Anda di halaman 1dari 23

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS/ HUKUM BISNIS

MATERI :

 PENDAHULUAN :
- Pengertian hukum
- Sifat dan tujuan hukum
- Sistem hukum
- Tata hukum Indonesia

 UJIAN TENGAH SEMESTER

- Kontrak/perjanjian dan penyelesaiannya


- Badan usaha
- Perijinan bisnis
- Hubungan bisnis
- Hak atas kekayaan intelektual
- Kepailitan
- Hukum ketenagakerjaan
- Pembukuan perusahaan

 UJIAN AKHIR SEMESTER


 PENDAHULUAN
HUKUM ?
Aristoteles (384-322 SM), manusia itu adalah ZOON POLITICON,
artinya manusia pada dasarnya sebagai makhluk yang selalu ingin bergaul
dan berkumpul dengan manusia yang lain. Atau disebut makhluk sosial.
Dorongan naluri manusia untuk bersosial, antara lain yaitu :
- Hasrat untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum.
- Hasrat untuk membela diri.
- Hasrat untuk mempunyai keturunan.

Hubungan antara manusia, masyarakat, dengan hukum ?


PENGERTIAN HUKUM
Soerojo Wignjodipoero, menyatakan bahwa hukum adalah himpunan
peraturan-peraturan hidup yang berisikan suatu perintah, larangan atau
perizinan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu, bersifat memaksa serta
dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan bermasyarakat.

Van Vollenhoven “Het adatrecht van Nederlandsche Indie”, menyatakan


bahwa hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergejolak
terus menerus dalam keadaan bentur membentur tanpa henti-hentinya
dengan gejala lainnya.

Wirjono Prodjodikoro, menyatakan bahwa hukum adalah rangkaian


peraturan-peraturan mengenai tingkah laku orang-orang sebagai anggota
suatu masyarakat tertentu.

S.M. Amir, S.H


Hukum merupakan peraturan yang tersusun dari norma-norma dan sanksi-
sanksi.

Van Apeldoorn
Hukum merupakan peraturan penghubung antar hidup manusia, gejala
sosial tidak ada masyarakat yang tidak mengenal hukum, sehingga hukum
menjadi suatu aspek kebudayaan yaitu agama, adat, kesusilaan dan
kebiasaan.

Plato
Hukum merupakan segala peraturan yang tersusun dengan baik dan teratur
yang mempunyai sifat mengikat hakim dan masyarakat.

Immanuel Kant
Hukum merupakan semua syarat dimana seseorang mempunyai kehendak
bebas, sehingga bisa menyesuaikan diri dengan kehendak bebas orang lain
dan menaati peraturan hukum mengenai kemerdekaan
Pengertian Hukum Ekonomi adalah keseluruhan kaidah hukum yang
mengatur dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan
kehidupan perekonomian nasional negara, baik kaidah hukum yang bersifat
privat maupun publik, tertulis dan tidak tertulis, yang mengatur kegiatan
dan kehidupan perekonomian nasional negara.
Pengertian Hukum Bisnis/Bestuur Rechst (Bld)
Hukum bisnis adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, baik
tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul
dari suatu perjanjian-perjanjian maupun perikatan-perikatan yang terjadi
dalam praktek bisnis.
Fungsi Hukum Bisnis :
Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk
memahami hak dan kewajibannya dalam praktek bisnis.
Ciri2 hukum :
- Adanya perintah dan/atau larangan.
- Perintah dan/atau larangan itu harus ditaati setiap orang.

Sifat hukum : mengikat dan memaksa.

Tujuan hukum : menjamin kepastian hukum dalam masyarakat dan hukum


itu harus berlandaskan pada keadilan.

Pengertian2 istilah hukum :


- Masyarakat hukum : suatu kelompok masyarakata yg berhubungan satu
sama lain, saling mempengaruhi, bertindak dan bersikap sebagai satu
kesatuan ikatan yang tidak tampak.
- Subyek hukum : “orang” yang menyandang hak dan kewajiban,
berkehendak melaukan perbuatan hukum.

- Peranan hukum : Penentuan hak dan kewajiban bagi subyek hukum yang
ditentukan dengan tegas oleh hukum , sehingga tidak terjadi ketegangan
dan ketidakaturan dalam melaksanakan hak dan kewajiban.
- Peristiwa hukum : semua peristiwa atau kejadian yang dapat
menimbulkan akibat hukum, antara pihak2 yang mempunyai hubungan
hukum.
- Obyek hukum: Segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum dan
yang dapat menjadi pokok suatu hubungan hukum, karena sesuatu itu
dapat dikuasai subyek hukum.
- Akibat hukum : suatu akibat yang ditimbulkan adanya suatu hubungan
hukum.

 SISTEM HUKUM
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. 
Pengertian Sistem hukum adalah suatu kesatuan peraturan-peraturan
hukum yang terdiri atas bagian-bagian (hukum) yang mempunyai kaitan
(interaksi) satu sama lain, yang tersusun sedemikian rupa menurut asas-
asasnya, dimana berfungsi untuk mencapai tujuan.
Macam sistem hukum :
a. Anglo saxon :
- Berasal dr Inggris
- Bertujuan menegakkan rasa keadilan masyarakat
- Sumber hukumnya : putusan hakim/ yurisprudensi

Pengertian Yurisprudensi adalah keputusan hakim terdahulu


terhadap suatu perkara yang tidak diatur oleh undang-undang dan dija
dikan pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara yang
serupa. 
b. Eropa kontinental :
- Berasal dari Romawi
- Bertujuan menegakan hukum positif.
Pengertian hukum positif adalah hukum yang sedang berjalan
atau berlaku saat ini juga pada suatu negara.
- Sumber hukumnya : Peraturan perundangan dan hukum adat.

c. Agama :
- Didasarkan pada peraturan agama yg tertulis di dalam kitab.
- Bertujuan menegakan kebenaran/keadilan yang berpedoman pada
aturan agama.

d. Adat :
- Berasal dari kebiasaan yang timbul di dalam masyarakat.
- Bertujuan mewujudkan kehendak yang sudah ditetapkan oleh nenek
moyang.
- Bersumber pada cerita dari sesepuh adat.
Sistem Hukum yang berlaku di Indonesia :
Pd awalnya Indonesia dalam bernegara didasarkan pada sistem Eropa
Kontinental, tetapi dengan berkembangnya waktu, berkembangnya media
komunikasi dan globalisasi, sistem hukum yang berlaku di Indonesia
sekarang ini mengalami pembauran antara semua sistem tersebut di atas.

Pembagian hukum :
- Hukum publik : hukum yg melindung kepentingan publik ( HTN, HAN,
H Pidana).
- Hukum Privat : hukum yg melindungi kepentingan perorangan (H
Perdata).

TATA HUKUM INDONESIA


1. HUKUM TATA NEGARA
Logemann : hukum tata negara adalah hukum yang mengatur
organisasi negara.
Organisai negara mencakup kedudukan organ-organ dalam negara,
hubungan, hak dan kewajiban serta tugasnya masing2.
HTN mengatur hal2 terkait kenegaraan seperti, bentuk negara,
susunan negara, tugas negara, alat perlengkapan negara beserta hak
dan kewajibannya dan hubungan antar alat perlengkapan negara .
2. HUKUM TATA PEMERINTAHAN/ HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA .
Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan hukum yg
mengatur bagaimana negara sebagai penguasa menjalankan usaha2
unt memenuhi tugasnya.
Obyek hkm administrasi negara adalah pemegang jabatan dalam
negara itu atau alat2 perlengkapan negara dan warga masyarakat.
Dengan kata lain yang diatur oleh hukum administrasi negara adalah
hubungan antara alat-alat perlengkapan negara disatu pihak dengan
warga masyarakat dipihak lain.
Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara mempunyai
obyek yang sama yaitu negara. Namun perbedaannya HTN mengatur
negara dalam keadaan diam, sedangkan HAN mengatur negara dalam
keadaan bergerak.

3. HUKUM PIDANA.
Hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang pelanggaran
dan kejahatan terhadap kepentingan umum.
Pelanggaran : adalah perbuatan pidana ringan, ancaman hukumannya
berupa denda dan/atau kurungan.
Kejahatan adalah perbuatan pidana yang berat. Ancaman hukumannya
dapat berupa hukuman dendan, penjara, hukuman mati, kadang kala
ditambah dengan penyitaan atau pencabutan hak tertentu.

Tujuan hukum pidana :


a. Fungsi preventif/pencegahan.
b. Fungsi represif/mendidik.

Asas hukum pidana :


- Asas legalitas : nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenale ,
tidak ada perbuatan yang dapat dipidana kecuali atas kekuatan aturan
pidana dlm perundang-undangan yang telah ada sebelum perbuatan
dilakukan.
- Asas teritorialitas : pemberlakuan Kitab Undang-undang Hukum Pidana
di lingkungan wilayah Indonesia.
- Asas nasional aktif : pemberlakuan KUHP terhadap WNI yang
melakukan tindak pidana diluar wilayah NKRI.
- Asas nasional pasif : asas perlindungan, pemberlakukan KUHP terhadap
WNI maupun WNA yang melakukan pidana di luar wilayah NKRI.
- Asas universalitas : pemberlakuan KUHP terhadap perbuatan pidana
yang terjadi diluar wilayah NKRI yg merugikan kepentingan
internasional. Mis : pembajakan kapal di laut lepas, pemalsuan mata uang
neg tertentu (bukan mata uang Indonesia).
4. HUKUM PERDATA
Adalah aturan hukum yg mengatur tingkah laku setiap orang terhadap
orang lain yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yg timbul dalam
pergaulan masyarakat maupun keluarga.
Hukum perdata :
- Material : mengatur kepentingan-kepentingan perdata setiap subyek
hukum.
- Formal : mengatur cara bagaimana seseorang mempertahankan haknya
apabila dilanggar oleh orang lain.
Sistematika hukum perdata menurut ilmu pengetahuan :
I. Hukum Perorangan, mengatur tentang :
a. Orang sebagai subyek hukum.
b. Orang dlm kecakapannya memiliki hak dan bertindak
sendiri untuk melaksanakan haknya.
II. Hukum keluarga, mengatur tentang :
a. Perkawinan, perceraian serta hubungan hukum yg timbul
di dalamnya.
b. Hubungan hukum antara orang tua dan anak2nya atau
kekuasaan orang tua.
c. Perwalian.
d. Pengampuan.
III. Hukum kekayaan, mengatur hubungan hukum yang dapat
dinilai dengan uang, meliputi :
a. Hak mutlak, hak yg berlaku bagi setiap orang.
b. Hak perorangan, hak yg hanya berlaku pada pihak atau
orang tertentu saja.
IV. Hukum waris, mengatur tentang hak kekayaan/ benda
seseorang jika dia meninggal dunia.
HUKUM DAGANG
Hukum dagang adalah aturan-aturan hukum yang mengatur hubungan
orang yang satu dan lainnya dalam bidang perniagaan.
Adapun ruang lingkup hukum dagang yaitu sebagai berikut :

1. Kontrak Bisnis.
2. Jual beli.
3. Bentuk-bentuk Perusahaan.
4. Perusahaan Go Public dan Pasar Modal.
5. Penanaman Modal Asing.
6. Kepailitan dan Likuidasi.
7. Merger dan Akuisisi.
8. Perkreditan dan Pembiayaan.
9. Jaminan Hutang.
10. Surat Berharga.
11. Perburuan.
12. Hak atas Kekayaan Intelaktual.
13. Anti Monopoli
14. Perlindungan Konsumen.
15. Keagenan dan Distribusi.
16. Asuransi.
17. Perpajakan.
18. Penyelesaan Sengketa Bisnis.
19. Bisnis Internasional.
20. Hukum Pengangkutan (Darat, Laut, Udara dan Multimoda)

5. HUKUM ACARA
Hukum acara atau Hukum Formal adalah peraturan hukum yang
mengatur tentang cara bagaimana mempertahankan dan menjalankan
peraturan hukum material. Hukum Acara merupakan kaidah hukum
yang mengatur cara-cara bagaimana mengajukan suatu perkara ke
muka suatu badan peradilan serta cara-cara hakim memberikan
keputusan.Fungsinya menyelesaikan masalah yang memenuhi norma-
norma larangan hukum material melalui suatu proses yang
berpedoman kepada peraturan yang dicantumkan dalam hukum
acara.Tugas hukum acara menjamin ditaatinya norma-norma hukum
material oleh setiap individu. Dapat di katakan bahwa hukum acara itu
sebagai alat penegak dari aturan hukum material yang tidak
membebankan kewajiban sosial dalam kehidupan manusia.
5 (lima) pendekatan yang digunakan untuk memahami ekonomi
politik terutama dalam melihat hubungan bisnis dan negara. Adapun 5
(lima) pendekatan tersebut berkaitan dengan sektor swasta
yaitu modal, sektor, perusahaan, asosiasi dan juga jaringan. Kelima
hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari pengaruh pasar, investasi,
serta  perkembangannya sangat dipengaruhi oleh hubungan yang
terjalin diantara pemerintah dengan sektor swasta. 
Kebijakan atau upaya penanggulangan kejahatan pada hakekatnya
merupakan bagian integral dari upaya perlindungan masyarakat. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa tujuan akhir atau tujuan utama dari
politik kriminal adalah “perlindungan masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat.”

UJIAN TENGAH SEMESTER

KONTRAK / PERJANJIAN & PENYELESAIANNYA


Pengertian perjanjian yang dikemukakan oleh
Yahya Harahap adalah : “Perjanjian mengandung pengertian atau suatu hubungan
hukum kekayaan harta benda antara dua orang atau lebih, yang memberi kekuatan
hak atau sesuatu untuk memperoleh prestasi atau sekaligus kewajiban pada pihak
lain untuk menunaikan kewajiban pada pihak lain untuk memperoleh suatu
prestasi”.
Tahir Tungadi bahwa, “Perjanjian adalah persetujuan atau sepakat untuk
menimbulkan, merubah atau menghapuskan hubungan hukum di lapangan hukum
harta benda”.

Istilah perjanjian dalam Pasal 1313 Kitab Undang Undang Hukum Perdata,
perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
Oleh karena itu, tidak salah jika Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja dalam
bukunya “Perikatan yang Lahir dari Perjanjian” menyebutkan suatu perjanjian
adalah : suatu perbuatan, antara sekurang-kurangnya dua orang (jadi dapat lebih
dari dua orang), perbuatan tersebut melahirkan perikatan diantara dua pihak yang
berjanji tersebut.

Unsur perjanjian
1.Ada para pihak
2.Ada persetujuan antara pihak-pihak tersebut
3.Ada tujuan yang akan dicapai
4.Ada prestasi yang akan dilaksanakan
5.Ada bentuk tertentu,baik lisan maupun tulisan
6.Ada syarat-syarat tertentu.

Syarat sahnya kontrak (pasal 1320 KUHPerdata) 


1. Kata sepakat diantara para pihak
2. Kecakapan tertentu
3. Suatu hal tertentu
4. sebab yang halal

Syarat pertama dan kedua merupakan syarat subyektif, apabila syarat ini
tidak terpenuhi maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan. Sedangkan syarat
ketiga dan keempat merupakan syarat obyektif, bila tidak terpenuhi maka
perjanjian tersebut batal demi hukum.

3 (tiga) asas berkontrak :


- asas kebebasan berkontrak
- asas kekuatan mengikat (pacta sunt servanda, pasal 1338 KUHPerdata).
- perjanjian hanya mengikat para pihak yang membuatnya saja.

Anatomi kontrak :
- judul
- kepala
- komparisi
- sebab/dasar
- syarat-syarat
- penutup
- tanda tangan
Syarat-syarat akta perjanjian :
- Syarat esensialia, syarat yang harus ada dalam akta perjanjian.
- Syarat naturalia, syarat yang biasanya dicantumkan dalam perjanjian.
- Syarat Aksidentalia, syarat yang bersifat khusus, syarat ini tidak mutlak
& tidak biasa.

Penyelesaian sengketa kontrak.


Dalam hukum perdata, kesepakatan yang telah disetujui para pihak tentunya akan
mengikat sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya (psl 1338 ayat 1
KUHPerdata). Walaupun demikian masih sangat memungkinkan terjadi sengketa
antara para pihak yang melakukan perjanjian. Penyelesaian sengketa
perjanjian/kontrak dapat memalui dua jalur yaitu :
- Jalur pengadilan
- Jalur arbitrase
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

1. Bukan Badan Hukum.


a. Persekutuan perdata.
Psl. 1618 KUHPdt, Perseroan perdata adalah suatu persetujuan antara
dua orang atau lebih, yang berjanji untuk memasukkan sesuatu ke dalam
perseroan itu dengan maksud supaya keuntungan yang diperoleh dari
perseroan itu dibagi diantara mereka.
b. Firma.
Pasal 16 KUHDagang, Persekutuan Firma ialah tiap-tiap persekutuan
perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama
bersama.

3 unsur firma :
- Menjalankan perusahaan
- Nama bersama
- Tanggungjawab sekutu untuk keseluruhan
Kelemahan firma, yaitu
- keberadaan firma sangat bergantung pada anggota karena sifat
keanggotaannya mengikat, tidak dapat mengundurkan diri dan tidak
dapat diganti.
- Setiap anggota firma mempertaruhkan seluruh harta kekayaan
pribadinya.

c. CV , Comanditaire Vennootschap.
Pasal 19 KUHDagang, Perseroan komanditer/CV adalah suatu perseroan
untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang
atau beberapa orang pesero yang secara tanggung menanggung
bertanggungjawab untuk seluruhnya (tanggung jawab solider) pada satu
pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang dan atau barang
pada pihak yang lain.
Macam-macam CV :
- CV dengan diam-diam
- CV dengan terang-terangan
- CV bersaham.
2. BADAN HUKUM
Perseroan Terbatas, Undang-undang No. 40 th 2007 :
Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan
hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Sebagai badan hukum pendirian PT memerlukan pengesahan dari Menteri
Hukum & HAM. Perseroan Terbatas merupakan subyek hukum dengan
demikian PT mempunyai tanggung jawab secara personal di depan hukum.
Pertanggungjawaban pada PT sebatas saham yang dimiliki, direksi dan
komisaris tidak bertanggungjawab atas beban PT selama kerugian tersebut
tidak disebabkan oleh kesalahan direksi/komisaris. Di dalam PT terdapat
pemisahan harta perseroan dengan harta pemegang saham.
Organ Perseroan Terbatas :
- RUPS
- Direksi
- Komisaris

 HUBUNGAN-HUBUNGAN BISNIS
Salah satu asas dalam hukum perdata yaitu “kebebasan berkontrak” yang
artinya mengatur perikatan/berkontrak dengan sistem terbuka, selama
memenuhi pasal 1320 dan pasal 1338 KUHPerdata.
Pasal 1320 : syarat perikatan
Pasal 1338 : pacta sunt servanda
1. Keagenan, Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan nomor
23/MPP/Kep/1/1998
Agen adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak sebagai
perantaran untuk dan atas nama pihak yang menunjuknya untuk
melakukan pembelian, penjualan/pemasaran tanpa melakukan
pemindahan atas fisik barang.
Distributor adalah perusahaan atau pihak yang ditunjuk prinsipalnya
untuk memasarkan dan menjual barang-barang prinsipalnya dalam
wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu tapi tidak sebagai kuasa
principal. Distributor bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri.
Distributor membeli barang dari principal kemudian menjual pada
konsumen dalam wilayah yang sudah diperjanjikan dengan principal.
2. Franchising/waralaba (hak monopoli)
Pada awalnya, franchise dipandang bukan sebagai suatu usaha
(bisnis), melainkan sebagai suatu konsep, metode ataupun sistem
pemasaran. Franchise merupakan suatu metode untuk memasarkan
produk atau jasa ke masyarakat. Lebih spesifik lagi, franchising adalah
suatu konsep pemasaran. Sedangkan pakar lain melihat franchise lebih
merupakan suatu sistem. Perusahaan yang memberikan lisensi disebut
Franchisor dan penyalurnya disebut Franchisee.
Ada 4 hal yang menonjol dalam franchise, yaitu product, price,
place/distribution, dan promotion.
British Franchise Association (BFA) mendefinisikan franchise adalah
contractual licence yang diberikan oleh suatu pihak (franchisor)
kepada pihak lain (franchisee) yang :
a. Mengizinkan franchisee untuk menjalankan usaha selama
periode franchise berlangsung, suatu usaha tertentu yang
menjadi milik franchisor.
b. Franchisor berhak untuk menjalankan kontrol yang berlanjut
selama periode franchise.
c. Mengharuskan franchisor untuk memberikan bantuan pada
franchisee dalam melaksanakan usahanya sesuai dengan subjek
franchisenya (berhubungan dengan pemberian pelatihan,
merchandising atau lainnya).
d. Mewajibkan franchisee untuk secara periodik selama periode
franchise berlangsung, membayar sejumlah uang sebagai
pembayaran atas franchise atau produk atau jasa yang diberikan
oleh franchisor kepada franchisee.
e. Bukan merupakan transaksi antara perusahaan induk (holding
company) dengan cabangnya atau antara cabang dari
perusahaan induk yang sama, atau antara individu dengan
perusahaan yang dikontrolnya

Karakteristik Dasar Franchise


1. Harus ada suatu perjanjian (kontrak) tertulis, yang mewakili
kepentingan yang seimbang antara franchisor dengan franchise.
2. Franchisor harus memberikan pelatihan dalam segala aspek
bisnis yang akan dimasukinya.
3. Franchisee diperbolehkan (dalam kendali franchisor) beroperasi
dengan menggunakan nama/ merek daganag, format dan atau
prosedur, serta segala nama (reputasi) baik yang dimiliki
franchisor.
4. Franchisee harus mengadakan investasi yang berasal dari
sumber dananya sendiri atau dengan dukungan sumber dana lain
(misalnya kredit perbankan).
5. Franchisee berhak secara penuh mengelola bisnisnya sendiri.
6. Franchisee membayar fee dan atau royalty kepada franchisor
atas hak yang didapatnya dan atas bantuan yang terus-menerus
diberikan oleh franchisor.
7. Franchisee berhak memperoleh daerah pemasaran tertentu di
mana ia adalah satu-satunya pihak yang berhak memasarkan
barang atau jasa yang dihasilkannya.
8. Transaksi yang terjadi antara franchisor dengan franchisee
bukan merupakan transaksi yang terjadi antara cabang dari
perusahaan induk yang sama, atau antara individu dengan
perusahaan yang dikontrolnya.

3. Penggabungan Perseroan Terbatas/ Joint venture

Menurut pandangan seorang ahli hukum, Joint Venture adalah


kerjasama sementara, yaitu suatu macam Partnership (perserikatan)
yang bersifat sementara

- Join Venture adalah kerjasama antara pemilik modal asing dengan


pemilik modal nasional semata-mata berdasarkan suatu perjanjian
berkala (contractueel).

- Operasional dari Joint Venture adalah:


· mencoba memanfaatkan modal asing yang berasal dari luar negeri
· mencoba untuk memanfaatkan teknologi yang berasal dari luar
negeri
· mencoba untuk memanfaatkan kapasitas manajemen berasal dari luar
negeri.

4. BOT (Build Operate Transfer (Bangun Guna Serah)


Yang dimaksud dengan Bentuk Pola Bangun Guna Serah (Built,
Operate and Transfer/BOT ) adalah pemanfaatan barang
milik/kekayaan Negara/Daerah yang dilimpahkan pengelolaannya
kepada Perum atau Perusahaan daerah berupa tanah oleh pihak lain,
dengan cara pihak lain tersebut membangun bangunan dan atau sarana
lain berikut fasilitasnya di atas tanah tersebut, serta mendayagunakan
dalam jangka waktu 20-30 tahun sesuai diatur didalam Keputusan
Menteri Keuangan No. 470/KMK.01/1994 tanggal 20 September
1994, untuk kemudian menyerahkan kembali tanah, bangunan dan
atau sarana lain berikut fasilitasnya tersebut beserta
pendayagunaannya kepada Pemilik atau pihak pertama setelah
berakhirnya jangka waktu yang disepakati.
Perjanjian meliputi transaksi pembangunan Bangunan diatas Tanah
oleh dan sepenuhnya atas biaya Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam perjanjian, untuk mana Pihak Kedua diberi imbalan
dalam bentuk hak pengoperasian Bangunan Supermarket dan menarik
hasil dari pengoperasian tersebut selama jangka waktu pengoperasian,
serta menyerahkan kembali Bangunan serta hak pengopersiaannya
kepada Pihak Pertama setelah jangka waktu pengoperasian berakhir.

 PERIZINAN DUNIA BISNIS

Perizinan dalam dunia bisnis merupakan wujud dari pelaksanaan Hukum


Tata Pemerintahan di Indonesia, yaitu hukum yang mengatur hubungan
antara jabatan-jabatan dalam negara dengan warga masyarakat
(Djokosutono).
Dalam dunia bisnis atau dunia usaha, perijinan memegang peranan yang
sangat penting yang sangat mempengaruhi perkembangan dunia usaha.
Dunia usaha tidak akan berkembang tanpa adanya izin yang jelas menurut
hukum, dan izin akan berfungsi karena dunia usaha membutuhkannya.
Izin usaha merupakan bentuk legitimasi dari suatu bisnis, bagi pemilik usaha
perizinan ini akan memperkuat dasar hukum atas bisnisnya dan akan dapat
menambah potensi klien dalam memberikan kepercayaan. Selain itu dengan
adanya legitimasi dari negara akan mempermudah mendapatkan akses
pembiayaan.
5 manfaat perizinan :
- Sarana perlindungan hukum.
Legalitas merupakan sarana yang pemerintah sediakan agar dapat
melakukan usaha dengan aman dan nyaman tanpa rasa khawatir atas
pembongkaran dan penertiban.
- Sarana promosi
Pengurusan izin secara tidak langsung merupakan bagian dari rangkaian
promosi. Pengurusan pertama kali dilakukan di kelurahan dan kecamatan,
petugas akan menanyakan kepentingan pengajuan ijin usaha serta
pertanyaan seputar usaha yang akan dilakukan. Komunikasi secara
personal tersebut merupakan promosi secara individu. Sedangkan setelah
penerbitan izin usaha keluar maka data atas usaha akan tercantum dalam
daftar kelembagaan pemerintah dan setiap orang dapat mengakses data
tersebut, hal ini menjadi promosi secara inventaris.
- Bukti kepatuhan terhadap hukum
Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan klien yang akan bekerja sama.
- Mempermudah mendapatkan suatu proyek
Dengan memiliki izin usaha, menunjukkan usaha tersebut memiliki
dokumen-dokumen yang memiliki legalitas hukum. Dokumen tersebut
merupakan syarat untuk depat mengikuti tender suatu proyek baik dari
swasta maupun pemerintah.
- Mempermudah pengembangan usaha
Kepemilikan izin usaha sangat memungkinkan mendapatkan aliran dana
segar guna mengembangkan usaha, misalnya dengan peningkatan servis
atau pembukaan cabang.

Keberlakuan SIUP
Surat Izin Usaha Perdagangan (“SIUP”) berlaku selama Perusahaan
Perdagangan menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan perdagangan
yang mengajukan permohonan SIUP baru, perubahan dan/atau penggantian
SIUP yang hilang atau rusak tidak dikenakan retribusi. Pemilik atau
pengurus atau penanggung jawab perusahaan perdagangan yang telah
memiliki SIUP dan melanggar ketentuan untuk mendaftar SIUP dan laporan
kegiatan usahanya dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis
oleh pejabat penerbit SIUP. Peringatan tertulis diberikan paling banyak 3
(tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 2 (dua) minggu terhitung
sejak tanggal surat peringatan dikeluarkan oleh pejabat penerbit SIUP.
Perizinan usaha di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan, beserta perubahan beberapa pasal yang diatur dalam Peraturan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 07/M-DAG/Per/2/2017 .

Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan diatur dalam Peraturan Menteri


Perdagangan no. 36/M-DAG/9/2007, bahwa setiap usaha perdagangan wajib
memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan.
Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), Koperasi,
Persekutuan Komanditer (CV), Firma (Fa), Perorangan, dan Bentuk Usaha
Lainnya (BUL), termasuk Perusahaan Asing dengan status Kantor Pusat,
Kantor Tunggal, Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, Agen
Perusahaan, dan Perwakilan Perusahaan yang berkedudukan dan
menjalankan usahanya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan. 
Perusahaan atau kegiatan usaha yang dikecualikan dari kewajiban
pendaftaran perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) terdiri
dari : a. perusahaan negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan (PERJAN);
b. perusahaan kecil perorangan;atau c. usaha atau kegiatan yang bergerak di
luar bidang perekonomian yang sifat dan tujuannya tidak semata-mata
mencari keuntungan dan/atau laba.
Pendaftaran perusahaan dilakukan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan
(KPP) Kabupaten/Kota/Kotamadya tempat kedudukan perusahaan yang
bersangkutan.

 Surat Izin Gangguan  biasa juga disebut HO (Hinder


ordonnantie) adalah surat keterangan yang menyatakan tidak adanya
keberatan dan gangguan atas lokasi usaha yang dijalankan oleh suatu
kegiatan usaha di suatu tempat.
Saat ini Surat Izin Gangguan di keluarkan oleh Dinas Perizinan Domisili
Usaha di daerah tingkat dua atau setingkat Kabupaten dan Kotamadya. Hal
ini sesuai dengan diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, jadi di
tiap - tiap daerah dapat mempunyai aturan yang berbeda dalam
mengeluarkan Surat Izin Gangguan. Biasanya untuk mendapatkan Surat Izin
Gangguan ini, perusahaan tidak mencemari lingkungan dan atau tidak ada
dampak negatif terhadap lingkungan dari usaha yang dilakukan.
Surat Izin Gangguan wajib di miliki bagi pengusaha atau badan usaha yang
akan menjalankan usahanya di suatu daerah dan juga sebagai syarat untuk
mendapatkan Surat Izin Usaha lanjutan seperti :
1. Izin Mendirikan Apotek Dan Toko Obat.
2. Surat Izin Usaha Perdagangan
3. Izin Impor Barang Modal Bukan Baru (Bekas)
1. Surat Izin Usaha Hiburan dan perizinan lainnya.

 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL


Yaitu hak kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual
manusia yang menghasilkan karya intelektual berupa pengetahuan, seni,
sastra, teknologi.

HKI dibagi dlm 2 kelompok :


1. Hak milik industri :
- Hak merek : hak eksklusif yang diberikan negara kepada pemilik merek
yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu
dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan ijin
kepada pihak lain untuk menggunakannya.
- Hak paten :  adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada
penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, yang untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau
memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
(UU 14 tahun 2001).
- Indikasi geografis : tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang,
yang karena factor lingkungan geografis (faktor alam, manusia, atau
kombinasi keduanya) memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang
yang dihasilkan.
- Rancangan industry :  adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi,
atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan
daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi
atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk,
barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
- Perlindungan terhadap rahasia dagang :  informasi yang tidak diketahui
oleh umum di bidang teknologi dan/ atau bisnis dimana mempunyai nilai
ekonomis karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode
pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi
dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh
masyarakat umum.

2. Hak cipta : adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi
tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu
ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut
untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada
umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.
 KEPAILITAN
1. PENGERTIAN PAILIT
Istilah "pailit" berasal dari bahasa belanda "failliet" yang juga berasal dari
bahasa perancis. "failliet" mempunyai arti pemogokan atau kemacetan
pembayaran, dalam kamus umum bahasa indonesia, kata pailit berarti
bankrut, sedangkan kata bangkrut berarti menderita kerugian besar.

Pailit Menurut Subekti dan R. Tjitrosoedibio, pailit adalah:


keadaan dimana seorang debitor telah berhenti membayar hutangnya.
setelah orang yang demikian atas permintaan para kreditornya atau atas
permintaan sendiri oleh pengadilan dinyatakan, maka harta kekayaannya
dikuasai oleh balai harta peninggalan selaku Curatrice (pengampu) dalam
urusan kepailitan tersebut untuk dimanfaatkan bagi semua kreditor"

Menurut Retnowulan adalah:
" Eksekusi massal yang ditetapkan dengan keputusan hakim, yang berlaku
serta merta dengan melakukan penyitaan umum atas semua harta orang
yang dinyatakan pailit, maupun yang diperoleh selama kepailitan
berlangsung, untuk kepentingan semua kreditor yang dilakukan dengan
pengawasan pihak yang berwajib."

B.G. Tumbuan mendefinisikan kepailitan sebagai


"sita umum yang mencakup seluruh harta kekayaan debitor untuk
kepentingan seluruh kreditornya"

Berdasarkan pengertian diatas, maka terdapat perbedaan konseptual antara


"pailit" dengan "kepailitan". Pailit merupakan suatu keadaan dimana
debitor tidak mampu melakukan pembayaran hutang kepada para
kreditornya. sedangkan Kepailitanmerupakan keputusan pengadilan yang
mengakibatkan sita umum atas seluruh kekayaan debitor pailit, baik yang
telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. jadi, kepailitan
merupakan suatu sita dan eksekusi atas seluruh harta kekayaan debitor.

KEPAILITAN MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN.

 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1998 tentang kepailitan


"Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar
sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo, dan dapat ditagih,
dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan yang berwenang
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 2, baik atas permohonan sendiri,
maupun atas permintaan satu atau lebih kreditor".

 Undang-Undang No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan


Penundaan Kewajiban Pembayaran Hutang (PKPU).
"Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar
lunas sedikitnya satu yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dinyatakan
pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya sendiri
maupun atas permohonan satu  atau lebih kreditornya. 

Pada prinsipnya, pengertian kepailitan dari UU Nomor 4 Tahun 1998


tentang kepailitan dengan UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
dan Penundaaan Kewajiban Pembayaran Hutang tidak jauh berbeda,
hanya terdapat sedikit perbedaan yaitu pada kata "lunas" sebagai
tambahan kata "tidak membayar", kata "pengadilan yang berwenang"
diganti dengan kata "pengadilan", dan kata "permintaan seseorang"
diganti dengan kata "permohonan satu"

Batasan kepailitan : debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan
tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat
ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan baik atas
permohonannya sendiri maupun atas perminaan seseorang atau lebih
krediturnya
Kesimpulannya. : kepailitan adalah suatu keadaan debitur berhenti
membayar, baik karena keadaan tidak mampu membayar atau karena
keadaan tidak mau membayar
Undang-undang no. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang.
Undang-undang tsb sebagai landasan penyelesaian utang piutang dalam
dunia usaha sehingga perusahaan-perusahaan dapat segera berjalan
normal, selain aspek ekonomi tersebut juga mengurangi tekanan social
karena hilangnya banyak lapangan dan kesempatan kerja.

2. PROSEDUR PENGAJUAN PAILIT


Kepailitan diajukan pada pengadilan di wilayah hukum debitur.
Pihak pemohon pailit :
1. Pihak debitur sendiri.
2. Salah satu atau lebih kreditur.
3. Kejaksaan bila menyangkut kepentingan umum.
4. Bank Indonesia jika debiturnya adalah bank.
5. Badan Pengawas Pasar Modal jika debiturnya suatu perusahaan
efek.
6. Menteri Keuangan jika debiturnya perusahaan asuransi,
perusahaan reasuransi, Dana Pensiun, BUMN.

3. AKIBAT HUKUM PERNYATAAN PAILIT


Debitur yang dinyatakan pailit akan kehilangan hak penguasaan atas atas
harta bendanya dan akan diserahkan kepada kurator dengan pengawasan
seorang hakim pengadilan yang ditunjuk.
Kurator adalah pihak yang diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus dan
membereskan harta Debitor Pailit. Kurator ini dapat orang perorangan
ataupun Balai Harta Peninggalan (BHP).
Akibat hukumnya :
a. Cekal bagi debitur
b. Gijzeling atau paksa badan/sandera hingga dibayar
c. Penyegelan
d. Kehilangan hak menguasai dan mengurus kekayaannya yang
termasuk harta pailit.
e. Sita umum atas harta benda debitur.

 DOKUMEN PERUSAHAAN

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara


tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau
laba, baik yang diselenggarakan oleh orang-perorangan maupun badan usaha
yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan
berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Dokumen perusahaan adalah data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat
dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya,
baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun terekam dalam bentuk
corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar.
Jadwal retensi adalah jangka waktu penyimpanan dokumen perusahaan yang
disusun dalam suatu daftar sesuai dengan jenis dan nilai kegunaannya dan
dipakai sebagai pedoman pemusnahan dokumen perusahaan.

Dokumen lainnya terdiri dari data atau setiap tulisan yang berisi keterangan
yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait
langsung dengan dokumen keuangan.
Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan setiap perusahaan
didasarkan pada Pasal 6 Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD) .

Pihak yang dapat melihat pembukuan:

Berdasarkan pasal 12 KUHD, mereka yang dapat melihat pembukuan


adalah:
1.      Orang yang berkepentingan langsung
2.      Ahli waris
3.      Sekutu
4.      Persero atau pemegang saham
5.      Kreditur dalam hal kepailitan
6. Pihak yang berwajib
Dasar hukum pembukuan :

UU Dokumen Perusahaan (UU No. 8 tahun 1997)

Berbeda dengan Pasal 6 KHUDagang yang menggunakan istilah


pembukuan, sementara di Undang-Undang nomor 8 tahun 1997
menggunakan istilah Dokumen perusahaan.

          Berdasarkan Pasal 1 butir 2 Undang-undang Nomor 8 tahun 1997


dokumen perusahaan merupakan data, catatan, dan atau keterangan yang
dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan
kegiatannya baik tertulis diatas kertas atau sarana lain, maupun terekam
dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca dan didengar.

Dokumen perusahaan bersifat rahasia tetapi ketentuan ini dapat disimpangi


apabila terjadi sengketa di dalam perusahaan maupun antar perusahaan.

2 Dokumen Perusahaan yaitu :

1. Dokumen keuangan terdiri dari:


a. catatan, yang terdiri dari neraca tahunan, perhitungan laba rugi
tahunan, rekening jurnal transaksi harian, atau setiap tulisan yang
berisi keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan kegiatan suatu perusahaan. Catatan yang berbentuk
neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan atau tulisan lain yang
menggambarkan neraca dan laba rugi wajib ditandatangani oleh
pimpinan perusahaan atau pejabat yang ditunjuk di lingkungan
perusahaan yang bersangkutan dan apabila peraturan perundang-
undangan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan di
bidang tertentu tidak menentukan lain, maka catatan dibuat paling
lambat 6 (enam) bulan terhitung sejak akhir tahun buku perusahaan
yang bersangkutan.
b. bukti pembukuan yang terdiri dari warkat-warkat yang digunakan
sebagai dasar pembukuan yang mempengaruhi perubahan kekayaan,
utang dan modal.
c. data pendukung administrasi keuangan, merupakan data
administratif yang berkaitan dengan keuangan untuk digunakan
sebagai pendukung penyusunan dan pembuatan dokumen keuangan.
Dokumen-dokumen tersebut di atas merupakan bukti adanya hak dan
kewajiban serta kegiatan usaha suatu perusahaan dan wajib disimpan selama
10 (sepuluh) tahun terhitung sejak akhir tahun buku perusahaan yang
bersangkutan. Kecuali untuk data pendukung yang tidak merupakan bagian
dari bukti pembukuan, jangka waktu penyimpanannya disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan yang bersangkutan.

2. Dokumen lainnya
Dokumen lainnya, terdiri dari data atau setiap tulisan yang berisi keterangan
yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan meskipun tidak terkait
langsung dengan dokumen keuangan. Jangka waktu penyimpanan dokumen
ini ditetapkan berdasarkan nilai guna dokumen tersebut.

Dalam rangka kemajuan teknologi, maka Dokumen Perusahaan dapat


dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya dan dokumen yang dimuat
di dalamnya tetap dianggap sebagai alat bukti yang sah. Pengalihan tersebut
wajib untuk dilegalisasi oleh pimpinan perusahaan atau pejabat yang
ditunjuk di lingkungan perusahaan yang bersangkutan, dengan dibuatkan
berita acara.

***************

Anda mungkin juga menyukai