Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEKNIK TEGANGAN TINGGI


(…)

Oleh Kelompok II

AULIA TRI DARMA NUSANTARA (1929999999)


RESKY DAHLAN (1824040013)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahnya kepada baginda
tercinta kita yaitu nabi Muhammad saw yang kami nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu


berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Penyusun tentu meyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penyusun harapkan kritik serta saran dari pembaca supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Makassar, 11 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II

PEMBAHASAN

A. PMS

Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS)


Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi
lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian
yang tidak berbeban. Pada umumnya pemisah tidak dapat memutuskan arus, tidak
dapat memutuskan arus yang kecil, misalnya arus pembangkitan trafo atau arus
pemuat riil, tetapi pembukaan dan penutupannya harus dilakukan setelah pemutus
tenaga lebih dulu dibuka.

Untuk menjamin bahwa kesalahan urutan operasi tidak terjadi, maka harus
ada keadaan saling mengunci (interlock), antara pemisah dan pemutus beban.
Seperti pemisah yang terdapat di GI dalam rangkaian kontrolnya terdapat
rangkaian interlock yang akan mencegah bekerjanya saklar pemisah apabila
pemutus tenaganya masih tertutup. Jika dikerjakan dengan tangan (manual), maka
untuk mencegah kesalahan kerja, dipakai lampu sebagai tanda “boleh kerja” di
dekat kontak operasi kontrol dari ruangn kontrol. Cara lain adalah dengan
menggunakan kunci untuk masing-masing kontak kontrol atau kunci rangkap
(doublet). Dalam pemakaiannya PMS ini berfungsi untuk memisahkan
perlengkapan sistem dan perlengkapan sistem rel-rel yang bertegangan sewaktu
ada perbaikan.

Contoh pemisah adalah load break switch (LBS), dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Dapat digunakan sebagai pemisah ataupun pemutus tenaga dengan beban
nominal.

2. Tidak dapat memutuskan jaringan dengan sendirinya pada waktu ada gangguan
listrik.

3. Dibuka dan ditutup hanya untuk memanipulasi beban.

Dari definisi diatas maka dapatdiketahui fungsi dari pemisah (PMS)


adalah sebuah alat yang dapat menyambung ataumemutuskan rangkaian dengan
arus yangrendah kurang lebih lima ampere (5A).Sesuai dengan fungsinya
pemisahdibagi menjadi dua yaitu :

B. Fungsi Sakelar Pemisah (PMS)

Dari defenisi mengenai sakelar pemisah tadi, adapun fungsinya yaitu:

1. Pemisah tanah

Saklar pemisah tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan dari


tegangan sisayang timbul darisebuah jaringan SUTT yang telah diputuskan, dapat
juga untuk mengamankan dari tegangan induksi yang  berasal dari kabel
pengahantar atau kabelkabel yang lainnya.

2. Pemisah peralatan

Saklar pemisah peralatan ini berfungsi untuk mengisolasikan atau


melindungi peralatan listrik dari peralatan-peralatan lainnya pada suatu instalasi
bertegangan tinggi. Saklar pemisah ini harus dioperasikan saat kondisi tanpa
beban. Jadi harus diperhatikan bahwa pada waktu pelepasan sedang tidak ada arus
yang mengalir pada peralatan.

C. Prinsip Kerja Pemisah (PMS)

Pada dasarnya prinsip PMS ini sama dengan prinsip saklar biasa. Pada
dasarnya PMS dipakai untuk membebaskan PMT dari tegangan yang mengalir
pada PMT tersebut. Agar dapat dilakukan perawatan atau perbaikan pada PMT
tersebut, maka PMS harus dibuka agar pada PMT tersebut tidak terdapat tegangan
dan PMT aman bagi teknisi yang akan melakukan perawatan.

Pada PMS terdapat mekanisme interlocking yang berfungsi untuk


mengamankan pembukaan dan penutupanPMS. Mekanisme interlocking
tersebutadalah:

1. PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.

2. Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat di tutup hanya pada saat PMS
dalam keadaan terbuka.

