Anda di halaman 1dari 10

G.

ANALISIS DATA
1. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sufat, CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Diketahui : m CuSO4.5H2O = 5,0916 g
Mr CuSO4.5H2O = 249,686 g/mol
Mr CuSO4(NH4)2SO4.6H2O = 399,836 g/mol
m CuSO4(NH4)2SO4.6H2O (praktek) = 4,413 g/mol
m (NH4)2SO4 = 2,674 g
Mr (NH4)2SO4 = 132 g/mol
V H2O = 10 mL
 H2O = 1 g/mL
Mr H2O = 18 g/mol
Ditanyakan : % rendemen =...?
Penyelesaian :
m 5,0916 g
n CuSO4.5H2O = = =0,02 mol
Mr 249,686 g /mol
m 2,674 g
n (NH4)2SO4 = = =0,02 mol
Mr 132 g/mol
m H2O = .V
= 1 g/mL . 10 mL
= 10 g
m 10 g
n H2O = = =0,56 mol
Mr 18 g /mol

Reaksi yang terjadi adalah :


CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4.6H2O + H2O  CuSO4(NH4)2SO4. 6H2O
Mula mula 0,02 mol 0,02 mol 0,56 mol -
Bereaksi 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol
Setimbang - - 0,54 mol 0,02 mol

Massa CuSO4(NH4)2SO4. 6H2O secara teori


m = n . Mr
= 0,02 mol . 399,836 g/mol
= 7,9967 g
Massa CuSO4(NH4)2SO4. 6H2O secara praktek
m = 4,413 g
massa praktek
Jadi, % rendemen= x 100 %
massa teori
4,413 g
= x 100 %
7,9967 g
= 55,185 %
2. Pembuatan garam kompleks tetraamintembaga (II) sulfat monohidrat,
Cu(NH3)4SO4.H2O
Diketahui : m CuSO4.5H2O = 5,026 g
Mr CuSO4.5H2O = 249,686 g/mol
V H2O = 5 mL
 H2O = 1 g/mL
Mr H2O = 18 g/mol
V NH3 = 18 mL
Mr NH3 = 17,0067 g/mol
 NH3 = 0,6942 g/mL
m Cu(NH3)4SO4.H2O (praktek) = 6,596 g
Mr Cu(NH3)4SO4.H2O = 247,434 g/mol
Ditanyakan : % rendemen =...?
Penyelesaian :
m 5,026 g
n CuSO4.5H2O= = =0,02 mol
Mr 249,686 g /mol
m NH3 = .V
= 0,6942 g/mL . 18 mL
= 12,5 g
m 7,28 g
n NH3 = = =0,208 mol
Mr 35 g /mol
m H2O = .V
= 1 g/mL . 5 mL
=5g
m 5g
n H2O = = =0,278 m ol
Mr 18 g /mol

Reaksi yang terjadi adalah :


CuSO4.5H2O + 4NH4OH + H2O  Cu(NH3)4SO4.H2O + 8H2O
Mula mula 0,02 mol 0,735 mol - -
Bereaksi 0,02 mol 0,08 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,01 mol
Setimbang - 0,055 mol 0,02 mol 0,02 mol 0,01 mol

Massa CuSO4(NH4)2SO4. 6H2O secara teori


m = n . Mr
= 0,02 mol . 247,434 g/mol
= 4,987 g
Massa CuSO4(NH4)2SO4. 6H2O secara praktek
m = 6,596 g
massa praktek
Jadi, % rendemen = x 100 %
massa teori
6,696 g
= x 100 %
4,987 g
= 132,264%
H. PEMBAHASAN
Garam-garam yang mengandung ion kompleks dikenal dengan senyawa
kompleks atau senyawa koordinasi. Senyawa kompleks merupakan senyawa yang
terbentuk dari ion logam yang berikatan dengan ligan secara kovalen koordinasi.
Ikatan koordinasi merupakan ikatan kovalen dimana ligan memberikan sepasang
elektronnya pada ion logam untuk berikatan. Ikatan tersebut terjadi ketika ion
logam yang menjadi atom pusat, menyediakan orbital kosong bagi pasangan
elektron ligan untuk berkoordinasi (Elmila dan Martuk, 2010).
Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap. Garam rangkap
dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan
molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus
sama dengan struktur garam komponennya. Garam rangkap dalam larutan akan
terionisasi menjadi ion-ion komponennya (biasanya terhidrat) (Tim Dosen Kimia
Anorganik, 2017: 17). Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mempelajari
cara pembuatan dan sifat-sifat garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam
kompleks tetraamintembaga(II) sulfat monohidrat.
Prinsip dasar percobaan ini adalah kristalisasi. Dimana kristalisasi adalah
proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran
leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas atau atau kristalisasi
adalah proses pembentuka kristal yang didasarkan pada penurunan suhu. Prinsip
kerjanya adalah penimbangan, pelarutan, pengadukan, pemanasan, pendinginan,
pengkristalan, penyaringan, pencucian dan pengeringan.
1. Pembuatan Garam Rangkap Kupri Ammonium Sulfat, CuSO4(NH4)2SO4. 6H2O
Garam rangkap yang dibuat adalah (NH4)2SO4. 6H2O. Garam ini terbentuk
sebagai hasil reaksi dari CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4. Garam kupri sulfit
pentahidrat CuSO4.5H2O berwarna biru muda yang berfungsi sebagai penyedia
atom pusat Cu sedangkan garam ammonium sulfat (NH4)2SO4 berwarn aputih
yang berfungsi sebagai penyedia ligan kuat NH3 serta keduanya sebagai bahan
utama dalam pembuatan garam rangkap.

