Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor.
Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin, ST., MT ELETRONIKA & MOTOR LISTRIK 1
bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri
atas kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya
gerak listrik akibat dari adanya arus listrik bolak-balik satu fasa yang melewati
kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet
antara stator dan rotor. Bentuk dan konstruksi motor tersebut digambarkan pada
gambar 1.
Motor induksi satu fasa terdiri kumparan stator dan kumparan rotor. Kumparan stator
dan rotor masing-masing terdiri dari parameter resistansi “R’, reaktansi “jX”dan lilitan
penguat “N”. rangkaian ekivalen dari motor induski satu fasa dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Nilai arus suber bolak-balik satu fasa dapat dirumuskan sebagai berikut :
I1 = IØ + I2’
Besarnya arus pemaknitan IØ yang timbul akibat adanya induksi yang terjadi antara
medan stator dan
rotor adalah :
IØ = Ir + Im
Ggl yang dihasilkan akibat interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor
yang masing-masing sebesar E1 dan E2 adalah :
E1 = I2 (Rs +jXs)
Rr
E 1 = I2 + jXr
S
jXs = jws Ls
jXr = jwr Lr
120.f putaran
n1 = [ppm]
p menit
atau
2f
ws =
p
D Ø(t)
ε=-N
dt
Dimana nilai Φ(t) untuk fluksi maksimum akibat dari penyebaran kerapatan
fluks yang melewati lilitan dengan rumus :
Adanya perbedaan medan putar stator dan medan putar rotor atau yang
disebut slip pada motor induksi satu fasa pada rumus sebagai berikut :
ws – wr ns – n r
s = atau s=
ws ns
Vs
Ir =
[(Rr + Rs / S) + (Xs + Xr )2] ½
Rr .Vs2
Ir =
Sws [(Rs + Rr / S) + (Xs + Xr )2]2
Karakteristik torsi terhadap perubahan slip saat 100% pada saat start hingga
0% pada saat motor diam (nr – ns) pada motor induksi satu fasa dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
T/Tmaks
Motor Generator
1 s
0
Motor induksi tiga fasa merupakan motor elektrik yang paling banyak
digunakan dalam dunia industri. Salah satu kelemahan motor induksi yaitu memiliki
beberapa karakteristik parameter yang tidak linier, terutama resistansi rotor yang
memiliki nilai yang bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda, sehingga tidak
dapat mempertahankan kecepatannya secara konstan bila terjadi perubahan beban.
Oleh karena itu untuk mendapatkan kecepatan yang konstan dan peformansi sistem
yang lebih baik terhadap perubahan beban dibutuhkan suatu pengontrol
Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang paling banyak digunakan
dalam dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang
sederhana, kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya yang mudah,
sehingga motor induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri. Motor
induksi memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier, terutama resistansi
rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda. Hal ini
yang menyebabkan pengaturan pada motor induksi lebih rumit dibandingkan dengan
motor DC.
Salah satu kelemahan dari motor induksi adalah tidak mampu
mempertahankan kecepatannya dengan konstan bila terjadi perubahan beban.
Apabila terjadi perubahan beban maka kecepatan motor induksi akan menurun.
Untuk mendapatkan kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja motor induksi
terhadap perubahan beban, maka dibutuhkan suatu pengontrol. Penggunaan motor
induksi tiga fasa di beberapa industri membutuhkan performansi yang tinggi dari
motor induksi untuk dapat mempertahankan kecepatannya walaupun terjadi
perubahan beban. Salah satu contoh aplikasi motor induksi yaitu pada industri
kertas. Pada industri kertas ini untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang
baik, dimana ketebalan kertas yang dihasilkan dapat merata membutuhkan ketelitian
dan kecepatan yang konstan dari motor penggeraknya, sedangkan pada motor
induksi yang digunakan dapat terjadi perubahan beban yang besar.
ISI
Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac) yang paling luas
penggunaannya. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini
bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai
akibat adanya perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan putar (rotating
magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa
akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (ns =
system tiga fasa mempunyai perbedaan 120o, maka medan magnet yang dihasilkan
bergeser hingga 360o, atau satu putaran. Dan karena rotor juga mempunyai medan
magnet berlawanan arah yang diinduksikan kepadanya, rotor juga akan berputar
hingga satu putaran. Penjelasan mengenai ini dapat dilihat pada gambar selanjutnya.
Putaran medan magnet dijelaskan pada gambar di bawah dengan
“menghentikan” medan tersebut pada enam posisi. Tiga posisi ditandai dengan
interval 60o pada gelombang sinus yang mewakili arus yang mengalir pada tiga fasa
A,B, dan C. Jika arus mengalir dalam suatu fasa adalah positif, medan magnet akan
menimbulkan kutub utara pada kutub stator yang ditandai dengan A’, B’, dan C’.
Kecepatan medan putar atau kecepatan sinkron dari suatu motor dapat
dicari dengan menggunakan Equation (12-2).
dimana:
NS= kecepatan sinkron (rpm) NR= kecepatan rotor (rpm)
Kecepatan medan putar atau kecepatan sinkron dari suatu motor dapat dicari
dengan menggunakan Equation (12-2).
dimana:
]Contoh:
Sebuah motor induksi dua kutub, 60 Hz, mempunyai kecepatan pada beban penuh
sebesar 3554 rpm. Berapakah persentase slip pada beban penuh?
Solusi:
Satuan listrik :
Arus listrik (I) => ampere
Tegangan listrik (V) = beda potensial => volt
Tahanan (R) = resistansi => ohm
Reaktansi (X)=> ohm
Impedansi (Z)= R ± jX => ohm
Daya (S) = P ± jQ => volt ampere
Daya aktif (P) => watt
Daya reaktif (Q) => volt ampere reaktif
Energi (E) => watt-hour (watt-jam)
Faktor daya (cos j) => tidak ada satuan