MAKALAH
MAKALAH
KELOMPOK 2
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kehendakNya lah sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.Adapun topik dari makalah ini adalah
tentang konsep dasar polimer. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Fisika dan Teknologi Polimer. Penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat dijadikan
refrensi bagi pembaca pada saat mereview sebuah jurnal.
Tugas makalah ini masih jauh dari hasil yang diharapkan baik dari segi pengetikan,
penyusunan, isi dan lain lain,untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca untuk kelengkapan dan kesempurnaan tugas selanjutnya.
Atas perhatian pembaca,penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
Kelompok 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan.........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari bahan – bahan kimia
tersebut, bahan kimia yang banyak digunakan didalam kehidupan sehari - hari memang tidak
memberikan akibat secara langsung dan cepat namun, membutuhkan waktu lama. Kita mungkin
tahu polimer yang merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak digunakan dalam
kehidupan kita sehari – hari maupun dalam industri. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan
nilon. Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida),
protein, dan asam nukleat, juga merupakan polimer. Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan
polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar.
Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang
dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai
berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain seratserat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk
ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan.
PEMBAHASAN
Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil
yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer
akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan
dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer
terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomermonomer yang
menyusunnya. Polimer sintetis dari molekul-molekul sederhana yang disebut monomer (bagian
tunggal). Polimer organik sintetik, banyak polimer organik telah disintesis melalui beragam
proses kimia. Polimer-polimer ini sama persis dan terkadang memiliki sifat-sifat yang lebih baik
dari pada polmer-polimer alami.
Nilon adalah polimer organik sintetik yang paing terkenal. Poimer sintetik diciptakan
dengan menggabungkan monomer, satu demi satu, lewat reaksi adisi dan reaksi kondensasi.
Reaksi adisi melibatkan senyawa tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap dua atau rangkap
tiga. Hidrogenasi dan reaksi-reaksi hidrogen halida dan halogen dengan alkena dan alkuna
adalah contoh dari reaksi adisi. Reaksi kondensasi, salah satu preoses polimer kondensasi yang
paling dikenal adalah reaksi antara heksametilenadiamina dan asam adipat. Reaksi kondensasi
juga digunakan dalam produksi Dacron(poliester)
Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada
strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit
ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena
terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.
a. Polimer Adisi
Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang digunakan sebagai tas
plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada
tiap monomer etilena digunakan untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang
lain.
Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua
saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang.
Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer
awal. Berdasarkan diatas, yang dimaksud polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk dari
reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari
monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai
terbentuknya molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3. Mekanisme polimerisasi adisi dapat
dibagi menjadi tiga tahap yaitu: Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan
polietilena
1. Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekul
monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas
yang terbentuk dari inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan dengan CH2
= CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:
2. Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer
yang terbentuk dalam tahap inisiasi
Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan
rangkap C= C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal C – C pada
polimer polietilena
3. Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh
dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R’) CH2 – CH2 + R -> CH2 –
CH2- R atau antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya,
sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi R- (CH2)n-CH2° +
°CH2-(CH2)n-R’ -> R-(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R’ Beberapa contoh polimer yang
terbentuk dari polimerisasi adisi dan reaksinya antara lain.
Polivinil klorida
n CH2 = CHCl → [ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida polivinil klorida
Poliakrilonitril
n CH2 = CHCN → [ - CH2 - CHCN - ]n
b. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang
sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang
disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl
Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi
fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland
pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai
secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester,
kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-hari.
Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah Anda
membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan, Anda
mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon,
makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan
polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari
buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita.
b. Polimer alam
Kalau bicara masalah polymer sangat luas sekali, yang di bicarakan di atas adalah
sebagian kecil tiori yang ada di polymer. Memang benar salah satu adalah polymer addisi seperti
yang di jumpai di acrylic solution,di mana applikasinya banyak sekali terutama untuk bahan
dasar cat,baik cat mobil maupun car dekorative. Ada juga polymer yang medianya adalah
air,bahan adalah acrylic dan reaksi yang terjadi adalah addisi. Aplikasi nya juga banyak di
antaranya , cat tembok,textil. ink dan pigment printing. Sedangkan polymer yang terbentuk
karena proses kondensasi seperti saturated polyester dan unsaturated polyester .dimana aplikasi
dari saturated adalah utk cat kayu,cat mobil dll,sedangkan utk unsaturated aplikasinya adalah utk
fiber glass,yang biasanya orang menyebutnya resin dan kancing baju dll.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita:
a. Karet Sintesis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia
organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar
monomer, seperti butadiene dan stirena dengan cara kopolimerisasi. Polibutadiena-stirena
disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena- butadiena rubber). Ada dua jenis
Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N
perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan
antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebut merupakan karet sintetis yang kuat
hampir menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR
mengandung ikatan rangkap dan dapat dicross-linked kan dengan sulfur dengan proses
vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil. Jika karet yang divulkanisasi ini
diregangkan, jembatan belerang menahan rantairantai polimer sehingga tidak mudah putus,
kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah meregang. Karet sintetis lain
adalah neoprene yang berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.
b.Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan
polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu
nilon dan poliester (dakron). Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat
kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan
membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan
untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam
penelitian cuaca di atmosfer. Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi.
Disebut nilon-66 karena polimernya tersusun dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina
dan enam atom C darimolekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.
c. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat
sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
d. Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai
berikut :
Polietena (Polietilena) Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat),
massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun
apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak
diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
PVC (Polivinil Klorida) PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk
membuat pipa plastik, pipa paralon, pipakabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.
Teflon (Tetrafluoroetena) Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan
tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis
tangki di pabrik kimia, pipa antipatah, dan kabel listrik.
Bakelit (Fenol Formaldehida) Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua
jenis monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat
tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi,
misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan kuat,
tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik
PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan minuman dengan
kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam
seperti: sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan
mudah perawatannya.
b. Plastik Polietena/Polietilena (PE) Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density
Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan
sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang. Plastik HDPE banyak
digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api
gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.
Plastik PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan
serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan
bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan
anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Adapun plastic bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi
listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68%
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
d. Plastik Nilon
e. Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer
yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini
banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak
mengembang apabila terkena minyak atau bensin.
f. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein
wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan
masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET
untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.
g. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan
(hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan kita sehari-hari
maupun dalam industry. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa
penting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat
juga merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah suatu makro molekul yang
terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang kita sebut sebagai monomer. Proses
pembentukan polimer dari monomernya kita sebut sebagai polimerisasi. Dalam makalah ini akan
dibahas tentang reaksi pembantukan polimer, penggolongan polimer, serta kegunaan dan dampak
polimer.
Daftar Pustaka
Istiqomah,Farida.2013.MakalahPolimer.
(http://sejengkalpengetahuan.blogspot.co.id/2013/09/makalah-polimer.html),