Anda di halaman 1dari 9

KARYA ILMIAH REMAJA

LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT

DISUSUN OLEH

LIA SETYAWATI
KELAS IX A /12

SMP NEGERI 2 MONDOKAN


2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena hanya dengan Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “ Lingkungan
Sekolah “ ini. Dengan karyatulis ini, kita dapat
belajar dan dapat memahami cara hidup sehaT dan aktif
dalam Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah.
Kami sebagai penulis pastinya memiliki beberapa tujuan
penting dalam menyampaikan karya tulis ini. Diantaranya adalah
: untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, agar dapat
menjaga kebersihan di ruangan kelas.
Tujuan ini pastinya agar siswa – siswi dapat mengikuti
dan menerima pelajaran yang diberikan oleh Bapak / Ibu guru di
SMP Negeri 2 Mondokan Kabupaten Sragen ini dengan aktif dan
semangat. Sehingga apa yang disampaikan oleh Bapak / Ibu guru
dapat diterima dan dicerna otak.
Dengan demikian, kita semuanya harus menjaga kebersihan
lingkungan kita di SMP Negeri 2 Mondokan Kabupaten Sragen.
Karena bila lingkungan bersih, maka setiap siswa akan dapat
menghirup oksigen yang bersih dan ramah lingkungan. Sehingga
otak manusia dapat berfungsi di saat pekarangan kelas dan
sekolah bersih tanpa ada sampah atau sejenisnya.
Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini masih
terdapat kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena
keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu saran dan kritik
yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar
dalam pembuatan dan penyusunan makalah di waktu yang akan
datang bisa lebih baik lagi.
Harapan kami semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang
membacanya.

PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di


antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah
Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau
infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti
bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia
berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene
yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan
kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak
menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi
diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi
kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi,
mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
Mencuci adalah salah satu cara menjaga kebersihan dengan
memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan
dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan
merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan influenza
dan batuk-pilek.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal,
tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat
tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot
rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci
peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu
gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang
sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga
kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di
depan rumah dari sampah.
Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan
kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah
berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit,
sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan
kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.
B. TUJUAN

Masalah kebersihan yang tidak kondusif dikarenakan


masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan. Tempat
pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan
baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit
usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan
air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi
lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara
umum pun menjadi terhambat. Fakta ini terjadi khususnya di
daerah bekas bencana alam di Aceh, Jawa Tengah dan Sumatra
Utara.
Di samping akses air bersih yang kurang baik, kondisi
kebersihan air dan lingkungan diperparah oleh kegagalan
penyuluhan bagi masyarakat kelas bawah dan mereka yang
tinggal di daerah kumuh untuk berperilaku bersih. Bahkan
penyediaan air minum yang bersih pun belum secara serius
dijadikan prioritas pembangunan di Indonesia terutama di
daerah.
Menjaga kebersihan dapat ditempuh dangan cara: mencuci
tangan, mencuci alat makan, mencuci kaki, dan membersihkan
lingkungan tempat tinggal dari kotoran dan sampah. Dengan
menjaga kebersihan, lingkungan kita akan menjadi lebih
sehat dan kita akan lebih nyaman untuk berkarya.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk bekerja
sama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah
sebagai aparat negara selama ini sudah berperan dalam
menjaga kebersihan dengan diterbitkannya Perda-Perda
kebersihan lingkungan. Selain itu, pemerintah pun sudah
melakukan berbagai upaya dalam menjaga kebersihan walaupun
dapat dinilai belum maksimal.
Jika pemerintah melaksanakan tugas dengan baik dalam
menjaga kebersihan dan masyarakat ikut memelihara
kebersihan lingkungannya, alangkah indahnya kondisi
lingkungan tempat kita melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, kita harus memulai dari hal terkecil dan
harus mulai dari lingkungan terdekat dalam upaya menjaga
kelestarian lingkungan.
C. RUMUSAN MASALAH

Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai


tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita
untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi
fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya,
padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita.
Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan,
tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah
sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas
dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya
dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat
tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan
penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang
sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan
suasana belajar kita tidak nyaman.
Demi tercapainya lingkungan yang ASRI perlu diadakan
tindakan-tindakan yang bersifat mencegah dan mengatasi
masalah yang ada.
Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Guru selalu memberi contoh bila membuang sampah selalu
di tempatnya.
2. Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang
sampah sembarangan terutama pada saat siswa-siswi
makan dan minum dalam kelas, bungkusnya ditaruh dalam
glodok bangku.
3. Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan
pada buku saku/ buku pelanggaran.
4. Membuat tata tertib baru yng isinya tentang pemberian
denda terhadap siswa sebesar Rp 2.000 setiap melanggar
1 tata tertib sekolah.
Dengan tindakan-tindakan ini maka kebersihan sekaligus
kedisiplinan akan tercapai, terutama tindakan nomor 4 yang
paling bagus, karena siswa mau melakukan pelanggaran ini
tidak berani dan mau melakukan pelanggaran itu juga tidak
berani, karena kalau melakukan pelanggaran tersebut akan
didenda, pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan,
kepatuhan siswa terhadap tata tertibpun akan terjaga,
selain itu juga dapat mengharumkan nama baik sekolah,
karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah bahwa anak
disekolah kita disiplin-disiplin dan patuh terhadap
peraturan.
BAB II
PEMBAHASAN

Seringkali kita melihat murid-murid yang membuang sampah


sembarangan. Beberapa kali bapak ibu guru menasehati kepada
murid-murid agar membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi
apa kenyataannya? murid-murid tidak mematuhinya.
Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah
berserakan dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari
lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas
selain itu juga dapat menjadikan suasana belajar kita tidak
nyaman.
Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk
belajar kita, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat
mengajak kesadaran kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat
mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan tersebut antara
lain:
1. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya
sendiri untuk menjaga kebersihan.
2. Petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan
sekitar.
3. Guru wajib menegur siswa yang membuang sampah
sembarangan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk


digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar, karena dapat menumbuhkan minat dan merangsang
mereka untuk berbuat dan membuktikannya. Hal ini sangat
baik dan cocok dilakukan dalam mata pelajaran biologi,
karena pemahaman para siswa tentang biologi adalah ilmu
hafalan dan tidak bermanfaat bagi kehidupan dan juga akibat
dari pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak
pernah diajak belajar keluar kelas sedangkan dalam ilmu
biologi harus sesuai dengan apa yang ada dalam alam ini
karena, biologi didalam Sekolah Menengah Pertama merupakan
Mata pelajaran sains dimana siswanya dituntut untuk dapat
memahami konsep biologi dan mengembangkan daya nalar untuk
memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.

B.SARAN

Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil


dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah: perencanaan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam langkah- langkah
tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan
pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab
bersama.
DAFTAR PUSTAKA

http://lingkungansehat-mts3mojoroto.blogspot.com/

http://indrimulyadini.blogspot.com/2016/12/lingkungan-sehat-
di-sekolah.html

https://www.methodist1.sch.id/36-info-methodist/tips-
belajar/artikel-tk/43-kebersihan-dan-keindahan-lingkungan-
sekolah

Anda mungkin juga menyukai