Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH PERTUMBUHAN BAHASA INDONESIA

Dosen pengampu:
Junaida, M.Pd

Disusun oleh:
Azmi Ellah Syaniah (0304193220)
Nur Azizah Hanifah (0304193213)
Hanatullina Simatupang (0304193222)
Avita Syahri (0304193210)

TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “sejarah
pertumbuhan bahasa indonesia”.

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu junaida,


M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang


khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan.

MEDAN, 16 MARET 2020

PENULIS

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................i

Daftar isi..................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.................................................................................................1

a. Latar belakang.............................................................................................1
b. Rumusan masalah.......................................................................................1
c. Tujuan masalah...........................................................................................1

Bab II Pembahasan................................................................................................2

a. Sejarah pertumbuhan Bahasa indonesia......................................................2


b. Ragam Bahasa indonesia...........................................................................6
c. Ciri-ciri umum Bahasa indonesia..............................................................10
d. Kedudukan Bahasa indonesia....................................................................10
e. Fungsi Bahasa Indonesia...........................................................................11

Bab III Penutup....................................................................................................12

a. Kesimpulan................................................................................................12
b. Saran..........................................................................................................12

Daftar pustaka........................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pentingnya bahasa sebagai identitas manusia, tidak bisa dilepaskan dari
keberadaan pengakuan manusia terhadap penggunaan bahasa dalam kehidupan
bermasyarakat sehari-hari. Untuk menjalankan tugas, manusia hanya memiliki
satu alat, yaitu bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa
yang ada di benak mereka. Sesuatu yang sudah diterima sama dan mirip,
belum tentu terasa serupa, belum terungkap dan ditampilkan. Hanya dengan
bahasa, manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap. Untuk
memperdalam Tentang Bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui
perkembangannya sampai saat ini kita tahu tentang pemersatu dari berbagai
suku dan adat istiadat yang beranekaragam di Indonesia, yang termasuk kita di
dalamnya. Maka dari itu melalui makalah ini penulis ingin menyampaikan
sejarah tentang perkembangan bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa Indonesia pada masa
prakemerdekaan?
2. Mengapa bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia?
3. Apa saja peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perkermbangan bahasa
Indonesia?
4. Bagaimana Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa reformasi?
5. Bagaimana kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia pada masa
prakemerdekaan.
2. Untuk mengetahui Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi
perkermbangan bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan Bahasa Indonesia pada masa reformasi.
4. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERTUMBUHAN BAHASA INDONESIA
Berdasarkan pembahasan dalam ilmu kebahasaan, dijelaskan bahwa
bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa ini sudah tumbuh dan
berkembang sebelum Bahasa Indonesia dideklarasikan sebagai bahasa resmi pada
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 19281. Kajian linguistik (kebahasaan)
menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah salah satu dari beragam jenis bahasa
melayu di Nusantara. Bahasa melayu yang digunakan adalah bahasa Melayu Riau
di abad ke-19, hal ini menunjukkan kepada kita bahwa yang menjadi dasar dari
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, terutama bahasa Melayu Riau2.
Ada tiga faktor yang menyebabkan bahasa Melayu menjadai dasar dari
Bahasa Indonesia dan mudah diterima masyarakat3:
1. Bahasa Melayu sebagai Lingua Franca
Bahasa melayu sudah digunakan sejak zaman Sriwijaya, dimana bahasa ini
digunakan sebagai bahasa dalam kegiatan jual beli (perdagangan). Dalam
perdagangan bahasa ini merupakan bahasa yang mudah untuk dipahami
oleh berbagai suku yang memiliki bahasa ibu yang berbeda-beda,
sehingga bahasa ini pun menjadi bahasa pengantar (lingua franca) dalam
dunia perdagangan. Dengan demikian, bahasa Melayu dapat tersebar
dengan cepat keseluruh Nusantara.
2. Sistem Bahasa Melayu Praktis dan Sederhana
Bahasa Melayu lebih mudah diterima di kalangan masyrakat dikarenakan
oleh struktur bahasanya yang lebih sederhana, tidak seperti bahasa lainnya
di Indonesia yang memiliki struktur bahasa yang lebih rumit. Struktur
Bahasa Melayu tidak mengenal undak usuk atau bahasa yang disampaikan
berdasarkan strarta social yang dipakai oleh masyarakat Jawa.
3. Kebutuhan Politik
Untuk menghindari berbagai macam perbedaan dan konflik yang mungkin
akan muncul di Indonesia apabila Indonesia memilih salah satu bahasa ibu
dari berbagai macam suku di Nusantara, maka Indonesia memilih dan
memutuskan bahasa Melayu sebagai bahasa yang digunakan sehari-hari.

