Utami (2016) mengatakan adanya pengaruh
nilai mean kelompok intrevensi 11,01 dan teman sebaya terhadap peningkatan

103
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

pengatahuan, sikap dan tindakan SADARI


pada remaja putri. Penelitian Suriani dan
Hermansyah (2015) menyatakan bahwa
pendidikan kesehatan oleh teman sebaya
Pengaruh Pendidikan Sebaya terhadap Sikap
berpengaruh terhadap peningkatan Responden SMA tentang pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) di Kabupaten
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja.
Aceh Selatan.

Pendidikan kesehatan dengan metode Hasil analisis menunjukkan mean sikap

pendidikan sebaya mempunyai kelebihan responden sebelum dilakukan intervensi

yakni pendekatan yang dilakukan oleh pendidikan sebaya adalah 46,35 dan mean

pendidik sebaya kepada teman sebayanya sesudah dilakukan intervensi pendidikan

berorientasi pada keinginan teman sebayanya sebaya adalah 55,49. Hasil analisi lebih lanjut

dan juga bersifat informal. Penelitian menggunakan uji Mann-Whitney didapat hasil

Simbolon (2008) menyatakan bahwa terjadi nilai P value 0,000, artinya ada pengaruh yang

peningkatan pengetahuan remaja tentang sangat signifikan intervensi pendidikan sebaya

pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan mengenai SADARI yang dilakukan pada

(KTD) melalui teman sebaya. responden dapat meningkatkan sikap


responden dalam melakukan SADARI.

Peneliti dapat menyimpulkan pendidikan


Penelitian yang dilakukan oleh Widiastuti
sebaya adalah pendidikan informal yang
(2012) menyatakan bahwa penyuluhan
diberikan oleh teman sebaya. Keadaan ini
kesehatan dapat meningkatkan pengatahuan,
mendukung untuk terciptanya proses
sikap dan perilaku remaja putri tentang
pembelajaran yang menyenangkan antara
SADARI. Fatmawati (2012) menyatakan bahwa
pendidik sebaya dengan teman sebayanya,
pendidikan kesehatan melalui teman sebaya
sehingga pembelajaran tidak membosankan
berpengaruh terhadap sikap sesorang. Hal
dan merangsang untuk bebas bertanya serta
serupa juga dikemumukakan oleh Sujiah dan
bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Widaryati (2012) bahwa pendidikan
Pada penelitian ini penyampaian informasi
kesehatan dengan pendidikan sebaya dapat
oleh pendidikan sebaya tentang SADARI
meningkatkan sikap seseorang.
memerlukan perencanaan yang baik sehingga
bisa meningkatkan pengetahuan responden Penelitian terkait yang dilakukan oleh Ariyati
tentang SADARI. et al (2012) menyatakan bahwa pendidikan
104
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

