Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SUMBER DANA BANK


Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas BLKL
Dosen pengampu: xxxxxxxxxxx

Disusun oleh:
Ade Candra Harefa
Destriani Lende
Hana Cahya Edita (2018008235)
Mila Dwi Nurohmah (2018008204)
Rika Nuraisyah

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh
dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi
bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah
bergerak dibidang keuangan, maka sumber-sumber dana tidak terlepas dari
bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang
(memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun
dana) sehingga dari selisih bunga tesebutlah bank memperoleh keuntungan.
Sumber dana bank juga bisa diartikan sebagai usaha bank dalam
menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu
sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya.
Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang
ditanggung, oleh karena itu pemilihan sumber dana harus dilakukan secara
tepat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sumber dana bank?
2. Apa yang dimaksud dengan simpanan giro/demand deposit?
3. Apa yang dimaksud dengan simpanan tabungan/saving deposit?
4. Apa yang dimaksud dengan simpanan deposito/time deposit?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui tentang sumber dana bank.
2. Dapat mengetahui tentang simpanan giro.
3. Dapat mengetahui tentang simpanan tabungan.
4. Dapat mengetahui tentang simpanan deposito.

D. Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah wawasan serta dapat memahami tentang sumber-sumber
dana bank.
2. Untuk mengetahui dan memahami apa yang di maksud dengan simpanan
giro, simpanan tabungan, dan simpanan deposito.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber-sumber Dana Bank


Lingkungan sosial merupakan salah satu lingkungan yang berpengaruh
kuat terhadap aktivitas bisnis, yang akan menentukan apakah bisnis tersebut
akan berhasil atau tidak.
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun
dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa
bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam
bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang (memberikan dana)
bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih
bunga tersebulah bank mencari keuntungan.
Dana untuk membiayai operasionalnya dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara
pinjaman (titipan dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Disamping itu
untuk membiayai operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri,
yaitu dengan mengeluarkan atau menjual saham.
Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri.
Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang
sahamnya. Apabila saham yang terdapat dalam portepel belum habis
terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencarianya dapat
dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan
tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan
dapat mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut dipasar
modal. Disamping itu pihak perbankaan dapat pula menggunakan
cadangan-cadangan laba yang belum digunakan.

3
Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri
dari:
a. Setoran modal dari pemegang saham.
b. Cadang-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan ciri dengan laba
pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya.
Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang
akan datang.
c. Laba bank yang belum bagi, merupakan laba yang memang belum
dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai modal untuk sementara waktu.
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga
yang relative lebih besar daripada jika meminjam kelembaga lain.

2. Dana yang berasal dari masyarakat luas


Sumber dana ini merupakan sumber dan terpenting bagi kegiatan
operasi bankdan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dan dari sumber ini
relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya dan
pencariaan dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat
memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya menarik dana dari
sumber ini tidak terlalu sulit. Akan tetapi pencariaan sumber dana dari
sumber ini relative lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri.
Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk:
a. Simpanan Giro
b. Simpanan Tabungan
c. Simpanan Deposito
Simpanan giro merupakan dana murah bagi bank, karena bunga
atau balas jasa yang dibayar paling murah jika dibandingkan dengan
simpanan tabungan dan simpanan deposito. Sedangkan simpanan tabungan
dan simpanan deposito disebut dana mahal, hal ini disebabkan bunga yang

4
dibayar kepada pemegangnya relatif lebih tinggi, jika dibandingkan
dengan jasa giro.

3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya


Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank
mengalami kesulitan dalam pencariaan sumber dana pertama dan kedua di
atas. Pencariaan dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya
hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber
ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi
tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan
Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan
likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan
sector-sektor tertentu.
b. Pinjaman antar bank (Call money) biasanya pinjaman ini diberikan
kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring didalam lembaga
kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif
tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negri. Merupakan pinjaman yang
diperoleh oleh perbankaan dari pihak luar negri.
d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankaan
menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang
berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan.
Dalam bab ini pembahasan lebih ditekankan kepada sumber dana
dari luas masyarakat luas, hal ini disebabkan sumber dana dari masyarakat
luas merupakan sumber dana yang paling penting bagi bank. Sumber dana
dari pihak ketiga ini disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia
banyak dimasyarakat, kemudian persyaratan untuk mencarinya juga tidak
sulit. Asal bank tersebut dapat menarik minat para penyimpanan dengan
segala strategi yang dimilikinya sumber dana dari masyarakat ini tidak
terlalu sulit.

5
Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan
agar para penyimpan mempunyai pilihan sesuai dengan tujuan masing-
masing. Tiap pilihan mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu
pengharapan yang ingin diperolehnya. Pengharapan yang ingin diperoleh
dapat berupa keuntungan, kemudahan atau keamanan uangnya atau
kesemuanya. Sebagai contoh tujuan utama menyimpan uang dalam bentuk
rekening giro adalah untuk kemudahan dalam melakukan pembayaran,
terutaman bagi mereka yang bergelut dalam bisnis dan biasanya pemegang
rekening giro tidak begitu memperhatikan bunganya. Sedangkan bagi
mereka yang enyimpan uangnya direkening tabungan disamping
kemudahan untuk mengambil uangnya juga adanya pengharapan bunga
yang lebih besar jika dibandingkan dengan rekening giro. Kemudian
tujuan menyimpan uangnya di rekening deposito dengan mengharapkan
penghasilan dari bunga yang lebih besar. Hal ini disebabkan bunga
deposito yang diberikan kepada deposan paling tinggi dari simpanan
lainnya. Bagi bank simpanan deposito merupakan dana mahal dan
simpanan giro dana murah.
Secara umum kegiatan penghimpunan dana ini dibagi kedalam 3
jenis yaitu:
a. Simpanan Giro (Demand Deposit)
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
c. Simpanan Deposito (Time Deposit)

B. Simpanan Giro (Demand Deposit)


Undang-undang Perbankaan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10
November 1998 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan giro adalah
simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindahbukuan.

6
Sedangkan pengertiaan simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh
masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu.
Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang
sudah disimpan direkening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam
sehari, dengan catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Kemudian juga
harus memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank yang
bersangkutan.
Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang tersebut dari
rekening giro sehingga menyebabkan giro tersebut berkurang yang ditarik
secara tunai maupun ditarik secara non tunai (pemindahanbukuan). Penarikan
secara tunai adalah dengan menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah
dengan menggunakan bilyet giro (BG).
Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang tertanam di
rekening giro adalah sebagai berikut:
1. Cek (Cbeque)
Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada
bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar
sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada
pemegang cek tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa saja
yang membawa cek ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk
diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara
tunai atau secara pemindahbukuan.
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral
seperti yang diatur di dalam KUH Dagang pasal 178 dengan syarat yaitu:
a. Pada surat cek harus tertulis perkataan “CEK”
b. Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah
uang tertentu
c. Nama bank yang harus membayar (tertarik)
d. Penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
e. Tanda tanagn penarik.

7
Syarat lain yang dapat ditetapkan oleh bank untuk menarik
sejumlah uang yang diinginkan adalah sebagai berikut:
a. Tersedianya dana
b. Ada materai yang cukup
c. Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi
cek
d. Jumlah uang yang tertulis diangka dengan huruf harus sama
e. Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah
dikeluarkannya cek tersebut.
f. Tanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di
specimen (contoh tanda tangan)
g. Tidak diblokir pihak berwenang
h. Resi cek sudah kembali
i. Endorsement cek benar
j. Kondisi cek sempurna
k. Rekening belum ditutup dan syarat-syarat lainnya.
Penarikan dana dengan menggunakan sarana cek disamping persyaratan
diatas juga sangat tergantung dari jenis-jenis cek yang dikeluarkan oleh si
pemberi cek.
Adapun jenis-jenis cek yang dimaksud yaitu:
a. Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu
yang tertulis jelas di dalam cek tersebut.
b. Cek Atas Unjuk
Yaitu cek yang tidak tertulis nama sesorang atau badan tertentu didalam
cek tersebut.
c. Cek Silang
Jika suatu cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga
cek tersebut berfungsi sebagai pemindahbukuan bukan tunai.

8
d. Cek Mundur
Yang merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang,
misalnya hari ini tanggal 01 Mei 2019, Tn Roy Akase bermaksud
mencairkan ceknya dimana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei
2019. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur, hal ini
biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si
penerima cek.
e. Cek Kosong
Yaitu cek yang dananya tidak tersedia. Dalam hal penarikan dengan cek
kosong, apabila nasabah melakukan sampai 3 kali, maka nasabah
tersebut akan di black list atau masuk daftar hitam yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia, kemudian disebarkan ke seluruh perbankaan,
sehingga yang bersangkutan tidak dapat berhubungan dengan bank
manapun. Namun tentunya sebelum masuk daftar hitam terlebih dulu
nasabah diberi peringatan baik lisan maupun tertulis sebelumnya. Akan
tetapi apabila bank dapat menutupi kekurangan tersebut dengan
pertimbangan nasabah primer yang loyal terhadap bank selama ini
dengan tidak ada unsur kesengajaan dengan menggunakan fasilitas over
draft. Hal ini dilakukan untuk menghindari nasabah dari black list.

2. Bilyet Giro (BG)


Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank
yang memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukuan
sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima
yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.
Pemindahbukuan pada rekening bank yang bersangkutan artinya
dipindahkan dari rekening nasabah si pemberi BG kepada nasabah
penerima BG. Sebaliknya jika dipindahbukuan ke rekening di bank yang
lain, maka harus melalui proses kliring kebank lain.

9
Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar pemindahbukuannya
dapat dilakukan antara lain:
a. Ada nama bilyet giro dan nomor serinya
b. Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah uang atas
beban rekening yang bersangkutan
c. Nama dan tempat bank tertarik
d. Jumalah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf
e. Nama pihak penerima
f. Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si penarik merupakan
perusahan
g. Tanggal dan tempat penarikan
h. Nama bank yang menerima pemindahbukukan tersebut.
Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG juga diatur sesuai persyaratan
yang telah ditentukan seperti:
a. Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai dari tanggal
penarikannya
b. Bila tanggal efektif tidak dicantumkan,maka tanggal penarikan berlaku
pula sebagai tanggal efektif
c. Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka tanggal efektif
dianggap sebagai tanggal efektif dianggap sebagai tanggal penarikan
dan persyaratan lainnya.

3. Alat Pembayaran Lainnya


Adalah surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada
kertas yang ditandatangani oleh pemegang rekening atau kuasanya untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak lain pada bank yang sama
atau bank lain.
Surat perintah ini dapat bersifat tunai atau pemindahbukuan.
Apabila surat perintah pembayaran ditunjukan melalui proses kliring.
Apabila ditunjukan pada bank yang sama maupun dilain kota, maka lewat
fasilitas transfer.

10
C. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Seperti halnya simpanan giro, simpanan tabungan juga mempunyai
syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya dan persyaratan masing-masing bank
berbeda satu sama lainnya. Disamping persyaratan yang berbeda, tujuan
nasabah menyimpan uang direkening tabungan juga berbeda. Dengan
demikian, sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai
dengan sasarannya.
Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankaan Nomor 10
Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet gito dan alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung bank masing-
masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat
digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1. Buku Tabungan
Yaitu buku dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo
tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang
mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga
langsung dapat mengurangi saldo yang ada di buku tabungan tersebut.
2. Slip Penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis
nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk
menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan
dengan buku tabungan.
3. Kwitansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang
fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik,
nomor penarik, jumlah uang, dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat
digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

11
4. Kartu yang Terbuat Dari Plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang bterbuat dari plastic yang dapat
digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya, baik bank
maupun dimesin ATM. Dalam praktik perbankaan di Indonesia ini
terdapat beberapa jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya
terletak daripada fasilitas yang diberikan kepada si penabung. Dengan
demikian si penabung mempunyai banyak pilihan. Jenis-jenis yang
dimaksud adalah:
5. Tabanas
Ada beberapa jenis bentuk tabanas seperti:
a. Tabanas Umum
b. Tabanas Pemuda
c. Tabanas Pelajar
d. Tabanas Pramuka
6. Taska
Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa.
7. Tabungan lainnya
Yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan
oleh masing-masing bank dan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh BI.
Pengaturan sendiri oleh masing-masing bank agar tabungan dibuat
semenarik mungkin sehingga nasabah bank tertarik untuk menabung di
bank yang mereka inginkan.
a) Bank penyelenggara
Setiap bank dapat menyelenggarakan tabungan, baik bank
pemerintah maupun bank swasta, dan semua bank umum serta Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).
b) Persyaratan penabung
Untuk syarat-syarat menabung, seperti prosedur-prosedur yang
harus dipenuhi seperti, jumlah setoran, umur penabung maupun
kelengkapan dokumen tergantung bank yang bersangkutan.

12
c) Jumlah setoran
Baik untuk setoran minimal waktu pertama sekali menabung
maupun setoran selanjutnya serta jumlah minimal yang harus tersedia
di buku tabungan tersebut, juga diserahkan kepada bank penyelenggara.
d) Pengambilan tabungan
Merupakan jumlah maksimal yang harus ditarik, yaitu tidak
melebihi saldo minimal dan frekuensi penarikan dalam setiap harinya,
apakah setiap saat atau setiap hari tergantung bank yang bersangkutan.
e) Bunga dan insentif
Besarnya bunga tabungan dan cara perhitungan bunga
didasarkan apakah harian, saldo rata-rata atau saldo terendah
diserahkan sepenuhnya kepada bank-bank penyelenggara.
f) Penutupan tabungan
Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat
dilakukan oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan
tertentu.

D. Simpanan Deposito (Time Deposit)


Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan
oleh bank. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, dimana simpanan
deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan
tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari.
Menurut Undang-undang No.10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan
deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.
Artinya jika nasabah deposon menyimpan uangnya untuk jangka waktu tiga
bulan, maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut
berakhir dan sering disebut tanggal jatuh tempo.

13
Adapaun jenis-jenis deposito yang ada di Indonesia ini:
1. Deposito Berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu
tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari
1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas
nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito
tercantum nama seseorang atau lembaga. Bunga deposito dapat ditarik
setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka waktu) sesuai jangka
waktunya, baik ditarik tunai maupun non tunai (pemindahbukuan) dan
dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya.
Jumlah yang disetorkan dalam bentuk bulat dan ada batas
minimalnya, penarikan deposito sebelum jatuh tempo dikenakan penalty
rate (denda). Insentif diberikan untuk jumlah nominal yang besar baik
berupa, special rate maupun insentif, seperti hadiah atau candramata
lainnya. Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap
bank tersebut. Deposito berjangka yang diterbitkan yang diterbitkan dalam
valuta asing, biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan,
penerbitan, pencairan dan bunga dilakukan menggunakan kurs devisa
umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan
dalam valas yang kuat seperti US Dollar, Yen Jepang atau DM Jerman.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6,12
bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan
dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain.
Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan dimuka, baik
tunai maupun non tunai. Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak
dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Dengan
demikian, nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah
nominal yang sama.

14
3. Deposito on Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal tujuh hari dan
paling lama kurang dari dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya
dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang
bersangkutan).
Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call
sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu tiga hari sebelumnya
nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya
dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan
negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.

15
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Kasmir,2016,Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,Edisi Revisi Cetakan Ke
Tujuh Belas,Jakarta:Divisi Buku Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada.

Web:
https://makalahsumberdanabank312.blogspot.com/2014/11/sumber-sumber-dana-
bank.html

16

Anda mungkin juga menyukai