(Kristal CuSO4.5H2O) (Kristal (NH4)2SO4)


Percobaan diawali dengan menimbang kristal CuSO4.5H2O dan kristal
(NH4)2SO4 masing-masing sebanyak 5,019 gram dan 2,679 gram yang kemudain
dilarutkan dengan aquades. Fungsi aquades disini adalah melarutkan kristal
tembaga sulfat pentahidrat serta untuk mengionkan garam ammonium sulfat
menjadi ion-ionnya. Hasil pencampuran dua garam tersebur akan menghasilkan
larutan yang berwarna biru keruh. Warna biru keruh tersebut terjadi sebagai akibat
campuran yang kurang sempurna (heterogen) namun setelah dilakukan
pemanasan, kekeruhan tersebut hilang dan membentuk larutan berwarna biru.
Fungsi pemanasan yaitu untuk mempercepat proses pemarutan kristal dan agar
kristal dapat larut secara sempurna. Hal ini dipengaruhi oleh adanya energi
aktivasi, yaitu energi yang diperlukan atau dibutuhkan agar suatu reaksi dapat
berlangsung. Beberapa reaksi dapat terjadi dengan mudah pada suhu kamar karena
partikel yang bereaksi dengan mudah pada suhu kamar karena partikel yang
berekasi telah memiliki energi aktivasi yang diperlukan pada suhu tersebut.
Sedangkan reaksi lainnya, termasuk reaksi antara tembaga sulfat pentahidrat dan
ammonium sulfat hanya terjadi jika larutannya dipanaskan karena partikel tidak
memiliki energi yang cukup, kecuali jika diberikan sumber eksternal panas
(dipanaskan) pada partikl yang akan memberikan energi kinetik yang lebih besar.
Pemanasan akan meningkatkan energi aktivasi, yang kana membuat ikatan yang
terjadi atau terbentuk antar atom dalam suatu molekul menjadi putus sehingga
memungkinkan terjadinya tumbukan antarpartikel yang menyebabkan reaksi dapat
berlangsung.
Selama proses pemanasan juga dilakukan pengadukan yang berfungsi agar
kristal dapat larut secara sempurna, hal ini diakibatkan karena adanya energi
kinetik. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang
bergerak dan dipengaruhi oleh massa dan kecepatannya. Adanya proses
pengadukan membuat partikel-partikel dalam suatu larutan bergerak lebih cepat
sehingga tumbukan akan semakin sering terjadi yang menyebabkan kristal dapat
larut sempurna.

(Larutan didiamkan) (Larutan dipanaskan)