1
Edi Saputra dan Junaida. Bahasa Indonesia. (Medan: Perdana Publishing,
2019), hlm. 1
2
Ali Murthado dan Rahmat Hidayat Nasution. Bahasa Indonesia ( untuk
Perguruan Tinggi Teori dan Praktik Menulis Karya Ilmiah. (Medan: Wal Ashri
Publishing, 2019), hlm. 4
3
Hikmat, Ade dan Nani Sholihati. Bahasa Indonesia (untuk Mahasiswa S1
& Pascaserjana, Guru, Dosen, Praktisis, dan Umum). (Jakarta: PT Grasindo,
2013), hlm. 3

2
Hal ini disebabkan karena Bahasa Melayu telah menjadi bahasa pengantar
dalam perdagangan yang sangat bayak digunakan oleh masyarakat.
Selain tiga faktor diatas, ada dua faktor lain yang menyebabkan bahasa
Melayu sebagai dasar dari Bahasa Indonesia4:
1. Suku Jawa, suku Sunda, dan suku-suku yang lain dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.
2. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti luas5.
Demikianlah faktor-faktor yang menyebabkan bahasa Melayu menjadi
dasarnya bahasa Indonesia. Namun, dalam perkembangan saat ini bahasa
Indonesia tidak lagi sama dengan bahasa aslinya, yaitu bahasa Melayu.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
Indonesia6, yaitu:
1. Waktu
Perkembangan bahasa Indonesia dapat dibagi dalam tiga fase
perkembangan. Fase pertama atau fase prakolonial, fase ini ditandai dengan
adanya temuan tertulis bahasa Melayu tua di prasasti dan inskripsi. Fase kedua
atau disebut dengan masa colonial, pada fase ini ditandai dengan masuknya orang-
orang Barat ke Nusantara pada abad XVI dan mereka menemukan bahwa bahasa
Melayu telah digunakan sebagai bahasa resmi di Nusantara.
Fase ketiga atau disebut dengan masa pergerakan pada tahun 1901, pada
masa ini telah disusun ejaan resmi bahasa Melayu Van Ophuysen sebagai cikal
bakal ejaan bahasa Indonesia. Pada tahun 1908 pemerintah colonial mendirikan
badan penerbit buku-buku bacaan yang bernama Commisie voor de Volkslectuur
(Taman Bacaan Rakyat), yang pada tahun 1917 diganti namanya menjadi Balai
Pustaka, badan penerbit ini juga merupakan penyebar bahasa Melayu terbesar di
kalangan masyarakat luas.
Pada 28 Oktober 1928 bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa
nasional dan semakin tersebar luas pada tahun 1933 lewat karya-karya angkatan
sastrawan muda. Pada tahun 1945 bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa
negara lewat pasal 36 UUD 1945 dan disempurnakan ejaannya menjadi Ejaan
Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) pada keputusan Presiden No.57
tahun 1972.

4
Lihat Ali Murthado, … h. 5
5
Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. (Jakarta: Akademia Pressindo, 2004), hlm. 4
6
Lihat Hikmat, … h. 4

3
Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga eksistensi bahasa Indonesia menjadi
bahasa nasional. Upaya pemerintah dan para tokoh bahasa yang memiliki
komitmen terhadap pelestarian bahasa Indonesia mengadakan kongres-kongres
dalam rangka membahas perkembangan bahasa Indonesia, Pertemuan yang rutin
dilaksanakan ini diberi nama kongres bahasa Indonesia. Keberlngsungan
Kongres-kongres tersebut sangatlah penting bagi proses perkembangan bahasa
Indonesia. Oleh karena dengan adanya kongres bahasa Indonesia, muatan dari
bahasa Indonesia menjadi lebih komprehensif dan di sesuaikan dengan
perkembangan zaman. Berikut ini kongres bahasa Indonesia yang sudah
dilaksanakan7:
1. Kongres Bahasa Indonesia I (Pertama)
Kongres bahasa Indonesia yang pertama dilaksanakan pada tanggal 25-28
Juni tahun 1938 di kota Solo, Jawa Tengah. Kongres pertama ini
menghasilkan beberapa kesepakatan dan kesepahaman yakni urgensi dari
usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan
secara sadar oleh para cendikiawan dan budayawan Indonesia pada waktu
itu. Sampai pada akhirnya pada 18 Agustus 1945 disyahkannya Undang
-Undang Dasar 1945, pada Pasal 36 menetapkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara. Diresmikannya penggunaan Ejaan Republik sebagai
pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya, peresmian ini
terjadi pada tanggal 19 Maret 1947.
2. Kongres Bahasa Indonesia II
Kongres bahasa Indonesia yang kedua dilaksanakan pada 28 Oktober-1
November 1954 di Kota Medan, Sumatra Utara,. Kongres bahasa
Indonesia ini merupakan sebuah tindakan
rasionalisasi dari keinginan yang kuat dan keras dari bangsa Indonesia
untuk selalu
menyempurnakan bahasa Indonesia yang dijadikan bahasa nasional.
Pemerintah pada 16 Agustus 1972, meresmikan penggunaan Ejaan yang.
Disempurnakan (EYD) yang diperkuat dengan adanya Keputusan Presiden
No. 57 Tahun 1972. Mentri Pendidikan dan Kebudayaan pada 31 Agustus
1972, menetapkan Pedoman Umum Bahasa Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku
di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
3. Kongres Bahasa Indonesia III
Kongres bahasa Indonesia ketiga dilaksanakan pada 28 Oktober-2
November 1978 di Ibukota Jakarta. Hasil yang didapat dari kongres
bahasa Indonesia ketiga ini yaitu memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan,
dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928 dan selalu berusaha
dengan optimal untuk memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
7
Tridays Repelita. 2018. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, Jurnal
Artefak: History and Education Vol. 5 hlm. 47-48

4
4. Kongres Bahasa Indonesia IV
Kongres bahasa Indonesia keempat diselenggarakan pada tanggal 21-26
November 1983 di Jakarta. Pada pelaksanaan kongres bahasa Indonesia ke
empat bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda yang ke-55 yang
menghasilkan kesepakatan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di
dalam GBHN, yang mewajibkan kepada seluruh warga negara Indonesia
untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar tercapai
seoptimal mungkin.
5. Kongres Bahasa Indonesia V
Kongres bahasa Indonesia yang kelima dilaksanakan pada tanggal 28
Oktober-3 November 1988 di Jakarta.. Pada kongres bahasa Indonesia
kelima ini, dilahirkan karya monumental yaitu sebuah Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
6. Kongres Bahasa Indonesia VI
Kongres bahasa Indonesia yang keenam dilaksanakan pada tanggal 28
Oktober-2 November 1993 di Jakarta. Hasil dari kongres bahasa Indonesia
kelim diantaranya yaitu pengusulan Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Indonesia ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa
Indonesia, di samping mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa
Indonesia.
7. Kongres Bahasa Indonesia VII
Kongres bahasa Indonesia ketujuh dilaksanakan pada tanggal 26-30
Oktober 1998 di Jakarta. Hasil dari kongres bahasa Indonesia ke tujuh
yaitu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa Indonesia
8. Kongres Bahasa Indonesia VIII
Kongres bahasa Indonesia kedelapan diselenggarakan pada tanggal 14-17
Oktober 2003 di Jakarta. Pada kongres bahasa Indonesia ke tujuh
menghasilkan kesepakatan pengusulan bulan Oktober dijadikan bulan
bahasa. Agenda pada bulan bahasa adalah berlangsungnya seminar bahasa
Indonesia di berbagai lembaga yang memperhatikan bahasa Indonesia.
9. Kongres Bahasa Indonesia IX
Kongres bahasa Indonesia kesembilan dilaksanakan pada tanggal 28
Oktober-1 November 2008 di Jakarta. Kongres bahasa Indonesia ke lima
membahas lima hal utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah,
penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa
media massa. Kongres bahasa ini berskala internasional yang
menghadirkan pembicara-pembicara dari dalam dan luar negeri.
10. Kongres Bahasa Indonesia X
Kongres bahasa Indonesia yang kesepuluh dilaksanakan pada tanggal 28-
31 Oktober 2013 di Jakarta. Hasil dari kongres bahasa Indonesia ke
sepuluh merekomendasikan yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

5
(Mendikbud), merekomendasikan hal-hal yang perlu dilakukan
pemerintah.

2. Politik
Setelah dikeluarkannya pasal 36 UUD 1945 maka eksistensi penggunaan
bahasa Indonesia perlu diperkuat oleh pemenrintahan Indonesia untuk
kepentingan politiknya. Dimana dalam hal ini bahasa persatuan merupakan
salah satu syarat untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah
Jepang. Sehingga bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa persatuan.
3. Sosial Budaya
Bahasa Indonesia semakin banyak digunakan sebagai bahasa pengantar di
Indonesia seiring dengan berjalanya waktu. Hal ini juga dipengaruhi oleh
program pemerintah yaitu transmigrasi yang menyebabkan beragam suku di
Indonesia berinteraksi sehingga menghasilkan istilah-istilah bahasa yang dapat
dipahami oleh pemakainya yang kemudian diakui sebagai bahasa Indonesia.
4. IPTEk
Perkembangan Bahasa Indonesia juga dipengaruhi oleh kecanggihan
teknologi. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya teknologi-teknologi canggih yang
masuk ke Indonesia dengan menggunakan bahasa Internasional. Sehingga para
ahli bahasa menggunakan bahasa Indonesia untuk mencari padanan untuk istilah-
istilah tersebut, baik itu dengan menyerap secara utuh atau dengan mencari
padanan yang sesuai dengan konsep ilmiah tersebut.

B. RAGAM BAHASA INDONESIA


Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda -
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan. Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang
ini masyarakat mengalami perubahan sehingga bahasa pun mengalami perubahan.
Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya.
Dalam hal ini banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi yang efisien sehingga dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih
variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu. Ragam bahasa timbul seiring
dengan timbulnya perubahan di dalam masyarakat. Oleh karena banyaknya
variasi, agar tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang
efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang

6
cocok untuk keperluan tertentu, dalam hal ini disebut ragam standar (Subarianto,
2000).8

Ada beberapa faktor sebagai penyebab timbulnya ragam bahasa yang ada di
Indonesia, yakni:

1. Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang
berbeda, seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah
Indonesia lainnya.
2. Faktor Sejarah
Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek
moyang sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan
daerah lainnya.
3. Faktor Perbedaan Demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah
pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang
singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar dan tingi.
Berbeda dengan daerah pemukiman padat penduduk yang menggunakan
bahasa lisan yang panjang lebar disebabkan lokasinya yang saling
berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil. Selain Faktor
tersebut ragam bahasa juga terjadi karena perkembangan zaman, di
samping perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasanya.
Berikut beberapa jeni dari ragam bahasa:
a. Ragam Bahasa Dari Cara Penuturannya
1) Ragam Dialek.
Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok
bangsawan di tempat tertentu (lihat Kridalaksana. 1993:42). Dalam istilah
lama disebut dengan logat. Logat yang paling menonjol yang mudah
diamati 5 ialah lafal (lihat Sugono, 1999:11).
2) Ragam Terpelajar

I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa. 2018. Ragam Bahasa Indonesia. Vol. 14


8

No. 2, hlm 7-14

7
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan
tampak jelas perbedaannya dengan yang digunakan oleh kelompok
penutur yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang
berasal dari Bahasa asing seperti contoh berikut:
Pidio - video
Pilem - film
Komplek - kompleks
Pajar - fajar
Pitamin - vitamin
3) Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti
pertemuan – pertemuan, peraturan – peraturan, dan perundangan –
undangan.
4) Ragam Tidak Resmi
Ragam tidak resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi
tidak resmi, seperti dalam pergaulan, atau percakapan pribadi. Ciri-ciri
ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi.
b. Ragam Bahasa Dari Cara Berkomunikasi
1) Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat
ucap (organ of speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus
memperhatikan beberapa hal seperti tata bahasa. kosakata, dan lafal dalam
pengucapannya. Contoh ragam lisan, yakni meliputi hal-hal berikut ini.
a) Ragam bahasa cakapan.
b) Ragam bahasa pidato.
c) Ragam bahasa kuliah.
d) Ragam bahasa panggung.
Kelebihan ragam bahasa lisan, yakni sebagi berikut:
a) Dapat disesuaikan dengan situasi.
b) Faktor efisiensi.
c) Faktor kejelasan.
d) Faktor kecepatan.

8
2) Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis,
kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata cara penulisan (ejaan)
di samping aspek tata bahasa dan pemilihan kosakata, dalam hal ini kita
dituntut untuk tepat dalam pemilihan unsur tata bahasa seperti bentuk kata,
susunan kalimat, pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan juga
penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide kita.
Contoh ragam lisan, yakni meliputi ha!-hal di bawah ini:
a) Ragam bahasa teknis
b) Ragam bahasa undang-undang
c) Ragam bahasa catatan
d) Ragam bahasa surat.

c. Ragam Bahasa Dari Topik Pembicaraan

1) Ragam Sosial Ragam social

Yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Misalnya, ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua
orang yang akrab dapat dikatakan sebagai ragam sosial.

2) Ragam Fungsional Ragam fungsional (profesional)

Adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lungkungan


kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional dapat menjadi bahasa
negara dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalam lingkungan
keilmuan/teknologi, kedokteran, dan keagamaan.

3) Ragam Jurnalistik. Bahasa Jurnalistik

Adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persuratkabaran (dunia


pers = media massa celak). Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa jurnalistik
adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa. Ragam bahasa

9
jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa yang dibentuk oleh spesifikasi materi
yang disampaikannya.

4) Ragam Sastra. Bahasa sastra

Adalah bahasa yang dipakai untuk menyampaikan emosi (perasaan) dan


pikiran. fantasi dan lukisan angan-angan, penghayatan lahir dan batin, peristiwa
dan khayalan dengan bentuk istimewa. Dalam hal ini istimewa karena kekuatan
efeknya pada pendengar/pembaca dan istimewa cara penuturannva ragam bahasa
sastra banyak mengunakan kalimat yang tidak efektif. Penggambaran yang sejelas
- jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam
bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi
pembaca.

5) Ragam Politik dan Hukum Bahasa politik

Berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata dan
mengatur kehidupan masyarakat. Dengan sendirinya penguasa merupakan salah
satu sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam
pengembangan bahasa di masyarakat. Salah satu ciri khas bahasa hukum adaiah
penggunaan kalimat yang panjang dengan pola kalimat luas.

C. CIRI CIRI UMUM BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum yang membedakannya
dengan bahasa-bahasa lainnya yang ada di dunia ini. Ciri-ciri umum tersebut
antara lain adalah sebagai berikut.9
1. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk
menyatakan jenis kelamin.
2. Bahasa Indonesia mempergunakan kata keterangan tertentu untuk
menunjukkan jamak. Artinya, bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan
bentuk kata untuk menyatakan jamak
3. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk
menyatakan waktu.
4. Susunan kelompok kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia biasanya
mempergunakan hukum D-M (hukum DIterangkan-menerangkan).

9
Tri Indah Kusumawati. Bahasa Indonesia. (Medan: Perdana Publishing,
2019), hlm. 5

10
5. Lafal bahasa Indonesia baku ialah lafal yang tidak dipengaruhi oleh lafal
asing maupun lafal daerah.

D. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang
tercantum di dalam:
1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
2. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (bendera, bahasa, dan lambing
negara, serta lagu kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia”
Maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:
1. Bahasa Nasional
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a. Lambang kebanggaan nasional
b. Lambang identitas nasional
c. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial budaya dan bahasanya
d. Alat penghubung antarbudaya antardaerah
2. Bahasa Negara (Bahasa Resmi NKRI)
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a. Bahasa resmi kenegaraan
b. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
c. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintahan
d. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan serta teknologi modern
E. FUNGSI BAHASA INDONESIA
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi dua bagian (Keraf, 2004: 3-7; Abidin
dkk., 2010: 3), yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus. Fungsi
bahasa secara umum antara lain.10
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri
2. Sebagai alat komunikasi
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi social
4. Sebagai alat control social
Fungsi bahasa secara khusus:

I Ketut Dibia dan I Putu Mas Dewantara. Bahasa Indonesia Untuk


10

Perguruan Tinggi. (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2017), hlm. 4-8

11
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
2. Mewujudkan seni (sastra)
3. Mempelajari bahasa-bahasa kuno
4. Mengeksploitasi IPTEK
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Berdasarkan sejarahnya bahasa Idonesia merupakan bahasa yang
berasal dari bahasa Melayu, yang mana bahasa Melayu yang digunakan adalah
bahasa Melayu Riau di abad ke-19. Faktor-faktor yang menyebabkan bahasa
Melayu menjadi dasar dari bahasa Indonesia adalah karena bahasa Melayu
merupakan bahasa pengantar (lingua franca) dalam perdagangan di Nusantara,
merupakan bahasa yang strukturnya sederhana dan mudah untuk dipahami.
Namun, seiring berjalannya waktu penggunaan bahasa Indonesia tidak lagi murni
menggunakan bahasa Melayu hal ini disebabkan oleh faktor perkembangan
zaman, politik, dan IPTEK.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
yang mana variasi penggunaan bahasa ini pemakaiannya tergantung pada lawan
bicara dan topik yang dibicarakan. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya
ragam bahasa diantaranya disebabkan oleh faktor budaya, sejarah, dan perbedaan
demografi. Ragam bahasa dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu ragam
bahasa yang dilihat dari cara penuturannya, ragam bahasa yang dilihat dari cara
komunikasi, ragam bahasa yang dilihat dari topic pembicaraannya.
Sebagai bahasa kesatuan Republik Indonesia, bahasa Indonesia memiliki
ciri-ciri, kedudukan, dan fungsi yang keutuhannya harus dijaga dengan baik dan
digunakan dengan benar.

B. SARAN
Berdasarkan teori-teori dan kutipan yang pemakalah sajikan dalam
makalah ini, pemakalah memberikan saran kepada para pembaca makalah agar
lebih memahami dan mendalami pengetahuan pembaca mengenai sejarah bahasa
kesatuan Republik Indonesia, yaitu bahasa Indonesia. Pemakalah juga
memberikan saran kepada pembaca setelah membaca makalah ini dan mengetahui
lebih dalam mengenai sejarah bahasa Indonesia, sebaiknya kita sebagai warga
negara Indonesia mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan penggunaan
yang baik dan benar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ali Murthado dan Rahmat Hidayat Nasution. Bahasa Indonesia ( untuk Perguruan
Tinggi Teori dan Praktik Menulis Karya Ilmiah. (Medan: Wal Ashri
Publishing, 2019
Edi Saputra dan Junaida. Bahasa Indonesia. (Medan: Perdana Publishing, 2019)
Hikmat, Ade dan Nani Sholihati. Bahasa Indonesia (untuk Mahasiswa S1
& Pascaserjana, Guru, Dosen, Praktisis, dan Umum). (Jakarta: PT
Grasindo, 2013)
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa. 2018. Ragam Bahasa Indonesia. Vol. 14 No. 2,
hlm 7-14
I Ketut Dibia dan I Putu Mas Dewantara. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2017)
Tri Indah Kusumawati. Bahasa Indonesia. (Medan: Perdana Publishing, 2019)
Tridays Repelita. 2018. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, Jurnal
Artefak: History and Education Vol. 5 hlm. 47-48
Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. (Jakarta: Akademia Pressindo, 2004)

13

Anda mungkin juga menyukai