3. PMS dapat di tutup ketika PMT dan Saklar pembumian terbuka.

4. PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau telah
tertutup.

D. Jenis-jenis Pemisah

Menurut fungsi penempatan, pemisah dapat dibagi menjadi lima tempat yaitu :

Ø Saklar Pemisah Penghantar

Saklar pemisah ini terpasang pada sisi penghantar.

Ø Saklar Pemisah Rel

Saklar pemisah ini terpasang pada sisi rel atau bus, sehingga rel tersebut terpisah
menjadi dua seksi.
Ø Saklar Pemisah Kabel

Saklar pemisah ini terpasang pada sisi kabel.

Ø Saklar Pemisah Seksi

Saklar pemisah ini terpasang pada suatu rel atau bus yang terpisah menjadi dua
seksi. Saklar ini berada didekat jalur bus A dan bus B.

Ø Saklar Pemisah Tanah

Saklar pemisah ini terpasang pada penghantar atau kabel yang menuju atau yang
menghubungkan ke tanah. Sedangkan menurut gerakan dari lengannya pemisah
dibagi menjadi lima yaitu:

1. Pemisah Putar

Saklar pemisah putar memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak gerak
yang dapat berputar pada sumbunya. Model saklar pemisah ini biasanya di
letakkan di luar Gardu Induk.

2. Pemisah Luncur

Saklar pemisah luncur ini gerakan kontaknya hanya bergerak keatas dan kebawah
saja. Model saklar pemisah ini biasanya berada di dalam kubikel dengan
peralatan-peralatan yang lain dan di letakkan di dalam Gardu Induk.

3. Pemisah Siku

Saklar pemisah siku ini tidak memiliki kontak diam tetapi hanya terdapat dua
buah kontak gerak yang gerakannya hanya mempunyai besar sudut 90 derajat.
Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luarGardu Induk.
4. Pemisah Engsel

Saklar pemisah engsel ini memiliki satu kontak diam dan satu engsel yang
dapat membuka ke atas dengan sudut 90 derajat. Saklar pemisah ini gerakannya
dari engsel yang biasanya digunakan untuk teganganmenengah 20 kV – 6 kV.
Model saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk.

5. Pemisah Pantograph

Saklar pemisah pantograph ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel dan
kontak gerak yang terpasang pada ujung lengan-lengan pantograph. Model
saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu induk. Pemisah pantograph
biasanya digunakan di jaringan 500 kV.

2.3 Bagian-bagian dari Pemisah

Dilihat dari segi konstruksinya pemisah dapat dibagi menjadi dua yaitu :

• Tiga isolator pendukung, pendukung tengah berputar, pemisah ganda.

• Dua isolator pendukung, pemisah tunggal.

3.3 Pemeliharaan Pemisah

Pemeliharaan rutin pada pemisah sebagai berikut:

1. Mengecek kondisi fisiknya Peralatan yang di periksa Sebelum Sesudah

1. Pentanahan (Grounding)

a. Kawat pentanahan baik baik

b. Terminal pentanahan baik baik

2. Isolator

a. Kebersihan kotor bersih

b. Retak atau pecah tidak ada tidak ada


3. Pembersihan

a. Pisau-pisau kotor bersih

b. Kontak-kontak kotor bersih

4. Kekencangan Baut

a. Terminal utama kencang kencang

b. Tangkai Penggerak kencang kencang

5. Tangkai Penggerak

a. Keadaan sambungan baik baik

b. Keadaan terkunci ya ya

6. Box Mekanik

a. Roda gigi normal normal

b. Motor penggerak normal normal

c. Kontak-kontak bantu kotor bersih

7. Pondasi

a. Keretakan tidak ada tidak ada

b. Kemiringan tidak ada tidak ada

Dari pemeliharaan diatas dapat dilihat bahwa sebelum diadakan pemeliharaan


kondisi pemisah pada kondisi cukup baik karena tidak ada kerusakan yang parah,
oleh karena itu pemisah perlu diadakan pemeriksaan secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai