Anda di halaman 1dari 9

MATERI GRAVIMETRI A.PRINSIP GRAVIMETRI B.

ALAT-ALAT UNTUK GRAVIMETRI

C.TEKNIS ANALIS GRAVIMETRI 1. Pengendapan 2. Penyaringan 3. Pencucian endapan 4.

Mengeringkan dan memanaskan endapan D.PEMBAKARAN ENDAPAN E.CARA

PENGUAPAN / PENGERINGAN F.PEMAKAIAN ANALISIS GRAVIMETRI

3 ANALISIS GRAVIMETRI adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat

konstan) – nya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah

bahan yang dianalisis. Sebagai contoh, kalsium dapat ditetapkan kadarnya secara gravimetri

setelah diendapkan sebagai kalsium oksalat. Kalsium oksalat selanjutnya dapat dibakar menjadi

kalsium oksida. Ca2+ + C 2 O 4 2- CaC 2 O 4 (S) CaO (s) + CO 2 (g) + CO (g)

4 Agar analisis gravimetri berhasil maka harus memenuhi persyaratan yakni: 1.Proses pemisahan

analit yang dituju harus berlangsung secara sempurna sehingga banyaknya analit yang tidak

terendapkan secara analitik tidak terdeteksi 2.Zat yang akan ditimbang harus murni atau

mendekati murni dan mempunyai susunan yang pasti, jika syarat ini tidak dipenuhi maka akan

menimbulkan kesalahan yang besar

5 ALAT-ALAT UNTUK GRAVIMETRI 1.GELAS PIALA Gelas piala (gelas beker) yang

digunakan adalah gelas piala yang ada bagiannya untuk menuang pada bibirnya 2.LABU

ERLENMEYER Digunakan untuk menampung tapisan pada penyaringan. Yang lazim

digunakan adalah labu dengan ukuran 400 – 500 ml 3.CORONG Terbuat dari gelas dengan sudut

kerucut dengan diameter 5,7 dan 9 cm. 4.BOTOL PENCUCI Dapat terbuat dari gelas dan dari

plastik. Tetapi kualitasnya lebih baik yang dari gelas


6 5. GELAS PENGADUK Terbuat dari batang gelas padat, garis tengah 3 – 3 mm dan panjang

20 – 25. Yang bisa berfungsi untuk melepaskan endapan yang melekat pada dasar gelas piala

tempat pengendapan. 6. ALAT PEMANAS Untuk pemanasan yang tinggi digunakan pembakar

bunsen. Untuk pemanasan dengan suhu yang lebih rendah misalnya pengeringan atau penguapan

digunakan almari pengering (electric oven) dengan listrik sebagai sumber panasnya. 7.

EKSIKATOR Digunakan untuk mendinginkan krus yang habis dipijarkan atau krus penyaring

setelah dikeringkan. 8. KRUS Untuk pemijaran digunakan krus porselain atau krus platina. Tapi

yang sering dipakai adalah krus porselain. Selain untuk pemijaran krus porselain digunakan

untuk melebur bahan-bahan yang perlu peleburan.

7 9. SEGITIGA Untuk pemijaran krus memakai pembakar gas digunakan segitiga dari tembikar

yang dirangkai pakai kawat. 10. KOMPOR LISTRIK (HOT PLATE) Kompor listrik yang baik

mempunyai tiga pengaturan suhu yaitu rendah (low), sedang (medium), dan tinggi (high).

11.PENANGAS UAP (STEAM-BATH) Digunakan untuk penguapan pelan-pelan dan

menggumpalkan endapan.
GRAVIMETRI

1. ANALISIS GRAVIMETRI adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat

tetap (berat konstan) – nya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis

dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis. Gravimetri dalam ilmu kimia

merupakan salah satu metode kimia analitik untuk menentukan kuantitas suatu zat

atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam

keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri melibatkan

proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Metode

gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat

diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.

Gravimetri dapat digunakan dalam analisis kadar air. Kadar air bahan bisa

ditentukan dengan cara gravimetri evolusi langsung ataupun tidak langsung. Bila

yang diukur ialah fase padatan dan kemudian fase gas dihitung berdasarkan padatan

tersebut maka disebut gravimetri evolusi tidak langsung. Untuk penentuan kadar air

suatu kristal dalam senyawa hidrat, dapat dilakukan dengan memanaskan senyawa

dimaksud pada suhu 110–130 °C. Berkurangnya berat sebelum pemanasan menjadi

berat sesudah pemanasan merupakan berat air kristalnya.

2. Prinsip Dasar

Metode gravimetri untuk analisa kuantitatif didasarkan pada stokiometri

reaksi pengendapan, Secara umum dinyatakan dengan persamaan : aA + pP → AaPp

“a” adalah koefisien reaksi setara dari reaktan analit (A), “p” adalah koefisien reaksi

setara dari reaktan pengendap (P) dan AaPp adalah rumus molekul dari zat kimia
hasil reaksi yang tergolong sulit larut (mengendap) yang dapat ditentukkan beratnya

dengan tepat setelah proses pencucian dan pengeringan.

3. Gambar Alat yang digunakan Serta Fungsinya

a. Gelas piala atau Beaker glass berfungsi untuk sebagai wadah untuk melarutkan

suatu zat atau bahan kimia, untuk menampung zat kimia yang bersifat korosif, dan

sebagai wadah untuk mencampur dan memanaskan cairan.

Gambar 1. Gelas Piala

b. ERLENMEYER Digunakan untuk menampung tapisan pada penyaringan. Yang

lazim digunakan adalah labu dengan ukuran 400 – 500 ml.

Gambar 2. Erlenmeyer
c. CORONG Terbuat dari gelas dengan sudut kerucut dengan diameter 5,7 dan 9

cm, Sebuah benda berbentuk kerucut dengan bentuk lubang di ujung benda yang

lebar dan lubang sempit dan panjang di ujung lainnya. Corong berfungsi sebagai

alat bantu untuk menuangkan cairan dari suatu tempat ke tempat lainnya

Gambar 3. Corong

d. BATANG PENGADUK Terbuat dari batang gelas padat, garis tengah 3 – 3 mm

dan panjang 20 – 25. Yang bisa berfungsi untuk melepaskan endapan yang

melekat pada dasar gelas piala tempat pengendapan.

Gambar 4. Batang Pengaduk


e. Oven merupakan salah satu alat laboratorium yang penting, fungsinya untuk

memamaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau objek-objek lainnya.

Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah

dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC.

Gambar 5. Oven

f. DEKSIKATOR adalah wadah tertutup terbuat dari kaca yang di dalamnya berisi

silika gel. Fungsi dari desikator adalah untuk menyimpan bahan atau wadah

sebelum dilakukan penimbangan. Selain itu juga untuk menyimpan bahan agar

tetap dalam kondisi kering.

Gambar 6. Desikator
g. KRUS Untuk pemijaran digunakan krus porselain atau krus platina. Tapi yang

sering dipakai adalah krus porselain. Selain untuk pemijaran krus porselain

digunakan untuk melebur bahan-bahan yang perlu peleburan.

Gambar 7. Krus Porselin.

h. Kaki Tiga Untuk pemijaran krus memakai pembakar gas digunakan segitiga dari

tembikar yang dirangkai pakai kawat.

Gambar 8. Kaki Tiga


i. . KOMPOR LISTRIK (HOT PLATE) Kompor listrik yang baik mempunyai tiga

pengaturan suhu yaitu rendah (low), sedang (medium), dan tinggi (high).

Gambar 9. Hot Plate.

j. Pipet Ukur berfungsi untuk memindahkan suatu cairan dari wadah satu ke wadah

yang lainnya, cuma untuk pipet yang satu ini mempunyai ukuran graduasi volume

yang lebih presisi. Di pasaran pipet jenis ini ada dalam berbagai ukuran yaitu

pipet ukur 1, 2, 5, 10, dan 25 ml.

Gambar 10. Pipet Ukur


k. Neraca Analitik merupakan suatu alat yang sering digunakan di laboratorium

yang berfungsi untuk menimbang bahan yang diinginkan.

Gambar 11. Neraca Analitik

Anda mungkin juga menyukai