kesehatan tentang SADARI dapat


meningkatkan sikap remaja tentang SADARI.
Penelitian ini juga dibenarkan oleh Alfika Pengaruh Pendidikan Sebaya terhadap
Keterampilan Responden SMA tentang
(2012) menyatakan penyuluhan kesehatan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di
tentang SADARI berpengaruh terhadap sikap Kabupaten Aceh Selatan.
remaja putri di SMA islam 1 Gamping
Hasil analisis menunjukkan mean ketrampilan
Yokyakarta. Azwar (2007) mengatakan bahwa
responden sebelum dilakukan intervensi
dengan penyuluhan responden akan
pendidikan sebaya adalah 0,43 dan mean
menerima informasi menjadi pengetehuan,
sesudah dilakukan intervensi pendidikan
dan pengetahuan dapat membentuk sikap.
sebaya adalah 11,01. Hasil analisi lebih lanjut
menggunakan uji mann-whitney didapat hasil
Sikap positif harus dimiliki oleh remaja putri
nilai P value 0,000, artinya ada pengaruh yang
dan mau menerima bahwa SADARI sebagai
signifikan pendidikan sebaya tentang SADARI
deteksi dini kanker payudara yang harus
dapat meningkatkan Keterampilan responden
dilakukan secara rutin. Peningkatan sikap
dalam melakukan SADARI.
pada kelompok perlakuan disebabkan karena
adanya intervensi berupa pendidikan
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
kesehatan. Sesuai dengan yang di jelaskan
Damayanti (2018) mengatakan bahwa ada
oleh Notoadmodjo (2007) bahwa pendidikan
pengaruh pendidikan sebaya terhadap
kesehatan merupakan pendekatan yang tepat
keterampilan praktik SADARI remaja putri.
dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap
Penelitian yang dilakukan oleh Dewayanti
terhadap kesehatan, karena pendidikan
(2017) menyatakan bahwa pendidik remaja
kesehatan menitikberatkan pada pencegahan.
sebaya dianggap lebih memberikan pengaruh
terhadap kemampuan SADARI dibandingkan
Peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan
oleh guru. Metode pembelajaran aktif yang
kesehatan tentang SADARI merupakan
diberikan oleh pendidik remaja sebaya dapat
metode yang efektif untuk meningkatkan
meningkatkan kemampuan SADARI remaja.
pengetahuan maupun sikap untuk mendeteksi
dini kanker payudara. Diharapkan setelah Menurut Syah (2009) demonstrasi adalah
diberikan pendidikan kesehatan oleh teman metode ajar dengan cara mempraktekkan
sebaya responden akan meningkatkan sikap suatu benda tertentu, kejadian, aturan, dan
yang positif terhadap SADARI. urutan dalam melakukan suatu kegiatan
105
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

sesuai dengan pokok bahasan dan materi Dewi (2013) mengatakan bahwa penyuluhan
yang diberiakan. tentang SADARI dapat meningkatkan
Penelitian Mufida (2015) mengatakan bahwa pengetahuan responden tentang SADARI.
pelatihan model pengajaran langsung Penelitian Yie & Park (2012) mengatakan
berpengaruh terhadap pengetahuan dan bahwa pendidikan kesehatan payudara yang
keterampilan kader kesehatan tentang dilakukan secara professional efektif
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di meningkatkan pengetahuan dan praktik
Kecamatan Delima Kabupaten Pidie. SADARI. Penelitian yang dilakukan Kasih
(2014) mengatakan bahwa pendidikan
Dengan memberikan penyuluhan dan
kesehatan sangat efektif dalam meningkatkan
tindakan lansung pemeriksaan payudara
pengetahuan remaja putri mengenai SADARI,
sendiri (SADARI) kepada responden
terlebih apabila dalam penyampaian
diharapkan responden dapat meningkatkan
ditunjang dengan metode yang terbukti
pengetahuan dan keterampilan
efektif yaitu ceramah dan demontrasi.
mempraktikkan tindakan SADARI dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat mengajarkan Pendidikan sebaya salah satu metode yang
teman yang lainnya. tepat digunakan dalam pemberian kesehatan
pada remaja, karena pada masa ini
Peningkatan pengetahuan SADARI setelah ketergatungan remaja kepada teman sebaya
diintervensi dengan pendidikan sebaya pada
kelompok intervensi dibandingkan dengan sangat tinggi. Nurhayati (2008) mengatakan
kelompok kontrol. bahwa remaja memiliki kecendrungan yang

Hasil analisis menunjukkan pengetahuan sangat intensif dengan teman sebayanya dari

responden pada kelompok intervensi lebih pada orang tua. Oleh karena itu pemberian

baik dari pada pengetahuan kelompok informasi kesehatan yang dilakukan oleh

kontrol. Pengetahuan responden setelah teman sebaya sangat efektif meningkatkan

mengikuti pendidikan sebaya mengenai pengetahuan remaja.

SADARI lebih baik dari sebelum mengikuti


Peningkatan Sikap SADARI setelah
pendidikan sebaya (P value < 0,05). diintervensi dengan pendidikan sebaya pada
kelompok intervensi dibandingkan dengan
Penelitian Utami (2016) mengatakan bahwa kelompok kontrol.

ada pengaruh pendidikan kesehatan teman Hasil analisis menunjukkan sikap responden
sebaya terhadap perilaku SADARI. Penelitian pada kelompok intervensi lebih baik dari pada

106
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

pengetahuan kelompok kontrol. Sikap dalam pendidikan kesehatan mengenai


responden setelah mengikuti pendidikan SADARI. Hal ini mampu mempengaruhi hasil,
sebaya mengenai SADARI lebih baik dari konsep moral dan ajaran dari lembaga
sebelum mengikuti pendidikan sebaya (P pendidikan dan lembaga agama sangat
value < 0,05). menentukan sistem kepercayaan, sehingga
tidaklah mengherankan jika konsep tersebut
Penelitian Saptaningrum (2013) mengatakan
mempengaruhi sikap. Oleh karena itu pada
bahwa ada peningkatan sikap responden
pelaksanaan pendidikan sebaya yang
untuk melakukan praktik SADARI setelah
dilakukan pada responden mengenai SADARI,
diberikan penyuluhan. Penelitian Sriasih
perlu memperhatikan unsur agama dan
(2013) menyatakan bahwa ada perbedaan
budaya responden.
sangat bermakna antara pengetahuan, sikap
dan respon antara responden kelompok
Peningkatan Keterampilan SADARI setelah
remaja yang mendapatkan dengan yang tidak diintervensi dengan pendidikan sebaya pada
kelompok intervensi dibandingkan dengan
mendapatkan pendidikan seksualitas remaja
kelompok kontrol.
melalui pendidik sebaya.
Hasil analisis menunjukkan keterampilan
Menurut Raditya dalam Kusumawati (2012) responden pada kelompok intervensi lebih
menyatakan bahwa pendidikan seksualitas baik dari pada keterampilan kelompok
remaja yang diberikan melalui pendidik kontrol. Keterampilan responden setelah
sebaya dapat meningkatkan pengetahuan dan mengikuti pendidikan sebaya mengenai
merubah sikap pada remaja. SADARI lebih baik dari sebelum mengikuti
pendidikan sebaya (P value < 0,05). Hasil
Azwar (2012) mengemukana hal yang
penelitian ini membuktikan bahwa adanya
mempengaruhi sikap seseorang salah satunya
peningkatan pengetahuan responden setelah
adalah kebudayaan. Kebudayaan dapat
diintervensi dengan metode pendidikan
memberi corak pengalaman individu-individu
sebaya pada kelompok intervensi di
masyarakat asuhannya. Sebagai akibatnya,
bandingkan dengan kelompok kontrol.
tanpa disadari kebudayaan telah
menanamkan garis pengaruh sikap kita Penelitian ini sesuai dengan penelitian
terhadap berbagai masalah. Hai ini juga di Hidayati (2011), dimana terdapat perbedaan
dukung oleh penelitian Hall et all (2008) yang rata-rata pengetahuan dan praktik SADARI
menanambahkan unsur budaya dan agama sebelum dan setelah diberikan penyuluhan.
107
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

