Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

FISIKA DAN TEKNOLOGI POLIMER

DOSEN PENGAMPU : Prof.Dr.Nurdin Bukit,M.Si

KONSEP DASAR POLIMER

KELOMPOK 2

KIKI HAIKAL SIAGIAN (4172240001)

LINCARIA SIREGAR (4172240006)

FISIKA NON KEPENDIDIKAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kehendakNya lah sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Adapun topik dari makalah ini adalah
tentang konsep dasar polimer. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Fisika dan Teknologi Polimer. Penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat dijadikan
refrensi bagi pembaca pada saat mereview sebuah jurnal.
Tugas makalah ini masih jauh dari hasil yang diharapkan baik dari segi pengetikan,
penyusunan, isi dan lain lain,untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca untuk kelengkapan dan kesempurnaan tugas selanjutnya.
Atas perhatian pembaca,penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2020

Penulis

Kelompok 2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................

1.2 Rumusan Masalah...............................................................

1.3 Tujuan Penulisan...............................................................

BAB II : PEMBAHASAN

2.1. Definisi Polimer.................................................................

2.2. Klasifikasi Polimer.............................................................

2.3 Berbagai macam Polimer....................................................

2.4 Kegunaan Polimer...............................................................

BAB III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan.........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari bahan – bahan kimia
tersebut, bahan kimia yang banyak digunakan didalam kehidupan sehari - hari memang tidak
memberikan akibat secara langsung dan cepat namun, membutuhkan waktu lama. Kita mungkin
tahu polimer yang merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak digunakan dalam
kehidupan kita sehari – hari maupun dalam industri. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan
nilon. Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida),
protein, dan asam nukleat, juga merupakan polimer. Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan
polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar.
Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang
dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai
berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain seratserat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk
ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Polimer?


2. Bagaimana klasifikasi dari Polimer?
3. Apa saja jenis dari polimer ?
4. Bagaimana Kegunaan dari Polimer ?
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi Polimer


2. Untuk mengetahui klasifikasi dari Polimer
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari polimer
4. Untuk mengetahui Kegunaan dari Polimer
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Polimer

Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil
yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer
akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan
dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer
terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomermonomer yang
menyusunnya. Polimer sintetis dari molekul-molekul sederhana yang disebut monomer (bagian
tunggal). Polimer organik sintetik, banyak polimer organik telah disintesis melalui beragam
proses kimia. Polimer-polimer ini sama persis dan terkadang memiliki sifat-sifat yang lebih baik
dari pada polmer-polimer alami.

Nilon adalah polimer organik sintetik yang paing terkenal. Poimer sintetik diciptakan
dengan menggabungkan monomer, satu demi satu, lewat reaksi adisi dan reaksi kondensasi.
Reaksi adisi melibatkan senyawa tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap dua atau rangkap
tiga. Hidrogenasi dan reaksi-reaksi hidrogen halida dan halogen dengan alkena dan alkuna
adalah contoh dari reaksi adisi. Reaksi kondensasi, salah satu preoses polimer kondensasi yang
paling dikenal adalah reaksi antara heksametilenadiamina dan asam adipat. Reaksi kondensasi
juga digunakan dalam produksi Dacron(poliester)

2.2 Klasifikasi Polimer

2.2.1. Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya

Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada
strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit
ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena
terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.
a. Polimer Adisi

Reaksi pembentukan teflon dari monomer-monomernya tetrafluoroetilen, disebut reaksi


adisi. Perhatikan Gambar yang menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung ikatan
rangkap dua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.

Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang digunakan sebagai tas
plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada
tiap monomer etilena digunakan untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang
lain.

Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua
saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang.
Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer
awal. Berdasarkan diatas, yang dimaksud polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk dari
reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari
monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai
terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3. Mekanisme polimerisasi adisi dapat
dibagi menjadi tiga tahap yaitu: Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan
polietilena

1. Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekul
monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas
yang terbentuk dari inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2
= CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:

2. Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer
yang terbentuk dalam tahap inisiasi

Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan
rangkap C= C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal C – C pada
polimer polietilena

3. Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh
dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R’) CH2 – CH2 + R -> CH2 –
CH2- R atau antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya,
sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi R- (CH2)n-CH2° +
°CH2-(CH2)n-R’ -> R-(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R’ Beberapa contoh polimer yang
terbentuk dari polimerisasi adisi dan reaksinya antara lain.
 Polivinil klorida
n CH2 = CHCl → [ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida polivinil klorida
 Poliakrilonitril
n CH2 = CHCN → [ - CH2 - CHCN - ]n
b. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang
sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang
disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl

Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi


secara adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk
akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air – dari atom-
atom monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus
fungsional sehingga dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai
tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.
Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer
bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk air.
Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6 – diaminoheksana dan asam
adipat yang umum digunakan untuk membuat jenis nylon. Nylon diberi nama menurut
jumlah atom karbon pada setiap unit monomer.
Dalam gambar ini, ada enam atom karbon di setiap monomer, maka jenis nylon
ini disebut nylon 66. Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang
bersifat keras, dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung
pada tape – audio dan tape – video, dan kantong plastik. Monomer yang dapat mengalami
reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus
fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.
2.2.2. Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya
Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan
seharihari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut
pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika
didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar
rantai. Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan
sebagai sifat termoplastik. Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah
kembali karena setiap kali dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam
cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru.
Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer ini.
Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat larut dalam pelarut
apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan terhadap asam dan basa, jika
dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali seperti semula dan struktur molekulnya
mempunyai ikatan silang antar rantai. Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam
bentuk pertama kali mereka dicetak disebut polimer termosetting.
Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka mempunyai
ikatanikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika dipanaskan karena panas
itu menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah terbentuk. Bakelit, poli(melanin
formaldehida) dan poli (urea formaldehida) adalah contoh polimer ini. Sekalipun
polimerpolimer termoseting lebih sulit untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun
polimer tersebut lebih tahan lama. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat
rumah tangga yang tahan panas seperti cangkir.
Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan termoset disimpulkan pada Tabel 2.
Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik thermoset.
a. Berat molekul kecil
b. Tidak tahan terhadap panas
c. Jika dipanaskan akan melunak
d. Jika didinginkan akan mengeras
e. Mudah untuk diregangkan.Fleksibel
f. Titik leleh rendah.Dapat dibentuk ulang (daur ulang)
g. Mudah larut dalam pelarut yang sesuai
h. Memiliki struktur molekul
linear/bercabang Plomer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah
dibentuk pada waktu dipanaskan. Bentuk struktur ikatan silang sebagai berikut.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut.
a) Keras dan kaku (tidak fleksibel)
b) Jika dipanaskan akan mengeras
c) Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang)
d) Tidak dapat larut dalam pelarut apapun
e) Jika dipanaskan akan meleleh
f) Tahan terhadap asam basa
g) Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul
2.2.3 Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer buatan. Polimer
alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan
sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi
adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari
kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer)
dalam pabrik.
a. Polimer Sintetis

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi
fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland
pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai
secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester,
kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari.
Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah Anda
membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan, Anda
mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon,
makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan
polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari
buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.

b. Polimer alam

Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga


merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool,
jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis secara
alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi kuat dan tegar untuk
tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer glukosa, yang berupa
padatan kristalin yang berasa manis. Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai
pengganti sutra. Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di
pabrik diambil dari labalaba.
Benang yang panjang, halus dipintal ketika molekul-molekul polimer itu ditekan melalui
lubang kecil didalam pemintalan, baik secara alami dan industri Karet merupakan polimer alam
yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-
poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis
pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks
yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula,
protein, sterol, ester dan garam. Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang
merupakan bahan dari kayu.

2.2.4. Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan atas homopolimer dan kopolimer.


Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis
monomer. Uraian berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer tersebut.

a) Homopolimer Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam


monomer, dengan struktur polimer. . . – A – A – A – A – A – A -. . .
b) Kopolimer Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih
monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena) Jenis-jenis
kopolimer

1. Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan


berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer.
Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A -. . . .
2. Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa
kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer.
Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .

3. Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan


berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer.
Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B – B – B – B – A – A – A – A -. . .

4. Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam


kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang
mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer.
Strukturnya

Kalau bicara masalah polymer sangat luas sekali, yang di bicarakan di atas adalah
sebagian kecil tiori yang ada di polymer. Memang benar salah satu adalah polymer addisi seperti
yang di jumpai di acrylic solution,di mana applikasinya banyak sekali terutama untuk bahan
dasar cat,baik cat mobil maupun car dekorative. Ada juga polymer yang medianya adalah
air,bahan adalah acrylic dan reaksi yang terjadi adalah addisi. Aplikasi nya juga banyak di
antaranya , cat tembok,textil. ink dan pigment printing. Sedangkan polymer yang terbentuk
karena proses kondensasi seperti saturated polyester dan unsaturated polyester .dimana aplikasi
dari saturated adalah utk cat kayu,cat mobil dll,sedangkan utk unsaturated aplikasinya adalah utk
fiber glass,yang biasanya orang menyebutnya resin dan kancing baju dll.

2.3 Berbagai macam polimer

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita:
a. Karet Sintesis

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar
monomer, seperti butadiene dan stirena dengan cara kopolimerisasi. Polibutadiena-stirena
disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena- butadiena rubber). Ada dua jenis
Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N
perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan
antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebut merupakan karet sintetis yang kuat
hampir menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR
mengandung ikatan rangkap dan dapat dicross-linked kan dengan sulfur dengan proses
vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil. Jika karet yang divulkanisasi ini
diregangkan, jembatan belerang menahan rantairantai polimer sehingga tidak mudah putus,
kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah meregang. Karet sintetis lain
adalah neoprene yang berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.

b.Serat Sintetis

Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan
polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu
nilon dan poliester (dakron). Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat
kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan
membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan
untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam
penelitian cuaca di atmosfer. Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi.
Disebut nilon-66 karena polimernya tersusun dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina
dan enam atom C darimolekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.

c. Orlon

Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat
sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
d. Plastik

Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai
berikut :

 Polietena (Polietilena) Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat),
massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun
apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak
diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

 Polipropena (Polipropilena) Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena.


Oleh karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan
lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk
membuat botol plastik, karung, bakair, tali, dan kanel listrik (insulator).

 PVC (Polivinil Klorida) PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk
membuat pipa plastik, pipa paralon, pipakabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

 Teflon (Tetrafluoroetena) Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan
tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis
tangki di pabrik kimia, pipa antipatah, dan kabel listrik.

 Bakelit (Fenol Formaldehida) Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua
jenis monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat
tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi,
misalnya asbak dan fiting lampu listrik.

 Flexiglass (Polimetil Metakrilat) Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai


nama dagang flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil
metakrilat (H2C = CHCOOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer
ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

2.4 Kegunaan Polimer

Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :


a. Plastik Polietilentereftalat (PET)

PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan kuat,
tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik
PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan minuman dengan
kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam
seperti: sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan
mudah perawatannya.

b. Plastik Polietena/Polietilena (PE) Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density
Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan
sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang. Plastik HDPE banyak
digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api
gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.

c. Polivinil Klorida (PVC)

Plastik PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan
serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan
bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan
anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Adapun plastic bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi
listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68%
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

d. Plastik Nilon

Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti


pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du
Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik
yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian,
peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.

e. Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer
yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini
banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak
mengembang apabila terkena minyak atau bensin.

f. Wol

Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein
wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan
masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET
untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.

g. Kapas

Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan
(hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan kita sehari-hari
maupun dalam industry. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa
penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat
juga merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah suatu makro molekul yang
terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang kita sebut sebagai monomer. Proses
pembentukan polimer dari monomernya kita sebut sebagai polimerisasi. Dalam makalah ini akan
dibahas tentang reaksi pembantukan polimer, penggolongan polimer, serta kegunaan dan dampak
polimer.
Daftar Pustaka

Fitri,Eka.2013. Polimer. (online) (http://www.academia.edu/9237045/Polimer)

Istiqomah,Farida.2013.MakalahPolimer.
(http://sejengkalpengetahuan.blogspot.co.id/2013/09/makalah-polimer.html),

Subiyakto,Abi.2014. Polimer. (http://pengetahuanmateri.blogspot.co.id/2014/03/makalah-


polimer.html,)

Anda mungkin juga menyukai