Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

FILDZAH DHEA ZAKARIA MAKKULAU


NH0116050

CI LAHAN CI INSTITUSI

Ernawati, S.Kep., Ns Uchira, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI S1KEPERAWATAN


STIKES NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
FEBRUARI 2020
1.1 Konsep Keperawatan Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan keadaan
saling ketergantungan (Departemen Kesehatan, 2010).

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan, ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari
keluarga (Marilynn M. Friedman, 2010).

Keluarga adalah dua orang atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Salvicion G Balion dan Aracelis
Maglaya, 2010).

Dari ketiga peng ertian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang
atau lebih yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang tinggal dalam satu
rumah dan saling berinteraksi satu sama lain dalam perannya masing-masing untuk
menciptakan atau mempertahankan suatu budaya (Salvicion G Balion dan Aracelis
Maglaya, 2010).

Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui


praktik keperawatan dengan sasaran keluarga (Suprajitno, 2012).

a. Tipe atau jenis keluarga

Menurut Friedman (2010) tipe keluarga dari dua tipe yaitu keluarga tradisional dan
keluarga non tradisional.

1) Tipe keluarga tradisional terdiri dari :


2) Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari suami,
istri dan anak kandung atau anak adopsi.
3) Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan keluarga
lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, bibi dan paman.
4) Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal dalam satu
rumah tanpa anak.
5) Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan anak
(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
6) Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
7) Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah lanjut
usia.
8) Tipe keluarga non tradisional terdiri dari :
9) Keluarga communy yang terdiri dari satu keluarga tanpa pertalian darah, hidup dalam
satu rumah.
10) Orang tua (ayah, ibbu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama
dalam satu rumah tangga.
11) Homo seksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup bersama dalam satu
rumah dan berpefilaku layaknya suami istri.

b. Struktur keluarga
Menurut Friedcman (2010), struktur keluarga terdiri dari :
1) Pola dan proses komunikasi dapat dikataan berfungsi apabila jujur, terbuka, melibatkan
emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta adanya hierarki kekuatan. Pola
komunikasi dalam keluarga dikatakan akan berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin
mengemukakan pesannya, isi pesan jelas dan berkualitas, dapat menerima dan
memberi umpan balik, tidak bersifat asumsi, berkomunikasi sesuai. Sebaliknya,
seseorang menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan dengan baik jika dapt
menjadi pendengan yang baik, memberi umpan balik dan dapat memvalidasi pesan
yang diterima.
2) Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan baik peran formal maupun informal.
3) Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan mempengaruhi
atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari legitimate power (hak), referen
power (ditiru), expert power (keahlian), reward power (hadiah), coercive power
(paksaan) dan affektif power.
4) Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan yang mengikat
anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan norma adalah pola perilaku yang
diterima pada lingkungan sosial tertentu.

c. Peran keluarga
1) Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat dan kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu
didasari dalam keluarga dan kelompok masyarakat. Berbagai peran yang terdapat
dalam keluarga adalah sebagai berikut :
2) Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan dari
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga,
anggota dari kelompok sosial serta dari anggota masyarakat dari lingkungannya.
3) Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peran
mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarga.
4) Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai engan tingkat
perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.

d. Fungsi keluarga

Menurut Friedman (2010), terdapat lima fungsi keluarga, yaitu :


1) Fungsi afektif (the Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
2) Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialny a.
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada
anak, membentuk norma-norma tinkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3) Fungsi reproduksi (the reproduction function) adalah fungsi untuk mempertahankan
generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4) Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care function) adalah untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang
kesehatan.

e. Tetapi dengan berubahnya zaman, fungsi keluarga dikembangkan menjadi :


1) Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang produktif yang
mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya
keluarga.
2) Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat dan dikategorikan
strata sosialnya oleh keluarga lain yang berbeda disekitarnya.
3) Fungsi pendidikan, yaitu keluarga mempunyai peran dan tanggungjawab yang besar
terhadap pendidikan anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan dewasanya.
4) Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga diharapkan mampu
menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan luar rumah.
5) Fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dasar primer dalam rangka melindungi dan pencegahan terhadap penyakit yang
mungkin dialami oleh keluarga.
6) Fungsi reliugius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang agama dan
mengamalkan ajaran agama.
7) Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan kegiatan yang
dapat mengurangi ketegangan akibat berada di luar rumah.
8) Fungsi reproduksi, yaitu bukan hanya mengembangkan keturunan tetapi juga tempat
untuk mengembangkan fungsi reproduksi secara menyeluruh, diantaranya seks yang
sehat dan berkualitas serat pendidikan seks bagi anak-anak.
9) Fungsi afektif, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial sebelum anggota keluarga berada di luar rumah.

Dari beberapa fungsi keluarga diatas, ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap
anggota keluarganya, antara lain asih, yaitu memberikan kasih sayang, perhatin dan rasa
aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbun dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. Sedangka asuh, yaitu menuju kebutuhan
pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga diharapkan
mereka menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual. Dan asah,
yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap menadi manusia dewasa yang
mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

f. Tahap-tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga


Menurut friedman (2010), tahap perkembangan keluarga berdasarkan siklus
kehidupan keluarga terbagi atas 8 tahap :
1) Keluarga baru (beginning family), yaitu perkawinan dari sepasang insan yang
menandakan bermulanya keluarga baru. Keluarga pada tahap ini mempunyai tugas
perkembangan, yaitu membina hubungan dan kepuasan bersama, menetapkan tujuan
bersam, membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial dan
merencanakan anak atau KB.
2) Keluarga sedang mengasuh anak (child bearing family), yaitu dimulai dengan
kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Mempunyai tugas perkembangan
seperti persiapan bayi, membagi peran dan tanggungjawab, adaptasi pola hubungan
seksual, pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua.
3) Keluarga dengan usia anak pra sekolah, yaitu kelurga dengan anak pertama yang
berumur 30 bulan sampai dengan 6 tahun. Mempunyai tugas perkembangan, yaitu
membagi waktu, pengaturan keuangan, merencanakan kelahiran yang berikutnya dan
membagi tanggungjawab dengan anggota keluarga yang lain.
4) Keluarga dengan anak usia sekolah, yaitu dengan anak pertama berusia 13 tahun.
Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu menyediakan aktivitas untuk anak,
pengaturan keuangan, kerjasama dalkam memnyelesaikan masalah, memperhatikan
kepuasan anggota keluarga dan sistem komunikasi keluarga.
5) Keluarga dengan anak remaja, yaitu dengan usia anak pertam 13 tahun sampai dengan
20 tahun. Tugas pekembangan keluarga ini adalah menyediakan fasilitas kebutuhan
keluarga yang berbeda, menyertakan keluarga dalam bertanggungjawab dan
mempertahankan filosofi hidup.
6) Keluarga denagn anak dewasa, yaitu keluarga dengan anak pertama, meninggalkan
rumah dengan tugas perkembangan keluarga, yaitu menata kembali sumber dan
fasilitas, penataan yanggungjawab antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka,
melepaskan anak dan mendapatkan menantu.
7) Keluarga usia pertengahan, yaitu dimulai ketika anak terakhir meninggalakan rumah
dan berakhir pada saat pensiun. Adapaun tugas perkembangan, yaitu mempertahankan
suasana yang menyenangkan, bertanggungjawab pada semua tugas rumah tangga,
membina keakraban dengan pasangan, mempertahankan kontak dengan anak dan
berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
8) Keluarga usia lanjut, tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dari salah satu
pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan
meninggal dunia. Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu menghadapi
pensiun, saling rawat, memberi arti hidup, mempertahankan kontak dengan anak, cucu
dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI. (2010). Pedoman peyelenggaraan pelayanan keperawatan keluarga,


Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisan medik. Jakarta

Friedman, M.M. (2010). Family Nursing : Research, Theory and Practice. (4th Ed.).
Norwalk CT : Alpleton & Lange.

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-
5. Jakarta: EGC.

Salvicion G.Balion dan Aracelis Maglaya. 2010. Buku Keperawatan Keluarga. Jakarta :
EGC

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai