Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

E-COMMERCE , E-BANKING ,E-PAYMENT DAN E-MARKET PLACE

Untuk memenuhi salah satu tugas yang diampu oleh :

Bapak M. ZUL FAHMI NASUTION S.Kom ,M.Kom

Disusun Oleh :
APRIADI (188530070)

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MEDAN AREA
SUMATERA UTARA
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah “Aplikasi
Komputer” Bapak Muhammad Zul Fahmi Nasution S.kom, M.kom yang telah membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ E-COMMERCE, E-
BANKING,E-PAYMENT DAN E-MARKET PLACE”

Semakin pesatnya perkembangan internet sekarang ini menciptakan hal-hal baru yang
mempermudah kegiatan manusia, salah satunya adalah “ E-COMMERCE, E-BANKING,E-
PAYMENT DAN E-MARKET PLACE”. Penyusun ingin memberikan gambaran tentang apa
dan bagaimana “ E-COMMERCE, E-BANKING,E-PAYMENT DAN E-MARKET PLACE”
itu, untuk itulah makalah ini ini sengaja dibuat agar pembaca tidak awam lagi dengan istilah “ E-
COMMERCE, E-BANKING,E-PAYMENT DAN E-MARKET PLACE”.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan


makalah ini, oleh sebab itu penyusun mengharap kritik, dan saran yang membangun agar
penyusun bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisan
makalah.

Semoga makalah ini bisa berguna dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
khususnya bagi penyusun sendiri.

Medan, 19 oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar.............................................................................................................2

Dafar isi........................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan ....................................................................................................4

A.Latar Belakang.........................................................................................................4

B.Rumusan Masalah ....................................................................................................4

C.Tujuan Penulisan Makalah........................................................................................4

BAB II Pembahasan.....................................................................................................5

A. Definisi E-Commerce …………………..………………………..........................5


a.a Sejarah Perkembangan E-Commerce................................................................5
a.b. Contoh E-Commerce.......................................................................................6
a.c.Manfaat E-Commerce.......................................................................................6

B. Contoh Aplikasi CMS ( Content Managment System)...........................................7

C.Pengertian E-Banking...............................................................................................8

D.Pengertian E-Payment..............................................................................................12

E.Pengertian E-Market Place ......................................................................................16

BAB III PENUTUP....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….....................21

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia maya. Di
dunia maya, setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu
lain tanpa batasan apapun yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang sempurna sebenarnya
telah berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital. Dari seluruh aspek
kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis merupakan sektor
yang paling terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta
paling cepat tumbuh.
Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan
jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut,
kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan
konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan nama e-business dan E-
commerce,E-Banking,E-Payament dan E-Marketplace. Melalui E-commerce,E-Banking,E-
Payament dan E-Marketplace, seluruh manusia dimuka bumi memiliki kesempatan dan peluang
yang sma untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya. Oleh karena itu, kami akan
mencoba membahas apa dan bagaimana E-commerce,E-Banking,E-Pyament dan E-Marketplace
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Memahami pengertian E-commerce,E-Banking,E-Payament dan E-Marketplace?

2. Mengerti perkembangan E-commerce,E-Banking,E-Payament dan E-Marketplace?


3. Mengetahai manfaat E-commerce,E-Banking,E-Payament dan E-Marketplace?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Aplikasi
Komputer. Kami berhara laporan ini juga dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
tentang bagaimana dan seperti apakah E-commerce,E-Banking,E-Pyament dan E-Marketplace itu.
Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu pembaca untuk memahami hal-hal sebagai
berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan E-commerce,E-Banking,E-Payament dan E-Marketplace?
2. Bagaimana Perkembangan E-commerce,E-Banking,E-Payament dan E-Marketplace?
3. Apa saja manfaat E-commerce,E-Banking,E-Payament dan E-Marketplace

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian E-Commerce
Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa inggris: Electronic commerce, juga
ecommerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.

1.1. Sejarah Perkembangan E-Commerce


Tahun 1962, Licklider melakukan penelitian mengenai konsep networking. Pada tahun
1962 dari MIT dan riset, Lawrence G. Robert juga melakukan penelitian mengenai internet yang
dilahirkan dari riset pemerintah AS yang pada awalnya hanya untuk kalangan teknis dilembaga
pemerintahan, ilmuan dan penelitian akademis.
Pada tahun 1970, muncul Electronic Fund Transfer (EFT) yang aplikasinya saat itu
terbatas hanya pada perusahaan-perusahaan terkenal. Selanjutnya Electronic Data Interchange
(EDI) berkembang dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lain serta jumlah
perusahaan yang berperan bertambah.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat ada era 90-an, memunculan aplikasi
ecommerce dari berbagai perusahaan sehingga terjadi komersialisasi internet dan pertumbuhan
perusahaan dot-coms, atau internet start-ups yang semakin menjamur.
Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang hanya memanfaatkan
transaksi komersial saja, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian
secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang
lebih tepat yaitu “perdagangan via web” (pembelian barang dan jasa melalui worldwide web).
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada tahun 1994, banyak jurnalis
memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru sehingga pada era
1998-2000an, banyak bisnis di AS dan eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Perkembangan e-commerce di Indonesia sendiri telah ada sejak tahun 1996, dengan
berdirinya DyviacomIntrabum atau D-net sebagai perintis transaksi online. Wahana transaksi
berupa mallonline yang disebut D-mall ini telah menampung sekitar 33 toko online. Produk yang
dijual bermacam-macam, mulai dari makanan, aksesoris, pakaian, produk perkantoran sampai
furniture.
Selain itu, ada pula E-commerce Indonesia yang merupakan tempat penjualan online
berbasis internet yang memiliki fasilitas lengkap seperti etalase toko (storefront) dan
shoppingcart (keranjang belanja).

5
Ada juga Commerce Net Indonesia sebagai commerceserviceProvider (CSP) pertama di
Indonesia yang menawarkan kemudahan dalam melakukan jual beli di internet. Indonesia sendiri
telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang membutuhkan ecommerce, untuk melayani
konsumen seperti PT Telkom dan Bank Indonesia. Selain itu, ada pula tujuh situs yang menjadi
anggota Commerce Net Indonesia, seperti Plasa.com, Interactivemall 2009, officeland, kompas
cyber media, mizan onlinetelecommunicationmall dan trikomsel.

Terlepas dari itu semua, ada implikasi yang jelas terkait etika dalam e-commerce. Yang
pertama adalah gelombang perkembangan e-commerce sangat besar dalam beberapa tahun
terakhir.
Kedua, etika dalam e-commerce harus sangat diperhatikan melihat tinggi nya minat masyarakat
untuk menggunakan dan mengembangkan e-commerce tersebut. Perkembangan nya yang cepat
harus dibarengi dengan kemampuan perusahaan menjadikan e-commerce
sebagai salah satu alternatif.

1.2. Contoh-contoh E-Commerce


* Belanja Online

Membeli dan menjual barang di internet adalah salah satu contoh paling populer dari
jeldapat mencari dan membeli produk dengan klik mouse. Contoh populer untuk tempat belanja
secara online adalah amazon.com.
*Internet Banking

Sekarang ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan keseluruhan transaksi
perbankan tanpa harus beranjak dari kursi rumah kita mengunjungi cabang bank terdekat.
Keterhubungan antara website dengan rekenging bank, dan dengan kartu kredit merupakan
pokok utama dalam e-commerce.
*Tiket Online

Tiket pesawat terbang, tiket film, tiket kereta api, tiket pertunjukan musik, tiket
pertandingan olahraga, tiket konser musik, dan hampir semua jenis tiket dapat dipesan secara
online. Membeli tiket secara online menjadikan kita tidak harus capek mengantri di depan loket
penjualan tiket.
Hal inilah yang membuat e-commerce menjadi alternatif baru dalam dunia bisnis.
Terlepas dari itu semua e-commerce menawarkan kemudahan tetapi tidak rentan dalam upaya
kejahatan yang terjadi di dunia maya.

1.3. Manfaat E-Commerce


Proses yang cepat tentunya akan meningkatkan pendapatan, berbelanja atau melakukan
transaksi perdagangan di dunia maya. Dengan e-commerce memungkinkan kita bertransaksi

6
dengan cepat dan biaya yang murah tanpa melalui proses yang berbelit-belit, dimana pihak
pembeli cukup mengakses internet ke website perusahaan yang megiklankan produknya di
internet, yang kemudian pihak pembeli cukup Manfaat dari digunakannya e-commerce ini
adalah dapat menekan biaya barang dan jasa, serta dapat meningkatkan kepuasan konsumen
sepanjang yang menyangkut kecepatan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan
kualitas yang terbaik sesuai dengan harganya. Order cycle sebuah bisnis yang tadinya memakan
waktu 30 hari, waktunya bisa dipercepat yakni bisa 5 hari saja.mempelajari term ofcondition
(ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan) pihak penjual
Dalam beberapa kasus yang terjadi di masyarakat, khususnya mereka yang memanfaatkan
ecommerce sebagai jasa menawarkan produk di toko tokoonline. E-commerce sangar membantu
untuk memasarkan produk yang dimiliki. Sehingga pasar yang dituju bisa menjadi lebih luas.
Dalam artian, E-commerce adalah media bertemunya pedagang atau produsen dengan pembeli
secara langsung. Jadi praktik calo yang selama ini terjadi dapat diminimalisir. Pembeli juga
dimudahkan dalam berransaksi karena system e-commerce dapat memangkas jaringan distribusi
antara produsen dengan konsumen yang berarti harga barang dapat ditekan lebih murah.
Bagi penduduk di dunia ketiga, E-Commerce memungkinkan orang untuk mendapatkan barang
yang tidak didistrubusikan di negara tersebut karena alasan tertentu. Seperti, kurangnya jaringan
distribusi di negara tersebut.

2.CONTOH APLIKASI CMS (Content Management System)

Apa itu Opencart ?

Adakah teman di sini yang merupakan seorang pengembang usaha atau memiliki sebuah produk
yang ingin dijual? Tidak tertarikkah anda dengan konsep “toko online”? Toko online merupakan
sebuah konsep dimana toko kita “online” atau terbit di dalam sebuah website. Dengan toko

7
online, toko kita memiliki lebih kelebihan di antaranya toko kita menjadi lebih tersambung
kepada pelanggan dan bisa buka selama 24 jam non-stop. Dengan memiliki toko online
pelanggan lebih memiliki rasa kepercayaan atau “trust” yang lebih dibandingkan dengan toko
konvensional. Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa mendapatkan toko online tersebut.

Tenang saja, anda tidak perlu khawatir. Sekarang sudah hadir Content Management System
(CMS) yang bisa membuat pembuatan pada toko online yang anda inginkan menjadi lebih
mudah yaitu Openchart.

Mengapa harus Openchart ?

Sebenarnya banyak Content Management System (CMS) yang berfungsi sebagai toko online
seperti Prestashop, Magento dan sebagainya. Namun dibandingkan dengan yang lainnya,
Opencart ini dari segi tampilan cukup simpel dan elegan. Mudah digunakan, banyak fitur, user
friendly, serta search engine support. Selain itu, Opencart ini merupakan salah satu CMS yang
tergolong Open Source.

Berikut adalah detail keunggulan dari Openchart :

1. Kategori produk tak terbatas (Unlimited Categories)


2. Produk tak terbatas (Unlimited Products)
3. Manufaktur tak terbatas (Unlimited Manufactures)
4. Jumlah halaman tak terbatas (Unlimited Pages)
5. Jumlah module tak terbatas (Unlimited Module Instance System)
6. Memiliki fitur multi bahasa (Multi Language)
7. Memiliki fitur multi mata uang (Multi Currency)
8. Template dapat diganti dengan mudah dan tersedia template gratis dan berbayar
9. Halaman produk terdapat Deskripsi, Review dan Rating untuk pengunjung
10. Pada halaman produk terdapat “Related Produk” untuk produk-produk lainnya
11. Terdapat fitur Wishlist dan Compare untuk pengunjung
12. Gambar produk dapat diperkecil otomatis sesuai dengan keinginan
13. Pajak untuk penjualan produk dapat di atur dengan mudah
14. Memiliki fitur kalkulasi ongkos kirim
15. Dapat membuat diskon atau kupon untuk promosi atau potongan harga
16. SEO Friendly untuk On Pages dan Off Pages
17. Website dan database dapat di backup atau di restore dengan mudah
18. Struk pembelian (invoice) dapat di print oleh pengunjung setelah berbelanja
19. Laporan penjualan (sales report) dapat diupdate

8
2.Pengertian E-Bangking
E-Banking adalah sarana strategi baru pada sektor perbankan global untuk menarik nasabah dan
meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa keuangan. (Himani Sharma; 2011). E-
Banking mempermudah perbankan dalam memberikan pelayanan prima tanpa batas waktu dan
tanpa terkendala ruang. E-Banking diciptakan untuk mempermudah transaksi dan mengurangi
beban kerja perbankan serta meningkatkan mutu layanan berbasis teknologi dan informasi.

E-Banking membuat paradigma baru pada persaingan industri perbankan di seluruh dunia. E-
Banking menawarkan metode baru dalam bertransaksi baik dalam memberikan kemudahan
maupun kenyamanan. Adanya E-Banking diawali dengan basis informasi dan teknologi yang
diadopsi dalam industri perbankan guna mempermudah dan memberikan kenyamanan dalam
transaksi keuangan. E-Banking memberikan tantangan bagi para pelaku industri perbankan
dengan menyediakan arena kompetisi baru dalam dunia industri perbankan. Kemudahan dan
kemutakhiran dari teknologi yang digunakan dan kenyamanan dalam bertransaksi menjadi
variabel kompetisi baru dalam dunia perbankan untuk menarik minat preferensi nasabah dalam
memilih bank yang akan digunakan 2 dalam transaksional keuangan sehari-hari, akan tetapi yang
menjadi tantangan utama dan sesungghnya dalam E-Banking adalah bagaimana sebuah
perbankan memasarkan E-Banking dan membuat para nasabah bertransformasi dalam
menggunaan E-Banking yang sebelumnya menggunakan Channel Konvensional (Branch
Delivery) dalam bertransaksi. (G. Shiva Krishna;2012). E-Banking merupakan layanan keuangan
berbasis elektronik dengan memanfaatkan kemajuan informasi dan teknologi. E-Banking
memiliki dua jenis yakni jenis E-Banking berbasis konvensional channel (ATM, EDC, ATM
Non Tunai, CDM) dan E-Banking berbasis personal channel atau perangkat piranti bertransaksi
yang dimiliki individu nasabah (Internet Banking dan Mobile Banking). Menurut Maryanto
Supriyono (2010:65) kemajuan pesat teknologi komputer baik perangkat keras, perangkat lunak,
sistem host to host, sistem jaringan dan komunikasi data memberikan dampak yang luar biasa
kepada jasa perbankan secara elektronik. Perkembangan E-Banking mengalami lompatan besar,
transaksi bank menjadi mudah, cepat dan real time tanpa ada batasan waktu dan tempat.
Transaksi E-Banking dapat dilakukan di mana saja, di belahan bumi manapun, selama ada
jaringan layanan data dan dapat berakses. Transaksi dapat dilakukan 24 jam serta real time.

Layanan online banking terdiri atas dua tipe layanan yaitu:

1.Automatic Teller Machine (ATM)

Menurut Allen H. Lipis (1992) dalam Wati Aris Astuti (2011), Automatic Teller Machine (ATM)
yang di Indonesia juga dikenal dengan sebutan Anjungan Tunai Mandiri merupakan alat kasir
otomatis tanpa orang, ditempatkan di dalam atau di luar perkarangan bank, yang sanggup untuk
mengeluarkan uang tunai dan menangani transaksi-transaksi perbankan yang rutin. ATM

9
merupakan perangkat yang mempu menggantikan sebagian besar fungsi tugas dari seorang teller
dalam melaksanakan pelayanan bank tanpa dibatasi oleh waktu operasional bank tersebut.

2.Electronic Banking (E-banking)

Layanan e-banking merupakan layanan perbankan yang menggunakan media elektronik sebagai
perantaranya. Tujuan dari e-banking adalah sebagai sarana penyediaan multi channel dan juga
dapat menghemat biaya transaksi bank, nasabah lebih bebas, mudah, dan memberikan keamanan
24 jam sehari dimanapun nasabah berada. Layanan e-banking meliputi Internet Banking, Mobile
Banking, SMS Banking dan Phone Banking (www.bi.go.id/diakses tanggal 12 Desember 2015).

1.Internet Baking

Layanan internet banking, memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi perbankan


melalui media jaringan komputer global yaitu internet. Bank biasanya menyediakan website
tertentu yang dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi perbankan via web
tersebut. Web yang hanya dapat digunakan untuk mengakses informasi tertentu mengenai bank
yang bersangkutan tanpa bisa digunakan untuk melakukan transaksi tidak termasuk dalam
kategori internet banking (Pikkarainen et. al. 2004: 224).

2.Mobile Banking

Mobile banking merupakan suatu layanan perbankan yang dapat diakses langsung oleh nasabah
melalui telepon selular dengan menggunakan menu yang sudah tersedia di Subscriber Identity
Module Card (SIM Card) atau biasa dikenal dengan Menu Layanan Data atau SIM
Toolkit.Mobile banking menyediakan fasilitas yang hampir sama dengan ATM, yaitu transfer
dana, informasi saldo, mutase rekening, informasi nilai tukar, pembayaran (kartu kredit, PLN,
telepon, handphone, asuransi), pembelian pulsa (pulsa isi ulang, saham), kecuali penarikan tunai.
Dengan adanya mobile banking, pihak perbankan berusaha mempermudah akses para
nasabahnya dalam melakukan transaksi. Nasabah yang telah memiliki layanan mobile banking
tentu saja tidak perlu pergi ke ATM atau kantor cabang bank karena dengan mobile banking

10
nasabah dapat langsung bertransaksi perbankan melalui ponsel setiap saat, kapan saja dan
dimana saja.

3.SMS Banking

Short Message Service Banking (SMS Banking) memiliki pengertian dan fungsi yang hampir
sama dengan mobile banking. Hanya saja mobile banking diakses dengan menggunakan menu
yang sudah tersedia dan SIM card, sedangkan SMS banking mengguanakan media SMS plain
(SMS manual) untuk mengakses layanan. Pada dasarnya SMS merupakan pesan tertulis yang
dapat diterima dan dikirim ke pengguna handphone. Dengan adanya kerja sama antara bank dan
operator selular serta nasabah maka transaksi perbankan via SMS banking dan mobile banking
dapat dilakukan dengan mudah. Nasabah bisa mengirimkan SMS dengan format tertentu sesuai
dengan transaksi yang ingin dilakukan ke nomor layanan yang telah disediakan oleh bank yang
bersangkutan. Transaksi tersebut kemudian akan dikonfirmasi oleh pihak bank dan SMS jawaban
dikirimkan ke nasabah untuk ditindah lanjuti. Setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah akan
dikonfirmasi dan dicatat oleh pihak bank pada jam, hari, tanggal dan tahun terjadinya transaksi
(Irmadhani, 2012).

4..Phone Banking

Layanan phone banking adalah layanan yang memungkinkan nasabah untuk mengakses
informasi dan layanan perbankan non-cash melalui telepon. Kebanyakan pelayanan phone
banking menggunakan mesin penjawab telepon otomatis dengan sistem keypad response.
Biasanya nasabah juga dapat berbicara langsung dengan customer representative untuk
mengajukan pertanyaan, keluhan atau bantuan secara pribadi. Saat ini hampir semua bank
berusaha menyediakan layanan customer representative phone banking 24 jam sehari 7 hari
seminggu untuk menjamin kepuasan pelanggan dalam mengakses informasi dan transaksi
perbankan.

Jenis transaksi yang ditawarkan dalam e-banking berbeda-beda pada setiap bank, namun secara
garis besar jenis transaksi yang biasanya disediakan meliputi transaksi finansial dan non-

11
finansial (www.bi.go.id), antara lain transfer uang, cek saldo, mengakses informasi, melakukan
pembayaran, pembelian dan perubahan PIN (Personal Identifying Number).

3.Pengertian E- Payment
E-Payment suatu sistem menyediakan alat-alat untuk pembayaran jasa atau barang-barang yang
dilakukan di Internet. Didalam membandingkan dengan sistem pembayaran konvensional,
pelanggan mengirimkan semua data terkait dengan pembayaran kepada pedagang yang
dilakukan di Internet dan tidak ada interaksi eksternal lebih lanjut antara pedagang dan
pelanggan.

Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran (E-Paymen System) memerlukan suatu persyaratan yang mencakup :

1. Konfidensialitas Untuk menjamin bahwa konsumen, pedagang dan informasi transaksi


pembayaran tetap konfidensial.2.
2. Integritas Dari semua data yang ditransmisikan melalui jaringan publik seperti Internet
3. Otentikasi Dari pihak pembeli maupun pihak pedagang
4. Keamanan Berkaitan dengan perlindungan atau jaminan keamanan dari pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab
5. Mekanisme privacy Untuk pertukaran informasi yangsifatnya umum maupun pertukaran
data pembayaran.
6. Divisibilitas Berkaitan dengan spesifikasi praktis transaksi baik untuk volumen besar
maupun transaksi skala kecil.
7. Interoperabilitas Dari perangkat lunak, maupun jaringan dari penerbait kartu kredit dan
perbankan.

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM MEKANISME PEMBAYARAN

a. Issuer : Institusi finansial yang mengeluarkan kartu bank


b. Cardholder : konsumen yang telah terdaftar di issuer
c. Merchant : penjual barang/jasa/informasi

12
d. Acquirer ; institudi finansial yang menyediakan pelayanan untuk memperoses transaksi kartu
bank
e. CA : lembaga yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan sertifikat digital

Model E-Payment

Terdapat beberapa sistem pembayaran (E-Paymen System) :

1. Micropayment
2. E-wallet
3. E-cash / Digital Cash
4. Credit Card, Smartcard
5. Electronic Bill Presentment and Payment

1. E-Cash.

E-Cash yaitu Electronic Cash, sering juga disebut dengan Digital Cash, Digital
Money. E-Cash mempunyai makna bahwa seseorang dapat membeli barang atau jasa
dengan cara mengirimkan nomor dari satu computer ke computer lain . Nomor
tersebut diisukan oleh sebuah bank dan merepresentasikan sejumlah uang yang
sebenarnya yang mempunyai nilai tukar yang bersifat anonymous (tanpa nama) dan
dapat dipakai seperti uang cash biasa.

2. E-Checks

E-Checks yaitu Electronic Checks. E-Checks mempunyai makna customer akan


membayar kepada penjual dengan check elektronik yang dikirimkan secara elektronis
dengan e-mail. Check berisi pesan yang memuat semua informasi yang diperoleh dari
check yang sebenarnya tetapi bisa ditanda tangani secara digital atau surat kuasa.
Tanda tangan elektronis tersebut ditulis dalam bentuk sandi dengan cara mengenkripsi

melalui kunci rahasia customer. Kemudian penjual mengesahkan dengan kunci private.

Pesan yang dihasilkan akan disandikan dengan kunci rahasia pihak bank hingga

disediakan kunci pembayarannya.

3. E-Wallet

E-Wallet yaitu Electronic Wallet. Pembayaran dilakukan dengan menyimpan nomor

13
kartu kredit anda ke hardisk dalam kondisi terenkripsi dengan aman. Pembelian
dilakukan pada situs web yang mendukung e-wallet tersebut. Pada saat tombol “pay”
ditekan maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya
secara aman oleh server perusahaan e-wallet.

4. Merchant Account

Merchant account merupakan hubungan relasi antara seorang bisnis dengan bank,
yang memiliki syarat dan peraturan yang ketat berkenaan dengan pengeluaran
merchant accountnya. Jika status merchant account sudah diperoleh selanjutnya,
merchant akan menyewa atau membeli software yang dipergunakan untuk proses
transaksi. Dalam kasus yang sama tergantung dari bank dan juga tipe bisnis yang akan
dioperasikan maka seorang merchant perlu juga membeli atau menyewa hardware
yang disebut terminal pengolahan (processing terminal).

5. Micropayment

Disebut juga Microtransaction merupakan transaksi dalam jumlah kecil, misalnya


untuk mengakses grafik, game maupun informasi.

6. Phonecash

Phonecash mempunyai makna customer membeli item secara online dengan


mengizinkan nilai pembelian ditransfer dari account mereka ke account orang lain
dalam sebuah internet banking system.

7. Telephone Billing System

Transaksi dagang yang dilakukan melalui telepon memungkinkan customer untuk


membeli barang atau layanan dan jumlah pembayarannya disertakan ke rekening
telepon.

Keamanan Untuk E-Payment

Untuk menjaga keamanan pembayaran:


1. Public Key Infrastructure (PKI)
2. Public Key Encryption
3. Digital Signature
4. Certificate Digital
5. Secure Socket Layer (SSL)
6. Transport Layer Security (TLS)
7. Secure Electronic Transaction (SET)

14
Keamanan E-Commerce (Cout)

Public Key Infrastructure (PKI)


E-Payment sistem secara khas modelnya tipikalnya seperti sistem Public Key
Infrastructure (PKI).
Suatu PKI ( public key infrastrukture) memungkinkan para pemakai yang pada
dasarnya tidak aman didalam jaringan publik seperti Internet, maka dengan Public
Key Infrastructure akan merasa aman dan secara pribadi menukar uang dan data
melalui penggunaan suatu publik.
Infrastruktur kunci publik menyediakan suatu sertifikat digital yang dapat
mengidentifikasi perorangan atau suatu direktori jasa dan organisasi yang dapat
menyimpan dan, manakala diperlukan untuk menarik kembali sertifikat tersebut

Keamanan E-Commerce (Cout)

Public Key Encryption


Suatu proses pengkodeaan data mentah, menjadi data yang tersamar yang dikirimkan
oleh pengirim yang dapat disampaikan oleh penerima dengan aman dengan teknik
pemetaan tertentu. Kriteria keamanan yang dipergunakan dalam kriptographi adalah
1. Kerahasiaan ( Confidentiality )
2. Otensitas ( Authenticity )
3. Integritas ( Integrity )
4. Tidak Dapat Disangkal

Jenis kriptographi yang paling umum digunakan adalah Algoritma Simetris ( Symmetric
Algorithm ).
Public Key Algorithm
Algoritma Kunci Publik (Public-Key Algorithm) disebut juga dengan algoritma asimetris
(Asymmetric Algorithm) yaitu algorima yang menggunakan kunci yang berbeda pada
saat melakukan enkripsi dan melakukan deskripsi
Sertifikat Digital
Sertifikat Otoritas merupakan pihak ke-tiga yang bisa dipercaya (Trust Thrid Party /

15
TTP). Sertifikat Otoritas yang akan menghubungkan kunci dengan pemiliknya. TTP ini
akan menerbitkan sertifikat yang berisi identitas seseorang dan juga kunci privat dari
orang tersebut.

Secure Socket Layer

Secure Socket Layer (SSL) merupakan suatu protokol yang membuat sebuah pipa
pelindung antara browser cardholder dengan merchant, sehingga pembajak atau
penyerang tidak dapat menyadap atau membajak informasi yang mengalir pada pipa
tersebut.
Pada penggunaannya SSL digunakan bersaman dengan protokol lain, seperti HTTP
(Hyper Text Transfer Protocol ), dan Sertificate Autority)

Transport Layer Security (TLS)


Transport Layer Security ( TLS) adalah protokol cryptographic yang menyediakan
keamanan komunikasi pada Internet seperti e-mail, internet faxing, dan perpindahan
data lain

Secure Electronic Transaction (SET)


SET merupakan suatu proses dimana saat sang pemegang kartu kredit akan membayar
belanjaannya di website merchant, pemegang kartu akan memasukkan “surat perintah
pembayaran” dan informasi kartu kreditnya ke dalam sebuah amplop digital yang
hanya bisa dibuka oleh payment gateway. Amplop tersebut beserta “surat pemesanan
barang “ dikirim ke merchant. Merchant akan memproses “surat pemesanan barang”
serta mengirimkan amplop digital tersebut kepada payment gateway yang akan
melakukan otorisasi. Payment gateway melakukan otorisasi dan jika disetujui akan
mengirimkan kode otorisasi kepada merchant. Merchant kemudian mengirimkan barang

16
tersebut kepada pemegang kartu kredit

4.Pengertian E- Market Place


E-marketplace adalah pasar online tempat terjadinya jual beli, biasanya dilakukan antar
perusahaan (B2B mendominasi hingga 75% e-marketplace). Secara fungsi, sebenarnya fungsi e-
marketplace tidak berbeda dengan pasar biasa, yaitu:
 Mencocokkan antara penjual dan pembeli.
 Sebagai fasilitas transaksi
 Sebagai infrastruktur institusional.

Perbedaan yang paling krusial hanya terletak pada online nya. Pada e-marketplace, kita bisa
‘pergi ke pasar’ kapan saja dan dimana saja selama ada akses internet. Fitur-fiturnya pun
semakin memudahkan proses jual beli. Kita bisa mencari barang atau jasa yang kita butuhkan
hanya dengan mengetikkan spesifikasinya, maka sistem langsung dengan cepat mencocokkan.
Lebih hemat waktu, energi, dan juga biaya.
Selain fungsi, ada juga komponen-komponen dalam e-marketplace, yaitu:
Penjual
Penjual ini terdiri dari front end, back end, dan intermediaries.
a.-Front end adalah bagian dari penjual yang berkomunikasi langsung dengan calon pembeli.
Misalnya administrator sebuah toko online.

b.-Back end adalah bagian penjual di balik layar yang mengurusi hal-hal seperti logistic,
pengemasan produk, pengiriman, dsb.

c.-Intermediaries adalah pihak ketiga yang mendukung kegiatan penjualan. Biasanya ada dua
macam intermediaries: pertama, intermediaries yang memberikan informasi mengenai pasar,
permintaan, penawaran, dsb; kedua, intermediaries yang memberikan nilai tambah seperti
memberi strategy advise untuk perusahaan tersebut. Kalau kata dosenku sih, sebaiknya
intermediaries yang pertama dihilangkan saja karena hal itu sebenarnya bisa dikerjakan oleh
back end. Penghilangan intermediaries disebut disintermediation. Jika suatu intermediary
sebelumnya tidak ada kemudian diadakan, maka istilahnya disebut reintermediation. Tetapi
untuk jenis intermediaries yang kedua sebaiknya dipertahankan saja karena dapat meningkatkan
performa penjual.

Pembeli
Produk berupa barang atau jasa. Di e-marketplace produknya bisa dalam bentuk digital.

17
Infrastruktur. Dalam e-marketplace juga tetap ada kebijakan yang mengatur jalannya jual beli,
kesepakatan-kesepakatan, dsb.

Ada tiga tipe e-marketplace, antara lain


a) Private e-marketplace, berupa pasar online tertutup dimana salah satu pihak
(penjual/pembeli) menentukan siapa pihak yang bertransaksi dengannya, sistemnya one
to many. Dalam private e-marketplace, ada dua macam metode:
b) Sell side e-marketplace, perusahaan bertindak sebagai penjual menentukan siapa saja
pembelinya, kemudian pembeli dengan penawaran harga terbaik yang akan bertransaksi
dengan perusahaan tersebut. Jadi ini semacam lelang tertutup.
c) Buy side e-marketplace, perusahaan bertindak sebagai pembeli, menentukan siapa saja
penjual yang qualified, kemudian penjual dengan penawaran produk dan harga terbaik
lah yang akan bertransaksi dengan perusahaan tersebut. Jadi ini semacam open tender
gitu lho.

Public e-marketplace, berupa pasar online terbuka dengan banyak penjual dan pembeli (many
to many). Ada tiga bentuk utama e-marketplace yaitu: web store, electronic stores/malls, dan
web portals.
a) Webstore, adalah website toko online yang didirikan oleh perusahaan untuk memasarkan
produknya. Contohnya http://www.kuvisha.com (nah kan promosi lagi. Hehehe) yang
memasarkan produk lewat toko online nya sendiri.
b) Electronic stores/malls, namanya juga mall, tentunya ada banyak toko disana. Nah, e-
mall ini adalah tempat dimana penjual-penjual berkumpul memasarkan produknya. Jenis-
jenis e-mall antara lain:
 General E-malls, mall online tempat dipasarkannya berbagai jenis produk dari
berbagai penjual. Contohnya seperti Zalora, Lazada, dll.
 Specified e-malls, mall online tempat dipasarkannya satu jenis produk dari
berbagai penjual
 Regional e-malls, mall online yang hanya ada di daerah tertentu (masih melayani
secara regional
 Global e-malls, mall online yang sudah mendunia.
 Pure e-malls, barang yang dijual digital semua.
 Click and mortar e-malls, mall online yang produknya belum digital semua.

d.Web Portals, adalah portal online yang menjadi gateway ke produk atau informasi yang
dibutuhkan. Misalnya kamu masuk ke suatu halaman web yang menampilkan link-link ke toko
online berdasarkan spesifikasi tertentu, nah itulah yang disebut Portal.

18
Dalam e-marketplace, tentunya banyak interaksi yang terjadi. Mekanisme interaksi yang
terjadi dalam e-marketplace antara lain:
Broker yang terdiri dari :
1) Sell/Buy fulfillment, misalnya pemenuhan barang-barang kebutuhan perusahaan. Jenis
broker ini secara otomatis selalu siap menyetok atau membeli barang-barang yang
dibutuhkan.
2) Virtual malls, konsepnya sama kayak e-malls tadi ya.
3) Comparison agent, broker ini bertindak sebagai agen yang memberikan perbandingan
antara satu produk dengan produk lainnya.
4) Shopping facilitator, broker jenis ini mengarahkan dan membantu pembeli dalam
memilih-milih produk yang akan ia beli. Bisa juga memberikan shopping advise.
5) Matching services, broker ini memberikan jasa mencocokkan pembeli dengan barang
atau jasa yang diinginkan. Contohnya biro jodoh. Hayooo ada yang pernah coba? Hehehe

Infomediary
Memberikan atau menjual informasi pembeli untuk keperluan market research, atau
sebaliknya, memberikan atau menjual informasi mengenai produk kepada pembeli.
E-distributor
E-distributor mengumpulkan katalog online sebanyak-banyaknya untuk dihimpun dalam
satu tempat dan disuguhkan pada pembeli.
Manfaat Situs Marketplace Dalam Mendukung Bisnis Anda
Situs marketplace sangatlah bermanfaat jika Anda ingin mulai menjalankan bisnis
maupun Anda yang saat ini sudah memiliki bisnis. Apa saja manfaat dari situs marketplace
tersebut?
a) Tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menjual maupun membeli barang.

Untuk menggunakan situs marketplace ini tidak perlu mengeluarkan biaya


tambahan untuk membuat toko online sendiri. Dan tentunya sebagai penjual akan lebih
mudah menjumpai banyak konsumen yang mengunjungi situs marketplace tersebut. Jika
masih menjual produk di toko online sendiri mungkin masih memerlukan biaya promosi
tambahan, sedangkan untuk berjualan pada situs marketplace biaya promosi ini mungkin
sudah tidak perlu pikirkan hanya tinggal memanfaatkannya saja untuk berjualan.
b) Situs marketplace pengelolaannya jauh lebih mudah.

19
Saat ini situs marketplace yang ada sangat mudah digunakan untuk user. Bahkan
bagi orang awam yang sebelumnya belum pernah menggunakan situs jual beli secara
online pasti bisa menggunakannya. Karena diberbagai situs marketplace yang ada
panduan penggunaan atau informasi untuk user cukup mudah dipahami.Selain daripada
itu situs marketplace penggunaannya jauh lebih praktis, dan tidak memerlukan biaya
perawatan yang lebih.
c) Potensi market jauh lebih besar

Dengan menggunakan situs marketplace kesempatan untuk menjangkau banyak


calon pembeli jauh lebih besar. Karena apa, kalau kita ketahui masyarakat Indonesia
tingkat konsumtifnya lumayan tinggi apalagi terhadap produk-produk terbaru yang lagi
ngetrend. Selain itu juga, masyarakat sekarang lebih suka menggunakan internet untuk
melakukan transaksi jual beli barang

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Pengembangan aplikasi e-commerce,e-banking, e-payment,dan e-


market place bagi sebuah perusahaan / lembaga merupakan proses
yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam
penanganan sekuriti dan otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-
commerce,e-banking,e-payment,dan e-market place dalam dunia
bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga
konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih
murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan
fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan

20
di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment,
serta kemampuan cross platform. E-commerce,e-banking, e-
payment,dan e-market place mempunyai banyak sekali kemudahan
terutama bagi para user yang enggan melakukan transaksi bisnis atau
yang lainnya secara efektif dan efisien. Namun yang menjadi
masalah para user meragukan keamanan dari website-website e-
commerce e-banking, e-payment,dan e-market palce. Sebetulnya
anggapan mereka salah karena apabila kita ingin membangun
website yang berbasis e-commerce,e-banking, e-payment,dan e-
market palce telah mempunyai validitas keamanan. Misalnya
melakukan pembelian sertifikasi yang disediakan oleh rappid SSL
atau hacker save. 2 platform itu memberikan jaminan keamananpada
website berbasis e-commerce kita

SARAN
Kami berharap khususnya masyarakat Indonesia dan masyarakat
dunia pada umumnya tidak lagi meragukan untuk bertransaksi dalam
hal bisnis atau yang lainnya mealui website e-commerce,e-banking,
e-payment,dan e-market palce.

DAFTAR PUSTAKA

http://wilis.himatif.or.id/detail_download.php?action=detail&id=83
http://wilis.himatif.or.id/detail_download.php?action=detail&id=83
https://www.academia.edu/11127970/Makalah_E_marketplace
Endeshaw, Assafa. Hukum E-Commerce Dan Internet Dengan Fokus Di Asia Pasifik.
Terj. Siwi Purwandari dan Mursyid Wahyu Hanato. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2007.

Riswandi, Budi Agus. 2008. Aspek Hukum Internet Banking. Jakarta : PT. Raja Grafindo

21
Usman, Rachmadi. 2001. Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Journal “ PENGEMBANGAN ALTERNATIF MODEL E-PAYMENT B2C (BUSINESS TO
CONSUMER) UNTUK MASYARAKAT INDONESIA “ yang dibuat oleh Agung Firmansyah,
Muhammad Ilman Akbar, Mursal Rais, Mustafa Kamal, dan Putu Wuri H 

http://nurmalamukhtarah.blogspot.com/2013/01/artikel-tentang-e-payment.html

22

Anda mungkin juga menyukai