Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERAN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI KOMUNIKATOR

PEMBANGUNAN DAERAH

Nama : Nita Aulia Rahmah

NIM : 1850700039

Semester : III/B

PROGRAM STUDI SI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO

2019

1
DAFTAR ISI

halaman

Halaman Cover .............................................................................................. 1


Daftar Isi ........................................................................................................ 2
BAB I Pendahuluan ....................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................... 3
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
BAB II Pembahasan ....................................................................................... 5
BAB III Penutup ............................................................................................ 11
Daftar Pustaka ................................................................................................ 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era perkembangan zaman saat ini pemerintah sedang
menggalakkan pembangunan baik di kota sampai pelosok desa. Seiring
perkembangan teknologi yang sangat pesat perlu didukung sarana
prasarana yang memadai. Adanya fasilitas yang memadai akan
mendukung berkembangnya potensi yang ada maupun sumber daya yang
dimiliki suatu daerah.
Sementara disetiap daerah atau kota memiliki karakteristik
tersendiri dalam mengolah dan membangun sarana dan prasarana untuk
kepentingan serta kepentingan masyarakat, agar tercapai pembangunan
dalam daerah atau kota tersebut. Pembangunan tidak akan bisa berjalan
dengan baik apabila tidak adanya kerjasama dan komunikasi yang baik
antara pemerintah dengan masyarakat, baik secara internal maupun
eksternal. (J.W. Londa, 2014).
Public relations officiers (PRO) atau yang juga dikenal sebagai
humas. Posisi dan perannya sangat strategis dan menentukan guna
menciptakan dan memperoleh good image dari masyarakat (publik internal
maupun publik eksternal) terhadap instansi dimana humas berinduk.
Demikian pula dengan petugas humas di kator pemerintahan, perran
mereka sangat menentukan sebagai komunikator pembangunan untuk
menjembatani aspirasi masyarakat di satu sisi dan menyampaikan
kebijakan serta pesan-pesan pembangunan dari pemrintah sebagai user di
lain sisi, dengan tujuan agar masyarakat dapat berpartisipasi di dalam
pelaksanaan pembangunan itu sendiri sehingga tujuan pelaksanaan
pembangunan dapat berhasil dengan baik. (J.W. Londa, 2014).

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa peran public relations sebagai komunikator pembangunan daerah?
2. Bagaimana peran public relations sebagai komunikator pembangunan
daerah?

4
BAB II
PEMBAHASAN

Public Relations
Menurut Moore (20004), istilah hubungan erat dengan masyarakat
mencakup hubungan dengan masyarakat luas, baik melalui publisitas
khusus fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya berkaitan dengan usaha
menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya
sendiri (Webster’s New World Dictionary).
Menurut Kasali (2005), public relations merupakan pendekatan
yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi.
Pada masa mendatang public relations diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS memperkerjakan 9000
karyawan dibidang komunikasi yang ditempatkan di United States
Information Agency.
Public relations, menurut Abdurrahman (1993), mempunyai dua
pengertian. Pertama, humas dalam arti sebagai teknik komunikasi atau
technique of communication; kedua, humas sebagai metode komunikasi
atau method of communication.
Public relations menyangkut bentuk komunikasi yang bertlaku
untuk semua organisasi (non-profit-komersial, publik-privat, pemerintah-
swasta). Artinya, public relations jauh lebih luas daripada pemasaran dan
periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.
Public relations (PR) memiliki posisi yang sangat penting dalam
sebuah organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. Hal
tersebut dikarenakan public relations merupakan salah satu front liner
penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Public relations
menetukan kesan positif sebuah organisasi dimata masyarakat, dan
hubungan dengan masyarakat akan menentukan cara organisasi tersebut
bersosialisasi ditengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, hubungan

5
komunikasi antara organisasi dan masyarakat luas. PR menggunakan
komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah
pengetahuan, sikap, dan perilaku publik sasarannya. Kegiatan public
relations tersebut berkaitan sangat erat dengan pembentukan opini publik
dan perubahan sikap dari masyarakat.
Sasaran utama public relations modern disebut public, yaitu
sekelompok orang, baik dalam satu wilayah maupun tersebar, yang
mempunyai satu kepentingan atau masalah yang sama dan memerlukan
penyelesaian.
Public relations di Indonesia diterjemahkan dengan istilah
Hubungan Masyarakat. Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M.
Broom (2005:5) menyatakaan, “hubungan masyarakat merupakan fungsi
manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling
menguntungkan antara organisasi dan masyarakat, menjadi sandaran
keberhasilan atau keberuntungan.
Dasar pemikiran humas dalam pemerintahan berlandaskan pada
dua fakta dasar. Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui;
karena itu, para pejabat pemerintah mempunyai tanggung jawab guna
memberi penjelasan kepada masyarakat. Kedua, ada kebutuhan bagi para
pejeabat untuk menerima masukan dari masyarakat tentang persoalan dan
tekanan sosial, untuk memperoleh partisipasi dan dukungan masyarakat.
(Moore, H. Fraziee, 2004 :489).
Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris Communication)
secara etimologis berasal dari bahasa Latin communicatus. Kata ini
bersumber pada communis yang memiliki makna “berbagi” atau ”menjadi
milik bersama,” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan
atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. jadi,

6
dalam pengertian ini, yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Menurut Ruben dan Steward.
“...Human communication is the process through which
individuals in relationship, group, organizations and societies respond to
and create message to adapt to environment and one another.”
(komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu
dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi, dan masyarakat yang
merespons dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan
satu sama lain).

Komunikasi Sosial Pembangunan

Komunikasi merupakan ilmu yang multi disiplin. Komunikasi


diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah dalam
ranah pembangunan. Dalam proses pembangunan tentu diperlukan adanya
proses komunikasi yang baik kepada masyarakat luas ataupun pihak
terkait. Adanya komunikasi pembangunan dimaksudkan untuk
memberikan pemahan dan informasi tentang sejauh mana proses
pembangunan itu diperlukan, bagaimana peran serta support dari berbagai
pihak guna mensukseskan rencana pembangunan tersebut. Menilik definisi
dari “komunikasi pembangunan” sendiri adalah suatu ilmu yang dipelajari
secara spesifik dalam penerapan konsep komunikasi dan teori yang
digunakan dalam pembangunan. Menurut Nasution (2002), komunikasi
pembangunan meliputi peran serta fungsi komunikasi (suatu interaksi
pertukaran pesan secara dua arah) diantara semua pihak yang terlibat
dalam usaha pembangunan, khususnya pemerintahan dan masyarakat.
Komunikasi perlu dilakukan dalam hal proses perencanaan, pelaksanaan,
serta evaluasi terhadap pembangunan.

Di dalam kaitannya dengan komunikasi pembangunan, kita


mengenal istilah komunikasi sosial pembangunan, dimana dalam konteks
pembangunan diperlukan adanya keselarasan antara aspek kemajuan

7
lahiriah dan batiniah. Sehingga proses komunikasi pembangunan bisa
berjalan selaras dan menimbulkan kesepahaman bersama tanpa ada pihak
yang merasa dirugikan. Dalam ilmu komunikasi dipelajari pula masalah
proses, yakni proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan untuk merubah suatu pendapat, sikap, maupun perilaku. Oleh
karenanya dalam pembangunan (pemerintah atau masyarakat), pesan
pembangunan yang berisi gagasan atau ide atau program pembangunan,
dan komunikan pembangunan (masyarakat luas sasaran dari
pembangunan).

Pembangunan dalam konteks luas (negara) berarti sebuah proses


pembangunan manusia seutuhnya yang bersifat pragmatik yang mampu
memberikan inovasi-inovasi ataupun terobosan teknologi baik di masa
kini, maupun di masa depan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di suatu negara. Dalam konteks ini komunikasi menjadi sebuah kunci,
guna merubah perilaku serta sikap manusia disuatu negara tersebut sebagai
aktor utama dalam pembangunan, baik berperan sebagai subjek maupun
objek pembangunan.

Pembangunan hanya akan tercapai apabiala adanya peran dari


masing-masing puhak yang terlibat. Pemerintah membuat perncanaan
pembangunan, mensosialisasikan rencana pembangunan, dan
melaksanakan pembangunan, harus didukung oleh masyarakat sebagai
objek pembangunan tersebut. Tanpa adanya dukungan dari masyarakat,
mustahil pembangunan bisa berjalan efektif. Tanpa adanya dukungan dari
masyarakat tersebut, tentu dibutuhkan pesan komunikasi tersebut,
mengandung makna: pentingnya pembangunan, tujuan pembangunan, dan
seberapa besar manfaat pembangunan tersebut. Dengan demikian nantinya
masyarakat akan memahami arti penting dari sebuah pembangunan di
suatu daerah.

8
Arti penting strategi komunikasi dalam kaitannya dengan
pembangunan di suatu negara ini dimaknai oleh Effendy (2010),
mempunyai fungsi:

1. Menjembatani “cultural gab” akibat kemudahan yang diperoleh oleh


kemudahan dioperasionalkan media massa yang begitu kuat
pengaruhnya, dan jika dibiarkan akan merusak tataran budaya bangsa
sendiri.
2. Mensosialisasikan pesan komunikasi yang bersifat informatif,
persuasif, dan instruktif secara sistematik kepada sasaran guna
memperoleh hasil optimal.

Dalam memilih strategi komunikaksi yang tepat guna


menyebarkan pesan-pesan pembangunan, pemilihan media juga menjadi
salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh komunikator pembangunan.
Guna memilih media komunikasi yang tepat, karakteristik masyarakat
maupun wilayah menjadi fokus utamanya. Masyarakat di daerah pedesaan
tentu lebih efektif dengan media komunikasi yang konvensional ataupun
komunikasi langsung. Sementara masyarakat perkotaan akan lebih efektif
dengan menggunakan media-media digital yang bisa diakses kapan saja.

Communicator Facilitator
Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai
pendengar yang peka dan broker (perantara) komunikasi. Fasilitator
komunikasi bertindak sebagai perantara (liason), interpreter, dan mediator
antara organisasi dan publiknya. Mereka menjaga komunikasi dua arah
dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam
hubungan dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka.
Tujuannya adalah memberikan informasi yang dibutuhkan
manajemen atau publik untuk membuat keputusan demi kepentingan
bersana. Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini
bertindak sebagi sumber informasi agen kontak resmi antara organisasi

9
dan publik. Mereka menengahi interaksi, menyusun agenda, mendiagnosis
dan memperbaiki kondisi-kondisi mengganggu hubungan komunikasi
diantara kedua belah pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran di
tengah-tengah dan berfungsi sebagai penghubung anatara organisasi dan
publik.

10
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan data diatas mengenai peran public relations sebagai


komunikator pembagunan dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Diketahui bahwa peran public relations sangat penting sebagai


komunikator pembangunan yaitu menjalin hubungan harmonis antara
pemerintah dan publik selain itu public relation juga menjembatani antara
kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat. Seperti yang
diketahui bahwa public relations memiliki fungsi internal dan eksternal,
yaitu menciptakan kombinasi dua arah dengan penyebaran informasi dan
pemerintah kepada publik, dan menyalurkan opini publik dan
menyalurkan opini publik kepada pemerintah. Public relations diharapkan
selalu turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi mayarakat dan
mengetahui bagaimana setiap masyarakat soal pembangunan di daerah,
karena yang terjadi humas kebanyakan hanya mengetahui komplein publik
dari media massa.

Selain itu public relations juga menjalankan tugasnya dengan


mendengarkan pendapat dan aspirasi publik, serta mampu untuk
mengidentifikasi keinginan-keinginan publik khalayak sasarannya,
menyampaikan sumbangan ide atau gagasan kreatif tertentu yang positif
kepada pimpinan demi manfaat baersama bagi pemerintah dan masyarakat,
menciptakan suasana iklim yang kondusif dan hubungan yang harmonis
serta positif untuk kalangan internal mulai dari tingkat pimpinan
kebawahannya atau sebaliknya. Peran humas sebagai komunikator
pembangunan yaitu sebagai pemberi informasi yang diperlukan, baik itu
itu perencanaannya maupun pelaksanaan pembangunan tersebut, humas
menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pimpinan, dan juga dari
pimpinan ke masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fajri, Choirul, Mawadari, Siti & Yudhana, Anton. 2018. “Komunikasi


Pembangunan Pemerintah Kulon Progo Dalam Memberikan
Pemahaman Kepada Masyarakat Terkait Pembangunan New
Yogyakarta Internasional Airport”. Jurnal Komunikator. Volume
10. No. 2, https://journal.umy.ac.id. Diakses pada tanggal 16
Desember 2019.

Hendri, Ezi, Purnaningsih, Ninuk & Saleh, Amiruddin. 2014. “Analisis


Efektivitas Musyawarah Perencanaan Pembangunan”. Jurnal
Komunikasi Pembangunan. Volume 12. No.2,
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view/8656.
Diakses pada tanggal 15 Desember 2019

Liliweri, Alo. 1991. Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam


Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Londa, J.W. 2014. “Peran Petugas Humas Sebagai Komunikator


Pembangunan”. Journal Acta Diurna. Volume 3. No. 2,
hhtps://media.neliti.com. Diakses pada tanggal 15 Desember
2019.

Mukarom, Zainal & Muhibudin Wijaya. 2015. Manajemen Public


Relations Panduan Efektif Mengelola Masyarakat. Bandung:
Pustaka Setia.

Suzetta, Paskah. 2008. Perencanaan Pembangunan Indonesia. Sekretariat


Negara Republik Indonesia. http://www.setneg.go.id. Diakses
pada tanggal 16 Desember 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai