Anda di halaman 1dari 23

BAB II

PEMBAHASAN

A. KETERAMPILAN PEMASARAN
1. Pengertian Pemasaran

Pengertian pemasaran seperti yang dikemukakan oleh ahli


pemasaran dunia yaitu Philip Kotler adalah “Suatu proses sosial dan
manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain [ CITATION Kas08 \l
1033 ].

Selain itu, menurut William J. Stanton, pemasaran adalah suatu


sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang diajukan untuk
merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik
kepada pembeli yang ada maupun pemebeli potensial. Dan menurut
The American Marketing Association), pemasaran adalah pelaksanaan
kegiatan dunia usaha yang mengakibatkan aliran barang dan jasa dari
para produsen ke konsumen.

Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah


usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen melaui
penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian
dibeli oleh mereka yang memiliki kebutuhan melalui suatu pertukaran.

Tujuan dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan


menciptakan suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen,
menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara
efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap
memegang prinsip kepuasan pelanggan [ CITATION Bud17 \l 1033 ].

1
2. Konsep Pemasaran

Menurut Philip Kotler, konsep pemasaran adalah menjadi lebih


efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran,
guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran. Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan
melakukan kegiatan pemasaran yaitu :

a. Konsep berwawasan produksi

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih


produk yang muah didapat dan murah harganya sehingga focus
utamanya adalah meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas
cakupan distribusi.

b. Konsep berwawasan produk

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih


produk yang menawarkan mutu kinerja terbaik dan hal-hal inovatif
lainnya sehingga focus utamanya adalah membuat produk yang
lebih baik dan berusaha terus menerus untuk menyempurnakannya.

c. Konsep berwawasan penjualan

Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan


saja maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam
jumlah yang cukup. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan
usaha penjualan dan promosi yang agresif.

d. Konsep berwawasan pemasaran

Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai


tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuha dan keinginan
pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara

2
lebih efektif dan efisien dari pada persaingannya. Konsep ini
didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan
pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.

e. Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat

Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah


menentukan kebutuhan dan keinginan serta kepentingan pasar
sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan efisiensi
darpada sainganya dengan cara mempertahankan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
(https://www.academia.edu/31039032/MAKALAH
_MANAJEMEN_PEMASARAN).

3. Perencanaan Pemasaran

Pembahasan tentang strategi perusahaan tidak bisa lepas dari


perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk
mencapai suatu tujuan. Perencaan pemasaran meliputi langkah-langkah
berikut :

a. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan

Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan,


pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset
pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen,
misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen, berapa jumlahnya, kualitasnya bagaimana, siapa yang
membutuhkan, dll. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan
segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.

b. Memilih pasar sasaran khusus (special target market)

Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen,


langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga

3
jenis pasar sasaran khusus, yaitu : pasar individual, pasar khusus,
segmentasi pasar. Dari tiga alternative pasar tersebut, bagi
perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar
khusus dan pasar individual. Sementara itu untuk perusahaan
menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar.

c. Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan

Penerapan strategi pemasaran sangat bergantung pada


keadaan lingkungan persaingan psar yang ada dari hari ke hari.
Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat bergantung pada
potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan
persaingan. Ada 6 strategi untuk memenuhi permintaan dari
lingkungan yang bersaing :

1) Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).


2) Kualitas (quality), ialah mengutamakan manajemen kualitas
total yaitu efektif, efisien, dan tepat.
3) Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada
kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
4) Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk
berinovasi dalam produk, jasa ataupun proses.
5) Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression
Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk :
a) Kecepatan untuk menempatkan produk baru dipasar
b) Memperpendek waktu untuk merespon keinginan dan
kebutuhan pelanggan (customer response time)
6) Pelayanan dan kepuasan
d. Pemilihan strategi pemasaran

Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausahawan


dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam

4
mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran [ CITATION
Sur13 \l 1033 ].

4. Bauran Pemasaran
a. Produk

Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah “ Sesuatu


yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian
untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan.” Produk dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

1) Produk yang berupa benda fisik atau benda berwujud, seperti


buku, meja, kursi, rumah, mobil, dll.
2) Produk yang tidak berwujud, biasanya disebut dengan jasa. Jasa
dapat disediakan dalam berbagai wahana seperti pribadi,
tempat, kegiatan, organisasi, dan ide-ide.

Strategi produk yang perlu dan harus dilakukan oleh suatu


perusahaan dalam mengembangkan produknya adalah sebagai
berikut :

1) Menetukan Logo dan Motto

Logo merupakan cirri khas suatu produk perusahaan,


sedangkan motto merupakan serangkaian kata yang berisikan
visi dan misi perusahaan dalam melayani masyarakat. Baik
logo maupun motto harus dirancang secara baik dan benar.
Dalam menentukan logo dan motto perlu beberapa
pertimbangan, yaitu

- Harus memiliki arti


- Harus menarik perhatian

5
- Harus mudah diingat
2) Menciptakan Merek

Merek merupakan suatu tanda bagi konsumen untuk


mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek
sering diartikan sebagai nama, istilah, symbol, desain, atau
kombinasi dari semuanya. Agar merek mudah dikenal
masyarakat, penciptaan merek harus mempertimbangkan hal-hal
berikut :

- Mudah diingat
- Terkesan hebat dan modern
- Memiliki arti
- Menarik perhatian
3) Menciptakan Kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk.


Penciptaan kemasan pun harus memenuhi berbagai persyaratan
seperti :

- Kualitas kemasan (tidak mudah rusak)


- Bentuk atau ukuran termasuk desain menarik
- Warna yang menarik, dll
4) Keputusan Label

Lebel merupakan sesuatu yang diletakkan pada produk


yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Didalam
label harus dijelaskan :

- Siapa yang membuat


- Dimana dibuat
- Kapan dibuat
- Cara menggunakannya
- Waktu kadaluarsa, dan informasi lainnya

6
b. Harga

Setelah produk berhasil dengan segala macam atributnya,


langkah selanjutnya adalah menentukan harga produk. Harga
adalah sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar
konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang
ditawarkan. Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting
dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat
penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu
penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan. Salah
dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk
yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut
dipasar.

Penentuan harga yang ditetapkan harus disesuaikan dengan


tujuan perusahan. Adapun tujuan penentuan harga bagi suatu
perusahaan secara umum adalah sebagai berikut :

1) Untuk bertahan hidup

Jika tujuan perusahaan dalam menentukan harga adalah


untuk bertahan hidup, penentuan harga dilakukan semurah
mungkin. Tujuannya adalah agar produk atau jasa yang
ditawarkan laku dipasaran dengan harga murah, tetapi masih
dalam kondisi yang menguntungkan.

2) Memaksimalkan laba

7
Penentuan harga ditujuan agar penjualan meningkat
sehingga laba menjadi maksimal. Penetuan harga biasanya
dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi.

3) Untuk memperbesar market share

Untuk memperbesar market share maksudnya adalah


untuk memperluas atau memperbesar jumlah pelanggan.
Penentuan harga yang murah diharapkan dapat meningkatkan
jumlah pelanggan dan pelanggan pesaing beralih ke produk
yang ditawarkan.

4) Mutu produk

Tujuan penentuan harga dengan pertimbangan mutu


produk adalah untuk memberikan kesan bahwa produk jasa
yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi
dari kualitas pesaing. Biasanya harga ditentukan setinggi
mungkin karena masih ada anggapan bahwa produk yang
berkualitas adalah produk yang harganya lebih tinggi
disbanding harga pesaing.

5) Karena pesaing

Penentuan harga dengan melihat harga pesaing


bertujuan agar harga yang ditawarkan lebih kompetitif
dibandingkan harga yang ditawarkan pesaing. Artinya dapat
melebihi harga pesaing untuk produk tertentu atau sebaliknya
bisa lebih rendah.

c. Tempat dan Distribusi

8
Distribusi adalah cara perusahaan menyalurkan barangnya,
mulai dari perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir.
Distribusi dapat pula diartikan sebagai cara menentukan metode
dan jalur yang akan dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar.

Strategi distribusi penting dalam upaya perusahaan


melayani konsumen tepat waktu dan tepat sasaran. Keterlambatan
dalam penyaluran mengakibatkan perusahaan kehilangan waktu
dan kualitas barang serta diambilnya kesempatan oleh pesaing.
Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki strategi untuk
mencapai target pasar dan menyelenggarakan fungsi distribusi
yang berbeda-beda.

Fungsi saluran distribusi adalah :

1) Fungsi transaksi

Adalah fungsi yang meliputi bagaimana perusahaan


menghubungi dan mengkomunikasikan produknya dengan
calon pelanggan. Fungsi ini membuat mereka sadar terhadap
produk yang telah ada dan menjelaskan kelebihan serta manfaat
produk tersebut.

2) Fungsi logistik

Adalah fungsi yang meliputi pengangkutan dan


penyortiran barang, termasuk tempat menyimpan, memelihara,
dan melindungi barang. Fungsi ini penting agar barang yang
diangkut tiba tepat waktu dan tidak rusak atau cepat busuk.

3) Fungsi fasilitas

Fungsi fasilitas meliputi penelitian dan pembiayaan.


Penelitian yakni mengumpulkan informasi tentang jumlah
anggota saluran pelanggan lainnya. Pembiayaan adalah

9
memastikan bahwa anggota saluran tersebut mempunyai uang
yang cukup guna memudahkan aliran barang melalui saluran
distribusi sampai ke konsumen akhir.

Stategi distribusi melalui pemilihan saluran distribusi


adalah jaringan dari organisasi dang fungsi-fungsi yang
menghubungkan antara produsen dengan konsumen akhir. Dasar
penentuan saluran distribusi untuk produk konsumen dan industry
adalah sebagai berikut :

1) Dasar pemilihan dan penentuan saluran distribusi untuk produk


konsumen terdiri dari :
- Produsen-Konsumen
- Produsen-Pengecer-Konsumen
- Produsen-Agen Tunggal-Pengecer-Konsumen
- Produsen-Agen-Subagen-Pengecer-Konsumen
- Produsen-Agen-Subagen-Grosir-Pengecer-Konsumen
2) Dasar pemilihan dan penentuan saluran distribusi untuk produk
industry terdiri dari :
- Produsen-Pemakai barang industry
- Produsen-Dealer-Pemakai barang industry
- Produsen-Agen-Dealer-Pemakai barang industry

d. Promosi

Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha


mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya, baik
langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi pelanggan tidak
dapat mengenal produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu,
promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan konsumennya.

10
Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan
berusaha menarik calon konsumen yang baru. Paling tidak ada
empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap
perusahaan dalam mempromosikan produknya, baik barang
maupun jasa.

Keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan


adalah :

1) Periklanan (advertising)
2) Promosi penjualan (sales promotion)
3) Publisitas (publicity)
4) Penjualan pribadi (personal selling)

Iklan merupakan sarana promosi yang sering digunakan


oleh perusahaan untuk menginformasikan, menarik, dan
mempengaruhi calon konsumennya. Penggunaan promosi dengan
iklan dapat dilakukan dengan berbagai media, seperti :

1) Pemasangan billboard dijalan, tempat, atau lokasi yang strategis


2) Pencetakan brosur untuk ditempel atau disebarkan disetiap
cabang, pusat perbelanjaan, atau diberbagai tempat yang
dianggap strategis
3) Pemasangan spanduk atau umbul-umbul dijalan, tempat, atau
lokasi yang strategis
4) Pemasangan iklan melalui media cetak seperti koran, majalah,
tabloid, buku, dll
5) Pemasangan iklan melalui media eletronik, seperti televise,
radio, internet, film, atau lainnya [ CITATION Kas08 \l 1033 ].

B. KETERAMPILAN MANAJEMEN DAN ORGANISASI


1. Keterampilan Manajemen

11
a. Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno


ménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan
mengatur”. Richard L. Daft mendefinisikan manajemen adalah
pencapaian tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian sumber daya organisasi. Mary Parker Follet,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain (Leonardo. Wordpress, 2015).

Menurut Daft (2003;4) yaitu : “Management is the


attainment of organizational goals in an effective and efficient
manner through planning organizing leading and controlling
organizational recources.” Arti dari pengertian manajemen diatas
adalah, manajemen merupakan pencapaian tujuan dengan cara
yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian
pengarahan dan pengawasan sumber daya (Makalah xyz. Blogspot,
2019).

Manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang


upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien (Academia.edu,
2014).

Manajemen menurut Sawaldjo Puspopranoto Manajemen


adalah Proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan bekerja
bersama dan melalui orang-orang dan sumber daya organisasi
lainnya.

Manajemen menurut Malayu S.P. Hasibuan Manajemen


adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efiesien
untuk mencapai satu tujuan (Ilmu Manajemen, 2018).

12
Jadi, definisi manajemen proses penentuan dan pencapaian
tujuan-tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi dasar dalam
penggunaan sumber-sumber tenaga kerja, modal, material dan
informasi. Seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Latar Belakang Sejarah Manajemen

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah


manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada
sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti adanya praktik-praktik
manajemen adalah pembangunan piramida di Mesir. Piramida
tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20
tahun. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa
adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan
menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.

Lalu contoh manajemen lainnya adalah pada era 1400-an,


di Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan
perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk
awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim
terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang
senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan
pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan
ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan
(assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk
merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang
Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk
memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya (Leonardo. Wordpress, 2015).  

13
Ada dua peristiwa bersejarah yang dapat dijadikan sebagai
latar belakang dan sejarah manajemen, yaitu pada tahun 1776,
dimana Adam Smith menerbitkan bukunya yang berjudul The
Wealth of Nations, dimana dalam bukunya ia menggagas manfaat
yang dapat diperoleh masyarakat dan organisasi dari penerapan
pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke
dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith
mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing
melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat
menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan
tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap
bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa
pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan:

1) Meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja


2) Menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas
3) Menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat
tenaga kerja.

Peristiwa yang kedua yaitu, revolusi industri di Inggris


yang terjadi sekitar abad 18, dimana peran tenaga mesin telah
menggantikan tenaga manusia. Revolusi Industri menandai
dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia,
yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-
rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik." Perpindahan
ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori
yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan,
memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas
kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain,

14
sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli
(Dokumen. 2015).

c. Fungsi Manajemen dan Keterampilan Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu


ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadikan
acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan(Academia.edu, 2014).

Menurut Richard L. Draft, fungsi manajemen adalah:

1) Perencanaan (planning); berarti menentukan tujuan untuk


kinerja organisasi di masa depan serta memutuskan tugas dan
penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut
2) Pengorganisasian (organizing); meliputi di seluruh organisasi;
penentuan dan pengelompokkan tugas kedalam departemen,
penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya diantara
organisasi.
3) Kepemimpinan (leading); merupakan penggunaan pengaruh
untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai
tujuan organisasi.
4) Pengendalian (controlling); berarti mengawasi aktivitas
karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi
target tujuannya, dan melakukan koreksi bila diperlukan.

Menurut Koontz dan Weihrich, fungsi Manajemen jojoil:

1) Planning (perencanaan); suatu proses mengembangkan tujuan-


tujuan perusahaan serta memilih serangkaian tindakan (strategi)
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

15
2) Organizing (pengorganisasian); suatu proses dimana karyawan
dan pekerjaannya saling dihubungkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
3) Staffing (pengisian staf); suatu proses untuk memastikan bahwa
karyawan yang kompeten dapat dipilih, dikembangkan, dan
diberi imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan.
4) Leading (memimpin); suatu proses memotivasi individu atau
kelompok dalam suatu aktivitas hubungan kerja (task related
activities) agar mereka dapat bekerja dengan sukarela, dan
harmonis dalam mencapai tujuan perusahaan.
5) Controlling (pengendalian); merupakan suatu proses untuk
memastikan adanya kinerja yang efisien dalam pencapaian
tujuan perusahaan (Leonardo. Wordpress, 2015).

Fungsi dan keterampilan manajemen saling berkaitan satu


sama lain, dimana:

1) Perencanaan→←Konseptual

Seorang manajer harus memiliki keterampilan


konseptual untuk membuat suatu rencana jangka pendek
maupun rencana jangka panjang. Dalam manajemen dikenal
istilah SMART yang merupakan kepanjangan dari specific
(khusus), measurable (dapat diukur), action (dapat
dilaksanakan), realistic (realistis), dan timeliness (tepat waktu)
(Hayati, 2017).

Pembagian perencanaan, perencanaan (planning) dari


sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi beberapa
jenjang:

a) Top Level Planning (perencanaan jenjang atas)

16
Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis.
memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan
keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian
dan sifatnya menyeluruh. top level planning ini
penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi dan
tentu saja menjadi tangung-jawab manajemen puncak.

b) Middle Level Planning (perencanaan jenjang menenga

Dalam jenjang perencanaan ini sifatnya lebih


administratif meliputi berbagai cara menempuh  tujuan dari
sebuah perencanaan dijalankan. dan tanggungjawab
perencanaan level ii berada pada manajemen menengah

c) Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah)


Perencanaan ini memfokuskan diri dalam
menghasilkan sehingga planing ini mengarah  kepada
aktivitas operasional. dan perencanaan ini menjadi
tanggung-jawab manajemen pelaksana (Yanti, 2015).

2) Mengatur→←AntarPribadi

Seorang manajer harus memiliki keterampilan dalam


hubungan antarpribadi sehingga dapat lebih mudah dalam
mengatur setiap individu yang ada di perusahaan (Hayati,
2017).

Fungsi mengatur (organizning):

a) Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak)


kepada manajemeen pelaksana

17
b) Ada pembagian tugas yg jelas
c) Mempunyai manajer puncak yang profesional guna
mengkoordinasikan semua aktivitas (Yanti, 2015).

3) Mengarahkan→←Teknis

Seorang manajer harus memiliki keterampilan dalam


hal teknis yang diperlukan karyawan ketika menjalankan
aktivitasnya (Hayati, 2017).

Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi


pengarahan:

a) Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan,


penbimbingan, dan memberikan motivasi kepada pekerja
suapay bisa bekerja dengan efektif serta efisien dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan
b) Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang
pekerjaan
c) Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
(Yanti, 2015).

4) Mengontrol→←Politis
Seorang manajer harus memiliki keterampilan dalam
hal politis untuk menjalankan fungsi manajemen ini (Hayati,
2017).
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan
dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:
a) Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau
jalur guna bisa mengetahui letak diaman sesuatu sering
terjadi suatu kesalahan

18
b) Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu,
manajer harus bisa menetapkan dengan tugas kapan
semestinya pengawasan itu dijalankan. terkadang,
pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan
suatu kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan secara
mendadak terkadang malah lebih berguna.
c) Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan
yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan
yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa selesai tepat waktu.
dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan
bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada
akhirnya bisa diidentifikasikan siapa yang telah berbuat
kesalahan.
d) Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan
kesalahan maka seharusnya pemimpin tersebut mancari
solusi atas permasalahan itu. dengan memberi peringatan
pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja
berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya
kesalahan yang sama tak terulang lagi (Yanti, 2015).

2. Keterampilan Organisasi
1. Pengertian Organisasi
Organisasi sering didefinisikan sebagai sekelompok
manusia (group of people) yang bekerja sama dalam rangka
mencapai tujuan bersama (common goals). Meski definisi ini
cukup populer karena mudah dipahami, banyak ahli mengatakan
bahwa definisi ini terlalu sederhana. Masih ada beberapa unsur
penting yang seharusnya menjadi bagian dari esensi dasar
organisasi, tetapi belum terungkap dalam definisi di atas. Definisi
yang lebih komprehensif misalnya diberikan oleh Stephen F.
Robbins sebagai berikut.

19
Organisasi adalah unit sosial yang sengaja didirikan
untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan dua orang
atau lebih yang bekerja bersama-sama dan terkoordinasi,
mempunyai pola kerja tertentu yang terstruktur, serta didirikan
untuk mencapai tujuan bersama atau satu set tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Sementara itu, Richard Daft mendefinisikan organisasi
dengan memberi tekanan pada karakter organisasi. Definisi
tersebut sebagai berikut.

Organisasi adalah sebuah entitas sosial yang berorientasi


pada tujuan dengan suatu sistem kegiatan yang terstruktur dan
mempunyai batas-batas yang bisa teridentifikasi.
David Cherrington (1989) juga memberikan definisi
organisasi yang kurang lebih sama sebagai berikut.
Organisasi adalah sistem sosial yang mempunyai pola
kerja yang teratur dan yang didirikan oleh manusia serta
beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka mencapai satu
set tujuan tertentu.
Dari beberapa definisi organisasi sebagaimana telah
dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi dapat
didefinisikan sebagai berikut.
Organisasi adalah unit sosial atau entitas sosial yang
didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relatif lama,
beranggotakan sekelompok manusia—minimal dua orang,
mempunyai kegiatan yang terkoordinasi, teratur dan terstruktur,
didirikan untuk mencapai tujuan tertentu, serta mempunyai
identitas diri yang membedakan satu entitas dengan entitas
lainnya. [ CITATION Ach15 \l 1033 ]

2. Fungsi dan Keterampilan Organisasi

20
Fungsi organisasi secara umum sesuai dengan tujuan dan
tidak keluar dari jalur tujuan atau visi yang ada , yaitu :
a. Fungsi pertama , organisasi memberikan arahan dan pemusatan
kegiatan organisasi , mengenai apa yang harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan oleh organisasi
b. Fungsi kedua, meningkatkan kemampuan atau skill individu
anggota organisasi dalam mendapat sumber daya dan dukungan
dari lingkungan sekitar atau masyarakat
c. Fungsi ketiga , memberikan pengetahuan dan pengalaman baru
kepada anggotanya , supaya berwawasan dan siap untuk terjun
ke dalam organisasi yang lebih berskala besar

Keterampilan organisasi merupakan satu kesatuan suatu


keterampilan yang memungkinkan individu mengatur pikiran ,
waktu dan tugas mereka secara terstruktur . Secara umum
keterampilan dalam mengelola organisasi terbagi ke dalam 3
macam yaitu :
a. Keterampilan teknis (Technical Skill) , kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan metode , prosedur , teknik dan
peralatan dalam melaksanakan suatu tugas
b. Keterampilan manusiawi (Interpersonal Skill) , kemampuan
untuk memahami perasaan , sikap dan motif orang lain
(empati dan sensitivitas sosial) dan kemampuan mewujudkan
hubungan yang kooperatif dengan skill diplomasi dan
Keterampilan mendengarkan
c. Keterampilan Konsepsional (Conceptual Skill) , kemampuan
untuk memahami kompleksitas organisasi dan bertindak
sesuai dengan tujuan menyeluruh organisasi

Bagi kebanyakan lembaga, komponen yang paling penting


dalam penyelenggaraan Organisasi adalah isu-isu kunci di mana

21
mereka dapat berkembang, mengimplementasikan, mendapatkan
pendanaan, dan mengukur keberhasilan programnya. Oleh sebab
itu untuk mencapai proses yang lebih berhasil terutama yang
mempunyai dampak atas keterampilan Organisasi (Institusi), harus
tergambar penuh dari perencanaan strategi. Misalnya, dalam
penerapan pilihan program lingkungan dalam indentifikasi
kegiatan yang diwujudkan dalam rencana aksi dalam program
Ekopesantren.
Keterampilan Organisasi ini biasanya merupakan sebuah
kapital sekaligus bekal untuk membuktikan bahwa sebuah
Organisasi akan mampu menunjukkan keberhasilannya dalam
menjalankan sebuah program tertentu. Namun, harus disadari pula
bahwa, mungkin sebuah Organisasi tidak sempurna dalam semua
hal, dan mempunyai keterbatasan dalam hal lain, misalnya
pengelolaan pendanaan dan evaluasi program.[ CITATION Fac13 \l
1033 ]

22
23

Anda mungkin juga menyukai