Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan hidayah-Nya serta kekuasaan ilmu-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Integrasi Ilmu Agama Islam dengan Ilmu-
IlmuUmum dengan baik.
Makalah yang berjudul “Integrasi Ilmu Agama Islam dengan Ilmu-Ilmu Umum”
disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran agama islam yang dibimbing oleh
Bapak H. MamanS., M.Pd. Makalah ini telah kami susun dengan baik berdasarkan
refrensi- refrensi yang diambil dari buku yang berjudul “Integrasi Ilmu Agama
dan Ilmu Umu” karya Prof. Dr. H Abuddin Nata, M.A. , Prof. Dr. Suwito, M.A. ,
Prof. Dr. Masykuri Abdillah, M.A., dan Prof. Dr. Armai Arief, M.A. . Tidak pula
dipungkiri bahwa bantuan dari banyak pihak yang sukarela membantu kami
sehingga mempermudah proses penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penyusun menyadari akan adanya beberapa kekurangan dalam
susunan makalah kami, sehingga saran dan masukan dari pembaca kami harapkan
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam susunan makalah ini.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya, serta dapat menjadi sumber kontribusi penambahan pengetahuan
bagi para pembaca.

Cirebon, 9 juli 2018


A. PENGANTAR
Secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu cara memahami sesuatu
dengan menggunakan ajaran yang meyakini ini berasal dari Tuhan sebagaimana
terdapat di dalam wahyu yang diturunkan Nya. Sebagai sebuah ajaran yang
berasal dari Tuhan yang memiliki segala sifat kesempurnaan,maka dapat diyakini
bahwa ajaran tersebut sangat ideal,mutlak,benar,absolut,berlaku sepanjang jaman
dan tidak terbatas.
Tinjaua suatu masalah berdasarkan tinjauan normatif teologi tersmasuk
tinjauan yang paling mendominasi pemikiran umat islam,hal ini terjadi karena
pengaruh paham teologi Asy’aryan yang menempatkan peranan Tuhan sangat
dominan dalam menentukan perjalanan manusia.Hal ini berbeda dengan paham
teologi Mu’tazilah yang menempatkan manusia pada posisi yang dominan.
Tinjauan normatif teologi ini diperlukan untuk membangun komitmen dan
melihat sesuatu dalam perspektif yang ideal sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan
dalam firman-firman Nya.
Tinjauan ini pada tahap selanjutnya kurang terlihat pengaruhnya dalam
medukung perkembangan ilmu pengetahuan,karena dengan tinjauan tersebut
manusia sebagaimana dalam pandangan teologi Asy’aryah banyak mengandalkan
Tuhan,Akibatnya masnusia kurang kreatif dan inovatif.
Tinjauan ini juga pada tahap selanjutnya mengaharuskan kita untuk melihat secara
seksama bagaimana pandangan Tuhan terhadap integrasi ilmu agama islam dan
ilmu umum,sebagaimana terdapat dalam firman -Nya didalam alquran dan
dijabarkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam hadist nya.

B. PANDANGAN ALQURAN DAN AL-SUNNAH TENTANG ILMU-ILMU


AGAMA ISLAM DAN ILMU-ILMU UMUM
Ketika Alquran diturunkan ilmu pengetahuan telah berkembang di
Mesir,Yunani,Romawi,India,Cina,Persia dan lainya.Namun ilmu-imu yang berada
di daerah-daerah tersebut sudah berada dalam kemandegan,tidak berkembang
karena faktor yang bersifat politik.Pada saat islam datang,filsafat Yunani sudah
tidak berkembang lagi di Athena melainkan berkambang di negara-negara Timur
Tengah ,seperti Alexandria,Nisisibi,Jundisapur dan sebagainya.
Bahkan NeoPlatonisme yang dikembangkan oleh Plotinus tumbuh dan
berkembang di mseir.Selain itu filsafat Yunani di pengaruhi oleh pandangan
Mitology Yunani yang bersifat spekulatif.
Islam mencoba menganalisi mengenai faktotr penyebab utama terjadi keadaan
dunia yang Chaos tersebut.Pilihannya adalah bahwa faktor penyebab utama
terjadinya keadaan yang demikian itu adalah karena tidak berkembangnya ilmu
pengetahuan sebagai akibat kurangnya perhatian terhadap ilmu pendidikan.
Alquran dan al-Sunnah sesungghnya tidak membedakan antara ilmu agama Islam
dengan ilmu-ilmu umum.Pembagian adanya ilmu agama Islam dan ilmu umum
adalah merupakan hasil kesimpulan manusia yang mengidentifikasi ilmu
berdasarkan sumber objek kajianya.Obejektologis yang dibahas nya Wahhyu
( Alquran) termasuk penjelasan atas wahyu yang dilakukan oleh Nabi Muammad
Saw,dengan menggunakan metode ijtihad makanya yang dihasilkan nya adalah
ilmu-ilmu agama,seperti teologi,piqih,hadist,tasawul dan lain sebagainya.
Kemudian jika objektologis yang dibahas nya alam jagat raya,seperti
langit bumi dan segala isinya yang ada diantara keduanya,yakni matahari
,bulan,bintang,tumbuh-tumbuhan,binatang,air,api,udara,batu-batuan dan
sebagainya dengan menggunakan metode penelitian eksperimen di
laboatorium,pengukuran,penimbangan dan sebagainya yang dihasilkannya ilmu
alam (naturalsciences),seperti fisika,biologi,kimia,astronomi dan lain
sebagainya.Selanjutnya jika yang menjadikan objek kajian nontologisnya perilaku
sosial dan segala aspeknya baik perilaku politik,ekonomi,perilaku budaya,perilaku
agama,perilaku sosial dan lain sebagainya yang dilakukan dengan mengunakan
metode penelitian sosial,seperti wawancara,observasi maka akan dihasilkannya
ilmu-ilmu sosial, seperti ilmu politik,budaya,sosiologi agama,antorpologi dan
sebagainya,Selanjut nya jika objek pemikirannya adalah akal pikiran atau
pemikiran yang mendalam dengan menggunakan metode mujadalaha atau logika
terbimbing,yang dihasilkan nya adalah sifat dan ilmu-ilmu humaniora.
Ilmu-lmu itu hakiat nya berasal dari Allah SWT,karena sumber-sumber
ilmu tersebut berupa wahyu,alam jagat raya (termasuk hukum-hukum yang ada di
dalam nya),manusia dengan perilakunya,akal pikiran dan isi bathin seluruhnya
ciptaan dan anugerah Allah SWT berikan kepada manusia.
C. PANDANGAN ALQURAN DAN AL-SUNNAH TENTANG INTEGRASI
ILMU AGAMA ISLAM DENGAN ILMU UMUM
Integrasi ilmu agama dan ilmu umum akan mengingatkan kita tentang
hubungan agama(wahyu) dengan bidang politik. Jika di kalangan masyarakat
barat yang sekularistik ilmu di jauhkan dari agama dengan mengatakan bahwa
ilmu pengetahuan adalah urusan universitas, politik urusan istana, dan agama
urusan gereja, maka dalam islam sekurang kurangnya ada tiga pandangan sebagai
berikut:
Pertama, aliran yang berpendirian bahwa Islam bukanlah semata mata
agama dalam pengertian Barat, yakni hanya menyangkut hubungan antara
manusia dan Tuhan, sebaliknya Islam adalah satu agama yang sempurna dan yang
lengkap dengan pengaturan segala aspek kehidupan manusia termasuk kehidupan
bernegara. Oleh karenanya dalam bernegara umatislam hendaknya kembali
kepada sistem kenegaraan islam dan tidak perlu atau bahkan jangan meniru
kenegaraan barat.
Kedua, aliran yang berpendirian, bahwa Islam adalah agama dalam
pengertian Barat, yang tidak ada hubungannya dengan urusan kenegaraan.
Menurut aliran ini Muhammad hanyalah seorang rasul biasa seperti halnya rasul
rasul sebelumnya dengan tugas tunggal mengajak manusia kembali kepada
kehidupan yang mulia dengan menjunjung tinggi budi pekerti luhur. Tokoh tokoh
terkemuka dalam aliran ini antara lain Ali Abd. Raziq dan Thaha Husein.
Ketiga, aliran yang menolak pendapat bahwa Islam adalah suatu agama
yang lengkap dan dalam Islam tidak terdapat sistem ketatanegaraan, tetapi
terdapat seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan bernegara. Aliran ini juga
menolak anggapan bahwa islam adalah agama dalam pengertian Barat yang hanya
mengatur hubungan manusia dan Maha Penciptanya.
Selanjutnya Malik fajar menambahkan satu aliran keempat, yaitu aliran
yang mengatakan bahwa islam adalah petunjuk hidup yang menghidupkan.
Hal ini akan mematikan kreativitas dan memasung kebebasan manusia. Yang
diberikan petunjuk secara resmi dan operasional oleh islam hanyalah hal-hal yang
dianggap khusus, krisial, dan memang tidak memerlukan kreativitas pemikiran
manusia. Dalam kaitannya dengan persoalan hidup dan kehidupan ini,
menurut A. Malik Fadjar adalah pendapat ketiga dan keempat lebih mendekati
kepada prinsip-prinsip ajaran islam, antara lain memudahkan dan mendorong
kepada kemajuan.
Dikalangan para ahli masih terdapat perdebatan yang sengit disekitar hubungan
antara ilmu agama dan ilmu umum. Pada hakikatnya adalah hasil ijtihad manusia
yang tidak terlepas dari kesalahan sebagaimana juga ilmu umum yang merupakan
hasil ijtihad. Bedanya terletak pada dasar ontologis, epistemologis dan
aksiologisnya saja.
Mengingat ilmu agama berbasis pada wahyu, maka sifat dan karakteristik
dari wahyu selalu menjadi bahan perdebatan, dalam hubungannya dengan ilmu
pengetahuan. Dalam berbagai literatur kita temukan paradigma sebagai berikut.
Agama berasal dari tuhan, sedangkan ilmu berasal dari manusia, tuhan bersifat
maha benar, sedangkan manusia terkadang benar dan terkadang salah.
Berkaitan dengan hal itu, di sini akan dikemukakan beberapa contoh
saja, yang memperlihatkan bahwa antara agama dan ilmu pengetahuan saling
mernbutuhkan, dan tidak bertentangan. Hal ini dapat dikemukakan sebagai
berikut.
Pertama, agama menyuruh manusia berpikir, menggunakan akal pikiran
dan segenap potensi lainnya yang dimiliki sebagaimana tercerrnin pada ayat-ayat
Alquran yang menggunakan istilah tatafakkarun, tatadabbarun, tatazakkarun,
ta'akkul, tafaquuh, intidzar, iqra, tafahhum, tabassarun, dan seterusnya. Istilah-
istilah mengacu kepada keharusan berpikir, merenungkan sesuatu yang tersirat,
mengingat ciptaan Allah, memeras akal pikiran, memahami agama,
mengobservasi dan menemukan.
Kedua, di dalam wahyu terdapat perintahAllah untuk melaksana kan
ibadah, mengolah alam dalam rangka pelaksanaan fungsi sebagai khalifah di
muka bumi, memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan lain sebagainya.
Ketiga, agama berisikan ajaran tentang moralitas dan akhlak mulia,
seperti ajaran tentang bersyukur dan ibadah kepada Allah, berbuat salih dan hal-
hal yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan manusia. Keempat, agama
berfungsi membenarkan, melengkapi dan mengorcksi terhadap berbagai
temuandalam bidangilmu pengetahuan.
Kelima, agama berbicara tentang kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat. Kehidupan di dunia harus menjadi sarana atau media untuk mencapai
hidup bahagia di akhirat. Untuk itu agama membutuhkan sarana kehidupan
duniawi. Karena itu kehidupan duniawi yang rnemerlukan dukungan ilmu
pengetahuan agama itu membutuhkan bimbingan agama.
