Anda di halaman 1dari 36

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anatomi adalah ilmu mengenai struktur tubuh (Sloane, 2003:1). Pada anatomi
tubuh manusia, akan terlihat bahwa manusia memiliki banyak sekali elemen-elemen
yang menyusun satu tubuh manusia. Elemen tersebut adalah organ tubuh yang terdiri
atas jaringan dan tersusun lagi dari sel. Hal yang paling utama adalah sistem respirasi
atau pernapasan, sistem peredaran darah, dan sistem pencernaan. Pada makalah ini
dilakukan pembahasan sistem pernapasan manusia sebagai bagian dari anatomi tubuh
manusia.

Pengetahuan mengenai anatomi tubuh manusia sangatlah penting, terutama di


usia dini. Kita dapat mengetahui proses normal dan mengetahui kondisi yang buruk
jika ada penyakit menyerang anatomi tubuh sehingga dapat melakukan antisipasi
berupa pencegahan demi kesehatan tubuh. Karena itulah pembelajaran anatomi tubuh
manusia menjadi materi penting yang harus dimengerti sejak di Sekolah Menengah
Pertama pada mata pembelajaran Biologi. Seringkali,materi pembelajaran yang
tersedia pada buku dan boneka anatomi belum cukup memadai untuk membantu
siswa memahami anatomi tubuh.

1
2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka kami merumuskan beberapa


pokok permasalahan sebagai berikut :

1. Bagian otot dan tulang mana saja yg dipakai dalam push up, skot jump dan
berlari ?
2. Bagaimana proses terjadinya peningkatan dari frekuensi napas?
3. Apa yang membuat mereka merasakan frekuensi napas dan suhu tubuh
mereka meningkat?
4. Apasaja cara untuk melakukan pemeriksaan tanda vital?
5. Apa tujuan dari pemeriksaan tanda vital?
6. Bagaimana frekuensi napas, detak jantung, dan suhu tubuh yang dikatakan
normal setelah olahraga?
7. Bagaimana anatomi dari jantung, pembuluh darah serta system pernapasan
manusia?
8. Mengapa pemeriksaan tanda vital tersebut harus dilakukan?
9. Apa saja yg termasuk tanda vital?
10. Bagaimana system organ dari setiap organ organ yg diperiksa tersebut?
11. Apa yang membuat olahraga tersebut hasilnya sama?
12. Apa dampak dari frekuensi napas, detak jantung, dan suhu tubuh yang
meningkat?
13. Mengapa saat kita berolahraga denyut jantung, suhu tubuh, dan frekuensi
napas sering tidak normal?

C.Tujuan penelitian

1. Mahasiswa mampu menjelaskan bagian otot, tulang, dan pembuluh darah


mana saja yg bekerja saat push up, skot jump dan berlari dan apa itu
anatomi ekstermitas.
3

2. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana proses terjadinya peningkatan


dari frekuensi napas.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebabkan frekuensi napas dan suhu
tubuh meningkat.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan cara untuk melakukan
pemeriksaan tanda vital.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana frekuensi napas, detak jantung,
suhu tubuh, denyut nadi yang dikatakan normal.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana anatomi dari jantung,
pembuluh darah serta system pernapasan manusia.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana cara kerja system organ pada
tanda vital.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan dampak dari frekuensi napas, detak
jantung, dan suhu tubuh yang meningkat saat olahraga.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana keadaan fisiologi system
pernapasan dan system kardiovaskuler.
4

BAB II
PEMBAHASAN
Skenario 4

Jantungku berdebar-debar

Dalam usaha memahami ilmu anatomi dan fisiologi, tiga orang murid
ditugaskan untuk melakukan kegiatan yang berbeda oleh s dosen untuk mengenali
tulang dan otot terutama pada tangan dan kaki saat berolahraga, murid A mendapat
tugas melakukan gerakan push up, murid B ditugaskan melakukan gerakan skot jump,
sementara murid C ditugaskan berlari. Setelah itu, masing-masing murid ditugaskan
kembali untuk melakukan pemeriksaan tanda vital, mereka merasakan frekuensi
napas, detak jantung dan suhu tubuh mereka meningkat.

2.1. STEP 1 Klarifikasi Istilah

1. Ilmu anatomi
2. Fisiologi
3. Pemeriksaan tanda vital
4. Frekuensi napas
5. Push up
6. Otot
7. Tulang
8. Suhu tubuh
9. Detak jantung
2.2. STEP 2 Menetapkan Permasalahan
1. Bagian otot dan tulang mana saja yg dipakai dalam push up, skot jump dan
berlari?
2. Bagaimana proses terjadinya peningkatan dari frekuensi napas?
3. Apa yang membuat mereka merasakan frekuensi napas dan suhu tubuh
mereka meningkat?
4. Apa saja cara untuk melakukan pemeriksaan tanda vital?
5. Apa tujuan dari pemeriksaan tanda vital?
6. Bagaimana frekuensi napas, detak jantung, dan suhu tubuh yang dikatakan
normal setelah olahraga?
5

7. Bagaimana anatomi dari jantung, pembuluh darah serta system pernapasan


manusia?
8. Mengapa pemeriksaan tanda vital tersebut harus dilakukan?
9. Apa saja yg termasuk tanda vital?
10. Bagaimana system organ dari setiap organ organ yg diperiksa tersebut?
11. Apa yang membuat olahraga tersebut hasilnya sama?
12. Apa dampak dari frekuensi napas, detak jantung, dan suhu tubuh yang
meningkat?
13. Mengapa saat kita berolahraga denyut jantung, suhu tubuh, dan frekuensi
napas sering tidak normal?

2.3. STEP 3 Curah Pendapat


1. Bagian otot dan tulang mana saja yg dipakai dalam push up, skot jump dan
berlari
a. Tulang lengan (push up), otot perut( skot jump), kaki (berlari)
b. Tulang kaki
2. Bagaimana proses terjadinya peningkatan dari frekuensi napas
3. Apa yang membuat mereka merasakan frekuensi napas dan suhu tubuh
mereka meningkat
a. Karna olahraga
b. Karna otot dan tulang mereka bekerja lebih keras dibanding orang
diam
4. Apasaja cara untuk melakukan pemeriksaan tanda vital
a. Olahraga, pemeriksaan detak jantung(stetoskop), suhu tubuh
(thermometer)
b. Dengan menetukan perencaan terapi medis yg tepat
c. Menghitung detak jantung dengan cara tensi meter
5. Apa tujuan dari pemeriksaan tanda vital
6

a. Untuk mengetahui apakah dari tanda tanda vital tersebut meningkat


atau menurun
b. Untuk melakukan pengukuran tanda tanda fungsi vital tubuh paling
dasar
c. Untuk mngetahui tanda vital tsb normal atau tidak
d. Untuk mengetahui tanda vital yg diam dan orang yg olahraga
e. Untuk mengetahui keadaan tubuh
f. Untuk mengetahui penurunan dan peningkatan frekuensi napas,
detak jantung, dan suhu tubuh
g. Untuk mengetahui perubahan tubuh
6. Bagaimana frekuensi napas, detak jantung, dan suhu tubuh yang dikatakan
normal
a. Suhu tubuh: ukuran tinggi rendahnya panas tubuh seseorang dengan
normal 36,5-37,5
b. Frekuensi napas: 14-20 /menit
c. Berapakali jantung berdetak/ menitnya, dengan normal 60-100 bpm
7. Bagaimana struktur anatomi dari jantung, pembuluh darah serta system
pernapasan manusia
8. Apa saja yg termasuk tanda vital
a. denyut jantung, suhu tubuh, frekuensi napas, tekanan darah, denyut
nadi
9. Bagaimana cara kerja system organ dari setiap organ organ yg diperiksa tsb
10. Apa yang membuat olahraga tersebut hasilnya sama sama meningkat
11. Apa dampak dari frekuensi napas, detak jantung, dan suhu tubuh yang
meningkat
a. Organ itu lebih aktif, meningkatkan system kerja dari organ organ
tersebut
b. Mengeluarkan zat zat beracun dalam tubuh melalui keringat
7

12. Mengapa saat kita berolahraga denyut jantung, suhu tubuh, dan frekuensi
napas sering tidak normal
a. orang olahraga, jantungnya bisa berdetak lebih sedikit dari yg
normal

2.4. STEP 4 Analisis Masalah

1. Bagian otot dan tulang mana saja yg bekerja saat push up, skot jump dan
berlari?
2. Bagaimana proses terjadinya peningkatan dari frekuensi napas?
3. Apa yang menyebabkan frekuensi napas dan suhu tubuh meningkat?
4. Apa tujuan dan cara untuk melakukan pemeriksaan tanda vital?
5. Bagaimana frekuensi napas, detak jantung, suhu tubuh, denyut nadi yang
dikatakan normal?
6. Bagaimana anatomi dari jantung, pembuluh darah serta system pernapasan
manusia?
7. Bagaimana cara kerja system organ pada tanda vital?
8. Apa dampak dari frekuensi napas, detak jantung, dan suhu tubuh yang
meningkat saat olahraga?

2.5. STEP 5 Kesimpulan dan Menetapkan Tujuan Belajar

Kesimpulan : Kita tau cara membedakan system kerja tanda vital orang normal dan
orang yang sedang melakukan kegiatan yg lebih atau olahraga. Dalam memahami
anatomi dan fisiologi perlu dilakukan suatu kegiatan atau olahraga untuk melakukan
pemeriksaan tanda vital

Tujuan Pembelajaran :

1. Bagian tulang dan pembuluh darah mana saja yg bekerja saat push up, skot
jump dan berlari dan apa itu anatomi ekstermitas
2. Bagaimana proses terjadinya peningkatan dari frekuensi napas
8

3. Apa yang menyebabkan frekuensi napas dan suhu tubuh meningkat


4. Apa saja tujuan dan cara untuk melakukan pemeriksaan tanda vital
5. Bagaimana frekuensi napas, detak jantung, suhu tubuh, denyut nadi yang
dikatakan normal
6. Bagaimana anatomi dari jantung, pembuluh darah serta system pernapasan
manusia
7. Bagaimana cara kerja system organ pada tanda vital
8. Apa dampak dari frekuensi napas, detak jantung, dan suhu tubuh yang
meningkat saat olahraga
9. Bagaimana keadaan fisiologi system pernapasan dan system kardiovaskuler

Step 7: Laporan hasil belajar

1. Mahasiswa mampu menjelaskan bagian otot dan tulang mana saja yg bekerja
saat push up, skot jump dan berlari dan apa itu anatomi ekstermitas.
a) Squat jump = Otot bokong, otot perut, otot bahu otot dada dan otot tungkai
b) Push up = Otot dada,otot bahu, otot lengan dan otot perut
c) Berlari = Otot paha dan otot betis

Tulang rawan pada bagian kaki, pergelangan tangan, lengan dan


bahu.Anatomi ekstremitas adalah ilmu yang mempelajari tentang nama
bagian tubuh dan susunan bagian tubuh dari anggota badan seperti lengan
dan tugkai.

1. Struktur otot otot eksteritas


A. Otot-otot disekitar ilium
Otot ini berasal dari tulang ilium/ kolumna vetebralis menuju
kepangkal paha
1. Sebelah anferior bagian dalam dari ilium terdapat :
9

1.1Maskulus Psoas mayor


1.2Maskulus iliakus
1.3Maskulus psoas minor
2. Sebelah posterior bagian luar terdapat :
2.1 Maskulus gluteus maksinus
2.2 Maskulus gluteus medius dan minimus
B. Otor-otot tungkai atas
Muskulus femoris superior mempunyai selaput pembungkus yang
sangat kuat disebut fasia lata yang dibagi atas 3 :
1. Muskulus abduktor maldanus dari :
1.1 Maskulus abduktor maldanus sebelah dalam
1.2 Maskulus abduktor brevis sebelah kanan
1.3 Maskulus abduktor iongussebelah luar

Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut “ muskulus abduktor


femolaris” fungsinya menyelenggarakan gerakan abduksi dan femur

2. Muskulus ekstensor (quadrisep femoris) otot kepala empat. Otot ini


merupakan otot yang terbesar dari :
2.1 Muskulus rektus femoris
2.2 Muskulus vastus lateralis eksternal
2.3 Muskulus vastus lateralis medialis internal
2.4 Muskulus vastus lateralis intermedial
2.5 Otot fleksor femoris
C. Otot tungkai bawah
a. Muskulus tibialis anterior
b. Muskulus ekstensor talangus
c. Otot kedang jempol
d. Otot akiles (tendo achilles)
e. Muskulus falangus iongus
10

f. Otot tulang tibia(muskulus tibialis posterior)


g. Otot kedang jari bersama

Rangka ekstermitas atas


11

Rangka ekstermitas bawah

1. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana proses terjadinya peningkatan


dari frekuensi napas.
1.   Pengangkutan O2
Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan
jaringan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus
akan berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan dengan
haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebut deoksigenasi dan
menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO) seperti reaksi
berikut:Sekitar 97% oksigen dalam bentuk senyawa oksihemoglobin, hanya
2 – 3% yang larut dalam plasma darah akan dibawa oleh darah ke seluruh
jaringan tubuh, dan selanjutnya akan terjadi pelepasan oksigen secara difusi
dari darah ke jaringan tubuh, seperti reaksi berikut
12

2.      Pengangkutan CO2


Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari proses respirasi sel akan
berdifusi ke dalam darah yang selanjutnya akan diangkut ke paru-paru
untuk dikeluarkan sebagai udara pernapasan. Ada 3 (tiga) cara
pengangkutan CO2 :
a.      Sebagai ion karbonat (HCO3), sekitar 60 – 70%
b.      Sebagai karbominohemoglobin (HbCO2), sekitar 25%.
c.      Sebagai asam karbonat (H2CO3) sekitar 6 – 10%.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebabkan frekuensi napas dan suhu


tubuh meningkat.
a. Frekuensi napas
Penyebab Frekuensi pernapasan meningkat di sebabkan oleh beberapa
faktor berikut :
a.Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak
dibanding orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru paru yang
relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga
membutuhkan banyak oksigen. Orang tua juga memiliki frekuensi
napas lebih banyak karena kontraksi otototot dada dan diafragma tidak
sebaik saat masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.
b.Jenis Kelamin
Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak
daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki
volume paru-paru lebih kecil dari lakilaki sehingga frekuensi
bernapasnya lebih banyak.
13

c.Suhu Tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi


pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan peningkatan proses
metabolisme tubuh.

d.Posisi Tubuh
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi
pernapasan. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi
sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri.
Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO2. Pada
posisi tubuh berdiri,frekuensi pernapasannya meningkat.Pada posisi
duduk atau tiduran Orang yang banyak melakukan kegiatan
memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang
tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Oleh karena itu, tubuh
memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih
banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi
pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak.

, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga
terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang
diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga
frekuensi pernapasannya juga rendah.

e. Kegiatan Tubuh
b. Suhu tubuh

Demam

Demam bisa terjadi disebabkan karena mekanisme pengeluaran


panas tidak mampu untuk memertahankan kecepatan pengeluaran
14

kelebihan produksi panas sehingga mengakibatkan suhu dalam tubuh


menjadi tidak normal.

Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting.


Peningkatan ringan suhu sampai 39°C meningkatkan sistem imun
tubuh. Demam juga meruapakan bentuk pertarungan akibat infeksi
karena virus menstimulasi interferon (substansi yang bersifat melawan
virus).

Pola demam berbeda bergantung pada pirogen. Peningkatan


dan penurunan jumlah pirogen berakibat puncak demam dan turun
dalam waktu yang berbeda.

Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen


bertambah. Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk setiap derajat
kenaikan suhu. Frekuensi jantung dan pernapasan meningkat untuk
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh terhadap nutrient. Metabolisme
yang meningkat menggunakan energi yang memproduksi panas
tambahan.

Hipertermia

Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh sehubungan


dengan ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran
panas atau menurunkan produksi panas.

Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat memengaruhi


mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi
bawaan dimana tidak dapat mengontrol produksi panas yang terjadi
ketika orang yang rentan menggunakan obat-obatan anastetik tertentu.
15

Hipotermia

Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap


dingin memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas
sehingga akan mengakibatakan hipotermia. Hipotermia
diklasifikasikan  melalui pengukuran suhu inti:

 Ringan: 33°-36°.
 Sedang: 30°-33°.
 Berat: 27°-30°.
 Sangat berat: <30°.

Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan


tidak diketahui selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi
35°C, orang yang mengalami hipotermia mengalami gemetar yang
tidak terkontrol, hilang ingatan dan tidak mampu menilai. Jika suhu
tubuh turun dibawah 34,4°c, frekuensi jantung, pernapasan, dan
tekanan darah turun. Jika hipotermia terus berlangsung, disritmia
jantung akan berlangsung, kehilangan kesadaran, dan tidak responsif
terhadap stimulus nyeri.

Kelelahan Akibat Panas

Kelelahan akibat panas terjadi akibat kehilangan cairan dan


elektrolit secara berlebihan. Disebabkan oleh lingkungan yang terlalu
panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum
selama kelelahan akibat panas.
16

Heat Stroke

Lingkungan dengan suhu tinggi dapat memengaruhi


mekanisme pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heat stroke.
Penderita heat stroke tidak berkeringat karena kehilangan elektrolit
sangat berat dan malfungsi hipotalamus. Heat stroke dengan suhu
yang lebih besar dari 40,5°C mengakibatkan kerusakan jaringan pada
sel dari semua organ tubuh

3. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dan cara untuk melakukan


pemeriksaan tanda vital.
a. Tujuan pemeriksaan tanda vital
Pemeriksaan tanda vital dilaksanakan digunakan untuk
memantau perkembangan pasien. Tindakan ini bukan hanya
merupakan kegiatan rutin pada klien, tetapi merupakan tindakan
pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem
tubuh.pelaksanaan pemeriksaan tanda vital pada semua klien berbeda
satu sama lain, tingkat kegawatan pasien seperti pada kondisi pasien
yang kritis akan membutuhkan pengawasan terhadap tanda vital yang
lebih ketat di banding pada kondisi pasien yang tidak kritis demikian
sebaliknya. Prosedur pemeriksaan tanda vital yang dilakukan pada
pasien meliputi pengukuran suhu, pemeriksaan denyut nadi,
pemeriksaan pernapasan, dan pengukuran tekanan darah.
b. A.    Pemeriksaan Tekanan Darah

Pemeriksaan tekanan darah merupakan suatu tindakan


melakukan pengukuran tekanan darah, yaitu hasil dari curah jantung
dan tahanan perifer, menggunakan Sphygmomanometer. Tekanan darah
adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung,
17

ketegangan arteri, dan volume, laju serta kekentalan (viskositas) darah.


Tekanan darah terjadi akibat fenomena siklis. Tekanan puncak terjadi
saat ventrikel berkontraksi yang disebut tekanan sistolik. Sedangkan
tekanan terendah terjadi saat jantung beristirahat yang disebut tekanan
diastolik. Tekanan darah digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik
terhadap tekanan diastolic dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari
100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya
120/80.

 B.    Pemeriksaan Suhu Tubuh

Pemeriksaan suhu tubuh akan memberikan tanda/hasil suhu


inti yang secara ketat dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi
kimiawi. Pemeriksaan suhu tubuh dapat dilakukan di beberapa tempat,
yaitu:

C.    Pemeriksaan Frekuensi Nadi

Pemeriksaan denyut nadi merupakan pemeriksaan pada


pembuluh nadi atau arteri, dengan cara menghitung
kecepatan/loncatan aliran darah yang dapat teraba pada berbagai titik
tubuh melalui perabaan. Pemeriksaan nadi dihitung selama satu menit
penuh, meliputi frekuensi, keteraturan dan isi. Selain melalui perabaan
dapat juga diperiksa melalui stetoskop.

Batasan dan Klasifikasi (Whaley dan Wong, 1993)

Bayi yang baru dilahirkan (1-3 bulan): 120-140 kali/menit,


bayi 4 bulan-2 tahun: 80-150 kali/menit, anak 2-10 tahun: 70-110
kali/mnit, anak anak >10 tahun: 55-90 kali/menit, dewasa: 60-90
kali/menit, dan usia lanjut yang sehat: 60/100 kali/menit.
18

D.    Pemeriksaan Frekuensi Pernapasan

Pemeriksaan frekuensi pernapasan dilakukan dengan

menghitung jumlah pernapasan, yaitu inspirasi yang diikuti ekspirasi


dalam satu menit penuh. Selain frekuensi, pemeriksa juga menilai
kedalaman dan irama gerakan ventilasi (jenis/sifat pernafasan). Selain
itu, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan umum klien,
mengikuti perkembangan penyakit, dan membantu menegakkan
diagnosa. Batasan normal beraneka ragam tergantung usia. Pada bayi:
30 – 60 kali/menit, anak-anak: 20 – 30 kali/menit, remaja: 15 – 24
kali/menit, dan dewasa: 16 – 20 kali/menit.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana frekuensi napas, tekanan


darah, suhu tubuh, denyut nadi yang dikatakan normal.
a. Nadi manusia rata-rata berdenyut sekitar 60-100 kali per menit.
Semakin sehat seseorang, semakin rendah denyut nadinya. Setiap
individu karena akan tergantung pada usia, ukuran tubuh, kondisi
jantung, apakah sedang duduk atau bergerak, penggunaan obat dan
bahkan suhu udara. Pengukuran dapat dilakukan di pergelangan
tangan, siku, leher, belakang lutut, atau kaki.
b. Frekuensi napas normal adalag 12-20 per menit, tetapi bagi anak-
anak frekuensinya bisa lebih tiggi, dan bisa juga frekuensi itu
tinggi karna demam, atau ada penyakit lainnya.
c. Untuk orang dewasa bisa 36,5-37,5 derajat celcius. Tetapi bisa
terpengaruh oleh cuaca, cairan dalam tubuh, aktivitas, makanan,
dan jenis kelamin.
d. Umumnya, orang dewasa dengan kondisi tubuh sehat
memiliki tekanan darah normal di bawah atau setara 120/80 mm 
19

5. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana anatomi dari jantung,


pembuluh darah serta system pernapasan manusia.
a. Jantung
Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran
sebesar kepalan tangan. Fungsi utama jantung adalah memompa
darah ke pembuluh darah dengan kontraksi ritmik dan berulang.
Jantung normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas
dinamakan atrium dan 2 ruang jantung di bawahnya dinamakan
ventrikel, yang berfungsi sebagai pompa. Dinding yang memisahkan
kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan dan kiri dinamakan
septum
b. Fisiologi Jantung
Jantung dapat dianggap sebagai 2 bagian pompa yang terpisah
terkait fungsinya sebagai pompa darah. Masing-masing terdiri dari
satu atrium-ventrikel kiri dan kanan. Berdasarkan sirkulasi dari kedua
bagian pompa jantung tersebut, pompa kanan berfungsi untuk
sirkulasi paru sedangkan bagian pompa jantung yang kiri berperan
dalam sirkulasi sistemik untuk seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi
yang dilakukan oleh jantung ini adalah suatu proses yang
berkesinambungan dan berkaitan sangat erat untuk asupan oksigen
manusia demi kelangsungan hidupnya
Ada 5 pembuluh darah mayor yang mengalirkan darah dari
dan ke jantung. Vena cava inferior dan vena cava superior
mengumpulkan darah dari sirkulasi vena (disebut darah biru) dan
mengalirkan darah biru tersebut ke jantung sebelah kanan. Darah
masuk ke atrium kanan, dan melalui katup trikuspid menuju ventrikel
kanan, kemudian ke paru-paru melalui katup pulmonal.
20

Darah yang biru tersebut melepaskan karbondioksida,


mengalami oksigenasi di paru-paru, selanjutnya darah ini menjadi
berwarna merah. Darah merah ini kemudian menuju atrium kiri
melalui keempat vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah mengalir ke
ventrikel kiri melalui katup mitral dan selanjutnya dipompakan ke
aorta.1
Tekanan arteri yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri,
dinamakan tekanan darah sistolik. Setelah ventrikel kiri berkontraksi
maksimal, ventrikel ini mulai mengalami relaksasi dan darah dari
atrium kiri akan mengalir ke ventrikel ini. Tekanan dalam arteri akan
segera turun saat ventrikel terisi darah. Tekanan ini selanjutnya
dinamakan tekanan darah diastolik. Kedua atrium berkontraksi secara
bersamaan, begitu pula dengan kedua ventrikel.
21

Gambar 1. Jantung normal dan sirkulasinya.

Batas-batas jantung :
a. Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior (VCI)
b. Kiri : ujung ventrikel kiri

c. Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil ventrikel kiri

d. Posterior : atrium kiri, 4 vena pulmonalis

e. Inferior : ventrikel kanan yang terletak hampir horizontal sepanjang diafragma


sampai apeks jantung

f. Superior : apendiks atrium kiri

Klasifikasi jantung

1. Aorta
Aorta merupakan sebuah arteri terbesar dalam tubuh. yg
letaknya di bagian atas jantung.Fungsi aorta adalah untuk membawa
darah yg mengandung sebuah oksigen dari ventrikel kiri ke seluruh
tubuh.
2. Vena Kava Superior
Vena kava superior (vena cava) merupakan sebuah vena besar
dalam tubuh yg letaknya juga di bagian atas jantung.Fungsi vena kava
superior : untuk membawa kembali darah yang kaya akan karbon
dioksida dari seluruh tubuh bagian atas ke jantung.
3. Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis merupakan sebuah arteri yg mengangkut
darah dari jantung ke bagian paru-paru. Fungsi arteri pulmonalis
22

adalah untuk mengganti sebuah karbon dioksida & uap air yg ada di
dalam darah dengan oksigen.
4. Katup Aorta
Katup aorta merupakan sebuah katup yg memisahkan suatu
ventrikel kiri dengan aorta. Perubahan sebuah tekanan darah pada ke-2
sisi katup yg menyebabkan sebuah katup bisa terbuka &
tertutup.Fungsi katup aorta : Untuk mencegah suatu darah mengalir ke
arah yg salah.

5. Atrium
Atrium merupakan sebuah bentuk jamak dari suatu atria yg
mempunyai arti yg sama dengan serambi. Atrium mempunyai dua
bagian, yakni Terdapat dua atrium yaitu atrium kiri (serambi kiri) &
atrium kanan (serambi kanan). Atrium mempunyai dua ruangan teratas
dari empat ruang utama pada sebuah jantung.Fungsi atrium kiri &
atrium kanan : atrium kiri buat menerima darah dari paru-paru yg
banyak oksigen & membawanya ke suatu ventrikel kiri. Sedangkan
fungsi atrium kanan adalah untuk dapat menerima darah dari seluruh
tubuh yg banyak akan karbon dioksida yg selanjutnya membawanya
ke ventrikel kanan.
6. Vena pulmonalis
Vena pulmonalis merupakan sebuah vena yg membawa darah
yg kaya oksigen dari paru-paru ke jantung tepatnya di suatu atrium
kiri. Atrium kiri mempunyai Ukuran yg lebih kecil dari vena cava &
terdiri dari sebuah vena pulmonalis kanan & vena pulmonalis
kiri.Fungsi vena pulmonalis : untuk membawa darah yg kaya oksigen
kembali ke suatu jantung yg kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
23

7. Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis atau katup trikuspid merupakan sebuah
katup yg mempunyai tiga daun katup. Katup ini dapat terbuka bila
sistole berkontraksi & mampu menutup kembali.Fungsi katup
trikuspidalis : Untuk memisahkan sebuah atrium kanan & sebuah
ventrikel kanan & untuk membantu mengalirkan darah miskin oksigen
dari satu buah atrium kanan ke ventrikel kanan.
8. Katup Mitral
Katup mitral atau yg dinamakan bicuspid merupakan sebuah
katup yg memisahkan suatu atrium kiri & ventrikel kiri. Katup ini
dapat terbuka pada waktu darah kaya oksigen di atrium kiri hendak
mengalir ke sebuah ventrikel kiri. Fungsi katup mitral : untuk
mencegah sebuah darah yg telah berada di sebuah ventrikel kiri
kembali ke atrium kiri.
9. Ventrikel
Ventrikel yakni mempunyai dua ruangan kosong dari empat
ruang di bagian bawah jantung. Ventrikel pula sering dinamakan
dengan bilik. Ada dua bagian ventrikel, ialah ventrikel kiri (bilik kiri)
& ventrikel kanan (bilik kanan).Fungsi ventrikel : untuk menerima
darah dari sebuah atrium yg selanjutnya membawanya ke luar dari
sebuah jantung. Fungsi ventrikel kiri adalah untuk menerima darah
dari sebuah atrium kiri & membawanya ke seluruh tubuh. & fungsi
ventrikel kanan adalah untuk menerima darah dari atrium kanan &
membawanya ke sebuah paru-paru.
10. Vena Kava Inferior
Vena kava inferior atau vena cava inferior merupakan sebuah
vena terbesar dalam suatu tubuh manusia.Fungsi vena kava inferior :
untuk membawah darah dari bagian bawah tubuh ke atrium kanan
jantung.
24

11. Katup Atrioventrikular


Katup atrioventrikular atau katup atrioventrikuler merupakan
sebuah katup yg terletak di antara sebuah atrium & sebuah
ventrikel.Fungsi katup atrioventrikular : untuk membuat suatu darah
hanya dapat mengalir dari sebuah atrium ke ventrikel.
12. Dinding Jantung
Dinding jantung merupakan sebuah bagian terluar yg melapisi
sebuah jantung. Dinding jantung ini terdiri dari tiga macam lapisan
yakni lapisan endokardium (terdalam), lapisan miokardium (bagian
tengah), & lapisan epikardium (terluar). Lapisan Endokardium yg
terdiri dari epitel pipih selapis. Lapisan Miokardium yg terdiri dari
otot kardiak (otot jantung). Lapisan Epikardium yaitu suatu membran
fibrosa.Fungsi dinding jantung : Untuk membuat jantung berdetak &
mencegah agar jantung tidak bocor.

Jumlah darah yang mengalir dalam sistem sirkulasi pada orang


dewasa mencapai 5-6 liter (4.7-5.7 liter). Darah bersirkulasi dalam
sistem sirkulasi sistemik dan pulmonal.

a. Sirkulasi sistemik
Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah yang
mengandung banyak oksigen yang berasal dari paru, dipompa keluar
oleh jantung melalui ventrikel kiri ke aorta, selanjutnya ke seluruh
tubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh darah yang
diameternya paling kecil (kapiler) .10
Kapiler melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara
bergantian, yang disebut dengan vasomotion sehingga darah mengalir
secara intermittent. Dengan aliran yang demikian, terjadi pertukaran
zat melalui dinding kapiler yang hanya terdiri dari selapis sel endotel.
25

Ujung kapiler yang membawa darah teroksigenasi disebut arteriole


sedangkan ujung kapiler yang membawa darah terdeoksigenasi disebut
venule; terdapat hubungan antara arteriole dan venule “capillary bed”
yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan langsung dari
arteriole ke venule melalui arteri-vena anastomosis (A-V
anastomosis). Darah dari arteriole mengalir ke venule, kemudian
sampai ke vena besar (v.cava superior dan v.cava inferior) dan
kembali ke jantung kanan (atrium kanan). Darah dari atrium kanan
selanjutnya memasuki ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
b. Sirkulasi pulmonal
Sistem sirkulasi pulmonal dimulai ketika darah yang
terdeoksigenasi yang berasal dari seluruh tubuh, yang dialirkan
melalui vena cava superior dan vena cava 14 inferior kemudian ke
atrium kanan dan selanjutnya ke ventrikel kanan, meninggalkan
jantung kanan melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru (kanan dan
kiri). Di dalam paru, darah mengalir ke kapiler paru dimana terjadi
pertukaran zat dan cairan, sehingga menghasilkan darah yang
teroksigenasi. Oksigen diambil dari udara pernapasan. Darah yang
teroksigenasi ini kemudian dialirkan melalui vena pulmonalis (kanan
dan kiri), menuju ke atrium kiri dan selanjutnya memasuki ventrikel
kiri melalui katup mitral (bikuspidalis). Darah dari ventrikel kiri
kemudian masuk ke aorta untuk dialirkan ke seluruh tubuh (dan
dimulai lagi sirkulasi sistemik)

c. Pembuluh darah
Di antara berbagai organ tubuh, pembuluh darah mungkin
merupakan salah satuorgan yang mempunyai peranan penting dan
sistemnya sangat kompleks. Dikenaldua sistem sirkulasi di mana
pembuluh darah memegang peranan utama yaitu:sistem sirkulasi
26

sistemik dan sistem sirkulasi paru-paru (Guyton, 2000). Di setiap


sistem, masing-masing dikelompokkan menjadi 3 sistem yaitu sistem
arterial,sistem kapiler dan sistem venosa. Aorta adalah pembuluh
darah besar bagian darisistem sirkulasi sistemik, yang keluar dari
jantung dan berfungsi untuk membawa darah jantung yang penuh
berisi oksigen ke pembuluh arteri. Dari pembuluh aorta yang besar
kemudian bercabang menjadi beberapa pembuluh darah arteri yang
ukurannya lebih kecil dan membawa darah dari percabangan aorta
keseluruh tubuh, kecuali arteri paru-paru yang berfungsi sebaliknya
(Guyton,2000; High beam encyclopedia, 2008 ; Farlex,
2008). Di target organ, pembuluh darah arteri bercabang-
cabang dan berakhir menjadi pembuluh darah yang lebih kecil yang
disebut dengan arteriol.
Arteriol bekerja sebagai katup pengatur di mana darah
dilepaskan ke dalam kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah terkecil
yang berfungsi untuk menukar cairan dan bahan gizi di antara darah da
n ruang interstisial (Guyton, 2000). Venula mengumpulkan darah dari
kapiler-kapiler. Secara berangsur-angsur mereka bergabung menjadi
vena-vena yang makin lamamakin besar. Vena adalah pembuluh darah
yang berfungsi sebagai penyalur yangmembawa darah dari jaringan
kembali ke jantung (Guyton, 2000).Secara histoanatomik, ketebalan
dinding ketiga sistem ini berbeda, sesuai dengan fungsi utamanya
masing-masing. Aorta dan pembuluh darah arteri, karena fungsinya
untuk menyalurkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, mengalami
tekanan yang tinggi. Sehingga pembuluh darah arteri memiliki dinding
vaskule ryang kuat dan darah mengalir dengan cepat ke jaringan-
jaringan.Arteriol yang berfungsi sebagai katup pengatur dari sistem
arteri, memiliki dinding otot yang kuat yang dapat menutup sama
sekali arteriol tersebut sehingga memungkinkannya untuk berdilatasi
27

beberapa kali, dengan demikian dapat mengubah aliran darah ke


kapiler.Kapiler, karena fungsinya sebagai penukar cairan dan bahan
gizi, memiliki dinding yang sangat tipis dan permeabel terhadap zat
yang bermolekul kecil.Selanjutnya dari kapiler darah kemudian
berlanjut menuju venula-venula yang kemudian bergabung menjadi
pembuluh darah vena.Vena, karena berfungsi mengalirkan darah
kembali ke jantung, memiliki tekanan dinding yang sangat rendah
dan sebagai akibatnya dinding vena tipis.Tetapi walaupun begitu,
dinding vena berotot yang memungkinkannya untuk mengecil dan
membesar, sehingga vena mampu menyimpan darah dalam jumlah
kecil atau besar tergantung kepada kebutuhan badan

d. Sistem pernapasan
a.       Rongga hidung (cavum nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung
(cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya
terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap
28

benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat
juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan
udara yang masuk.
Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan
udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering
ataupun terlalu lembap. Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen
saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (co2),
belerang (s), dan nitrogen (n2). Selain sebagai organ pernapasan,
hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan
kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari menghirup gas-gas
yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung bakteri
dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya
akan mengalir ke faring.
b.      Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada
bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian
belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat
terletaknya pita suara (pita vocalis).masuknya udara melalui faring
akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke
saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa
menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan.
29

c.       Laring
Laring (tekak) adalah tempat terletaknya pita suara (pita
vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara
bergetar dan terdengar sebagai suara. Laring berparan untuk
pembentukan suara dan untuk melindungi jalan napas terhadap
masuknya makanan dan cairan. Laring dapat tersumbat, antara lain oleh
benda asing ( gumpalan makanan ), infeksi ( misalnya infeksi dan
tumor)
2.      Alat pernapasan bawah
a.       Trakea
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10-12 cm dengan
diameter 2,5 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga
dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia
ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan. Trakea tetap terbuka karena terbentuk dari adanya 16-20
cincin kartilao berbentuk huruf c yang membentuk trakea.
b.      Cabang-cabang bronkus
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu
bronkus primer (kanan dan kiri). Bronkus kiri lebih tinggi dan
cenderung horizontal daripada bronkus kanan, karena pada bronkus
kiri terdapat organ jantung. Bronkus kanan lebih pendek dan tebal dan
bentuknya cenderung vertical karena arcus aorta membelokkan trakea
kebawah.
Masing-masing bronkus primer bercabang lagi menjadi 9-12 cabang
untuk membentuk bronkus sekunder dan tersier (bronkiolus) dengan
diameter semakin menyempit.
30

Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang


rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang
lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
c.       Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi
oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu
paru-paru kanan (pulmo dekster)  yang terdiri atas 3 lobus dan paru-
paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-
paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang
menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan
pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal
dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura
bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan
daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan
diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan
bronkus. Bronkiolus ini memiliki gelembung-gelembung halus yang
disebut alveolus. Bronkiolus memiliki dinding yang tipis, tidak
bertulang rawan, dan tidak bersilia.
Gas memakai tekanannya sendiri sesuai dengan persentasenya dalam
campuran,terlepas dari keberadaan gas lain (hukum dalton). Bronkiolus
tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia
31

dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.


Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir
pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil
yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip
sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak
bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas
pernapasan.

6. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana cara kerja system organ pada


tanda vital.
a. Pembluh darah mengangkut dan mendistribusikan darah yg di pompa
oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen dan
penghantaran nutrient, pembuanga zat sisa, dan penghantaran sinyal
hormone.
32

b. Arteri yg sangat elastis mengangkut darah dari jantung ke organ tubuh


dan berfungsi sebagai penyedia tekanan untuk melanjutkan,
mengalirkan darah ketika jantung relaksasi dan mengisi.
c. Tekanan darah arteri rata rata diatur dengan teliti untuk memastikan
pasokan darah yang mencukupi ke organ organ tubuh. Jumlah darah
yag mengalir menuju organ tertentu bergantung pada diameter internal
arteriol yang mendarahi organ tubuh
d. Kapiler yang berdinding tipis adalah tempat pertukan yang sebenarnya
antara darah dan sel jaringan disekitarnya
e. Vena yang sangat mudah teregang mengembalikan darah dari organ ke
jantung dan berfungsi sebagai reservoir darah

7. Mahasiswa mampu menjelaskan dampak dari frekuensi napas, detak


jantung, dan suhu tubuh yang meningkat saat olahraga.
Frekuensi napas meningkat :
a. Untuk meningkatkan vitalitas fungsi baru. Olahraga merangsang
pernapasan yang dalam dan menyebabkan paru berkembang, oksigen
banyak masuk dan disalurkan ke dalam darah, karbondioksida lebih banyak
dikeluarkan. Bila seseorang mempunyai volume oksigen yang lebih banyak
maka peredaran darahnya lebih baik, sehingga otot-otot mendapatkan
oksigen lebih banyak dan dapat melakukan berbagai aktivitas tanpa rasa
letih. (Alan Stull, 1980).
b. Ventilasi alveolus sangat meningkat.
c. Penyaluran oksigen ke otot sangat meningkat.
d. Pengurangan karbondioksida dari otot sangat meningkat

Detak jantung meningkat :


a. Adaptasi kardiovaskuler pada latihan fisik menyebabkan volume total
(stroke volume) dari jantung meningkat,kenaikan ini disebabkan oleh
33

membesarnya rongga jantung. Maka jantung dapat menampung darah lebih


banyak, sehingga stroke volume pada waktu istirahat menjadi lebih besar,
hal ini memungkinkan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang
sama setiap menit dengan denyutan lebih sedikit.
b. menyebabkan peningkatan volume darah dan hemoglobin, jumlah kapiler
otot dan mempengaruhi cardiac output, tekanan darah, aliran darah.
c. Terjadinya proses adaptasi jantung terhadap latihan fisik ini adalah
terutama untuk mencegah kerusakan jaringan, khususnya Resiko penyakit
jantung.
Sumber:Jurnal, by Akmarawita Kadir (Dosen Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya)

Suhu tubuh meningkat :


a. kehilangan cairan melalui berkeringat, Apabila dalam beberapa jam
seseorang mengeluarkan keringat secara intens, dapat mengakibatkan
kelelahan pada kelenjar keringat sehingga terjadi ketidakmampuan tubuh
untuk mengatur suhu inti.
Sumber : Jurnal by Ali Satia Graha (Universitas Negeri Yogyakarta
8. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana keadaan fisiologi system
pernapasan dan system kardiovaskuler.
a. Fisiolagi sistem pernapasan
Oksigen dalam tubuh dapat diatur menurut keperluan. Manusia
sangat membutuhkan oksigen dalam hidupnya, kalau tidak
mendapatkan oksigen delama 4 menit akan mengakibatkan kerusakan
pada otak yang tak dapat diperbaiki dan bisa menimbulkan kematian.
Kalau penyediaan oksigen berkurang akan menimbulkan kavau pikiran
dan anoksia selebralis, misalnya orang bekerja pada ruangan yang
sempit,tertutup, ruang kapal, ketel uap, dan lain-lain. Bila oksigen
tidak mencukupi maka warna darah akan berubah menjadi kebiru-
34

biruan misalnya yang terjadi pada bibir, telinga, lengan, dan kaki
(disebut sianosis). (Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: EGC)
b. Fisiolog sistem kardiovaskular
Jantung terdiri dari 3 tipe otot jantung yang utama yaitu otot
atrium, otot ventrikel dan otot serat otot khusus khusus pengantar
rangsangan, sebagai pencetus rangsangan. Tipe otot atrium dan
ventrukel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka
dengan kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat khusus
penghantar dan pencetus rangsangan bekontraksi dengan lemah sekali
sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif
malahan serat ini menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi
sehingga serat ini bekerja sebagai suatu sistem pencetus rangsangan
bagi jantung.
35

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari makalah diatas dapat diketahui bagaimana anatomi dan fisiologi


tubuh seperti jantung, pembuluh darah, dan sistem pernapasan. Juga kita dapat
mengetahui bagaimana tata cara pemeriksaan dan cara kerja dari sistem tanda
vital.

SARAN

Kita sebagai mahasiswa kedokteran gigi, harus dapat memahami dan


mengerti bagaimana anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Juga kita harus
memahami bagaimana mekanisme tanda vital dan tata cara pemeriksaannya.
36

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC


https://www.scribd.com/document/242014255/Anatomi-dan-Fisiologi-
Pembuluh-Darah-pdf
https://www.deherba.com/beberapa-penyakit-disebabkan-adanya-perubahan-
suhu-tubuh.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/cara-hitung-detak-jantung/
https://mediskus.com/dasar/tanda-tanda-vital-ttv-pemeriksaan-nilai-normal
https://mahasiswakedokteranonline.wordpress.com/tag/nilai-normal-tanda-
vital/

Anda mungkin juga menyukai