Anda di halaman 1dari 33

KAJIAN MASALAH MATEMATIKA

“MATERI”
Dosen Pengampu : Dra. Hj., Nunung Sobarningsih M.Pd

Oleh :
Neulis Nurdiyanti (1172050068)
Rifqi Muhammad Syabani (1172050085)
Safira Chairunnisa (1172050090)
Salsabila Intan Nurmaulida (1172050092)
Siti Robiah Awaliah (1172050098)
Tanti Nur Rahmawati (1172050107)
Tria Widiani (1172050111)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVESRITAS ISLAM NEGERI
SGD BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah dengan
judul “ Kajian Masalah Matematika (Materi)”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas matakuliah Kajian Masalah Matematika (KMM).
Matematika merupakan mata pelajaran yang ada diberbagai tingkatan sekolah dari
mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Matematika juga bisa
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi,
kebanyakan masyarakat bahkan hampir semua kalangan masyarakat menganggap
bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat sulit. Untuk
menghilangkan paradigma tersebut, maka kami menyusun makalah ini yang
membahas tentang masalah matematika dalam hal materi. Kami menyadari bahwa
dalam proses penulisan makalah ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungn
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih terutama
kepada Dosen pangampu mata kuliah Kajian Masalah Matematika yaitu Dra. Hj.,
Nunung Sobarningsih M.Pd. akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi pembaca umumnya. Kami menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kemajuan
penulisan makalah berikutnya. Kami meneliti enam skripsi mahasiswa dari
beberapa universitas mengenai Materi yaitu analisis materi dan analisis kesulitan
siswa dalam materi matematika adapu ringkasan laporan penelitian yang diambil
dari beberapa skiripsi sebagai berikut:

Bandung, 15 Maret 2020

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II ISI (RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN).....................................................................................4
A. ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA
SISWA SMP........................................................................................................................................4
B. ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP
8
C. ANALISIS LEARNING OBSTACLE SISWA DALAM MEMPELAJARI MATERI MATERI
TRIGONOMETRI...............................................................................................................................13
D. ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL TRIGONOMETRI
DENGAN PANDUAN KRITERIA POLYA KELAS XI SMA NEGERI 1 SEGARI. KAB. PANGKEP..................16
E. ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL HIMPUNAN BERDASARKAN
KRITERIA WATSON KELAS VII MTS SYEKH YUSUF SUNGGUMINASA KABUPATEN GOA...................20
F. ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN
NEWMEN’S ERROR ANALYSIS (NEA) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS......24
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................................28
A. Pembahasan............................................................................................................................28
B. Penutup...................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semenjak diberlakukannya standar isi yang digunakan untuk setiap


satuan pendidikan melalui peraturan mentri nomor 22 tahun 2006. Karena
standar ini bersifat nasional, haruslah menjadi rujukan bagi setiap satuan
pendidikan di negeri ini. Namun demikian setelah beberapa waktu
dikeluarkannya permen no 22 tahun2006 tentang standar isi, ternyata
masih banyak mengalami maslah khususnya pada mata pelajaran
matematika baik dari aspek pemahaman guru tentang standar isi maupun
dalam aspek implementasi dilapangan.
Permaslahan yang timbul dari pelaksanaan standar isi tersebut
antara lain terletak pada kepadatan materi, standar kompetensi dan
kompetensi dasar dalam standar isi mata pelajaran matematika dirasa
masih cukup luas, meskipun sudah merupakan perampingan dari
kurikulum yang mengdahuluinya.
Pelajaran matematika adalah pelajaran yang tidak disukai banyak
siswa bukan hanya karena materinya yang padat tapi juga karena materi-
materi yang sulit untuk dipelajari, banyak siswa yang kesulitan dalam
memahami materi pelajaran matematika. Oleh sebab itu diadakan
penelitian mengenai analisi kesulitan siswa dalam beberapa materi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan Siswa


Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa Smp”?

1
2. Bagaimana isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas Vii Smp”
3. Bagaimana isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Learning
Obstacle Siswa Dalam Mempelajari Materi Materi Trigonometri”
4. Bagaimana isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan
Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri Dengan
Panduan Kriteria Polya Kelas XI SMA Negeri 1 Segari. Kab.
Pangkep”
5. Bagaimana isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Mengerjakan Soal Himpunan Berdasarkan Kriteria
Watson Kelas Vii Mts Syekh Yusuf Sungguminasa Kabupaten
Goa”
6. Bagaaimana isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan
Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan
Newmen’s Error Analysis (Nea) Ditinjau Dari Kemampuan
Komunikasi Matematis”

C. Tujuan
1. Mengetahui isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan
Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa
SMP.
2. Mengetahui isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP”
3. Mengetahui isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Learning
Obstacle Siswa Dalam Mempelajari Materi Materi Trigonometri”
4. Mengetahui isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan
Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Trigonometri Dengan
Panduan Kriteria Polya Kelas XI SMA Negeri 1 Segari. Kab.
Pangkep”

2
5. Mengetahui isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan
Siswa Dalam Mengerjakan Soal Himpunan Berdasarkan Kriteria
Watson Kelas VII Mts Syekh Yusuf Sungguminasa Kabupaten
Goa”
6. Mengetahui isi dari skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan
Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan
Newmen’s Error Analysis (Nea) Ditinjau Dari Kemampuan
Komunikasi Matematis”

A.

3
BAB II
ISI (RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN)

A. ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN


SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SMP

Penulis : Respina Kartika Sari


Institusi : Universitas Surakarta

Menurut Muncarno (2008) kesulitan dalam mengerjakan soal cerita


disebabkan karena siswa kurang cermat dalam membaca dan memahami
kalimat demi kalimat serta mengenai apa yang diketahui dalam soal dan
apa yang ditanyakan, serta bagaimana cara menyelesaikan soal secara
tepat.

Dari pengertian yg sudah d paparkan d atas kami menemukan beberapa


penalitian yang juga memebahas mengenai Kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita yaitu penelitian ANALISIS KESULITAN
SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA
PADA SISWA SMP oleh RESPINA KARTIKASARI.

Ringkasan Skripsi

Penelitian diawali dengan mengamati proses belajar mengajar pada


pokok bahasan relasi dan fungsi, pengamatan proses belajar mengajar
dilaksanakan sebanyak 4 jam pelajaran atau dua kali pertemuan. Tes
diberikan pada siswa setelah siswa selesai menerima materi bab relasi dan
fungsi. Tes diberikan pada tanggal Kamis, 29 September 2016 dengan
alokasi waktu mengerjakan adalah 2 jam belajaran atau 2 × 40 menit.
Siswa diminta mengerjakan 4 soal permasalahan yang sebelumnya sudah

4
diuji cobakan kepada 5 siswa dari kelas lain. Kemudian memberikan tes
untuk mengetahui letak kesulitan siswa.

a. Jenis-jenis kesulitan yang dialami siswa.


Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan kepada 32 siswa, diperoleh
beberapa tipe kesulitan yang dilakukan oleh beberapa siswa. Kesulitan-
kesulitan tersebut antara lain :
1) Persentase kesulitan tipe I (kesulitan memahami konsep) diperoleh sebesar
32,8 % tergolong kriteria rendah.
2) Persentase kesulitan tipe II (kesulitan perhitungan) diperoleh sebesar
6,25% tergolong kriteria sangat rendah.
3) Persentase kesulitan tipe III (kesulitan menyelesaikan soal cerita)
diperoleh sebesar 50 % tergolong kriteria cukup.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami yaitu


kesulitan memahami konsep. Kesulitan dalam penelitian yang dijumpai
pada subjek adalah kesulitan membedakan kodomain dan range, karena
tidak memahami definisi dari kodomain maupun definisi dari range. Hasil
penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Lithner (2011) yang
mengatakan bahwa kesulitan dalam menyelesaikan persoalan matematika
terletak pada kesulitan memahami konsep. Penelitian lain yang dilakukan
Tunjungsari (2012) menyatakan kesulitan yang dialami siswa yaitu
kesulitan dalam memahami konsep utamanya tentang mengingat konsep.
Kesulitan memahami konsep terjadi karena siswa cenderung menghafal
tanpa memahami konsep secara jelas. Hal ini dapat dilihat pada hasil
penelitian, siswa yang tidak memahami konsep banyak melakukan
kesalahan dan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal yang
diberikan. Siswa cenderung mengingat hasil pekerjaan pada latihan soal
dan tidak paham dengan jawaban yang ditulis.

Kesulitan perhitungan ditandai dengan siswa tidak mampu melakukan


operasi-operasi matematika (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian) pada bilangan bulat, pecahan maupun desimal. Kesulitan

5
perhitungan yang dijumpai pada penelitian adalah kesulitan pada operasi
perkalian. Siswa kesulitan pada perhitungan perkalian dikarenakan
kurangnya ketelitian saat mengerjakan soal dan kemampuan menghitung
siswa yang rendah sehingga siswa kesulitan dalam engerjakan soal yang
diberikan. Hasil Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Nur’aeni
(2008) yang mengatakan bahwa kesulitan siswa karena siswa tidak
terampil dalam komputasi atau perhitungan. Pendapat yang sama juga
dikemukakan oleh Reyhan (2012) yaitu siswa memiliki kemampuan
menghitung yang rendah sehingga siswa kesulitan dalam menyelesaikan
operasi matematika.

Kesulitan menyelesaikan soal cerita meliputi kesulitan merumuskan apa


yang diketahui dan apa yang ditanyakan, kesulitan memodelkan soal dari
apa yang diketahui dan tidak memberikan kesimpulan jawaban sesuai
konteks soal cerita. Kesulitan tersebut mengakibatkan siswa tidak dapat
menentukan langkah-langkah penyelesaian yang sesuai dengan soal cerita.
Penelitian yang menguatkan yaitu penelitian oleh Yeo (2012) menyatakan
bahwa kesulitan yang dialami siswa kelas VIII dalam memecahkan
masalah matematika antara lain: (1) Memahami masalah yang diberikan.
(2) Menentukan strategi penyelesaian yang tepat. (3) Menerjemahkan
masalah kedalam bentuk matematika. (4) Melakukan prosedur yang baik.
Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian yang dilakukan oleh Erny
Untari (2014) yang menyatakan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
yaitu kesulitan memahami maksud soal cerita. Hal tersebut karena siswa
cenderung ceroboh dalam memahami kalimat pada soal sehingga
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan permasalahan dari soal
cerita. Dalam penelitian ini siswa cenderung kurang teliti dalam membaca
dan memahami soal cerita sehingga siswa mengalami kesulitan dalam
mengerjakan soal tersebut.

b. Faktor-faktor yang menyababkan kesulitan siswa

6
faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-
soal relasi dan fungsi yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1) Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam siswa.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada siswa menunjukkan beberapa
penyebab kesulitan yang dialami siswa yaitu kebingungan siswa dalam
membedakan kodomain dan range. Siswa umumnya menganggap
kodomain dan range adalah sama. Biasanya kesulitan yang dialami siswa
dikarenakan siswa belum memahami definisi dari kodomain dan range.
Berdasarkan hasil wawancara siswa juga diketahui siswa mengalami
kesulitan dalam mengatur waktu dengan baik dalam mengerjakan soal,
sehingga ada beberapa soal yang tidak dikerjakan karena kehabisan waktu.
Siswa yang kekurangan waktu juga cenderung menjadi gugup dan
menjawab soal dengn asal-asalan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan juga menunjukkan
penyebab kesulitan yang dialami siswa yaitu siswa kurang teliti dalam
melakukan operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian).
2) Faktor eksternal adalah faktor dari luar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa penyebab kesulitan yang
dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal relasi dan fungsi. Menurut
hasil observasi yang dilakukan selama pembelajaran faktor penyebab
kesulitan yaitu guru masih menggunakan metode pembelajaran yang tidak
tepat, kurangnya variasi contoh soal yang diberikan saat pembelajaran, dan
tindakan siswa yang biasanya kurang memperhatikan saat pembelajaran
berlangsung. Guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah yang
membuat siswa bosan saat pembelajaran berlangsung. Guru juga kurang
terbiasa memberikan latihan soal-soal cerita yang bervariasi agar siswa
lebih terampil dalam menyelesaiakan soal. Keluarga dan lingkungan
sekitar juga dapat memjadi faktor penyebab seperti dukungan dari
keluarga yang kurang, hubungan antar teman, dan kondisi lingkungan
sekolah.

7
Kritik dan Saran

Setelah kami membaca skripsi ini, kami rasa penulis dari skripsi ini terlalu
mengandalkan hasil penelitian dari orang lain dan hanya beberapa hasil
dari tes atau wawancaranya saja yang ditunjukan di dalam penelitian ini.

D. ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN


SOAL BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP

Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta


Disusun Oleh : Anisa Pujisari A 410 122 003 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan


konseptual dan prosedural siswa dalam menyelesaikan soal bentuk aljabar
kelas VII SMP dan menganalisis faktor penyebab siswa melakukan
kesalahan tersebut. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Kartasura. Metode
pengumpulan data adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah mereduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal aljabar. Pertama
kesalahan konseptual yang dibagi menjadi dua, yaitu: (1) kesalahan dalam
memahami makna soal; (2) kesalahan dalam memahami konsep dasar
aljabar. Kedua kesalahan prosedural yang dibagi menjadi dua, yaitu: (1)
kesalahan dalam langkah-langkah penyelesaian yang berhubungan dengan
materi prasyarat yang harus dimengerti; (2) kesalahan dalam menghitung
suatu operasi. Faktor penyebab siswa melakukan kesalahan yaitu
kemampuan pemahaman siswa yang rendah, kurang mengerjakan latihan
soal-soal yang serupa, belum mampu menerjemahkan soal, terlalu tergesa-
gesa dalam mengerjakan sehingga tidak teliti dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut dan lemahnya daya ingat siswa.

8
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam
tiap jenjang pendidikan. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah
adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan-
perubahan keadaan dalam kehidupan dunia, mempersiapkan siswa agar
dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan,
sehingga matematika begitu penting untuk dipelajari di setiap jenjang
pendidikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, matematika juga dianggap penting


karena kaitannya dengan hitungan untuk jual beli. Apabila siswa mampu
menghilangkan pikiran buruk tentang matematika tersebut serta
memahami pentingnya matematika untuk kehidupan, mungkin saja
matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan untuk dipelajari.

Masalah yang perlu menjadi perhatian berkaitan dengan pelajaran


matematika adalah banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal matematika. Kesalahankesalahan umum yang
sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika
diantaranya adalah kesalahan dalam memahami konsep matematika,
kesalahan dalam menggunakan rumus matematika, kesalahan hitung,
kesalahan dalam memahami simbol dan tanda, kesalahan dalam memilih
dan menggunakan prosedur penyelesaian. Oleh karena itu, untuk
memahami konsep matematika perlu memperhatikan konsep-konsep
sebelumnya. Ini berarti belajar matematika harus bertahap dan berurutan
secara sistematis dan pengalaman belajar yang lalu sangat berpengaruh.

Kesalahan sebenarnya merupakan hal yang wajar dilakukan,


namun apabila kesalahan yang dilakukan cukup banyak dan berkelanjutan,
maka diperlukan penanganan. Begitu juga dalam mempelajari matematika.
Merupakan suatu hal yang wajar apabila dalam menyelesaikan soal
matematika, siswa melakukan kesalahan. Namun apabila kesalahan-

9
kesalahan yang muncul tidak segera mendapat perhatian dan tindak lanjut,
akan berdampak buruk bagi siswa. Mengingat dalam pelajaran
matematika, materi yang telah diberikan akan saling terkait dan saling
menunjang bagi materi berikutnya.

Aljabar merupakan salah satu cabang matematika yang cukup


penting di samping beberapa cabang ilmu matematika lainnya. Salah satu
materi dalam pelajaran matematika yang dipelajari siswa pada tingkat
SMP adalah aljabar. Menurut informasi dari guru matematika dan
pengamatan di SMP Negeri 3 Kartasura kelas VII, bentuk aljabar
merupakan salah satu materi dimana siswa banyak melakukan kesalahan
dalam penyelesaiannya. Padahal materi ini merupakan materi prasyarat
dalam mempelajari materi matematika pada tingkat selanjutnya. Oleh
karena itu, untuk mencegah kesalahan yang berkelanjutan, penanganan
terhadap kesalahan dalam menyelesaikan soal aljabar perlu dilakukan.

Dalam menghadapi masalah matematika, termasuk materi aljabar,


siswa harus melakukan analisis sebagai landasan untuk menentukan
pilihan dan keputusan mengenai cara pemecahannya. Dalam memecahkan
masalah matematika, siswa harus menguasai cara mengaplikasikan
konsepkonsep dan menggunakan keterampilan menghitung dalam berbagai
situasi baru yang berbedabeda. Untuk menguji ketepatan hasil yang
diperoleh, diperlukan kegiatan memeriksa kembali atau mengoreksi
jawaban yang telah didapatkan. Kegiatan yang disebutkan di atas
merupakan langkah pemecahan masalah yang dianjurkan oleh Polya dalam
menyelesaikan soal-soal matematika.

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan


soal-soal bentuk aljabar dapat terjadi dalam memahami soal, dalam
menyusun rencana penyelesaian, dalam melaksanakan rencana
penyelesaian, dan dalam memeriksa kembali. Untuk mengetahui bentuk-
bentuk kesalahan tersebut, maka kegiatan analisis kesalahan siswa pada

10
materi aljabar di SMP Negeri 3 Kartasura kelas VII setiap tahap pada
langkah pemecahan masalah perlu dilakukan. Hal ini bertujuan agar
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dan faktor-faktor yang
menyebabkan kesalahan tersebut dapat diketahui, sehingga kemudian
dapat ditentukan tindak lanjut dan penanganan terhadap kesalahan-
kesalahan tersebut.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk


mendeskripsikan kesalahan konseptual dan prosedural siswa kelas VII
SMP Negeri 3 Kartasura dalam menyelesaikan soal bentuk aljabar dan
menganalisis faktor-faktor yang menjadi penyebab siswa dalam
melakukan kesalahan-kesalahan tersebut.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian,


maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut.

4.1 Kesalahan konseptual meliputi :

4.1.1 Kesalahan dalam memahami makna soal

Siswa dapat memahami soal dengan menggunakan beberapa


informasi namun belum mampu merencanakan dan menyelesaikan
soal dengan baik. Kesalahan metode dan menentukan rumus yang
tepat biasa dilakukan siswa.

4.1.2 Kesalahan dalam memahami konsep soal

Siswa belum bisa menguasai materi aljabar sehingga kurang


dalam memahami masalah yang diberikan dan kurang trampil
dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik.
Kurangnya menguasai materi prasyarat aljabar yaitu materi
operasi hitung pada bilangan bulat.

Faktor yang mempengaruhi kesalahan yang dilakukan siswa disebabkan


karena kemampuan pemahaman siswa yang rendah, siswa kurang
mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa, kesulitan siswa dalam

11
membaca informasi pada soal, dan siswa tidak dapat mengatur proses
pengerjaan dengan baik.

4.2 Kesalahan prosedural meliputi :


4.2.1 Kesalahan dalam menuliskan langkah-langkah

Siswa kurang teliti dalam aturan matematika yang menyebabkan


kesalahan dalam penulisan.

4.2.2 Kesalahan dalam perhitungan

Siswa sudah dapat memahami soal dengan baik, namun belum


mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik dan
benar.

Faktor yang mempengaruhi kesalahan yang dilakukan siswa


disebabkan karena siswa belum mampu menerjemahkan soal kedalam
bentuk aljabar yang sesuai tahap-tahap penyelesaiannya, siswa terlalu
tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal-soal bentuk aljabar, siswa tidak
memeriksa kembali jawaban yang sudah dikerjakan, lemahnya daya ingat
siswa dalam penggunaan rumus yang tepat, dan kurang telitinya siswa
dalam mengerjakan soal.
Saran dan Kritik :
Peniliti dalam skripsi ini sudah sangat rinci dalam menjabarkan hasil
analisisnya terhadap kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal bentuk
aljabar kelas 7 Smp . Skripsi ini sangat baik untuk dipelajarin calon guru
agar dapat memberikan inovasi baru dalam memberikan materi aljabar
demi meminimalisir kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal bentuk
ajabar

12
E. ANALISIS LEARNING OBSTACLE SISWA DALAM
MEMPELAJARI MATERI MATERI TRIGONOMETRI

Penulis : Riki Waryanto (112205006)


Institusi : UIN SGD Bndung

Matematika merupakan satu disiplin ilmu yang mendukung


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memecahkan
berbagai permasalahan dalam perkembangan kebutuhan hidup manusia.
Namun, tidak semua siswa merasa mudah belajar matematika. Fakta
dilapangan justru menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih
mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Salah satu materi
pembelajaran matematikan yang dapat menimbulkan hambatan yang
dialami siswa adalah materi trigonometri.

Pokok materi trigonometri sangat luas dan banyak sekali manfaat


dari aplikasi pokok bahasan dalam kehidupan sehari-hari. Faktanya pada
materi trigonometri siswa belum dapat memanfaatkan pembelajaran
trigonometri, siswa hanya sekedar tahu dan pernah mempelajari
trigonometri. Bahkan materi trigonometri dianggap sulit bagi siswa.

Berdasarkan hasil wawancara kelas XI dan XII SMK Al-


Marfuiyah, berpendapat bahwa trigonometri meupakan materi yang sulit.
Sehingga pada saat ulangan harian mendapatkan hasil yang kurang
memuaskan. Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa ketika
mengerjakan soal-soal trigonometri diantaranya tidak hafal rumus rumus
trigonometri dan nilai dari sudut-sudut istimewa serta ketidaktelitian dalam
menghitung.

Menurut pendapat guru matematika kelas X, Siswa kelas X lambat


dalam memahami dan meneriima materi guru harus menjelaskan tahap

13
demi tahap dan mengulang penjelasan sehingga guru harus
mengalokasikan waktu yang lebih pada pembelajaran trigonometri.

Penelitian ini dilakukan di SMK Al- Marfuiyah kelas X sebanyak


35 orang mengenai trigonometri konsep aturan sinus, aturan cosinus, dan
luas segitiga. Data diambil dari instrument tes terdiri dari 5 soal . Soal no 1
dan no 5 berkaitan dengan konsep aturan cosinus, Soal No 2 dan No 3
berkaitan dengan aturan sinus. Soal No 5 berkaitan dengan luas segitga.
Dan wawancara bersama guru dan siswa

Learning Obstacle yang dialami siswa dalam materi trigonometri pokok


bahasan aturan sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga:

1. Penggunaan sudut segitiga yang diketahui sebanyak 8 siswa yang


menuliskan besaran ∠ C adalah 120 ᵒ yang seharusnya besar ∠ C adalah
60 ᵒ.
2. Menerapkan konsep dalam menyelesaiakan soal nomor 1. Seharusnya
siswa menggunkan konsep aturan cosinus tetapi siswa menggunakan
konsep aturan sinus, dam juga sulit menentukan nilai fungsi cosinus dan
sinus untuk sudut.
3. Menerapkan konsep aturan sinus, dan ada beberapa siswa belum bias
merasinoalkan penyebut bentuk akar.
4. Menerapkan konsep tentang luas segitiga sembarang. Banyak siswa yang
hanya menggunakan konsep luas
5. Beberapa siswa kesulitan dalam operasi hitung campuran.
6. Siswa sudah memahami soal akan tetapi siswa tidak dapat menyelesaikan
soal.

Faktor penghambat siswa terhadap proses belajar terdapat 3 faktor:

1. Ontogenic Obstacle
Cara siswa memahami dan menyelesaikan masalah. Terjadi akibat
tuntutan berpikir yang diberikan tidak sesuai dengan pengetahuan
sebelumnya. Hal ini ditemukan siswa terhadap konsep sudut, operasi

14
hitung, aturan sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga. Hasil tes identifikasi
siswa yang diperoleh menunjukkan adanya ketidaksiapan mental belajar
siswa. Siswa tidak dapat mengingat konsep prasyarat yang diperlukan
dalam menyelesaikan permasalahan terkait konsep aturan sinus dan
cosinusdan luas segitga. Dan konsep yang sudah dipelajari
2. Epistemological Obstacle
Hasil uji identifikasi menunjukkan sebagian besar siswa. Siswa
sulit memahami informasi apa saja yang dibutuhkan. Siswa tidak melihat
hubungan antara segitiga dengan sudut depresi 30 ᵒ
3. Didactical Obstacle
Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa yang hanya terpaku pada
pengetahuan procedural. Terlihat siswa tidak memperhatikan apa yang
diinginkan soal, tetapi siswa cenderung menghafal rumus yang diajarkan
oleh guru. Menurut siswa guru setiap pembelajaran guru langsung
memberikan rumus seperti tercantum dalam buku paket. Sehingga
membuat siswa focus menghapal tanpa pemahaman.
Penyebab siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran konsep
aturan sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga disebabkan oleh
kemampuan awal siswa, belum terbiasa soal non rutin, serta factor yang
berasal dari guru pengajar itu sendiri guru yang mengajarnya monoton,
tidak terbiasa memberikan soal non rutin kepada siswa, dan tidak
memberikan kesempatan padas siswa untuk mengemukakan pendapat.

Kritik dan Saran:

Peneliti dalam skripsinya selalu mengungkapan hal yang diutarakan pada


hambatannya dan desain didaktis yang dibuat oleh peneliti lebih
dikembangkan dan penyusunannya di buat lebih dipahami oleh siswa dan
menarik agar siswa lebih memahami materi trigonometri.

15
F. ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM
MENYELESAIKAN SOAL TRIGONOMETRI DENGAN
PANDUAN KRITERIA POLYA KELAS XI SMA NEGERI 1
SEGARI. KAB. PANGKEP

Penulis : Ris Aulia Mhusdhalifah


Institusi : UIN Alaudin Makasar

Skripsi ini membahas tentang kesalahan yang dilakukan siswa


dalam mengerjakan soal trigonometri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan peserta didik berdasarkan
Kriteria Polya. dan juga ingin mengetahui faktor faktor yang menyebabkan
terjadinya hal tersebut.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dianalisis


dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang dilakukan dalam bentuk
penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 25 siswa.
Subjek yang terpilih dalam wawancara adalah delapan orang siswa yang
ditentukan dari tes diagnostiknya. Siswa yang terpilih sebagai subjek
penelitian merupakan siswa yang memiliki kesalahan yang bervariatif dan
lebih terkait pada criteria Polya yaitu kesalahan pemahaman, kesalahan
perencanaan, dan kesalahan pelaksanaan. Data dikumpulkan dengan
menggunakan metode observasi, tes diagnostik,wawancara dan
dokumentasi. Metode analisis yang digunnakan adalah analisis deskriptif
kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan


siswa kelas XI IPA 1 dalam menyelesaikan soal trigonometri melakukan
kesalahan berdasarkan Kriteria polya. Peserta didik yang melakukan
kesalahan pemahaman adalah tidak mampu menginterpretasikan soal ke
dalam bahasa matematika, kesalahan perencanaan adalah kesalahan yang

16
dilakukan peserta didik dalam merencanakan rumus yang akan digunakan
dan kesalahan pelaksanaan adalah kesalahan dalam melakukan
pengoperasian. Faktor penyebab terjadinya hal tersebut berdasarkan hasil
penelitian ini yaitu berasal dari faktor intern yakni minat, motivasi, bakat
dan intelegensi siswa, dan dari foktor ekstern yaitu metode mengajar yang
digunakan oleh guru matematika

Berikut ini akan disajikan kesalahan yang dilakukan peserta Didik


dengan panduan criteria Polya dengan menganalisa hasil tes peserta didik.

a. Kesalahan pemahan
Berdasarkan hasil tes, wawancara dan observasi terhadap peserta
didik, dapat dikatakan bahwa siswa kesulitan atau tidak dapat menjawab
soal soal yang berkaitan dengan konsep awal perbandingan trigonometri
dikarenakan tidak mengetahui cara kerja atau penyelesaiannya. Penyebab
dari hal tersebut dikarenakan siswa masih kurang memahami konsep awal
dan jarang membuka kembali materi yang telah diberikan oleh guru
sebelumnya.
b. Kesalahan perencanaan
Berdasarkan tes, wawancara dan observasi tersebut, ditemukan
bahwa peserta didik yang melakukan kesalahan ini adalah peserta didik
yang tidak teliti, mengikuti jawaban temannya, dan ada pula yang tidak
memperhatikan guru ketika menjelaskan di kelas sehingga pada saat
mengerjakan tes, peserta didik kebingungan menggunakan rumus apa dan
terjadi kekeliruan
c. Kesalahan Pelaksanaan
Berdasaran tes, wawancara dan observasi tersebut dapat dilihat
bahwa terjadinya kesalahan operasi dan kesalahan menuliskan nilai sudut
istimewa adalah karena peserta didik terlalu terburu-buru, dan beberapa
tidak memperdulikan jawabannya karena tidak mengeceknya kembali
d. Kesalahan pengecekan

17
Dalam tahap ini, semua peserta didik tidak melakukan pengecekan
kembali. Hal ini diperkuat oleh observasi yang peneliti lakukan. Dalam
observasi, terlihat peserta didik tidak melakukan pengecekan kembali,
dengan alasan sudah tidak mengerti, dan terlalu tergesa-gesa untuk
mengumpulkan jawaban.

Faktor-faktor penyebab kesalahan peserta didik dalam menjawab


soal trigonometri dapat dilihat dari faktor intern dan faktor ekstern peserta
didik.Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari peserta didik itu sendiri
yang meliputi aspek minat, motivasi, bakat, dan intelegensi, sedangkan
faktor ekstern yaitu faktor dari luar peserta didik yang meliputi aspek guru,
terdiri dari kualitas dan metode guru dalam mengajar, serta kondisi kelas.
Faktor kesalahan tersebut diungkap melalui wawancara terhadap peserta
didik.Dikatakan faktor penyebab kesalahan terhadap aspek tertentu, jika
hasil wawancara sesuai dengan indikator penyebab kesalahan tersebut.
Faktor-faktor intern penyebab kesalahan belajar peserta didik dalam
menyelesaikan soal trigonometri diantaranya: pertama minat, ditinjau dari
dua indikator penyebab yaitu ketidak tertarikan peserta didik pada
pembelajaran dan sikap peserta didik terhadap pembelajaran trigonometri.
Kedua motivasi, ditinjau dari dua indikator penyebab yaitu kurang
perhatian terhadap pembelajaran dan kurang berusaha untuk belajar materi
trigonometri. Ketiga bakat, ditinjau dari dua indikator penyebab yaitu
Kemampuan pemahaman kosep trigonometri dan Kemampuan peserta
didik menyelesaikan soal trigonometri. Dan yang terakhir adalah
intelegensi, dapat dilihat dari kecakapan siswa dalam menyelesaikan
persoalan dalam materi trigonometri. Faktor penyebab pada aspek
intelegensi dapat dilihat ketika siswa tidak mampu menyelesaikan soal
trigonometri.

Sedangkan faktor ekstern penyebab kesalahan peserta didik


menjawab soal trigonometri diantaranya: Pertama kualitas guru, ditinjau

18
dari dua indikator penyebab yaitu Penguasaan materi guru dan Kejelasan
menerangkan materi. Kedua Metode Guru Mengajar.

Cara mengatasi kesalahan peserta didik

1. Dalam pembelajaran matematika guru hendaknya mampu menjelaskan


konsep-konsep matematika kepada peserta didik dengan bahasa yang
sederhana.
2. Dalam mengajarkan konsep matematika diperlukan kemampuan guru
untuk mengaitkan konsep, prinsip, serta keterampilan dengan pengalaman
sehari-hari.
3. Guru melibatkan peserta didik dalam membuat generalisasi.
4. Guru menyampaikan dengan jelas bagaimana cara menghitung yang benar
untuk menyelesaikan suatu soal.
5. Guru perlu lebih banyak memberikan latihan soal yang menekankan pada
penerapan rumus dan menekankan pemahaman konsep secara jelas dalam
melakukan proses pembelajaran.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka diperoleh


beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesalahan yang dialami peserta didik kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 segeri
dalam menyelesaikan soal Trigonometri berdasarkan Kriteria Polya yaitu
Kesalahan Pemahaman, Perencanaan, Pelaksaan, dan pengecekan kembali.
Dan berdasarkan hasil penelitian, semua peserta didik melakukan
kesalahan dalam criteria Polya.
2. Faktor Penyebab Kesalahan Peserta didik adalah karena kurangnya
ketelitian Peserta didik dalam mengerjakan soal, minimnya konsep
perbandingan trigonometri yang ditanamkan dalam diri peserta didik

Kritik dan Saran

19
Setelah membaca skipsi ini, berdasakan hasil pengalaman juga, memang
pada materi Trigonometri kebanyakan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal. Dikarenakan kurangnya pemahan konsep dan mind
set seseorang yang harus menghafalkan ratusan rumus trigonometri dirasa
berat. Namun dengan langkah-langkah Polya ini dirasa sangan baik dalam
panduan kita dalam menyelesaikan sebuah soal. Dan hal itu berkenaan
langsung dengan guru yang mengajar, yaitu guru harus mampu
menjelaskan konsep-konsep trigonometri dengan jelas serta menjelaskan
bahwa soal tersebut tidak selalu terpatok pada satu rumus, dan juga sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan siswa , serta memberikan rumus cara-
cara mudah dalam menghafal rumus-rumus trigonometri tersebut.

G. ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL


HIMPUNAN BERDASARKAN KRITERIA WATSON KELAS VII
MTS SYEKH YUSUF SUNGGUMINASA KABUPATEN GOA

Penulis : Kamariah
Institusi : UIN Alaudin Makasar

Belajar itu mempunyai tujuan yaitu dari tidak tahu menjadi tahu
dan tidak bisa menjadi bisa. Pada hakikatnya belajar itu sebuah perubahan
dan tidak setiap perubahan sebagaia hasil belajar. Supaya untuk
memudahkan dalam belajar ada aktivitas yang harus dilakukan yaitu
membaca, mencatat, mengingat dan menghapal, berpikir, bertanya dan
latihan.
Matematika merupakan ilmu tentang logika, berupa bahasa simbol
dan dapat membantu manusia dalam memecahkan permasalahan seperti
dalam permasalahan ekonomi, sosial. Matematika dipelajari di sekolah,
banyak pendapat tentang pelajaran matematika ini dan samapai
memnbenci pelajaran ini sehingga mendapatkan nilai yang kurang bagus.
Sehingga peneliti menganalisis siswa khususnya dalam pelajaran

20
matematika untuk mengetahui penyebabnya. Analisis yaitu melakukan
penilaian secara kritis terhadap suatu masalah, kemudian menguraikan
atau menginterpretasikan hasil penilaian tersebut untuk mengambil
keputusannya. Peneliti akan menganalisis pada materi himpunan.

Ringkasan Materi .

Siswa tidak dapat menyelesaikan masalah yang diberikan karena


ada beberapa kendala dan itu merpakan sebuah kesalahan. Sehingga
peneliti menggunakan kriteria Watson yaitu ada 8 klasifikasi yaitu pertama
data tidak tepat, pada penelitian ini keslaahan siswa yaitu kurang tepat
dalam memasukkan nilai ke variabel. Kedua, prosedur tidak tepat, dalam
klasifikasi ini siswa kurang memahami soal, ketiga, data hilang atau siswa
ini tidak teliti dengan soal, keempat kesimpulan hilang, jadi siswa lupa
memberkan kesimpulan pada penyelesaiannya, kelima konflik level respon
dengan siswa memilih cara yang kurang tepat untuk menyelesaikan
masalah, keenam manipulasi tidak langsung yaitu alasan tidak urut tetapi
kesimpulan didapat dan secara umum semua data yang diggunakan,
ketujuh masalahan hirarki keterampilan jadi siswa belum dapat merubah
dari rumus dasar menjadi rumus yang diperlukan, dan yang terakhir yaitu
selain dari ketujuh itu contoh kesalahan nya yaitu tidak diisi.

Masalah yang diberikan peneliti merupakan sebuah himpunan.


Himpunan diartikan sebagai kumpulan benda benda yang didefiniskan
ataupun diberikan batasan secara jelas. Himpunan meliputi himpunan
bilangan, komplemen dan himpunan bagian, operasi himpunan, sifat sifat
himpunan, hubungan antara himpunan,dan dagram ven

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (tes dan


wawancara), sedangkan jenis penelitian yang diambil adalah kualitatif
deskriptif. Peneliti Menggunakan purposive sampling ( teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu) siswa
dipih atas beberapa pertimbangan yaitu jumlah kesalahan yang dilakukan

21
dalam menjawab tes. Untuk eknik pengumpulan data peneliti melakukan
tes diagnostik, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian
kualitatif yang menjadi instrumen utama atau alat penelitian adalaha
peneliti sendiri yang melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data,
analisis data, meafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Cara menganalisis datat, teknik data yang dilakukan peneliti adalah teknik
reduction. Reduksi data yang dilakukan peneliti adalah

1. Mengkoreksi hasil pekerjaan siswa sebanyak 27 siswa yang mengikuti tes,


kemudian diperiksa untuk menentukan siswa yang akan dijadikan sebagai
subjek peneliti berdasarkan kriteria kesalahan yang dilakukan
2. Hasil pekerjaan siswa yang menjadi subjek penelitian merupakan bahan
untuk wawancara
3. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan
rapi kemudian ditransformasikan kedalam catatan.

Untuk kesimpulan di dukung dengan bukti bukti yang valid dan konsisten
saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yng dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Hasil penelitian ini yaitu beradasarkan kriteran Watson yang dibagi


menjadi delapan klasifikasi :

1. Data tidak tepat


Siswa lupa menggunakan rumus yang diperlukan untuk menyelesaikan soal
tersebut, siswa kurang memperhatikan guru ketika menjelaskan karena
sangat sulit dipahami, teman sering mengganggu
2. Siswa menyelesaikan soal tersebut dengan prosedur atau langkah langkah
yang kurang tepatyang kurang tepat, siswa tidak memhami soal dan tidak
menyukai mata pelajaran matematika
3. Data hilang
Karena kurang melakukan latihan latihan soal
4. Kesimpulan hilang

22
Tidak menuliskan langkah selanjutnya dan hasil akhirnya, kurang
motivasi, siswa tidak bisa menangkap dengan baik apa yang dijelaskan
oleh guru
5. Konflik level respon
Siswa menjawab tanpa menggunakan konsep himpunan dan langsung
menjawab tanpa cara yg logis, siswa kurang memahami guru ketika
menjelaskan
6. Manipulasi tidak langsung
Siswa kurang melakukan latihan
7. Masalah hirarki keterampilan
Siswa kebingungan dalam menyelesaikan soal, siswa tidak mengankap
dengan baik apa yang dijelaksan guru
8. Selain ketujuh kategori di atas
Siswa kurang memperhatikan guru

Faktor yang mempengaruhi dari belajar yaitu ada faktor internal


dan eksternal, faktor internal itu dari dirinya sendiri seperti motivasi,
emosi, bakat, minat, sikap, dan kreativitas. sedangkan faktor eksternal
dpengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat. Dari hasil
penelitian ini kesalahan siswa dari faktor internal yaitu motivasi, minat,
bakat, guru dan manusia yg hadir.

Kritik dan saran

Sebaiknya peneliti harus mengobservasi gurunya juga dengan cara ikut


serta ke kelas untuk melihat bagaiman cara guru mengajar dan tindakan
kepada siswa yang kurang memperhatikan guru ketika sedang
berlangsungnya pembelajaran karena dari hasil data yang diperoleh rata
rata siswa tidak memahami penjelasan guru.

23
H. ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL
CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMEN’S ERROR
ANALYSIS (NEA) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS

Penulis : Widia Nurbaeti Inayah (1152050112)


Institusi : UIN SGD Bandung

Pendekatan Pada Penelitian Kualitatif ini dengan jenis penelitian


studi kasus. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode tes dan
wawancara. Pelaksanaan tes diikuti oleh 29 siswa dari VII-C Karya Budi.
Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Diperoleh
simpulan bahwa siswa melakukan kesalahan berdasarkan prosedur
Newman yaitu kesalahan (membaca) denganpenyebab kurangnya
pemahaman dalam konsep besar nominal bilangan dan tidak dapat
mengambil informasi dari gambar yang ada pada soal dan kesalahan
memahami masalah (comprehension) dengan penyebab tidak terbiasa
dengan jenis soal yang diberikan, kesalahan transformasi (transformation)
dengan penyebab tidak mampu mengubah kalimat kedalam bentuk bahasa
matematika, kesalahan keterampilan proses (Skill Process) dengan
penyebab tidak menguasai konsep operasi aljabar, kesalahan penulisan
jawaban (encoding) dengan penyebab tidak terbiasa menyimpulan jawaban
untuk permsalahan yang ada pada soal. Beberapa solusi untuk
meminimalkan kesalahan yang dilakukan siswa tersebut dengan
melakukan penguatan kembali terhadap materi serta penguasaan operai
aljabar dan kemampuan dalam menafsirkan kalimat bahasa sehari-hari
menjadi model matematika. Sehingga implementasinya guru dapat
memberikan rancangan pembelajaran yang menekankan kepada letak
kesalahan siswa dan siswa dapat mengetahui letak kesalahan dalam
menyelesaikan soal matematika.

24
Matematika merupakan ilmu universal yang menjadi dasar dari
perkembanga teknologi modern dan salah satu bagian penting dalam
berbagai disiplin ilmu serta mampu mengembangkan daya pikir manusia.
Seperti halnya di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22
Tahun 2006 mengenai standar isi satuan pendidikan dasar dan menengah
pelajaran matematika disebutkan bahwa salah satu tujuan pembelajaran
matematika adalah supaya siswa memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media
untuk memperjelas keadaan masalah. Kemampuan komunikasi matematis
merupakan salah satu bagian yang cukup penting dalam proses
pembelajaran matematika, karena kemampuan komunikasi matematis
sangat berguna untuk memperdalam pengetahuan matematika dan juga
untuk kehidupan sehari-hari.
Bergeson (2000) menyimpulkan bahwa siswa dalam memecahkan soal
cerita dihadapkan dengan masalah kata-kata, mengalami kesulitan kognitif
jika operasi diperlukan dan prosedur solusi berlawanan dengan operasi
dalam struktur yang mendasari masalah.
Analisis kesalahan yang dilakukan pada penelitian ini
menggunakan metode analisis kesalahan Newman. Metode ini
diperkenalkan pertama kali pada tahun 1977 oleh seorang guru mata
pelajaran matematika di Austria yaitu Anne Newman. Pada metode ini,
Newman menyarankan lima kegiatan spesifik sebagai sesuatu yang sangat
krusial untuk membantu menemukan letak kesalahan serta penyebab
kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat mengerjakan suatu masalah
berbentuk uraian, yaitu: (1) tahapan membaca (Reading), (2) tahapan
memahami (Comprehension) makna suatu permasalahan, (3) tahapan
transformasi (Transformation), (4) tahapan keterampilan proses (Process
Skill), dan (5) tahapan penulisan jawaban (encoding).
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi
aritmatika sosial yang diajarkanpada siswa kelas VII SMP semeester
genap. Bentuk tes yang digunakan adalah tes bentuk uraian yang

25
jawabannya memerlukan pembahasan atau uraian kata-kata. Dipilihnya tes
berbentuk uraian karena dapat mengukur kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah yang menuntut transformasi soal ke dalam model
matematika yang merupakan karakteristik soal komunikasi matematis.
Sebelum peneliti melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan proses
belajar mengajar terlebih dahulu sebanyak lima pertemuan samapi materi
yang digunakan dalam penelitian selesai yaitu materi aritmetika sosial.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: (1) Tes tertulis, tes ini dilakukan untuk mendapatkan data
tentang kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang ditinjau
dari kemampuan komunikasi matematis, sehingga dari tes tersebut akan
diketahui letak kesalahan siswa dalam mengerjakan mengerjakan soal
cerita berdasarkan indikator analisis Newman. (2) Wawancara, wawancara
ini digunakan untuk mendapatkan data yang lebih mendalam tentang
kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika
yang ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis, serta dapat
mengetahui penyebab dari kesalahan tersebut. Narasumber dari wawancara
ini adalah 13 siswa, yaitu siswa yang telah diklasifikasikan berdasarkan
hasil tes siswa yaitu kelompok tinggi, sedang dan rendah.

Kritik dan Saran

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan kritik dan saran untuk peneliti
dan pembaca hendaknya dapat melakukan pembelajaran yang aktif secara
menyeluruh serta memastikan tidak ada siswa yang tertinggal dalam
pelajaran atau pemahaman materi belajar, memberikan penguatan kembali
kepada siswa dalam mengkomunikasikan penafsiran kalimat bahasa
sehari-hari kedalam bahasa matematika atau pernyataan matematika,
menggunakan prosedur Newman untuk menganalisis kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal cerita matematika, menggunakan metode
pembelajaran yang menekankan pada kemampuan komunikasi matematis

26
siswa supaya siswa terbiasa dalam mengubah suatu informasi menjadi
model matematika

27
BAB III
KESIMPULAN

A. Pembahasan
Dari enam skripsi yang telah kami pelajari kami mendapatkan
bahwa ada beberapa materi yang cukup sulit di pelajari oleh anak SMP.
Diantaraya materi Trigonometri, materi Aljabar, materi yang berbentuk
soal cerita dan materi Himpuan. Penelitian penelitian pada skripsi diatas
rata rata diawali dengan mengamati proses belajar. Kesulitan kesulitan
yang ditemukan diantaranya adalah kesulitan memahami konsep.
kebanyakan dari siswa menghafalnya bukan memahaminya ada juga
kesulitan hitungan yang ditandai dengan sulitnya siswa melakukan
operasi-operasi hitung.
Adapun faktor- faktor yang menyebabkan kesulitan siswa terbagi
menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor dari dalam diri siswa diantaranya siswa tidak memahami
konsep melainkan menghafalnya, siswa kesulitan dalam menghitung atau
mengoperasikan bilangan. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari
luar diantaranya guru tidak mengajarkan siswa dengan metode yang tepat
dan kurangnya variasi contoh yang diberikan ketika pembelajaran.
Keluarga dan lingkungan sekitar juga dapat menjadi salah satu faktor
eksternal seperti dukungan dari keluarga yang kurang, hubungan antar
teman dan kondisi lingkungan sekolah yang tidak mendukung.
pada skripsi – skripsi diatas juga di jelaskan beberapa cara untuk
mengatasi masalah masalah kesaslahan siswa dalam pembelajaran
matematika, yaitu diantaranya :
1. Hendaknya guru dapat menjelaskan konsep kepada peserta didik dengan
bahasa yang lebih sederhana

28
2. Diperlukan kemampuan guru dalam menjelaskan konsep dengan dikaitkan
pada kehidupan sehari – hari
3. Guru melibatkan peserta didik dalam membuat generalisasi.
4. Guru menyampaikan dengan jelas bagaimana cara menghitung yang benar
untuk menyelesaikan suatu soal.
5. Guru perlu lebih banyak memberikan latihan soal yang menekankan pada
penerapan rumus dan menekankan pemahaman konsep secara jelas dalam
melakukan proses pembelajaran
Dari enam skripsi yang kami pelajari. Semuanya membahas
mengenai Analisis kesulitan siswa dalam materi tertentu. Diantaranya
materi Aljabar, trigonometri, soal cerita matematika dan himpunan

I. Penutup
1. Simpulan
Dari enam skripsi yang kami pelajari rata – rata membahas tentang
kesulitan siswa dalam materi matematika dan ada satu skripsi yang
membahas tentang perkembangan materi matematika oleh ilmuan muslim
yang sangat bermanfaat untuk masa sekarang.
2. Kritik dan Saran
Dari enam skripsi yang kami pelajari semuanya sangat bermanfaat
untuk mengatasi masalah-masalah mengenai materi yang sulit dipelajari
oleh anak SMP.

29
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Respina Kartika. 2017. “Analisis Kesulitan Siswa Dalam


Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pada Siswa Smp”. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Jurusan Pendidikan Matematika. Universitas
Surakarta. Surakarta.
Pujiasari, Anisa. 2016. “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Bentuk Aljabar Kelas VII SMP”. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Jurusan Pendidikan Matematika. Universitas Surakarta.
Surakarta.
Waryanto, Riki. 2019. “Analisis Learning Obstacle Siswa Dalam
Mempelajari Materi Materi Trigonometri”. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Jurusan Pendidikan Matematika. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Bandung.
Mhusdhalifah, Ris Aulia. 2015. “Analisis Kesalahan Peserta Didik Dalam
Menyelesaikan Soal Trigonometri Dengan Panduan Kriteria Polya Kelas Xi
Sma Negeri 1 Segari. Kab. Pangkep”. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Jurusan Pendidikan Matematika. UIN Alaudin Makasar. Makasar.
Kamariah. 2018. “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal
Himpunan Berdasarkan Kriteria Watson Kelas VII MTS Syekh Yusuf
Sungguminasa Kabupaten Goa”. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Jurusan
Pendidikan Matematika. UIN Alaudin Makasar. Makasar.
Inayah, Widia Nurbaeti. 2019. “Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Matematika Berdasarkan Newmen’s Error Analysis (Nea)
Ditinjau Dari Kemampuan Komunikasi Matematis”. Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan. Jurusan Pendidikan Matematika. UIN Sunan Gunung Djati
Bandung. Bandung.

30

Anda mungkin juga menyukai