Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang................................................................……… 1

B. Rumusan masalah...........................................................…….. 2

C. Tujuan penulisan ............................................................……. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A Definisi .............................................................................……… 3

B.Indikasi Dan Kontraindikasi Inhalasi Uap.........................……… 3

C. Prosedur Kerja..................................................................……… 4

D. Hal Yang Perlu Diperhatikan...........................................……… 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................……… 6

B. Saran...............................................................................……... 6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pernapasan atau respirasi adalah pertukaran gas antara mahkluk hidup
(organisme) dengan ligkungannya. Secara umum, pernapasan dapat diartikan
sebagai proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida
dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama.
Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Bila dalam
proses ini terjadi suatu bronkokontriksi atau penyempitan bronkus  adalah suatu
penyempitan jalan nafas khususnya bronkioli. Penyempitan ini disebabkan oleh
kontriksi otot ataupun akibat reaksi radang, sentuhan (misal: intubasi
bronkoskopi),bahan kimia (misal: alergen/ asap).
Bronkospasme mengakibatkan gangguan dalam pertukaran gas dan bila
terjadi pada klien, gejalanya yaitu klien sukar bernafas. Pengobatan yang
tepat,cepat, dan dapat bekerja efektif sangat dianjurkan, salah satu obatnya yaitu
bronkodilator. Pemberian bronkodilator ini melalui jalur inhalasi, pengobatan ini
bertujuan untuk memperlebar jalan nafas, dengan melemaskan otot bronkioli atau
mengurangi rasa radang. Terapi inhalasi merupakan satu teknik pengobatan
penting dalam proses pengobatan penyakit respiratori (saluran pernafasan) akut
dan kronik. Penumpukan mukus di dalam saluran napas, peradangan dan
pengecilan saluran napas ketika serangan asma dapat dikurangi secara cepat
dengan obat dan teknik penggunaan inhaler yang sesuai.
Obat yang diberikan dengan cara ini absorpsinya terjadi secara cepat
karena permukaan absorpsinya luas, terhindar dari eliminasi lintas pertama di
hati, dan pada penyakit paru-paru misalnya asma bronkial, obat dapat diberikan
langsung pada bronkus. Tidak seperti penggunaan obat secara oral (tablet dan
sirup) yang terpaksa melalui sistem penghadangan oleh berbagai  sistem tubuh,
seperti eleminasi di hati. Terapi inhalasi dapat menghantarkan obat langsung ke
paru-paru untuk segera bekerja. Dengan demikian, efek samping dapat dikurangi
dan jumlah obat yang perlu diberikan lebih sedikit dibanding cara pemberian
lainnya. Tapi cara pemberian obat ini diperlukan alat dan metoda khusus yang
agak sulit dikerjakan, sukar mengatur dosis, dan  obatnya sering mengiritasi
epitel paru.
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan yang aman.
Perawat juga harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat
dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau jelas/dosis yang
diberikan diluar batas yang direkomendasikan.

Adapun prinsip-prinspi pemberian obat yang benar meluputi 6 hal, yaitu :


Benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar rute, dan benar
dokumentasi. Benar pasien dapat dipastikan dengan memeriksa identitas pasien
dan harus dilakukan setiap akan memberikan obat. Benar obat memastikan pasien
setuju dengan obat yang telah diresepkan berdasarkan kategori perintah
pemberian obat, yaitu :perintah tetap (standing order), perintah satu kali (single
order), perintah PRN (jika perlu), perintah stat (segera). Benar dosis adalah dosis
yang diresepkan pada pasien tertentu. Benar waktu adalah saat dimana obat yang
diresepkan harus diberikan. Benar rute disesuaikan dengan tingkat penyerapan
tubuh pada obat yang telah diresepkan dan dokumentasi yang benar.

B.     Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemberian obat dengan menggunakan alat Mesin dari Nebulizer?
2. Bagaimana konsep dan prinsip pemberian obat melalui oral?

C.     Tujuan Penulisan
1. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui cara pemberian obat dengan
menggunakan alat mesin dari nebulizer.
2. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang konsep dan prinsip
pemberian obat oral.

Anda mungkin juga menyukai