Oleh
Riska Anjun Putrianti
1915051005
NPM : 1915051005
Fakultas : Teknik
Kelompok : V (Lima)
M. Farhan Yassar
NPM: 1815051039
i
Menentukan Jurus Dan Kemiringan Struktur Bidang Dari Dua Buah
Kemiringan Semu
Oleh
Riska Anjun Putrianti
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum geologi struktur pada 9 Maret 2020 di Ruang Teknik
Geofisika-1, Gedung L Teknik Geofisika yang membahas mengenai bagaimana cara
menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan semu.
Dalam penentuan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan
semu, kita memerlukan data true dip. Dalam penentuan true dip maka data-data yang
harus ada dalam penentuan true dip yaitu letak dan ketinggian pengukuran, arah
sayatan tegak dimana apperent dip diukur serta besar kemiringan semu. Cara
menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan semu
terdapat dua jenis yaitu menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari buah
kemiringan semu pada ketinggian yang sama dan menentukan jurus dan kemiringan
struktur bidang dari dua buah kemiringan semu pada ketinggian yang berbeda. Hasil
dari praktikum yang dilakukan yaitu dapat memahami kemiringan semu, kemiringan
yang sebenarnya, letak azimuth serta dapat menggambarkan jurus dan kemiringan
struktur bidang dari dua buah kemiringan semu.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................i
ABSTRAK .........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Tujuan Percobaan..................................................................................1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan ......................................................................................4
B. Diagram Alir .........................................................................................5
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Pensil ...............................................................................................4
Gambar 2.Busur .................................................................................................4
Gambar 3.Penghapus .........................................................................................4
Gambar 4. Penggaris .........................................................................................4
Gambar 5. Pulpen .............................................................................................5
Gambar 6. Diagram Alir ...................................................................................5
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan
semu dapat dilakukan dengan beberapa tahapan. Penentuan jurus dan
kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan semu dengan ketinggian
yang sama dan penentuan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah
kemiringan semu dengan ketinggian yang berbeda. Penentuan jurus dan
kemiringan untuk ketinggian yang sama dan ketinggian yang berbeda
mempunyai cara yang berbeda dan tahapan-tahapan yang berbeda, maka dari
itu untuk dapat memahami, mengerti dan dapat melakukan penentuan jurus dan
kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan semu maka dilakukan
praktikum ini, dalam praktikum ini diharapkan kami para praktikan bisa
menghitung jurus dan kemiringan semu serta dapat menggambarkan struktur
bidang 3D dalam gambar 2D.
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian dan istilah-istilah dalam struktur
bidang di ilmu geologi.
2. Mahasiswa dapat menggambarkan model 3D dari struktur bidang dalam
keadaan tertentu.
3. Mahasiswa dapat memproyeksikan struktur bidang 3D dalam gambar 2D
sehingga dapat menentukan besaran kemiringan semu dan kemiringan
sebenarnya dari struktur bidang pada keadaan tertentu.
II. TEORI DASAR
Strike atau jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar
dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Sedangkan dip adalah derajat
yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang arahnya tegak
lurus dari garis strike. Bidang planar adalah ialah bidang yang relatif lurus.
3
Contohnya ialah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar dan sebagainya
(Anonim, 2011). Kekar adalah bidang rekahan yang tidak memperlihatkan
pergeseran yang berarti (bagian massanya masih berhubungan atau bergabung).
Kekar merupakan gejala yang umum dan sering dijumpai. Kekar merupakan
bidang planar yang cenderung bergerak pada bidangnya (Sapiie, 2006).
Jurus dan kemiringan batuan mengacu kepada orientasi atau geometri fitur-fitur
geologi. Garis strike perlapisan patahan atau fitur planar lainnya adalah garis yang
mempresentasikan perpotongan fitur tersebut dibidang horizontal. Dalam peta
geologi strike dan dip digambarkan dengan garis pendek yang dipotong oleh garis
yang telah pendek tegak lurus dengan garis pertama (Asikin, 1997).
Struktur garis primer meliputi liniasi atau penjajaran dari mineral yang terdapat
pada batuan beku dan arah liniasi dari struktur batuan sedimen (Anonim, 2013).
Gambar 1. Pensil
Gambar 2. Busur
Gambar 3. Penghapus
Gambar 4. Penggaris
Gambar 5. Pulpen
5
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir dari praktikum ini yaitu:
Mulai
Selesai
A. Hasil Pengamatan
Tidak dilakukan pengamatan pada praktikum yang dilakukan pada 9 Maret
2020.
B. Pembahasan
Praktikum yang dilakukan pada 9 Maret 2020 membahas mengenai
menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan
semu, dalam penentuan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah
kemiringan semu kita juga harus memahami beberapa istilah yang sering
digunakan dalam penentuan jurus dan kemiringan yaitu arah (bearing),
azimuth, True dip (kemiringan sebenarnya), apperent dip (kemiringan semu)
dan jurus (strike). Arah (bearing) yaitu sudut horizontal antara garis dengan
arah koordinat tertentu, biasanya utara atau selatan. Azimuth ialah arah atau
bearing yang diukur dari utara searah jarum jam. True dip atau kemiringan
sebenarnya adalah sudut kemiringan terbesar yang terbentuk oleh suatu bidang
dengan bidang datar, diukur tegak lurus perpotongan bidang. Apperent dip
(kemiringan semu) adalah sudut yang terbentuk antara suatu bidang dengan
bidang horizontal yag diukur tidak tegak lurus perpotongan bidang. Jurus
(strike) adalah garis horizontal yang terbentuk oleh bidang miring dengan
bidang horizontal. Pada praktikum dibahas mengenai dimana letak strike dan
dip, dibahas juga mengenai perbedaan antara kemiringan semu dengan
kemiringan yan sebenarnya. Pada praktikum kami mencoba untuk menentukan
jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan semu pada
ketinggian yang sama dan mencoba untuk menggambarkan struktur dari bidang
tersebut serta menentukan besar sudut kemiringan yang sebenarnya dan besar
sudut kemiringan semunya.
Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang
planar dengan bidang horizontal
7
ditinjau dari arah utara. Sedangkan Dip adalah derajat yang dibentuk antara
bidang planar danbidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike.
Strike Dip pada batuan umumnya muncul pada batuan hasil pengendapan
(sedimen). Tapi juga ditemukan pada batuan metamorf yang berstruktur foliasi.
Penulisan strike dan dip hasil pengamatan ialah :N (Derajat Strike) E/
(Derajat Dip) dan dibaca North to East (Nilai Strike) and (Nilai Dip) Strike dip
pada perlapisan batuan dapat diukur dengan menggunakan kompas Geologi.
Kompas Geologi mumpuni untuk mengukur strike dip karena memiliki
klinometer juga bulls eye. Klinometer dalah rangkaian alat yang berguna untuk
mengukur kemiringan dan Bulls eye adalah tabung isi gelembungudara
berguna untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi horizontal.
Kedudukan (attitude), merupakan istilah umum untuk orientasi dari sebuah
bidang atau garis di dalam ruang, dan pada umumnya dihubungkan dengan
koordinat geografis dan garis horizontal. Kedudukan terdiri dari komponen
arah (bearing atau azimuth) dan kecondongan (inclination). Arah (azimuth),
merupakan istilah umum untuk sudut horizontal antara sebuah garis dan suatu
arah koordinat tertentu. Arah koordinat ini biasanya merupakan arah utara
sebenarnya (true north). Kedudukan sebuah struktur bidang dapat diwakili oleh
sepasang angka. Terdapat dua cara penulisan yang dapat digunakan untuk
menuliskan sepasang angka tersebut, yaitu pertama dengan cara penulisan jurus
(strike) dan kemiringan (dip) yang kedua dengan cara penulisan kemiringan
(dip) dan arah kemiringan (dip direction). Kemiringan sebenarnya (true dip)
dari suatu struktur bidang adalah sudut antara struktur bidang tersebut dan
sebuah bidang horizontal yang diukur pada bidang vertikal tertentu. Bidang
vertikal yang tertentu ini memiliki orientasi yang tepat tegak lurus dengan garis
jurus . Pada sebuah struktur bidang, kemiringan sebenarnya selalu merupakan
kemiringan lereng yang paling besar, dan arah kemiringan sebenarnya
merupakan arah yang tepat tegak lurus jurus. Arah kemiringan sebenarnya
selalu ditentukan pada arah turun lereng (downslope). Kemiringan yang diukur
pada bidang vertikal yang tidak tegak lurus garis jurus disebut sebagai
kemiringan semu (apparent dip). Besar kemiringan semu harus selalu lebih
kecil dari pada besar kemiringan sebenarnya. Besar kemiringan semu yang
diukur pada bidang vertikal yang mengandung garis jurus adalah nol derajat
(0°). Kecondongan (inclination), merupakan istilah umum untuk sudut vertikal
(diukur kearah bawah) antara garis horizontal dan sebuah bidang atau garis.
Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh sepasang angka : penunjaman
(plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika struktur garis tersebut terbentuk
pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, maka orientasi
struktur garis tersebut dapat diwakili oleh sebuah angka yang disebut pitch.
Struktur garis merupakan suatu garis yang kedudukannya dapat mengikuti
suatu bidang dan dapat juga berdiri sendiri. Garis adalah unsure geometris yang
ditimbulkan oleh adanya sepanjang titik. kedudukan struktur garis dinyatakan
8
dengan istilah yaitu trench, bearing, plunge, dan rake atau picth. Trend yaitu
jurus dari bidang vertikal yang melalui garis dan menunjukkan arah penujaman
garis tersebut. Bearing yaitu jurus dari bidang vertikal yang melalui garis,
tetapi tidak menunjukkan penujaman garis tersebut. Pake atau pitch yaitu besar
sudut antara garis dengan garis horizontal, yang diukur pada bidang dimana
garis tersebut terdapat.
kedudukan dari strike dan dip yaitu untuk mengetahui kedudukan unsur
struktur geologi seperti untuk mengetahui kedudukan struktur bidang perlapisan
batuan sedimen, kedudukan bidang foliasi, kedudukan bidang kekar dan kedudukan bidang
sesar. Penentuan strike dan dip juga digunakan untuk mengetahui kestabilan lereng, sehingga
kita dapat mengetahui lereng yang berpotensi mengakibatkan longsor dan lereng yang tidak
mengakibatkan longsor.
Kendala yang dihadapi saat praktikum yang dilakukan pada 9 Maret 2020 yaitu penjelasan
mengenai cara membuat jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah kemiringan
semu yang terlalu cepat sehinga praktikan terburu-buru sehingga pengukuran yang dilakukan
terhadap sudut kurang akurat dan kurang teliti.
V. KESIMPULAN
Anonim, 2011 (a), Strike dan Dip, allcoma.blogspot.com, diunduh pada tanggal
15 Maret 2020 pukul 10.26 WIB.
Hirmawan, R.F., 1994, Peran Faktor Penentu Zona Berpotensi Longsor Dalam
Mandala Geologi dan Lingkungan Fisiknya di Jawa, Barat, Majalah
Ilmiah UNPAD No.2, Vol 12, hal 32-42.
Losrios.edu. (2012, 8 Maret). Strike Bidang. Diakses pada 15 Maret 2020, dari
http://web.arc.losrios.edu/~borougt/StrikeAndDip.jpg
Polo, L., dkk., 1993, Analisis Pola dan Karakter Kekar Untuk Menentukan
Struktur Geologi Sesar dan Kondisi Fisik Batuan, Bulletin of Scientifik.
Contribution, Geology UNPAD, No. 2, Vol 12, hal 32-42.
http://darwispaddoca.blogspot.com/2016/04/?m=1
Gambar 8. Diagram blok yang memperlihatkan arti dari kemiringan. (a)
Kemiringan sebenarnya(δ), dengan arah panah menunjukkan arah kemiringan.
(b) kemiringan semu (α).
Sumber: http://darwispaddoca.blogspot.com/2016/04/?m=1
Gambar 9. Keterangan Bidang Garis
keterangan:
a-k : jurus (strike) bidang abcd diukur terhadap arah utara
o-a : arah kemiringan (dip direction)
a-l : struktur garis pada bidang abcd
a-k : arah penujaman (trend)
a-k/k-a : arah kelurusan = azimuth
: penujaman (plunge)/kemiringan semu
: rake (pitch)
: kemiringan (dip) bidang abcd diukur tegak lurus ab
: sudut kelurusan (bearing)
Sumber: Artikel geologi struktur Affardi: 2013
Gambar 10. Struktur patahan atau sesar
sumber: http//upload.wikimedia.org.2013
Gambar 11. Contoh rake atau pitch
Sumber: http//upload.wikimedia.org.2013
Gambar 12. Contoh plunge
Scanned with CamScanner