MATERI :
PENDAHULUAN :
- Pengertian hukum
- Sifat dan tujuan hukum
- Sistem hukum
- Tata hukum Indonesia
Van Apeldoorn
Hukum merupakan peraturan penghubung antar hidup manusia, gejala
sosial tidak ada masyarakat yang tidak mengenal hukum, sehingga hukum
menjadi suatu aspek kebudayaan yaitu agama, adat, kesusilaan dan
kebiasaan.
Plato
Hukum merupakan segala peraturan yang tersusun dengan baik dan teratur
yang mempunyai sifat mengikat hakim dan masyarakat.
Immanuel Kant
Hukum merupakan semua syarat dimana seseorang mempunyai kehendak
bebas, sehingga bisa menyesuaikan diri dengan kehendak bebas orang lain
dan menaati peraturan hukum mengenai kemerdekaan
Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah hukum yang
mengatur dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan
kehidupan perekonomian nasional negara, baik kaidah hukum yang bersifat
privat maupun publik, tertulis dan tidak tertulis, yang mengatur kegiatan
dan kehidupan perekonomian nasional negara.
Pengertian Hukum Bisnis/Bestuur Rechst (Bld)
Hukum bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik
tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul
dari suatu perjanjian-perjanjian maupun perikatan-perikatan yang terjadi
dalam praktek bisnis.
Fungsi Hukum Bisnis :
Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk
memahami hak dan kewajibannya dalam praktek bisnis.
Ciri2 hukum :
- Adanya perintah dan/atau larangan.
- Perintah dan/atau larangan itu harus ditaati setiap orang.
- Peranan hukum : Penentuan hak dan kewajiban bagi subyek hukum yang
ditentukan dengan tegas oleh hukum , sehingga tidak terjadi ketegangan
dan ketidakaturan dalam melaksanakan hak dan kewajiban.
- Peristiwa hukum : semua peristiwa atau kejadian yang dapat
menimbulkan akibat hukum, antara pihak2 yang mempunyai hubungan
hukum.
- Obyek hukum: Segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum dan
yang dapat menjadi pokok suatu hubungan hukum, karena sesuatu itu
dapat dikuasai subyek hukum.
- Akibat hukum : suatu akibat yang ditimbulkan adanya suatu hubungan
hukum.
SISTEM HUKUM
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengertian Sistem hukum adalah suatu kesatuan peraturan-peraturan
hukum yang terdiri atas bagian-bagian (hukum) yang mempunyai kaitan
(interaksi) satu sama lain, yang tersusun sedemikian rupa menurut asas-
asasnya, dimana berfungsi untuk mencapai tujuan.
Macam sistem hukum :
a. Anglo saxon :
- Berasal dr Inggris
- Bertujuan menegakkan rasa keadilan masyarakat
- Sumber hukumnya : putusan hakim/ yurisprudensi
c. Agama :
- Didasarkan pada peraturan agama yg tertulis di dalam kitab.
- Bertujuan menegakan kebenaran/keadilan yang berpedoman pada
aturan agama.
d. Adat :
- Berasal dari kebiasaan yang timbul di dalam masyarakat.
- Bertujuan mewujudkan kehendak yang sudah ditetapkan oleh nenek
moyang.
- Bersumber pada cerita dari sesepuh adat.
Sistem Hukum yang berlaku di Indonesia :
Pd awalnya Indonesia dalam bernegara didasarkan pada sistem Eropa
Kontinental, tetapi dengan berkembangnya waktu, berkembangnya media
komunikasi dan globalisasi, sistem hukum yang berlaku di Indonesia
sekarang ini mengalami pembauran antara semua sistem tersebut di atas.
Pembagian hukum :
- Hukum publik : hukum yg melindung kepentingan publik ( HTN, HAN,
H Pidana).
- Hukum Privat : hukum yg melindungi kepentingan perorangan (H
Perdata).
3. HUKUM PIDANA.
Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang pelanggaran
dan kejahatan terhadap kepentingan umum.
Pelanggaran : adalah perbuatan pidana ringan, ancaman hukumannya
berupa denda dan/atau kurungan.
Kejahatan adalah perbuatan pidana yang berat. Ancaman hukumannya
dapat berupa hukuman dendan, penjara, hukuman mati, kadang kala
ditambah dengan penyitaan atau pencabutan hak tertentu.
1. Kontrak Bisnis.
2. Jual beli.
3. Bentuk-bentuk Perusahaan.
4. Perusahaan Go Public dan Pasar Modal.
5. Penanaman Modal Asing.
6. Kepailitan dan Likuidasi.
7. Merger dan Akuisisi.
8. Perkreditan dan Pembiayaan.
9. Jaminan Hutang.
10. Surat Berharga.
11. Perburuan.
12. Hak atas Kekayaan Intelaktual.
13. Anti Monopoli
14. Perlindungan Konsumen.
15. Keagenan dan Distribusi.
16. Asuransi.
17. Perpajakan.
18. Penyelesaan Sengketa Bisnis.
19. Bisnis Internasional.
20. Hukum Pengangkutan (Darat, Laut, Udara dan Multimoda)
5. HUKUM ACARA
Hukum acara atau Hukum Formal adalah peraturan hukum yang
mengatur tentang cara bagaimana mempertahankan dan menjalankan
peraturan hukum material. Hukum Acara merupakan kaidah hukum
yang mengatur cara-cara bagaimana mengajukan suatu perkara ke
muka suatu badan peradilan serta cara-cara hakim memberikan
keputusan.Fungsinya menyelesaikan masalah yang memenuhi norma-
norma larangan hukum material melalui suatu proses yang
berpedoman kepada peraturan yang dicantumkan dalam hukum
acara.Tugas hukum acara menjamin ditaatinya norma-norma hukum
material oleh setiap individu. Dapat di katakan bahwa hukum acara itu
sebagai alat penegak dari aturan hukum material yang tidak
membebankan kewajiban sosial dalam kehidupan manusia.
5 (lima) pendekatan yang digunakan untuk memahami ekonomi
politik terutama dalam melihat hubungan bisnis dan negara. Adapun 5
(lima) pendekatan tersebut berkaitan dengan sektor swasta
yaitu modal, sektor, perusahaan, asosiasi dan juga jaringan. Kelima
hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari pengaruh pasar, investasi,
serta perkembangannya sangat dipengaruhi oleh hubungan yang
terjalin diantara pemerintah dengan sektor swasta.
Kebijakan atau upaya penanggulangan kejahatan pada hakekatnya
merupakan bagian integral dari upaya perlindungan masyarakat. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa tujuan akhir atau tujuan utama dari
politik kriminal adalah “perlindungan masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat.”
Istilah perjanjian dalam Pasal 1313 Kitab Undang Undang Hukum Perdata,
perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
Oleh karena itu, tidak salah jika Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja dalam
bukunya “Perikatan yang Lahir dari Perjanjian” menyebutkan suatu perjanjian
adalah : suatu perbuatan, antara sekurang-kurangnya dua orang (jadi dapat lebih
dari dua orang), perbuatan tersebut melahirkan perikatan diantara dua pihak yang
berjanji tersebut.
Unsur perjanjian
1.Ada para pihak
2.Ada persetujuan antara pihak-pihak tersebut
3.Ada tujuan yang akan dicapai
4.Ada prestasi yang akan dilaksanakan
5.Ada bentuk tertentu,baik lisan maupun tulisan
6.Ada syarat-syarat tertentu.
Syarat pertama dan kedua merupakan syarat subyektif, apabila syarat ini
tidak terpenuhi maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Sedangkan syarat
ketiga dan keempat merupakan syarat obyektif, bila tidak terpenuhi maka
perjanjian tersebut batal demi hukum.
Anatomi kontrak :
- judul
- kepala
- komparisi
- sebab/dasar
- syarat-syarat
- penutup
- tanda tangan
Syarat-syarat akta perjanjian :
- Syarat esensialia, syarat yang harus ada dalam akta perjanjian.
- Syarat naturalia, syarat yang biasanya dicantumkan dalam perjanjian.
- Syarat Aksidentalia, syarat yang bersifat khusus, syarat ini tidak mutlak
& tidak biasa.
3 unsur firma :
- Menjalankan perusahaan
- Nama bersama
- Tanggungjawab sekutu untuk keseluruhan
Kelemahan firma, yaitu
- keberadaan firma sangat bergantung pada anggota karena sifat
keanggotaannya mengikat, tidak dapat mengundurkan diri dan tidak
dapat diganti.
- Setiap anggota firma mempertaruhkan seluruh harta kekayaan
pribadinya.
c. CV , Comanditaire Vennootschap.
Pasal 19 KUHDagang, Perseroan komanditer/CV adalah suatu perseroan
untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang
atau beberapa orang pesero yang secara tanggung menanggung
bertanggungjawab untuk seluruhnya (tanggung jawab solider) pada satu
pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang dan atau barang
pada pihak yang lain.
Macam-macam CV :
- CV dengan diam-diam
- CV dengan terang-terangan
- CV bersaham.
2. BADAN HUKUM
Perseroan Terbatas, Undang-undang No. 40 th 2007 :
Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Sebagai badan hukum pendirian PT memerlukan pengesahan dari Menteri
Hukum & HAM. Perseroan Terbatas merupakan subyek hukum dengan
demikian PT mempunyai tanggung jawab secara personal di depan hukum.
Pertanggungjawaban pada PT sebatas saham yang dimiliki, direksi dan
komisaris tidak bertanggungjawab atas beban PT selama kerugian tersebut
tidak disebabkan oleh kesalahan direksi/komisaris. Di dalam PT terdapat
pemisahan harta perseroan dengan harta pemegang saham.
Organ Perseroan Terbatas :
- RUPS
- Direksi
- Komisaris
HUBUNGAN-HUBUNGAN BISNIS
Salah satu asas dalam hukum perdata yaitu “kebebasan berkontrak” yang
artinya mengatur perikatan/berkontrak dengan sistem terbuka, selama
memenuhi pasal 1320 dan pasal 1338 KUHPerdata.
Pasal 1320 : syarat perikatan
Pasal 1338 : pacta sunt servanda
1. Keagenan, Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan nomor
23/MPP/Kep/1/1998
Agen adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak sebagai
perantaran untuk dan atas nama pihak yang menunjuknya untuk
melakukan pembelian, penjualan/pemasaran tanpa melakukan
pemindahan atas fisik barang.
Distributor adalah perusahaan atau pihak yang ditunjuk prinsipalnya
untuk memasarkan dan menjual barang-barang prinsipalnya dalam
wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu tapi tidak sebagai kuasa
principal. Distributor bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri.
Distributor membeli barang dari principal kemudian menjual pada
konsumen dalam wilayah yang sudah diperjanjikan dengan principal.
2. Franchising/waralaba (hak monopoli)
Pada awalnya, franchise dipandang bukan sebagai suatu usaha
(bisnis), melainkan sebagai suatu konsep, metode ataupun sistem
pemasaran. Franchise merupakan suatu metode untuk memasarkan
produk atau jasa ke masyarakat. Lebih spesifik lagi, franchising adalah
suatu konsep pemasaran. Sedangkan pakar lain melihat franchise lebih
merupakan suatu sistem. Perusahaan yang memberikan lisensi disebut
Franchisor dan penyalurnya disebut Franchisee.
Ada 4 hal yang menonjol dalam franchise, yaitu product, price,
place/distribution, dan promotion.
British Franchise Association (BFA) mendefinisikan franchise adalah
contractual licence yang diberikan oleh suatu pihak (franchisor)
kepada pihak lain (franchisee) yang :
a. Mengizinkan franchisee untuk menjalankan usaha selama
periode franchise berlangsung, suatu usaha tertentu yang
menjadi milik franchisor.
b. Franchisor berhak untuk menjalankan kontrol yang berlanjut
selama periode franchise.
c. Mengharuskan franchisor untuk memberikan bantuan pada
franchisee dalam melaksanakan usahanya sesuai dengan subjek
franchisenya (berhubungan dengan pemberian pelatihan,
merchandising atau lainnya).
d. Mewajibkan franchisee untuk secara periodik selama periode
franchise berlangsung, membayar sejumlah uang sebagai
pembayaran atas franchise atau produk atau jasa yang diberikan
oleh franchisor kepada franchisee.
e. Bukan merupakan transaksi antara perusahaan induk (holding
company) dengan cabangnya atau antara cabang dari
perusahaan induk yang sama, atau antara individu dengan
perusahaan yang dikontrolnya
Keberlakuan SIUP
Surat Izin Usaha Perdagangan (“SIUP”) berlaku selama Perusahaan
Perdagangan menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan perdagangan
yang mengajukan permohonan SIUP baru, perubahan dan/atau penggantian
SIUP yang hilang atau rusak tidak dikenakan retribusi. Pemilik atau
pengurus atau penanggung jawab perusahaan perdagangan yang telah
memiliki SIUP dan melanggar ketentuan untuk mendaftar SIUP dan laporan
kegiatan usahanya dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis
oleh pejabat penerbit SIUP. Peringatan tertulis diberikan paling banyak 3
(tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 2 (dua) minggu terhitung
sejak tanggal surat peringatan dikeluarkan oleh pejabat penerbit SIUP.
Perizinan usaha di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan, beserta perubahan beberapa pasal yang diatur dalam Peraturan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 07/M-DAG/Per/2/2017 .
2. Hak cipta : adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi
tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu
ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut
untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada
umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
KEPAILITAN
1. PENGERTIAN PAILIT
Istilah "pailit" berasal dari bahasa belanda "failliet" yang juga berasal dari
bahasa perancis. "failliet" mempunyai arti pemogokan atau kemacetan
pembayaran, dalam kamus umum bahasa indonesia, kata pailit berarti
bankrut, sedangkan kata bangkrut berarti menderita kerugian besar.
Menurut Retnowulan adalah:
" Eksekusi massal yang ditetapkan dengan keputusan hakim, yang berlaku
serta merta dengan melakukan penyitaan umum atas semua harta orang
yang dinyatakan pailit, maupun yang diperoleh selama kepailitan
berlangsung, untuk kepentingan semua kreditor yang dilakukan dengan
pengawasan pihak yang berwajib."
Batasan kepailitan : debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan
tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan baik atas
permohonannya sendiri maupun atas perminaan seseorang atau lebih
krediturnya
Kesimpulannya. : kepailitan adalah suatu keadaan debitur berhenti
membayar, baik karena keadaan tidak mampu membayar atau karena
keadaan tidak mau membayar
Undang-undang no. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang.
Undang-undang tsb sebagai landasan penyelesaian utang piutang dalam
dunia usaha sehingga perusahaan-perusahaan dapat segera berjalan
normal, selain aspek ekonomi tersebut juga mengurangi tekanan social
karena hilangnya banyak lapangan dan kesempatan kerja.
DOKUMEN PERUSAHAAN
Dokumen lainnya terdiri dari data atau setiap tulisan yang berisi keterangan
yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait
langsung dengan dokumen keuangan.
Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan setiap perusahaan
didasarkan pada Pasal 6 Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD) .
2. Dokumen lainnya
Dokumen lainnya, terdiri dari data atau setiap tulisan yang berisi keterangan
yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait
langsung dengan dokumen keuangan. Jangka waktu penyimpanan dokumen
ini ditetapkan berdasarkan nilai guna dokumen tersebut.
***************