Bab Ii
Bab Ii
PEMBAHASAN
A. KETERAMPILAN PEMASARAN
1. Pengertian Pemasaran
1
2. Konsep Pemasaran
2
lebih efektif dan efisien dari pada persaingannya. Konsep ini
didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan
pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.
3. Perencanaan Pemasaran
3
jenis pasar sasaran khusus, yaitu : pasar individual, pasar khusus,
segmentasi pasar. Dari tiga alternative pasar tersebut, bagi
perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar
khusus dan pasar individual. Sementara itu untuk perusahaan
menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar.
4
mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran [ CITATION
Sur13 \l 1033 ].
4. Bauran Pemasaran
a. Produk
5
- Harus mudah diingat
2) Menciptakan Merek
- Mudah diingat
- Terkesan hebat dan modern
- Memiliki arti
- Menarik perhatian
3) Menciptakan Kemasan
6
b. Harga
2) Memaksimalkan laba
7
Penentuan harga ditujuan agar penjualan meningkat
sehingga laba menjadi maksimal. Penetuan harga biasanya
dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi.
4) Mutu produk
5) Karena pesaing
8
Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnya,
mulai dari perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir.
Distribusi dapat pula diartikan sebagai cara menentukan metode
dan jalur yang akan dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar.
1) Fungsi transaksi
2) Fungsi logistik
3) Fungsi fasilitas
9
memastikan bahwa anggota saluran tersebut mempunyai uang
yang cukup guna memudahkan aliran barang melalui saluran
distribusi sampai ke konsumen akhir.
d. Promosi
10
Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon konsumen yang baru. Paling tidak ada
empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap
perusahaan dalam mempromosikan produknya, baik barang
maupun jasa.
1) Periklanan (advertising)
2) Promosi penjualan (sales promotion)
3) Publisitas (publicity)
4) Penjualan pribadi (personal selling)
11
a. Pengertian Manajemen
12
Jadi, definisi manajemen proses penentuan dan pencapaian
tujuan-tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi dasar dalam
penggunaan sumber-sumber tenaga kerja, modal, material dan
informasi. Seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
13
Ada dua peristiwa bersejarah yang dapat dijadikan sebagai
latar belakang dan sejarah manajemen, yaitu pada tahun 1776,
dimana Adam Smith menerbitkan bukunya yang berjudul The
Wealth of Nations, dimana dalam bukunya ia menggagas manfaat
yang dapat diperoleh masyarakat dan organisasi dari penerapan
pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke
dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith
mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing
melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat
menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan
tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap
bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa
pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan:
14
sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli
(Dokumen. 2015).
15
2) Organizing (pengorganisasian); suatu proses dimana karyawan
dan pekerjaannya saling dihubungkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
3) Staffing (pengisian staf); suatu proses untuk memastikan bahwa
karyawan yang kompeten dapat dipilih, dikembangkan, dan
diberi imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan.
4) Leading (memimpin); suatu proses memotivasi individu atau
kelompok dalam suatu aktivitas hubungan kerja (task related
activities) agar mereka dapat bekerja dengan sukarela, dan
harmonis dalam mencapai tujuan perusahaan.
5) Controlling (pengendalian); merupakan suatu proses untuk
memastikan adanya kinerja yang efisien dalam pencapaian
tujuan perusahaan (Leonardo. Wordpress, 2015).
1) Perencanaan→←Konseptual
16
Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis.
memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan
keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian
dan sifatnya menyeluruh. top level planning ini
penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi dan
tentu saja menjadi tangung-jawab manajemen puncak.
2) Mengatur→←AntarPribadi
17
b) Ada pembagian tugas yg jelas
c) Mempunyai manajer puncak yang profesional guna
mengkoordinasikan semua aktivitas (Yanti, 2015).
3) Mengarahkan→←Teknis
4) Mengontrol→←Politis
Seorang manajer harus memiliki keterampilan dalam
hal politis untuk menjalankan fungsi manajemen ini (Hayati,
2017).
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan
dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:
a) Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau
jalur guna bisa mengetahui letak diaman sesuatu sering
terjadi suatu kesalahan
18
b) Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu,
manajer harus bisa menetapkan dengan tugas kapan
semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang,
pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan
suatu kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan secara
mendadak terkadang malah lebih berguna.
c) Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan
yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan
yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu.
dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan
bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada
akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat
kesalahan.
d) Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan
kesalahan maka seharusnya pemimpin tersebut mancari
solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan
pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja
berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya
kesalahan yang sama tak terulang lagi (Yanti, 2015).
2. Keterampilan Organisasi
1. Pengertian Organisasi
Organisasi sering didefinisikan sebagai sekelompok
manusia (group of people) yang bekerja sama dalam rangka
mencapai tujuan bersama (common goals). Meski definisi ini
cukup populer karena mudah dipahami, banyak ahli mengatakan
bahwa definisi ini terlalu sederhana. Masih ada beberapa unsur
penting yang seharusnya menjadi bagian dari esensi dasar
organisasi, tetapi belum terungkap dalam definisi di atas. Definisi
yang lebih komprehensif misalnya diberikan oleh Stephen F.
Robbins sebagai berikut.
19
Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan
untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang
atau lebih yang bekerja bersama-sama dan terkoordinasi,
mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, serta didirikan
untuk mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Sementara itu, Richard Daft mendefinisikan organisasi
dengan memberi tekanan pada karakter organisasi. Definisi
tersebut sebagai berikut.
20
Fungsi organisasi secara umum sesuai dengan tujuan dan
tidak keluar dari jalur tujuan atau visi yang ada , yaitu :
a. Fungsi pertama , organisasi memberikan arahan dan pemusatan
kegiatan organisasi , mengenai apa yang harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan oleh organisasi
b. Fungsi kedua, meningkatkan kemampuan atau skill individu
anggota organisasi dalam mendapat sumber daya dan dukungan
dari lingkungan sekitar atau masyarakat
c. Fungsi ketiga , memberikan pengetahuan dan pengalaman baru
kepada anggotanya , supaya berwawasan dan siap untuk terjun
ke dalam organisasi yang lebih berskala besar
21
mereka dapat berkembang, mengimplementasikan, mendapatkan
pendanaan, dan mengukur keberhasilan programnya. Oleh sebab
itu untuk mencapai proses yang lebih berhasil terutama yang
mempunyai dampak atas keterampilan Organisasi (Institusi), harus
tergambar penuh dari perencanaan strategi. Misalnya, dalam
penerapan pilihan program lingkungan dalam indentifikasi
kegiatan yang diwujudkan dalam rencana aksi dalam program
Ekopesantren.
Keterampilan Organisasi ini biasanya merupakan sebuah
kapital sekaligus bekal untuk membuktikan bahwa sebuah
Organisasi akan mampu menunjukkan keberhasilannya dalam
menjalankan sebuah program tertentu. Namun, harus disadari pula
bahwa, mungkin sebuah Organisasi tidak sempurna dalam semua
hal, dan mempunyai keterbatasan dalam hal lain, misalnya
pengelolaan pendanaan dan evaluasi program.[ CITATION Fac13 \l
1033 ]
22
23