Anda di halaman 1dari 15

PENINGKATAN KINERJA ORGANISASI

MELALUI PERENCANAAN STRATEGI


Widodo
Fakultas Ekonomi Unissula Semarang
e-mail: widodos3@yahoo.com
Abstract
The purpose of this study was to test empirically the effects of cross-functional integration,
communication quality, completeness, commitment, capability, content strategy and organizational
performance adaptability. With purposive sampling, respondents to this study is 120 executives
from a total of 526 executives of small banks in the Province of Central Java. The data were
analyzed using SEM (Structural Equation Model) with the AMOS program. The findings of this
study indicate that all hypotheses have been significantly accepted. Thus, the managerial
implications of these findings as an effort to improve the quality of organizational performance can
be achieved through improving the quality of service content strategy that is built with highly
adaptability
Keywords: organizational performance, communication quality, completeness, commitment,
capability, content strategy.

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris efek lintas-fungsional integrasi,
kualitas komunikasi, kelengkapan, komitmen, kemampuan, strategi konten dan kemampuan
beradaptasi kinerja organisasi. Dengan metode purposive sampling, responden untuk penelitian ini
adalah 120 eksekutif dari total 526 eksekutif perbankan kecil di Propinsi Jawa Tengah. Data
kemudian dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Model) dengan program
AMOS. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa semua hipotesis yang dibangun dapat diterima
secara significan. Implikasi manajerial dari temuan ini sebagai upaya meningkatkan kualitas kinerja
organisasi dapat di capai melalui meningkatan kualitas pelayanan strategi konten yang dibangun
dengan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Kata kunci: kinerja organisasi, kualitas komunikasi, kelengkapan, komitmen, kemampuan,
strategi konten
PENDAHULUAN dimiliki. Kondisi tersebut berkaitan dengan
Masalah mendasar di dalam manajemen kualitas strategi yang dimiliki. Strategi yang
strategi adalah bagaimana sebuah organisasi berkualitas adalah strategi yang dibangun
perusahaan dapat mencapai kinerja yang dengan formulasi, implementasi dan evaluasi
superior dan mempertahankan keunggulan ber- strategi yang berkualitas (Menon et al., 1999).
saing (Teece et al, 1997). Strategi merupakan Proses pengembangan strategi yangharus
kunci sukses yang mempengaruhi kinerja berangkat dari keyakinan dasar bahwa strategi
organisasi (Bokor and Olson, 1995; dan harus memiliki isi strategi yang sesuai, dengan
Ferdinand, 2002a). Hal tersebut karena strategi proses formulasi yang berkualitas serta
merupakan rencana keseluruhan yang men- kejelasan dan ketegasan implementasi yang
jelaskan posisi daya saing suatu perusahaan akan dilakukan (Varadarajan and Jayachandran,
(Mintzberg, 1990; dan Quinn and Hart, 1993) 1999).
Realita menunjukkan bahwa tidak Hasil studi mengenai komponen-kom-
semua pebisnis sukses dengan strategi yang ponen kualitas perencanaan strategi terdapat
84 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No. 1, Januari 2011 83-97

kontroversi. Hal tersebut mencakup: (1) Ke- lakukan rencana tindakan pada saat lingkungan
lengkapan kajian mempengaruhi kinerja organisasi mengalami perubahan. Konten
(Menon et al., 1999). Studi lain, Gima and strategi yang ditentukan secara rasional akan
Murray (2004) menyimpulkan bahwa ke- berpeluang untuk mengurangi intensitas per-
lengkapan kajian tidak mempunyai pengaruh ubahan. Kemudian konten strategi juga dapat
pada kinerja;(2) Koordinasi lintas fungsi tidak mengintegrasikan sumber daya dengan
berpengaruh terhadap kinerja (Menon et al., langkah-langkah tindakan khusus, sehingga
1999). Studi lain,Song et al. (2000) ber- alokasi sumber daya akan dapat meningkatkan
pengaruh terhadap kinerja; dan 3).Komitmen keberhasilan tindakan yang bersangkutan.
tidak berpengaruh terhadap kinerja (Menon et Dimensi konten strategi menurut
al., 1999). Namun studi Deery and Iverson Varadarajan and Jayachandran (1999) men-
(2005) komitmen berpengaruh terhadapkinerja cakup beberapa aspek, yaitu: (1) kompetitif, (2)
organisasi. inovatif, dan (3) berkelanjutan. Studi Luquette
Studi Bokor and Olson (1995) (1997) dan Slotegraaf and Dickson (2004)
menjelaskan bahwa studi strategi dominan indikasi adanya konten strategi yang ber-
dilakukan pada perusahaan besar, sehingga kualitas ditunjukkan dengan: (a) conform, (b)
informasi tentang strategi yang diterapkan Time, (c) Suite, and (d). Acomodate. Studi
perusahaan-perusahaan kecil sangat terbatas. Bokor and Olson (1995) menunjukkan bahwa
Kondisi tersebut merupakan area studi yang proses strategi dan konten strategi terdapat
baik karena perusahaan kecil memiliki kontri- interaksi. Kemudian proses strategi dan konten
busi yang tinggi terhadap penciptaan lapangan strategi yang berkualitas memiliki pengaruh
kerja dan pengembangan ekonomi. Ferry and terhadap kinerja organisasi.Walker and Boyne
Messori (2000) menyatakan bahwa bank kecil (2006) menjelaskan bahwa kualitas strategy
(Bank Perkreditan Rakyat) mempunyai daya process dan strategy content mempunyai
hidup dan kelanggengan usaha bila mampu pengaruh terhadap kinerja. Hasil studi lain,
menciptakan keunggulan yaitu keunggulan Walker and Neil (1997) konten strategi tidak
dalam hal informasi nasabah dan lingkungan ada pengaruh dengan kinerja organisasi. Meng-
usaha sekitar. Oleh karena itu untuk dapat acu pada studi Bokor and Olson (1995) dan
bersaing secara berhasil bank-bank komunitas studi Slotegraaf and Dickson (2004) serta
berukuran kecil harus menyesuaikan strategi- Andrews and Boyne (2009), maka hipotesis
nya di dalam industri perbankan yang bersifat yang diajukan adalah:
sangat dinamis (Silverman and Castaldi, 1998) H1: Semakin tinggi kualitas konten strategi,
dan Erdem et al. (2011). Studi ini bertitik tolak semakin tinggi kinerja organisasi.
dari adanya masalah perbedaan hasil studi
(kontroversi) mengenai variabel-variabel kua- Integrasi Lintas Fungsi
litas perencanaan serta fenomena industri BPR Integrasi lintas fungsi merupakan komponen
di Provinsi Jawa Tengah dengan tingkat kredit penting bagi kelangsungan organisasi yang ingin
macet (NPL) tahun 2010 sebesar 11.5% di atas memenangkan persaingan dengan cara
ketentuan Bank Indonesia 5%. mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada dalam
KAJIAN PUSTAKA perusahaan secara cermat (Kohli and Jaworski,
1990). Studi Song and Dyer (2000) dan Parry,
Kualitas Konten Strategi Ferrín, Pilar and Varela (2010) menjelaskan
Studi Bokor and Olson (1995) dan Boyne et al. bahwa bahwa indikasi integasi lintas fungsi,
(2006) menjelaskan bahwa konten strategi yakni: (1) keterlibatan (Level of cross functional
berkaitan dengan jenis keputusan strategi. involment) berkaitan dengan derajat koordinasi
Pendapat lain Ferdinand (2002b) konten pada tingkat pemasar, Research & development,
strategi adalah menjawab apa yang jadi strategi produksi dan keuangan yang menganalisis
atau upaya mengkaji secara baik apa wujud peluang pasar serta potensi pelanggan yang
strategi yang akan dilakukan. Kapabilitas suatu potensial, (2) Kualitas (Quality cross functional
perencanaan strategi berkaitan dengan konten informantion) berkaitan dengan ketepatan waktu
strategi (Slotegraaf and Dickson, 2004). Konten dan keteapatan informasi pada masing-masing
strategi menjadi pedoman bagi manajer me- bagian pemasar Research & development,
Peningkatan Kinerja Organisasi … (Widodo) 85

produksi dan keuangan, (3) Harmoni (Harmony organisasi. Studi lain, Ulrih and Richard (1997)
of cross functional relations) berkaitan dengan menjelaskan bahwa frekuensi interaksi akan
derajat koordinasi pada aspek komunikasi, mempengaruhi kepercayaan pada suatu
interaksi dan kerja sama pada pemasar, hubungan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
Research & development, produksi dan kualitas dan frekuensi komunikasi merupakan
keuangan yang bertanggung jawab dan terjadi faktor yang menentukan secara meyakinkan
kepuasan dalam berinteraksi. saling pengertian antara anggota dalam suatu
Studi lain Ferdinand (2002a) menyata- hubungan dalam mencapai tujuan bersama.
kan bahwa prasyarat pengembangan strategi Hasil studi lain, Menon et al. (1999) menun-
yang bermutu harus berangkat dari sebuah jukkan bahwa kualitas komunikasi tidak ber-
proses baku dengan mempertimbangkan ber- pengaruh terhadap kinerja organisasi.
bagai sumber daya dan kapabilitas yang ada Ferdinand (2002b) menyatakan bahwa
dalam organisasi melalui sebuah proses inte- wujud atau citra sebuah organisasi akan sangat
grasi lintas fungsi dan lintas bidang. Kondisi dipengaruhi oleh lingkungan organisasi. Pola
tersebut berpeluang mengkaji secara baik apa transmisi pesan-pesan organisasional yang
wujud strategi yang akan dilakukan. artinya tercermin dalam praktek-praktek formalisasi dan
terdapat kesesuaian antara konten strategi informasi dan komunikasi. Organisasi yang
dengan formulasi yang berkualitas serta ke- demikian akan memberikan corak atau mutu
jelasan bagaimana implementasi strategi akan sebuah strategi. Berdasarkan telaah pustaka
dilakukan. Berdasarkan telaah pustaka tersebut tersebut di atas, maka hipotesis yang diajukan
di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah: adalah:
H2: Semakin tinggi derajat integrasi lintas H3: Semakin tinggi kualitas komunikasi,
fungsi, semakin tinggi kualitas konten semakin tinggi kualitas konten strategi
strategi yang dihasilkan yang dihasilkan
Komunikasi Kelengkapan Kajian
Menurut Sengupta et al. (2000) dan Zeffane et Menurut Gima and Murray (2004), Forbes
al. (2011), kualitas komunikasi merupakan (2007) dan Miller (2008), kelengkapan kajian
derajat sejauhmana kandungan yang dikomuni- merupakan aktivitas merancang anggota secara
kasikan diterima dan dipahami oleh pihak lain menyeluruh dan luas untuk mencari informasi
dalam suatu hubungan. Mutu sebuah komuni- pasar, membuat macam-macam tindakan
kasi dapat diartikan sebagai pengembangan alternatif, pengujian berbagai penjelasan dan
komunikasi formal dan informal selama proses penggunaan kriteria yang spesifik dalam
strategi dibuat (Miller and Michael, 1998) and keputusan pengembangan dan implementasi
Lowry et al. (2009). Studi Menon et al. (1999) strategi. Studi yang dilakukan Menon et al.
dan Sengupta et al. (2000) menjelaskan bahwa (1999) menjelaskan bahwa indikasi adanya
indikasi adanya kualitas komunikasi ditunjuk- kelengkapan kajian yang comprehensiveness
kan dengan: (1) Pembuat strategi yang terlibat tinggi dalam proses pengembangan strategi
melakukan interaksi secara terus-menerus adalah sebagai berikut: (1) terdapat pengem-
selama proses pelaksanaan, (2). Terdapat bangan berbagai macam tindakan alternatif
komunikasi dua arah/umpan balik, (3) Anggota untuk mencapai sasaran hasil diharapkan, (2)
team secara terbuka melakukan komunikasi terdapat alternatif tindakan untuk memanfaat-
ketika melaksanakan aktivitas, (4) Selama kan peluang, dan (3) terdapat sejumlah
pelaksanaan terjadi komunikasi secara luas baik alternatif yang dihasilkan derajat analisis yang
yang bersifat formal. mendalam.
Kualitas komunikasi mempunyai peng- Hasil studi Menon et al. (1999) men-
aruh positif dan signifikan terhadap proses jelaskan bahwa comprehensiveness baik secara
strategi dan konten strategi (Luquette, 1990 dan teoritis maupun pengujian empiris dapat
Lowry et al. 2009). Hasil studi Michallisin et mempengaruhi kinerja. Studi lain, Gima and
al. (1997), Johlke and Ferris (2000) dan Goebel Murray (2004) menyimpulkan bahwa keleng-
et al. (2004) menyimpulkan bahwa kualitas kapan kajian (comprehensiveness) tidak mem-
komunikasi berpengaruh terhadap kinerja punyai pengaruh pada kinerja. Proses baku
86 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No. 1, Januari 2011 83-97

sebuah prasyarat pengembangan strategi adalah tinggi. Mempertimbangkan studi empiris dan
analisis situasi, kelengkapan kajian, kapabilitas, telaah pustaka di atas, maka hipotesis yang
sumber daya, integrasi lintas fungsi dan lintas diajukan adalah:
bidang serta komitmen akan berpotensi untuk H5: Semakin tinggi kemampuan derajat adap-
menjadi strategi yang bermutu, kelengkapan tabilitas dengan lingkungan organisasi,
kajian merupakan kunci dari sebuah kualitas semakin tinggi kinerja organisasi.
strategi (Ferdinand, 2002a). Oleh karena itu
dengan proses yang comprehensiveness pada Kemampuan untuk belajar dan ber-
proses strategi dapat meningkatkan kualitas adaptasi merupakan bagian dari kompetensi
strategi (Menon et al., 1999). Kualitas strategi manajemen. Organisasi yang memberi perhatian
mencakup aspek konten strategi, implementasi dan kemampuan belajar dan beradaptasi akan
dan evaluasi strategi (Varadarajan and memiliki kompetensi strategi yang baik karena
Jayachandran, 1999). Berdasarkan telaah memberi warna yang bermutu pada strategi yang
pustaka di atas, maka hipotesis yang diajukan dikembangkan (Pit and Kannemeyer, 2000).
adalah: Selanjutnya mereka menjelaskan bahwa organi-
H4: Semakin tinggi kelengkapan kajian proses sasi yang memiliki kemauan untuk beradaptasi,
pengembangan strategi, semakin tinggi instrumen-instrumen kunci kebijakan akan
kualitas konten strategi yang dihasilkan memiliki kinerja yang baik. Informasi mengenai
lingkungan dicari untuk memberikan ruang
Adaptabilitas gerak stratejik yang luas dalam pengembangan
Menurut Denison and Mishra (1995) adapta- berbagai strategi yang dilakukan untuk tetap
bilitas mendasarkan pada kemampuan menye- memenangkan persaingan yang ketat. Oleh
suaikan dengan perubahan lingkungan organi- karena itu manajemen yang memiliki orientasi
sasi. Adaptabilitas sebuah organisasi harus kuat pada upaya mencari dan mengakses
mengembangkan norma-norma dan keyakinan- informasi mengenai peluang-peluang, baik yang
keyakinan yang bersifat menunjang kemam- dapat dimasuki maupun yang dikenali akan
puan untuk menerima dan kemudian menafsir- menghasilkan strategi yang berkualitas. Dimensi
kan berbagai sinyal yang berasal dari ling- kualitas strategi mencakup: (1) conten, (2)
kungan dan menjabarkan ke dalam perubahan formulation process, dan (3) implementation
kognitif dan perilaku. Kesuksesan organisasi (Varadarajan and Jayachandran, 1999)). Ber-
tergantung dari adaptasi internal pada ling- dasarkan telah pustaka di atas, maka hipotesis
kungan (Leonidou, 2011). yang diajukan adalah:
Studi yang dilakukan oleh Dess et al. H6: Semakin tinggi adaptabilitas organisasi,
(1997) menjelaskan bahwa organisasi yang semakin tinggi kualitas konten strategi
memiliki kemampuan adaptasi dengan ling- yang dihasilkan
kungan ditunjukkan dengan indikasi meliputi: Komitmen
(1) organisasi secara terus menerus menyesuai-
kan perubahan dengan membuat strategi sesuai Bhattacharya et al. (2005) memberikan penger-
dengan umpan balik yang didasarkan pasarnya, tian bahwa komitmen karyawan merupakan
(2) proses perencanaan produk dan bisnis me- suatu bentuk identifikasi, loyalitas dan keter-
nyesuaikan atau melibatkan pelanggan, suplies libatan yang diekspresikan oleh karyawan
dan penyedia dana, dan (3) organisasi dengan terhadap organisasi atau unit. Indikasi adanya
cepat melakukan penyesuaian dengan per- komitmen yang tinggi adalah sebagai berikut:
ubahan lingkungan. (1) Ada pihak-pihak yang berkepentingan
Studi yang dilakukan Noel and Baner- memiliki hasrat untuk memastikan melaksana-
jee (1999) menjelaskan bahwa adaptabilitas kan suatu keputusan, (2) semua pihak memiliki
mempunyai pengaruh yang positif dan siginifi- kemauan untuk memberikan pengorbanan, (3)
kan terhadap kinerja organisasi. Studi lain yang semua pihak memiliki ikatan emosional, dan
dilakukan Leonidou (2011) dan Deborah and (4) semua pihak memiliki kesamaan kepen-
Damanpour (2000) menunjukkan bahwa organi- tingan(Menon et al., 1 999).
sasi yang memiliki kemampuan beradaptasi Studi empiris tentang komitmen men-
dengan lingkungan akan memiliki kinerja yang jelaskan bahwa tidak adanya komitmen umum-
Peningkatan Kinerja Organisasi … (Widodo) 87

nya berkaitan dengan “turn over karyawan” lebih kapabel, lebih berpengalaman dan lebih
dengan intensitas tinggi, ketidak puasan, peri- berpengetahuan memiliki kemampuan meran-
laku sumber daya manusia cenderung menutup cang bisnis sesuai dengan tuntutan situasi
diri dan rendahnya kinerja (Cohen, 1993). pekerjaan. Hal tersebut terjadi karena karyawan
Deery and Iverson (2005) menyimpulkan tersebut akan mampu mengurangi ketidakpastian
bahwa komitmen berpengaruh pada kinerja. organisasional dan meningkatkan kemampuan
Studi lain dilakukan oleh Judge and Dooley organisasi beradaptasi dengan lingkungan dan
(2000) menjelaskan bahwa konsensus mem- kondisi baru. Berdasarkan telaah pustaka
pengaruhi komitmen dan komitmen mem- tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah:
pengaruhi efektifitas implementasi strategi. H8: Semakin tinggi kapabilitas organisasi, se-
Studi empiris Locander and Jaramillo (2006) makin tinggi tingkat adaptabilitas organis-
menyimpulkan: (1) Komitmen organisasi di- asi dengan perubahan lingkungan.
pengaruhi oleh kepercayaan supervisor, (2)
kepuasan pekerjaan dan ethical climat, dan (3) Model Empirik
komitmen berpengaruh pada turnover intention. Berdasarkan telaah pustaka maka model
Namun demikian studi Menon et al.(1999), empirik penelitian kualitas perencanaan strategi
komitmen tidak berpengaruh pada kinerja. Ber- ini, nampak pada Gambar 1.
dasarkan telaah pustaka tersebut, maka hipo-
tesis yang diajukan adalah:
H7: Semakin tinggi komitmen pada konsensus, METODE PENELITIAN
semakin tinggi kemampuan adaptabilitas Disain Penelitian
organisasi pada perubahan lingkungan. Studi ini di awali dengan kegiatan explora-
Kapabilitas ratory research, yang merupakan kegiatan riset
awal untuk mencari dan membatasi per-
Grant (1991), Han et al. (1998) dan Kaleka masalahan penelitian agar bersifat applicable
(2011) menjelaskan bahwa kapabilitas per- dan researchable (Zigmund, 2003). Penelitian
usahaan merupakan landasan untuk strategi ini bertujuan untuk memperbaiki teori-teori
jangka panjang. Assets dan skill atau asset dan yang berkaitan dengan penyelesaian masalah
kompetensi merupakan instrumen strategic yang terjadi dalam organisasi. Oleh karena itu
yang paling dasar untuk menghasilkan daya jenis penelitian menggunakan jenis penelitian
saing (Aaker, 1989). fundamental research (Sekaran, 2003).
Quin and Hart (1993); dan Mithas et al.
(2011) mengemukakan bahwa karyawan yang

"

Gambar 1: Model penelitian empirik perencanaan strategi


88 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No. 1, Januari 2011 83-97

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indone-
Sumber data pada studi ini mencakup data sia (Perbarindo) maupun dari literatur-literatur
primer dan data sekunder. Data primer merupa- yang berkaitan dengan studi ini.
kan data yang diperoleh langsung dari res- Kemudian teknik pengumpulan data
ponden yakni manajer BPR di Provinsi Jawa yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
Tengah. Data ini diambil berdasarkan kue- menggunakan angket, yakni suatu daftar yang
sioner yang dibagikan kepada responden. berisi sejumlah pertanyaan yang diberikan
Adapun data primer dalam penelitian ini adalah kepada manajer BPR di Provinsi Jawa Tengah
tanggapan responden terhadap variabel peneli- yang berjumlah 120 responden.
tian. Data sekunder adalah data yang telah Variabel dan Indikator
diolah oleh orang atau lembaga lain dan telah
dipublikasikan. Data tersebut diperoleh dari Variabel dan indikator penelitian dapat
Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), disajikan seperti pada tabel 1.
Tabel 1: Variabel dan Indikator Penelitian
No Variabel Indikator Sumber
1 Integrasi Lintas Fungsi
Koordinasi antar fungsional dalam organisasi • Terdapat koordinasi secara baik Menon et al. (1999)
• Memiliki wakil-wakil yang
memadai
• Kualitas koordinasi
• Koordinasi harmonis
2 Komunikasi
Derajat kandungan yang dikomunikasikan • Interaksi yang kontinu Menon et al. (1999)
diterima dan dipahami oleh pihak lain dalam • Transparansi
suatu hubungan • Umpan balik
• Komunikasi Formal
3 Kelengkapan Kajian
Alternatip-alternatip secara lebih mendalam • Pengembangan Alternatif Gima & Murray
dan menciptakan keinginan untuk menemukan tindakan (2004); Menon et
cara-cara yang lebih baru dan lebih baik untuk • Alternatif pemanfaatan peluang al. (1999)
melakukan berbagai tugas. • Alternatif hasil dengan analisis
mendalam
4 Komitmen
Komitmen pada konsensus • Memiliki hasrat Menon et al.
• Memiliki kemauan (1999);
• Memiliki ikatan emosioanal Cook J, Wall T.
• Kesamaan kepentingan (1980)
5 Kapabilitas
Kapabilitas yang dimiliki SDM untuk • Pengetahuan Kulkarni (2010);
melaksanakan pekerjaan yang dapat • Ketrampilan Ferdinand (2003)
memberikan nilai bagai organisasi. • Pengalaman
6 Kualitas Konten Strategi
Bentuk atau wujud strategi yang dilakukan. • Kesesuaian Luquette (1990);
• Rentang Waktu yang jelas Slotegraaf and
• Berkelanjutan Dikson (2004)
• Akomodatif
7 Adaptabilitas
Kemampuan untuk melakukan perubahan • Kontinuitas adaptasi Dess, Lumpin and
internal sebagai respon terhadap lingkungan • Menyesuaikan stakeholder Covin (1997)
• Kecepatan penyesuaian
8 Kinerja Organisasi
Merupakan hasil yang telah dicapai dari yang • Profitability Walker and Boyne
telah dilakukan, dikerjakan manajer BPR • Market share (2004); Walker and
dalam melaksanakan kerja atau tugas yang • Efisiensi Neil (1997)
dibebankan oleh organisasi. • Posisi Pasar
Peningkatan Kinerja Organisasi … (Widodo) 89

.58 .65
e1 KORLIN1 .76 CONTENT1 e19
.59 Z1 .80
.77 .54
e2 KORLIN2 INTEGRASI .23 .31 .73 CONTENT2 e20
.63 .80 KONTEN .84
.91
e3 KORLIN3 STRATEGI CONTENT3 e21
.82 .21
.67 -.05 .61
e4 KORLIN4 .78 CONTENT4 e22
.28
.69
COMMU1 .83
.24 .21
e5
.58 .27 .72
e6 COMMU2 .76 Z2 .85 PERFORM1 e26
.90 .95 .04 .14 .64
KOMUNIKASI .80 PERFORM2
e7 COMMU3 e27
.82 KINERJA
.67 ORGANISASI .70
e8 COMMU4 .49
.30 PERFORM3 e28
.77 .24
.95 .91
e9 COMPRE1 .88
PERFORM4 e29
.59
.77 KOMPREHENSIF
e10 COMPRE2 .25
.85
.73
e11 COMPRE3 -.01
.11 .67
.66
e12 COMMIT1 .82 .26 Z3 .82 ADAPT1 e23

.52 .67
.72 .25 ADAPTABILITAS .82
e13 COMMIT2 KOMITMEN ADAPT2 e24
.55 .74 .82
.67
e14 COMMIT3 .84 .11
-.09 .30 ADAPT3 e25
.70
e15 COMMIT4 .24
.55 UJI MODEL
Chi-Square =402.113
e16 CAPA1 .74 Probability =.067
.52 .72
CMIN/DF =1.114
KAPABILITAS GFI =.826
e17 CAPA2 AGFI =.791
.45 TLI =.975
.67 CFI =.978
e18 CAPA3 RMSEA =.031

Gambar 2: Full Model Perencanaan Strategi


Populasi dan Sampel Rakyat (BPR) dapat mewakili (representase)
Populasi adalah kumpulan dari individu dengan organisasi BPR yang ada.
kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Dengan metode Purposive Sampling,
Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh maka sampel yang diambil dengan memper-
pimpinan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di timbangkan karakteristik populasi, yaitu: (a).
Propinsi Jawa Tengah yang berjumlah 525. Pengalaman operasional minimal 5 tahun, (b)
Studi ini menggunakan model estimasi representase dari wilayah kerja Kantor Bank
Maximum Likelihood (ML) besarnya sampel Indonesia Semarang, Kantor Bank Indonesia
100–200 (Gozali, 2001; Hair et al., 2006). Surakarta dan Kantor Bank Indonesia Purwo-
Responden studi ini terdiri dari pimpinan Bank kerto. Oleh karena itu jumlah sampel tersebut
Perkreditan Rakyat (BPR) di Provinsi Jawa terdistribusi pada 75 pimpinan BPR Wilayah
Tengah, hal tersebut karena mencerminkan kerja Bank Indonesia Semarang, 29 pimpinan
orientasi strategi bisnis Bank Perkreditan BPR Wilayah kerja Bank Indonesia Surakarta
Rakyat (BPR) dan pimpinan Bank Perkreditan dan 16 BPR pimpinan Wilayah kerja Bank
Indonesia Purwokerto.
90 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No. 1, Januari 2011 83-97

Teknik Analisis sasi dibangun oleh kualitas konten strategi.


Untuk menganalisis data dalam penelitian ini Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada
digunakan The Structural Equation Modelling variabel kualitas konten strategi yang diindi-
(SEM) dari paket software AMOS 4.0.Model ini kasikan oleh empat dimensi telah dibuat
merupakan sekumpulan teknik-teknik statistik dengan dengan baik, walaupun belum men-
yang memungkinkan pengujian sebuah rang- capai kondisi yang optimal. Secara keseluruhan
kaian hubungan relatif rumit (Ferdinand, 2000). rumusan strategi yang ada di BPR terdapat ke-
sesuaian atau keselarasan dengan sumber daya
HASIL ANALISIS yang dimiliki. Semua rumusan strategi kami
memiliki rentang waktu yang jelas. Rumusan
Setelah model dianalisis melalui faktor konfir- strategi tidak hanya berorientasi jangka pendek,
matori, maka masing-masing indikator dalam namun juga berorientasi jangka panjang atau
model yang fit tersebut dapat digunakan untuk berkelanjutan. Semua rumusan strategi dapat
mendefinisikan konstruk laten, sehingga full mengakomodasi kepentingan berbagai pihak.
model Structural Equation Model (SEM) dapat Selanjutnya kualitas konten strategi
dianalisis. Hasil pengolahannya dapat dilihat yang tercipta dari empat dimensi tersebut akan
pada Gambar 2 di atas. Pada gambar tersebut mendorong peningkatan kinerja organisasi.
menunjukkan bahwa model ini sesuai dengan Kinerja organisasi yang diindikasikan oleh
data atau fit terhadap data yang digunakan dalam empat dimensi sesuai dengan analisis deskripsi
penelitian. Hal tersebut ditunjukkan dengan Chi- jawaban responden menunjukkan hasil yang
Square, Probability, CMIN/DF, TLI berada belum optimal (Tabel 1). Hal tersebut menun-
dalam rentang nilai yang diharapkan meskipun jukkan bahwa kinerja organisasi yang cukup
GFI dan AGFI diterima secara marjinal. tinggi walaupun belum sesuai dengan yang di-
harapkan. Kinerja organisasi yang baik di-
Pengujian Hipotesis tunjukan dengan rata-rata profitability selama
Parameter estimasi hubungan kausalitas antara tiga tahun terakhir berada di atas rata-rata
konstruk yang dihipotesiskan dianalisis dengan industri. Rata-rata market share selama tiga
menggunakan kriteria Critical ratio yang iden- tahun terakhir berada di atas rata-rata industri.
tik dengan uji-t dalam analisis regresi menun- Selama tiga tahun terakhir dapat meningkatkan
jukkan hasil seperti yang disajikan Tabel 2 di efisiensi di atas rata-rata industri. Selama tiga
bawah. Tabel tersebut menunjukkan bahwa tahun terakhir BPR posisi pasar berada di atas
parameter estimasi menunjukkan hasil yang rata-rata industri. Walaupun hal tersebut belum
signifikan dengan nilai CR ±2,00 dengan taraf terlaksana sesuai harapan, Peningkatan kinerja
signifikan sebesar 0,05 (5%), dengan demikian organisasi dapat tercapai dengan meningkatkan
7 hipotesis yang diajukan diterima. konten strategi. Hasil penelitian ini mendukung
secara empirik Bokor and Olson (1995) dan Al
PEMBAHASAN Ma’ani et al. (2010) menunjukkan bahwa
proses strategi dan konten strategi terdapat
Diterimanya hipotesis 1 menunjukkan bahwa interaksi. Kemudian proses strategi dan konten
kualitas konten strategi berpengaruh terhadap strategi yang berkualitas memiliki pengaruh
kinerja organisasi. Hasil tersebut mengindikasi- terhadap kinerja organisasi.
kan bahwa untuk meningkatkan kinerja organi-
Tabel 2: Regresion Wight
Hubungan Stand.Estim Estimate S.E. C.R. Prob
Adaptabilitas Komitmen 0.253 0.293 0.121 2.422 0.015
Adaptabilitas Kapabilitas 0.244 0.292 0.132 2.210 0.027
Konten_Strategi Integrasi 0.232 0.249 0.106 2.359 0.018
Konten_Strategi Komunikasi 0.206 0.213 0.099 2.167 0.030
Konten_Strategi Komprehensif 0.238 0.226 0.093 2.422 0.015
Konten_Strategi Adaptabilitas 0.242 0.263 0.101 2.608 0.009
Kinerja_Organisasi Adaptabilitas 0.248 0.260 0.108 2.411 0.016
Kinerja_Organisasi Konten_Strategi 0.213 0.205 0.096 2.130 0.033
Peningkatan Kinerja Organisasi … (Widodo) 91

Hipotesis 2 yakni semakin tinggi de- responden pada variabel kualitas komunikasi
rajat integrasi lintas fungsi, semakin tinggi yang diindikasikan oleh empat dimensi telah
kualitas konten strategi yang dihasilkan, di- dilaksanakan dengan baik, walaupun belum
dukung oleh data empiris.Hasil tersebut meng- mencapai kondisi yang optimal. Selama proses
indikasikan bahwa untuk meningkatkan perencanaan strategi anggota yang terlibat
kualitas konten strategi dibangun oleh integrasi melakukan interaksi secara terus-menerus.
lintas fungsi. Berdasarkan deskripsi jawaban Dalam proses perencana strategi anggota tim
responden pada variabel integrasi lintas fungsi dapat melakukan komunikasi secara terbuka.
yang diindikasikan oleh empat dimensi telah Selama proses perencanaan strategi anggota
dilaksanakan dengan dengan baik, walaupun yang terlibat terdapat komunikasi dua arah
belum mencapai kondisi yang optimal. Dalam (umpan balik). Selama proses perencanaan
proses perencanaan strategi terdapat koordinasi strategi terdapat komunikasi formal (aliran ko-
secara baik dalam hal aktivitas-aktivitas setiap munikasi yang terstruktur, terencana dan rutin).
anggota kelompok. Tim perencana strategi Selanjutnya kualitas komunikasi yang tercipta
bertanggung jawab dan memiliki wakil-wakil dari empat dimensi tersebut akan mendorong
yang memadai dari bagian-bagian lain. Dalam meningkatkan kualitas konten strategi. Kualitas
proses perencanaan strategi terdapat koordinasi konten strategi yang dindikasikan oleh empat
yang berkualitas (ketepatan waktu dan ke- dimensi sesuai dengan analisis deskripsi jawab-
tepatan informasi) pada masing-masing bagian. an responden menunjukkan hasil yang belum
Dalam proses perencanaan strategi terdapat optimal. Hal tersebut menunjukkan bahwa
koordinasi yang harmonis (komunikasi, inter- secara keseluruhan rumusan strategi yang ada
aksi dan kerja sama) yang baik pada masing- di BPR terdapat kesesuaian atau keselarasan
masing bagian. dengan sumber daya yang dimiliki. Semua
Selanjutnya integrasi lintas fungsi yang rumusan strategi memiliki rentang waktu yang
tercipta dari empat dimensi tersebut akan men- jelas. Rumusan strategi di BPR tidak hanya
dorong meningkatkan kualitas konten strategi. berorientasi jangka pendek, namun juga ber-
Kualitas konten strategi yang dindikasikan oleh orientasi jangka panjang atau berkelanjutan.
empat dimensi sesuai dengan analisis deskripsi Semua rumusan strategi dapat mengakomodasi
jawaban responden menunjukkan hasil yang kepentingan berbagai pihak. Walaupun hal
belum optimal. Hal tersebut menunjukkan tersebut belum terlaksana sesuai harapan,
bahwa secara keseluruhan rumusan strategi kualitas konten strategi dapat tercapai dengan
yang ada di BPR terdapat kesesuaian atau meningkatkan kualitas komunikasi.Hasil pene-
keselarasan dengan sumber daya yang dimiliki. litian ini mendukung secara empirik studi
Semua rumusan strategi memiliki rentang Weiss and Hoffer (2004) dan Thomas et al.
waktu yang jelas. Rumusan strategi di BPR (2009). Oleh karena itu kualitas komunikasi
tidak hanya berorientasi jangka pendek, namun harus dilakukan dalam rangka untuk mening-
juga berorientasi jangka panjang atau ber- katkan kualitas konten strategi.
kelanjutan. Semua rumusan strategi dapat Diterimanya hipotesis 4 yang menun-
mengakomodasi kepentingan berbagai pihak. jukkan bahwa kelengkapan kajian berpengaruh
Walaupun hal tersebut belum terlaksana sesuai kualitas konten strategi. Hasil tersebut meng-
harapan, kualitas konten strategi dapat tercapai indikasikan bahwa untuk meningkatkan kuali-
dengan meningkatkan integrasi lintas fungsi. tas konten strategi dibangun oleh kelengkapan
Hasil penelitian ini mendukung secara empirik kajian. Berdasarkan deskripsi jawaban respon-
studi Weiss and Hoffer (2004). Oleh karena itu den pada variabel kualitas kelengkapan kajian
integrasi lintas fungsi harus dilakukan dalam yang diindikasikan oleh tiga dimensi telah di-
rangka untuk meningkatkan kualitas konten laksanakan dengan dengan baik, walaupun
strategi. belum mencapai kondisi yang optimal. Peren-
Diterimanya hipotesis 3 yang menun- canaan strategi organisasi terdapat pengem-
jukkan bahwa kualitas komunikasi berpengaruh bangan berbagai tindakan alternatif untuk men-
kualitas konten strategi. Hasil tersebut meng- capai sasaran hasil diharapkan. Pada peren-
indikasikan bahwa untuk meningkatkan kuali- canaan strategi terdapat tindakan alternatif
tas konten strategi dibangun oleh kualitas untuk memanfaatkan peluang. Pada perencana-
komunikasi. Berdasarkan deskripsi jawaban an strategi terdapat sejumlah alternatif yang
92 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No. 1, Januari 2011 83-97

dihasilkan dengan derajat analisis yang men- industri. Rata-rata market share selama tiga
dalam. Selanjutnya kelangkapan kajian (com- tahun terakhir berada di atas rata-rata industri.
prehensiveness) yang tercipta dari empat Selama tiga tahun terakhir dapat meningkatkan
dimensi tersebut akan mendorong meningkat- efisiensi di atas rata-rata industri. Selama tiga
kan kualitas konten strategi. Kualitas konten tahun terakhir BPR posisi pasar berada di atas
strategi yang dindikasikan oleh empat dimensi rata-rata industri. Walaupun hal tersebut belum
sesuai dengan analisis deskripsi jawaban terlaksana sesuai harapan, peningkatan kinerja
responden menunjukkan hasil yang belum organisasi dapat tercapai dengan meningkatkan
optimal. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan adaptasi. Hasil penelitian ini men-
secara keseluruhan rumusan strategi yang ada dukung secara empirik studi Leonidou (2011),
di BPR terdapat kesesuaian atau keselarasan Troy et al. (2008) dan Deborah (2000). Oleh
dengan sumber daya yang dimiliki. Semua karena itu adaptabilitas harus dilakukan dalam
rumusan strategi memiliki rentang waktu yang rangka untuk meningkatkan kinerja organisasi.
jelas. Rumusan strategi di BPR tidak hanya Diterimanya hipotesis 6 yang menun-
berorientasi jangka pendek, namun juga ber- jukkan bahwa adaptabilitas berpengaruh ter-
orientasi jangka panjang atau berkelanjutan. hadap kualitas konten strategi. Adaptabilitas
Semua rumusan strategi dapat mengakomodasi kemampuan menyesuaikan dengan perubahan
kepentingan berbagai pihak. Walaupun hal lingkungan organisasi. Hasil tersebut meng-
tersebut belum terlaksana sesuai harapan, indikasikan bahwa untuk meningkatkan kua-
kualitas konten strategi dapat tercapai dengan litas konten strategi dibangun oleh adaptabili-
meningkatkan kelngkapan kajian (compre- tas. Berdasarkan deskripsi jawaban responden
hensiveness). Hasil penelitian ini mendukung pada variabel adaptabilitas yang diindikasikan
studi Ferdinand (2002a). Oleh karena itu oleh tiga dimensi telah dilaksanakan dengan
kelengkapan kajian harus dilakukan dalam baik, walaupun belum mencapai kondisi yang
rangka untuk meningkatkan kualitas konten optimal. Organisasi secara terus menerus
strategi. menyesuaikan perubahan dengan membuat
Diterimanya hipotesis 5 yang menun- strategi sesuai dengan umpan balik yang ber-
jukkan bahwa adaptabilitas berpengaruh ter- dasarkan pasarnya. Pada perencanaan produk
hadap kinerja organisasi. Hasil tersebut meng- dan bisnis menyesuaikan dengan stakeholder.
indikasikan bahwa untuk meningkatkan kinerja Keputusan rencana strategi dengan cepat
organisasi dibangun oleh adaptabilitas. Ber- menyesuaikan perubahan yang terjadi.
dasarkan deskripsi jawaban responden pada Selanjutnya adaptabilitas yang tercipta
variabel adaptabilitas yang diindikasikan oleh dari tiga dimensi tersebut akan mendorong
tiga dimensi telah dilaksanakan dengan dengan meningkatkan kualitas konten strategi. Kualitas
baik, walaupun belum mencapai kondisi yang konten strategi yang diindikasikan oleh empat
optimal. Organisasi secara terus menerus dimensi sesuai dengan analisis deskripsi jawab-
menyesuaikan perubahan dengan membuat an responden menunjukkan hasil yang belum
strategi sesuai dengan umpan balik yang ber- optimal. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dasarkan pasarnya. Pada perencanaan produk secara keseluruhan rumusan strategi yang ada
dan bisnis menyesuaikan dengan stakeholder. di BPR terdapat kesesuaian atau keselarasan
Keputusan rencana strategi dengan cepat dengan sumber daya yang dimiliki. Semua
menyesuaikan perubahan yang terjadi. Selan- rumusan strategi memiliki rentang waktu yang
jutnya adaptabilitas yang tercipta dari tiga jelas. Rumusan strategi di BPR tidak hanya
dimensi tersebut akan mendorong peningkatan berorientasi jangka pendek, namun juga ber-
kinerja organisasi. Kinerja organisasi yang orientasi jangka panjang atau berkelanjutan.
diindikasikan oleh empat dimensi sesuai Semua rumusan strategi dapat mengakomodasi
dengan analisis deskripsi jawaban responden kepentingan berbagai pihak. Walaupun hal
menunjukkan hasil yang belum optimal. Hal tersebut belum terlaksana sesuai harapan,
tersebut menunjukkan bahwa kinerja organisasi kualitas konten strategi dapat tercapai dengan
yang baik walaupun belum sesuai dengan yang meningkatkan adaptabilitas.Hasil penelitian ini
diharapkan. Kinerja organisasi yang baik mendukung studi (Pit dan Kannemeyer, 2000)
ditunjukan dengan rata-rata profitability selama dan Parry et al. (2010). Oleh karena itu adapta-
tiga tahun terakhir berada di atas rata-rata
Peningkatan Kinerja Organisasi … (Widodo) 93

bilitas harus dilakukan dalam rangka untuk gota perencana strategi memiliki pengalaman
meningkatkan kualitas konten strategi. yang memadai.Selanjutnya kapabilitas yang
Diterimanya hipotesis 7 yang menun- tercipta dari tiga dimensi tersebut akan men-
jukkan bahwa komitmen pada konsensus ber- dorong meningkatkan adaptabilitas. adap-
pengaruh terhadap adaptabilitas. Hasil tersebut tabilitas yang dindikasikan oleh tiga dimensi
mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan sesuai dengan analisis deskripsi jawaban res-
adaptabilitas dibangun oleh komitmen pada ponden menunjukkan hasil yang belum opti-
konsensus. Berdasarkan deskripsi jawaban res- mal. Organisasi secara terus menerus menye-
ponden pada variabel komitmen pada kon- suaikan perubahan dengan membuat strategi
sensus yang diindikasikan oleh empat dimensi sesuai dengan umpan balik yang berdasarkan
telah dilaksanakan dengan baik, walaupun pasarnya Pada perencanaan produk dan bisnis
belum mencapai kondisi yang optimal. Ber- menyesuaikan dengan stakeholder. Keputusan
bagai pihak yang berkepentingan memiliki rencana strategi dengan cepat menyesuaikan
hasrat untuk merencanakan strategi. Berbagai perubahan yang terjadi. Walaupun hal tersebut
pihak yang berkepentingan memiliki kemauan belum terlaksana sesuai harapan, kemampuan
untuk memberikan pengorbanan pada proses adaptabilitas organisasi dapat tercapai dengan
perencanaan strategi. Berbagai pihak yang meningkatkan kapabilitas. Hasil penelitian ini
berkepentingan memiliki ikatan emosional mendukung studi Quin and Hart (1993). Oleh
pada proses perencanaan strategi. Berbagai karena itu kapabilitas harus ditingkatkan dalam
pihak yang berkepentingan memiliki kesamaan rangka untuk meningkatkan adaptabilitas.
kepentingan dalam proses perencanaan strategi. Berdasarkan hipotesis–hipotesis yang
Selanjutnya komitmen pada konsensus yang telah dikembangkan dalam studi ini, maka
tercipta dari empat dimensi tersebut akan men- masalah penelitian yang telah diajukan dapat
dorong meningkatkan adaptabilitas yang di- dijustifikasi melalui pengujian Structural
indikasikan oleh tiga dimensi sesuai dengan Equation Modeling (SEM), telah dikonsepkan
analisis deskripsi jawaban responden menun- melalui penelitian ini bahwa hubungan antara
jukkan hasil yang belum optimal. Organisasi variabel-variabel yang mempengaruhi dan
secara terus menerus menyesuaikan perubahan dipengaruhi dalam model peningkatan kinerja
dengan membuat strategi sesuai dengan umpan organisasi melalui perencanaan strategi, dapat
balik yang berdasarkan pasarnya. Pada peren- disimpulkan: Pertama, langkah-langkah dalam
canaan produk dan bisnis menyesuaikan upaya meningkatkan kinerja organisasi dapat
dengan stakeholder. Keputusan rencana strategi dicapai melalui kualitas konten strategi dengan
dengan cepat menyesuaikan perubahan yang memprioritaskan konten strategi yakni ber-
terjadi, walaupun hal tersebut belum terlaksana kelanjutan atau konten strategi berorientasi
sesuai harapan. Kemampuan adaptabilitas jangka panjang, kemudian terdapat kesesuaian
organisasi dapat tercapai dengan meningkatkan sumber daya, dapat mengakomodasi kepen-
komitmen pada konsensus. Hasil penelitian ini tingan berbagai pihak dan memiliki rentang
mendukung studi Mowday (1981), Berberoglu waktu yang. Konten strategi dibangun oleh
et al. (2011) dan Leonidou (2011). Oleh karena adaptabilitas dengan memprioritaskan kecepat-
itu komitmen pada konsensus harus dilakukan an menyesuaikan perubahan, kemudian ter-
dalam rangka untuk meningkatkan adaptabilitas. dapat kontinuitas adaptasi dan berdapatasi
Diterimanya hipotesis 8 yang menun- dengan kepentingan stakeholder; Kedua,
jukkan bahwa kapabilitas berpengaruh terhadap langkah-langkah dalam upaya meningkatkan
adaptabilitas. Hasil tersebut mengindikasikan kinerja organisasi dapat dicapai melalui
bahwa untuk meningkatkan adaptabilitas di- peningkatan kualitas konten strategi; Ketiga,
bangun oleh kapabilitas. Berdasarkan deskripsi langkah-langkah dalam upaya meningkatkan
jawaban responden pada variabel kapabilitas kinerja organisasi dapat dicapai melalui adanya
yang diindikasikan oleh tiga dimensi telah di- kelengkapan kajian (komprehensif). Kemudian
bangun dengan dengan baik, walaupun belum kondisi tersebut akan meningkatkan kualitas
mencapai kondisi yang optimal. Tim anggota konten strategi; Keempat, langkah-langkah
perencana strategi memiliki pengetahuan yang dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi
memadai. Tim anggota perencana strategi dapat dicapai melalui konten strategi yang
memiliki ketrampilan yang memadai. Tim ang- dibangun oleh integrasi lintas fungsi; Kelima,
94 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No. 1, Januari 2011 83-97

langkah-langkah dalam upaya meningkatkan PENUTUP


kinerja organisasi dapat dicapai melalui Hasil pengujian full model SEM menunjukkan
peningkatan adaptabilitas organisasi yang di- bahwa model tersebut sesuai dengan data atau
bangun oleh kapabilitas; Keenam, langkah- fit terhadap data yang digunakan. Namun
langkah dalam upaya meningkatkan kinerja terdapat dua uji kesesuaian yang diterima
organisasi dapat dicapai melalui adanya secara marginal yakni Goodness of Fit Indeks
peningkatan adaptabilitas organisasi yang di- (GFI= 0.82.6) dan Adjusted Goodness of Fit
bangun oleh komitmen pada konsensus. Ter- Indeks (AGFI = 0.791).
akhir, langkah-langkah dalam upaya mening- Budaya organisasi merupakan pola
katkan kinerja organisasi dapat dicapai melalui yang terpadu perilaku manusia serta berkaitan
adanya peningkatan konten strategi yang dengan masalah penyesuaian atau integrasi
dibangun oleh kualitas komunikasi. kondisi internal dan eksternal. Berdasarkan
Kebijakan yang berkaitan dengan vari- hasil studi BPR Provinsi Jawa Tengah memiliki
abel adaptabiltas adalah secara kontinu memo- karakteristik yang berbeda jika dibandingkan
nitoring perubahan lingkungan, hal tersebut dengan BPR Provinsi lain. Hal tersebut
dilakukan dengan cara menggali berbagai disebabkan sebagian besar BPR Provinsi Jawa
informasi yang relevan. Selanjutnya, kebijakan Tengah dimiliki oleh pemerintah daerah baik
konten strategi adalah menyesuaikan sumber pemerintah kabupaten/kota maupun pemerintah
daya yang dimiliki dan konten strategi yang provinsi. Kepemilikan oleh pemerintah daerah
dibuat, jangan meniru konten strategi Bank perlu penanganan yang berbeda dengan BPR
Perkreditan Rakyat (BPR) lain, hal tersebut yang dimiliki oleh perseorangan atau swasta.
dikarenakan kekuatan dan kelemahan serta Oleh karena itu budaya organisasi memiliki
peluang dan ancaman berbeda. Kebijakan peran dalam proses pengembangan kualitas
kelengkapan kajian adalah meningkatkan strategi dalam upaya meningkatan kinerja
pengembangan tindakan alternatif, memanfaat- organisasi. Dengan demikian studi lanjutan
kan peluang dengan analisis yang mendalam. budaya organisasi dalam proses pengembangan
Adapun kebijakan integrasi lintas fungsi adalah kualitas strategi, merupakan area studi yang
meningkatkan Keterlibatan (Level of cross menarik.
functional involment) berkaitan dengan derajat Di negara maju pemicu peningkatan
koordinas, Kualitas (Quality cross functional kinerja organisasi pada umumnya dominan ber-
informantion)berkaitan dengan ketepatan waktu sumber pada kondisi internal. Namun di negara
dan informasi pada masing-masing bagian, dan berkembang kondisi eksternal (lingkungan)
c). Harmoni (Harmony of cross functional dominan berpengaruh pada peningkatan kinerja
relations) berkaitan dengan derajat koordinasi organisasi. Kondisi lingkungan mencakup
pada aspek komunikasi, interaksi dan kerja Kompleksitas lingkungan merupakan keragam-
sama masing-masing bagaian yang bertang- an faktor-faktor dan masalah-masalah yang ada
gung jawab dan terjadi kepuasan dalam ber- di dalam lingkungan organisasi, dan dinamika
interaksi. lingkungan menggambarkan tingkat perubahan
Kebijakan kapabilitas adalah mening- yang terjadi dalam lingkungan dimana organi-
katkan pengembagan dan pelatihan secara kon- sasi beroperasi. Oleh karena itu agenda peneli-
tinu dan sistematis. Hal tersebut dimaksudkan tian mendatang perlu dipertimbangkan.
untuk meningkatkan pengetahuan, keteram- Khususnya kualitas implementasi strategi dan
pilan dan pengalaman sumber daya manusia model kualitas evaluasi strategi karena studi ini
yang ada. Kebijakan komitmen adalah dengan sebagian besar lebih menekankan pada kondisi
meningkatan rasa memiliki organisasi (sense of internal organisasi.
belonging) dengan cara mendisstribusikan
keterlibatan dalam berbagai kegiatan penting DAFTAR PUSTAKA
dalam organisasi. Akhirnya, kebijakan kualitas
komunikasi adalah melakukan kegiatan infor- AL-Ma'ani, A.I. and N. Jaradat. 2010. Impact
mal dan tingkat manajerial yang lebih tinggi of Human Capital on the Organization
mengurangi dominasi dalam berkomunikasi Performance. Interdisciplinary Journal
of Contemporary Research in Business.
2 (4), 63-73.
Peningkatan Kinerja Organisasi … (Widodo) 95

Andrews, R., G.A. Boyne, J. Law and R.M. and Configurational Models. Strategic
Walker. 2009. Strategy Formulation, Management Journal. 677 – 689.
Strategy Content and Performance. Denison. D.R. and A.K. Mishra. 1995. Toward
Public Management Review. 11. a Theory Organizational Culture and
Andrews, R., Boyne, G.A. George and R.M. Effectiveness. Organization Science.
Walker. 2006. Strategy Content and 204 – 223.
Organizational Performance: An Em- Erdem, O., P. Sedat and S. Demirel. 2010.
pirical Analysis: Public Administration Characteristic of High Performance.
Review. 9. Akdemir Bünyamin University. Jour-
Berbero lu, A. and Ü. Emine. 2011. Relation nal of Faculty of Economics & Ad-
Between Organizational Learning and ministrative Sciences.15 (1). 155-174.
Organizational Commitment: Case Ferdinand, A. 2000. Structural Equation Mod-
Study of a Private Bank in North elling Dalam Penelitian Manajemen.
Cyprus. Proceedings of the European Semarang: BP Undip.
Conference on Intellectual Capital. 87-
93. Ferdinand, A. 2002a. Kualitas Strategi Pe-
Bokor, D.W. and P.D. Olson. 1995. Strategy masaran Sebuah Studi Pendahuluan.’
Process-Content Interaction: Effect on Jurnal Sain Pemasaran Indonesia. I
Growth Performance in Small Star-up (1). 107-119.
Firms. Journal of Small Business Ferdinand, A. 2002b. Marketing Strategy
Management. (33). 34-44. Making: Proses dan Agenda Peneli-
Luquette, B.V. 1990. White Water, Still Water: tian.’ Jurnal Sain Pemasaran Indone-
Strategy Making Processes For sia, I (1). 1- 22.
Navigating A Changing Domain. Ferri. G. and M. Messori. 2000. Bank-firm
Dissertation. Texas A & M University. Relationships and Allocation Effi-
Cohen. B.P. 1993. The significance of Human ciency in North-Eastern and Central
resources Management: A reconsidera- Italy and the South. Journal of Banking
tion of the evidence. International and Finance. 24. 1067-1095.
Journal of Human relation Manage- Forbes, D.P. 2007. Reconsidering the strategic
ment. 645-664. Implications of Decision Comprehen-
Cook J and T. Wall. 1980. New work attitude siveness. Academy of Management
Review. 32 (2). 361-376.
measures of trust, organizational
commitment and personal need non- Bhattacharya, M., D.E. Gibson, C.F. Dolan and
fulfillment’, Journal of Occupational D.H. Doty. 2005. The Effects of Flexi-
Psychology. 53. 39-52. bility in Employee Skills, Employee
Deborah S.N. and F. Damanpour. 2000. Behaviors, and Human Resource Prac-
Organizational Complexity and tices on Firm Performance. Journal of
Innovation: Development and Testing Management. 31(4). 1-19.
Multiple Contingency Models. Gima.K.A and J.Y Murray. 2004. Antecedents
Management Science. 39-716. and Outcomes of Marketing Strategy
Deery. SP and R.D. Iverson. 2005. Labor Comprehensives. Journal of Market-
ing. 63. 33-46.
Management Cooperation: Antece-
desnts and Impact on Organizational, Gozali, I. 2001. Logistic Regression dalam:
Performance. Industrial and Labor Aplikasi Analisis Multivariat dengan
Relations Review. 58 (4). 588-609. program SPSS. Edisi 2. Semarang:
Dess.G.D., G.T. Lumpin and J.G. Covin. 1997. Badan Penerbit Universitas Dipo-
Entrepreneurial Strategy Making and negoro. 120-130.
Firm Performance: Test Contingency
96 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No. 1, Januari 2011 83-97

Goebel, D.J., G. W. Marhall and W. B. Leonidou, L.C., D. Palihawadana and M.


Locander. 2004. An Organizational Theodosiou. 2011. National Export-
communication –based model of indi- Promotion Programs as Drivers of
vidual customer orientation of non Organizational Resources and Capabil-
Marketing members of firm. Journal of ities: Effects on Strategy. Competitive
Strategic Marketing.11. 29-56. Advantage and Performance. Journal
Grant, R.M. 1991. The Resource-based Theory of International Marketing. 19 (2).1-
of Competitive Advantage: Implica- 29, 29.
tions for Strategy Formulation. Cali- Locander, M. and J.C. Jaramillo. 2006. On
fornia Management Review.33 (3).114. Strategic Net Works. Strategic
Hair, J., B. Black, B. Babin, R. Anderson and Management Journal. 9. 31-41.
R. Tatham. 2006. Multivariate Data Lowry, P. B., N.C. Romano Jr., J.L. Jenkins
Analysis. 6th edition. Upper Saddle and R.W. Guthrie. 2009.The CMC
River, NJ: Prentice-Hall. Interactivity Model: How Interactivity
Han, J.K., N. Kim, R.K. Srivaastava. 1998. Enhances Communication Quality and
Market Orientation and Organizational Process Satisfaction in Lean-Media
Performance: Is Innovation a Missing Groups. Journal of Management Infor-
Link ?. Journal of Marketing.62. 45- mation Systems. 26 (1). 155-195.
53. Mithas, S., N. Ramasubbu and V.
Johkle, M.C and G.R. Ferris. 2000. Social Sambamurthy. 2011. How Information
Context of Performance Evaluation Management capability Influences
Decisions. Academy of Management. Firm Performance. MIS Quarterly. 35
36 (1). 80-94. (1). 137-A15.
Judge, A.T. and G.R. Doley. 2000. Human Menon, A., S.G. Bharadwaj, P.J. Adidam and
Resources Management and Per- S.W. Edison. 1999. Antecedents and
formance: A Comparative Study of Consequence of Marketing Strategy
Ireland and the Neterlands. Manage- Making: Model and Tes. Journal of
ment Revue.16(2). 242-257. Marketing. 63. 18-40.
Kaleka, A. 2011. When Exporting Manufactur- Michallisin.M.D, R.D. Smith and D.M. Kline.
ers Compete on the Basis of Service: 1997. In Search of Strategic Assets.
Resources and Marketing Capabilities International Journal of Organiza-
Driving Service Advantage and Per- tional Analysis. 360 -375.
formance. Journal of International Miller M.D and K. Michael. 1998. Five-Factor
Marketing. 19(1). 40-58. Model of Personality and performance
Kohli, A. and K. Jaworski. 1990. Market in Jobs Involving Interpersonal Inter-
Orientation “The Construct, Research actions. Human Performance. 145-165.
Proportion and Managerial Implication. Miller, C.C. 2008. Decisional comprehensive-
Journal of Marketing. 54 (April). 1-18. ness and firm performance: towards a
Kulkarni, S.P. 2010. Sustaining the equality of more complete understanding. Journal
employee voice: a dynamic capability. of Behavioral Decision Making. 21(5).
International Journal of Organiza- 598-620.
tional Analysis. 18 (4). 442 – 465. Mintzberg. H. 1990. The Design school:
Levin, I., J.Z. Gottlieb. 2009. Realigning Reconsidering the Basic Premise of
Organization Culture for Optimal Strategic Management. Strategic
Performance: Six principles & eight Management Journal.11. 171-195.
practices. Organization Development Modwday, R.T. 1981. Viewing Turnover from
Journal. 27 (4). 31-46. The Perspective of Those Who Remain
the Relationship of Job Attitude to
Peningkatan Kinerja Organisasi … (Widodo) 97

Attribution of The Causes of Turn Thomas, G. F., Z. Roxanne and J.L. Hartman.
Over. Journal of Applied Psychology. 2009. The Central Role of Communi-
113-115. cation in development trust and its
Murray, S. and R.M. Castaldi. 1992. Antece- effect on employee involvement. Jour-
dent and Propensity for Diversification: nal of Business Communication. 46 (3).
A focus Small Banks. Journal of Small 287-310.
Business Management. 42-56. Troy, L. C., T. Hirunyawipada and A.K.
Parry, M.E., P.F. Ferrín, J.A.V. González. Paswan. 2008. Cross-Functional Inte-
2010. Perspective Cross-Functional gration and New Product Success: An
Integration in Spanish Firms.:; Song, Empirical Investigation of the
Michael. Journal of Product Innova- Findings. Journal of Marketing. 72 (6).
tion Management. 27 (4). 606-615. 132-146, 15.
Pitt, L. F. and Kannemeyer. 2000. The Role of Ulrich, L., W. Johnson and A. Richard. 1997.
Adaptation in Microenterprise Devel- Modeling the Determinants of Cus-
opment: a marketing perspective. Jour- tomer Satisfaction for Business to
nal of Developmental Entrepreneur- Business Professional Service. Journal
ship. 5 (2). 123 -135. of The Academy of Marketing Science.
25 (1). 4-17.
Quinn. JJ. and S. Hart. 1993. Roles executives Varadarajan, P.R. dan S. Jayachandran. 1999.
play: CEOs, behavior complexity, and Marketing Strategy: An Assessment of
firm performance. Human Relation. 46. the State of the Field and Outlook.
543-574. Journal of the Academy of Marketing
Tery W. N. and S. B. Banerjee. 1999. Corpo- Science. 120 -143.
rate Environment Strategies and Walker, R.M. and G.A. Boyne. 2006. Strategy
Actions. Management Decision. 36-44. Content and Organizational Perform-
Sengupta, S., R.E. Krapfel and M.A. Pusateri. ance. An Empirical Analysis. Public
2000. An Empirical Investigation of Administration Review. 52-63.
Key Account Sales person effective- Walker, O.C. and M.F. Neil. 1997. Motivation
ness. Journal of Personal selling & and Performance in Industrial Selling
Sales Management. 253-261.
Present Knowledge and Needed
Sekaran, U. 2003. Research Methods for Research. Journal of Marketing
Business. A Skill Building Approach. Research. 14. 156-168.
USA: John Wiley & Son. Weiss, L. and J.H. Hoffer. 2004. Coordination
Slotegraaf, R.J. and P.R. Dikson. 2004. The Network Within and Across Organiza-
Paradox of a marketing Planning tion: A Multi – level Framework. Jour-
Capability. Academy of Marketing nal of Management Studies. 128-153.
ScienceJournal .32. 373-385.
Zeffane, R., S.A. Tipu and J.C. Ryan. 2011.
Song X.M, J. Hie dan B. Dyer. 2000. Antece- Communication, Commitment and
dents and Consequence of Marketing Trust: Exploring the Triad. Interna-
Manager’ Conflict-Handling Behav- tional Journal of Business & Manage-
iors. Journal Marketing. 64 (January). ment. 6 (6). 77-87
50-66. Zikmund, W. 2003. Business Research
Teece, D.J., G. Pisano and A. Shuen. 1997. Methods. 6th edition. Forth Worth:
Dynamic Capabilities and Strategic Dryden Press.
Management. Strategic Management
Journal. 18 (7). 510-533.

Anda mungkin juga menyukai