Anda di halaman 1dari 2

Pembelahan dan Blastulasi

Pembelahan adalah suatu proses dimana zigot membelah secara terus-menerus hingga terdiri dari
banyak sel-sel kecil yang disebut blastomer. Umumnya bentuk dan ukuran zigot tidak berubah,
terjadi dengan cepat dan metabolismenya rendah.
Siklus sel yang terjadi pada sel matur dan sel embrio memiliki perbedaan . Pada siklus sel embrio,
fase M lebih lama dari sel mature, tidak ada fase G1 pada siklus sel embrio, dan fase G2 lebih cepat
daripada sel matur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelahan sel embrio antara lain posisi yolk dan bidang
pembelahan. Bidang pembelahan sel embrio terdiri atas meridian, vertikal, equaorial dan latitudinal.
Terdapat beberapa jenis pembelahan yaitu holoblastik dimana pembelahan mengenai seluruh
daerah zigot, meroblastik dimana pembelahan hanya pada sebagian daerah zigot dan perantara holo
dan meroblastik dimana pembelahan yang tidak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub vegetal.
Pembelahan holoblastik dibagi menjadi radial terjadi pada echinodermata, amphibia dan
amphioxus ; spiral terjadi pada Annelida, Turbelaria, Molusca (kecuali Cephalopoda); bilateral terjadi
pada Ascidian dan rotasional terjadi pada telur mamalia. Pembelahan meroblastik terjadi pada aves
dimana pembelahan terjadi di salah satu kutub yaitu kutub animal.
Blastulasi adalah proses terbentuknya blastula. Blastula adalah bentuk lanjutan dari morula yang
terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan
mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut
blastosoel.
1. Blastula pada bulu babi terdiri atas blastoderm dan blastoesoel.
2. Blastula pada katak terdiri atas kutub animal, blastoesoel dan kutub vegetal
3. Blastula pada manusia terdiri dari inner cell mass, blastoesoel dan trophoblast

Neurulasi adalah proses awal pembentukan sistem saraf yang melibatkan perubahan sel-sel
ektoderm bakal neural. Neurulasi juga merupakan tahapan perkembangan 3 lapisan embrional yaitu
ektoderm menjadi epidermis dan sistem saraf; mesoderm menjadi jaringan ikat, sel-sel darah, sistem
urogenital, organ-organ dalam ; dan endoderm menjadi organ respirasi dan organ pencernaan.
Terjadinya neurulasi diawali dengan adanya interaksi antara lapisan ektoderm, mesoderm dan
endoderm melalui induksi. Induksi awal disebut induksi primer atau induksi neural yang dilakukan
oleh bakal notochord. Induksi selanjutnya disebut dengan induksi sekunder.
1. Tahap neurulasi pada amphibia dimulai dengan pembentukan neural plate, ditandai dengan
perubahan tingkah laku lapisan ektoderm calon sistem saraf, kemudian pembentukan neural
fold diantara kedua lipatan terhadap neural groove, selanjutnya pembentukan neural tube
dengan berfusinya neural ford diantara epidermis dan neural tube menjadi neural crest.
2. Tahap neurulasi pada ayam diawali pada embrio umur 33 jam, kemudian terbentuk neural
tube (berfusinya neural fold pertama kali terjadi pada embrio 8 pasang somit atau berumur
37 jam dalam pengeraman. Tempat peleburan pertama menjadi mesencephalon) setelah itu
penutupan neural tube sempurna terjadi pada embrio umur 48 jam pengeraman.

Mekanisme neurulasi primer secara umum terbagi menjadi 4 tahap yakni : 1) Pembentukan
neural plate. 2) Perubahan bentuk sel-sel lempeng neural. 3) Pelekukan lempeng neural menjadi
neural fold dan neural groove. 4) Penutupan neural groove mjenjadi neural tube

Anda mungkin juga menyukai