Penelitian Hendrik (2008) mengatakan terjadi


peningkatan keterampilan interpensonal
melalui konseling teman sebaya. Hal ini dapat
dijelaskan bahwa dengan pengetahuan yang Kesimpulan
meningkat, maka keterampilan seseorang
akan meningkat pula. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh pendidikan sebaya
Penelitian Damayanti, et al (2018) terhadap pengatahuan, sikap dan
menyatakan bahwa ada peningkatan keterampilan siswi SMA tentang pemeriksaan
keterampilan SADARI responden secara payudara sendiri (SADARI) di Kabupaten Aceh
signifikan setelah mendapat edukasi sebaya Selatan.
dengan menggunakan media video dan alat
peraga. Menurut Syafitri (2017) mengatakan Referensi

bahwa pendidikan kesehatan dengan metode


Aprianti, N., Tahlil, T., Mudatsir. (2017).
demonstrasi dapat meningkatkan Analisis Implementasi Program
keterampilan praktik SADARI di SMA Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR). Jurnal Ilmu Keperawatan. ISSN:
Muhammadiyah 1 Metro. Penelitian Milwati, 2338-6371
et al (2015) mengatakan terjadinya Alfika, A. E. Nur. (2012). Pengaruh Penyuluhan
Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
peningkatan kemampuan praktik SADARI (SADARI) terhadap Sikap Remaja Putri
setelah diberikan pendidikan kesehatan di SMA Islam 1 Gamping Yokyakarta.
Stikes Aisyiyah Yokyakarta. Diakses
melalui metode demontrasi. pada tanggal 12 Juni 2017 dari
http://digilib.unisayogya.ac.id/1474/.
Remaja memerlukan pelayanan pendidikan Alkhasawneh, I.M., Akhu, Z., LM., Sulaiman,
S.M. (2008). Jordanian nurses
kesehatan yang benar. Hal ini semakin baik knowladge and practice of breast self-
bila diberikan di sekolah oleh teman sebaya examination. Journal of Advenced
Nursing: 412-416.
melalui pendidikan sebaya. Pendidikan Ariyati., Mediastuty., Kusminatun. (2012).
kesehatan sebaya terdiri dari proses diskusi Efektifitas Pendidikan Kesehatan
SADARI Terhadap Sikap SADARI pada
dari konsep yang sebelumnya sudah dipelajari Remaja Putri Kelas XI di SMA Negeri 1
oleh teman sebaya yang menjadi pendidik Pajangan Bantul. Jurnal Kebidanan
ARIMBI, 5 (4).
sebaya disampaikan pada teman sebaya laki- Azwar, S. (2007). Sikap Manusia; Teori dan
laki atau perempuan sebagai objek penerima Pengukurannya. Pusat
Belajar:Yogyakarta
informasi (Gursoy et al, 2009) Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan
Validitas.Pustaka belajar: Yokyakarta.
108
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

BKKBN. (2012). Pelayanan Kontrasepsi. Gursoy, A.A., Yigitbas, C., Yilmaz, F., et
Jakarta: BKKBN al.(2009). The Effects Of Peer
Damayanti, A., Wulandari, Y., Mustikarani, I.K. Education on University Students
(2018). Pengaruh peer Education Knowledge of Breast Self-Examination
tentang deteksi dini kanker payudara and Health beliefs. Journal of Cancer
terhadap keterampilan praktik SADARI Education, 24 (4), 331-333.
remaja putri di MAN 1 Surakarta. Hall, C.P., Hall, J.D., Pfiemer, J.T., Wimberly,
Stikes Kusuma Husada: Surakarta. P.D., Jhones, C.H. (2007). Effect of
Diakses Pada Tanggal 12 Juli 2018 dari cultural sensitive education program
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.i on the breast cancer knowledge and
d/gdl.php?mod=browse&op=read&id= beliefs of Hispanic women. Oncology
01-gdl-alfrinadam- Nursing Forum. 34, 1195-1202.
1828&newlang=english&newtheme=g Hendrik., Elmansyah, T. (2008). Meningkatkan
ray. Keterampilan Interpersonal Melalui
Dewayanti, N. (2017). Pengaruh metode Konseling teman sebaya Sekolah
pembelajaran Aktif Pendidik Sebaya Menengah Atas Negeri 1 Segedong.
terhadap kemampuan periksa Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia,
payudara sendiri (SADARI). Tugas 3 (1), p-ISSN: 2477-5916, e-ISSN: 2477-
Akhir. Universitas Gajah Mada. Diakses 8370.
pada tanggal 20 Juni 2018. Hidayati, A. (2011). Pengaruh pendidikan
Ervina, A., Utami, Putu A.S., Surasta, I.W. kesehatan memalui metode ceramah
(2015). Pengaruh Peer Education dan demontrasi dalam meningkatkan
Terhadap Perilaku Personal Hygine pengetahuan tentang kanker
genetalia Dalam Pencegahan Kanker payudara dan praktik SADARI pada
Serviks Pada Remaja Putri di SMP Siswi kelas XII SMA Fatuhiyyah
Negeri 10 Dempasar. Coping Ners Mranggen Kabupaten Demak. Diakses
Journal 3 (2), 2303-1298. pada tanggal 10 Agustus 2018.
Erbil.,& Bolukbas. (2012). Beliefs, attitudes, Jemal., Ahmedin D.V.M., Bray., Freddie.,
and behavior of Turkish women about Center., et al. (2011). Global Cancer
breast cancer and breast self- Statistic. CA Cancer J Clin. 61, 69-90.
examination according to a Turkish Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
version of the Champion Health Belief (2013). Riset Kesehatan Dasar
Model Scale. Journal Cancer (Riskesdas). Kementerian Kesehatan
Prevention. Republik Indonesia. Jakarta. diakses
Fatmawati, T. (2012). Pengaruh Pendidikan pada tanggal 20 agustus 2016 dari
Kesehatan tentang Menstruasi Melalui www.depkes.go.id/resources/downloa
Peer Group Terhadap Kesiapan d/general/Hasil%20Riskesdas%202013
menarche Siswi Muhammadiyah .pdf.
Purwodinigratan 2 Yokyakarta. Stikes Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Aisyiyah Yokyakarta. diakses pada (2015). Rencana Strategis Kementrian
tanggal 2 Juli 2018 . Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta.
Friskarini, K & Manalu, H.S.P. (2016). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Implementasi Program Pelayanan (2016). Profil Kesehatan Aceh Tahun
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di 2016. Diakses pada tanggal 20 Mei
Tingkat Puskesmas DKI Jakarta. Jurnal 2017 dari www.depkes.go.id.
Ekologi Kesehatan 15 (1): 66-75. Kusumawati, I. (2012). Faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap masyarakat

