DOSEN PENGAMPU
ASISTEN LABORATORIUM
DISUSUN OLEH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk
mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur
dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara
tertinggi dimuka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub
semakin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara
terasa terasa dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui
bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter maka suhu akan berkurang (turun) rata-
rata 0,6 ˚C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau
lapse rate. Pada udara kering, lapse rate adalah 1 ˚C (Benyamin, 1997)
Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti
halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu
secara vertikal permukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin
tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara
menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000
meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada
perubahan energi dipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara
merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik
(Handoko, 1994)
Temperatur dan kelembaban umumnya penting dalam lingkungan daratan
dan demikian eratnya berhubungan sehingga diakui sebagai bagian yang paling
penting dari iklim. Interaksi antara temperature dengan kelembaban, seperti pada
kasus interaksi kebanyakan faktor, tergantung pada nilai nisbi dan juga nilai
mutlak setiap faktor. Sehingga temperatur memberikan efek membatasinya lebih
hebat lagi terhadap organisme apabila keadaan kelembaban adalah ekstrim, yakni
apakah keadaan tadi sangat tinggi atau sangat rendah, daripada keadaan itu adalah
sedang-sedang saja. Demikian juga, kelembaban memainkan peranan yang lebih
gawat dalam keadaan temperature ekstrim. Dengan kata lain, hal ini adalah aspek
laindari asas mengenai factor interaksi (Odum, 1994).
Pengaruh suhu terhadap makhluk hidup sangat besar sehingga
pertumbuhannya sangat tergantung pada keadaan suhu, terutama dalam
kegiatannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu dipermukaan bumi antara
lain:
1) Jumlah radiasi yang diterima pertahun, perbulan, perhari, dan permusim.
2) Pengaruh daratan atau lautan.
3) Pengaruh ketinggian tempat.
4) Pengaruh angin secara tidak langsung misalnya, angin yang membawa panas
dari sumbernya secara horizontal.
5) Pengaruh panas laten, yaitu panas yang disimpan dalam atmosfer.
6) Penutup tanah, yaitu tanah yang ditutupi vegetasi yang mempunyai temperatur
yang lebih rendah daripada tanah tanpa vegetasi.
7) Tipe tanah, tanah gelap indeks suhunya lebih tinggi.
8) Pengaruh sudut datang sinar matahari, sinar yang tegak lurus akan membuat
suhu lebih panas daripada yang datangnya miring
Seluruh makhluk hidup dikelilingi oleh suhu dan udara. Bahkan organisme
seperti yang terdapat dalam tanah yang kelihatannya terdapat pada medan lain.
Sebenarnya terdapat dalam air dan udara. Organisme didalam tanah yang terdapat
dalam ruangan antar partikel-partikel tanah. Dari antara kedua hal ini yakni air
dan udara, masing-masing sel individu dari organisme diudara hanya bisa aktif
bila dalam keadaan lembab (Kartasapoetra, 2002).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1 Hasil
Suhu Kering Suhu Lembab
No Hari Lokasi Jam
℃ ℉ ℃ ℉
Lapanga - - - - -
14.17 34℃ 92℉ 30℃ 86℉
n 18.11 29℃ 84℉ 24℃ 76℉
- - - - -
1. Senin Hutan 14.38 33℃ 91℉ 29℃ 84℉
17.54 29℃ 84℉ 24℃ 76℉
- - - - -
Lahan 15.05 34℃ 92℉ 29℃ 84℉
17.29 30℃ 86℉ 26℃ 79℉
Lapanga 06.47 25℃ 78℉ 24℃ 76℉
11.55 33℃ 92℉ 30℃ 86℉
n 17.50 31℃ 88℉ 26℃ 79℉
07.06 25℃ 78℉ 24℃ 76℉
2. Selasa Hutan 12.02 35,5℃ 95℉ 28,5℃ 83℉
18.03 30℃ 86℉ 26℃ 79℉
07.18 26℃ 79℉ 25℃ 78℉
Lahan 12.17 35℃ 95℉ 28,5℃ 83℉
17.29 31℃ 88℉ 27℃ 80℉
Lapanga 06.38 25℃ 78℉ 25℃ 78℉
12.21 36℃ 97℉ 30℃ 86℉
n 17.30 32℃ 90℉ 28℃ 82℉
06.53 25℃ 77℉ 24℃ 75℉
3. Rabu Hutan 12.36 32℃ 90 ℉ 27℃ 80℉
17.45 32℃ 90℉ 27℃ 80℉
07.08 26℃ 79℉ 26℃ 79℉
Lahan 13.03 35℃ 95℉ 30℃ 86℉
18.04 32℃ 90℉ 27℃ 80℉
4.2 Pembahasan
1. Perhitungan
Kelembapan = Suhu Kering - Suhu Lembab = Rh
a. Di lapangan terbuka
1) Hari I
Pagi
-
Siang pukul 14.17-14.27
Kelembapan = 34˚C - 30˚C
=4
Rh =70%
Sore pukul 18.11-18.22
Kelembapan = 29˚C - 24˚C
=5
Rh =60%
2) Hari II
Pagi pukul 06.47-06.57
Kelembapan = 25˚C- 24˚C
=1
Rh =90%
Siang pukul 11.55-12.05
Kelembapan = 33˚C - 30˚C
=3
Rh =76%
Sore pukul 17.50-18.00
Kelembapan = 31˚C - 26˚C
=5
Rh =62%
3) Hari III
Pagi pukul 06.38-06.48
Kelembapan = 25˚C- 25˚C
=0
Rh =100%
Siang pukul 12.21-12.31
Kelembapan = 36˚C - 30˚C
=6
Rh =58%
Sore pukul 17.30-17.40
Kelembapan = 32˚C - 28˚C
=6
Rh =57%
b. Di hutan
1) Hari I
Pagi
-
Siang pukul 14.38-14.48
Kelembapan = 33˚C - 29˚C
=4
Rh =69%
Sore pukul 17.54-18.04
Kelembapan = 29˚C - 24˚C
=5
Rh =60%
2) Hari II
Pagi pukul 07.06-07.16
Kelembapan = 25˚C- 24˚C
=1
Rh =90%
Siang pukul 12.02-12.12
Kelembapan = 35,5˚C - 28,5˚C
=7
Rh =52%
Sore pukul 17.50-18.00
Kelembapan = 31˚C - 26˚C
=5
Rh =61%
3) Hari III
Pagi pukul 06.53-07.03
Kelembapan = 25˚C- 24˚C
=1
Rh =90%
Siang pukul 12.36-12.46
Kelembapan = 32˚C - 27˚C
=5
Rh =62%
Sore pukul 17.45-17.55
Kelembapan = 32˚C - 27˚C
=5
Rh =62%
c. Di lahan percobaan
1) Hari I
Pagi
-
Siang pukul 15.05-15.15
Kelembapan = 34˚C - 29˚C
=5
Rh =63%
Sore pukul 17.29-17.39
Kelembapan = 30˚C - 26˚C
=4
Rh =68%
2) Hari II
Pagi pukul 07.18-07.28
Kelembapan = 26˚C- 26˚C
=0
Rh =100%
Siang pukul 12.17-12.27
Kelembapan = 35˚C - 28,5˚C
= 6,5
Rh =55%
Sore pukul 17.29-17.39
Kelembapan = 31˚C - 27˚C
=6
Rh =57%
3) Hari III
Pagi pukul 07.08-07.18
Kelembapan = 26˚C- 26˚C
=1
Rh =91%
Siang pukul 13.03-13.13
Kelembapan = 35˚C - 30˚C
=5
Rh =64%
Sore pukul 18.04-18.14
Kelembapan = 32˚C - 27˚C
=5
Rh =62%
1. Pengaruh tanah dan air, semakin banyak jumlah uap air baik diudara
maupun didalam tanah, maka kelembapan akan semakin tinggi.
2. Ada atau tidaknya vegetasi, semakin rapatnya jarak antara vegetasi maka
kelembapan makin tinggi, namun suhu akan menjadi sangat rendah.
3. Pengaruh ketinggian tempat, semakin tingginya suatu tempat maka suhu
ditempat tersebut akan semakin rendah dan kelembapan udara semakin
tinggi.
4. Pengaruh aktivitas manusia dipersemaian terbuka.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Suhu lebih tinggi di daerah yang terbuka dan kelembapan tinggi pada
daerah yang memiliki banyak tumbuhan. Karena kelembaban udara berbanding
terbalik dengan suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, maka kelembaban udaranya
semakin kecil. Ada beberapa faktor yang mempengaruhu suhu dan kelembapan yaitu:
1. Pengaruh tanah dan air
2. Ada atau tidaknya vegetasi
3. Pengaruh ketinggian tempat
4. Pengaruh aktivitas manusia
5.2 Saran
Bangday, 2015. Cuaca dan Iklim - Pengertian, Unsur Pembentuk dan Alat
Ukurnya. Di unduh dari http://www.climate4life.info/2018/09/cuaca-dan-
iklim-pengertian-unsur-pembentuk-dan-alat-ukurnya.html (Diakses pada 23
September 2019)