Larutan dibiarkan beberaoa saat dalam saat suhu kamar yang bertujuan
untuk mempermudah atau mempercepat proses kristalisasi agar diperoleh bentuk
kristal yang baik, dimana kristalisasi merupakan suatu proses pemisahan yang
didasarkan pada penurunan suhu. Untuk mempercepat proses pembentukan kristal
kemudian didinginkan pada es batu dimana terjadi reaksi pembentukan kristal
dengan cepat. Dengan semakin menurunnya temperatur maka energi atom akan
semakin rendah dan semakin sulit bergerak sehingga atom-ayom mulai mencari
atau mengatur kedudukan relatif terhadap atom lainnya sehingga dapat
membentuk inti kristal (Sangadiji, 2013).
Kristal yang telah terbentuk kemudian didekantir untuk memisahkan
kristal dari larutannya, kemudian diekringkan dengan menggunkan kertas saring
Whatman, karena memiliki pori-pori yang besar sehingga dapat menyerap larutan
yang masih terdapat pada kristal. Kemudian dilakukan penimbangan dan
diperoleh berat kristal kupri ammonium sulfat yaitu 4,413 gram dengan rendemen
sebesar 55,185% yang berarti bahwa 7,9967 gram berat kristal sampel hanya
diperoleh berat kristal sampel hanya diperoleh berat kristal garam rangkap sebesar
4,413 gram dengan rendemen 55,185%. Hal ini berarti dalam 100% kristal hanya
terdapat sebanyak 55,185% garam rangkap. Kristla yang diperoleh berwarna biru
muda dan berbentuk monoklin. Monoklin artinya mempunyai suatu bidang yang
miring dari tiga sumbu yang dimilikinya. Hasil ini telah sesuai dengan teori
bahwa garam-garam tembaga (II) pada umumnya berwarna biru, baik dalam
bentuk hidrat, padat, maupun dalam bentuk larutan atau air (Svehla, 1985).
Adapun reaksi yang terjadi:
CuSO4.5H2O(s) + (NH4)2SO4(s) + H2O(aq) CuSO4(NH4)2SO4.6H2O(s)
Kupri sulfat diamonium [air] kupri ammonium sulfat
Pentahidrat sulfat heksahidrat
(Kristal disaring) (Kristal ditimbang)
2. Pembuatan Garam Kompleks Tetramintembaga (II) sulfat monohidrat
(Cu(NH3)4SO4.H2O)
Pembuatan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.H2O dilakukan dengan
memasukkan larutan amonia kedalam kristal CuSO4.5H2O dalam gelas beker.
Larutan amonia berfungsi sebagai penyedia ligan kuat NH3, sedangkan kristal
CuSO4.5H2O berfungsi sebagai pengompleks Cu2+ yang kemudian ligan H2O
diganti oleh NH3. Karena NH3 sebagai ligan kuat yang dapat mendesak ligan
netral H2O, sehingga warnanya berubah dari biru menjadi biru tua. Kemudian
melalui dinding gelas beker ditambahkan etil alkohol secara perlahan-lahan agar
alkohol tidak bercampur dengan larutan melainkan menutupi larutan, hal ini
dilakukan agar NH3 tidak menguap, karena NH3 bersifat volatil atau mudah
menguap. Kemudian ditutup dengan aluminium foil yang bertujuan agar larutan
tidak terkontamiasi dengan udara luar.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa:
a. Garam rangkap kupri ammonium sulfat berwarna biru muda dan berbentuk
monoklin yang dibuat dengan mereaksikan CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4 yang
direaksikan lagi dengan H2O dan massa yang diperoleh 4,413 gram.
b. Garam kompleks tetramintembaga (II) sulfat berwarna biru tua dibuat dengan
mereaksikan CuSO4.5H2O dengan campuran amonia dan H2O dan diperlohe
massa praktek 6,596 gram.
c. Garam tunggal CuSO4 anhidrta jika direakiskan dengan air akan menjadi
CuSO4 terhidrat, dan jika direaksikan dengan amonia berpotensi membentuk
garam rangkpa dan garam kompleks. Garam rangkap dan garam kompleks
apabila ditambahkan H2O maka kepekatan warnanya berkurang. Garam
rangkap dan garam kompleks apabila dipanaskan akan membebaskan air untuk
garam rangkpa dan gas amonia untuk garam kompleks sehingga berbau tengik.
JAWABAN PERTANYAAN

1. Ion-ion Cu yang terbentuk adalah Cu2+, SO42-, NH4+, OH-. Struktur terdiri atas
kation dan kation terhidrat dan anion terhidrat yaitu Cu(OH2)42+ dan SO4(H2O)2-
dalam CuSO4.5H2O.
2. Jika garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dilarutan dalam air maka akan
terurai menjadi Cu2+, SO42- dan NH4+ .
3. Jika garam kompleks Cu(NH3)4SO4.H2O dilarutan dalam air maka akan terurai
menjadi ion kompleks [Cu(NH3)4]2+ dan anion SO42-. Perubahan yang terjadi
bila dilarutkan dalam air berlebih adalah larutan biru tua.
4. Perubahan yang terjadi jika garam rangkap dan garam kompleks dipanaskan
adalah:
a. Pada garam rangkap, warna kristal menjadi biru pruzi keputih-putihandan
tak bebau.
b. Pada garam kompleks, warna kristal menjadi biru tua dan berbau amoniak,
NH3.
5. Jenis-jenis komponen penyusun kristal garam:
a. CuSO4 → Cu2+ + SO42-
b. CuSO4.5H2O → Cu2+ + SO42- + 5 H2O

c. CuSO4(NH4)2SO4.6H2O Cu2+ + 2 SO42- + 2 NH4+ + 6 H2O


d. Cu(NH3)4SO4.H2O → [Cu(NH3)4]2+ + SO42- + H2O

Anda mungkin juga menyukai