109
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

terhadap pasien dengan gangguan Riset Kesehatan Dasar. (2013). Badan


jiwa. Jurnal pekan Baru. Penelitian dan Pengembangan
Kasih, L.S. (2014). efektifitas metode peer Kesehatan Kementrian RI tahun 2013.
education terhadap pengetahuan dan diakses pada tanggal 20 Maret 2016,
sikap tentang pencegahan penularan dari
HIV/AIDS. Jurnal ilmu Keperawatan, http://www.depkes.go.id/resources/d
2338-6371. ownlod/general/Hasil%20Riskesdas%2
Milwati, S., Hadi., Sugianto.,Utami., Ngesti, W. 02013.pdf.
(2005). Penerapan promosi kesehatan Santrock, J.W. (2010). Adolescent:
metode demontrasi dan keterampilan Perkembangan Remaja. Jakarta:
Pemeriksaan Payudara Sendiri Erlanggan.
(SADARI) bagi Ibu-ibu PKK di Kota Saptaningrum, D.F. (2013). Pengaruh
Malang. Jurnal Informasi Kesehatan pemberian penyuluhan SADARI
Indonesia (JIKI). 1(2), 2460-0334. terhadap sikap dteksi dini kanker
Mufida, N. (2015). Pengaruh Pelatihan Model payudara pada wanita usia 12-45
Pengajar Langsung Terhadap tahun di Dusun Krinjing 4 Jatisarono
Pengetahuan dan Keterampilan Kader Nanggulan Kulon Progo. Stikes
Kesehatan Tentang Pemeriksaan Aisyiyah : Yokyakarta. diakses pada
Payudara Sendiri (SADARI) Di tanggal 12 januari 2017 dari
Kecamatan Delima Kabupaten Sigli. http://opac.unisayogya.ac.id/564/1/N
Jurnal Ilmu Keperawatan. ISSN: 2338- ASKAH%20PUBLIKASI%20DIAN%20FIT
6371. RIYANI%20SAPTANINGRUM.pdf.
Ningsih, F.P.E. (2018). Pencapaian Standar Simbolon, B. (2008). Pendidikan Kesehatan
Nasional Pelayanan Kesehatan Peduli Melalui Teman Sebaya Dalam
Remaja Pada Posyandu Remaja di Peningkatan Pengetahuan Remaja
Surabaya. Jurnal Administrasi Tentang pencegahan Kehamilan Tak
Kesehatan Indonesia 6 (1). diinginkan (KTD) di SMAN 3 Manna
Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikan dan Kabupaten Bengkulu Selatan. Tidak
Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Dipublikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan
Cipta Masyarakat: Yokyakarta. diakses pada
Nurhayati, E. (2008). Peran Peer Group Dalam tanggal 2 maret 2018 dari
Membentuk Perilaku Komsumtif http://etd.repository.ugm.ac.id.
Remaja (Studi Terhadap Remaja Putri Soetjiningsih (2007). Tumbuh kemabang
SMK Wasis Klaten). Skripsi Sosiologi Remaja dan Permasalahannya.
Agama. Yogyakarta : Program Studi Jakarta: CV Sagung Seto.
Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin Suriani., Hermansyah. (2015). Pengaruh Peer
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Group Terhadap Peningkatan
Yogyakarta. Diakses pada tanggal 12 pengetahuan Kesehatan Reproduksi
Juni 2017 dari http://digilib.uin- Remaja. Jurnal Ilmu keperawatan.
suka.ac.id/1281/. 2338-6371.
Rahayu, R.T., Aminoto, C., Madkhan, M. Sriasih, N.G.K. (2013). Pengaruh pendidikan
(2011). Efektivitas penyuluhan Peer seksualitas remaja oleh pendidikan
Group Dengan Penyuluhan Oleh sebaya terhadap pengetahuan dan
Petugas Kesehatan Terhadap Tingkat sikap remaja tentang bahasa seks
Pengetahuan Tentang Menarche. bebas. Jurnal Poltekes Jurusan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Kebidanan Dempasar.
7 (3).

110
Salmiyah, Tahlil, Mudatsir / Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1

Syafitri, N. (2017). Perbedaan Metode


Demontrasi terhadap pemeriksaan
SADARI pada Siswi Kelas XI di SMA
Muhammadiyah 1 Metro. Jurnal
Kesehatan "Akbid Wira Buana". 1 (1),
2541-5387.
Syah. M. (2009). Psikologi Belajar. PT Raja
Grafindo persada: Jakarta.
Utami D, Aprilia. (2016). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Peer Group Terhadap
Perilaku SADARI Pada Remaja Putri Di
Dusun Celungan Sumberangung
Moyudan Sleman. Yogyakarta:
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
World Health Organization. (2013).
http://www.who.int/cancer/detection
/breastcancer/en/index. html di akses
pada tanggal 20 mai 2016.
Yayasan kesehatan payudara Jakarta. (2011).
http://www.antarsumut.com/berita-
sumut/berita-terkini/kesehatan/ypkj-
usia-penderita-kanker-cenderung-
menurun/ diakses pada tanggal 20 mei
2016.
Yi, M & Park E.Y. (2012). Effect of breast
health education conducted by trained
breast cancer survivors. Journal of
Advanced Nursing 68(5), 1100-1110.
Doi : 10.1111/j.1365-
2648.2011.05815.x. Korea.

111

Anda mungkin juga menyukai