Keenam, agama berbicara tentang alam gaib, dan kepercayaan terhadap
alam gaib ini termasuk hal yang amat ditekankan dalam Alquran, dan menjadi
salah satu ciri dari orang yang bertaqwa, yaitu. orang yang percaya kepada yang
gaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezekinya, percaya kepada
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan kepada apa yang diturunkan
kepada Nabi sebelurnnya, serta percaya kepada hari akhirat. Dengan percaya
pada yang gaib, mata yang digunakan sudah bukan mata kepala lagi, tapi dengan
mata hati, dan mata hati ini ada pada manusia. Dengan bantuan konsep yang
gaib ini ilmu pengetahuan akan terbebas dari kebuntuan, ia ditolong dari ketidak
berdayaannya, dan pada gilirannya ia akan tetap eksis secara fungsional dalam
menjelaskan berbagai masalah yang dihadapi. Dengan cara demikianlah ilmu
pengetahuan dan agama seharusnya bekerja sama.

D. INDEKS AYAT-AYAT ALQURAN DAN HADIS TENTANG ILMU


AGAMA DAN ILMU UMUM
Menurut Abdus Salam dalam kitab suci terdapat 750 ayat berbicara
tentang ilmu atau keharusan mencari ilmu. Selanjutnya dalam Ensikiopedi
Alquran Kajian Kosahata dan Tafsirnya, dikemukakan pula bahwa di dalam
Alquran kata ilm dan turunannya (tidak termasuk al-a'lam, al- 'alamin dan
ala'mat yang disebut sebanyak 76 kali) disebut sebanyak 778 kali.
Ayat-ayat Alquran yang di dalamnya terdapat kata 'ilm pada umumnya
berbicara temasentral ilmu sebagai penyelamat bagi manusia dari berbagai
kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat dengan topik: (l)Proses
pencapaian pengetahuan dan objeknya (QS Al Baqarah, [2]: 31-32);
(2)Klasifikasi Ilmu (QS Al-Kahfi, [18]: 65); (3) Fungsi ilmu yang mencakup
sikap dan perilaku orang-orang yang berilmu serta karakteristik mereka; (4)
Iman, yang rneliputi masalah sikap clan perilaku orang terhadap Allah Swt.
clan ajaran-Nya."
Selanjutnya Afzalur Rahman dalam bukunya A1quran Surnber II mu
Pengetahuan kh usus membahas ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan ilrnu-
ilmu alam. Dari ayat-ayat tersebut Afzalur Rahman menyebutkan adanya 27
cabang ilmu yang didasarkan pada ayat ayat Alquran, yaitu Ilmu Kosmologi,
(QS 2: 255; 57: 4-5; 27: 74-75;
10: 61; 41: 11-12; 65: 12; 71: 15-16; 23: 17); astronomi (QS 50: 6; 13:
2; 31: 10; 79: .28; 55: 7; 23: 86-88; 55: 5: 6: 96; 6: 97; 14: 33; 35:
28 dan 30: 23), astrologi, ilmu alam (fisika) (QS 25: 61; 10: 5; 57:13;
66:8;9:32;2: 17;33: 19;36:66;8:44;9:92;28: 13;2);39;25: 74;
12: 84;.32: 5; 22: 47;10: 3; 32: 4; 50: 38; 2: 259 dan sebagainya),
matematika (QS 20: 114; 18: 11-12; 18: 19; 18; 22;23: 112-114; 14:
34; 16:18;2: 184-185; 2: 203; 65: 1-2; 33: 49; 65: 4; 19: 84;19: 94-
95; 72: 24; 72:28 dan sebagainya.), sejarah (QS 64: 2, 11: 61; 58: 11;
3: 139; 7: 100-102; 51: 56; 98: 5; 6: 162-163; 2: 208; 3: 137-138;
dan sebagainya), antropologi (QS 2: 30-31; 4: 1; 3: 110), geograf (QS
18: 86; 18: 90; 18: 93; 18: 96-97; 27: 61; 16: 15 dan sebagainya), sejarah
tentang alam (QS 41: 53; 3: 189; 5: 18, 5: 120; 42:49, 67: 30, dan
sebagainnya), geologi (27: 61; 67: 15; 79: 30-33; 16: 15; 51: 48;
71:19-20; 78; 6-7; 88: 19-20; 31: 10 dansebagainya.), mineralogi (35:
27; 34: 11; 57: 25; 22: 23; 76: 15-16; 55: 58-59 dan sebagainya), biologi
(QS 21:30; 20: 53; 6: 99; 16: 65; 22:5), botani (41:39; 50: 9-
11; 6: 141; 16:10-11; 15: 19;54: 19;3:4,dansebagainya),zoologi(QS
21: 30; 24: 45; 53: 45-46; 43: 12; 6: 142-144; 16: 5-9, dan
sebagainya.), ekonorni (QS 57: 5; 2: 29: 28: 77; 6: 165; 22: 78; 57:
27; 7: 157, dan sebagainya.), pertanian (QS 2: 261; 6: 99; 50: 9; 80:
26-27, dan sebagainya), perkebunan (QS 6: 141; 16: 11; 80: 27-32;
47: 15; 36: 55-57; 6: 142-144; 16: 5-8; 16:66; 16: 80; 23: 21-22), irigasi
(QS. 16:15; 2:266; 6:6; 43:51; 3:136; 9:72; 71:11-12, dan sebagainya.),
perdagangan(QS 62: 10; 2: 198; 67: 15; 71: 15; 71:19-
20; 6: 165; 17: 12; 6: 67; 31: 20; 22: 65; 10: 22; 34: 12 dan
80 lntegrasi llmu Agama dan llmu Umum
sebagainya), arkeologi (QS 18: 46; 18: 32-44; 40: 82; 22: 45; 22: 48, clan
sebaginya), arsitektur (QS 3: 198; 9: 72; 32: 19; 4: 57; 13: 35; 76:
13-14; 77:41-42, dan sebagainya.), psikologi (QS 2:256; 6:149; 76:3;
16:9; 10: 35; 27: 59-60; 66-64 dan sebagainya), sosiologi (QS 103: 2-
3; 107: 1-7; 102: 1-8; 24: 32-33; 4:1, dan sebagainya), seksiologi (QS
51: 49; 36: 36; 42: 11; 2: 223; 17: 32; 4:3, dan sebagainya.), fisiologi (QS
15: 28; 23: l?-14; 86: 6-7; 32: 7-9, 95:4, dan sebagainya.), ilmu kimia (QS 2:
238, 15: 26; 35: 11; 30: 20; 41: 11; 41: 12; 11: 7; 21:
30; 21: 30; 51: 49; 36: 36, dan sebaginya) .dan ilmu kedokteran
(QS51:20;30:20;41:53;22:5;7:32;2:172;2:168;16:115;2:173;
5:3;2:219;5:90-91), ll:69;51:24-27;56:21; 16: 14;35: 12; 16:
5;23: 21; 16:66; 16: 67;80: 28-32;55: 68-69; 36: 57; 43: 73;56:
32-33;23: 19;80:31-32; 79:31-33; 10:24;6:99;2:57; 7~ 160;2:
61, dan sebagainya).
Berdasarkan ayat-ayat tersebut jelaslah sudah bahwa Alquran al-Karim
amat banyak berbicara tentang berbagai ilmu pengetahuan. Namun demikian,
Alquran bukanlah buku tentang ilmu penge tahuan, karena berbagai isyarat ayat
Alquran tersebut belum disusun berdasarkan metodologi ilmu pengetahuan serta
yang dikemukakan dalam Alquran lebih pada prinsip-prinsip, spirit serta kaidah
dalam mengembangkan berbagai macam ilmu pengetahuan tersebut.
PENUTUP

Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sesuai dengan makalah “Integrasi Ilmu Agama Islam dengan Ilmu-Ilmu Umum”
bahwa ajaran yang berasal dari Tuhan yang memiliki segala sifat kesempurnaan,
dan dapat diyakini bahwa ajaran tersebut sangatlah
ideal,mutlak,benar,absolut,berlaku sepanjang jaman dan tidak terbatas.

Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin dkk.2005. Integrasi ilmu agama & ilmu umum. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai