KWN
KWN
DALAM PENDIDIKAN
Disusun oleh:
9
karena satu dan banyak hal padahal mereka punya hak atas ini sebagai
warga negara.
Permasalahan pendidikan Indonesia tidak hanya terletak di daerah
terpencil saja yang masih berjuang terhadap permasalahan klasik.
Masyarakat kota atau daerah yang sudah baik pendidikannya juga
mempunyai masalah dengan rendahnya kualitas dari pendidikan tersebut.
Untuk di tingkat Asia tenggara saja, Indonesia masih tertinggal dengan
Vietnam padahal dari segi anggaran Indonesia jauh lebih unggul.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, tidak hanya cukup dengan
peran pemerintah saja. Perlu adanya kolaborasi berbagai sektor untuk
memberikan kembali hak warga negara dalam pendidikan yang
berkualitas serta merata bagi seluruh warga negara. Kolaborasi yang kami
maksud adalah kolaborasi pentahelix dimana terdiri dari Pemerintah,
akademisi, media, pengusaha masyarakat atau komunitas.
9
Seperti hal nya dalam sektor pariwisata, pariwisata dalam sebuah
daerah jika hanya unsur masyarakat dan pebisnis saja yang
mengembangkan hal tersebut tanpa ada unsur pemerintah atau media ,
sektor pariwisata tersebut dapat di cap pariwisata illegal atau jika semua
keempat unsur tersebut ada dan satu unsur tidak ada seperti media yang
mempublikasi, pariwisata tersebut tidak akan dikenal oleh target
wisatawan.
Sama hal nya dengan pendidikan, menciptakan sebuah lingkungan
tanpa ada satu unsur dapat terjadi ketidak seimbangan seperti contoh jika
sebuah lembaga pendidikan di pelosok sangat terbelakang dan
membutuhkan pemerintah untuk meminta bantuan tanpa adanya media,
hal tersebut mungkin tidak akan tersampaikan langsung kepada
pemerintah. Atau pun jika lembaga pendidikan diselenggarakan oleh
pemerintah tanpa adanya sasaran masyarakat lembaga pendidikan itu
pun tidak akan bisa berjalan.
Pentingnya satu unsur dengan unsur yang lain untuk menciptakan
suatu kesinambungan beberapa elemen agar menciptakan sebuah
ketercapaian yang maksimal.
9
sendiri-sendiri. Dengan berkolaborasi kita bisa bekerja lebih efektif dan
efisien. Karena setiap masalah akan dipotret menggunakan cara pandang
lebih komprehensif dan holistik.
9
pendidikannya. Sementara itu lembaga sekolah hanya memiliki jalur linier
dan tidak banyak memberi pilihan. Secara aspek kultural, agama Konfucu
berpengaruh kuat terhadap perilaku dan sikap terhadap pendidikan.
Beda dengan di Hongkong, lembaga keluarga Amerika lebih
memberi kebebasan pada anaknya untuk memilih dan menentukan masa
depannya sendiri, dan sistem pendidikannya lebih banyak memberi pilihan
pengembangan karir. Agama ini memiliki filosofi bahwa kebijaksanaan dan
pengetahuan dapat dimiliki oleh semua orang yang mau mencarinya.
Pada masa tua, perkembangan individu akan mengarah kepada
kepuasan atau kekecewaan. Peran masyarakat adalah menjaga supaya
individu yang mengalami kekecewaan tidak berputus asa dan menjadikan
setiap kesalahan dalam hidupnya sebagai pembelajaran yang diteruskan
kepada generasi berikutnya.
Proses pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat ini
berkesesuaian dengan UU No. 20 Tahun 2003 mengenai sistem nasional
pendidikan Indonesia yang mencakup pendidikan formal, non-formal dan
informal untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan informal yaitu keluarga dan lingkungan masyarakat
menjadi sangat penting untuk menjaga motivasi belajar anak dan
kepribadian yang baik di daerah terbelakang dimana prioritas bersekolah
masih kalah dengan prioritas untuk mengisi perut. Meyakinkan bahwa
pendidikan adalah pintu gerbang ke dalam kehidupan yang makmur.
9
menggunakan sudut pandang lokal yang mana peneliti melakukan
assessment terhadap perilaku dan kebiasaan pelajar Indonesia itu sendiri
Maka dari itu, peran kaum Akademis yang paling signifikan adalah
membantu pihak political power (pemerintah) dalam menemukan teori
maupun metode yang paling pas dalam mengembangkan sistem
pendidikan dalam konteks Indonesia yang berwawasan global.
2.3.4 Media Power
9
Memberikan perhatian pada upaya pemberian kesempatan pada siswa
berprestasi bisa lewat pemberian beasiswa dan lain sebagainya, (5)
Memberikan support pada upaya sekolah memajukan diri lewat Teknologi
Informasi atau sarana prasarana yang diperlukan oleh sekolah sebagai
sebuah institusi, (6) Memikirkan sumber pendanaan agar kegiatan sekolah
bisa dilaksanakan dengan baik serta guru mendapat support untuk
melakukan proses kegiatan pembelajaran yang kreatif dan menarik di
sekolah, (7) Pengendali pengelolaan sekolah
Selain mempunyai peran, yayasan juga mempunyai fungsi yaitu
sebagai wadah yang bersifat non profit, yayasan mempunyai fungsi untuk
membantuk kesejahteraan manusia. Selain itu yayasan mempunyai fungsi
memberikan perlindungan, bantuan dan juga pelayanan pada bidang
sosial, keagamaan dan juga kemanusiaan. Menurut UU No 28 Tahun
2004 tentang yayasan, beberapa fungsi yayasan dalam penyelenggaraan
pendidikan antara lain: (1) Menyelenggarakan lembaga pendidikan sejak
proses perijinan, (2) Menetapkan visi, orientasi, platform program dan
kebijakan sekolah, (3) Menyeleksi, mengangkat dan memberhentikan
tenaga pengelola sekolah, (4) Menyediakan sarana, prasarana dan
pembiayaan sekolah, (5) Memberikan pertimbangan dan persetujuan
terhadap rencana program pengelolaan sekolah, (6) Mengesahkan
program dan anggaran sekolah, (7) Mengawasi dan mengendalikan
proses pengelolaan sekolah, (8) Menilai kinerja dan tanggung jawab
pengelola sekolah, (9) Memutuskan batas-batas kerja sama sekolah
dengan pihak luar, (10) Bertanggung jawab atas kepengurusan,
kepentingan dan tujuan yayasan, (11) Bertanggung jawab di berhadapan
pengadilan, (12) Bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan unit-unit
yayasan, (13) Menanggung kerugian unit kegiatan yang disetujui oleh
yayasan kepada pihak ketiga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
ini tidak memenuhi tujuan konsumen media massa untuk beristirahat dari
kegiatan pekerjaan dan lembaga pendidikannya.
Terakhir peran swasta dalam mengembangkan pendidikan di
Indonesia sangat dibutuhkan untuk mendukung kemajuan madrasah.
Disamping itu peran yayasan juga memantau sejauh mana kegiatan di
madrasah berjalan dengan lancar. Dengan yayasan ini juga diharapkan
dapat membantu pemerintah dalam mengontrol kualitas pendidikan untuk
mencapai standar layanan minimal di madrasah/ sekolah atau Standar
Nasional Pendidikan (SNP)
3.2 Rekomendasi
9
e. Rekomendasi untuk pelaku ekonomi
9
Daftar Riwayat Penyusun
NIM 19218012
SD : SDN 01 Harau
NIM 19218045
SD : SDN Kebonwaru
NIM 19218057
SMPN 1 Banjar
SDN 1 Karangpanimbal
Hobi
NIM 19218076
SMPN 1 Darmaraja
MI Taruna Jaya
NIM 19218059
TTL
Alamat
Pendidikan SMA
SMP
9
SD
Hobi
NIM 19215044