Anda di halaman 1dari 13

ZAKAT

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


PEMBIMBING: NUNIK MAHBUBIYAH, S.Ag
KELAS 18 – 1 MIPA

PENYUSUN :
ISMI AZIZAH (16)
REPPY AGUNG S
SHAFIRA ANISA R
USVA’ATUL VERNANDA US

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1


KEDUNGWARU
Jl. Wahidin Sudiro Husodo No. 12 Telp (0355) 321381
Website : www.smariduta.sch.id email : smari_duta@yahoo.com
TULUNGAGUNG
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum WR.WB.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh Yang Maha Esa yang telah menciptakan
manusia sebagai makhluk yang sempurna, indah, mulia, dan memiliki akal pikiran. Selain itu,
karena limpahan karunia-Nya kami sebagai tim penulis makalah dengan judul “ZAKAT” dapat
menyelesaikannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya tanpa
kekurangan sesuatu apapun.

Sebagai penulis makalah ini kami tahu bahwa hasil tugas yang diperuntukkan kepada kami
masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami memohon para pembaca memakluminya
dan kami mengaharapkritik dan saran yang membangun dari pembaca. Selain itu, kami sangat
berharap informasi-informasi yang kami sampaikan melalui makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca dan dapat menambah informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan dakwah rosul di
kota Makkah.

Di zaman ini, banyak orang yang mulai melupakan sejarah-sajarah pendahulunya, bahkan
melupakan jati dirinya. Sesungguhmya kejadian-kejadian di massa lalu dapat kita jadikan
pelajaran untuk memperbaiki diri di massa depan asalkan kita mau memahami dan
mempelajarinya. Seperti yang akan kita bahas berikut ini yaitu dakwah rosul di kota Makkah.
Banyak kejadian-kejadian yang terjadi saat rosul melakukan dakwahnya di kota tersebut,
sehingga banyak pelajaran yang bisa kita petik di dalamnya.

Kejadian-kejadian yang menginspirasi dari nabi Muhammad SAW dapat kita terapkan
dikehidupan sehari-hari bukan hanya cara beribadah kepada Alloh tetapi juga cara bersosialisasi
dengan orang lain. Banyak orang-orang yang rajin beribadah kepada Alloh dengan mematuhi
semua perintahnya dan menjauhi larangannnya tetapi, sikap dalam menghadapi orang lain masih
belum sepenuhnya benar. Oleh karena kita harus menerapkannya dalam dua dimensi kehidupan
tersebut bukan hanya disalah satu sisinya, secara garis besar dalam hidup harus seimbang
dikedua hal tersebut.

Makalah ini kami susun berdasarkan informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber,
contohnya internet, buku-buku tentang PAIBD (Pendidikan Agama Islam dan Budi Perkerti)
maupun dari guru pendamping kami. Dalam makalah ini kami menyampaikan materi-materi
tentang akhlak mulia, strategi dakwah rasululah di Makkah, dakwah secara diam-diam, dakwah
secara terang-terangan, reaksi kafir Quraisy terhadap dakwah rosulullah, dan penerapannya
dikehidupam sehari-hari. Selama mempelajari materi ini bukan hanya mendapat pengetahuan
secara tidak langsung kita bisa meningkatkan keimanan kita kepada Alloh SWT.
Berbagai usaha maksimal telah kami lakukan agar bisa membuat makalah ini dengan
sebaik- baiknya, walaupun kami tahu dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan di berbagai tempat. Oleh karena itu kami mohon maaf atas kesalahan pada makalah
“ZAKAT” kami ini.

TULUNGAGUNG, 15 MARET 2019

TIM PENULIS
Daftar Isi

ZAKAT................................................................................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan......................................................................................................................................1
1. Latar Belakang................................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
3. Tujuan.............................................................................................................................................1
4. Manfaat............................................................................................................................................1
Bab II Pembahasan......................................................................................................................................2
1. Landasan Teori................................................................................................................................2
2. Penyelesaian Masalah......................................................................................................................2
Bab III Penutup...........................................................................................................................................7
1. Kesimpulan......................................................................................................................................7
2. Saran................................................................................................................................................7
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................8
Lampiran.....................................................................................................................................................9
Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber mengenai pelaksanaan
zakat di SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung. Oleh karena itu saya mewawancarai Ketua Takmir di
SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung.
Dengan terlaksananya wawancara ini harapan saya semoga dapat bermanfaat untuk para
pembaca.

2. Rumusan Masalah
1) Apa zakat yang dibayarkan di sekolah?
2) Apa hukum membayar zakat di sekolah menurut islam?
3) Siapa saja yang mengelola zakat di sekolah?
4) Bagaimana tata cara pengelolaan zakat di sekolah?
5) Kapan pembayaran zakat di sekolah dilakukan?
6) Bagaimana penerapan system pengendalian internal dalam pengelolaan zakat?
7) Mengapa zakat di sekolah diselenggarakan?

3. Tujuan
1) Memenuhi tugas kelompok Pendidikan Agama Islam.
2) Mengetahui zakat yang dibayarkan di sekolah
3) Mengetahui hukum membayar zakat di sekolah menurut islam
4) Mengetahui siapa saja yang mengelola zakat di sekolah.
5) Mengetahui tata cara pengelolaan zakat di sekolah.
6) Mengetahui kapan pembayaran zakat di sekolah dilakukan.
7) Mengetahui penerapan system pengendalian internal dalam pengelolaan zakat di sekolah.
8) Mengetahui alasan dari mengapa zakat di sekolah diselenggarakan.

4. Metode Penelitian
1. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Kedungwaru yang beralamat di Jl. Dr. Wahidin Sudiro
Husodo, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, pada tanggal 18 Maret 2019.
2. Metode penelitian
3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode wawancara. Wawancara ini saya lakukan
dengan Ketua Takmir SMAN 1 Kedungwaru, Ulil Albab Abdullah Al Jundi kelas 17-3 mipa.
4. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini instrument sebagai alat pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
wawancara.

5
Bab II Pembahasan

1. Landasan Teori
Zakat (Bahasa Arab: ‫ زكاة‬transliterasi: Zakah) dalam segi istilah adalah harta tertentu yang
wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak
menerimanya (fakir miskin dan sebagainya). Zakat dari segi bahasa berarti 'bersih', 'suci', 'subur',
'berkat' dan 'berkembang'. Menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Zakat
merupakan rukun ketiga dari rukun Islam.
Menurut kebahasaan, zakat itu bisa ditilik dari kata ‫( زكى‬zakā), yang kalau
dirangkaikan pada kalimat, yaitu ‫( زكا الشيء يزكو‬sesuatu itu bertambah dan tumbuh), atau bisa pula ‫زكا‬
‫( الزرع‬tanaman itu tumbuh), dan pada yang lain seperti: ‫( زكت التجارة‬perniagaan itu tumbuh dan
berkembang). Inilah yang masuk ke dalam definisi awal zakat yang artinya adalah "tumbuh", "suci",
dan "berkah". Dengan makna kebahasaan di atas, yakni "tumbuh" dan "suci", menurut Ibnu Hajar Al
'Asqalani, sesuai tinjauan syariat, maka itulah yang akan menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan pada harta dan pahala, terlebih juga, zakat itu berkaut pula dengan perdagangan dan
pertanian.
Adapun secara makna, ia berarti nama atau sebutan dari sesuatu hak Allah Ta'ala
yang dikeluarkan kepada fakir miskin, ini ditunjukkan oleh sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad
mengutus Mu'adz bin Jabal ke Yaman, untuk mengambil sebagian harta orang yang kaya agar
diberikan kepada orang yang papa di antara mereka. Adapun secara keistilahan, makna zakat dalam
syariat Islam ialah arti seukuran tertentu beberapa jenis harta, yang wajib diberikan kepada golongan-
golongan tertentu, dengan syarat-syarat yang tertentu pula. Bagian dari harta inilah yang dinamai
zakat, dan didoakan oleh penerimanya agar diparingi keberkatan dari Allah. Tak jauh dengan
ketentuan di atas, ia dikecualikan dari bani Hasyim dan bani Muthalib, dan ia wajib dikeluarkan bagi
yang berakal, baligh, dan merdeka. Menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999, disebutkan
bahwasanya zakat merupakan harta yang wajib disisihkan oleh orang Muslim sesuai dengan
ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

2. Penyelesaian Masalah
1) Zakat yang Dibayarkan di SMAN 1 Kedungwaru
Menurut pemaparan Saudara Ulil, zakat yang dibayarkan di SMAN 1 Kedungwaru adalah
zakat fitrah.

2) Hukum Membayar Zakat di Sekolah dalam Islam


Menurut pemaparan Saudara Ulil, membayar zakat tidak harus di sekolah, boleh di rumah.

