Use Cases
Learning Outcomes :
OUTLINE MATERI :
1. Use Cases and User Goals
2. Use Cases and Event Decomposition
3. Use Cases and CRUD
4. Use Case Diagrams
1. External event, merupakan sebuah event yang terjadi karena dipicu atau diinisiasi oleh
external agent atau actor. External agent sendiri merupakan pihak atau orang yang
berada di luar lingkup organisasi, contohnya untuk kegiatan penjualan barang maka
external agent-nya adalah para pelanggan. Berikut adalah beberapa checklist yang perlu
diperhatikan dalam menentukan external event:
2. Temporal event, merupakan sebuah event yang terjadi sebagai akibat dari terpenuhinya
kondisi waktu. Misalnya sebuah sistem HRD akan menambahkan jatah cuti tahunan
untuk para karyawannya setiap awal tahun (per 1 Januari). Berikut adalah beberapa
checklist yang perlu diperhatikan dalam menentukan temporal event:
a. Untuk keperluan internal outputs:
- Management reports (summary atau exception)
- Operational reports (detailed transactions)
- Internal statements dan documents (termasuk penggajian)
b. Untuk keperluan external outputs:
- Statements, status reports, bills, reminders
c. State event, merupakan sebuah event yang dipicu dari suatu terpenuhinya kondisi di
dalam sistem, yang mengakibatkan sistem melakukan pemrosesan terhadap suatu
transaksi. Contohnya untuk sebuah sistem persediaan barang, dimana sistem secara
ototmatis akan menampilkan reminder kepada bagian purchasing saat stok barang
mencapai ROP (reorder point, titik pemesanan kembali). Dalam melakukan
identifikasi terhadap events dapat diperhatikan beberapa panduan berikut:
1. Event versus prior conditions and responses, dimana untuk setiap event yang
ada perlu dikaji lebih dalam terkait hal-hal atau kondisi apa saja yang dapat
memicu terjadinya event tersebut, serta respon seperti apa yang harus dilakukan
oleh sistem yang akan dibangun.
Perfect technology assumption menyatakan bahwa sistem harus nerjalan dengan kondisi
operasi dan teknologi yang sempurna pada saat merespon events. Berikut adalah rangkuman
langkah-langkah daripada event decomposition technique guna mengidentifikasi use cases:
1. Buatlah list untuk setiap external events.
2. Identifikasi dan buatlah nama use case untuk setiap external event, yang sekiranya
memerlukan respon dari sistem.
3. Buatlah list untuk temporal events. Perhatikan checklist yang sudah dituliskan di atas.
4. Identifikasi dan buatlah nama use case untuk setiap temporal event, kemudian tentukan
juga perihal kapan saja waktu yang memicu use case.
5. Buatlah list untuk state events.
6. Identifikasi dan buatlah nama use case untuk setiap state event yang membutuhkan
sistem untuk melakukan perubahan status.
7. Ketika events dan use cases didefinisikan, cek apakah ada events yang menggunakan
perfect technology assumption. Jangan ikut sertakan events yang termasuk system
controls, seperti login, logout, change password, backup database, restore database, etc.
Actors
1. Actor menggambarkan orang, system atau external entitas / stakeholder
yang menyediakan atau menerima informasi dari system
2. Actor menggambarkan sebuah tugas/peran dan bukannya posisi sebuah
jabatan
3. Actor memberi input atau menerima informasi dari system
4. Actor biasanya menggunakan Kata benda
5. Tidak boleh ada komunikasi langsung antar actor
6. Indikasi <<system>> untuk sebuah actor yang merupakan sebuah system
7. Adanya actor bernama “Time” yang mengindikasikan scheduled events
(suatu kejadian yang terjadi secara periodik/bulanan)
Association
1. Associations bukan menggambarkan aliran data/informasi
2. Associations digunakan untuk menggambarkan bagaimana actor terlibat
dalam use case
3. Ada 4 jenis relasi yang bisa timbul pada use case diagram
a) Association antara actor dan use case
catat
Buka <<include>>
data
Rekening
pribadi
Nasabah
Buka
Rekening
<<extend>>
Nasabah
Buka
Deposito
Buka
Rekening
Nasabah Buka
Deposito
d) Generalization/Inheritance antara actors
TU
>
Administrasi
e>
udl
Inc
<<
TU Administrasi
>>
ude
l
Inc
<<
Administrasi Pegawai
>
e>
lud
Inc
<<
• Use Case Diagram Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.
Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Use case
mendeskripsikan kebutuhan system dari sudut pandang user dan mengfokuskan pada
proses komputerisasi (automated processes) dan menggambarkan hubungan antara use
case dan actor.
• Use case diagram terdiri dari Use case, Actors, Association, system boundary boxes
(optional)
• use case diagram merupakan tools yang sangat berguna untuk menggambarkan atau
mendokumentasikan fungsi-fungsi apa yang harus dimiliki oleh sistem yang akan
dikembangkan (functional requirements).
• Untuk dapat menggunakan teknik-teknik mengidentifikasi use case di atas, mohon agar
kiranya Anda dapat membaca dan memahami terlebih dahulu perihal langkah - langkah
apa saja yang diperlukan untuk melakukan masing-masing teknik.
• Use case diagram dapat Anda buat untuk satu buah sistem secara keseluruhan atau per
subsistem. Lebih lanjut, Anda juga dapat membuatnya per actor atau keseluruhan actors,
sesuai kebutuhan. Akan tetapi dalam penggambaran use case diagram-nya,
• Anda tidak boleh lupa untuk memberikan penamaan terhadap automation boundarynya.