Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEUANGAN

Windi Widia (1800532)


Dera Rahmah Putri S (1805958)
Yura Yokebed Naulita (1806638)
Muhammad Rasyad T (1807267)

Abstrak
Laporan keuangan adalah aspek penting yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan,
karena berisi informasi yang dapat digunakan dalam pembuatan keputusan, baik
oleh manajer atau anggota yang terlibat dalam perusahaan maupun orang lain
yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan. Dengan adanya analisis
dan pemahaman yang tepat terhadap laporan keuangan, informasi yang
dibutuhkan pun akan relevan dan memiliki kegunaan yang efektif serta dapat
berdampak bagi kemajuan suatu perusahaan.

Kata Kunci : analisis laporan keuangan, jenis laporan keuangan, tujuan dan
manfaat laporan keuangan, interpretasi laporan keuangan.

PENDAHULUAN
Laporan keuangan berkembang sangat cepat dalam era globalisasi, terutama
dalam penyajian informasi. Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan
informasi yang jelas tentang aktivitas suatu entitas ekonomi dalam satu periode
tertentu.Laporan keuangan yang menyajikan informasi dibutuhkan oleh berbagai
pihak salah satunya yaitu lembaga pendidikan dalam pengambilan keputusan-
keputusan yang harus dilakukan dengan cepat berdasarkan informasi yang
memadai.
Kinerja pengelolaan keuangan suatu instansi tercermin dari laporan keuangan
yang disusun setiap tahun. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu instansi dari semua
kelompok pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Suatu laporan keuangan akan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna apabila
informasi yang disajikannya dapat dipahami. Akan tetapi, informasi dalam
laporan keuangan belum begitu jelas dan tidak semua orang dapat memahaminya.
Padahal interpretasi pengguna terhadap laporan keuangan akan menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk itulah diperlukan analisis
laporan keuangan sebagai alat bantu dalam menyederhanakan data-data yang
disajikan dalam laporan keuangan sehingga menjadi lebih mudah dimengerti oleh
pihak-pihak yang membaca dan memerlukan informasi keuangan.
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan
menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan
keuangan. Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana
memahami laporan keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam
laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana
menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

KAJIAN TEORI
Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan


kegiatan transaksi keuangan dalam sebuah suatu perusahaan yang
menggambarkan keadaan keuangan perusahaan itu di satu periode akuntansi serta
merupakan gambaran umum tentang kinerja suatu perusahaan (http://yuksinau.id).
M. Sadeli mengemukakan bahwa laporan keuangan merupakan suatu hasil dari
proses akuntasi serta informasi historis yang di dalamnya terdapat proses
identifikasi, pengukuran, dan juga laporan informasi ekonomi sebagai media
pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat.
Menurut Harahap (2008:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang biasa dikenal adalah Neraca atau
Laporan Laba/Rugi, atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan
Posisi Keuangan. Laporan keuangan merupakan aspek penting untuk menilai
situasi dan kondisi sebuah perusahaan karena laporan keuangan berperan sebagai
bahan sarana informasi dalam pengambilan keputusan. Selain menggambarkan
posisi keuangan perusahaan, laporan keuangan juga dapat mengungkapkan hasil
usaha perusahaan dalam suatu periode dan besarnya arus dana (kas) perusahaan
dalam periode tertentu.

Tujuan Laporan Keuangan


Laporan Keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan. Menurut Fitri, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
dalam standar akuntansi keuangan (2002:4) mengemukakan bahwa tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Selanjutnya, S.
Munawir (2000:6) juga menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk
memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik
yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan.
Menurut Bernstein (1983) dalam Harahap (2008:18), tujuan laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
1. Screening, yaitu untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan tanpa
harus pergi langsung ke lapangan,
2. Understanding, yaitu untuk memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan
hasil usahanya,
3. Forecasting, yaitu untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa
yang akan datang,
4. Diagnosis, yaitu untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang
terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam
perusahaan, dan
5. Evaluation, yaitu untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola
perusahaan.

Manfaat dan Pemakai Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan
masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para
pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan (Harahap,
2018: 120). Berikut adalah contoh para pemakai laporan keuangan beserta dengan
kegunaannya:
1. Pemegang Saham, dalam hal ini ingin mengetahui kondisi keuangan
perusahaan berdasarkan aset, utang, modal, hasil, biaya, dan laba, karena
dari hal tersebut pemegang saham dapat mengambil keputusan apakah akan
mempertahankan sahamnya, menjual, atau menambahnya.
2. Investor, dalam hal ini memiliki kesamaan dengan pemegang saham di
mana investor akan melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan
diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.
3. Analis Pasar Modal, dalam hal ini ingin mengetahui nilai perusahaan,
kekuatan dan posisi keuangan perusahaan dan menyampaikan informasi
kepada investor individual maupun lembaga.
4. Manajer, dalam hal ini manajer perlu untuk mengetahui informasi yang
tepat khususnya untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
5. Karyawan dan Serikat Pekerja, dalam hal ini karyawan perlu mengetahui
kondisi keuangan perusahaan untuk menetapkan apakah ia akan mengalami
kerugian atau keuntungan bila tetap berada dalam suatu perusahaan.
6. Instansi Pajak, dalam hal ini instansi pajak dapat menggunakan laporan
keuangan sebagai dasar menentukan kebenaran perhitungan pajak,
pembayaran pajak, pemotongan pajak, restitusi, dan juga untuk dasar
penindakan.
7. Pemberi Dana (Kreditor), dalam hal ini lender seperti bank, investment
fund, perusahaan leasing juga membutuhkan informasi dan kondisi dari
perusahaan untuk menentukan keputusan apakah sebuah perusahaan layak
menerima kredit yang akan diluncurkan.
8. Supplier, dalam hal ini memiliki kesamaan dengan kreditur, di mana laporan
keuangan menjadi informasi untuk mengetahui apakah sebuah perusahaan
layak diberikan fasilitas kredit atau tidak.
9. Pemerintah atau Lembaga Pengatur Resmi, dalam hal ini untuk mengetahui
apakah perusahaan telah mengikuti peraturan yang telah ditetapkan,
misalnya peraturan Bank Indonesia, Bapepam, dan lainnya.
10. Langganan atau Lembaga Konsumen,
11. Lembaga Swadaya Masyarakat, dalam hal ini LSM yang bergerak
melindungi konsumen, lingkungan, serikat pekerja dapat menilai sejauh
mana perusahaan dapat merugikan pihak tertentu yang dilindunginya,
12. Peneliti/Akademis/Lembaga Peringkat, dalam hal ini sebagai data primer
dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan
laporan keuangan atau perusahaan, di mana laporan akan diolah untuk
mengambil keputusan dari suatu hipotesis atau penelitian yang dilakukan.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2016:28), secara umum ada lima macam jenis laporan
keuangan yang biasa disusun:
1. Balance sheet (Neraca)
Balance sheet (neraca) merupakan laporan yang menunjukkan posisi
keuangan perusahan pada tanggal terntentu. Arti dari posisi keuangan
dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktivitas (harta) dan passiva
(kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)
Income statement (laporan laba rugi) merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Dalam laporan laba rugi ini terggambar jumlah pendapatan dan sumber-
sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian juga tergambar jumlah biaya
dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan
perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di
perusahaan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk
dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau
pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya
yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus
kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat
berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan
informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan
yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar
pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas data keuangan
(Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin, 2017).

PEMBAHASAN

Analisis Laporan Keuangan


Analisis Laporan Keuangan merupakan penelaahan terhadap hubungan-
hubungan dan kecenderungan terhadap laporan keuangan untuk menilai apakah
posisi, keuangan, hasil, operasi dan perkembangan perusahaan itu memuaskan
atau tidak (Fitri, Gema P.). Menurut Harahap (2008:18), menganalisis laporan
keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang dikandung suatu laporan
keuangan. Sebagaimana diketahui, laporan keuangan adalah media informasi yang
merangkum semua aktivitas perusahaan, sehingga untuk menganalisis laporan
keuangan maka diperlukan penguasaan terhadap cara menyusun laporan keuangan
(akuntansi), konsep, sifat, dan karakteristik akuntansi tersebut, teknik analisisnya,
dan sifat bisnis serta lingkungan ekonomi yang ada.
Adapun analisis laporan keuangan menurut Harahap (2008: 195) memiliki
kegunaan sebagai berikut:
1. Memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat
pada laporan keuangan biasa,
2. Menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata dari suatu laporan
keuangan,
3. Mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan,
4. Membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya
dengan suatu laporan keuangan, baik yang berhubungan dengan komponen
internal maupun eksternal,
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-
model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi,
rating, dll.,
6. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan,
7. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain, dengan
periode sebelumnya atau dengan standar,
8. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan
atau dapat memprediksi potensi apa yang akan dialami perusahaan di masa
yang akan datang.

Jenis-jenis Laporan Keuangan


Secara umum ada lima macam jenis laporan keuangan yang biasa disusun:
1. Balance sheet (Neraca)
Balance sheet (neraca) merupakan laporan yang menunjukkan posisi
keuangan perusahan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan
dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktivitas (harta) dan passiva
(kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
Contohnya :
2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)
Income statement (laporan laba rugi) merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-
sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian juga tergambar jumlah biaya
dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama periode tertentu.
Contohnya :

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan
informasi mengenai perubahan modal pada perusahaan akibat kegiatan
pokok operasi perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu. laporan
perubahan modal ini berkaitan erat dengan laporan laba/rugi karena laba
bersih yang akan diperoleh akan menambah akun modal. Jadi, laporan
perubahan modal bisa disusun setelah adanya laporan laba rugi.
Contohnya :
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk
dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau
pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya
yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Baik arus kas masuk maupun arus
kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat
berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan
informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan
yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar
pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas data keuangan.

Sumber Analisis Laporan Keuangan

Berikut adalah contoh soal penyusunan laporan keuangan.

Transaksi April 2014 atas usaha bengkel Pak Budi bernama BENGKEL MAJU
adalah sebagai berikut:

1 April             Tn. Budi mendirikan BENGKEL MAJU dengan menyetor uang


pribadinya ke kas perusahaan sebesar 30.000.000

5 April             Untuk menambah kas perusahaan, Tn. Budi meminjam uang ke


Bank sebesar 10.000.000
8 April         Perusahaan Tn. Budi membeli perlengkapan bengkel sebesar
13.000.000 secara tunai.

9 April          Tn. Budi mengambil uang kas perusahaan untuk keperluan pribadi
sebesar 1.500.000

15 April        Tn. Budi membeli perlengkapan bengkel dari toko ERLANGGA


sebesar 2.000.000 secara kredit.

19 April        Tn. Budi membayar sebagian hutangnya pada toko ERLANGGA


sebesar 5.000.000

21 April          Tn. Budi menerima pendapatan jasa bengkel 5.000.000

22 April           Tn. Budi membayar gaji pegawai 1.500.000

25 April         Tn. Budi melakukan jasa perbaikan mobil sebesar 1.000.000 dan


pembayarannya akan diterima 1 bulan kemudian

27 April         Perlengkapan bengkel yang sudah terpakai sebesar 800.000

30 April         Tn. Budi membayar uang sewa ruko sebesar 700.000 untuk 2 bulan

Diminta:

Buatlah Jurnal Umum, Buku Besar, Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo setelah
disesuaikan, dan Laporan Keuangan dari transaksi di atas! 

JAWAB

Jurnal Umum
BENGKEL MAJU
JURNAL UMUM
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Kredit
Tgl   Akun/ Keterangan Ref Debit (Rp) (Rp)

April 1 Kas   30.000.000  


2014   Modal     30.000.000

         

5 Kas   10.000.000  

  Utang Bank     10.000.000

         

8 Perlengkapan   13.000.000  

  Kas     13.000.000

         

9 Prive   1.500.000  

  Kas     1.500.000

         

15 Perlengkapan   2.000.000  

  Hutang Usaha     2.000.000

         

19 Hutang Usaha   500.000  

  Kas     500.000

         

21 Kas   5.000.000  

  Pendapatan Jasa     5.000.000

         

22 Beban Gaji   1.500.000  

  Kas     1.500.000

         

25 Piutang   1.000.000  

  Pendapatan Jasa     1.000.000

         

27 Beban Perlengkapan   800.000  


  Perlengkapan     800.000

         

27 Sewa dibayar di Muka   700.000  

  Kas     700.000

         

Total 66.000.000 66.000.000

BENGKEL MAJU
BUKU BESAR
Kredit Saldo
Penjelasa
No Tanggal n Ref Debit Debit Kredit

30.000.00
1. 01-04-14     30.000.000   0  

40.000.00
2. 05-04-14     10.000.000   0  

27.000.00
3. 08-04-14       13.000.000 0  

25.500.00
4. 09-04-14       1.500.000 0  

25.000.00
5. 19-04-14       500.000 0  

30.000.00
6. 21-04-14     5.000.000   0  

28.500.00
7. 22-04-14       1.500.000 0  

27.800.00
8. 30-04-14       700.000 0  

Total 27.800.000  
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Akun: Kas

 
Akun: Modal

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit

1. 01-04-14       30.000.000   30.000.000

Total   30.000.000
 

Akun: Piutang

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit

1. 25-04-14     1.000.000   1.000.000  

Total 1.000.000  
 

Akun: Perlengkapan

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit

1. 08-04-14     13.000.000   13.000.000  

2. 15-04-14     2.000.000   15.000.000  

3. 27-04-14       800.000   14.200.000

Total   14.200.000
 

Akun: Beban Gaji

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit

1.              
Total 27.800.000  
 

Akun: Sewa Dibayar di Muka

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit

1. 30.04-14     700.000 350.000 350.000  

Total 350.000  
 

Akun: Hutang Usaha

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit

1. 15-04-14       2.000.000   2.000.000

2. 19-04-14     500.000     1.500.000

Total   1.500.000
 

Akun: Hutang Bank

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit

1. 05-04-14       10.000.000    

Total   10.000.000
 

Akun: Pendapatan

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit


1. 21-04-14       5.000.000   5.000.000

2. 25-04-14       1.000.000   6.000.000

               

Total   6.000.000
 

Akun: Beban Perlengkapan

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit

1. 27-04-14     800.000   800.000  

Total 800.000  
 

Akun: Prive

Saldo

No Tanggal Penjelasan Ref Debit Kredit Debit Kredit

1. 09-04-14     1.500.000   1.500.000  

Total 1.500.000  

Ayat Jurnal Penyesuaian


BENGKEL MAJU
AYAT JURNAL PENYESUAIAN
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Tanggal Keterangan Debit Kredit

31 April Beban Sewa 350.000  


2014
Sewa Dibayar di Muka   350.000

     

Beban Perlengkapan 800.000  


Perlengkapan   800.000

     

     

Total 1.150.000 1.150.000

BENGKEL MAJU
NERACA SALDO DISESUAIKAN
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Nama Akun Debit Kredit

Kas 27.800.000  

Piutang 1.000.000  

Perlengkapan 14.200.000  

Sewa dibayar di muka 350.000  

Modal Tuan Budi   30.000.000

Hutang Bank   10.000.000

Hutang Usaha   1.500.000

Pendapatan   6.000.000

Prive 1.500.000  

Beban Gaji 1.500.000  

Beban Perlengkapan 800.000  

Beban Sewa 350.000  

Total 47.500.000 47.500.000


 

LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Laba-Rugi
BENGKEL MAJU
LAPORAN LABA-RUGI
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Pendapatan    
Pendapatan Jasa   6.000.000

     

Beban-beban    

Beban Sewa 350.000  

Beban Gaji 1.500.000  

Beban Perlengkapan 800.000  

Total Beban   (2.650.000)

Laba Bersih   3.350.000

2. Laporan Perubahan Modal


BENGKEL MAJU
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Modal Awal   30.000.000

Laba Bersih 3.350.000  

Prive (1.500.000)  

Penambahan Modal   1.850.000

Modal Akhir (30 April 2014)   31.850.000


 

3. Neraca
BENGKEL MAJU
NERACA
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Aktiva Pasiva

Aktiva Lancar Kewajiban

Kas 27.800.000 Hutang Usaha 1.500.000

Perlengkapan 14.200.000 Hutang Bank 10.000.000

Piutang 1.000.000
Sewa dibayar di muka 350.000 Modal

Modal Akhir 31.850.000

Total Aktiva 43.350.000 Total Pasiva 43.350.000

Langkah-Langkah Membuat Laporan Keuangan


1. Mengumpulkan dan Mencatat Transaksi pada Jurnal
Transaksi merupakan kegiatan umum yang sering dilakukan oleh
perusahaan, baik transaksi pembelian, penjualan, penukaran barang, sewa
ataupun transaksi lainnya. Bukti transaksi merupakan dasar pencatatan dalam
membuat laporan keuangan. Bukti transaksi ini dapat berupa nota, kuitansi,
faktur ataupun jenis bukti lainnya. Langkah pertama dalam membuat laporan
keuangan adalah mencatat transaksi yang dilakukan oleh perusahaan di tahun
berjalan pada jurnal. Semua transaksi yang berkaitan dengan aktivitas
operasional perusahaan harus dicatat dalam jurnal dengan rinci.

Contoh:
PT Milenia Jaya pada tanggal 01 Januari 2020 membeli Komputer dari
Toko Eramedia Jaya untuk Bagian Administrasi dan umum dengan harga Rp
10.000.000 tunai.
Analisis transaksi:
Transaksi tersebut menambah aset/ inventaris perusahaan dan menurunkan
aset kas senilai Rp 10.000.000.
Jurnal transaksi sebagai berikut:
[Debit] Perlengkapan Kantor – Komputer  Rp 10.000.000
[Kredit] Kas  Rp 10.000.000

2. Memposting Jurnal ke dalam Buku Besar


Setelah membuat jurnal, langkah kedua yaitu mem-posting jurnal ke dalam
buku besar. Buku besar merupakan rincian dari setiap akun-akun yang ada.
Tidak sulit untuk melakukan hal ini, hanya memindahkan transaksi yang sudah
di catat dalam jurnal ke akun-akun yang sesuai dengan rinci.
Rekening/ Akun: Perlengkapan Kantor
Tanggal transaksi: 1 Januari 2020
Saldo Awal: 0
Saldo Akhir : Rp 10.000.000 (sisi Debit)
Dan bila disajikan dalam tabel  5 kolom adalah seperti berikut ini:

Rekening/ Akun: Kas


Tanggal transaksi: 1 Januari 2020
Saldo Awal: 0
Saldo Akhir : Rp 10.000.000 (sisi Kredit)
Dan bila disajikan dalam bentuk tabel berkolom adalah sebagai
berikut:

3. Menyusun Neraca Saldo


Neraca saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo
debit atau kredit. Langkah selanjutnya setelah membuat buku besar yaitu
menyusun neraca saldo. Daftar rekening pada buku besar dikelompokkan ke
dalam kelompok pasiva atau kelompok aktiva. Neraca saldo digunakan untuk
mengecek keseimbangan debet dan kredit dari seluruh rekening.
4. Mengumpulkan Data yang Diperlukan untuk Membuat Jurnal
Penyesuaian
Beberapa transaksi mungkin ada yang belum tercatat atau transaksi terjadi di
akhir saat tahap pembuatan laporan keuangan dan masih ada yang tidak sesuai
dengan keadaan di akhir periode, sehingga data tersebut dikumpulkan untuk
membuat jurnal penyesuaian.

5. Menyusun Neraca Lajur


Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan maka kita perlu
menyusun neraca lajur atau kertas kerja yang dimulai dari data di neraca saldo
dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian.
Selanjutnya, saldo yang sudah disesuaikan akan terlihat pada kolom neraca
saldo yang telah disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan
dalam neraca dan laporan rugi laba.

6. Membuat Laporan Keuangan


Laporan yang sudah disusun di neraca lajur tinggal di tulis dengan rapi
sesuai ketentuan atau standar laporan keuangan. Hal ini karena dalam neraca
lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca atau
laporan rugi laba.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sangat penting, karena
mencerminkan kinerja perusahaan dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.

SIMPULAN

Dalam perekonomian modern, laporan keuangan merupakan aspek penting


untuk proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan ini diterbitkan oleh
perusahaan dalam periode tertentu dan telah menjadi media penting dalam
pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait seperti pengusaha, investor,
bank, manajemen, pemerintah maupun pelaku pasar modal, sehingga laporan
keuangan telah menjadi kebutuhan yang utama bagi pihak-pihak tersebut. Neraca,
Laba Rugi, dan Arus Kas merupakan jenis-jenis dari laporan keuangan. Setiap
jenis ini memerlukan analisis yang tepat untuk dapat memiliki manfaat yang
maksimal dalam pengambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Gema P. (tt). Analisa Laporan Keuangan. [Online]. Diakses dari


https://www.academia.edu/25443538/Analisa_Laporan_Keuangan

Harahap, Sofyan S. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada.

Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin, D. S. (2017). Tinjauan Pustaka. Journal of


Chemical Information and Modeling, 8(9), 1–58.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Utami, Novia W. (2018). 6 Langkah Mudah Membuat Laporan Keuangan bagi


Pemula. [Online]. Diakses dari https://www.jurnal.id/id/blog/2018-6-langkah-
mudah-membuat-laporan-keuangan-bagi-pemula/

Wadiyo. (2020). 7 Langkah Menyenangkan & Mudah Membuat Laporan


Keuangan. [Online]. Diakses dari https://manajemenkeuangan.net/membuat-
laporan-keuangan/

Yuksinau. (2019). Laporan Keuangan. [Online]. Diakses melalui


https://www.yuksinau.id/laporan-keuangan/#Pengertian_Laporan_Keuangan

Anda mungkin juga menyukai