3) Pengelola Zakat di SMAN 1 Kedungwaru

4) Tata Cara Pengelolaan Zakat di SMAN 1 Kedungwaru


Zakat dikumpulkan di sekolah dalam bentuk beras atau uang, setelah terkumpul uang
dibelikan beras untuk dibagikan kepada yang berhak menerima. Penyaluran dapat secara
langsung yaitu dengan memberikan beras kepada tetangga sekolah yang layak untuk diberi
zakat maupun tidak langsung yaitu dengan perantara Bapak/Ibu guru untuk dibawa pulang dan
diberikan kepada tetangga beliau yang berhak menerima zkat
5) Jenis dan Macam-Macam Zakat yang Dijelaskan dalam Fikih

6
Zakat terbagi atas dua jenis yakni:
 Zakat fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan suci Ramadan. Besar
zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,7 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah
bersangkutan.
“Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitri 1(satu) sha’ dari
kurma/gandum atau budak, orang merdeka laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang
tua dari seluruh kaum muslimin. Dan beliau perintahkan supaya dikeluarkan sebelum
manusia keluar untuk shalat ‘ied.” (HR.Bukhari)

1. Syarat Wajib
Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut :
a.       Beragama Islam.
b.      Lahir dan hidup sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan.
c.       Mempunyai kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan wajib
dinafkahi, baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan siang harinya. Yang
tidak mempunyai kelebihan seperti itu, maka boleh menerima dari orang lain sehingga
dia dapat membayar zakat dan mempunyai persediaan makanan.

2. Waktu-Waktu Zakat Fitrah


Waktu wajib membayar zakat fitrah adalah ketika terbenam matahari pada malam Idul Fitri.
Adapun beberapa waktu dan hukum membayar zakat fitrah pada waktu itu adalah :
a.       Waktu mubah, awal bulan Ramadhan sampai hari penghabisan Ramadhan.
b.      Waktu wajib, mulai terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan.
c.       Waktu sunah, sesudah sholat subuh sebelum sholat Idul Fitri.
d.      Waktu makruh, sesudah sholat Idul Fitri  tetapi sebelum terbenam matahari pada hari
raya Idul Fitri.
e.       Waktu haram, sesudah terbenam matahari pada hari raya Idul Fitri.

Zakat ini wajib dikeluarkan dalam bulan Ramadhan sebelum shalat ‘ied, sedangkan bagi
orang yang mengeluarkan zakat fitrah setelah dilaksanakan shalat ’ied maka apa yang
diberikan bukanlah termasuk zakat fitrah tetapi merupakan sedekah, hal ini sesuai dengan
hadis Nabi saw dari ibnu Abbas, ia berkata,
“Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah itu sebagai pembersih bagi orang yang
berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan yang kotor dan sebagai makanan bagi orang
yag miskin. Karena itu, barang siapa mengeluarkan sesudah shalat maka dia itu adalah salah
satu shadaqah biasa.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majjah)
Melewatkan pembayaran zakat fitrah sampai selesai shalat hari raya hukumnya
makruh karena tujuan utamanya membahagiakan orang-orang miskin pada hari raya, dengan
demikian apabila dilewatkan pembayaran hilanglah separuh kebahagiannya pada hari itu.

 Zakat maal (harta)


Zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang mencakup hasil perniagaan, pertanian,
pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.
Zakat Maal (harta) adalah zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh
individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
secara hukum (syara). Maal berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti harta.

1. Syarat Wajib
Secara umum seseorang berkewajiban mengeluarkan zakat mal apabila sudah
memiliki syarat sebagai berikut :
a.       Islam

7
b.      Merdeka (bukan budak)
c.       Hak milik yang sempurna
d.      Telah mencapai nisab
e.       Masa memiliki sudah sampai satu tahun / haul (selain tanaman dan buah-buahan).
f.       Lebih dari kebutuhan pokok. Orang yang berzakat hendaklah orang yang kebutuhan
minimal / pokok untuk hidupnya terpenuhi terlebih dahulu.
g.      Bebas dari hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan ke harta yang
dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan dibayar pada waktu yang
sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban zakat.

2. Macam Zakat Maal


a. Zakat Binatang Ternak
b. Zakat Emas dan Perak
c. Zakat Hasil Bumi (biji – bijian dan buah – buahan)
d. Harta temuan / terpendam (rikaz)
e. Hasil tambang (ma’din)
f. Harta perniagaan
g. Zakat profesi

6) Orang yang Berhak maupun yang Haram Menerima Zakat?


Penerima
Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, tertera dalam Surah at-Taubah ayat 60 yakni:
 Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup. Menurut Buya Hamka, kata fakir berasal dari makna
"membungkuk tulang punggung", satu sebutan buat orang yang telah bungkuk memikul
beban berat kehidupan.
 Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar
untuk hidup. Secara kebahasaan, orang miskin berasal dari kata ‫( ُس ُكوْ ٌن‬sukūn), artinya tidak
ada perubahan pada hidupnya, tetap saja begitu, menahan penderitaan hidup.
 Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat. Tentu saja dalam memungut
zakat ini, ada para petugas yang mengambilnya. Mereka juga berhak terhadap zakat.
Namun begitu, Buya Hamka memberi catatan, bahwa jika si pengurus atau pegawai
mengambil sebagian hartanya yang telah dipungut untuk dirinya sendiri, ini dijatuhkan
kepada korupsi/ghulūl (ٌ‫) ُغلُوْ ل‬. Karenanya menurut beliau, boleh saja mengadakan
kepanitiaan dalam rangka pemungutan zakat.
 Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan
diri dengan keadaan barunya.
 Hamba sahaya - Budak yang ingin memerdekakan dirinya
 Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk
memenuhinya.
 Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah misal: dakwah, perang dan sebagainya.
 Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.

Haram menerima:
 Orang kaya dan orang yang masih memiliki tenaga.
 Hamba sahaya yang masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
 Keturunan Nabi Muhammad (ahlul bait).
 Orang yang dalam tanggungan dari orang yang berzakat, misalnya anak dan istri.

8
7) Faedah dan Hikmah dari adanya Zakat Sebagai Bagian dari Perintah Allah SWT
Zakat memiliki beberapa faedah yang sangat berguna bagi umat Islam, di antaranya
faedah agama (diniyyah), akhlak (khuluqiyah) dan kesosialan (ijtimaiyyah). Berikut penjelasan
lebih rinci mengenai faedah-faedahnya.

Faedah agama
1. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari rukun Islam yang
mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
2. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya, akan
menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan.
3. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana firman
Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (Al Baqarah:
276). Dalam sebuah hadits muttafaq alaih, nabi juga menjelaskan bahwa sedekah dari
harta yang baik akan ditumbuhkan kembangkan oleh Allah berlipat ganda.
4. Zakat merupakan sarana penghapus dosa.
Faedah akhlak
1. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi pembayar
zakat.
2. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut kepada
saudaranya yang tidak punya.
3. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta
maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa. Sebab
sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat
pengorbanannya.
4. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
5. Menjadi tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Faedah kesosialan
1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir miskin
yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi mereka.
Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin fi
sabilillah.
3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam
dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang berkelas
ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa
tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu
dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta
kasih antara si kaya dan si miskin.
4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan
melimpah.
5. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika harta
dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil
manfaat.

Hikmah dari zakat antara lain:

1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.
2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang berjuang
dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah.
3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan

9
6. Untuk pengembangan potensi ummat
7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.

10
Bab III Penutup
1. Kesimpulan
Zakat yang harus dibayarkan seorang mukmin ada dua, yaitu zakat fitrah dan zakat mal.
Keduanya wajib bagi seorang mukmin untuk membayar apabila sudah memenuhi syarat yang
ditentukan. Zakat fitrah dibayar selama bulan ramadhan sedangkan zakat mal dibayar jika sudah
mencapai haul.
Zakat dapat meningkatkan iman kita kepada Allah karena rasa syukur telah diberi nikmat
berupa rezeki yang cukup untuk menjalani kehidupan kita sehari – hari.
2. Saran
Hendaknya kita selalu rutin menunaikan zakat baik mal maupun fitrah agar harta dan hidup
kita semakin bermanfaat dan barokah.

11
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Zakat

http://el-syadii.blogspot.com/2015/05/makalah-zakat-pengertian-hukum-dan-macam.html

https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
d&biw=1207&bih=596&tbm=isch&sa=1&ei=b5aLXJriB4ncvATOwouYAg&q=t+taubah+ayat+103&oq=t+
taubah+ayat+103&gs_l=img.3...4470.9584..9836...1.0..0.421.4116.0j8j6j3j1......0....1..gws-wiz-
img.......35i39j0j0i67j0i19j0i5i30i19j0i8i30i19j0i8i30j0i10i24.GulXsFfZD2s#imgrc=ydUOfyBMq4NNZM:

http://barzacommunity.blogspot.com/2013/04/kelas-x-bab-11-zakat-haji-waqaf.html

12
Lampiran
Gambar tentang zakat :

13

Anda mungkin juga menyukai