Anda di halaman 1dari 10

MAKALA

TEKS AKADEMIK DAN NON AKADEMIK

DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh :
KELOMPOK III

1. AISYAH MINDO MAIBINA PELAWI (4181121030)


2. NURUL AZMI (4183121047)
3. IRMA RAHMAWATI (4183321011)

KELAS : FISIKA DIK B 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb puji syukur kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa ,
karena berkat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan tugas mata kuliah yang berjudul
“MAKALA” kami berterima kasih kepada Dosen pengampu atas bimbingannya.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kesalahan dan kekurangan oleh
karena itu saya meminta maaf jika memiliki kesalahan dalam penulisan dan saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat buat kita semua
assalamualaikm wr.wb

Medan, 9 MARET 2020

KELOMPOK III

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A.Latar Belakang....................................................................................1
B.Rumusan Masalah...............................................................................1
C.Tujuan..................................................................................................1
BAB II ISI..........................................................................................................4
BAB IV PENUTUP ..........................................................................................9
A.Kesimpulan .........................................................................................9
B.Saran....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teks akademik adalah suatu teks yang biasanya lebih dikenal dengan teks ilmiah.
Teks akademi berisi hal-hal yang ilmiah. Teks akademik atau yang juga sering disebut
teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks nonilmiah. Teks nonakademik
adalah segala sesuatu diluar hal-hal yang  tersirat ilmiah dan tidak terlaku pada satu teori
tertentu. Jadi teks nonakademik merupakan karya yang penulisannya tidak didukung oleh
fakta, yang biasanya hanya berdasarkan fakta pribadi.
secara khusus ciri-ciri teks akademik akan disajikan dari sudut pandang Linguistik
Sistemik Fungsional (LSF) dengan menunjukkan bukti-bukti yang dapat menjelaskan
pengertian ciri-ciri tersebut. Dengan memahami ciri-ciri teks akademik, Anda akan
merasa yakin bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan akademik Anda.
Terbukti bahwa dalam menjalani kehidupan akademik, Anda harus membaca dan
mencipta teks akademik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian teks akademik dan non akademik?
2. Apa perbedaan teks akademik dan non akademik?
3. Apa cirri-ciri teks akademik dan non akademik?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penertian teks akademik dan non akademik.
2. Untuk mengetahui perbedaan teks akademik dan non akademik.
3. Untuk mengetahui cirri-ciri teks akademik dan non akademik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

Teks akademik adalah suatu teks yang biasanya lebih dikenal dengan teks ilmiah.
Teks akademi berisi hal-hal yang ilmiah. Teks akademik atau yang juga sering disebut teks
ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks
nonakademik ditandai oleh ciri-ciri tertentu. Untuk membedakan keduanya, Anda harus
menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan memahami ciri-ciri teks akademik, Anda akan merasa
yakin bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan akademik Anda. Terbukti
bahwa dalam menjalani kehidupan akademik, Anda harus membaca dan mencipta teks
akademik.
Menurut Wiratno dalam (Wiratno,dkk, 2014:1-2) teks akademik atau teks ilmiah
dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian,
laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah. Jenis-jenis tersebut merupakan
genre makro yang masing-masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre
mikro seperti deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro
adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre
mikro adalah subgenre- subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi
oleh genre makro tersebut.

2.1 Ciri-Ciri Teks Akademik


Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks
akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis. Akan tetapi,
selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan
penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan
logis tersebut. Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa
didasarkan pada data atau teori tertentu (Wiratno, dkk, 2014:3).
Menurut Bazerman dan Martin dalam (Wiratno, dkk, 2014:4) pengeksplorasian ciri-
ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena teks akademik merupakan
dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan jenis-jenis teks yang lain. Teks akademik
cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahami isinya kepada target
pembaca. Berdasarkan pada pemikiran tersebut maka secara khusus ciri-ciri teks akademik
akan disajikan dari sudut pandang Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) dengan
menunjukkan bukti-bukti yang dapat menjelaskan pengertian ciri-ciri tersebut.

5
Ciri-ciri teks akademik berdasarkan pandangan LSF yang mengungkapkan makna
metafungsional yang meliputi makna ideasional, interpersonal, dan tekstual ada empat belas,
lima diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Teks Akademik Bersifat Sederhana dalam Struktur Kalimat


Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana melalui
penggunaan kalimat simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks
tidak diukur dari panjang pendeknya, tetapi dari jumlah aksi atau peristiwa yang dikandung.
Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa,
sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau
peristiwa. Kenyataan tentang penggunaan kalimat simpleks yang lebih banyak daripada
kalimat kompleks secara ideasional menunjukkan logika kesederhanaan (Wiratno, dkk,
2014:11).

b. Teks Akademik Padat Informasi


Padat yang dimaksud pada teks akademik adalah padat akan informasi dan padat akan
kata-kata leksikal. Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi.
Pertama, informasi dipadatkan melalui kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan
melalui nominalisasi (Wiratno, dkk, 2014:
c. Teks Akademik Padat Kata Leksikal
Kepadatan leksikal dapat dijelaskan sebagai berikut. Teks akademik lebih banyak
mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjektiva, dan adverbia
tertentu) daripada kata structural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya).
Halliday menyatakan bahwa semakin ilmiah suatu teks, semakin besar pula kandungan kata-
kata leksikalnya. Kepadatan leksikal dapat dilihat dari kelompok nomina yang terbentuk dari
rangkaian dua kata leksikal atau lebih tanpa disisipi oleh kata structural apa pun (Wiratno,
dkk, 2014:16-17).

d. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Nominalisasi


Ditemukan bahwa dalam realisasi leksis pada teks-teks akademik, nominalisasi
digunakan untuk memadatkan informasi. Sebagai upaya pembendaan, nominalisasi ditempuh
dengan mengubah leksis nonbenda (antara lain verba, adjektiva, adverbial, konjungsi)
menjadi leksis benda (nomina). Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk

6
mengungkapkan pengetahuan dengan lebih ringkas dan padat. Oleh karena itu, nominalisasi
menjadi ciri yang sangat penting pada teks akademik (Wiratno, dkk, 2014:18-19).

e. Teks Akademik Banyak Memanfaatkan Metafora Gramatika melalui Ungkapan


Inkongruen
Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika dalam ungkapan yang
inkongruen. Jelas bahwa dari segi metafora gramatika teks-teks akademik menunjukkan ciri
keilmiahan baik secara ideasional maupun tekstual. Secara ideasional, melalui metafora
gramatika isi materi yang disampaikan menjadi lebih padat, dan secara tekstual cara
penyampaian materi yang melibatkan pergeseran tataran juga berdampak pada perbedaan tata
organisasi di tingkat kelompok kata atau kalimat (Wiratno, dkk, 2014:21-22).

  Teks nonakademik adalah segala sesuatu diluar hal-hal yang  tersirat ilmiah dan tidak
terlaku pada satu teori tertentu. Jadi teks nonakademik merupakan karya yang penulisannya
tidak didukung oleh fakta, yang biasanya hanya berdasarkan fakta pribadi.

2.2.1. Mengidentifikasi teks akademik dan teks nonakademik


             Perbedaan teks akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan secara memadai
dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Ciri-ciri teks akademik antara lain sederhana,
padat, objektif, dan logis (1ihat misalnya Sudaryanto, 1996, molion, tanpa tahun;
moliono,2004). Akan tetapi,  selama ini pula  belum terdapat bukti-bukti empiris yang
diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian
sederhana,padat, objektif, dan logis. (Wiratno,2012). Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya
hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu.
              Pengeksplorasian ciri-ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena
teks akademik merupakan dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan teks jenis-jenis
teks yang lain (Bazerman, 1998: 15-27) dan teks akademik cenderung membutuhkan
pendekatan yang berbeda untuk memahamkan isinya kepada target pembaca (Martin dan
Veel, Eds., 1998.31). Secara umum teks akademik ditandai oleh sifat-sifat baku, logis, lugas,
dan ojektif. Teks akademik diasosiasikan dengan teks tulis dan Teks nonakademik
diasosiasikan dengan teks lisan.Teks tulis bukan teks yang dimediakan dengan tulisan.
Sebaliknya, teks lisan bukan teks yang dituturkan secara lisan. Sebagai contoh, teks berita
yang didengarkan di radio adalah teks tulis yang dimediakan secara lisan, dan naskah drama
dalam bentuk dialog adalah teks lisan yang dimediakan dengan tulisan.

7
teks nonakademik atau teks nonilmiah adalah karya yang penulisannya tidak didukung oleh
fakta yang biasanya hanya berdasarkan fakta pribadi.

ciri-ciri teks non akademik:


1. rumit dalam struktur kalimat
2. cenderung tidak padat informasi
3. padat akan kata-kata struktural
4. cenderung sedikit memanfaatkan instilah teknis
5. tidak menonjol pada salah satu jenis proses

2.2 Menganalisis pentignya Teks akademik


     Teks akademik dianggap penting khususnya dalam dunia akademisi sebab teks akademik
adalah sebuah dimensi tersendiri jika dibandingkan dengan teks yang lain. Maksudnya adalah
bahwa dalam memahami teks akademik dibutuhkan pendekatan yang sedikit berbeda
sehingga pembacanya pun sangat tertarget.
itu, teks akademik juga berhubungan erat dengan pengembangan ilmu pengetahuan serta
teknologi sehingga keberadannya penting sebagai penjelasan, pengawasan serta prediksi.
Teks akademik ini juga sangat penting utamanya bagi mereka yang berkecimpung dalam
dunia akademisi sebab adalah tugas mereka untuk terus membaca sekaligus menciptakan teks
akademik. Artinya,Teks akademik dianggap penting karena teks ini dinilai memiliki dimensi
yang berbeda dalam arti untuk memahaminya dibutuhkan pendekatan yang berbeda. Selain
itu, teks akademik juga merupakan penjelasan, pengawasan dan sekaligus prediksi terhadap
ilmu pengetahuan dan teknologi.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teks akademik adalah suatu teks yang biasanya lebih dikenal dengan teks ilmiah.
Teks akademi berisi hal-hal yang ilmiah. Teks akademik atau yang juga sering disebut teks
ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks nonilmiah. Teks nonakademik adalah
segala sesuatu diluar hal-hal yang  tersirat ilmiah dan tidak terlaku pada satu teori tertentu.
Jadi teks nonakademik merupakan karya yang penulisannya tidak didukung oleh fakta, yang
biasanya hanya berdasarkan fakta pribadi.

3.2 Saran
Dalam teks akademik haruslah lebih memperhatikan struktur kalimat yang sesuai
dengan fakta, karena teks akademik biasanya bersifat ilmiah. Sebagai mahasiswa kita harus
memahami teks akademik karena tanpa disadari teks akademik selalu kita gunakan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fatchul Anam Nurlaili (2013). Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Pustaka Bunda.
http://darkmaroonn.blogspot.com/2018/10/teks-akademikdan-non-akademik-
diajukan.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai