Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
D 4 AKUNTANSI - 2B
2015
4. Wewenang Pemeriksaan
5. Prosedur Pemeriksaan
a. Petugas pemeriksa harus dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan dan harus
memperlihatkan kepada Wajib Pajak yang diperiksa.
b. Wajib Pajak yang diperiksa harus:
1) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi
dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh,
kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak.
2) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu
dan memberikan bantuan, guna kelancaran pemeriksaan.
3) Memberi keterangan yang diperlukan.
c. Apabila dalam mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta
keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk
merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan.
d. Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan penyegelan tempat atau ruang tertentu,
bila Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban huruf b diatas.
Penyidikan Pajak
1. Pengertian Penyidikan
“Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan
oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat
terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya”.
Penyidikan tindak pidana bidang perpajakan dilaksanakan menurut ketentuan yang diatur
dalam UU no 8/1981 tentang KUHAP.
2. Wewenang Penyidik
a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindak pidana di bidang perpajakan agar keterangan atau Laporan tersebut
menjadi lebih lengkap dan jelas;
b. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan
dengan tindak pidana di bidang perpajakan.
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan
dengan tindak pidana di bidang perpajakan
d. Memeriksa buku, catatan, dokumen lain berkenaan dengan tndak pidana di bidang
perpajakan.
e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan,
dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut.
f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan.
g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang untuk meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang,
benda, dan atau dokumen yang dibawa
h. Memotret seorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang perpajakan.
i. Memanggil orang untuk dipanggil keterangannya untuk diperiksa sebagai tersangka
atau saksi.
j. Menghentikan penyidikan.
k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan menurut ketentuan perundang-undangan.
3. Kewajiban penyidik
Kewajiban Penyidik adalah :
a. Penyidik Pajak sebagai penegak hukum wajib memelihara dan meningkatkan sikap
terpuji sejalan dengan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawabnya;
b. Penyidik Pajak wajib menunjukkan Tanda Pengenal Penyidik Pajak dan Surat Perintah
Penyidikan pada saat melakukan Penyidikan;
c. Penyidik Pajak dapat dibantu oleh petugas pajak lain atas tanggung jawabnya
berdasarkan izin tertulis dari atasannya;
d. Penyidik Pajak dalam setiap tindakan penyidikan wajib membuat laporan dan berita
acara;
e. Penyidik Pajak harus berpedoman pada kode etik yang berlaku.
5.