II . LATAR BELAKANG
TUJUAN
MINGGU
NO. KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Observasi lapangan
3. Pengumpulan Data
4. Penyusunan laporan
3
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011
PESERTA
Peserta dalam kerja praktek ini adalah mahasiswa Bidang Studi Teknik Sistem
Tenaga, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya yaitu :
VI. PELAKSANAAN
4
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011
bekerja melepaskan sistem yang terganggu dari sistem yang masih normal melalui
pemutus daya (CB).
Selain syarat di atas, perlu pula diperhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan
kegagalan dalam operasi suatu sistem proteksi, yaitu :
• Kesalahan pemilihan jenis rele
• Kesalahan dalam penentuan setting
• Human error
• Kegagalan / kerusakan alat proteksi beserta komponennya.
Generator merupakan salah satu subsistem dari suatu sistem kelistrikan.
Sebagaimana subsistem lain dalam pengoperasiannya generator tidak terlepas dari adanya
kondisi gangguan yang bervariasi. Mengingat penting dan mahalnya biaya pengadaan
5
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011
generator baru, maka tingkat kerusakan akibat gangguan harus dibatasi sampai sekecil
mungkin. Untuk itu pada generator ini perlu dipasang pengaman (proteksi).
Dalam ruang kalibrasi, dapat diperoleh data setting rele. Berdasarkan data setting
rele, dapat dianalisa range arus pick-up rele, delay waktu rele, kesesuaian CT dan PT yang
digunakan, penentuan tap setting, dan time dial rele.
Pada sistem pengaman dikenal adanya sistem pengaman primer (main protection
system) dan sistem pengaman cadangan (back up protection system). Demikian pula
halnya proteksi pada generator. Yang menjadi pertanyaan adalah rele mana yang berfungsi
sebagai pengaman utama (main) dan yang mana merupakan pengaman cadangan (back up)
dalam mengatasi gangguan pada generator.
Generator adalah suatu mesin AC yang dapat mengubah energi mekanis menjadi
energi listrik. Prinsip kerjanya berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi
elektromagnetik, yaitu bila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet maka akan
dibangkitkan gaya gerak listrik atau sebaliknya.
MMF (Magnetomotif Force) yang sangat tinggi dihasilkan oleh arus dalam lilitan
medan bergabung dengan MMF yang dihasilkan oleh arus dalam lilitan stator, sehingga
fluks resultan pada celah udara antara stator dan rotor akan membangkitkan tegangan
dalam kumparan stator dan menyebabkan terjadinya kopling megnetik antara medan stator
dan rotor. Dan dari lilitan stator inilah akan dialirkan arus dari generator ke beban listrik
atau sistem.
Jika beban ditambahkan pada generator AC yang sedang bekerja pada kecepatan
konstan dan eksitasi medan konstan, tegangan terminal akan berubah. Besarnya perubahan
bergantung pada rancangan mesin dan factor daya beban. Faktor daya dari generator dapat
ditentukan dengan karakteristik beban yang sedang dicatu.
6
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011
Pengaturan generator AC didefinisikan sebagai persentase kenaikan tegangan
terminal ketika beban dikurangi dari arus beban penuh sampai bebannya menjadi nol
dengan kecepatan dan eksitasi medan dijaga konstan.
7
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011
akan berubah. Meskipun pengaturan tegangan dipisahkan dengan pengaturan frekuensi
namun seringkali perubahan tegangan disertai dengan perubahan frekuensi.
GENERATOR PENGUAT
Generator penguat merupakan generator 3 fasa kutub luar, dimana belitan stator
mendapat tegangan arus searah sebagai penguat medan. Kumparan jangkar terletak di
rotor yang membangkitkan tegangan induksi 3 fasa. Tegangan tersebut disearahkan oleh
penyearah berputar (rotating rectifier). Peralatan penyearah ini terdiri dari 12 dioda
penyearah dan masing-masing dioda dipasangkan sebuah sekering (fuse) sebagai
pengaman. Arus searah ini digunakan sebagai penguat kumparan medan utama generator.
GENERATOR UTAMA
Generator utama merupakan generator 3 fasa kutub dalam, dimana kumparan
medan utama yang terletak di rotor mendapat tegangan arus searah dari penyerah berputar
(rotating rectifier) untuk membangkitkan medan putar. Akibat adanya medan tersebut dan
gerakan relative motor terhadap kumparan jangkar, maka kumparan jangkar yang terletak
di stator membangkitkan tegangan induksi arus bolak-balik 3 fasa.
8
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011
GANGGUAN PADA STATOR
Gangguan pada stator meliputi :
• Hubung singkat fasa-tanah
• Hubung singkat antar-fasa
• Hubung singkat antar lilitan
Bahaya terbesar dari gangguan tersebut adalah kerusakan pada isolasi inti stator
dan lilitan stator akibat panas yang dibangkitkan pada pusat gangguan. Dari ketiga jenis
gangguan tersebut gangguan yang sering terjadi dalam belitan stator dan hubungannya
adalah fasa-tanah.
10
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011
GANGGUAN ARUS FASA URUTAN NEGATIF (NEGATIVE PHASE
SEQUENCE)
Dalam keadaan normal, arus pada genertor tiga fasa seimbang. Tetapi jika terjadi
gangguan pada jaringan maka keseimbangan tersebut terganggu.
• Gangguan fasa-tanah
• Gangguan fasa-fasa
• Pembebanan tidak simetris
• Putusnya salah satu fasa saluran
Arus fasa urutan negatif ini akan membangkitkan fluks pada stator yang
mempunyai kecepatan yang sama dengan rotor, tetapi berputar dengan arah yang
berlawanan. Dengan demikian kecepatan relatif putaran fluks ini terhadap rotor akan
berputar pada dua kali dari frekuensi sistem. Hal ini terjadi karena rotor berputar ke kanan
sedangkan fluks stator akibat fasa urutan negatif berputar ke kiri. Kejadian ini dapat
mengakibatkan arus pusar pada rotor.
Arus pusar dengan frekuensi tinggi menyebabkan bagian luar dari rotor dan lilitan
pada rotor menjadi panas. Selanjutnya arus pusar ini mengalir pada batang-batang
peredam, gigi alur rotor dan dinding alur rotor yang akan mengubah sifat mengubah
mekanis dan sifat listrik bagian yang dialirinya.
TEMPERATUR LEBIH
Timbulnya panas yang berlebihan dalam stator umumnya disebabkan oleh beban
lebih atau terjadinya hubung singkat di luar atau di dalam generator serta dapat pula
disebabkan oleh kegagalan dari sistem pendinginan. Bila hal ini terjadi akan
mengakibatkan perubahan sifat mekanis dan elektris dari bahan isolasi.
11
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011
RELE PROTEKSI PADA GENERATOR
Rele proteksi yang digunakan pada generator antara lain :
1. Rele fasa arus lebih tegangan restraint (51V)
2. Rele fasa stator diferensial (87G)
3. Rele urutan fasa negatif generator (46)
4. Rele anti motoring (32)
5. Rele stator diferensial tanah (87GG)
6. Rele kehilangan penguat (40)
7. Rele tegangan seimbang dan time delay (60 & 62)
8. Rele arus lebih tahanan netral generator (51GN)
9. Rele tegangan lebih (59)
10. Rele thermal overload (49)
12
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011
VIII. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami susun, sebagai acuan dalam melaksanakan kerja
praktek. Besar harapan kami akan bantuan segenap direksi dan karyawan PT BADAK
NGL demi kelancaran pelaksanaan kerja praktek yang akan kami laksanakan.
Pemohon I Pemohon II
Mengetahui,
13
Proposal Kerja Praktek
Teknik Elektro FTI-ITS Surabaya 2011